2. Imunitas
Respon protektif tubuh yang spesifik terhadap
benda asing atau m.o yang menginvasi. (Brunner &
Sudarth, 2002)
Sel – sel darah putih, susmsum tulang dan jaringan
limfoid → kelenjar timus, kelenjar limfe, lien, tonsil,
adenoid.
3. Fungsi
• Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan
& menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri,
parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam
tubuh
• Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel)
untuk perbaikan jaringan.
• Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Sasaran utama: bakteri patogen & virus
4. Patogen bagi tubuh manusia
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Protozoa bersel satu
5. Parasit
8. Struktur Sistem Imun
Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh →
organ limfoid
Organ limfoid: ‘rumah’ bg limfosit
Jaringan limfoid primer:
(1) kelenjar thymus
(2) sumsum tulang
Jaringan limfoid sekunder:
1) berkapsul: limpa & kelenjar limf
2) tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut-associated lymphoid tissue),
jar.limfoid di kulit, sal.napas, kemih, & reproduksi
9. Jaringan Limfoid
• Merupakan jaringan yang
memproduksi, menyimpan,
& memproses limfosit
• Mencakup: sumsum tulang,
kel.limfe, limpa, thymus,
tonsil, adenoid, appendiks, &
agregat jar.limf di sal.cerna
(GALT=gut-associated
lymphoid tissue/Plak Peyer)
10. Sistem imun
Pertahanan lapis pertama:
Pertahanan fisik (physical
barrier)
Ada 2 sistem kekebalan
tubuh:
1. Sistem kekebalan nonspesifik
(didapat) (innate immune system)
2. Sistem kekebalan spesifik
(dipelajari/adaptif)
(learned/adaptive immune system)
11.
12. RESPON imun
Respons imun alami nonspesifik
1) ada sejak lahir
2) tdk memiliki target ttt
3) terjadi dlm bbrp menit – jam Reaksi inflamasi→
Respons imun didapat spesifik
spesifik untuk jenis ttt
respons thd paparan I tjd dlm bbrp hari, paparan
berikutnya lebih cepat
14. Stadium Pengenalan
Kemampuan dari sistem imunitas u/ mengenali antigen
sebagai unsur yang asing atau bukan bagaian dari
dirinya.
Surveilans o/ nodus limfatikus dan limfosit
Limfosit bersirkulasi
Stadium Proliferasi
Limfosit yang sudah disensitisasi menstimulasi limfosit
dormant u/ membesar, membelah diri, proliferasi dan
berdiferensiasi menjadi limfosit T atau B →
pembesaran nodus limfatikus
15. Stadium respon
Respon Humoral Inisial → Produksi antobodi o/
Limfosit B
Respon Selular Inisial → sel T sitotoksik
Stadium efektor
Interaksi antibodi, komplemen dan kerja sel-sel T
sitotoksik → penghancuran m.o yang menginvasi tubuh
atau netralisasi toksin secara total.
16. SISTEM IMUN
Non Spesifik / Alamiah Spesifik / Didapat
FISIK / MEKANIK LARUT SELULAR HUMORAL /
SEL B
SELULAR /
SEL T
Kulit
Selaput
lendir
Silia
Batuk
Bersin
Asam lambung
Lisozim
Laktoferin
Asam
neuraminik
Dll.
Komplemen
Interferon
C Reactive Protein (CRP)
BIO-
KIMIA
HUMORAL
Mononuklear
(monosit &
makrofag)
Polimorfonuklear
/ PMN (neutrofil &
eosinofil)
Natural killer Cell (sel NK)
Killer Cell (sel K)
Basofil & mastosit
Trombosit
FAGOSIT
SEL
MEDIATOR
Sel Th (Th1 & Th2)
Sel Ts
Sel Tdh
Sel Tc
Ig.G,
Ig.A,
Ig.M,
Ig.D, Ig.E
SEL Null
17. Pertahanan Lapis Pertama
Kulit & membran mukosa yang utuh
Kelenjar keringat, sebum, & airmata →
mensekresi zat kimia & bersifat bakterisid
Mukus, silia, tight junction, desmosom, sel
keratin & lysozim di lapisan epitel
Rambut pd lubang hidung
Flora normal
18. Sistem Kekebalan Non-spesifik
Dapat mendeteksi adanya benda asing &
melindungi tubuh dari kerusakan yang
diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda
asing yang masuk ke dalam tubuh.
Yang termasuk dlm sistem ini:
1. Reaksi inflamasi/peradangan
2. Protein antivirus (interferon)
3. Sel natural killer (NK)
4. Sistem komplemen
19. Inflamasi/ Peradangan
• Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau
perlukaan
• Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi
respons yg sama juga
• terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau
trauma
• Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, &
makrofag
20. Tahap inflamasi
1) Masuknya bakteri ke dalam jaringan
2) Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi meningkatkan
aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas)
3) Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat
difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak &
DOLOR/nyeri)
4) Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial
5) Penghancuran bakteri di jaringan fagositosis (respons sistemik:
demam)
6) Perbaikan jaringan
21.
22. Interferon
• Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon
• Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus); ‘interfere’
• Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel
tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik
(antikanker)
• Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis
makrofag & merangsang produksi antibodi
23.
24. Sel Natural Killer (NK)
• Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan
melisiskan membran sel pd paparan I
• Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, non-spesifik,
& bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak &
berfungsi
25. Sistem Komplemen
Sistem ini diaktifkan oleh:
(1)paparan rantai karbohidrat yg ada pd
permukaan mikroorganisme yg tdk ada pd sel
manusia
(2)paparan antibodi yang diproduksi spesifik
untuk zat asing tertentu oleh sistem imun
adaptif
Bekerja sbg ‘komplemen’ dari kerja antibodi
26. Komplemen yg teraktivasi akan:
1.Berikatan dg basofil & sel mast & menginduksi
penglepasan histamin reaksi inflamasi
2.Berperan sbg faktor kemotaksis yang meningkatkan
fagositosis
3.Berikatan dg permukaan bakteri & bekerja sbg opsonin
(opsonisasi) fagositosis
4.Menempel pd membran & membentuk struktur
berbentuk tabung yg melubangi membran sel &
menyebabkan lisis sel.
27.
28. SiStem Komplemen
Jalur Klasik
• Opsonisasi dan Fagositosis → C3b m’aktifkan
fagositosis o/ netrofil dan makrofag → menelan
bakteri
• Lisis → C5b6789 /komplek litik → merobek
membran sel bakteri
• Aglutinasi → produk komplemen mengubah
permukaan organisme penyerbu → melekat
satu sama lain
• Netralisasi Virus → enzim komplemen
29. SiStem Komplemen
Jalur Klasik
• Kemotaksik → Fragmen C5a menyebabkan
kemotaksik netrofil-makrofag → migrasi
• Pengaktifan sel mast dan basofil → C3a,
C4a, C5a → histamin, heparin, substansi →
peningkatan aliran darah, me↑ kebocoran cairan
dan protein plasma ke dalam jaringan →
menginaktifkan agen antigen
• Efek inflamasi → menghambat gerakan
organisme ke jaringan
30. Sistem Kekebalan Spesifik
Sistem Kekebalan Spesifik Atau sistem kekebalan
adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos
dari sistem kekebalan non-spesifik.
Mencakup:
1) kekebalan humoral produksi antibodi oleh limfosit B (sel
plasma)
2) kekebalan selular produksi limfosit T yg teraktivasi
Harus dapat membedakan sel asing yg harus dirusak
dari sel-diri antigen (molekul besar, kompleks, &
unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke
dalam tubuh)
31. Respon imun humoral
Imunitas Humoral → Antibodi
dibentuk o/ sel plasma
Pembentukasn sel memori →
• respon primer → pembentukan antibodi pada
pajanan pertama o/ antigen spesifik
• Respon sekunder → setelah pajanan kedua o/
antigen yang sama
32. ANTIBODI
• Globulin Gamma → Immunoglobulin
• BM : 160rb – 970rb
• 20 % dari protein plasma
• Rantai polipeptida ringan dan berat
• Bagian yang tetap → sistem komplemen, dll
• Bagian yang dapat berubah → antigen
• Spesifisitas → ikatan hidrofobik, ikatan hidrogen,
daya tarik ionik, kekuatan van der waals
• IgM, IgG, IgA, IgD, IgE
33. Mekanisme Kerja Antibodi
• Aglutinasi → berikatan
• Presipitasi → membentuk presipitat
• Netralisasi → tempat toksik ditutup o/
antibodi
• Lisis → membran sel robek
34. Imunoglobulin
1. IgG (75%)
Terdapat dalam serum dan jaringan (cairan interstitial)
Berperan dalam infeksi dari darah dan jaringan
Mengaktifkan sistem komplemen
Menggalakkan fagositosis
Memintas plasenta
1. IgA (15%)
Terdapat dalam cairan tubuh (darah, saliva, air mata, ASI,
sekret paru, GIT, prostat, vagina)
Melindungi infeksi paru, GIT, dan urogenital
Mencegah absorpsi antigen dari makanan
Melintas ke neonatus melalui ASI
35. Imunoglobulin
3. Ig M (10%)
berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal
respons sel plasma
Ig yang bereaksi terhadap infeksi bakteri dan virus
Mengaktifkan sistem komplemen
4. IgD (0,2%)
Jumlah kecil dalam serum, terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali
antigen pd sel B
Mempengaruhi diferensiasi limfosit-B
5.IgE (0,004%)
Terdapat dalam serum
Reaksi alergi dan hipersensitivitas, melepaskan histamin dari basofil & sel
mast
Membantu pertahanan terhadap parasit
39. RESPON IMUN SELULER
Fungsi limfosit T:Fungsi limfosit T:
• Membantu sel B dalam produksi AbMembantu sel B dalam produksi Ab
• Mengenal & menghancurkan selMengenal & menghancurkan sel
yang terinfeksi virusyang terinfeksi virus
• Mengaktifkan fagositosis makrofagMengaktifkan fagositosis makrofag
• Mengontrol ambang & kualitasMengontrol ambang & kualitas
sistem imunsistem imun
41. RESPON IMUN SELULER
• Pengikatan antigen dengan reseptor antigen pada
permukaan sel T
• Stimulasi produksi sel T di nodus limfatikus
• Sel T bermigrasi ke jaringan kontak dengan antigen
• Sel T Killer → menyerang antigen secara langsung →
mengubah membran sel → lisis sel
• Sel hipersensitivitas tipe lambat → LIMFOKIN →
Sitokin → mengaktifkan serta mengatur limfosit dan
sel-sel darah putih → membantu menghancurkan m.o
penginvasi
43. Sel T Helper Limfokin
Perangsangan pertumbuhan dan proliferasi
sel T sitotoksik dan sel T supressor → IL-2
Perangsangan pertumbuhan dan diferensiasi
sel B u/ membentuk sel plasma dan antibodi
→ IL 4,5,6
Aktivasi sistem makrofag
Mekanisme umpan balik → IL-2
44. Sel T
• T4 Helper : menyerang penginvasi asing secara langsung,
memulai dan memperkuat respon inflamasi
• T1 Helper : meningkatkan produksi antibodi dari sel B,
memproduksi limfokin yang mengaktifkan sel T lain (IL-2), TNF,
interferon
• T2 Helper : meningkatkan sel T sitotoksik yang diaktifkan,
memproduksi IL-4,IL-5
• Sel T supresor : Mensupresi respon imun
• Sel T Memori : mengingat kontak dengan antigen pada pajanan
berikutnya yang akan meningkatkan rsepon imun.
45.
46. long-term immunity
• Pada kontak pertama dg antigen mikroba, respons
antibodi terjadi lambat dlm bbrp hari sampai terbentuk
sel plasma & akan mencapai puncak dlm bbrp minggu
(Respons primer); & akan membentuk sel memori
• Jika terjadi kontak dg antigen yg sama, krn adanya sel
memori, respons yg terjadi mjd lebih cepat (Respons
sekunder)
50. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Fungsi Sistem Imun
• Usia
• Gender
• Faktor psikoneuro-imunologik
• Kelainan organ lain
• Keganasan
• Obat-obatan
• Radiasi
Editor's Notes
Sel Nol: sel populasi ketiga = sel nonTnonB: Sebagian sel limfoid yang tidak mengandung pertanda seperti yang ditemukan pada permukaan sel B dan sel T. Sel tersebut berupa Large Granular Lymphocyte (LGL)