SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
FUNGSI SYSTEM PERTAHAN TUBUH
 Penangkal benda asing yang masuk ke dalam tubuh
 Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen
tubuh yang telah tua
 Sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas, serta
menghancurkan-nya
 Mempertahankan tubuh dari petogen invasif (dapat masuk ke dalam sel inang).
 Melindungi tubuh dari agen lingkungan yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan
zat kimia.
 Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu penyakit atau cedera.
 Mengenali dan menghancurkan sel normal.
Pertahanan Tubuh Alami Pertahanan Tubuh Sel Darah
Putih
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
PERTAHANAN ALAMIAH
Merupakan pertahanan tubuh dari pantogen karena keadaan tubuh alami manusia.
Dibedakan menjadi :
Pertahanan fisik: kulit
Pertahanan Mekanik: rambut hidung, silia
Pertahanan Kimia: air mata, mukus, saliva
Pertahanan Biologis: bakteri alami
Asam lemak dan bakteri alami
Lisozim pada mukus dalam hidung
Lisozim pada ludah
Mukus dan silia pada saluran
udara
Lisozim pada air mata
Asam pada lambung
Lisozim pada usus halus
Bakteri pada usus besar
Lisozim pada urin
Bakteri alami pada vagina
PERTAHANAN FISIK
Kulit memberikan penghalang fisik
bagi jalan masuknya patogen kedalam
tubuh. Kulit juga mensekresi zat yang
dapat menghambat pertumbuhan
bakteri yaitu air mata, sabun
(minyak), dan mukus.
PERTAHANAN MEKANIK
Rambut hidung berfungsi sebagai filter
udara yang melewati saluran hidung.
Bakteri dan partikel lain yang
terperangkap di mucus (saluran
pernapasan yang mensekresi lendir
yang akan memerangkap bakteri)
akan disapu keluar dari paru-paru
oleh silia. Silia merupakan rambut-
rambut halus yang memiliki gerakan
seperti gelombang.
Silia
Pertahan
mekanik
berupa sel-
sel bersilia
dalam
saluran
pernapasan
Silia pada saluran pernafasan
juga sekresi mukus oleh sel
mukosa saluran pernafasan
sebagai pertahanan tubuh
PERTAHANAN KIMIA
Air mata, mukus, dan saliva merupakan pertahanan
kimia tubuh dari patogen dengan mensekresikan enzim
lisozim. Enzim lisozim mengkatalis hidrolis molekul
dinding sel bakteri.
Pertahanan kimia lainnya adalah keringat dan vagina
yang mengandung laktat yang dapat menghambat
pertumbuhan dan mematikan bakteri.
Selain itu ada juga asam hidrokolik yang terdapat pada
cairan lambung yang berfungsi untuk membunuh
sebagian besar mikroorganisme/patogen yang masuk ke
lambung.
PERTAHANAN BIOLOGIS
Ada suatu populasi bakteri alami tidak
berbahaya yang hidup di kulit dan membran
mukosa yang menghambat pertumbuhan
banyak bakteri patogen.
Bakteri alami ini melindungi kita dengan cara
berkompetisi dengan bakteri patogen dalam
mendapatkan nutrien.
PERTAHANAN TUBUH SEL DARAH PUTIH
Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap patogen. Terdapat lima
jenis sel darah putih yaitu :
 Neutrofil, berfungsi untuk fagositosis
 Eosinofil, berperan dalam reaksi alergi
 Basofil, berpern dalam reaksi inflamasi
 Monosit, berfungsi untuk fagositosis
 limfosit, berperan dalam respon imun spesifik
FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI
Faktor yang mempengaruhi system pertahanan tubuh adalah
• Genetik (keturunan)
• Fisiologis
• Stress
• Usia
• Hormon
• Olahraga
• Tidur
• Nutrisi
• Pajanan zat berbahaya
• Racun tubuh
• Penggunaan obat-obatan
BAGAIMANA CARA KERJANYA ?..
Respon
imun
Non-spesifik
Fagositosis
Spesifik
Inflamasi
Imunitas
humoral
(antibodi)
Imunitas
diperantai
sel (sel-sel)
Patogen dalam
tubuh
Pembekuan
darah
Dalam tubuh
Luar tubuh
Penghalang,
misalnya kulit
Luka
Patogen misalnya
bakteri
Lisozim dalam
keringat
RESPON IMUN
Adalah semua mekanisme yg digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhan
tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yg dapat ditimbulkan berbagai bahan
dalam lingkungan hidup
Respon Imun
Non-Spesifik
• Pertahanan lapis pertama (kulit,
membran mukosa, sekresi alami,
bakteri alami)
• Pertahanan lapis kedua (fagosit dan
sel pembunuh alami, protein
komplemen, interferon, sitokin,
inflamasi)
RESPON IMUN
Respon Imun
Spesifik
Pertahanan lapis ketiga
(sel limfosit B dan T)
 Pertahanan lapis pertama (kulit, membran mukosa, sekresi alami,
bakteri alami)
 Pertahanan lapis kedua (fagosit dan sel pembunuh alami, protein
komplemen, interferon, sitokin, inflamasi)
RESPON IMUN NON-SPESIFIK
KULIT
Kulit mensekresi asam lemak dan
keringat yang mengandung garam
sehingga menghambat laju
perumbuhan bakteri.
MEMBRAN
MUKOSA
Membran mukosa
merupakan saluran
pernapasan yang mensekresi
lendir yang akan
memerangkap bakteri.
SEKRESI ALAMI
Sekresi alami berupa liur dan air mata
yang mengandung lisozim, asam di
lambung dapat membunuh bakteri
yang masuk lewat makanan, ASI (air
susu ibu) yang mengandung
laktoperoksidase serta cairan sperma
mengandung spermin.
BAKTERI ALAMI
Bakteri alami secara normal terdapat
pada kulit, saluran pencernaan, dan
saluran kelamin. Terdapat beberapa
jenis bakteri alami yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri
patogen).
FAGOSITOSIS
Merupakan garis pertahanan ke-2 bagi
tubuh (saat tubuh dalam keadaan
terinfeksi) melalui proses penelanan
dan pencernaan mikroorganisme dan
toksin yang berhasil masuk ke dalam
tubuh.
Dilakukan oleh neutrofil dan monosit
yang bergerak secara kemotaksis
(dipengaruhi oleh zat kimia), yang
kemudian mencernanya dengan enzim
litik.
Mikrograf ini menunjukkan kaki semu
(pseudopodia) makrofag yang
menyerupai filamen sedang mengikat
bakteri berbentuk batang, yang nantinya
akan ditelan dan dirusak.
INFLAMASI
Inflamasi atau peradangan merupakan reaksi akibat timbulnya infeksi dan
terbukanya arteriol di sekitar daerah yang terluka sehingga suplai darah ke
daerah yang terluka meningkat. Inflamasi dikontrol oleh enzim dan beberapa
komponen lainnya, seperti serotonin, platelet, dan basofil.
reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera, yang ditandai dengan
kemerahan, panas, pembengkakan, nyeri, dan kehilangan fungsi.
Tujuannya untuk membawa fagosit dan protein plasma ke jaringan yang
terinfeksi untuk mengisolasi, menghancurkan, menginaktifkan agen penyerang,
membersihkan debris, serta mempersiapkan penyembuhan dan perbaikan
jaringan.
1) Jaringan mengalami luka, kemudian merangsang mastosit
mengeluarkan baik histamin maupun senyawa kimia lainnya.
2) Terjadi pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan
peningkatan kecepatan aliran darah sehingga permeabilitas pembuluh
darah meningkat.
3) Sel-sel fagosit kemudian memakan patogen.
INTERFERON DAN KOMPLEMEN
Interferon: beberapa sel menyekresi interferon utk membuat sel kebal
terhadap partikel virus
Komplemen: protein plasma yang tidak aktif dan dapat diaktifkan oleh
berbagai bahan dari
antigen. ketika antibodi
terbentuk, protein
komplementer akan
menempel pada mikroba)
Mekanisme penghancuran bakteri oleh protein
komplemen
Mekanisme pembentukan
lubang pada dinding sel dan
membran plasma bakteri oleh
protein komplemen
PERTAHANAN TUBUH SPESIFIK
Merupakan pertahanan lapis ketiga. Merupakan sistem kompleks yang memberikan
respons imun terhadap antigen yang spesifik, misalnya bakteri, virus, dan toksin yang
dianggap asing.
PERTAHANAN TUBUH HUMORAL (IMUNITAS HUMORAL)
PERTAHANAN TUBUH SELULER (IMUNITAS SELULER)
PERTAHANAN TUBUH HUMORAL (IMUNITAS HUMORAL)
Kekebalan humoral adalah kekebalan yang melibatkan sel B. Sel B merupakan sel yang
memproduksi ANTIBODI terhadap pantogen dalam darah dan getah bening.
MEKANISME SISTEM PERTAHANAN TUBUH HUMORAL
Ketika antigen masuk, sel B akan membelah membentuk sel B plasma dan pengingat. Sel
B plasma akan menghasilkan antibody yang berfungsi mengikat antigen. Setelah diikat,
antigen/pantogen akan dihancurkan. Setelah infeksi berakhir, sel B plasma akan mati,
sedangkan sel B pengingat akan tetap hidup dalam waktu lama.
Serangkaian respon terhadap pantogen ini disebut respon kekebalan primer
Sel B menemukan
antigen dan menangkap
Sel B menunggu aktivasi
dari sel T helper
Kemudian sel B
mengktivasi sel plasma
dan sel memori
Kmd sel plasma
memproduksi antibodi untuk
menyerang antigen
Sel antibodi memfagosit
antigen
Sel memori mengingat
terus apbl ada antigen
yang sama
PERTAHANAN TUBUH SELULER (IMUNITAS SELULER)
Kekebalan seluler adalah kekebalan tubuh yang melibatkan sel T yang bertugas unutk
menyerang dan menghancurkan antigen (sel-sel asing) yang terinfeksi secara langsung.
MEKANISME SISTEM PERTAHANAN TUBUH SELULER
Sel T akan memetikan beberapa organisme dan beberapa menyeang sel tubuh yang
terinfeksi. Sel T ini akan membelah menjadi beberapa bagian. Yaitu :
- Sel T pembantu
- Sel T Pembunuh
- Sel T Supresor
PERBEDAAN
PERBEDAAN PERTAHANAN NON-SPESIFIK DAN SPESIFIK
Perbedaan Respon Non-Spesifik dengan Respon Spesifik
Respon Non-Spesifik Respon Spesifik
Bereaksi sama terhadap semua agen
infeksi
Memiliki reaksi berbeda untuk agen infeksi
yang berbeda
Tidak memiliki memori terhadap infeksi
sebelumnya
Memiliki memori terhadap infeksi
sebelumnya
Tingkat reaksi sama pada tiap agen
infeksi yang berusaha menyerang
Tingkat reaksi akan lebih besar terhadap
agen infeksi yang pernah menyerang
sebelumnya
KELAINAN PADA SYSTEM
PERTAHANAN TUBUH
1. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
Penyakit ini disebabkan karena pertahanan humoral dan pertahanan yang diperantarai oleh sel
tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dapat terjadi karena bawaan dari lahir atau dapat diperoleh
dikemudian hari dalam hidupnya.
2. Auto Imunitas
Gangguan pada sistem kekebalan tubuh saat antibodi yang diproduksi justru menyerang sel-sel
tubuh sendiri dengan sel-sel asing.
Contoh : Diabetes Mellitus, Myasthenia gravis
3. Alergi
Merupakan suatu respon imun yang berlebihan terhadap suatu senyawa yang masuk kedalam
tubuh. Senyawa yang dapat menyebabkan alergi disebut “Alergen”

More Related Content

What's hot

Powerpoint virology
Powerpoint virologyPowerpoint virology
Powerpoint virologyAsrika Putri
 
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Alivia Salma
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitSurya Seftiawan Pratama
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanNajMah Usman
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiWarnet Raha
 
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidKti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidwarjoyo susilo
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)Muhammad Taqwan
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)NajMah Usman
 

What's hot (20)

Powerpoint virology
Powerpoint virologyPowerpoint virology
Powerpoint virology
 
Persentasi vaksin
Persentasi vaksinPersentasi vaksin
Persentasi vaksin
 
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
 
Ppt karsinogenik
Ppt karsinogenikPpt karsinogenik
Ppt karsinogenik
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
 
Entomologi kedokteran
Entomologi kedokteranEntomologi kedokteran
Entomologi kedokteran
 
Makalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologiMakalah sistem imunologi
Makalah sistem imunologi
 
Autoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan HipersensitivitasAutoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan Hipersensitivitas
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidKti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Materi sistem imun
Materi sistem imun Materi sistem imun
Materi sistem imun
 
Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
 
PPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular SeksualPPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular Seksual
 
Infeksi
InfeksiInfeksi
Infeksi
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
 
Toxoplasmosis1
Toxoplasmosis1Toxoplasmosis1
Toxoplasmosis1
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 

Similar to SISTEM PERTAHANAN TUBUH

Sistem kekebalan
Sistem kekebalanSistem kekebalan
Sistem kekebalanAhmad Ali
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxGerlhyReynaldoWaworu
 
Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhSistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhDiva Syachrani
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhSMAN 2 Indramayu
 
sistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhsistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhmarisamizani25
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxavita12
 
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)Shelfi Steiv
 
istilah2......kesehatan
istilah2......kesehatanistilah2......kesehatan
istilah2......kesehatanunsri
 
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XISistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XIHanarsp
 
Sistem imun akper
Sistem imun akperSistem imun akper
Sistem imun akpermateri-x2
 

Similar to SISTEM PERTAHANAN TUBUH (20)

Pertahanan tubuh
Pertahanan tubuhPertahanan tubuh
Pertahanan tubuh
 
Sistem kekebalan
Sistem kekebalanSistem kekebalan
Sistem kekebalan
 
Ppt
Ppt Ppt
Ppt
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
 
Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhSistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
 
Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhSistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
sistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhsistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuh
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
 
Ibd sistem imun
Ibd sistem imunIbd sistem imun
Ibd sistem imun
 
istilah2......kesehatan
istilah2......kesehatanistilah2......kesehatan
istilah2......kesehatan
 
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XISistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
Sistem Imun Terhadap Virus Biologi XI
 
Sistem imun akper
Sistem imun akperSistem imun akper
Sistem imun akper
 

More from Cindi Tri Fitikasari

More from Cindi Tri Fitikasari (12)

Integral Lipat Dua
Integral Lipat DuaIntegral Lipat Dua
Integral Lipat Dua
 
Integral Lipat 3 dalam koordinat kartesius
Integral Lipat 3 dalam koordinat kartesiusIntegral Lipat 3 dalam koordinat kartesius
Integral Lipat 3 dalam koordinat kartesius
 
Aplikasi Integral Lipat Dua Benda Pejal
Aplikasi Integral Lipat Dua Benda PejalAplikasi Integral Lipat Dua Benda Pejal
Aplikasi Integral Lipat Dua Benda Pejal
 
Intergral Lipat Dua dalam Koordinat Polar/Kutub
Intergral Lipat Dua dalam Koordinat Polar/KutubIntergral Lipat Dua dalam Koordinat Polar/Kutub
Intergral Lipat Dua dalam Koordinat Polar/Kutub
 
Ihsan.pptx
Ihsan.pptxIhsan.pptx
Ihsan.pptx
 
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptxBab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
 
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptxBab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
 
Bab 7 Sistem Respirasi.pptx
Bab 7 Sistem Respirasi.pptxBab 7 Sistem Respirasi.pptx
Bab 7 Sistem Respirasi.pptx
 
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptxBab 8 Sistem Ekskresi.pptx
Bab 8 Sistem Ekskresi.pptx
 
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxBab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
 
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
 
B.Indonesia (Iklan)
B.Indonesia (Iklan)B.Indonesia (Iklan)
B.Indonesia (Iklan)
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

  • 2. FUNGSI SYSTEM PERTAHAN TUBUH  Penangkal benda asing yang masuk ke dalam tubuh  Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang telah tua  Sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas, serta menghancurkan-nya  Mempertahankan tubuh dari petogen invasif (dapat masuk ke dalam sel inang).  Melindungi tubuh dari agen lingkungan yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan zat kimia.  Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu penyakit atau cedera.  Mengenali dan menghancurkan sel normal.
  • 3. Pertahanan Tubuh Alami Pertahanan Tubuh Sel Darah Putih SISTEM PERTAHANAN TUBUH
  • 4. PERTAHANAN ALAMIAH Merupakan pertahanan tubuh dari pantogen karena keadaan tubuh alami manusia. Dibedakan menjadi : Pertahanan fisik: kulit Pertahanan Mekanik: rambut hidung, silia Pertahanan Kimia: air mata, mukus, saliva Pertahanan Biologis: bakteri alami
  • 5. Asam lemak dan bakteri alami Lisozim pada mukus dalam hidung Lisozim pada ludah Mukus dan silia pada saluran udara Lisozim pada air mata Asam pada lambung Lisozim pada usus halus Bakteri pada usus besar Lisozim pada urin Bakteri alami pada vagina
  • 6. PERTAHANAN FISIK Kulit memberikan penghalang fisik bagi jalan masuknya patogen kedalam tubuh. Kulit juga mensekresi zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri yaitu air mata, sabun (minyak), dan mukus.
  • 7. PERTAHANAN MEKANIK Rambut hidung berfungsi sebagai filter udara yang melewati saluran hidung. Bakteri dan partikel lain yang terperangkap di mucus (saluran pernapasan yang mensekresi lendir yang akan memerangkap bakteri) akan disapu keluar dari paru-paru oleh silia. Silia merupakan rambut- rambut halus yang memiliki gerakan seperti gelombang. Silia Pertahan mekanik berupa sel- sel bersilia dalam saluran pernapasan Silia pada saluran pernafasan juga sekresi mukus oleh sel mukosa saluran pernafasan sebagai pertahanan tubuh
  • 8. PERTAHANAN KIMIA Air mata, mukus, dan saliva merupakan pertahanan kimia tubuh dari patogen dengan mensekresikan enzim lisozim. Enzim lisozim mengkatalis hidrolis molekul dinding sel bakteri. Pertahanan kimia lainnya adalah keringat dan vagina yang mengandung laktat yang dapat menghambat pertumbuhan dan mematikan bakteri. Selain itu ada juga asam hidrokolik yang terdapat pada cairan lambung yang berfungsi untuk membunuh sebagian besar mikroorganisme/patogen yang masuk ke lambung. PERTAHANAN BIOLOGIS Ada suatu populasi bakteri alami tidak berbahaya yang hidup di kulit dan membran mukosa yang menghambat pertumbuhan banyak bakteri patogen. Bakteri alami ini melindungi kita dengan cara berkompetisi dengan bakteri patogen dalam mendapatkan nutrien.
  • 9. PERTAHANAN TUBUH SEL DARAH PUTIH Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap patogen. Terdapat lima jenis sel darah putih yaitu :  Neutrofil, berfungsi untuk fagositosis  Eosinofil, berperan dalam reaksi alergi  Basofil, berpern dalam reaksi inflamasi  Monosit, berfungsi untuk fagositosis  limfosit, berperan dalam respon imun spesifik
  • 10.
  • 11. FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI Faktor yang mempengaruhi system pertahanan tubuh adalah • Genetik (keturunan) • Fisiologis • Stress • Usia • Hormon • Olahraga • Tidur • Nutrisi • Pajanan zat berbahaya • Racun tubuh • Penggunaan obat-obatan
  • 12. BAGAIMANA CARA KERJANYA ?.. Respon imun Non-spesifik Fagositosis Spesifik Inflamasi Imunitas humoral (antibodi) Imunitas diperantai sel (sel-sel) Patogen dalam tubuh Pembekuan darah Dalam tubuh Luar tubuh Penghalang, misalnya kulit Luka Patogen misalnya bakteri Lisozim dalam keringat
  • 13. RESPON IMUN Adalah semua mekanisme yg digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yg dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup
  • 14. Respon Imun Non-Spesifik • Pertahanan lapis pertama (kulit, membran mukosa, sekresi alami, bakteri alami) • Pertahanan lapis kedua (fagosit dan sel pembunuh alami, protein komplemen, interferon, sitokin, inflamasi) RESPON IMUN Respon Imun Spesifik Pertahanan lapis ketiga (sel limfosit B dan T)
  • 15.  Pertahanan lapis pertama (kulit, membran mukosa, sekresi alami, bakteri alami)  Pertahanan lapis kedua (fagosit dan sel pembunuh alami, protein komplemen, interferon, sitokin, inflamasi) RESPON IMUN NON-SPESIFIK
  • 16. KULIT Kulit mensekresi asam lemak dan keringat yang mengandung garam sehingga menghambat laju perumbuhan bakteri.
  • 17. MEMBRAN MUKOSA Membran mukosa merupakan saluran pernapasan yang mensekresi lendir yang akan memerangkap bakteri. SEKRESI ALAMI Sekresi alami berupa liur dan air mata yang mengandung lisozim, asam di lambung dapat membunuh bakteri yang masuk lewat makanan, ASI (air susu ibu) yang mengandung laktoperoksidase serta cairan sperma mengandung spermin. BAKTERI ALAMI Bakteri alami secara normal terdapat pada kulit, saluran pencernaan, dan saluran kelamin. Terdapat beberapa jenis bakteri alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen).
  • 18. FAGOSITOSIS Merupakan garis pertahanan ke-2 bagi tubuh (saat tubuh dalam keadaan terinfeksi) melalui proses penelanan dan pencernaan mikroorganisme dan toksin yang berhasil masuk ke dalam tubuh. Dilakukan oleh neutrofil dan monosit yang bergerak secara kemotaksis (dipengaruhi oleh zat kimia), yang kemudian mencernanya dengan enzim litik. Mikrograf ini menunjukkan kaki semu (pseudopodia) makrofag yang menyerupai filamen sedang mengikat bakteri berbentuk batang, yang nantinya akan ditelan dan dirusak.
  • 19. INFLAMASI Inflamasi atau peradangan merupakan reaksi akibat timbulnya infeksi dan terbukanya arteriol di sekitar daerah yang terluka sehingga suplai darah ke daerah yang terluka meningkat. Inflamasi dikontrol oleh enzim dan beberapa komponen lainnya, seperti serotonin, platelet, dan basofil. reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera, yang ditandai dengan kemerahan, panas, pembengkakan, nyeri, dan kehilangan fungsi. Tujuannya untuk membawa fagosit dan protein plasma ke jaringan yang terinfeksi untuk mengisolasi, menghancurkan, menginaktifkan agen penyerang, membersihkan debris, serta mempersiapkan penyembuhan dan perbaikan jaringan.
  • 20. 1) Jaringan mengalami luka, kemudian merangsang mastosit mengeluarkan baik histamin maupun senyawa kimia lainnya. 2) Terjadi pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan kecepatan aliran darah sehingga permeabilitas pembuluh darah meningkat. 3) Sel-sel fagosit kemudian memakan patogen.
  • 21. INTERFERON DAN KOMPLEMEN Interferon: beberapa sel menyekresi interferon utk membuat sel kebal terhadap partikel virus Komplemen: protein plasma yang tidak aktif dan dapat diaktifkan oleh berbagai bahan dari antigen. ketika antibodi terbentuk, protein komplementer akan menempel pada mikroba) Mekanisme penghancuran bakteri oleh protein komplemen Mekanisme pembentukan lubang pada dinding sel dan membran plasma bakteri oleh protein komplemen
  • 22. PERTAHANAN TUBUH SPESIFIK Merupakan pertahanan lapis ketiga. Merupakan sistem kompleks yang memberikan respons imun terhadap antigen yang spesifik, misalnya bakteri, virus, dan toksin yang dianggap asing. PERTAHANAN TUBUH HUMORAL (IMUNITAS HUMORAL) PERTAHANAN TUBUH SELULER (IMUNITAS SELULER)
  • 23. PERTAHANAN TUBUH HUMORAL (IMUNITAS HUMORAL) Kekebalan humoral adalah kekebalan yang melibatkan sel B. Sel B merupakan sel yang memproduksi ANTIBODI terhadap pantogen dalam darah dan getah bening. MEKANISME SISTEM PERTAHANAN TUBUH HUMORAL Ketika antigen masuk, sel B akan membelah membentuk sel B plasma dan pengingat. Sel B plasma akan menghasilkan antibody yang berfungsi mengikat antigen. Setelah diikat, antigen/pantogen akan dihancurkan. Setelah infeksi berakhir, sel B plasma akan mati, sedangkan sel B pengingat akan tetap hidup dalam waktu lama. Serangkaian respon terhadap pantogen ini disebut respon kekebalan primer
  • 24. Sel B menemukan antigen dan menangkap Sel B menunggu aktivasi dari sel T helper Kemudian sel B mengktivasi sel plasma dan sel memori Kmd sel plasma memproduksi antibodi untuk menyerang antigen Sel antibodi memfagosit antigen Sel memori mengingat terus apbl ada antigen yang sama
  • 25. PERTAHANAN TUBUH SELULER (IMUNITAS SELULER) Kekebalan seluler adalah kekebalan tubuh yang melibatkan sel T yang bertugas unutk menyerang dan menghancurkan antigen (sel-sel asing) yang terinfeksi secara langsung. MEKANISME SISTEM PERTAHANAN TUBUH SELULER Sel T akan memetikan beberapa organisme dan beberapa menyeang sel tubuh yang terinfeksi. Sel T ini akan membelah menjadi beberapa bagian. Yaitu : - Sel T pembantu - Sel T Pembunuh - Sel T Supresor
  • 26. PERBEDAAN PERBEDAAN PERTAHANAN NON-SPESIFIK DAN SPESIFIK Perbedaan Respon Non-Spesifik dengan Respon Spesifik Respon Non-Spesifik Respon Spesifik Bereaksi sama terhadap semua agen infeksi Memiliki reaksi berbeda untuk agen infeksi yang berbeda Tidak memiliki memori terhadap infeksi sebelumnya Memiliki memori terhadap infeksi sebelumnya Tingkat reaksi sama pada tiap agen infeksi yang berusaha menyerang Tingkat reaksi akan lebih besar terhadap agen infeksi yang pernah menyerang sebelumnya
  • 27. KELAINAN PADA SYSTEM PERTAHANAN TUBUH 1. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) Penyakit ini disebabkan karena pertahanan humoral dan pertahanan yang diperantarai oleh sel tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dapat terjadi karena bawaan dari lahir atau dapat diperoleh dikemudian hari dalam hidupnya. 2. Auto Imunitas Gangguan pada sistem kekebalan tubuh saat antibodi yang diproduksi justru menyerang sel-sel tubuh sendiri dengan sel-sel asing. Contoh : Diabetes Mellitus, Myasthenia gravis 3. Alergi Merupakan suatu respon imun yang berlebihan terhadap suatu senyawa yang masuk kedalam tubuh. Senyawa yang dapat menyebabkan alergi disebut “Alergen”