SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
IMUNOLOGI DARAH
1. Widya Nindy Nastiti 132110101019
2. Abdiana Kusuma A. 132110101129
3. Dinda Destra I. 132110101149
4. Nadia Rachma N. 132110101150
5. Laeli Nur Fajri 132110101157
Nama Kelompok
DEFINISI
• Imunitas adalah sistem
mekanisme pada
organisme melindungi
tubuh thd pengaruh
biologis luar dg
mengidentifikasi dan
membunuh patogen.
• Imunitas darah adalah
ilmu yg mempelajari
tentang sistem imunitas
dalam tubuh manusia
dan kaitannya dg
komponen2 yg ada dlm
darah.
1. Transportasi
2. Termoregulasi
3. Imunologi
4. Homeostatis
FUNGSI DARAH
KOMPONEN DARAH
SISTEM
EKSKRESI
Korpuskula Plasma Darah
Eritrosit
Trombosit
Leukosit
1. Neutrofil
2. Eosinofil
3. Basofil
4. Monosit
Albumin
Bahan pembeku darah
Imunoglobulin
Fibrinogen
Hormon
Protein dan Garam
Erotrosit
• Eritrosit disebut juga sel darah merah
• Persentasenya dalam tubuh sekitar 99%.
• Fungsi eritrosit adalah menyangkut dan
melakukan pertukaran O2 dan CO2. Pembentukan
eritrosit dirangsang oleh glikoprotein, dan
eritropoetin dari ginjal.Eritrosit tidak dianggap
sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit
mengandung hemoglobin dan mengedarkan
oksigen. Eritrosit juga berperan dalam penentuan
golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit
akan menderita penyakit anemia.
• Trombosit disebut juga keping darah
• Persentasenya dalam tubuh sekitar 0,6 - 1,0%
• Trombosit bertanggung jawab dalam proses
pembekuan darah. Dalam mekanismenya
trombosit melalui enzim trombokinase akan
mengubah protombin menjadi thrombin dan
kemudian mengaktifkan fibrinogen serta
membentuk benang-benang fibrin untuk
menyumbat daerah yang luka.
Trombosit
• Leukosit disebut juga sel darah putih
• Persentasenya dalam tubuh sekitar 0,2%
• Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imuntubuh dan
bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing
dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit dapat
beremigrasi dari dalam pembuluh darah keluar pembuluh dan
masuk ke jaringan melalui vasolidatasi atau kebocoran dari
pembuluh darah itu sendiri.
• Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit Leukimia,
sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit
Leukopenia.
• Selain itu, leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem
pertahanan (imun) tubuh. Sel-sel leukosit akan ditranspor secara
khusus ke daerah terinfeksi. Leukosit terdiri dari dua macam sel
yaitu sel granulosit terdiri dari netrofil, eusinofil, dan basofil dan sel
agranulosit dan sel granulosit terdiri dari limfosit, trombosit, dan
monosit
Leukosit
Leukosit
• netrofil
• eusinofil
• basofil
Sel Granulosit
• limfosit
• trombosit
• monosit
Sel Agranulosit
Neutrofil
• Neutrofil merupakan sel darah putih
terbesar,oleh karena itu neutrofil sering disebut
sebagai Neutrofil polimorfonuclear atau PMN.
• Berfungsi memfagositosis yaitu menelan
mikroorganisme dan sisa-sisa sel mati.
• Merupakan sel-sel imun yang pertama kali timbul
dalam jumlah besar didalam eksudat pada jam-
jam pertama peradangan.
• Sumsum tulang belakang memprodusi neutrofil
sebanyak miliaran per hari dan pelepasannya
diatur secara ketat.
• Dapat ditemukan dalam eksudat peradangan walaupun
jumlahnya lebih sedikit dibandingkan neutrofil.
• Fungsi eosinofil:
 Merespon terhadap rangsang kemotaktik tertentu
yang khas ketika terjadi reaksi-reaksi alergik.
 Memfagositosis berbagaoi jenis partikel
 Membunuh mikroorganisme tertentu
 Sebagai mediasi bagi peradangan
 Memiliki toksik-toksik untuk memerangi parasit
tertentu.
Eosinofil
• Basofil adalah granulosit dengan populasi paling minim,
yaitu sekitar 0,01 - 0,3%
• Saat teraktivasi, basofil mengeluarkan histamin, heparin,
kondroitiin, elastase dan lisofosfolipase, leukotriena serta
beberapa macam sitokin.
• Basofil dapat melepaskan senyawa kimia seperti histamine
yang menyebabkan reaksi inflamasi. Basofil memiliki
gambaran yang sama dengan sel-sel imun yang ada di
jaringan ikat yang disebut sel mast atau basofil jaringan.
• Basofil darah memberi respon terhadap sinyal kemotaktik
yang dilepaskan dalam reaksi imunologik tertentu dalam
jumlah yang sangat kecil di dalam eksudat.
Basofil
• Monosit mempunyai siklus hidup yang lebih lama
dibandingkan leukosit lainnya. Monosit beremigrasi dalam
waktu yang sama seperti neutrofil. Namun jumlahnya lebih
sedikit dan kecepatannya sangat lambat.
• Monosit yang ada dalam sirkulasi darah akan berkembang
menjadi makrofag yang berfungsi fagositosis.
• Makrofag dapat bertahan sampai berbulan-bulan didalam
jaringan. Makrofag banyak berada disepanjang saluran
limfatik, rongga-rongga serosa tubuh dan paru-paru.
• Makrofag memiliki sifat fagosit yang sangat kuat. Apabila
jutaan mikroorganisme disuntikkan dengan sengaja dalam
sirkulasi darah, maka makrofag seperti polisi akan
mengepung mikroorganisme tersebut secara strategis
dalam waktu beberapa jam.
Monosit
• Terdiri atas Limfosit B dan Limfosit T.
• Limfosit B berpera dalam antibody-mediated immunity
sementara Limfosit T berperan dalam cell-mediated
immunity.
• Neutrofil dan Limfosit menyusun 90% dari sel darah
putih dalam tubuh, dan sisanya 10% disusun oleh
monosit, eusinofil, dan basofil.
• Limfosit memiliki peranan dalam respon imunitas.
Netrofil sangat aktif dalam membunuh bakteri dan
jumlahnya besar dalam nanah
• Sel-selnya bersirkulasi dalam darah dan cairan limfa.
Limfosit
Komponen Plasma Darah
terdiri atas:
• Air: 91,0%
• Protein: 8,0% (Albumin,
globulin, protrombin
dan fibrinogen)
• Mineral: 0.9% (natrium
klorida, natrium
bikarbonat, garam, dari
kalsium, fosfor, kalium
dan zat besi,nitrogen,
dll)
• Garam
Mengandung:
• albumin
• bahan pembeku darah
• Immunoglobin
(antibodi)
• fibrinogen
• hormon
• berbagai jenis protein
• berbagai jenis garam
• Plasma darah disebut juga
serum darah. Cairan yang
tidak mengandung unsur
fibrinogen disebut Serum
Darah. Protein dalam
serum inilah yang
bertindak sebagai
Antibodi terhadap adanya
benda asing (Antigen). Zat
antibodi adalah senyawa
Gama Globulin.
Plasma Darah
• Tiap antibodi bersifat
spesifik terhadap antigen
dan reaksinya bermacam-
macam.
• - Antibodi yang dapat
menggumpalkan antigen
>>Presipitin.
- Antibodi yang dapat
menguraikan antigen>>
Lisin.
- Antibodi yang dapat
menawarkan racun >>
Antitoksin.
Perkembangan Sistem Imun
Sel Induk
Sel Progenitor I
Mieloid
Makrofag
Dendritik Granulosit,
Sel mast,
Eusinofil,
Basofil,
Neutrofil
Sel Progenitor II
Limfoid
Limfosit T
Th1
Th2
Thc
Limfosit B
Sel plasma
IgE, IgM,
IgG, IgA, IgD
Hubungan darah dan imunitas Tubuh
• Peranan darah sangat penting sekali dalam proses
pertahanan tubuh dari segala macam gangguan,
gangguan pada sistem kekebalan terjadi ketika:
– Tubuh menghasilkan reaksi kekebalan melawan
dirinya sendiri (gangguan autoimun).
– Tubuh tidak dapat menghasilkan reaksi kekebalan
yang sesuai untuk melawan serangan mikroorganisme
(gangguan imunodefisiensi).
– Reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan meskipun
terhadap antigen asing yang tidak berbahaya hingga
merusak jaringan-jaringan normal (reaksi alergi).
• Sistem limfatik adalah suatu jaringan kelenjar-
kelenjar getah bening yang dihubungkan oleh
pembuluh-pembuluh getah bening. Sistem ini
membawa cairan getah bening ke seluruh tubuh.
Cairan getah bening dibentuk dari cairan yang
merembes keluar dari dinding pembuluh kapiler
ke jaringan tubuh. Cairan ini mengandung
oksigen, protein, dan nutrisi lain yang dibutuhkan
jaringan. Sebagian cairan akan masuk kembali ke
pembuluh kapiler, dan sebagian akan masuk ke
pembuluh getah bening menjadi cairan getah
bening (cairan limfe).
Sistem Limfatik dan Sel Imunitas
• Semua bahan diangkut oleh cairan limfe melalui minimal
satu kelenjar getah bening, dimana substansi asing akan
disaring keluar dan dihancurkan sebelum cairan limfe
dikembalikan ke aliran darah. Pada kelenjar getah bening,
sel darah putih bisa dikumpulkan kembali, berinteraksi
dengan antigen, menghasilkan reaksi kekebalan terhadap
zat-zat asing. Kelenjar getah bening memiliki jaringan
seperti jala yang penuh dengan sel-sel limfosit B, limfosit T,
sel dendritik, serta makrofag.
• Mikroorganisme berbahaya disaring melalui jaringan
seperti jala dan kemudian diidentifikasi dan diserang oleh
sel-sel limfosit B dan limfosit T.Kelenjar getah bening
biasanya berkumpul pada area-area dimana percabangan
pembuluh limfe berakhir, misalnya di leher, ketiak, dan
selangkangan.
Lanjutan . . .
• Organ limfoid sekunder menangkap mikroorganisme
dan zat asing lain serta menjadi tempat sel-sel imun
tubuh yang matur berkumpul, berinteraksi dengan
bahan-bahan asing, dan menghasilkan reaksi imunitas
tubuh.
• Kelenjar getah bening merupakan salah satu tempat
pertama penyebaran sel-sel kanker. Dengan demikian,
biasanya kelenjar getah bening akan diperiksa untuk
menentukan apakah kanker telah menyebar. Terkadang
bakteri yang dibawa ke kelenjar limfe tidak dapat
dibunuh dan menyebabkan peradangan pada kelenjar
limfe. (Limfadenitis)
Lanjutan . . .
• Mikroba masuk melalui jaringan epitel kulit dengan
cara mengkoyaknya atau karena terdapat luka akibat
benda-benda atau material diluar tubuh. Kemudian
mikroba tersebut masuk ke jaringan dan mengeluarkan
zat toksik yang membuat sel imun (limfosit B)
mengenalinya. Selain itu, mediator-mediator atau APC
seperti histamine, sitokin, dan mediator lain mampu
mengaktifkan leukosit dan menarik perhatian limfosit T
melalui proses opsonin, kemotaksis, dsb.
• Jika sel-sel imun tidak mampu membunuh habis
mikroba tersebut, maka mereka akan beremigrasi dan
merusak dinding pembuluh darah dan ikut peredaran
darah mencapai organ sasaran.
Mekanisme Pertahanan dalam Sirkulasi
• Infeksi virus melalui peredaran darah ini dapat
diatasi dengan anti toksin dalam titer yang
rendah. Dengan kata lain titer anti toksin yang
rendah di dalam darah sudah cukup untuk
mengikat toksis yang berada dalam perjalanan
ke sumsum syaraf pusat, sehingga tidak lagi
dapat berikatan dengan reseptor sel sasaran.
Penyakit virus dengan pola penyebaran
melalui peredaran darah mempunyai periode
inkubasi yang panjang.
Lanjutan . . .
• Vaksin merupakan produk luar tubuh yang bekerjasama dengan sel-
sel imun dalam proses kerja imunitas tubuh (imunitas humoral).
Vaksin merupakan serum yang mengandung bibit penyakit yang
telah mati atau dinonaktifkan, dimana pada bibit penyakit tersebut
masih mempunyai antigen yang kemudian akan direspon oleh
sistem imun dengan cara membentuk antibodi.
• Sel B dan sel T (sel limfosit) ikut berperan dalam menghasilkan
antibodi. Sel B (B limfosit) membentuk sistem imunitas humoral,
yaitu imunitas dengan cara membentuk antibodi yang berada di
darah dan limfa. Sel B berfungsi secara spesifik mengenali antigen
asing serta berperan membentuk kekebalan terhadap infeksi
bakteri, seperti Streptococcus, Meningococcus, virus campak, dan
Poliomeilitis. Antibodi ini kemudian melekat pada antigen dan
melumpuhkannya.
Vaksin
Penyakit Imunologi Darah
Neutropenia
Reaksi
Transfusi
Anemia
Hemolitik
Autoimun
• Neutropenia
(Kekurangan sel darah
putih) adalah kondisi
dimana jumlah dari
neutrophils dalam
aliran darah berkurang
Neutropenia
• Batasan normal utk WBC bervariasi sedikit diantara
labor-labor namun umumnya anatar 4.300 dan
10.800 sel-sel / microliter atau cmm.
• Persentase dari tipe-tipe yg berbeda dari sel-sel
darah putih pada WBC disebut WBC differential.
• Absolute Neutrophil Count (ANC) ditentukan oleh
produk dari jumlah sel darah putih atau WBC dan
fraction (pecahan) dari neutrophils diantara sel-sel
darah putih seperti yg ditentukan oleh analisa WBC
differential.
Menentukan Neutropenia
Lanjutan. . .
• ANC dari kurang dari 1500 per microliter
(1500/microL) adalah definisi yang umumnya
diterima dari neutropenia. Neutropenia adakalanya
lebih jauh dikelompokan sebagai:
 Ringan jika batasan ANC dari 1000-1500/microL,
 Sedang dengan ANC dari 500-1000/microL, dan
 Parah jika ANC dibawah 500/microL.
• Neutropenia berakibat pada kerentanan yang meningkat
terhadap infeksi-infeksi bakteri.
• Derajat rasio tergantung pada penyebab dan keparahan
dari neutropenia, kondisi medis yang mendasarinya dari
pasien, dan kehadiran atau ketidakhadiran dari cadangan-
cadangan sumsum tulang untuk produksi dari neutrophils.
• Tipe infeksi-infeksi yang paling umum yang terlihat pada
pasien-pasien neutropenic disebabkan oleh bakteri-bakteri
yang normalnya ditemukan pada kulit (seperti
Staphylococcus aureus) atau dari saluran pencernaan dan
kencing.
Konsekuensi2 klinis neutropenia
• Infeksi-infeksi jamur juga adalah lebih sering pada
pasien-pasien dengan neutropenia. Infeksi-infeksi
mungkin terbatas pada area-area tertentu dari tubuh
(umumnya rongga mulut, area genital, dan kulit) atau
mungkin menyebar via aliran darah ke paru-paru dan
organ-organ lain pada neutropenia yang parah dan
berkepanjangan.
Lanjutan. . .
• Infeksi-infeksi (lebih umum infeksi-infeksi virus, namun juga
infeksi-infeksi bakteri atau parasit). Contoh-contoh termasuk:
HIV, tuberculosis, malaria, Epstein Barr virus (EBV);
• Obat-obat yang mungkin merusak sumsum tulang (bone
marrow) atau neutrophils, termasuk kemoterapi kanker;
• Kekurangan-kekurangan vitamin (megaloblastic anemia yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan/atau folate);
• Kekurangan-kekurangan vitamin (megaloblastic anemia yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan/atau folate);
• Terapi Radiasi;
Penyebab Neutropenia
• Penyakit-penyakit bawaan (sejak lahir) dari fungsi sumsum
tulang atau dari produksi neutrophil, contohnya, Kostmann
syndrome;
• Penghancuran autoimmune dari neutrophils (sebagai kondisi
primer atau berhubungan dengan penyakit lain seperti Felty's
syndrome) atau dari obat-obat yang menstimulasi sistim imun
untuk menyerang sel-sel;
• Hypersplenism, yang merujuk pada perampasan yang
meningkat dan/atau penghancuran dari sel-sel darah oleh
limpa (spleen).
Lanjutan. . .
• Neutropenia didiagnosa dengan jumlah sel darah
yang dilakukan pada sample darah yang dikeluarkan
dari vena.
• Untuk menentukan penyebab yang spesifik dari
neutropenia pada situasi yang diberikan, tes-tes lain
mungkin diperlukan.
• Adakalanya biopsi sumsum tulang mungkin
diperlukan untuk mendiagnosa penyebab yang
spesifik dari neutropenia.
Diagnosis Neutropenia
• Perawatan dari neutropenia didasarkan pada penyebab yang
mendasarinya, keparahan, dan kehadiran dari infeksi-infeksi
atau gejala-gejala yang berhubungan serta keadaan kesehatan
keseluruhan dari pasien.
• Adapun perawatan2nya dpt dilakukan dg cara :
 obat-obat antibiotik dan/atau obat-obat anti jamur untuk
membantu melawan infeksi-infeksi;
 pemasukan dari faktor-faktor pertumbuhan sel-sel darah
putih (sepertirecombinant granulocyte colony-stimulating
factor (G-CSF, filgrastim) pada beberapa kasus-kasus dari
neutropenia yang parah;
 transfusi-transfusi granulocyte atau terapi corticosteroid.
Merawat Neutropenia
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Anfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasAnfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasMarlina Arby
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhKrisna Mustofa
 
2. sistem imunologi
2. sistem imunologi2. sistem imunologi
2. sistem imunologiDalia Novi
 
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)Shelfi Steiv
 
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerDiscussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerCatatan Medis
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifikPramitha Ayu
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhNida Chofiya
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Soga Biliyan Jaya
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)Nurul Afdal Haris
 
Sistem kekebalan
Sistem kekebalanSistem kekebalan
Sistem kekebalanAhmad Ali
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiWarnet Raha
 

What's hot (20)

Anfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasAnfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitas
 
Imunokimia - Biokimia
Imunokimia - BiokimiaImunokimia - Biokimia
Imunokimia - Biokimia
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 
2. sistem imunologi
2. sistem imunologi2. sistem imunologi
2. sistem imunologi
 
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
 
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerDiscussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
 
IMUNOLOGI KLINIKAL
IMUNOLOGI KLINIKALIMUNOLOGI KLINIKAL
IMUNOLOGI KLINIKAL
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
BIOLOGI "Sistem Imunitas"
BIOLOGI "Sistem Imunitas"BIOLOGI "Sistem Imunitas"
BIOLOGI "Sistem Imunitas"
 
IMUNOLOGI ASAS
IMUNOLOGI ASASIMUNOLOGI ASAS
IMUNOLOGI ASAS
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
 
Pertahanan tubuh
Pertahanan tubuhPertahanan tubuh
Pertahanan tubuh
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)
 
Sistem kekebalan
Sistem kekebalanSistem kekebalan
Sistem kekebalan
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 

Viewers also liked

PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahMey Sari
 
Golongan darah
Golongan darahGolongan darah
Golongan darahRony II
 
sistem golongan darah dan transfusi darah
sistem golongan darah dan transfusi darah sistem golongan darah dan transfusi darah
sistem golongan darah dan transfusi darah Ika Acga
 
Darah-Anatomi & Fisiologi
Darah-Anatomi & FisiologiDarah-Anatomi & Fisiologi
Darah-Anatomi & FisiologiEi Reen
 
Darah anatomi fisiologi edit3
Darah anatomi fisiologi edit3Darah anatomi fisiologi edit3
Darah anatomi fisiologi edit3Az Xie
 
Macam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah doneMacam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah donemurtyaprilliaasih
 
2.2 Darah Manusia
2.2   Darah Manusia2.2   Darah Manusia
2.2 Darah Manusiazealot90
 
Kumpulan Darah & Rhesus Factor
Kumpulan Darah & Rhesus FactorKumpulan Darah & Rhesus Factor
Kumpulan Darah & Rhesus FactorMuhammad Nasrullah
 
DARAH MANUSIA (B6D3E1) TINGKATAN 3
DARAH MANUSIA (B6D3E1) TINGKATAN 3DARAH MANUSIA (B6D3E1) TINGKATAN 3
DARAH MANUSIA (B6D3E1) TINGKATAN 3Nur Ayuni
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAHSTRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAHMuhammad Nasrullah
 
Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)nadia hasanah
 

Viewers also liked (18)

Antropoda
AntropodaAntropoda
Antropoda
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
 
Golongan darah
Golongan darahGolongan darah
Golongan darah
 
sistem golongan darah dan transfusi darah
sistem golongan darah dan transfusi darah sistem golongan darah dan transfusi darah
sistem golongan darah dan transfusi darah
 
darah manusia
darah manusiadarah manusia
darah manusia
 
Darah-Anatomi & Fisiologi
Darah-Anatomi & FisiologiDarah-Anatomi & Fisiologi
Darah-Anatomi & Fisiologi
 
Darah anatomi fisiologi edit3
Darah anatomi fisiologi edit3Darah anatomi fisiologi edit3
Darah anatomi fisiologi edit3
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
 
Macam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah doneMacam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah done
 
2.3
2.32.3
2.3
 
2.2 Darah Manusia
2.2   Darah Manusia2.2   Darah Manusia
2.2 Darah Manusia
 
Kumpulan Darah & Rhesus Factor
Kumpulan Darah & Rhesus FactorKumpulan Darah & Rhesus Factor
Kumpulan Darah & Rhesus Factor
 
DARAH MANUSIA (B6D3E1) TINGKATAN 3
DARAH MANUSIA (B6D3E1) TINGKATAN 3DARAH MANUSIA (B6D3E1) TINGKATAN 3
DARAH MANUSIA (B6D3E1) TINGKATAN 3
 
Plasma darah ppt
Plasma darah pptPlasma darah ppt
Plasma darah ppt
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAHSTRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
 
Sel darah merah
Sel darah merahSel darah merah
Sel darah merah
 
komposisi darah dan fungsinya
komposisi darah dan fungsinyakomposisi darah dan fungsinya
komposisi darah dan fungsinya
 
Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)
 

Similar to Imunologi darah

Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxavita12
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxGerlhyReynaldoWaworu
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxDekaMuliya1
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunFina Ratih Wiraputri
 
sistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhsistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhmarisamizani25
 
istilah2......kesehatan
istilah2......kesehatanistilah2......kesehatan
istilah2......kesehatanunsri
 
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptxAyu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptxAyuPuspita79
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdfChanKyoto
 
Sistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxSistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxKlinikHanin
 
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptxNiko Satria
 
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGIMateri Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGISepti Purnamasari
 
bahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdfbahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdftrirahmi1
 

Similar to Imunologi darah (20)

Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
 
Ppt
Ppt Ppt
Ppt
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
 
Resume imunologi
Resume imunologiResume imunologi
Resume imunologi
 
Sistem Limfatik (Getah Bening) pada Manusia
Sistem Limfatik (Getah Bening) pada ManusiaSistem Limfatik (Getah Bening) pada Manusia
Sistem Limfatik (Getah Bening) pada Manusia
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
 
Makalah leukosit
Makalah leukositMakalah leukosit
Makalah leukosit
 
Modulhistologi blok imunologi
Modulhistologi  blok imunologiModulhistologi  blok imunologi
Modulhistologi blok imunologi
 
sistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhsistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuh
 
Ibd sistem imun
Ibd sistem imunIbd sistem imun
Ibd sistem imun
 
istilah2......kesehatan
istilah2......kesehatanistilah2......kesehatan
istilah2......kesehatan
 
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptxAyu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf
 
Sistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxSistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptx
 
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGIMateri Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
 
bahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdfbahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdf
 

Recently uploaded

pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 

Recently uploaded (20)

Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 

Imunologi darah

  • 2. 1. Widya Nindy Nastiti 132110101019 2. Abdiana Kusuma A. 132110101129 3. Dinda Destra I. 132110101149 4. Nadia Rachma N. 132110101150 5. Laeli Nur Fajri 132110101157 Nama Kelompok
  • 3. DEFINISI • Imunitas adalah sistem mekanisme pada organisme melindungi tubuh thd pengaruh biologis luar dg mengidentifikasi dan membunuh patogen. • Imunitas darah adalah ilmu yg mempelajari tentang sistem imunitas dalam tubuh manusia dan kaitannya dg komponen2 yg ada dlm darah.
  • 4. 1. Transportasi 2. Termoregulasi 3. Imunologi 4. Homeostatis FUNGSI DARAH
  • 5. KOMPONEN DARAH SISTEM EKSKRESI Korpuskula Plasma Darah Eritrosit Trombosit Leukosit 1. Neutrofil 2. Eosinofil 3. Basofil 4. Monosit Albumin Bahan pembeku darah Imunoglobulin Fibrinogen Hormon Protein dan Garam
  • 6. Erotrosit • Eritrosit disebut juga sel darah merah • Persentasenya dalam tubuh sekitar 99%. • Fungsi eritrosit adalah menyangkut dan melakukan pertukaran O2 dan CO2. Pembentukan eritrosit dirangsang oleh glikoprotein, dan eritropoetin dari ginjal.Eritrosit tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Eritrosit juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.
  • 7. • Trombosit disebut juga keping darah • Persentasenya dalam tubuh sekitar 0,6 - 1,0% • Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah. Dalam mekanismenya trombosit melalui enzim trombokinase akan mengubah protombin menjadi thrombin dan kemudian mengaktifkan fibrinogen serta membentuk benang-benang fibrin untuk menyumbat daerah yang luka. Trombosit
  • 8. • Leukosit disebut juga sel darah putih • Persentasenya dalam tubuh sekitar 0,2% • Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imuntubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit dapat beremigrasi dari dalam pembuluh darah keluar pembuluh dan masuk ke jaringan melalui vasolidatasi atau kebocoran dari pembuluh darah itu sendiri. • Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit Leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit Leukopenia. • Selain itu, leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan (imun) tubuh. Sel-sel leukosit akan ditranspor secara khusus ke daerah terinfeksi. Leukosit terdiri dari dua macam sel yaitu sel granulosit terdiri dari netrofil, eusinofil, dan basofil dan sel agranulosit dan sel granulosit terdiri dari limfosit, trombosit, dan monosit Leukosit
  • 9. Leukosit • netrofil • eusinofil • basofil Sel Granulosit • limfosit • trombosit • monosit Sel Agranulosit
  • 10. Neutrofil • Neutrofil merupakan sel darah putih terbesar,oleh karena itu neutrofil sering disebut sebagai Neutrofil polimorfonuclear atau PMN. • Berfungsi memfagositosis yaitu menelan mikroorganisme dan sisa-sisa sel mati. • Merupakan sel-sel imun yang pertama kali timbul dalam jumlah besar didalam eksudat pada jam- jam pertama peradangan. • Sumsum tulang belakang memprodusi neutrofil sebanyak miliaran per hari dan pelepasannya diatur secara ketat.
  • 11. • Dapat ditemukan dalam eksudat peradangan walaupun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan neutrofil. • Fungsi eosinofil:  Merespon terhadap rangsang kemotaktik tertentu yang khas ketika terjadi reaksi-reaksi alergik.  Memfagositosis berbagaoi jenis partikel  Membunuh mikroorganisme tertentu  Sebagai mediasi bagi peradangan  Memiliki toksik-toksik untuk memerangi parasit tertentu. Eosinofil
  • 12. • Basofil adalah granulosit dengan populasi paling minim, yaitu sekitar 0,01 - 0,3% • Saat teraktivasi, basofil mengeluarkan histamin, heparin, kondroitiin, elastase dan lisofosfolipase, leukotriena serta beberapa macam sitokin. • Basofil dapat melepaskan senyawa kimia seperti histamine yang menyebabkan reaksi inflamasi. Basofil memiliki gambaran yang sama dengan sel-sel imun yang ada di jaringan ikat yang disebut sel mast atau basofil jaringan. • Basofil darah memberi respon terhadap sinyal kemotaktik yang dilepaskan dalam reaksi imunologik tertentu dalam jumlah yang sangat kecil di dalam eksudat. Basofil
  • 13. • Monosit mempunyai siklus hidup yang lebih lama dibandingkan leukosit lainnya. Monosit beremigrasi dalam waktu yang sama seperti neutrofil. Namun jumlahnya lebih sedikit dan kecepatannya sangat lambat. • Monosit yang ada dalam sirkulasi darah akan berkembang menjadi makrofag yang berfungsi fagositosis. • Makrofag dapat bertahan sampai berbulan-bulan didalam jaringan. Makrofag banyak berada disepanjang saluran limfatik, rongga-rongga serosa tubuh dan paru-paru. • Makrofag memiliki sifat fagosit yang sangat kuat. Apabila jutaan mikroorganisme disuntikkan dengan sengaja dalam sirkulasi darah, maka makrofag seperti polisi akan mengepung mikroorganisme tersebut secara strategis dalam waktu beberapa jam. Monosit
  • 14. • Terdiri atas Limfosit B dan Limfosit T. • Limfosit B berpera dalam antibody-mediated immunity sementara Limfosit T berperan dalam cell-mediated immunity. • Neutrofil dan Limfosit menyusun 90% dari sel darah putih dalam tubuh, dan sisanya 10% disusun oleh monosit, eusinofil, dan basofil. • Limfosit memiliki peranan dalam respon imunitas. Netrofil sangat aktif dalam membunuh bakteri dan jumlahnya besar dalam nanah • Sel-selnya bersirkulasi dalam darah dan cairan limfa. Limfosit
  • 15. Komponen Plasma Darah terdiri atas: • Air: 91,0% • Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen) • Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam, dari kalsium, fosfor, kalium dan zat besi,nitrogen, dll) • Garam Mengandung: • albumin • bahan pembeku darah • Immunoglobin (antibodi) • fibrinogen • hormon • berbagai jenis protein • berbagai jenis garam
  • 16. • Plasma darah disebut juga serum darah. Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen disebut Serum Darah. Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda asing (Antigen). Zat antibodi adalah senyawa Gama Globulin. Plasma Darah • Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam- macam. • - Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen >>Presipitin. - Antibodi yang dapat menguraikan antigen>> Lisin. - Antibodi yang dapat menawarkan racun >> Antitoksin.
  • 17. Perkembangan Sistem Imun Sel Induk Sel Progenitor I Mieloid Makrofag Dendritik Granulosit, Sel mast, Eusinofil, Basofil, Neutrofil Sel Progenitor II Limfoid Limfosit T Th1 Th2 Thc Limfosit B Sel plasma IgE, IgM, IgG, IgA, IgD
  • 18. Hubungan darah dan imunitas Tubuh • Peranan darah sangat penting sekali dalam proses pertahanan tubuh dari segala macam gangguan, gangguan pada sistem kekebalan terjadi ketika: – Tubuh menghasilkan reaksi kekebalan melawan dirinya sendiri (gangguan autoimun). – Tubuh tidak dapat menghasilkan reaksi kekebalan yang sesuai untuk melawan serangan mikroorganisme (gangguan imunodefisiensi). – Reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan meskipun terhadap antigen asing yang tidak berbahaya hingga merusak jaringan-jaringan normal (reaksi alergi).
  • 19. • Sistem limfatik adalah suatu jaringan kelenjar- kelenjar getah bening yang dihubungkan oleh pembuluh-pembuluh getah bening. Sistem ini membawa cairan getah bening ke seluruh tubuh. Cairan getah bening dibentuk dari cairan yang merembes keluar dari dinding pembuluh kapiler ke jaringan tubuh. Cairan ini mengandung oksigen, protein, dan nutrisi lain yang dibutuhkan jaringan. Sebagian cairan akan masuk kembali ke pembuluh kapiler, dan sebagian akan masuk ke pembuluh getah bening menjadi cairan getah bening (cairan limfe). Sistem Limfatik dan Sel Imunitas
  • 20. • Semua bahan diangkut oleh cairan limfe melalui minimal satu kelenjar getah bening, dimana substansi asing akan disaring keluar dan dihancurkan sebelum cairan limfe dikembalikan ke aliran darah. Pada kelenjar getah bening, sel darah putih bisa dikumpulkan kembali, berinteraksi dengan antigen, menghasilkan reaksi kekebalan terhadap zat-zat asing. Kelenjar getah bening memiliki jaringan seperti jala yang penuh dengan sel-sel limfosit B, limfosit T, sel dendritik, serta makrofag. • Mikroorganisme berbahaya disaring melalui jaringan seperti jala dan kemudian diidentifikasi dan diserang oleh sel-sel limfosit B dan limfosit T.Kelenjar getah bening biasanya berkumpul pada area-area dimana percabangan pembuluh limfe berakhir, misalnya di leher, ketiak, dan selangkangan. Lanjutan . . .
  • 21. • Organ limfoid sekunder menangkap mikroorganisme dan zat asing lain serta menjadi tempat sel-sel imun tubuh yang matur berkumpul, berinteraksi dengan bahan-bahan asing, dan menghasilkan reaksi imunitas tubuh. • Kelenjar getah bening merupakan salah satu tempat pertama penyebaran sel-sel kanker. Dengan demikian, biasanya kelenjar getah bening akan diperiksa untuk menentukan apakah kanker telah menyebar. Terkadang bakteri yang dibawa ke kelenjar limfe tidak dapat dibunuh dan menyebabkan peradangan pada kelenjar limfe. (Limfadenitis) Lanjutan . . .
  • 22. • Mikroba masuk melalui jaringan epitel kulit dengan cara mengkoyaknya atau karena terdapat luka akibat benda-benda atau material diluar tubuh. Kemudian mikroba tersebut masuk ke jaringan dan mengeluarkan zat toksik yang membuat sel imun (limfosit B) mengenalinya. Selain itu, mediator-mediator atau APC seperti histamine, sitokin, dan mediator lain mampu mengaktifkan leukosit dan menarik perhatian limfosit T melalui proses opsonin, kemotaksis, dsb. • Jika sel-sel imun tidak mampu membunuh habis mikroba tersebut, maka mereka akan beremigrasi dan merusak dinding pembuluh darah dan ikut peredaran darah mencapai organ sasaran. Mekanisme Pertahanan dalam Sirkulasi
  • 23. • Infeksi virus melalui peredaran darah ini dapat diatasi dengan anti toksin dalam titer yang rendah. Dengan kata lain titer anti toksin yang rendah di dalam darah sudah cukup untuk mengikat toksis yang berada dalam perjalanan ke sumsum syaraf pusat, sehingga tidak lagi dapat berikatan dengan reseptor sel sasaran. Penyakit virus dengan pola penyebaran melalui peredaran darah mempunyai periode inkubasi yang panjang. Lanjutan . . .
  • 24. • Vaksin merupakan produk luar tubuh yang bekerjasama dengan sel- sel imun dalam proses kerja imunitas tubuh (imunitas humoral). Vaksin merupakan serum yang mengandung bibit penyakit yang telah mati atau dinonaktifkan, dimana pada bibit penyakit tersebut masih mempunyai antigen yang kemudian akan direspon oleh sistem imun dengan cara membentuk antibodi. • Sel B dan sel T (sel limfosit) ikut berperan dalam menghasilkan antibodi. Sel B (B limfosit) membentuk sistem imunitas humoral, yaitu imunitas dengan cara membentuk antibodi yang berada di darah dan limfa. Sel B berfungsi secara spesifik mengenali antigen asing serta berperan membentuk kekebalan terhadap infeksi bakteri, seperti Streptococcus, Meningococcus, virus campak, dan Poliomeilitis. Antibodi ini kemudian melekat pada antigen dan melumpuhkannya. Vaksin
  • 26. • Neutropenia (Kekurangan sel darah putih) adalah kondisi dimana jumlah dari neutrophils dalam aliran darah berkurang Neutropenia
  • 27. • Batasan normal utk WBC bervariasi sedikit diantara labor-labor namun umumnya anatar 4.300 dan 10.800 sel-sel / microliter atau cmm. • Persentase dari tipe-tipe yg berbeda dari sel-sel darah putih pada WBC disebut WBC differential. • Absolute Neutrophil Count (ANC) ditentukan oleh produk dari jumlah sel darah putih atau WBC dan fraction (pecahan) dari neutrophils diantara sel-sel darah putih seperti yg ditentukan oleh analisa WBC differential. Menentukan Neutropenia
  • 28. Lanjutan. . . • ANC dari kurang dari 1500 per microliter (1500/microL) adalah definisi yang umumnya diterima dari neutropenia. Neutropenia adakalanya lebih jauh dikelompokan sebagai:  Ringan jika batasan ANC dari 1000-1500/microL,  Sedang dengan ANC dari 500-1000/microL, dan  Parah jika ANC dibawah 500/microL.
  • 29. • Neutropenia berakibat pada kerentanan yang meningkat terhadap infeksi-infeksi bakteri. • Derajat rasio tergantung pada penyebab dan keparahan dari neutropenia, kondisi medis yang mendasarinya dari pasien, dan kehadiran atau ketidakhadiran dari cadangan- cadangan sumsum tulang untuk produksi dari neutrophils. • Tipe infeksi-infeksi yang paling umum yang terlihat pada pasien-pasien neutropenic disebabkan oleh bakteri-bakteri yang normalnya ditemukan pada kulit (seperti Staphylococcus aureus) atau dari saluran pencernaan dan kencing. Konsekuensi2 klinis neutropenia
  • 30. • Infeksi-infeksi jamur juga adalah lebih sering pada pasien-pasien dengan neutropenia. Infeksi-infeksi mungkin terbatas pada area-area tertentu dari tubuh (umumnya rongga mulut, area genital, dan kulit) atau mungkin menyebar via aliran darah ke paru-paru dan organ-organ lain pada neutropenia yang parah dan berkepanjangan. Lanjutan. . .
  • 31. • Infeksi-infeksi (lebih umum infeksi-infeksi virus, namun juga infeksi-infeksi bakteri atau parasit). Contoh-contoh termasuk: HIV, tuberculosis, malaria, Epstein Barr virus (EBV); • Obat-obat yang mungkin merusak sumsum tulang (bone marrow) atau neutrophils, termasuk kemoterapi kanker; • Kekurangan-kekurangan vitamin (megaloblastic anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan/atau folate); • Kekurangan-kekurangan vitamin (megaloblastic anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan/atau folate); • Terapi Radiasi; Penyebab Neutropenia
  • 32. • Penyakit-penyakit bawaan (sejak lahir) dari fungsi sumsum tulang atau dari produksi neutrophil, contohnya, Kostmann syndrome; • Penghancuran autoimmune dari neutrophils (sebagai kondisi primer atau berhubungan dengan penyakit lain seperti Felty's syndrome) atau dari obat-obat yang menstimulasi sistim imun untuk menyerang sel-sel; • Hypersplenism, yang merujuk pada perampasan yang meningkat dan/atau penghancuran dari sel-sel darah oleh limpa (spleen). Lanjutan. . .
  • 33. • Neutropenia didiagnosa dengan jumlah sel darah yang dilakukan pada sample darah yang dikeluarkan dari vena. • Untuk menentukan penyebab yang spesifik dari neutropenia pada situasi yang diberikan, tes-tes lain mungkin diperlukan. • Adakalanya biopsi sumsum tulang mungkin diperlukan untuk mendiagnosa penyebab yang spesifik dari neutropenia. Diagnosis Neutropenia
  • 34. • Perawatan dari neutropenia didasarkan pada penyebab yang mendasarinya, keparahan, dan kehadiran dari infeksi-infeksi atau gejala-gejala yang berhubungan serta keadaan kesehatan keseluruhan dari pasien. • Adapun perawatan2nya dpt dilakukan dg cara :  obat-obat antibiotik dan/atau obat-obat anti jamur untuk membantu melawan infeksi-infeksi;  pemasukan dari faktor-faktor pertumbuhan sel-sel darah putih (sepertirecombinant granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF, filgrastim) pada beberapa kasus-kasus dari neutropenia yang parah;  transfusi-transfusi granulocyte atau terapi corticosteroid. Merawat Neutropenia