Power Point BIOLOGI bab "Sistem Imun"
Disusun oleh :
Eva Rahma Indriyani
Aini Ulin NA'mah
Asyharudin Hanif
Ilham Fajar SIdqi
MArtha Eka Dzulliyanti
SMA 2 KUDUS
3. Sistem Limfatik
Limfa adalah cairan yang berada didalam pembuluh limfa,
limfa berasal dari plasma darah yang merembes keluar dari
pembuluh kapiler di sistem peredaran darah.
Sistem limfatik yaitu Suatu sistem sirkulasi sekunder yang
berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh.
4. Fungsi Sistem Limfatik :
1. Mengambil kelebihan cairan dari jaringan dan
mengembalikan ke darah
2. Mengabsorpsi lemak dan lakteal di usus halus
kemudian mengangkutnya ke darah
3. Membantu pertahanan tubuh melawan penyakit
4. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan
zat antibodi untuk melindungi tubuh terhadap
kelanjutan infeksi.
5. Pembuluh Limfa
Pembuluh ini mengangkut cairan dari jaringan menuju darah.
ada 2 pembuluh limfa besar yang ada di tubuh yaitu,
a. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)
Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada
sebelah kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada
pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra (vena yang melewati tulang
selangka sebelah kanan).
b. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)
Bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh balik di bawah vena
subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka kiri).
7. Organ-Organ Limfoid
1. Sumsum merah
Sumsum merah mencakup jaringan yang menghasilkan limfosit.
Perkembangan selanjutnya limfosit akan menjadi sel B atau sel T
tergantung pada pematangannya.
Kedua jenis limfosit tersebut bersirkulasi seluruh tubuh dan limfa,
kemudian terkonsentrasi dalam limpa, nodus limfa dan jaringan
limfatik.
8. 2. Nodus Limfa
Nodus-nodus limfa adalah suatu komponen yang penting dari sistim
imun tubuh dan membantu dalam memerangi infeksi-infeksi.
Nodus limfa diselubungi jarungan ikat longgar yang membagi nodus
menjadi nodulus-nodulus. Tiap nodulus mengandung ruang-ruang
(sinus) yang berisi limfosit dan makrofog.
Lokasi nodus limfa yang berdasarkan kepentingan klinis yaitu :
1. Nodus submaksilaris
2. Nodus serviks
3. Nodus supratoklear
4. Nodus aksilaris
5. Nodus inguinal
Fungsi nodus limfe sebagai berikut :
a. Filtrasi dan fagositosis
b. Proliferasi limfosit
9.
10. 3. Limpa
Limpa merupakan organ limfoid terbesar dan terletak di bagian depan
dan dekat punggung rongga perut di antara diafragma dan lambung ,
tepi limpa yang normal berbentuk pipih
Fungsi limpa yaitu
1. Fagositosis
2. Cadangan darah
3. Respons imun
4. Eritropoiesis
5. Mengakumulasi limfosit dan makrofaga,
6. Menghasilkan sel darah merah yang baru dan menakung darah pada
waktu kritikal.
7. Menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.
11. 4. Timus
Timus adalah tempat dimana limfosit berkembang menjadi sel T.
Kalenjar timus berada dibagian atas mediastinum di belakang sternum
dan memanjang keatas hingga dasar leher.
Timus terdiri atas
a. Lobuluslobulus tidak sempurna,
b. Tidak memiliki pembuluh limfe aferen atau nodulus limfatikus.
Tiap-tiap lobulus mempunyai zona perifer dari jaringan limfoid korteks
yang terdiri atas kelompokan timosit atau limfosit T.
12. 5. Tonsil
Tonsil adalah organ yang terdiri atas sekelompok jaringan limfoid
berkapsul tidak sempurna yang terletak di bawah tetapi bersentuhan
dengan epitel usus.
Letaknya antara dua tiang fauses (lengkung langit-langit) dan
mendapat persediaan limfosit melimpah didalam cairan yang ada
permukaannya dan yang ada didalam sela-sela
Tonsila menghasilkan limfosit, banyak diantara mereka menembus
epitel dan terkumpul dalam mulut, pharynx, dan usus.
a. Tonsil yang gagal menahan infeksi akan meradang,disebut tonsilitis
b. pharynx dinamakan tonsil palatina, tonsil pharyngea, dan tonsils
lingualis.
c. Pada usus, agmen Peyer, Appendix vermifornis.
13. Sistem Kekebalan (Imunitas)
Sistem Kekebalan Tubuh ( imunitas ) adalah sistem yang
melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan
mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor.
Dapat mendeteksi dan melindungi tubuh dari
infeksi,bakteri,virus sampai cacing parasit.
Tersusun dari sel-sel dan jaringan yang membentuk
imunitas.
Patogen dapat masuk ke dalam tubuh kita, dapat
menghancurkan sistem imun.
14. Perlindungan Permukaan
Sistem pertahanan lapis pertama. perlindungan permukaan terdiri
dari kulit dan membran mukosa.
berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh perlindungan permukaan :
1) hasil sekresi kulit bersifat asam ( pH:3-5) yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri. minyak (sebum ) mengandung racun bagi
bakteri.
2) mukosa di lambung menghasilkan HCL dan enzim pencerna protein
yang dapat membunuh bakteri.
3) air mata dan liur mengandung lisozim yang merupakan enzim
penghancur bakteri.
4) lendir yang dihasilkan dapat menjerat bakteri yang masuk ke saluran
pencernaan dan pernapasan
1. Kekebalan Bawaan
15. Kekebalan Dalam Tubuh
Ini adalah sistem kekebalan tubuh lapis kedua.
Di lapis kedua ini pasukan bisa di golongkan menjadi tiga golongan. yaiitu :
1. Sel fagosit (pemakan)
sel fagosit ini adalah sel yang dapat memakan bakteri. sel fagosit terbagi
menjadi tiga, yaitu :
Makrofag
makrofag berasal dari monosit. Monosit akan keluar dari peredaran
darah membutuhkan 12 jam untuk berubah menjadi makrofag.
Neotrofil
netrofil dapat memakan 25-50 bakteri. sel ini adalah sel darah putih
ber-granula.
Eosinofil
merupakan pencerna bakteri. Dia bisa memakan cacing-cacing
parasit.
17. 2. Sel Natural Killer( NK)
Sel natural killer dapat menghancurkan sel kanker dan sel tubuh
yang terinfeksi. Dapat ditemukan di peredaran darah dan limfa. sel ini
membunuh mangsanya dengan cara mengeluarkan perforin.
3. Protein antimikroba
adalah protein yang dapat menghambat pertumbuhan patogen.
protein antimikroba ada dua macam, yaitu : interferon dan protein
komplementer.
• Interferon
dikeluarkan oleh sel yang dirusak untuk melindungi sel-sel di
sekitarnya.
• Komplementer
hanya akan aktif jika bertemu dengan kompleks antigen dan
antibodi.
18. 2. Kekebalan adaptif
Kekebalan adaptif mampu mengenali dan mengingat patogen spesifik sehingga
dapat bersiap bila infeksi patagon yang sama terjadi di kemudian hari.
Contoh sistem kekebalan adaptif yang penting adalah limfosit.
Limfosit
Limfosit telah matang sebelum bertemu dengan antigen yang akan dilawannya.
Artinya, bukan gen kitalah yang menentukan benda asing yang akan dilawan oleh limfosit.
Jika ada protein asing (antigen) masuk kedalam tubuh, sel B yang telah spesialisasi
akan menghasilkan protein yang disebut antibodi yang disebut juga imunoglobulin (Ig).
Ada tiga jenis antigen, yaitu:
1. Heteroantigen, merupakan antigen yang berasal dari spesies lain.
2. Isoantigen, merupakan antigen dari spesies yang sama tetapi struktur genetiknya
berbeda.
3.Autoantigen, merupakan antigen yang berasal dari tubuh itu sendiri dan menyebabkan
pembentukan antibodi tubuh juga.
21. 1.Kekebalan aktif
Merupakan kekebalan yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi
sendiri.
Kekebalan aktif dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
• Kekebalan aktif alami, diperoleh setelah seseorang sembuh dari
serangan suatu penyakit. Misalnya, orang yang pernah terserang
penyakit seperti cacar air, campak, dan gendongan tidak akan
terserang penyakit yang sama untuk kedua kalinya.
• Kekebalan aktif buatan, diperoleh dengan vaksinasi, yaitu
memasukkan vaksin yang dapat berisi racun bakteri,
mikroorganisme yang dilemahkan, atau mikroorganisme mati
sehingga tubuh menjadi aktif menghasilkan antibodi sendiri.
22. 2. Kekebalan Pasif
Merupakan kekebalan yang diperoleh melalui transfer atau pemberian antibodi dari
individu lain. Kekebalan pasif dapat terjadi secara alami dan buatan.
• A. Kekebalan pasif alami, adalah kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya
sendiri, melainkan dari tubuh orang lain, misalnya kekebalan yang timbul ketika
antibodi diberikan oleh ibu kepada bayinya melalui plasenta pada waktu dalam
kandungan dan ASI setelah dilahirkan.
• B. Kekebalan pasif buatan, dapat diperoleh dari antibodi yang sudah jadi dan
terlarut dalam serum. Serum dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif
lama. Contoh : suntikan ATS (antitetanus serum).
23. FAKTOR YANG MEMENGARUHI SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Genetik (keturunan)
Fisiologis
Stress
Usia
Hormon
Olahraga
Tidur
Nutrisi
Pajanan zat berbahaya
Racun tubuh
Penggunaan obat-obatan
24. C. Penyakit yang Berhubungan Dengan Sistem Kekebalan
AIDS
Menghancurkan sel sel kekebalan tubuh sehingga tubuh sangat rentan terhadap infeksi.
HIV menginfeksi sel T limfosit yang menghasilkan sistem kekebalan tubuh . Sel T yang
terinfeksi dapat membentuk virus baru dalam jangka waktu yang lama
25. Asma dan alergi
Terjadi karena sistem imun hiperaktif terhadap zat asing yang
dianggap mengancam.ketika sistem kekebalan tubuh mengindera
alergen (penyebab alergi) tubuh merangsang pelepasan histamin