SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, siswa
diharapkan dapat:
• Mengidentifikasi struktur, fungsi dan
proses pada sistem limfatik manusia.
• Mengidentifikasi struktur, fungsi dan
proses pada sistem kekebalan manusia.
• Mengaitkan struktur, fungsi dan proses
pada sistem pertahanan tubuh manusia.
• Membedakan jenis-jenis kekebalan dalam
tubuh manusia.
• Mengidentifikasikan macam-macam
kelainan atau gangguan yang terjadi dalam
sistem kekebalan manusia.
BAB 10
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
PENDAHULUAN
Ada orang yang mudah sakit, ada pula
orang yang jarang sakit.
Hal ini ada kaitannya dengan sisitem
pertahanan yang dimiliki oleh seseorang.
Jaringan tubuh yang berperan penting
adalah jaringan darah dan jaringan limfa.
Sistem pertahanan tubuh digolongkan menjadi
dua, yaitu:
1. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan
2. Sistem pertahanan tubuh spesifik
A. MACAM SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Sistem pertahanan tubuh nonspesifik
• Sistem pertahanan tubuh nonspesifik
merupakan sistem pertahanan tubuh yang
tidak membedakan mikroorganisme
patogen (mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit) satu dengan yang
lainnya.
• Contoh bakteri, virus, atau zat-zat yang
berbahaya bagi tubuh.
Sistem pertahanan tubuh nonspesifik
terdiri atas:
a. Pertahanan eksternal, dan
b. Pertahanan internal
Pertahanan tubuh nonspesifik eksternal
Meliputi :
1. Kulit dan
2. Membran Mukosa.
Kulit
• Kulit merupakan garis pertahanan pertama
tubuh terhadap patogen.
• Kulit yang utuh terdiri atas epidermis yang
tersusun atas sel-sel epitel yang sangat
rapat.
• Kulit mampu menghasilkan suatu protein
kuat di sebut keratin.
• Keratin terdapat pada sel-sel yang mati yang
selalu lepas dari permukaan kulit dan di
gantikan oleh sel-sel berkeratin yang baru.
• Selain pertahanan fisik kulit juga berfungsi
sebagai pertahanan kimiawi.
• Sekresi dari kelenjar minyak dan kelenjar
keringat menyediakan zat makanan bagi
bakteri dan jamur tertentu yang hidup
sebagai mikroflora normal pada kulit,
sehingga memberikan suasana pH kulit
antara 3–5.
• Kisaran pH tersebut mencegah kolonisasi
mikroorganisme patogen di kulit.
Membran mukosa
• Membran mukosa dapat
menghalangi masuknya mikroba yang
berbahaya dengan melapisi saluran-
saluran tubuh yang memiliki kontak
langsung dengan lingkungan luar.
• Seperti saluran pencernaan, saluran
pernapasan, dan saluran kelamin.
• Selain pertahanan fisik, membran mukosa
juga berfungsi sebagai pertahanan kimiawi,
seperti adanya aktivitas air liur, air mata,
dan sekresi mukosa yang membasahi
permukaan epitelium.
• [[[
• Sekresi tersebut mengandung salah satu
protein pelindung, yaitu lisozim.
• Lisozim merupakan enzim yang dapat
mencerna dinding sel dari banyak jenis
bakteri atau dengan kata lain enzim
pembunuh bakteri.
Terdiri atas :
1. Fagositosis
2. Respon peradangan
3. Senyawa anti mikroba
Pertahanan tubuh nonspesifik internal
Fagositosis
Fagositosis merupakan peristiwa sel
yang memakan sel atau benda lain,
yang dilakukan oleh sel darah putih
(neutrofil, monosit, dan eousinofil).
1. Neutrofil bekerja dengan cara memasuki
jaringan yang terinfeksi, kemudian
memakan dan merusak mikroba yang
terdapat disana.
Sel-sel yang terinfeksi oleh mikroba akan
mengeluarkan sinyal kimiawi sehingga
menarik neutrofil untuk datang.
Proses ini disebut dengan kemotaksis.
2. Monosit , cara kerja monosit hampir sama
dengan cara kerja neutrofil.
Perbedaannya, monosit akan berkembang
menjadi makrofag setelah masuk ke dalam
jaringan.
Makrofag merupakan sel fagosit yang terbesar.
Sel makrofag memiliki kaki semu (pseudopodia)
yang panjang.
Pseudopadia berfungsi melekatkan diri pada
mikroba.
Mikroba yang menempel pada pseudopodia akan
ditelan oleh makrofag dan kemudian dirusak oleh
enzim-enzim lisosom makrofag.
3. Eosinofil bekerja dengan melawan
parasit yang berukuran lebih besar,
seperti cacing darah.
Eosinofil dapat melepaskan enzim-
enzim untuk merusak dinding
eksternal dari parasit.
Mekanisme Fagositosis
• Radang merupakan reaksi atau
respons tubuh terhadap kerusakan
sel-sel tubuh yang disebabkan oleh
infeksi dan gangguan lainnya.
• Beberapa gejala dari radang adalah
panas, bengkak, sakit, kulit merah,
dan gangguan fungsi pada daerah
tertentu.
Respons Peradangan (Inflamasi)
Apakah Anda pernah
merasakan gatal pada
kulit?
Gatal merupakan salah satu
bentuk dari peradangan.
Apakah Anda pernah
mengalami
demam?
Demam merupakan suatu kondisi
di mana suhu tubuh melebihi
normal.
Demam merupakan salah satu
bentuk tanggapan tubuh
terhadap radang.
• Racun yang dihasilkan oleh patogen dapat
memicu terjadinya demam.
• Selain itu, leukosit tertentu dapat
memproduksi molekul yang disebut pirogen.
• Pirogen ini dapat menyebabkan suhu tubuh
menjadi tinggi.
• Suhu tubuh yang tinggi dapat membantu
pertahanan tubuh dengan cara menghambat
pertumbuhan beberapa mikroba.
• Selain itu, demam dapat memudahkan
fagositosis dan mempercepat perbaikan
jaringan.
Senyawa Antimikroba
Terdiri atas :
1. Protein komplemen dan
2. Interferon.
Protein komplemen
• Terdiri atas 20 jenis protein.
• Protein tersebut normalnya dalam
keadaan nonaktif.
• Akan tetapi, apabila ada mikroba yang
masuk ke dalam tubuh, glikoprotein dari
permukaan sel mikroba tersebut akan
mengaktifkan sistem komplemen ini.
Berikut adalah beberapa fungsi dari sistem
komplemen yang telah aktif.
a. Menghasilkan opsonin, yaitu suatu zat yang
dapat melekatkan mikroba dengan leukosit
sehingga memudahkan fagositosis.
b. Menyebabkan pelepasan histamin oleh
mastosit. Histamin menimbulkan vasodilatasi
(pelebaran pembuluh darah) dan meningkatkan
permeabilitas kapiler terhadap protein.
c. Menimbulkan suatu reaksi pada membran sel
mikroba berupa munculnya lubang pada
membran. Peristiwa ini dapat mematikan bagi
mikroba.
Interferon.
• Interferon merupakan senyawa kimia yang dihasilkan
oleh makrofag sebagai respon adanya serangan virus
yang masuk kedalam tubuh.
• Interferon merupakan senyawa antivirus yang bekerja
menghancurkan virus dengan cara menghambat
perbanyakan virus dalam sel-sel tubuh.
• Interferon akan berikatan dengan reseptor membran
plasma pada sel-sel yang sehat.
• Sel-sel sehat yang telah terikat dengan interferon
tersebut akan membentuk suatu protein antivirus.
Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik
• Disebut juga sistem kekebalan tubuh yang
merupakan garis pertahanan ketiga dari
tubuh.
• Sistem pertahanan tubuh spesifik merupakan
pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu
yang masuk ke dalam tubuh.
• Sistem ini bekerja apabila patogen telah
berhasil melewati sistem pertahanan tubuh
nonspesifik.
Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut
cairan kembali ke peredaran darah.
Organ limfoid berfungsi sebagai tempat hidup
sel fagositik dan limfosit yang berperan
penting untuk melawan penyakit.
SISTEM LIMFATIK
Fungsi sistem limfa adalah sebagai berikut:
1. Mengambil kelebihan cairan dari jaringan
dan mengembalikannya ke darah.
2. Mengabsorpsi lemak dan laktekal di usus
halus kemudian mengangkutnya ke darah.
3. Membantu pertahanan tubuh melawan
penyakit.
Sistem limfatik
1. Pembuluh Limfa
• Pembuluh limfa merupakan bagian penting
dalam sistem peredaran limfa. Peredaran
limfa adalah peredaran terbuka. Cairan limfa
yang berasal dari kepala, leher, dada, paru-
paru, jantung dan lengan kanan terkumpul
pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus
dekster).
• Cairan limfa yang berasal dari bagian selain
yang bermuara di pembuluh limfa kanan akan
bermuara pada pembuluh limfa dada (duktus
toraksikus).
2.Organ-organ Limfoid
Organ-organ limfoid mencakup
sumsum merah, nodus limfa, limpa,
timus dan tonsil.
• Sumsum merah mencakup jaringan yang
menghasilkan limfosit.
• Perkembangan selanjutnya limfosit akan menjadi
sel B atau sel T tergantung pada pematangannya.
• Kedua jenis limfosit tersebut bersirkulasi seluruh
tubuh dan limfa, kemudian terkonsentrasi dalam
limpa, nodus limfa dan jaringan limfatik.
Sumsum merah
• Nodus limfa diselubungi jaringan ikat longgar yang membagi
nodus menjadi nodulus-nodulus.
• Tiap nodulus mengandung ruang-ruang (sinus) yang berisi
limfosit dan makrofog.
• Jadi, fungsi nodus limfa adalah menyaring mikroorganisme
yang ada dalam limfa.
b. Ekspirasi
 Limpa adalah organ limfoid terbesar.
 Limpa mempunyai dua fungsi utama,
• membuang antigen yang terdapat dalam darah,
• menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.
c. Limpa
d. Timus
 Adalah tempat dimana limfosit berkembang menjadi sel T.
 Timus berbeda dengan organ limfoid lainnya karena hanya
berfungsi untuk tempat pematangan limfosit.
 Selain itu juga karena timus adalah datu-satunya organ limfoid
yang tidak memerangi antigen secara langsung.
e. Tonsil
Berfungsi untuk melawan infeksi pada saluran pernafasan
bagian atas dan faring mencakup adenoid, tonsil saluran,
palatin dan lidah.
• Tubuh memiliki sistem kekbalan berlapis untuk menghadapi
gangguan dari luar yang dapat menyebabkan penyakit.
• Antara lain kulit, membran mukosa, protein antimikroba, sel
fagosit dan limfosit.
SISTEM KEKEBALAN (IMUNISASI)
1. Kekebalan Bawaan
Penghalang yang melindungi tubuh, sel dan senyawa kimia yang
berfungsi sebagai pertahanan pertama telah ada sejak kita
dilahirkan.
a. Perlindungan Permukaan
Kulit dan membran mikrosa merupakan lapis pertama
pertahanan tubuh.
Apabila mikroba dapat menembus kulit, membran mukosa yang
akan menjerat mikroba tersebut.
Perlindungan yang dihasilkan oleh kulit dan membran mukosa
adalah:
1. Hasil sekresi kulit cenderung bersifat asam (pH 3-5), sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri. Minyak (sebum) pada kulit
mengandung zat yang beracun bagi bakteri.
2. Mukosa lambung mengandung larutan yang dapat membunuh
mikroorganisme.
3. Lidah dan air mata mengandung lisozim, yaitu enzim penghancur
bakteri.
4. Lendir yang lengket akan memerangkap mikroorganisme yang
masuk ke saluran pencernaan dan saluran pernapasan.
b. Kekebalan dalam Tubuh
Kekebalan dalam tubuh mencakup fagosit, sel natural killer (sel NK) dan
protein antimikroba.
1. Fagosit
Sel yang termasuk fagosit (sel pemakan) misalnya makrofag,
neutrofil dan eosinofil yang merupakan bagian dari sel darah putih.
Eonosfil merupakan fagosit yang lemah, tetapi berperan penting
dalam pertahanan tubuh melawan cacing parasit.
2. Sel Natural Killer (Sel NK)
Sel NK merupakan sel pertahanan yang mampu melisis dan
membunuh sel-sel kanker serta sel tubuh yang terinfeksi virus
sebelum diaktifkannya sistem kekablan adaptif.
Sel-sel ini dengan cara menyerang menyerang membran sel
target dan melepaskan senyawa kimia yang disebut perforin.
3. Protein Antimikroba
 Protein antimikroba meningkatkan pertahanan dalam tubuh
dengan melawan mikroorganisme secara langsung atau dengan
menghalangi kemampuannya untuk bereproduksi.
 Protein antimikroba yang penting adalah interferon dan protein
komplemen.
 Interferon melindungi bagian sel lain di sekitarnya dengan cara
menghambat perbanyakan sel-sel yang terinfeksi.
 Protein komplemen dapat diaktifkan oleh munculnya ikatan antigen
dan antibodi atau jika protein komplemen bertemu dengan molekul
polisakarida di permukaan tubuh mikroorganisme.
2. Kekebalan Adaptif
Kekebalan adaptif mampu mengenali dan mengingat patogen
spesifik sehingga dapat bersiap bila infeksi patagon yang sama
terjadi di kemudian hari.
Contoh sistem kekebalan adaptif yang penting adalah limfosit.
Limfosit telah matang
sebelum bertemu dengan
antigen yang akan
dilawannya.
Artinya, bukan gen kitalah
yang menentukan benda
asing yang akan dilawan
oleh limfosit.
Limfosit
Perkembangan limfosit
Jika ada protein asing (antigen) masuk kedalam tubuh, sel B yang telah
spesialisasi akan menghasilkan protein yang disebut antibodi yang
disebut juga imunoglobulin (Ig).
Ada tiga jenis antigen, yaitu:
a. Heteroantigen, merupakan antigen yang berasal dari spesies lain.
b. Isoantigen, merupakan antigen dari spesies yang sama tetapi
struktur genetiknya berbeda.
c. Autoantigen, merupakan antigen yang berasal dari tubuh itu sendiri
dan menyebabkan pembentukan antibodi tubuh juga.
 Antibodi tidak dapat langsung menghancurkan antigen.
 Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen disebut
presipitin.
 Antibodi yang dapat menguraikan antigen disebut lisin.
 Antibodi yang dapat menawarkan racun disebut antitoksin.
 Keadaan sistem pertahanan tubuh yang sangat peka terhadap
antigen tertentu disebut alergi.
3. Macam-macam Kekebalan Tubuh
Dilihat dari segi ingatan imunologis, kekebalan dibagi atas:
a. Kekebalan aktif
Kekebalan aktif adalah bila tubuh menghasilkan antibodi
untuk menahan molekul asing (antigen).
Kekebalan aktif dapat juga terbentuk dengan vaksinasi.
b. Kekebalan pasif
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang didapat dari
pemindahan antibodi dari suatu individu ke individu lainnya.
Kekebalan pasif juga dapat terjadi secara buatan dengan
menyuntikkan antibodi dari manusia atau hewan yang telah
kebal terhadap suatu penyakit, misalnya rabies atau anjing gila.
4. Penyakit yang Berhubungan dengan Sistem
Kekebalan
a. AIDS
Virus ini disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus).
HIV menginfeksi sel T limfosit.
Sel T yang terinfeksi dapat membentuk virus baru dalam
jangka waktu yang lama.
HIV juga dapat menetap selama bertahun-tahun sebagai
provirus yang selalu menyerang sistem kekebalan.
b. Autoimunotas
Autoimunitas adalah suatu kelainan dimana sistem kekbalan
tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. Contoh penyakit
autoimunitas adalah penyakit Addison kelenjar adrenal,
toroiditis, artritis rematoid, multiple sclerois, anemia pernisisus
dan lupus.

More Related Content

Similar to Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx

The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunFina Ratih Wiraputri
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdfChanKyoto
 
Sistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxSistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxKlinikHanin
 
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptxNiko Satria
 
Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014Hanik Robiah
 
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptx
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptxkuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptx
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptxIDewaAyuX3
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologiRumandani Choirunisa
 
sistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhsistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhmarisamizani25
 
Sistem kekebalan
Sistem kekebalanSistem kekebalan
Sistem kekebalanAhmad Ali
 
80445472 sistem-limfatik-dan-imuniti
80445472 sistem-limfatik-dan-imuniti80445472 sistem-limfatik-dan-imuniti
80445472 sistem-limfatik-dan-imunitiButter Emily
 

Similar to Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx (20)

Imunologi darah
Imunologi darahImunologi darah
Imunologi darah
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
 
Sistem Limfatik (Getah Bening) pada Manusia
Sistem Limfatik (Getah Bening) pada ManusiaSistem Limfatik (Getah Bening) pada Manusia
Sistem Limfatik (Getah Bening) pada Manusia
 
Ibd sistem imun
Ibd sistem imunIbd sistem imun
Ibd sistem imun
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf
 
Sistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxSistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptx
 
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
 
Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhSistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh
 
Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014
 
Pertahanan tubuh
Pertahanan tubuhPertahanan tubuh
Pertahanan tubuh
 
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptx
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptxkuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptx
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptx
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
sistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhsistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuh
 
Sistem kekebalan
Sistem kekebalanSistem kekebalan
Sistem kekebalan
 
80445472 sistem-limfatik-dan-imuniti
80445472 sistem-limfatik-dan-imuniti80445472 sistem-limfatik-dan-imuniti
80445472 sistem-limfatik-dan-imuniti
 

More from DekaMuliya1

sistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptsistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptDekaMuliya1
 
jaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.pptjaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.pptDekaMuliya1
 
jaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxDekaMuliya1
 
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxBab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxDekaMuliya1
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxDekaMuliya1
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxDekaMuliya1
 
Bab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptxBab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptxDekaMuliya1
 
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptxBab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptxDekaMuliya1
 
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptxBab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptxDekaMuliya1
 
ALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptxALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptxDekaMuliya1
 
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxBab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxDekaMuliya1
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxDekaMuliya1
 
SISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptxSISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptxDekaMuliya1
 
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptxBab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptxDekaMuliya1
 

More from DekaMuliya1 (20)

sistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptsistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.ppt
 
jaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.pptjaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.ppt
 
jaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptx
 
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxBab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
 
Bab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
 
monera.ppt
monera.pptmonera.ppt
monera.ppt
 
fungi.ppt
fungi.pptfungi.ppt
fungi.ppt
 
Bab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptxBab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptx
 
protista.pptx
protista.pptxprotista.pptx
protista.pptx
 
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptxBab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
 
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptxBab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
 
virus.pptx
virus.pptxvirus.pptx
virus.pptx
 
EKSPIRASI.pptx
EKSPIRASI.pptxEKSPIRASI.pptx
EKSPIRASI.pptx
 
ALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptxALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptx
 
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxBab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 
SISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptxSISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptx
 
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptxBab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx
 

Recently uploaded

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx

  • 1. Tujuan Pembelajaran Dengan mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat: • Mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses pada sistem limfatik manusia. • Mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses pada sistem kekebalan manusia. • Mengaitkan struktur, fungsi dan proses pada sistem pertahanan tubuh manusia. • Membedakan jenis-jenis kekebalan dalam tubuh manusia. • Mengidentifikasikan macam-macam kelainan atau gangguan yang terjadi dalam sistem kekebalan manusia. BAB 10 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
  • 2. PENDAHULUAN Ada orang yang mudah sakit, ada pula orang yang jarang sakit. Hal ini ada kaitannya dengan sisitem pertahanan yang dimiliki oleh seseorang. Jaringan tubuh yang berperan penting adalah jaringan darah dan jaringan limfa.
  • 3. Sistem pertahanan tubuh digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan 2. Sistem pertahanan tubuh spesifik A. MACAM SISTEM PERTAHANAN TUBUH
  • 4. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik • Sistem pertahanan tubuh nonspesifik merupakan sistem pertahanan tubuh yang tidak membedakan mikroorganisme patogen (mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit) satu dengan yang lainnya. • Contoh bakteri, virus, atau zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
  • 5. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik terdiri atas: a. Pertahanan eksternal, dan b. Pertahanan internal
  • 6. Pertahanan tubuh nonspesifik eksternal Meliputi : 1. Kulit dan 2. Membran Mukosa.
  • 7. Kulit • Kulit merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap patogen. • Kulit yang utuh terdiri atas epidermis yang tersusun atas sel-sel epitel yang sangat rapat. • Kulit mampu menghasilkan suatu protein kuat di sebut keratin. • Keratin terdapat pada sel-sel yang mati yang selalu lepas dari permukaan kulit dan di gantikan oleh sel-sel berkeratin yang baru.
  • 8. • Selain pertahanan fisik kulit juga berfungsi sebagai pertahanan kimiawi. • Sekresi dari kelenjar minyak dan kelenjar keringat menyediakan zat makanan bagi bakteri dan jamur tertentu yang hidup sebagai mikroflora normal pada kulit, sehingga memberikan suasana pH kulit antara 3–5. • Kisaran pH tersebut mencegah kolonisasi mikroorganisme patogen di kulit.
  • 9. Membran mukosa • Membran mukosa dapat menghalangi masuknya mikroba yang berbahaya dengan melapisi saluran- saluran tubuh yang memiliki kontak langsung dengan lingkungan luar. • Seperti saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran kelamin.
  • 10. • Selain pertahanan fisik, membran mukosa juga berfungsi sebagai pertahanan kimiawi, seperti adanya aktivitas air liur, air mata, dan sekresi mukosa yang membasahi permukaan epitelium. • [[[ • Sekresi tersebut mengandung salah satu protein pelindung, yaitu lisozim. • Lisozim merupakan enzim yang dapat mencerna dinding sel dari banyak jenis bakteri atau dengan kata lain enzim pembunuh bakteri.
  • 11. Terdiri atas : 1. Fagositosis 2. Respon peradangan 3. Senyawa anti mikroba Pertahanan tubuh nonspesifik internal
  • 12. Fagositosis Fagositosis merupakan peristiwa sel yang memakan sel atau benda lain, yang dilakukan oleh sel darah putih (neutrofil, monosit, dan eousinofil).
  • 13. 1. Neutrofil bekerja dengan cara memasuki jaringan yang terinfeksi, kemudian memakan dan merusak mikroba yang terdapat disana. Sel-sel yang terinfeksi oleh mikroba akan mengeluarkan sinyal kimiawi sehingga menarik neutrofil untuk datang. Proses ini disebut dengan kemotaksis.
  • 14. 2. Monosit , cara kerja monosit hampir sama dengan cara kerja neutrofil. Perbedaannya, monosit akan berkembang menjadi makrofag setelah masuk ke dalam jaringan. Makrofag merupakan sel fagosit yang terbesar. Sel makrofag memiliki kaki semu (pseudopodia) yang panjang. Pseudopadia berfungsi melekatkan diri pada mikroba. Mikroba yang menempel pada pseudopodia akan ditelan oleh makrofag dan kemudian dirusak oleh enzim-enzim lisosom makrofag.
  • 15. 3. Eosinofil bekerja dengan melawan parasit yang berukuran lebih besar, seperti cacing darah. Eosinofil dapat melepaskan enzim- enzim untuk merusak dinding eksternal dari parasit.
  • 17. • Radang merupakan reaksi atau respons tubuh terhadap kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan oleh infeksi dan gangguan lainnya. • Beberapa gejala dari radang adalah panas, bengkak, sakit, kulit merah, dan gangguan fungsi pada daerah tertentu. Respons Peradangan (Inflamasi)
  • 18. Apakah Anda pernah merasakan gatal pada kulit?
  • 19. Gatal merupakan salah satu bentuk dari peradangan.
  • 21. Demam merupakan suatu kondisi di mana suhu tubuh melebihi normal. Demam merupakan salah satu bentuk tanggapan tubuh terhadap radang.
  • 22. • Racun yang dihasilkan oleh patogen dapat memicu terjadinya demam. • Selain itu, leukosit tertentu dapat memproduksi molekul yang disebut pirogen. • Pirogen ini dapat menyebabkan suhu tubuh menjadi tinggi. • Suhu tubuh yang tinggi dapat membantu pertahanan tubuh dengan cara menghambat pertumbuhan beberapa mikroba. • Selain itu, demam dapat memudahkan fagositosis dan mempercepat perbaikan jaringan.
  • 23. Senyawa Antimikroba Terdiri atas : 1. Protein komplemen dan 2. Interferon.
  • 24. Protein komplemen • Terdiri atas 20 jenis protein. • Protein tersebut normalnya dalam keadaan nonaktif. • Akan tetapi, apabila ada mikroba yang masuk ke dalam tubuh, glikoprotein dari permukaan sel mikroba tersebut akan mengaktifkan sistem komplemen ini.
  • 25. Berikut adalah beberapa fungsi dari sistem komplemen yang telah aktif. a. Menghasilkan opsonin, yaitu suatu zat yang dapat melekatkan mikroba dengan leukosit sehingga memudahkan fagositosis. b. Menyebabkan pelepasan histamin oleh mastosit. Histamin menimbulkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan meningkatkan permeabilitas kapiler terhadap protein. c. Menimbulkan suatu reaksi pada membran sel mikroba berupa munculnya lubang pada membran. Peristiwa ini dapat mematikan bagi mikroba.
  • 26. Interferon. • Interferon merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh makrofag sebagai respon adanya serangan virus yang masuk kedalam tubuh. • Interferon merupakan senyawa antivirus yang bekerja menghancurkan virus dengan cara menghambat perbanyakan virus dalam sel-sel tubuh. • Interferon akan berikatan dengan reseptor membran plasma pada sel-sel yang sehat. • Sel-sel sehat yang telah terikat dengan interferon tersebut akan membentuk suatu protein antivirus.
  • 27. Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik • Disebut juga sistem kekebalan tubuh yang merupakan garis pertahanan ketiga dari tubuh. • Sistem pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang masuk ke dalam tubuh. • Sistem ini bekerja apabila patogen telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik.
  • 28. Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan kembali ke peredaran darah. Organ limfoid berfungsi sebagai tempat hidup sel fagositik dan limfosit yang berperan penting untuk melawan penyakit. SISTEM LIMFATIK
  • 29. Fungsi sistem limfa adalah sebagai berikut: 1. Mengambil kelebihan cairan dari jaringan dan mengembalikannya ke darah. 2. Mengabsorpsi lemak dan laktekal di usus halus kemudian mengangkutnya ke darah. 3. Membantu pertahanan tubuh melawan penyakit.
  • 31. 1. Pembuluh Limfa • Pembuluh limfa merupakan bagian penting dalam sistem peredaran limfa. Peredaran limfa adalah peredaran terbuka. Cairan limfa yang berasal dari kepala, leher, dada, paru- paru, jantung dan lengan kanan terkumpul pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus dekster). • Cairan limfa yang berasal dari bagian selain yang bermuara di pembuluh limfa kanan akan bermuara pada pembuluh limfa dada (duktus toraksikus).
  • 32. 2.Organ-organ Limfoid Organ-organ limfoid mencakup sumsum merah, nodus limfa, limpa, timus dan tonsil.
  • 33. • Sumsum merah mencakup jaringan yang menghasilkan limfosit. • Perkembangan selanjutnya limfosit akan menjadi sel B atau sel T tergantung pada pematangannya. • Kedua jenis limfosit tersebut bersirkulasi seluruh tubuh dan limfa, kemudian terkonsentrasi dalam limpa, nodus limfa dan jaringan limfatik. Sumsum merah
  • 34. • Nodus limfa diselubungi jaringan ikat longgar yang membagi nodus menjadi nodulus-nodulus. • Tiap nodulus mengandung ruang-ruang (sinus) yang berisi limfosit dan makrofog. • Jadi, fungsi nodus limfa adalah menyaring mikroorganisme yang ada dalam limfa. b. Ekspirasi
  • 35.  Limpa adalah organ limfoid terbesar.  Limpa mempunyai dua fungsi utama, • membuang antigen yang terdapat dalam darah, • menghancurkan sel darah merah yang sudah tua. c. Limpa
  • 36. d. Timus  Adalah tempat dimana limfosit berkembang menjadi sel T.  Timus berbeda dengan organ limfoid lainnya karena hanya berfungsi untuk tempat pematangan limfosit.  Selain itu juga karena timus adalah datu-satunya organ limfoid yang tidak memerangi antigen secara langsung.
  • 37. e. Tonsil Berfungsi untuk melawan infeksi pada saluran pernafasan bagian atas dan faring mencakup adenoid, tonsil saluran, palatin dan lidah.
  • 38. • Tubuh memiliki sistem kekbalan berlapis untuk menghadapi gangguan dari luar yang dapat menyebabkan penyakit. • Antara lain kulit, membran mukosa, protein antimikroba, sel fagosit dan limfosit. SISTEM KEKEBALAN (IMUNISASI)
  • 39. 1. Kekebalan Bawaan Penghalang yang melindungi tubuh, sel dan senyawa kimia yang berfungsi sebagai pertahanan pertama telah ada sejak kita dilahirkan. a. Perlindungan Permukaan Kulit dan membran mikrosa merupakan lapis pertama pertahanan tubuh. Apabila mikroba dapat menembus kulit, membran mukosa yang akan menjerat mikroba tersebut.
  • 40. Perlindungan yang dihasilkan oleh kulit dan membran mukosa adalah: 1. Hasil sekresi kulit cenderung bersifat asam (pH 3-5), sehingga menghambat pertumbuhan bakteri. Minyak (sebum) pada kulit mengandung zat yang beracun bagi bakteri. 2. Mukosa lambung mengandung larutan yang dapat membunuh mikroorganisme. 3. Lidah dan air mata mengandung lisozim, yaitu enzim penghancur bakteri. 4. Lendir yang lengket akan memerangkap mikroorganisme yang masuk ke saluran pencernaan dan saluran pernapasan.
  • 41. b. Kekebalan dalam Tubuh Kekebalan dalam tubuh mencakup fagosit, sel natural killer (sel NK) dan protein antimikroba. 1. Fagosit Sel yang termasuk fagosit (sel pemakan) misalnya makrofag, neutrofil dan eosinofil yang merupakan bagian dari sel darah putih. Eonosfil merupakan fagosit yang lemah, tetapi berperan penting dalam pertahanan tubuh melawan cacing parasit.
  • 42. 2. Sel Natural Killer (Sel NK) Sel NK merupakan sel pertahanan yang mampu melisis dan membunuh sel-sel kanker serta sel tubuh yang terinfeksi virus sebelum diaktifkannya sistem kekablan adaptif. Sel-sel ini dengan cara menyerang menyerang membran sel target dan melepaskan senyawa kimia yang disebut perforin.
  • 43. 3. Protein Antimikroba  Protein antimikroba meningkatkan pertahanan dalam tubuh dengan melawan mikroorganisme secara langsung atau dengan menghalangi kemampuannya untuk bereproduksi.  Protein antimikroba yang penting adalah interferon dan protein komplemen.  Interferon melindungi bagian sel lain di sekitarnya dengan cara menghambat perbanyakan sel-sel yang terinfeksi.  Protein komplemen dapat diaktifkan oleh munculnya ikatan antigen dan antibodi atau jika protein komplemen bertemu dengan molekul polisakarida di permukaan tubuh mikroorganisme.
  • 44. 2. Kekebalan Adaptif Kekebalan adaptif mampu mengenali dan mengingat patogen spesifik sehingga dapat bersiap bila infeksi patagon yang sama terjadi di kemudian hari. Contoh sistem kekebalan adaptif yang penting adalah limfosit.
  • 45. Limfosit telah matang sebelum bertemu dengan antigen yang akan dilawannya. Artinya, bukan gen kitalah yang menentukan benda asing yang akan dilawan oleh limfosit. Limfosit Perkembangan limfosit
  • 46. Jika ada protein asing (antigen) masuk kedalam tubuh, sel B yang telah spesialisasi akan menghasilkan protein yang disebut antibodi yang disebut juga imunoglobulin (Ig). Ada tiga jenis antigen, yaitu: a. Heteroantigen, merupakan antigen yang berasal dari spesies lain. b. Isoantigen, merupakan antigen dari spesies yang sama tetapi struktur genetiknya berbeda. c. Autoantigen, merupakan antigen yang berasal dari tubuh itu sendiri dan menyebabkan pembentukan antibodi tubuh juga.
  • 47.  Antibodi tidak dapat langsung menghancurkan antigen.  Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen disebut presipitin.  Antibodi yang dapat menguraikan antigen disebut lisin.  Antibodi yang dapat menawarkan racun disebut antitoksin.  Keadaan sistem pertahanan tubuh yang sangat peka terhadap antigen tertentu disebut alergi.
  • 48. 3. Macam-macam Kekebalan Tubuh Dilihat dari segi ingatan imunologis, kekebalan dibagi atas: a. Kekebalan aktif Kekebalan aktif adalah bila tubuh menghasilkan antibodi untuk menahan molekul asing (antigen). Kekebalan aktif dapat juga terbentuk dengan vaksinasi.
  • 49. b. Kekebalan pasif Kekebalan pasif adalah kekebalan yang didapat dari pemindahan antibodi dari suatu individu ke individu lainnya. Kekebalan pasif juga dapat terjadi secara buatan dengan menyuntikkan antibodi dari manusia atau hewan yang telah kebal terhadap suatu penyakit, misalnya rabies atau anjing gila.
  • 50. 4. Penyakit yang Berhubungan dengan Sistem Kekebalan a. AIDS Virus ini disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menginfeksi sel T limfosit. Sel T yang terinfeksi dapat membentuk virus baru dalam jangka waktu yang lama. HIV juga dapat menetap selama bertahun-tahun sebagai provirus yang selalu menyerang sistem kekebalan.
  • 51. b. Autoimunotas Autoimunitas adalah suatu kelainan dimana sistem kekbalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. Contoh penyakit autoimunitas adalah penyakit Addison kelenjar adrenal, toroiditis, artritis rematoid, multiple sclerois, anemia pernisisus dan lupus.