SlideShare a Scribd company logo
1 of 135
L O A D I N G . . .
E N T E R
DANIEL WIJAYA KUSUMA
ANDREW RITCHIE WIDJAYA
GAMALIEL HAGAI PARASIAN
A B I O L U R A X T E A M P R E S E N T A T I O N
S I S T E M R E P R O D U K S I M A N U S I A
?
Apakah
Sistem Reproduski
Manusia itu ?Sistem reproduksi manusia ialah
suatu rangkaian dan interaksi
organ dan zat dalam organisme
manusia yang dipergunakan untuk
berkembang biak.
Sumber: Encyclipedia.com | Herna Lestari’s Quotes | Wikipedia.com
Sistem reproduksi manusia dapat
dibedakan atas sistem reproduksi
pria dan wanita. Pria dan wanita
memiliki ciri-ciri yang berbeda,
baik segi ciri kelamin primer
maupun sekunder.
?
Sumber: Herna Lestari’s Quotes | Wikipedia.com
Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu: alat reproduksi bagian luar (alat
reproduksi tampak luar, sehingga dapat dilihat
dengan mata) dan alat reproduksi bagian dalam
(alat reproduksi tidak tampak luar).
Alat-alat reproduksi pria terletak di antara paha, lebih
mudah dilihat daripada alat reproduksi wanita.
Organ-organ pria akan mulai berkembang pada
masa anak laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan
akan berhenti perkembangannya pada usia 20
tahun.
Ureter
Vas deferens
Kandung Kemih
Vesika seminalis
Penis
Epididimis
Testis
Kandung kemih
Vesikel seminalis Vas deferens
Tulang pubikKelenjar Prostat
Penis
Kepala Penis
Skrotum
EpididimisTestis
Jaringan
EreksiKelenjar bulbouretra
Buah Zakar terdiri dari kantong
zakar (kantong pelir) yang ada di
dalamnya terdapat sepasang
testis dan bagian-bagian
lainnya. Kulit luar tersebut
disebut dengan skrotum.
Skrotum dapat menjaga suhu
testis. Jika suhu terlalu panas,
skrotum mengembang sedangkan
jika suhu dingin skrotum
mengerut sehingga testis lebih
hangat.
BUAH ZAKAR
Susunan lapisan skrotum, yaitu:
kulit luar  tunika dartos 
musculus cremaster  tunika
vaginalis.
Otot yang terdapat di dalam
skrotum adalah otot dartos. Otot
dartos berfungsi untuk
mengerut-kan atau
mengendurkan skrotum pada
suhu tertentu.
BUAH ZAKAR
Musculus
cremaster
Tunika
dartos
Tunika
vaginalis
Kulit luar
Testis berjumlah sepasang dan
berbentuk oval. Testis
merupakan alat untuk
memproduksi sperma.
Untuk memproduksi sperma dan
hormon testosteron,
diperlukannya suhu yang sedikit
lebih rendah dari suhu tubuh.
Di dalam testis terdapat saluran-
saluran halus yang disebut
saluran penghasil sperma
(tubulus seminiferus).
TESTIS
Testis tersusun dari tunika
albuginea  septula testis 
lobuli testis, tepatnya berjumlah
250 lobuli  tubulus seminiferus
 saluran interstestis.
Fungsi Testis adalah
menghasilkan spermatozoa
melalui proses spermatogenesis
dan mengaktifkan sel leydig (sel
interstitial) untuk menghasilkan
hormon testosteron.
TESTIS
Testis
Epididimis
Vas deferens
Tunika
albuginea
Penis terdiri dari dua rongga
yang terletak di bagian atas
berupa jaringan spons corpus
cavernosa dan satu rongga lagi
berada di bagian bawah yang
berupa jaringan spons corpus
spongiosum. Bila ada suatu
rangsangan, rongga tersebut
akan terisi penuh oleh darah
sehingga penis menjadi tegang
dan mengembang (ereksi).
PENIS
Ciri-ciri penis luar
Tidak sedang
dikulum atau
belum disunat
Sedang dikulum
atau sudah
disunat
PENIS
Fungsi-fungsi:
- Corpus Cavernosa
berperan dalam terjadinya
ereksi melalui relaksasi otot
polosnya.
- Corpus Spongiosum
membungkus uretra dan
sebagai pengantar rangsangan
ke jaringan erektil.
Duktus Ekskresi lebih dikenal
sebagai saluran pengeluaran.
Saluran ini terdiri dari vas
eferens (saluran penghubung
tubulus seminiferus dengan
epididimis), epididimis (saluran
berkelok-kelok sebagai
penyimpan sperma), vas
deferens (saluran lanjutan
epididimis), dan saluran
ejaculatoris (saluran
pemancaran), dan uretra.
DUKTUS EKSRESI
Uretera
Uretera
Fungsi-fungsi:
- Vas eferens
Menghubungkan tubulus
seminiferus dengan epididmis
- Epididimis
Sebagai penampung dan
penyimpan sperma.
- Vas deferens
Sebagai tempat jalannya dari
epididimis ke vesikel seminalis.
DUKTUS EKSREKSI
Epididimis
Vas deferens
Uretera
Fungsi-fungsi:
- Saluran ejakulatoris
Memancarkan atau mengeluar-
kan sperma agar masuk ke
dalam uretera.
- Uretera
Menyalurkan urin untuk mem-
buangnya dari kantung kemih
dan menyalurkan sperma
keluar dari kantung semen
pada saat ejakulasI.
DUKTUS EKSREKSI
Uretera
Uretera
Kelenjar Aksesories terdiri atas
vesikel seminalis (lebih dikenal
dengan “saluran mani”, yang
terletak di belakang kandung
kemih), kelenjar prostat
(melingkari uretra bagian atas
dan terletak di bawah kantong
kemih), dan kelenjar cowper
(glandula bulbouretralis atau
saluran yang langsung menuju
uretra).
KELENJAR AKSESORIES
Kelenjar cowper
Fungsi-fungsi:
- Vesikel Seminalis
menghasilkan sumber makanan
untuk sperma.
- Kelenjar Prostat
menghasilkan getah yang
mengandung zat-zat kebutuh-
an hidup sperma.
- Kelenjar Cowper
menghasilkan getah yang
bersifat alkali (basa).
KELENJAR AKSESORIES
Kelenjar cowper
PERHATIAN !
Gambar-gambar ini tidak diperuntukkan bagi Penderita
genophobia, hematophobia, nosocophobia, dan phallophobia
dan Orang yang mudah pingsan dan tidak berani.
Jika Anda salah satu dari mereka, diharapkan tutup mata
selama gambar-gambar ini berlangsung diperlihatkan.
Terima Kasih…
TESTIS
EPIDIDIMIS
VAS DEFERENS
Vas deferns Vesikel Seminalis
Ureter
Jaringan Spons
Corpus CavernosaCorpus Cavernosa ProstateProstateVas defernsVas deferns
TestisTestis Vesikel SeminalisVesikel SeminalisEpididymisEpididymis
HISTOLOGY
Spermatogenesis adalah perkembangan sel-sel
spermatogenik menjadi spermatozoon dewasa melalui
suatu proses yang kompleks dan teratur. Dengan
singkat, spermatogenesis merupakan proses
pembentukan sperma yang terjadi di dalam testis,
tepatnya didalam tubulus seminiferus. Dinding sebelah
dalam tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitelium
dan jaringan ikat. Di jaringan epitelium tersebut
terdapat:
a) sel induk sperma,yaitu sel epitelium germinal / sel
epitel benih (spermatogonia=jamak).
b) sel sertoli yang berfungsi memberi makan sperma.
c) sel leydig yang berfungsi menghasilkan hormon
testosteron.
Spermatogenesis dimulai dari proses pembelahan
spermatogonia secara mitosis. Spermatogonia terus
menerus membelah secara mitosis untuk
memperbanyak diri. Setengah dari sel-sel tersebut terus
melanjutkan pembelahan mitosis dan setengah lagi
membesar menjadi spermatosit primer. Karena
pembentukan spermatosit primer melalui pembelahan
mitosis maka hasilnya memiliki kromosom diploid sama
dengan spermatogonia-nya.
Spermatosit primer berikutnya membelah secara
meiosis (tahap pertama) menghasilkan spermatosit
sekunder dengan kromosom haploid, sehingga
dihasilkan 4 spermatid. Lalu spermatid yang dihasilkan
akan mengalami proses spermiasi menjadi sperma
dimana perubahan itu meliputi pembentukan kepala,
badan, dan ekor.
Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya
pengaruh sel-sel sertoli. Sel sertoli memiliki fungsi khusus
untuk menyediakan makanan dan mengatur proses
spermatogenesis.
Jika proses pembentukan sperma ini sudah selesai
maka protein pengikat androgen tidak diperlukan
sehingga sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin
untuk memberikan umpan balik supaya hipofisis
menghentikan produksi FSH dan LH. Sperma yang
telah terbentuk akan dapat sampai ke uretra jika
dibantu oleh cairan yang dihasilkan oleh vesikula
seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.
Cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis
berfungsi membantu sperma agar mudah bergerak,
memberi nutrisi, dan menormalkan keasaman pH
saluran reproduksi wanita pada saat kopulasi.
Sperma bersama cairan tersebut disebut dengan
istilah semen atau air mani. Saat kopulasi, seorang
laki-laki dapat mengeluarkan sekitar 350-360 juta sel
sperma di dalam 3 ml air mani.
Setelah sperma terbentuk akan mengalir ke saluran
pengumpul yang disebut epididimis. Dari epdidimis
sperma meninggalkan testis melalui vas deferens, lalu
ditampung di dalam vesikula seminalis. Kemudian
dialirkan melalui saluran duktus ejakulatorius. Sperma
mendapat tambahan dari kelenjar prostat yang
merupakan medium sperma yang memberi makan
sperma dan menjaga pH sperma.
Spermatogonium
Spermatosit
Primer
Spermatosit
Sekunder
Spermatid
Awal Spermatid
Sel-sel sperma
Meiosis I
Meiosis II
Irisan
melintang tubulus seminiferus
Epididimis
Lumen tubulus
seminiferus
Testis
Sel
Setroli
Pembelahan mitosis
Menghasilkan
banyak
spermatogonia
Tubulus seminiferus
Sumber: mfix.com
Struktur sperma terdiri dari bagian berikut:
Kepala sperma, terdiri dari sel berinti tebal dengan
sedikit sitoplasma. Pada bagian membran permukaan
di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang
dibentuk dari badan golgi, disebut akrosom. Akrosom
mengandung enzim hialuronidase dan proteinase.
Enzim ini berfungsi untuk menembus lapisan pelindung
ovum.
Badan sperma (bagian tengah), terdapat mitokondria
tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk
energi sehingga sperma dapat bergerak aktif.
Ekor sperma, berfungsi sebagai alat gerak sperma agar
mencapai ovum.
Proses pembentukkan sperma manusia dipengaruhi oleh
beberapa hormon, yaitu:
a. Hormon gonadotropin
dihasilkan oleh hipotalamus( dibagian dasar otak) yang
merangsang kelenjar hipofisis bagian depan(anterior)
agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.
b. Follice Stimulating Hormone (FSH)
berfungsi mempengaruhi dan merangsang
perkembangan tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk
menghasilkan Androgen Binding Protein (ABP) yang
memacu pembentukan sperma.
Proses pembentukkan sperma manusia dipengaruhi oleh
beberapa hormon, yaitu:
c. Luteinizing hormone (LH)
berfungsi merangsang sel-sel interstisial (sel leydig) agar
menghasilkan hormon testosteron (androgen).
d. Hormon testosteron
dihasilkan oleh testis, yang berfungsi merangsang
perkembangan organ seks primer pada saat embrio
belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi
dan ciri kelamin sekunder serta memelihara ciri-ciri kelamin
sekunder dan mendorong spermato- genesis.
Proses pembentukkan sperma manusia dipengaruhi oleh
beberapa hormon, yaitu:
e. Hormon Estrogen
dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-
sel sertoli juga mengekskresi suatu protein pengikat
androgen yang mengikat testosteron dan estrogen.
Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
f. Hormon Pertumbuhan
diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkat
pembelahan awal pada spermatogenesis.
Untuk kehidupan sehari-hari, ada beberapa hal yang penting
untuk perlu diketahui oleh seorang pria, yaitu:
• Merokok memiliki resiko tinggi untuk menurunkan
produktivitas fungsi beberapa bagian alat kelamin.
• Sabun cair, baik sabun mandi maupun sabun tangan,
belum tentu membersihkan alat kelamin, tetapi berisiko
untuk merusak alat kelamin apabila sering dipakai.
• Pembersih alat kelamin, jamu, dan antibiotik tidak dapat
mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS)
• Sering melakukan masturbasi sebenarnya tidak memiliki
resiko untuk menyebabkan suatu penyakit alat kelamin
atau merusak alat kelamin.
• Terlalu sering melakukan masturbasi hanya memiliki akibat
secara rohani. dapat memicukan emosi dan perasaan
tidak tenang dengan hidup.
• Sangat jarang atau tidak pernah melakukan masturbasi
memiliki resiko tinggi untuk menyebabkan kanker prostat.
Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi,
proses oogenesis, proses ovulasi dan menstruasi,
fertilisasi, kehamilan, dan persalinan. Organ
reproduksi terdiri dari dua, yaitu: organ reproduksi luar
dan organ reproduksi dalam. Kedua organ tersebut
saling berhubungan, tidak terpisah satu dengan
lainnya.
Organ reproduksi luar terdiri dari Mons Pubis, Labia
Mayora, Klitoris, Selaput Dara (hymen), dan Kelenjar
Bartholini. Sedangkan, organ reproduksi dalam terdiri
dari Ovarium, Oviduk, Uterus, dan Vagina.
Klitoris
Labium
mayor
Anus
Uretheral
Labium
minor
Vagina
Ovarium
Rektum
Serviks
Vagina
Anus
Uterus
Labium
minor
Kantong
Kemih
Vagina
Labium minus
Serviks
Endometrium
Eksometrium
Oviduk
Uterus
Ovarium
Organ reproduksi terluar pada
wanita disebut vulva. Vulva
merupakan celah paling luar dari
organ kelamin wanita yang
terdiri dari mons pubis, labium,
dan klitoris. Mons pubis adalah
daerah atas dan terluar dari
vulva yang banya mengandung
jaringan lemak. Pada masah
pubertas, daerah ini akan mulai
ditumbuhi oleh rambut.
VULVA
Di bawah vulva, terdapatnya
lipatan labium mayor yang lebih
dikenal sebagai bibir besar. Di
dalam labium mayor, juga
terdapat lagi labium minor yang
lebih dikenal sebagai bibir kecil.
Kedua labium tersebut memiliki
fungsi, yakni melindungi vagina.
Gabungan kedua labium itu pada
bagian atasnya membentuk
klitoris.
LABIUM
Klitoris adalah organ seksual
wanita yang ditemukan di ujung
sebelah atas antara kedua labia
minora (bibir vagina dalam).
Klitoris terdiri dari satu daerah
bulat atau kepala, disebut
kelenjar, dan bagian yang lebih
panjang, disebut batang, yang
memiliki bentuk-bentuk
cekungan mirip dengan yang
dipunyai penis.
KLITORIS
Kerudung
Klitoris
Klitoris
Labium
Mayor
Labium
Minor
Banyaknya ujung saraf dalam
klitoris menyebabkannya
menjadi sangat sensitif terhadap
sentuhan atau tekanan langsung
atau tidak langsung. Klitoris
adalah satu-satunya organ yang
memiliki pem-beri kenikmatan
sebagai fungsi utama. Klitoris
tak ada hubungan-nya dengan
kehamilan, menstruasi, atau
kencing.
KLITORIS
Kerudung
Klitoris
Klitoris
Labium
Mayor
Labium
Minor
Kelenjar Bartholini (Glandula
vestibularis major) adalah
kelenjar ganda yang terletak di
bawah dan di kiri dan kanan dari
pembukaan vagina pada wanita.
Kelenjar ini menghasilkan lendir
atau mukus untuk lubrikasi,
terutama ketika peningkatan
hasrat seksual, yang kemudian
akan mendukung kegiatan
seksual.
KELENJAR BARTHOLINI
Kelenjar ini memiliki fungsi
utama, yaitu: mensekresikan
lendir.
In the fact:
Kelenjar ini dipaparkan pertama
kali pada abad ke-17,
sebenarnya oleh ahli anatomi
Denmark, Caspar Bartholin muda
(1655-1738), bukan oleh
kakeknya(1585-1629). Kelenjar
Bartholin homolog dengan
kelenjar Cowper pada pria.
KELENJAR BARTHOLINI
Ovarium atau indung telur
adalah kelenjar kelamin betina
pada hewan dan manusia. Pada
manusia wanita, mempunyai dua
buah ovarium. Ovarium memiliki
dua fungsi, yaiyu: memproduksi
sel telur dan mengeluarkan
hormon. Di dalam indung telur
ini, diproduksinya sel telur yang
disebut ovum.
OVARIUM
Nama lain oviduk adalah tuba
fallopi. Oviduk adalah dua buah
saluran yang sangat halus yang
menghubungkan ovarium dengan
rahim. Bagian pangkal oviduk
berbentuk corong yang disebut
infundibulum yang terdapatnya
fimbrae. Fimbrae berfungsi
mena-ngkap ovum yang dilepas
ovarium, sehingga masuk ke
oviduk.
OVIDUK
Oviduk
Ovarium
Rahim
Uterus atau rahim adalah organ
reproduksi wanita utama dengan
salah satu ujungnya adalah
serviks, membuka ke dalam
vagina, dan ujung satunya yang
lebih luas, yang disebut badan
rahim, disambung di kedua pihak
dengan oviduk. Pada manusia
adalah berbentuk buah pir yang
terbalik. Rahim terdiri dari
banyak otot yang kuat.
UTERUS
Oviduk
Ovarium
Rahim
Rahim ditempatkan di pelvis dan
dorsal ke kandung kemih. Rahim
ditahan pada tempatnya oleh
beberapa ligamen. Lapisan
perma-nen jaringannya yang
paling dalam disebut
endometrium. Endometrium
membuat lapisan pada waktu-
waktu tertentu yang, jika tak
ada kehamilan terjadi,
dilepaskan atau menyerap
kembali.
UTERUS
Vagina yang berasal dari bahasa
Latin yang artinya"pelindung"
atau "selongsong“. Vagina
adalah saluran berbentuk tabung
yang menghubungkan uterus ke
bagian luar tubuh. Bagian dalam
vagina ini berlipat-lipat dengan
bagian selaput lendir, lapisan
otot, dan jaringan ikat berserat.
Pada ujung-nya terdapat
hymen.
VAGINA
PERHATIAN !
Gambar-gambar ini tidak diperuntukkan bagi penderita
genophobia, hematophobia, nosocophobia, dan phallophobia
dan Orang yang mudah pingsan dan tidak berani.
Jika Anda salah satu dari mereka, diharapkan tutup mata
selama gambar-gambar ini berlangsung diperlihatkan.
Terima Kasih…
Oviduk
Uterus
Ovarium
Vagina
Bicornuate Uterus
Cervical Mucus
Tuba fallopi
(Oviduk)
Ovum Serviks
OvariumOvarium OvidukOviduk ClitorisClitoris
BartholinBartholin VulvaVulvaUterusUterus
HISTOLOGY
Oogenesis terjadi di ovarium. Di dalam ovarium
banyak terdapat oogonium atau sel induk telur
(ovum) yang bersifat diploid. Oogonium kemudian
akan mengalami beberapa kali mitosis, dan pada
akhir perkembangan embrional bulan ketiga setiap
oogonium dikelilingi oleh selapis sel epitel yang
berasal dari permukaan jaringan gonad, yang
nantinya menjadi sel folikuler.
Sebagian besar oogonium terus mengalami
mitosis, sebagian lain berdiferensiasi dan tumbuh
membesar menjadi oosit primer. Oosit primer
kemudian akan mengalami replikasi DNA dan
mengalami proses meiosis pertama sampai tahap
profase. Oosit primer yang telah memasuki tahap
profase meiosis pertama tetap bertahan pada
stadiumnya dengan dilapisi sel folikuler epitel
gepeng.
Pada masa pubertas, sambil mulai terbentuk
siklus menstruasi, oosit primer mulai melanjutkan
pematangannya dengan kecepatan yang berbeda-
beda. Pada saat ovulasi suatu siklus haid normal,
yaitu sekitar dua minggu sebelum terjadinya
pendarahan haid berikutnya, hanya satu folikel yang
mengalami pematangan sampai tingkat lanjut dan
keluar sebagai ovum ynag siap dibuahi.
Pertumbuhan atau pematangan diawali
dengan pertambahan ukuran oosit primer , dan sel-
sel epitel lapis gepang berubah menjadi kuboid dan
berlapis-lapis. Pada tingkat pertumbuhan ini oosit
primer dan folikelnya berada pada stadium folikel
primer. Awalnya oosit primer berhubungan erat
dengan sel folikuler kuboid yang melapisinya,
naamun selanjutnya terbentuk suatu lapisan
mukopolisakarida yang membatasi diantaranya
yang disebut zona pellucia. Kemudian terbentuk juga
suatu rongga dalam lapisan polikuler yang makin lam
maki membesar. Stadium perkembangan ini disebut
stadium folikel sekunder.
Kemudian antrum folikuli semakin membesar,
sementara bagian tepi luar lapisan folikuler mulai
dilapisi oleh dua lapisan sel ikat yaitu teka interna
(lapisan seluler sebelah dalam yang akan
menghasilakan estrogen) dan teka eksterna (lapisan
fibrosa sebelah luar). Pada stadium ini folikel berada
dalam stadium folikel tersiser atau folikel deGraff.
Setelah mencapai pematangan folikel, oosit
primer memasuki pembelahan meiosis kedua dengan
menghasilkan dua sel anak yang masing-masing
mengandung jumlah DNA separuh dari sel induk. Tetapi
hanya satu sel anak ynag tumbuh menjadi oosit
sekunder, sementara sel yang lainnya menjadi badan
kutub polar yang tidak tumbuh lebih lanjut.
Pada saat oosit sekunder mencapai stadium
pembentukan kumparan terjadilah ovulasi diman
oosit tersebut dilepaskan dari folikel deGraff, bersama
dengan cumulus oopharus dari sel folikular dan
lapisan zona pellucida. Folikel bekas tempat oosit
kemudian di bawah pengaruh hormon LH akan
menjadi korpus luteum yang kemudian menghasilkan
progesteron.
Jika terjadi pembuahan, oosit sekunder akan
melanjutkan stadium pembelahan pematangan
sampai menjadi oosit matang. Kemudian gengan
menghasilkan satu buah badan polar lagi.
Sementara badan polar hasil pembelahan
sebelumnya diperkirakan akan mengalami satu kali
pembelahan lagi. Jika terjadi pembuahan dan
kehamilan, korpus luteum tetap aktif karena hormon
progesteron yang dihasilakan berfungsi
mempertahankan keseimbangan hormonal selama
masa-masa awal kehamilan.
Jika tidak terjadi pembuahan, oosit sekunder
akan menagalami degenerasi dalam waktu sekitar
24-48 jam pasca ovulasi. Jika tidak terjadi
pembuahan dan kehamilan sampai 9-10 hari
sesudah ovulasi korpus luteum akan berdegenerasi
dan mengalami fibrosis menjadi korpus albikans.
Akibat degenerasi ini produksi progesteron akan
menurun, menjadi stimulasi untuk terjadinya
pendarahan haid selanjutnya.
Folikel primer : Belum sempurna karena hanya
memiliki sel granulosa. Sel
granulosa adalah sel yang
menghasilkan estrogen.
Folikel sekunder : a. Berkembang dari folikel primer.
b. Memiliki beberapa lapis sel
granulosa yang menutupi oosit.
c. Rongga sel berisi cairan yang
berupa vesicle.
Folikel Graafian : Folikel yang sudah matang
sudah berkembang menjadi
antrum
Proses Oogenesis manusia dipengaruhi oleh beberapa hormon,
yaitu:
a. Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH)
GnRH dihasilkan di Hypothalamus yang akan
mempengaruhi anterior pituitary untuk menghasil- kan
hormon FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH
(Luitenizing Hormone).Kemudian FSH dan LH berfungsi untuk
stimulasi gamet, stimulasi sekresi hormon reproduksi, dan
Mempertahankan pertumbuhan atau perkembang- an
struktur gonad.
Proses Oogenesis manusia dipengaruhi oleh beberapa hormon,
yaitu:
b. Folicle stimulating Hormone (FSH)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior ,sebagai
respon terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan
pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium
wanita
c. Luitenizing Hormone (LH)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama
FSH ,LH berfungsi memicu perkembangan folikel ( sel-sel
teka dan granulosa) dan mencetuskan terjadinya ovulasi
di pertengahan siklus (LH-surge).
Proses Oogenesis manusia dipengaruhi oleh beberapa hormon,
yaitu:
d. Estrogen
Estrogen diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna
folikel di ovarium secara primer , dan dalam jumlah lebih
sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi
hormon androgen. Berfungsi dalam stimulasi
pertunbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada
berbagai organ reproduksi wanita. Pada uterus dapat
menyebabkan proliferasi endometrium.
Proses Oogenesis manusia dipengaruhi oleh beberapa hormon,
yaitu:
e. Progesteron
Progesteron diproduksi terutama di korpus luteum di
ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal dan
pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron
menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik
pada endometrium uterus, yang mempersiapkan
endometrium uterus berada pada keadaan optimal jika
terjadi implantasi.
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim
(endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan
terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat
kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan
tersebut akhirnya membentuk siklus menstruasi. Siklus
menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi
sampai tepat satu hari sebelum menstruasi bulan
berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari,
dan hanya sekitar 10-15% wanita memiliki siklus 28 hari.
Siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase yaitu, fase
folikuler, fase ovulatoir dan fase luteal.
Pada prinsipnya, menstruasi atau haid merupakan
pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak
mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium
dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika
tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh,
darah keluar melalui cervix dan vagina. Pendarahan ini
terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi
yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal
dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita
berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari
pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama
siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu secara
berurut: fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi,
dan fase pasca-ovulasi.
Fase
Menstruasi
Fase Pasca
Ovulasi
Fase
Pra-ovulasi
Fase Ovulasi
SIKLUS
MENSTRUASI
SIKLUS
MENSTRUASI
FASE MENSTRUASI
Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma,
sehingga korpus luteum menghentikan
produksi hormon estrogen dan progesteron.
Turunnya kadar estrogen dan progesteron
menyebabkan lepasnya ovum dari
endometrium disertai robek dan luruhnya
endometrium, sehingga terjadi pendarahan.
Fase menstruasi berlangsung kurang lebih 5
hari. Darah yang keluar selama menstruasi
berkisar antara 50 - 150 mili liter.
Fase
Menstruasi
Fase Pasca
Ovulasi
Fase
Pra-ovulasi
Fase Ovulasi
SIKLUS
MENSTRUASI
FASE PRA-OVULASI
Hormon pembebas gonadotropin yang
disekresikan hipotalamus akan memacu
hipofise untuk mensekresikan FSH. FSH
memacu pematangan folikel dan merangsang
folikel untuk mensekresikan hormon estrogen.
Adanya estrogen menyebabkan pemben-tukan
kembali (poliferasi) dinding endometrium.
Peningkatan kadar estrogen juga
menyebabkan seviks untuk mensekresikan
lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi
untuk menetralkan suasana asam pada vagina
sehingga mendukung kehidupan sperma.
Fase
Menstruasi
Fase Pasca
Ovulasi
Fase
Pra-ovulasi
Fase Ovulasi
SIKLUS
MENSTRUASI
FASE OVULASI
Jika siklus menstruasi seorang perempuan
28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke
14. Peningkatan kadar estrogen
menghambat sekresi FSH, kemudian
hipofise mensekresikan LH. Peningkatan
kadar LH merangsang pelepasan oosit
sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut
ovulasi. Secara pengertian singkat dan
sederhana, ovulasi adalah terlepasnya sel
telur dari indung telur dalam rahim
perempuan
Fase
Menstruasi
Fase Pasca
Ovulasi
Fase
Pra-ovulasi
Fase Ovulasi
SIKLUS
MENSTRUASI
FASE PASCA OVULASI
Berlangsung selama 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Walaupun panjang
siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-
ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari
sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de
Graaf (folikel matang) yang telah
melepaskan oosit sekunder akan berkerut
dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum
mensekresikan hormon progesteron dan
masih mensekresikan hormon estrogen
namun tidak sebanyak ketika berbentuk
folikel.
Fase
Menstruasi
Fase Pasca
Ovulasi
Fase
Pra-ovulasi
Fase Ovulasi
SIKLUS
MENSTRUASI
FASE PASCA OVULASI
Progesteron mendukung kerja estrogen untuk
mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-
pembuluh darah pada endometrium serta
mempersiapkan endometrium untuk menerima
implantasi embrio jika terjadi pembuahan
atau kehamilan. Jika tidak terjadi
pembuahan, korpus luteum akan berubah
menjadi korpus albikan yang hanya sedikit
mensekresikan hormon, sehingga kadar
progesteron dan estrogen menjadi rendah.
Keadaan ini menyebabkan terjadinya
menstruasi demikian seterusnya.
Fase
Menstruasi
Fase Pasca
Ovulasi
Fase
Pra-ovulasi
Fase Ovulasi
(a)
(b)
(c)
(d)
(d)(c)(a-b)
QUESTION FOR MENSTRUATION
Apakah siklus menstruasi selalu sama
setiap bulannya?
Siklus menstruasi dipengaruhi oleh serangkaian hormon yang
diproduksi oleh tubuh yaitu Luteinizing Hormon , Follicle
Stimulating Hormone dan estrogen. Selain itu siklus juga
dipengaruhi oleh kondisi psikis si wanita sehingga bisa maju
dan mundur. Untuk itu pemahaman mengenai bagaimana
terjadinya menstruasi dan bagaimana siklus menstruasi itu
perlu dipahami kaum hawa secara rinci dan tugas.
QUESTION FOR MENSTRUATION
Bagaimana cara menghitung siklus
menstruasi?
Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat
catatan pada kalender. Dengan menggunakan kalender tersebut,
tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan,
anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu
anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai
setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda
silang berikutnya. Dengan demikian anda dapat mengetahui siklus
menstruasi anda.
QUESTION FOR MENSTRUATION
Apakah siklus haid yang terlambat
merupakan tanda ketidaksuburan?
Siklus haid yang lebih dari siklus normal, 40 hari, berhubungan
erat dengan olulatory (tidak adanya sel telur yang dihasilkan
indung telur). Sedangkan siklus haid yang panjang dan datang
tidak teratur bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain kista
ovarium. Jika anda mengalami masalah ini sebaiknya
memeriksakan ke dokter.
Untuk kehidupan sehari-hari, ada beberapa hal yang penting
untuk perlu diketahui oleh seorang wanita, yaitu:
• Merokok beresiko untuk merusak produktivitas fungsi
beberapa bagian alat kelamin wanita.
• “Menstruasi dapat membuat remaja perempuan lemah”
merupakan mitos bukan fakta.
• “Selama haid tidak boleh keramas” juga merupakan mitos
bukan fakta.
• Masturbasi perempuan tidak akan menyebabkan
kemandulan, selama tidak terjadi infeksi pada organ
reproduksi, dan juga tidak akan menghilangkan
keperawanan.
• Minum minuman bersoda (misalnya: coca cola) belum
tentu mempercepat selesainya menstruasi.
• PMS sebenarnya belum tentu dapat dicegah dengan
mencuci alat kelamin.
Secara etimologi, kontrasepsi berasal dari dua kata,
yaitu: contre, yang artinya: melawan, dan consepti,
yang artinya pembuahan. Dari etimologi tersebut,
kontrasepsi dapat diartikan sebagai pencegahan
pembuahan sel telur oleh sel spermatozoa, sehingga
tidak menimbulkan terjadinya kehamilan. Mencegah
kehamilan merupakan dasar alat kontrasepsi.
Kontrasepsi tidak hanya mencegah kehamilan tetapi
juga bisa mencegah terjadinya Penyakit Menular
Seksual (PMS).
Sebagai keterangan, secara baku di Amerika Serikat,
kontrasepsi disebut birth control, sedangkan di
Indonesia, disebut alat Keluarga Berencana (KB).
Pada zaman ini, metode kontrasepsi yang ada
dibagi menjadi empat metode, yaitu: metode tanpa
kontrasepsi (behavioral method), metode mekanik
(barrier method), metode kimiawi (hormonal
method), dan metode teknik (Sterilization Method).
Metode noncontre, metode mekanik, dan metode
kimiawi dimasukkan ke golongan kontrasepsi non
permanen (kontrasepsi sementara). Sedangkan,
metode teknik dimasukkan ke golongan kontrasepsi
permanen.
Kontrasepsi non permanen lebih efektif dan aman
daripada kontrasepsi permanen.
OUTERCOURSE
AWARENESS
EMBRANCE
INTERCOURSE
METODE TANPA
KONTRASEPSI
BEHAVORIAL
METHOD
INTERCOURSE
OUTERCOURSE
AWARENESS
EMBRANCE
INTERCOURSE
Intercourse hanya dapat dilakukan oleh
perempuan melalui pembilasan pasca
senggama. Pembilasan pasca senggama
dilakukan dengan cara membilas vagina
dengan air biasa dengan atau tanpa larutan
obat (seperti: cuka, obat, dan lain-lainnya)
segera setelah berhubungan seks. Secara
alami, perempuan juga bisa mencegah
kehamilan dengan cara memperpanjang masa
menyusui. Metode ini belum tentu efektif
untuk mencegah kehamilan dan PMS.
METODE TANPA
KONTRASEPSI
BEHAVORIAL
METHOD
AWARENESS
OUTERCOURSE
INTERCOURSE
EMBRANCE
AWARENESS
Metode tanpa kontrasepsi dapat dilakukan
dengan tidak melakukan hubungan intim pada
waktu masa subur.
METODE TANPA
KONTRASEPSI
BEHAVORIAL
METHOD
EMBRANCE
OUTERCOURSE
INTERCOURSE
AWARENESS
EMBRANCE
Metode ini sangat sederhana, efektif, dan
dapat dilakukan semua orang. Metode ini
hanya dilakukan dengan memeluk, mencium
(pada pipi, bibir, atau bagian tubuh lainnya),
berchating di internet, bermimpi dan
berkhayal tentang seksual, melakukan
masturbasi sendiri, menggunakan sex toys,
dan lain-lainnya.
METODE TANPA
KONTRASEPSI
BEHAVORIAL
METHOD
OUTERCOURSE
AWARENESS
INTERCOURSE
EMBRANCE
Metode ini terjadi pada saat melakukan hubungan
intim atau lebih dikenal sebagai petting. Metode
ini dilakukan dengan cara menghindari sperma
masuk ke dalam vagina. Sperma disebarkan ke
bagian-bagian tubuh lain tak berisiko menimbulkan
terjadinya kehamilan dan PMS. Sperma disebarkan
ke mulut dan pantat tak berisiko menimbulkan
terjadinya kehamilan, tapi beresiko menimbulkan
PMS.
OUTERCOURSE
METODE TANPA
KONTRASEPSI
BEHAVORIAL
METHOD
SPERMATISIDA
SPIRAL (IUD)
PESSARIUM
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
KONDOM
SPERMATISIDA
SPIRAL (IUD)
PESSARIUM
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
KONDOM
Penggunaan kondom sudah
dimulai sejak zaman Mesir
kuno. Pada 1553, Gabriellio
Fallopio melukiskan tentang
penggunaan kantong sutera
diolesi dengan minyak yang
dipasang menyelubungi penis
sebelum berhubungan seks
dengan tujuan mencegah laki-
laki dari penyakit kelamin.
KONDOM
SPERMATISIDA
SPIRAL (IUD)
PESSARIUM
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
KONDOM
Penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi
baru dan dimulai pada abad ke-18 di Inggris
dan kemudian ke seluruh eropa. Pada
mulanya kondom ini dibuat dari usus biri-biri
dan dalam perkembangannya pada 1844,
Goodyear berhasil membuat kondom dari
karet. Kondom Goodyear merupakan alat
kontrasepsi modern pertama.
SPERMATISIDA
SPIRAL (IUD)
PESSARIUM
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
KONDOM
Kondom yang umumnya dipakai sekarang ini
terbuat dari karet dan tersedia dengan ukuran
dan warna yang beragam. Efektivitas kondom
ini bergantung pada mutu dan ketelitian
dalam penggunaannya. Ada tiga jenis
kondom yang sering diproduksi, yaitu:
kondom latex, polyurethane, dan lambskin.
Kondom dari bahan polyurethane memiliki
keunggulan dibanding bahan dari latex dan
lambskin karena dapat dibuat lebih tipis dan
memiliki daya hantar panas yang lebih
cepat/baik, sehinggatidak mengurangi rasa
hangat dari penis.
SPERMATISIDA
SPIRAL (IUD)
PESSARIUM
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
KONDOM
Di dunia, penggunaan kondom mencapai 0,8
persen, sedangkan sisanya adalah
menggunakan metode vasektomi. Tetapi,
angka kegagalan kondom umumnya cukup
tinggi, yaitu hampir mencapai 12 persen.
Penyebab kegagalan penggunaan kondom
adalah kurangnya pengetahuan manusia
dengan mengenai cara menggunakan kondom
secara benar dan tepat.
PERHATIAN !
Atas hukum tertulis yang berlaku di Amerika Serikat,
video ini hanya diperuntukkan bagi
Orang yang berusia di atas 15 tahun dan Orang yang sudah menikah
Jika Anda bukan salah satu dari mereka,
diharapkan tutup mata dengan alat penutup mata, Jangan intip!
Terima kasih…
SPERMATISIDA
SPIRAL (IUD)
PESSARIUM
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
KONDOM
SPERMATISIDA
SPIRAL (IUD)
PESSARIUM
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
KONDOM
Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek
karena karena kurang hati-hati atau juga bisa
karena tekanan pada saat ejakulasi, sehingga
terjadi perembesan dari sperma. Kegagalan
juga bisa terjadi apabila memakai dua kali
lipat kondom. Selain itu, kondom juga mudah
robek apabila tergores oleh kuku atau benda
tajam lainnya.
Kondom hanya memiliki satu efek samping
dari kondom, yaitu: bila terdapat alergi
terhadap karet kondom.
SPERMATISIDA
SPIRAL (IUD)
PESSARIUM
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
KONDOM
Keuntungan lain dari kondom dapat dibeli
secara bebas diapotik-apotik, dan mudah
digunakan dan kondom juga memperkecil
penularan penyakit kelamin.
Penggunaan kondom akan lebih efektif bila
digunakan bersama dengan spermasida
Jadi Kondom tetap cukup efektif dan aman
sebagai salah satu metode KB , selama anda
menggunakannnya dengan cara yang tepat
dan benar.
SPERMATISIDA
PESSARIUM
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
SPIRAL (IUD)
Intra Uterine Device (IUD) atau
spiral yang terbuat dari bahan
polyethylene yang diberi lilitan
logam, umumnya tembaga (Cu)
dan dipasang di mulut rahim.
Efektivitasnya 92-94%.
Kelemahan alat ini yaitu: bisa
menimbulkan rasa nyeri di perut,
infeksi panggul, pendarahan di
luar masa menstruasi atau darah
menstruasi lebih banyak dari
biasanya.
KONDOM
SPIRAL (IUD)
SPERMATISIDA
PESSARIUM
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
SPIRAL (IUD)
Dibandingkan dengan alat dan obat
kontrasepsi yang lain, IUD mempunyai
keunggulan karena hanya memerlukan satu
kali pemasangan, tidak menimbulkan efek
sistemik, ekonomis dan cocok untuk
penggunaan secara masal, efektivitasnya
cukup tinggi, dan mudah dilepas jika
menginginkan anak (reversibel). Namun
demikian, IUD bisa menimbulkan efek samping
seperti pendarahan, rasa nyeri, kejang perut,
dan gangguan atau ketidaknyamanan pada
suami. Bahkan bisa menimbulkan infeksi pelvik
dan endometritis.
KONDOM
SPERMATISIDA
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
PESSARIUM
KONDOM
SPIRAL (IUD)
Pessarium merupakan kondom pada
perempuan. Secara umum pessarium ini
terbagi dua golongan, yakni diafragma vaginal
dan cervical cap.
PESSARIUM
SPERMATISIDA
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
PESSARIUM
Diafragma ini harus tinggal dalam vagina
selama 6 jam setelah melakukan hubungan
seksual. Alat kontrasepsi yang satu ini paling
cocok dipakai oleh perempuan dengan dasar
panggul yang tidak longgar dan dengan tonus
dinding vagina yang baik. Namun untuk
penggunannya perlu diperiksa dahulu ukuran
difragma yang sesuai.
Carnival cap terbuat dari karet atau plastik
dan berbentuk mangkuk yang pinggirnya
terbuat dari karet yang tebal. Ukurannya
lebih kecil dari diafragma vaginal. Alat ini
mulai jarang dipergunakan untuk kontrasepsi.
KONDOM
SPIRAL (IUD)
METODE
MEKANIK
BARRIER
METHOD
SPERMATISIDA
Spermatisida adalah bahan kimia aktif untuk
'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim
atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke
dalam vagina 5 menit sebelum senggama.
Efektivitasnya 70%. Sayangnya bisa menyebab-
kan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi
karena waktu larut yang belum cukup, jumlah
spermatisida yang digunakan terlalu sedikit
atau vagina sudah dibilas dalam waktu < 6 jam
setelah senggama.
KONDOM
SPIRAL (IUD)
PESSARIUM
SPERMATISIDA
PATCH
SUNTIKAN
IMPLAN
METODE
KIMIAWI
HORMONAL
METHOD
PIL
PATCH
IMPLAN
METODE
KIMIAWI
HORMONAL
METHOD
SUNTIKAN
PIL
Pil dalam metode kontrasepsi ini disebut
juga oral contraception (OC). Ada tiga macam
pil kontrasepsi yaitu: mini pil, pil kombinasi,
dan pil pascasenggama.
PIL
PATCH
IMPLAN
METODE
KIMIAWI
HORMONAL
METHOD
SUNTIKAN
PIL
Selain mencegah terjadinya ovulasi, pil juga
mempunyai efek lain terhadap traktus
genitalis. Efeknya berupa perubahan-
perubahan pada lendir serviks, sehingga
menjadi kurang banyak dan kental. Dengan
demikian sperma tidak bisa memasuki rongga
rahim.Yang umum dipakai adalah pil
kombinasi antara estrogen dan progesteron.
Pil terbuat dari hormon sintetik.
Walau macamnya banyak tersedia dipasaran
dan tingkat efektivitasnya sangat tinggi, tidak
semua perempuan dapat menggunakan pil
kombinasi untuk kontrasepsi.
PATCH
IMPLAN
METODE
KIMIAWI
HORMONAL
METHOD
SUNTIKAN
PIL
Keadaan yang tidak diperbolehkan
menggunakan pil KB adalah:
1.Perempuan yang mempunyai tumor yang
dipengaruhi oleh estrogen
2.Perempuan yang menderita penyakit hati
yang aktif, baik akut maupun menahun
3.Perempuan yang pernah menderita kelainan
trombo dan kelainan cerebro-vaskuler
4.Perempuan yang mempunyai penyakit
diabetes melitus
5.Perempuan yang mengalami depresi, migren,
mioma uteri, hipertensi, oligomenorea.
PATCH
IMPLAN
METODE
KIMIAWI
HORMONAL
METHOD
PIL
SUNTIKAN
Saat ini terdapat dua macam kontrasepsi
suntikan. Pertama, golongan progestin
seperti: depoprovera, depogeston,
depoprogestin, dan noristerat. Kedua,
golongan progestin dengan campuran
estrogen propionat, seperti cycloprovera.
Obat ini bekerja dengan jalan menekan
pembentukan hormon dari otak sehingga
mencegah terjadinya ovulasi. Obat suntikan
ini sangat cocok diberikan pada ibu-ibu yang
sedang menyusui karena cara kerjanya tidak
mengganggu laktasi.
SUNTIKAN
PATCH
SUNTIKAN
METODE
KIMIAWI
HORMONAL
METHOD
PIL
IMPLAN
Implan lebih dikenal sebagai susuk. Juga
dikenal sebagai depot progesteron,
pemasangan dan pencabutan harus dengan
operasi kecil.
IMPLAN
PATCH
SUNTIKAN
METODE
KIMIAWI
HORMONAL
METHOD
PIL
IMPLAN
Ada dua macam susuk yang biasa
dipergunakan untuk kontrasepsi, yaitu
norplan dan implanon. Norplan merupakan
metoda kontrasepsi berjangka waktu 5 tahun
yang terdiri atas 6 kapsul silastik silikon
berisi masing-masing 36 mg levonorgestrel
dan disisipkan dibawah kulit. Implanon hanya
berjangka waktu 3 tahun dan berbentuk
batang putih lentur dengan panjang 40 mm
dan diameter 2mm dalam suatu jarum yang
terpasang pada inserter khusus.
SUNTIKAN
IMPLAN
METODE
KIMIAWI
HORMONAL
METHOD
PIL
PATCH
Patch lebih sering disebut koyo KB. Dalam
bahasa kedokteran, patch disebut ortho evra.
Ditempelkan di kulit setiap minggu,
sayangnya bagi yang berkulit sensitif sering
menimbulkan reaksi alergi.
PATCH
CASTRATION
TUBAL LIGATION
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
VASECTOMY
CASTRATION
TUBAL LIGATION
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
Vasektomi merupakan teknik pemotongan
saluran sperma (vas deferens) pria kanan dan
kiri dengan tujuan mencegah transportasi
spermatozoa dari testis ke arah uretera. Pada
prinsipnya, vasektomi adalah memutuskan
vas deferens. Dengan vasektomi ini, orang
masih bisa mengeluarkan cairan mani yang
tidak mengandung sperma pada saat
ejakulasi. pria yang menjalani vasektomi
sebaiknya tidak segera menghentikan
pemakaian kontrasepsi, karena biasanya
kesuburan masih tetap ada sampai sekitar 15-
20 kali ejakulasi.
VASECTOMY
VASECTOMY
CASTRATION
TUBAL LIGATION
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
VASECTOMY
CASTRATION
TUBAL LIGATION
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
Vasektomi hanya merupakan operasi kecil.
Vasektomi dilakukan oleh ahli bedah urolog
dan memerlukan waktu sekitar 15-20 menit.
Teknik vasektomi dibagi tiga, yaitu:
vasektomi dengan pisau (VDP), vasektomi
tanpa pisau (VTP), dan vasektomi pengikatan
(VP).
VASECTOMY
CASTRATION
VASECTOMY
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
Tubal ligation lebih dikenal sebagai
tubektomi. Tubektomi juga merupakan
operasi kecil seperti vasektomi. Tubektomi
adalah pengikatan / pemotongan tuba falopii
kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah
transport ovum dari ovarium melalui tuba ke
arah uterus.
Prinsip cara kerja tubektomi adalah
menghambat perjalanan sel telur, karena
saluran sel telur tertutup. Ada dua cara
melakukan tubektomi, yaitu: minilaparotomi
dan laparoskopi.
TUBAL LIGATION
TUBAL LIGATION
CASTRATION
VASECTOMY
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
Laparoskopi kadang-kadang disebut juga
sterilisasi melalui pusar. Umumnya dilakukan
dengan dengan suatu tabung instrumen untuk
melihat yang disebut laparoskop. Alat ini akan
dimasukkan ke dalam perut melalui sayatan
yang dilakukan pada pusar. Melalui sayatan
itu tindakan sterilisasi akan dilakukan
sehingga dokter tidak perlu melakukan
sayatan lainnya. Bila seseorang menjalani
laparoskopi, maka perut akan diisi gas, agar
rongga rahim lebih longgar sehingga saluran
telur mudah dicari. Karena itu, kemungkinan
besar perut akan terasa kembung.
TUBAL LIGATION
CASTRATION
VASECTOMY
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
Kata ‘minilaparotomi’ berasal dari bahasa
latin, yang artinya: satu sampai tiga
sentimeter. Minilaparotomi adalah Tindakan
operatif diagnostik atau klinik terapeutik
dengan melakukan sayatan kecil. Zaman
sekarang, minilaparotomi yang baru
ditemukan adalah minilaparotomi T-MAL
yang lebih dikenal mini-pfannenstiel.
Bila dokter memilih cara minilaparotomi,
maka akan dibuat sayatan dibatas rambut
kelamin. Dengan demikian dokter dapat
langsung melihat ke saluran telur yang akan
dioperasi.
TUBAL LIGATION
CASTRATION
VASECTOMY
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
TUBAL LIGATION
CASTRATION
VASECTOMY
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
Yang perlu diperhatikan pada prosedur
tubektomi adalah adanya perbedaan lapisan
atau struktur dinding perut bagian atas dan
bawah dari linea arkuata atau semirikularis
Waktu pelaksanaan tubektomi, sangat
menentukan lokasi insisi pada dinding
abdomen, karena mengacu pada posisi tuba
pada saat tertentu. Sedangkan jenis sayatan,
berkaitan dengan ukuran insisi untuk
mencapai dan tindakan oklusi tuba. Sayatan
kecil untuk tubektomi, sama efektif tetapi
relatif lebih aman dari berbagai aspek jika
dibandingkan dengan sayatan yang panjangan
dan lebar.
TUBAL LIGATION
CASTRATION
VASECTOMY
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
Jenis tubektomi berdasarkan waktu
pelaksanaan dibagi menjadi empat, yaitu:
- Tubektomi Pasca Persalinan (Pada saat
tinggi
fundus uteri berada pada kisaran sedikit
di atas atau dibawah umbilikus)
- Tubektomi Pasca Abortus (Pada waktu di
mana fundas uteri berada sama tinggi atau
melampaui tepi atas simfisi)
- Tubektomi Masa Interval (setelah haid)
- Tubektomi Bedah Sesar (setelah tindakan
pada dinding uterus selesai dan sebelum
dinding perut ditutup)
TUBAL LIGATION
CASTRATION
TUBAL LIGATION
VASECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
Selain tubektomi, ada satu lagi sterilisasi
modern pada wanita yang baru ditemukan,
yakni hysterectomy. Hysterectomy merupakan
operasi rutin, bahkan lebih rutin daripada
tubektomi. hysterectomy adalah pembedahan
di mana rahim akan dibedah buang bersama
leher rahim atau serviks. Prinsip kerja
hysterectomy adalah pengangkatan rahim.
Demi keamanan dan kefektivitasannya, Ada
syarat melakukan hysterectomy, yaitu: sudah
menikah, berusia di atas 35 tahun, dan telah
memiliki anak hidup 3 orang atau lebih.
HYSTERECTOMY
HYSTERECTOMY
CASTRATION
TUBAL LIGATION
VASECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
HYSTERECTOMY
CASTRATION
TUBAL LIGATION
VASECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
HYSTERECTOMY
CASTRATION
TUBAL LIGATION
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
Metode ini sudah dipakai sejak zaman dahulu,
tepatnya sejak sebelum masehi. Castration
(kastrasi) lebih dikenal sebagai kebiri di
Indonesia, sedangkan di bidang kedokteran
lebih dikenal sebagai orchidektomi. Kastrasi
atau Kebiri adalah pemotongan / pembuangan
buah zakar(testis) sehingga tidak dapat lagi
memproduksi sperma dan hormon testosteron.
Akibatnya pria menjadi kewanita-wanitaan,
seperti yang terjadi pada jaman kerajaan
romawi dimana laki-laki penjaga harem-harem
tempat tinggal perempuan pada zaman
kerajaan romawi yang semuanya dikebiri. 
CASTRATION
CASTRATION
CASTRATION
TUBAL LIGATION
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
CASTRATION
CASTRATION
TUBAL LIGATION
HYSTERECTOMY
METODE
TEKNIK
STERILIZATION
METHOD
Castration merupakan metode konstrasepsi
tertua di dunia. Namun, kastrasi memiliki
dampak buruk, yakni tidak memiliki gairah.
Pada zaman sekarang, kastrasi terhadap
manusia dilarang oleh undang-undang karena
kastrasi itu dianggap sebagai tindakan tidak
bermoral atau kontroversial. Kastrasi hanya
diperbolehkan terhadap hewan, tetapi harus
legal. Testis buangan dari hasil kastrasi
terhadap hewan dilarang untuk dijadikan
sebagai makanan manusia, kecuali Mexico,
Brazil, dan Spanyol.
CASTRATION
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia

More Related Content

What's hot

Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaPresentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaAnnisa Khoerunnisya
 
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPT
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPTAlat Reproduksi Pria Kelas IX PPT
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPTMuhammad N
 
Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15Wulan Suryani
 
Makalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi MamaliaMakalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi MamaliaNur Aini
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksinidutkhofiyya
 
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)stikesby kebidanan
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Hana Yoshimasa
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi  manusiaSistem reproduksi  manusia
Sistem reproduksi manusiaTiara Nutnum
 
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaSistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaHIA Class.
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
Sistem reproduksi manusia ismail
Sistem reproduksi manusia  ismailSistem reproduksi manusia  ismail
Sistem reproduksi manusia ismailIsmail Fizh
 
Sist reproduksi
Sist reproduksiSist reproduksi
Sist reproduksiEn Jamilah
 
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester GenapSistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester GenapElmira Zanjabila
 
Organ pembiakan lelaki
Organ pembiakan lelakiOrgan pembiakan lelaki
Organ pembiakan lelakishahid mukhlis
 
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi alainbagus
 
Sistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusiaSistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusiasmp 4 bae kudus
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiazia mujahidah
 

What's hot (20)

Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaPresentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPT
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPTAlat Reproduksi Pria Kelas IX PPT
Alat Reproduksi Pria Kelas IX PPT
 
Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15
 
Makalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi MamaliaMakalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi Mamalia
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMASISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
 
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi  manusiaSistem reproduksi  manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaSistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada Manusia
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi manusia ismail
Sistem reproduksi manusia  ismailSistem reproduksi manusia  ismail
Sistem reproduksi manusia ismail
 
Sist reproduksi
Sist reproduksiSist reproduksi
Sist reproduksi
 
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester GenapSistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
 
Organ pembiakan lelaki
Organ pembiakan lelakiOrgan pembiakan lelaki
Organ pembiakan lelaki
 
Alat reproduksi pria
Alat reproduksi priaAlat reproduksi pria
Alat reproduksi pria
 
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
 
Sistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusiaSistem reproduksi pd manusia
Sistem reproduksi pd manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 

Similar to Sistem Reproduksi Manusia

Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Muhammad Rahadi
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Muhammad Rahadi
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiaunisparklezz
 
Genital organ in male
Genital organ in maleGenital organ in male
Genital organ in maleIzmoend Dy
 
Human reproduction system
Human reproduction systemHuman reproduction system
Human reproduction systemNurul Wulandari
 
PPT MK ANATOMI SISTEM REPRODUKSI.pptx
PPT MK ANATOMI SISTEM REPRODUKSI.pptxPPT MK ANATOMI SISTEM REPRODUKSI.pptx
PPT MK ANATOMI SISTEM REPRODUKSI.pptxEdwinFransiari
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiadickybayu
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaEgi Praginanta
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxRestuundefined
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi iTya Saputri
 
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesisOrgan reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesisCosmos Edwart
 
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.pptSistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt26NazwaSyalsaDaviraX
 
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxEvaHidayat2
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgNur Azizah
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfyeniap1
 

Similar to Sistem Reproduksi Manusia (20)

Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Genital organ in male
Genital organ in maleGenital organ in male
Genital organ in male
 
Human reproduction system
Human reproduction systemHuman reproduction system
Human reproduction system
 
PPT MK ANATOMI SISTEM REPRODUKSI.pptx
PPT MK ANATOMI SISTEM REPRODUKSI.pptxPPT MK ANATOMI SISTEM REPRODUKSI.pptx
PPT MK ANATOMI SISTEM REPRODUKSI.pptx
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginanta
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi i
 
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-133565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
 
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesisOrgan reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesis
 
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.pptSistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
 
sistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusiasistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusia
 
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 

More from Ahmad Ali

Sistem kekebalan
Sistem kekebalanSistem kekebalan
Sistem kekebalanAhmad Ali
 
Sistem reproduksi(tugas aji m).
Sistem reproduksi(tugas aji m).Sistem reproduksi(tugas aji m).
Sistem reproduksi(tugas aji m).Ahmad Ali
 
Bab 11 sistem reproduksi manusia
Bab 11 sistem reproduksi manusiaBab 11 sistem reproduksi manusia
Bab 11 sistem reproduksi manusiaAhmad Ali
 
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewanBab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewanAhmad Ali
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiAhmad Ali
 
Bab 8 sistem ekskresi
Bab 8 sistem ekskresiBab 8 sistem ekskresi
Bab 8 sistem ekskresiAhmad Ali
 
Bab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasiBab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasiAhmad Ali
 
Bab 6 makanan dan sistem pencernaan makanan
Bab 6 makanan dan sistem pencernaan makananBab 6 makanan dan sistem pencernaan makanan
Bab 6 makanan dan sistem pencernaan makananAhmad Ali
 
11. sistem imun
11. sistem imun11. sistem imun
11. sistem imunAhmad Ali
 
10. sistem reproduksi
10. sistem reproduksi10. sistem reproduksi
10. sistem reproduksiAhmad Ali
 
9. sistem koordinasi
9. sistem koordinasi9. sistem koordinasi
9. sistem koordinasiAhmad Ali
 
8. sistem ekskresi
8. sistem ekskresi8. sistem ekskresi
8. sistem ekskresiAhmad Ali
 
7. sistem pernapasan
7. sistem pernapasan7. sistem pernapasan
7. sistem pernapasanAhmad Ali
 
6. makanan &amp; sistem pencernaan
6. makanan &amp; sistem pencernaan6. makanan &amp; sistem pencernaan
6. makanan &amp; sistem pencernaanAhmad Ali
 
BIOLOGI Skl virus monera-protista-fungi
BIOLOGI Skl  virus monera-protista-fungiBIOLOGI Skl  virus monera-protista-fungi
BIOLOGI Skl virus monera-protista-fungiAhmad Ali
 
BIOLOGI Skl keanekaragaman dan klasifikasi
BIOLOGI Skl keanekaragaman dan klasifikasiBIOLOGI Skl keanekaragaman dan klasifikasi
BIOLOGI Skl keanekaragaman dan klasifikasiAhmad Ali
 
BIOLOGI fungi
BIOLOGI fungiBIOLOGI fungi
BIOLOGI fungiAhmad Ali
 
BIOLOGI protista
BIOLOGI  protistaBIOLOGI  protista
BIOLOGI protistaAhmad Ali
 
BIOLOGI monera
BIOLOGI moneraBIOLOGI monera
BIOLOGI moneraAhmad Ali
 
BIOLOGI virus
BIOLOGI virusBIOLOGI virus
BIOLOGI virusAhmad Ali
 

More from Ahmad Ali (20)

Sistem kekebalan
Sistem kekebalanSistem kekebalan
Sistem kekebalan
 
Sistem reproduksi(tugas aji m).
Sistem reproduksi(tugas aji m).Sistem reproduksi(tugas aji m).
Sistem reproduksi(tugas aji m).
 
Bab 11 sistem reproduksi manusia
Bab 11 sistem reproduksi manusiaBab 11 sistem reproduksi manusia
Bab 11 sistem reproduksi manusia
 
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewanBab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasi
 
Bab 8 sistem ekskresi
Bab 8 sistem ekskresiBab 8 sistem ekskresi
Bab 8 sistem ekskresi
 
Bab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasiBab 7 sistem respirasi
Bab 7 sistem respirasi
 
Bab 6 makanan dan sistem pencernaan makanan
Bab 6 makanan dan sistem pencernaan makananBab 6 makanan dan sistem pencernaan makanan
Bab 6 makanan dan sistem pencernaan makanan
 
11. sistem imun
11. sistem imun11. sistem imun
11. sistem imun
 
10. sistem reproduksi
10. sistem reproduksi10. sistem reproduksi
10. sistem reproduksi
 
9. sistem koordinasi
9. sistem koordinasi9. sistem koordinasi
9. sistem koordinasi
 
8. sistem ekskresi
8. sistem ekskresi8. sistem ekskresi
8. sistem ekskresi
 
7. sistem pernapasan
7. sistem pernapasan7. sistem pernapasan
7. sistem pernapasan
 
6. makanan &amp; sistem pencernaan
6. makanan &amp; sistem pencernaan6. makanan &amp; sistem pencernaan
6. makanan &amp; sistem pencernaan
 
BIOLOGI Skl virus monera-protista-fungi
BIOLOGI Skl  virus monera-protista-fungiBIOLOGI Skl  virus monera-protista-fungi
BIOLOGI Skl virus monera-protista-fungi
 
BIOLOGI Skl keanekaragaman dan klasifikasi
BIOLOGI Skl keanekaragaman dan klasifikasiBIOLOGI Skl keanekaragaman dan klasifikasi
BIOLOGI Skl keanekaragaman dan klasifikasi
 
BIOLOGI fungi
BIOLOGI fungiBIOLOGI fungi
BIOLOGI fungi
 
BIOLOGI protista
BIOLOGI  protistaBIOLOGI  protista
BIOLOGI protista
 
BIOLOGI monera
BIOLOGI moneraBIOLOGI monera
BIOLOGI monera
 
BIOLOGI virus
BIOLOGI virusBIOLOGI virus
BIOLOGI virus
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

Sistem Reproduksi Manusia

  • 1.
  • 2. L O A D I N G . . . E N T E R
  • 3.
  • 4.
  • 5. DANIEL WIJAYA KUSUMA ANDREW RITCHIE WIDJAYA GAMALIEL HAGAI PARASIAN A B I O L U R A X T E A M P R E S E N T A T I O N S I S T E M R E P R O D U K S I M A N U S I A
  • 6.
  • 7. ? Apakah Sistem Reproduski Manusia itu ?Sistem reproduksi manusia ialah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme manusia yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sumber: Encyclipedia.com | Herna Lestari’s Quotes | Wikipedia.com
  • 8. Sistem reproduksi manusia dapat dibedakan atas sistem reproduksi pria dan wanita. Pria dan wanita memiliki ciri-ciri yang berbeda, baik segi ciri kelamin primer maupun sekunder. ? Sumber: Herna Lestari’s Quotes | Wikipedia.com
  • 9. Organ reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: alat reproduksi bagian luar (alat reproduksi tampak luar, sehingga dapat dilihat dengan mata) dan alat reproduksi bagian dalam (alat reproduksi tidak tampak luar). Alat-alat reproduksi pria terletak di antara paha, lebih mudah dilihat daripada alat reproduksi wanita. Organ-organ pria akan mulai berkembang pada masa anak laki-laki menginjak usia 9-15 tahun dan akan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.
  • 10. Ureter Vas deferens Kandung Kemih Vesika seminalis Penis Epididimis Testis
  • 11. Kandung kemih Vesikel seminalis Vas deferens Tulang pubikKelenjar Prostat Penis Kepala Penis Skrotum EpididimisTestis Jaringan EreksiKelenjar bulbouretra
  • 12. Buah Zakar terdiri dari kantong zakar (kantong pelir) yang ada di dalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-bagian lainnya. Kulit luar tersebut disebut dengan skrotum. Skrotum dapat menjaga suhu testis. Jika suhu terlalu panas, skrotum mengembang sedangkan jika suhu dingin skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat. BUAH ZAKAR
  • 13. Susunan lapisan skrotum, yaitu: kulit luar  tunika dartos  musculus cremaster  tunika vaginalis. Otot yang terdapat di dalam skrotum adalah otot dartos. Otot dartos berfungsi untuk mengerut-kan atau mengendurkan skrotum pada suhu tertentu. BUAH ZAKAR Musculus cremaster Tunika dartos Tunika vaginalis Kulit luar
  • 14. Testis berjumlah sepasang dan berbentuk oval. Testis merupakan alat untuk memproduksi sperma. Untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron, diperlukannya suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Di dalam testis terdapat saluran- saluran halus yang disebut saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus). TESTIS
  • 15. Testis tersusun dari tunika albuginea  septula testis  lobuli testis, tepatnya berjumlah 250 lobuli  tubulus seminiferus  saluran interstestis. Fungsi Testis adalah menghasilkan spermatozoa melalui proses spermatogenesis dan mengaktifkan sel leydig (sel interstitial) untuk menghasilkan hormon testosteron. TESTIS Testis Epididimis Vas deferens Tunika albuginea
  • 16. Penis terdiri dari dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons corpus cavernosa dan satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons corpus spongiosum. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi). PENIS Ciri-ciri penis luar Tidak sedang dikulum atau belum disunat Sedang dikulum atau sudah disunat
  • 17. PENIS Fungsi-fungsi: - Corpus Cavernosa berperan dalam terjadinya ereksi melalui relaksasi otot polosnya. - Corpus Spongiosum membungkus uretra dan sebagai pengantar rangsangan ke jaringan erektil.
  • 18. Duktus Ekskresi lebih dikenal sebagai saluran pengeluaran. Saluran ini terdiri dari vas eferens (saluran penghubung tubulus seminiferus dengan epididimis), epididimis (saluran berkelok-kelok sebagai penyimpan sperma), vas deferens (saluran lanjutan epididimis), dan saluran ejaculatoris (saluran pemancaran), dan uretra. DUKTUS EKSRESI Uretera Uretera
  • 19. Fungsi-fungsi: - Vas eferens Menghubungkan tubulus seminiferus dengan epididmis - Epididimis Sebagai penampung dan penyimpan sperma. - Vas deferens Sebagai tempat jalannya dari epididimis ke vesikel seminalis. DUKTUS EKSREKSI Epididimis Vas deferens Uretera
  • 20. Fungsi-fungsi: - Saluran ejakulatoris Memancarkan atau mengeluar- kan sperma agar masuk ke dalam uretera. - Uretera Menyalurkan urin untuk mem- buangnya dari kantung kemih dan menyalurkan sperma keluar dari kantung semen pada saat ejakulasI. DUKTUS EKSREKSI Uretera Uretera
  • 21. Kelenjar Aksesories terdiri atas vesikel seminalis (lebih dikenal dengan “saluran mani”, yang terletak di belakang kandung kemih), kelenjar prostat (melingkari uretra bagian atas dan terletak di bawah kantong kemih), dan kelenjar cowper (glandula bulbouretralis atau saluran yang langsung menuju uretra). KELENJAR AKSESORIES Kelenjar cowper
  • 22. Fungsi-fungsi: - Vesikel Seminalis menghasilkan sumber makanan untuk sperma. - Kelenjar Prostat menghasilkan getah yang mengandung zat-zat kebutuh- an hidup sperma. - Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). KELENJAR AKSESORIES Kelenjar cowper
  • 23. PERHATIAN ! Gambar-gambar ini tidak diperuntukkan bagi Penderita genophobia, hematophobia, nosocophobia, dan phallophobia dan Orang yang mudah pingsan dan tidak berani. Jika Anda salah satu dari mereka, diharapkan tutup mata selama gambar-gambar ini berlangsung diperlihatkan. Terima Kasih…
  • 25. Vas deferns Vesikel Seminalis Ureter Jaringan Spons
  • 26. Corpus CavernosaCorpus Cavernosa ProstateProstateVas defernsVas deferns TestisTestis Vesikel SeminalisVesikel SeminalisEpididymisEpididymis HISTOLOGY
  • 27.
  • 28. Spermatogenesis adalah perkembangan sel-sel spermatogenik menjadi spermatozoon dewasa melalui suatu proses yang kompleks dan teratur. Dengan singkat, spermatogenesis merupakan proses pembentukan sperma yang terjadi di dalam testis, tepatnya didalam tubulus seminiferus. Dinding sebelah dalam tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Di jaringan epitelium tersebut terdapat: a) sel induk sperma,yaitu sel epitelium germinal / sel epitel benih (spermatogonia=jamak). b) sel sertoli yang berfungsi memberi makan sperma. c) sel leydig yang berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
  • 29. Spermatogenesis dimulai dari proses pembelahan spermatogonia secara mitosis. Spermatogonia terus menerus membelah secara mitosis untuk memperbanyak diri. Setengah dari sel-sel tersebut terus melanjutkan pembelahan mitosis dan setengah lagi membesar menjadi spermatosit primer. Karena pembentukan spermatosit primer melalui pembelahan mitosis maka hasilnya memiliki kromosom diploid sama dengan spermatogonia-nya.
  • 30. Spermatosit primer berikutnya membelah secara meiosis (tahap pertama) menghasilkan spermatosit sekunder dengan kromosom haploid, sehingga dihasilkan 4 spermatid. Lalu spermatid yang dihasilkan akan mengalami proses spermiasi menjadi sperma dimana perubahan itu meliputi pembentukan kepala, badan, dan ekor. Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli. Sel sertoli memiliki fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis.
  • 31. Jika proses pembentukan sperma ini sudah selesai maka protein pengikat androgen tidak diperlukan sehingga sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberikan umpan balik supaya hipofisis menghentikan produksi FSH dan LH. Sperma yang telah terbentuk akan dapat sampai ke uretra jika dibantu oleh cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper. Cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis berfungsi membantu sperma agar mudah bergerak, memberi nutrisi, dan menormalkan keasaman pH saluran reproduksi wanita pada saat kopulasi.
  • 32. Sperma bersama cairan tersebut disebut dengan istilah semen atau air mani. Saat kopulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan sekitar 350-360 juta sel sperma di dalam 3 ml air mani. Setelah sperma terbentuk akan mengalir ke saluran pengumpul yang disebut epididimis. Dari epdidimis sperma meninggalkan testis melalui vas deferens, lalu ditampung di dalam vesikula seminalis. Kemudian dialirkan melalui saluran duktus ejakulatorius. Sperma mendapat tambahan dari kelenjar prostat yang merupakan medium sperma yang memberi makan sperma dan menjaga pH sperma.
  • 33. Spermatogonium Spermatosit Primer Spermatosit Sekunder Spermatid Awal Spermatid Sel-sel sperma Meiosis I Meiosis II Irisan melintang tubulus seminiferus Epididimis Lumen tubulus seminiferus Testis Sel Setroli Pembelahan mitosis Menghasilkan banyak spermatogonia Tubulus seminiferus Sumber: mfix.com
  • 34.
  • 35. Struktur sperma terdiri dari bagian berikut: Kepala sperma, terdiri dari sel berinti tebal dengan sedikit sitoplasma. Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang dibentuk dari badan golgi, disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase. Enzim ini berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum. Badan sperma (bagian tengah), terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi sehingga sperma dapat bergerak aktif. Ekor sperma, berfungsi sebagai alat gerak sperma agar mencapai ovum.
  • 36. Proses pembentukkan sperma manusia dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu: a. Hormon gonadotropin dihasilkan oleh hipotalamus( dibagian dasar otak) yang merangsang kelenjar hipofisis bagian depan(anterior) agar mengeluarkan hormon FSH dan LH. b. Follice Stimulating Hormone (FSH) berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan Androgen Binding Protein (ABP) yang memacu pembentukan sperma.
  • 37. Proses pembentukkan sperma manusia dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu: c. Luteinizing hormone (LH) berfungsi merangsang sel-sel interstisial (sel leydig) agar menghasilkan hormon testosteron (androgen). d. Hormon testosteron dihasilkan oleh testis, yang berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder serta memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mendorong spermato- genesis.
  • 38. Proses pembentukkan sperma manusia dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu: e. Hormon Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel- sel sertoli juga mengekskresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testosteron dan estrogen. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma. f. Hormon Pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkat pembelahan awal pada spermatogenesis.
  • 39. Untuk kehidupan sehari-hari, ada beberapa hal yang penting untuk perlu diketahui oleh seorang pria, yaitu: • Merokok memiliki resiko tinggi untuk menurunkan produktivitas fungsi beberapa bagian alat kelamin. • Sabun cair, baik sabun mandi maupun sabun tangan, belum tentu membersihkan alat kelamin, tetapi berisiko untuk merusak alat kelamin apabila sering dipakai. • Pembersih alat kelamin, jamu, dan antibiotik tidak dapat mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS) • Sering melakukan masturbasi sebenarnya tidak memiliki resiko untuk menyebabkan suatu penyakit alat kelamin atau merusak alat kelamin. • Terlalu sering melakukan masturbasi hanya memiliki akibat secara rohani. dapat memicukan emosi dan perasaan tidak tenang dengan hidup. • Sangat jarang atau tidak pernah melakukan masturbasi memiliki resiko tinggi untuk menyebabkan kanker prostat.
  • 40. Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, proses oogenesis, proses ovulasi dan menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan persalinan. Organ reproduksi terdiri dari dua, yaitu: organ reproduksi luar dan organ reproduksi dalam. Kedua organ tersebut saling berhubungan, tidak terpisah satu dengan lainnya. Organ reproduksi luar terdiri dari Mons Pubis, Labia Mayora, Klitoris, Selaput Dara (hymen), dan Kelenjar Bartholini. Sedangkan, organ reproduksi dalam terdiri dari Ovarium, Oviduk, Uterus, dan Vagina.
  • 42. Organ reproduksi terluar pada wanita disebut vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita yang terdiri dari mons pubis, labium, dan klitoris. Mons pubis adalah daerah atas dan terluar dari vulva yang banya mengandung jaringan lemak. Pada masah pubertas, daerah ini akan mulai ditumbuhi oleh rambut. VULVA
  • 43. Di bawah vulva, terdapatnya lipatan labium mayor yang lebih dikenal sebagai bibir besar. Di dalam labium mayor, juga terdapat lagi labium minor yang lebih dikenal sebagai bibir kecil. Kedua labium tersebut memiliki fungsi, yakni melindungi vagina. Gabungan kedua labium itu pada bagian atasnya membentuk klitoris. LABIUM
  • 44. Klitoris adalah organ seksual wanita yang ditemukan di ujung sebelah atas antara kedua labia minora (bibir vagina dalam). Klitoris terdiri dari satu daerah bulat atau kepala, disebut kelenjar, dan bagian yang lebih panjang, disebut batang, yang memiliki bentuk-bentuk cekungan mirip dengan yang dipunyai penis. KLITORIS Kerudung Klitoris Klitoris Labium Mayor Labium Minor
  • 45. Banyaknya ujung saraf dalam klitoris menyebabkannya menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan atau tekanan langsung atau tidak langsung. Klitoris adalah satu-satunya organ yang memiliki pem-beri kenikmatan sebagai fungsi utama. Klitoris tak ada hubungan-nya dengan kehamilan, menstruasi, atau kencing. KLITORIS Kerudung Klitoris Klitoris Labium Mayor Labium Minor
  • 46. Kelenjar Bartholini (Glandula vestibularis major) adalah kelenjar ganda yang terletak di bawah dan di kiri dan kanan dari pembukaan vagina pada wanita. Kelenjar ini menghasilkan lendir atau mukus untuk lubrikasi, terutama ketika peningkatan hasrat seksual, yang kemudian akan mendukung kegiatan seksual. KELENJAR BARTHOLINI
  • 47. Kelenjar ini memiliki fungsi utama, yaitu: mensekresikan lendir. In the fact: Kelenjar ini dipaparkan pertama kali pada abad ke-17, sebenarnya oleh ahli anatomi Denmark, Caspar Bartholin muda (1655-1738), bukan oleh kakeknya(1585-1629). Kelenjar Bartholin homolog dengan kelenjar Cowper pada pria. KELENJAR BARTHOLINI
  • 48. Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin betina pada hewan dan manusia. Pada manusia wanita, mempunyai dua buah ovarium. Ovarium memiliki dua fungsi, yaiyu: memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Di dalam indung telur ini, diproduksinya sel telur yang disebut ovum. OVARIUM
  • 49. Nama lain oviduk adalah tuba fallopi. Oviduk adalah dua buah saluran yang sangat halus yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum yang terdapatnya fimbrae. Fimbrae berfungsi mena-ngkap ovum yang dilepas ovarium, sehingga masuk ke oviduk. OVIDUK Oviduk Ovarium Rahim
  • 50. Uterus atau rahim adalah organ reproduksi wanita utama dengan salah satu ujungnya adalah serviks, membuka ke dalam vagina, dan ujung satunya yang lebih luas, yang disebut badan rahim, disambung di kedua pihak dengan oviduk. Pada manusia adalah berbentuk buah pir yang terbalik. Rahim terdiri dari banyak otot yang kuat. UTERUS Oviduk Ovarium Rahim
  • 51. Rahim ditempatkan di pelvis dan dorsal ke kandung kemih. Rahim ditahan pada tempatnya oleh beberapa ligamen. Lapisan perma-nen jaringannya yang paling dalam disebut endometrium. Endometrium membuat lapisan pada waktu- waktu tertentu yang, jika tak ada kehamilan terjadi, dilepaskan atau menyerap kembali. UTERUS
  • 52. Vagina yang berasal dari bahasa Latin yang artinya"pelindung" atau "selongsong“. Vagina adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan uterus ke bagian luar tubuh. Bagian dalam vagina ini berlipat-lipat dengan bagian selaput lendir, lapisan otot, dan jaringan ikat berserat. Pada ujung-nya terdapat hymen. VAGINA
  • 53. PERHATIAN ! Gambar-gambar ini tidak diperuntukkan bagi penderita genophobia, hematophobia, nosocophobia, dan phallophobia dan Orang yang mudah pingsan dan tidak berani. Jika Anda salah satu dari mereka, diharapkan tutup mata selama gambar-gambar ini berlangsung diperlihatkan. Terima Kasih…
  • 59.
  • 60. Oogenesis terjadi di ovarium. Di dalam ovarium banyak terdapat oogonium atau sel induk telur (ovum) yang bersifat diploid. Oogonium kemudian akan mengalami beberapa kali mitosis, dan pada akhir perkembangan embrional bulan ketiga setiap oogonium dikelilingi oleh selapis sel epitel yang berasal dari permukaan jaringan gonad, yang nantinya menjadi sel folikuler.
  • 61. Sebagian besar oogonium terus mengalami mitosis, sebagian lain berdiferensiasi dan tumbuh membesar menjadi oosit primer. Oosit primer kemudian akan mengalami replikasi DNA dan mengalami proses meiosis pertama sampai tahap profase. Oosit primer yang telah memasuki tahap profase meiosis pertama tetap bertahan pada stadiumnya dengan dilapisi sel folikuler epitel gepeng.
  • 62. Pada masa pubertas, sambil mulai terbentuk siklus menstruasi, oosit primer mulai melanjutkan pematangannya dengan kecepatan yang berbeda- beda. Pada saat ovulasi suatu siklus haid normal, yaitu sekitar dua minggu sebelum terjadinya pendarahan haid berikutnya, hanya satu folikel yang mengalami pematangan sampai tingkat lanjut dan keluar sebagai ovum ynag siap dibuahi.
  • 63. Pertumbuhan atau pematangan diawali dengan pertambahan ukuran oosit primer , dan sel- sel epitel lapis gepang berubah menjadi kuboid dan berlapis-lapis. Pada tingkat pertumbuhan ini oosit primer dan folikelnya berada pada stadium folikel primer. Awalnya oosit primer berhubungan erat dengan sel folikuler kuboid yang melapisinya, naamun selanjutnya terbentuk suatu lapisan mukopolisakarida yang membatasi diantaranya yang disebut zona pellucia. Kemudian terbentuk juga suatu rongga dalam lapisan polikuler yang makin lam maki membesar. Stadium perkembangan ini disebut stadium folikel sekunder.
  • 64. Kemudian antrum folikuli semakin membesar, sementara bagian tepi luar lapisan folikuler mulai dilapisi oleh dua lapisan sel ikat yaitu teka interna (lapisan seluler sebelah dalam yang akan menghasilakan estrogen) dan teka eksterna (lapisan fibrosa sebelah luar). Pada stadium ini folikel berada dalam stadium folikel tersiser atau folikel deGraff. Setelah mencapai pematangan folikel, oosit primer memasuki pembelahan meiosis kedua dengan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing mengandung jumlah DNA separuh dari sel induk. Tetapi hanya satu sel anak ynag tumbuh menjadi oosit sekunder, sementara sel yang lainnya menjadi badan kutub polar yang tidak tumbuh lebih lanjut.
  • 65. Pada saat oosit sekunder mencapai stadium pembentukan kumparan terjadilah ovulasi diman oosit tersebut dilepaskan dari folikel deGraff, bersama dengan cumulus oopharus dari sel folikular dan lapisan zona pellucida. Folikel bekas tempat oosit kemudian di bawah pengaruh hormon LH akan menjadi korpus luteum yang kemudian menghasilkan progesteron.
  • 66. Jika terjadi pembuahan, oosit sekunder akan melanjutkan stadium pembelahan pematangan sampai menjadi oosit matang. Kemudian gengan menghasilkan satu buah badan polar lagi. Sementara badan polar hasil pembelahan sebelumnya diperkirakan akan mengalami satu kali pembelahan lagi. Jika terjadi pembuahan dan kehamilan, korpus luteum tetap aktif karena hormon progesteron yang dihasilakan berfungsi mempertahankan keseimbangan hormonal selama masa-masa awal kehamilan.
  • 67. Jika tidak terjadi pembuahan, oosit sekunder akan menagalami degenerasi dalam waktu sekitar 24-48 jam pasca ovulasi. Jika tidak terjadi pembuahan dan kehamilan sampai 9-10 hari sesudah ovulasi korpus luteum akan berdegenerasi dan mengalami fibrosis menjadi korpus albikans. Akibat degenerasi ini produksi progesteron akan menurun, menjadi stimulasi untuk terjadinya pendarahan haid selanjutnya.
  • 68.
  • 69. Folikel primer : Belum sempurna karena hanya memiliki sel granulosa. Sel granulosa adalah sel yang menghasilkan estrogen. Folikel sekunder : a. Berkembang dari folikel primer. b. Memiliki beberapa lapis sel granulosa yang menutupi oosit. c. Rongga sel berisi cairan yang berupa vesicle. Folikel Graafian : Folikel yang sudah matang sudah berkembang menjadi antrum
  • 70. Proses Oogenesis manusia dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu: a. Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH) GnRH dihasilkan di Hypothalamus yang akan mempengaruhi anterior pituitary untuk menghasil- kan hormon FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luitenizing Hormone).Kemudian FSH dan LH berfungsi untuk stimulasi gamet, stimulasi sekresi hormon reproduksi, dan Mempertahankan pertumbuhan atau perkembang- an struktur gonad.
  • 71. Proses Oogenesis manusia dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu: b. Folicle stimulating Hormone (FSH) Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior ,sebagai respon terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita c. Luitenizing Hormone (LH) Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH ,LH berfungsi memicu perkembangan folikel ( sel-sel teka dan granulosa) dan mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge).
  • 72. Proses Oogenesis manusia dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu: d. Estrogen Estrogen diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer , dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Berfungsi dalam stimulasi pertunbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Pada uterus dapat menyebabkan proliferasi endometrium.
  • 73. Proses Oogenesis manusia dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu: e. Progesteron Progesteron diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan optimal jika terjadi implantasi.
  • 74. Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut akhirnya membentuk siklus menstruasi. Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sampai tepat satu hari sebelum menstruasi bulan berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, dan hanya sekitar 10-15% wanita memiliki siklus 28 hari. Siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase yaitu, fase folikuler, fase ovulatoir dan fase luteal.
  • 75. Pada prinsipnya, menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu secara berurut: fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, dan fase pasca-ovulasi.
  • 77. SIKLUS MENSTRUASI FASE MENSTRUASI Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50 - 150 mili liter. Fase Menstruasi Fase Pasca Ovulasi Fase Pra-ovulasi Fase Ovulasi
  • 78. SIKLUS MENSTRUASI FASE PRA-OVULASI Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pemben-tukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan seviks untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma. Fase Menstruasi Fase Pasca Ovulasi Fase Pra-ovulasi Fase Ovulasi
  • 79. SIKLUS MENSTRUASI FASE OVULASI Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan LH. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi. Secara pengertian singkat dan sederhana, ovulasi adalah terlepasnya sel telur dari indung telur dalam rahim perempuan Fase Menstruasi Fase Pasca Ovulasi Fase Pra-ovulasi Fase Ovulasi
  • 80. SIKLUS MENSTRUASI FASE PASCA OVULASI Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca- ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron dan masih mensekresikan hormon estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Fase Menstruasi Fase Pasca Ovulasi Fase Pra-ovulasi Fase Ovulasi
  • 81. SIKLUS MENSTRUASI FASE PASCA OVULASI Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh- pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan hormon, sehingga kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya. Fase Menstruasi Fase Pasca Ovulasi Fase Pra-ovulasi Fase Ovulasi
  • 83.
  • 84. QUESTION FOR MENSTRUATION Apakah siklus menstruasi selalu sama setiap bulannya? Siklus menstruasi dipengaruhi oleh serangkaian hormon yang diproduksi oleh tubuh yaitu Luteinizing Hormon , Follicle Stimulating Hormone dan estrogen. Selain itu siklus juga dipengaruhi oleh kondisi psikis si wanita sehingga bisa maju dan mundur. Untuk itu pemahaman mengenai bagaimana terjadinya menstruasi dan bagaimana siklus menstruasi itu perlu dipahami kaum hawa secara rinci dan tugas.
  • 85. QUESTION FOR MENSTRUATION Bagaimana cara menghitung siklus menstruasi? Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender. Dengan menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya. Dengan demikian anda dapat mengetahui siklus menstruasi anda.
  • 86. QUESTION FOR MENSTRUATION Apakah siklus haid yang terlambat merupakan tanda ketidaksuburan? Siklus haid yang lebih dari siklus normal, 40 hari, berhubungan erat dengan olulatory (tidak adanya sel telur yang dihasilkan indung telur). Sedangkan siklus haid yang panjang dan datang tidak teratur bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain kista ovarium. Jika anda mengalami masalah ini sebaiknya memeriksakan ke dokter.
  • 87. Untuk kehidupan sehari-hari, ada beberapa hal yang penting untuk perlu diketahui oleh seorang wanita, yaitu: • Merokok beresiko untuk merusak produktivitas fungsi beberapa bagian alat kelamin wanita. • “Menstruasi dapat membuat remaja perempuan lemah” merupakan mitos bukan fakta. • “Selama haid tidak boleh keramas” juga merupakan mitos bukan fakta. • Masturbasi perempuan tidak akan menyebabkan kemandulan, selama tidak terjadi infeksi pada organ reproduksi, dan juga tidak akan menghilangkan keperawanan. • Minum minuman bersoda (misalnya: coca cola) belum tentu mempercepat selesainya menstruasi. • PMS sebenarnya belum tentu dapat dicegah dengan mencuci alat kelamin.
  • 88. Secara etimologi, kontrasepsi berasal dari dua kata, yaitu: contre, yang artinya: melawan, dan consepti, yang artinya pembuahan. Dari etimologi tersebut, kontrasepsi dapat diartikan sebagai pencegahan pembuahan sel telur oleh sel spermatozoa, sehingga tidak menimbulkan terjadinya kehamilan. Mencegah kehamilan merupakan dasar alat kontrasepsi. Kontrasepsi tidak hanya mencegah kehamilan tetapi juga bisa mencegah terjadinya Penyakit Menular Seksual (PMS). Sebagai keterangan, secara baku di Amerika Serikat, kontrasepsi disebut birth control, sedangkan di Indonesia, disebut alat Keluarga Berencana (KB).
  • 89. Pada zaman ini, metode kontrasepsi yang ada dibagi menjadi empat metode, yaitu: metode tanpa kontrasepsi (behavioral method), metode mekanik (barrier method), metode kimiawi (hormonal method), dan metode teknik (Sterilization Method). Metode noncontre, metode mekanik, dan metode kimiawi dimasukkan ke golongan kontrasepsi non permanen (kontrasepsi sementara). Sedangkan, metode teknik dimasukkan ke golongan kontrasepsi permanen. Kontrasepsi non permanen lebih efektif dan aman daripada kontrasepsi permanen.
  • 91. INTERCOURSE OUTERCOURSE AWARENESS EMBRANCE INTERCOURSE Intercourse hanya dapat dilakukan oleh perempuan melalui pembilasan pasca senggama. Pembilasan pasca senggama dilakukan dengan cara membilas vagina dengan air biasa dengan atau tanpa larutan obat (seperti: cuka, obat, dan lain-lainnya) segera setelah berhubungan seks. Secara alami, perempuan juga bisa mencegah kehamilan dengan cara memperpanjang masa menyusui. Metode ini belum tentu efektif untuk mencegah kehamilan dan PMS. METODE TANPA KONTRASEPSI BEHAVORIAL METHOD
  • 92. AWARENESS OUTERCOURSE INTERCOURSE EMBRANCE AWARENESS Metode tanpa kontrasepsi dapat dilakukan dengan tidak melakukan hubungan intim pada waktu masa subur. METODE TANPA KONTRASEPSI BEHAVORIAL METHOD
  • 93. EMBRANCE OUTERCOURSE INTERCOURSE AWARENESS EMBRANCE Metode ini sangat sederhana, efektif, dan dapat dilakukan semua orang. Metode ini hanya dilakukan dengan memeluk, mencium (pada pipi, bibir, atau bagian tubuh lainnya), berchating di internet, bermimpi dan berkhayal tentang seksual, melakukan masturbasi sendiri, menggunakan sex toys, dan lain-lainnya. METODE TANPA KONTRASEPSI BEHAVORIAL METHOD
  • 94. OUTERCOURSE AWARENESS INTERCOURSE EMBRANCE Metode ini terjadi pada saat melakukan hubungan intim atau lebih dikenal sebagai petting. Metode ini dilakukan dengan cara menghindari sperma masuk ke dalam vagina. Sperma disebarkan ke bagian-bagian tubuh lain tak berisiko menimbulkan terjadinya kehamilan dan PMS. Sperma disebarkan ke mulut dan pantat tak berisiko menimbulkan terjadinya kehamilan, tapi beresiko menimbulkan PMS. OUTERCOURSE METODE TANPA KONTRASEPSI BEHAVORIAL METHOD
  • 96. SPERMATISIDA SPIRAL (IUD) PESSARIUM METODE MEKANIK BARRIER METHOD KONDOM Penggunaan kondom sudah dimulai sejak zaman Mesir kuno. Pada 1553, Gabriellio Fallopio melukiskan tentang penggunaan kantong sutera diolesi dengan minyak yang dipasang menyelubungi penis sebelum berhubungan seks dengan tujuan mencegah laki- laki dari penyakit kelamin. KONDOM
  • 97. SPERMATISIDA SPIRAL (IUD) PESSARIUM METODE MEKANIK BARRIER METHOD KONDOM Penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi baru dan dimulai pada abad ke-18 di Inggris dan kemudian ke seluruh eropa. Pada mulanya kondom ini dibuat dari usus biri-biri dan dalam perkembangannya pada 1844, Goodyear berhasil membuat kondom dari karet. Kondom Goodyear merupakan alat kontrasepsi modern pertama.
  • 98. SPERMATISIDA SPIRAL (IUD) PESSARIUM METODE MEKANIK BARRIER METHOD KONDOM Kondom yang umumnya dipakai sekarang ini terbuat dari karet dan tersedia dengan ukuran dan warna yang beragam. Efektivitas kondom ini bergantung pada mutu dan ketelitian dalam penggunaannya. Ada tiga jenis kondom yang sering diproduksi, yaitu: kondom latex, polyurethane, dan lambskin. Kondom dari bahan polyurethane memiliki keunggulan dibanding bahan dari latex dan lambskin karena dapat dibuat lebih tipis dan memiliki daya hantar panas yang lebih cepat/baik, sehinggatidak mengurangi rasa hangat dari penis.
  • 99. SPERMATISIDA SPIRAL (IUD) PESSARIUM METODE MEKANIK BARRIER METHOD KONDOM Di dunia, penggunaan kondom mencapai 0,8 persen, sedangkan sisanya adalah menggunakan metode vasektomi. Tetapi, angka kegagalan kondom umumnya cukup tinggi, yaitu hampir mencapai 12 persen. Penyebab kegagalan penggunaan kondom adalah kurangnya pengetahuan manusia dengan mengenai cara menggunakan kondom secara benar dan tepat.
  • 100. PERHATIAN ! Atas hukum tertulis yang berlaku di Amerika Serikat, video ini hanya diperuntukkan bagi Orang yang berusia di atas 15 tahun dan Orang yang sudah menikah Jika Anda bukan salah satu dari mereka, diharapkan tutup mata dengan alat penutup mata, Jangan intip! Terima kasih…
  • 102. SPERMATISIDA SPIRAL (IUD) PESSARIUM METODE MEKANIK BARRIER METHOD KONDOM Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena karena kurang hati-hati atau juga bisa karena tekanan pada saat ejakulasi, sehingga terjadi perembesan dari sperma. Kegagalan juga bisa terjadi apabila memakai dua kali lipat kondom. Selain itu, kondom juga mudah robek apabila tergores oleh kuku atau benda tajam lainnya. Kondom hanya memiliki satu efek samping dari kondom, yaitu: bila terdapat alergi terhadap karet kondom.
  • 103. SPERMATISIDA SPIRAL (IUD) PESSARIUM METODE MEKANIK BARRIER METHOD KONDOM Keuntungan lain dari kondom dapat dibeli secara bebas diapotik-apotik, dan mudah digunakan dan kondom juga memperkecil penularan penyakit kelamin. Penggunaan kondom akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan spermasida Jadi Kondom tetap cukup efektif dan aman sebagai salah satu metode KB , selama anda menggunakannnya dengan cara yang tepat dan benar.
  • 104. SPERMATISIDA PESSARIUM METODE MEKANIK BARRIER METHOD SPIRAL (IUD) Intra Uterine Device (IUD) atau spiral yang terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%. Kelemahan alat ini yaitu: bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan di luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya. KONDOM SPIRAL (IUD)
  • 105. SPERMATISIDA PESSARIUM METODE MEKANIK BARRIER METHOD SPIRAL (IUD) Dibandingkan dengan alat dan obat kontrasepsi yang lain, IUD mempunyai keunggulan karena hanya memerlukan satu kali pemasangan, tidak menimbulkan efek sistemik, ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara masal, efektivitasnya cukup tinggi, dan mudah dilepas jika menginginkan anak (reversibel). Namun demikian, IUD bisa menimbulkan efek samping seperti pendarahan, rasa nyeri, kejang perut, dan gangguan atau ketidaknyamanan pada suami. Bahkan bisa menimbulkan infeksi pelvik dan endometritis. KONDOM
  • 106. SPERMATISIDA METODE MEKANIK BARRIER METHOD PESSARIUM KONDOM SPIRAL (IUD) Pessarium merupakan kondom pada perempuan. Secara umum pessarium ini terbagi dua golongan, yakni diafragma vaginal dan cervical cap. PESSARIUM
  • 107. SPERMATISIDA METODE MEKANIK BARRIER METHOD PESSARIUM Diafragma ini harus tinggal dalam vagina selama 6 jam setelah melakukan hubungan seksual. Alat kontrasepsi yang satu ini paling cocok dipakai oleh perempuan dengan dasar panggul yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang baik. Namun untuk penggunannya perlu diperiksa dahulu ukuran difragma yang sesuai. Carnival cap terbuat dari karet atau plastik dan berbentuk mangkuk yang pinggirnya terbuat dari karet yang tebal. Ukurannya lebih kecil dari diafragma vaginal. Alat ini mulai jarang dipergunakan untuk kontrasepsi. KONDOM SPIRAL (IUD)
  • 108. METODE MEKANIK BARRIER METHOD SPERMATISIDA Spermatisida adalah bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya 70%. Sayangnya bisa menyebab- kan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama. KONDOM SPIRAL (IUD) PESSARIUM SPERMATISIDA
  • 110. PATCH IMPLAN METODE KIMIAWI HORMONAL METHOD SUNTIKAN PIL Pil dalam metode kontrasepsi ini disebut juga oral contraception (OC). Ada tiga macam pil kontrasepsi yaitu: mini pil, pil kombinasi, dan pil pascasenggama. PIL
  • 111. PATCH IMPLAN METODE KIMIAWI HORMONAL METHOD SUNTIKAN PIL Selain mencegah terjadinya ovulasi, pil juga mempunyai efek lain terhadap traktus genitalis. Efeknya berupa perubahan- perubahan pada lendir serviks, sehingga menjadi kurang banyak dan kental. Dengan demikian sperma tidak bisa memasuki rongga rahim.Yang umum dipakai adalah pil kombinasi antara estrogen dan progesteron. Pil terbuat dari hormon sintetik. Walau macamnya banyak tersedia dipasaran dan tingkat efektivitasnya sangat tinggi, tidak semua perempuan dapat menggunakan pil kombinasi untuk kontrasepsi.
  • 112. PATCH IMPLAN METODE KIMIAWI HORMONAL METHOD SUNTIKAN PIL Keadaan yang tidak diperbolehkan menggunakan pil KB adalah: 1.Perempuan yang mempunyai tumor yang dipengaruhi oleh estrogen 2.Perempuan yang menderita penyakit hati yang aktif, baik akut maupun menahun 3.Perempuan yang pernah menderita kelainan trombo dan kelainan cerebro-vaskuler 4.Perempuan yang mempunyai penyakit diabetes melitus 5.Perempuan yang mengalami depresi, migren, mioma uteri, hipertensi, oligomenorea.
  • 113. PATCH IMPLAN METODE KIMIAWI HORMONAL METHOD PIL SUNTIKAN Saat ini terdapat dua macam kontrasepsi suntikan. Pertama, golongan progestin seperti: depoprovera, depogeston, depoprogestin, dan noristerat. Kedua, golongan progestin dengan campuran estrogen propionat, seperti cycloprovera. Obat ini bekerja dengan jalan menekan pembentukan hormon dari otak sehingga mencegah terjadinya ovulasi. Obat suntikan ini sangat cocok diberikan pada ibu-ibu yang sedang menyusui karena cara kerjanya tidak mengganggu laktasi. SUNTIKAN
  • 114. PATCH SUNTIKAN METODE KIMIAWI HORMONAL METHOD PIL IMPLAN Implan lebih dikenal sebagai susuk. Juga dikenal sebagai depot progesteron, pemasangan dan pencabutan harus dengan operasi kecil. IMPLAN
  • 115. PATCH SUNTIKAN METODE KIMIAWI HORMONAL METHOD PIL IMPLAN Ada dua macam susuk yang biasa dipergunakan untuk kontrasepsi, yaitu norplan dan implanon. Norplan merupakan metoda kontrasepsi berjangka waktu 5 tahun yang terdiri atas 6 kapsul silastik silikon berisi masing-masing 36 mg levonorgestrel dan disisipkan dibawah kulit. Implanon hanya berjangka waktu 3 tahun dan berbentuk batang putih lentur dengan panjang 40 mm dan diameter 2mm dalam suatu jarum yang terpasang pada inserter khusus.
  • 116. SUNTIKAN IMPLAN METODE KIMIAWI HORMONAL METHOD PIL PATCH Patch lebih sering disebut koyo KB. Dalam bahasa kedokteran, patch disebut ortho evra. Ditempelkan di kulit setiap minggu, sayangnya bagi yang berkulit sensitif sering menimbulkan reaksi alergi. PATCH
  • 118. CASTRATION TUBAL LIGATION HYSTERECTOMY METODE TEKNIK STERILIZATION METHOD Vasektomi merupakan teknik pemotongan saluran sperma (vas deferens) pria kanan dan kiri dengan tujuan mencegah transportasi spermatozoa dari testis ke arah uretera. Pada prinsipnya, vasektomi adalah memutuskan vas deferens. Dengan vasektomi ini, orang masih bisa mengeluarkan cairan mani yang tidak mengandung sperma pada saat ejakulasi. pria yang menjalani vasektomi sebaiknya tidak segera menghentikan pemakaian kontrasepsi, karena biasanya kesuburan masih tetap ada sampai sekitar 15- 20 kali ejakulasi. VASECTOMY VASECTOMY
  • 120. CASTRATION TUBAL LIGATION HYSTERECTOMY METODE TEKNIK STERILIZATION METHOD Vasektomi hanya merupakan operasi kecil. Vasektomi dilakukan oleh ahli bedah urolog dan memerlukan waktu sekitar 15-20 menit. Teknik vasektomi dibagi tiga, yaitu: vasektomi dengan pisau (VDP), vasektomi tanpa pisau (VTP), dan vasektomi pengikatan (VP). VASECTOMY
  • 121. CASTRATION VASECTOMY HYSTERECTOMY METODE TEKNIK STERILIZATION METHOD Tubal ligation lebih dikenal sebagai tubektomi. Tubektomi juga merupakan operasi kecil seperti vasektomi. Tubektomi adalah pengikatan / pemotongan tuba falopii kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus. Prinsip cara kerja tubektomi adalah menghambat perjalanan sel telur, karena saluran sel telur tertutup. Ada dua cara melakukan tubektomi, yaitu: minilaparotomi dan laparoskopi. TUBAL LIGATION TUBAL LIGATION
  • 122. CASTRATION VASECTOMY HYSTERECTOMY METODE TEKNIK STERILIZATION METHOD Laparoskopi kadang-kadang disebut juga sterilisasi melalui pusar. Umumnya dilakukan dengan dengan suatu tabung instrumen untuk melihat yang disebut laparoskop. Alat ini akan dimasukkan ke dalam perut melalui sayatan yang dilakukan pada pusar. Melalui sayatan itu tindakan sterilisasi akan dilakukan sehingga dokter tidak perlu melakukan sayatan lainnya. Bila seseorang menjalani laparoskopi, maka perut akan diisi gas, agar rongga rahim lebih longgar sehingga saluran telur mudah dicari. Karena itu, kemungkinan besar perut akan terasa kembung. TUBAL LIGATION
  • 123. CASTRATION VASECTOMY HYSTERECTOMY METODE TEKNIK STERILIZATION METHOD Kata ‘minilaparotomi’ berasal dari bahasa latin, yang artinya: satu sampai tiga sentimeter. Minilaparotomi adalah Tindakan operatif diagnostik atau klinik terapeutik dengan melakukan sayatan kecil. Zaman sekarang, minilaparotomi yang baru ditemukan adalah minilaparotomi T-MAL yang lebih dikenal mini-pfannenstiel. Bila dokter memilih cara minilaparotomi, maka akan dibuat sayatan dibatas rambut kelamin. Dengan demikian dokter dapat langsung melihat ke saluran telur yang akan dioperasi. TUBAL LIGATION
  • 125. CASTRATION VASECTOMY HYSTERECTOMY METODE TEKNIK STERILIZATION METHOD Yang perlu diperhatikan pada prosedur tubektomi adalah adanya perbedaan lapisan atau struktur dinding perut bagian atas dan bawah dari linea arkuata atau semirikularis Waktu pelaksanaan tubektomi, sangat menentukan lokasi insisi pada dinding abdomen, karena mengacu pada posisi tuba pada saat tertentu. Sedangkan jenis sayatan, berkaitan dengan ukuran insisi untuk mencapai dan tindakan oklusi tuba. Sayatan kecil untuk tubektomi, sama efektif tetapi relatif lebih aman dari berbagai aspek jika dibandingkan dengan sayatan yang panjangan dan lebar. TUBAL LIGATION
  • 126. CASTRATION VASECTOMY HYSTERECTOMY METODE TEKNIK STERILIZATION METHOD Jenis tubektomi berdasarkan waktu pelaksanaan dibagi menjadi empat, yaitu: - Tubektomi Pasca Persalinan (Pada saat tinggi fundus uteri berada pada kisaran sedikit di atas atau dibawah umbilikus) - Tubektomi Pasca Abortus (Pada waktu di mana fundas uteri berada sama tinggi atau melampaui tepi atas simfisi) - Tubektomi Masa Interval (setelah haid) - Tubektomi Bedah Sesar (setelah tindakan pada dinding uterus selesai dan sebelum dinding perut ditutup) TUBAL LIGATION
  • 127. CASTRATION TUBAL LIGATION VASECTOMY METODE TEKNIK STERILIZATION METHOD Selain tubektomi, ada satu lagi sterilisasi modern pada wanita yang baru ditemukan, yakni hysterectomy. Hysterectomy merupakan operasi rutin, bahkan lebih rutin daripada tubektomi. hysterectomy adalah pembedahan di mana rahim akan dibedah buang bersama leher rahim atau serviks. Prinsip kerja hysterectomy adalah pengangkatan rahim. Demi keamanan dan kefektivitasannya, Ada syarat melakukan hysterectomy, yaitu: sudah menikah, berusia di atas 35 tahun, dan telah memiliki anak hidup 3 orang atau lebih. HYSTERECTOMY HYSTERECTOMY
  • 130. CASTRATION TUBAL LIGATION HYSTERECTOMY METODE TEKNIK STERILIZATION METHOD Metode ini sudah dipakai sejak zaman dahulu, tepatnya sejak sebelum masehi. Castration (kastrasi) lebih dikenal sebagai kebiri di Indonesia, sedangkan di bidang kedokteran lebih dikenal sebagai orchidektomi. Kastrasi atau Kebiri adalah pemotongan / pembuangan buah zakar(testis) sehingga tidak dapat lagi memproduksi sperma dan hormon testosteron. Akibatnya pria menjadi kewanita-wanitaan, seperti yang terjadi pada jaman kerajaan romawi dimana laki-laki penjaga harem-harem tempat tinggal perempuan pada zaman kerajaan romawi yang semuanya dikebiri.  CASTRATION CASTRATION
  • 132. CASTRATION TUBAL LIGATION HYSTERECTOMY METODE TEKNIK STERILIZATION METHOD Castration merupakan metode konstrasepsi tertua di dunia. Namun, kastrasi memiliki dampak buruk, yakni tidak memiliki gairah. Pada zaman sekarang, kastrasi terhadap manusia dilarang oleh undang-undang karena kastrasi itu dianggap sebagai tindakan tidak bermoral atau kontroversial. Kastrasi hanya diperbolehkan terhadap hewan, tetapi harus legal. Testis buangan dari hasil kastrasi terhadap hewan dilarang untuk dijadikan sebagai makanan manusia, kecuali Mexico, Brazil, dan Spanyol. CASTRATION