MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Sesi 1 (MOJ).docx
1. Jelaskan pendapat Saudara mengenai dampak Covid-19 dan era
Revolusi Industri 4.0 dalam kaitannya dengan Proses Pelayanan Jasa.
Tolong dikaji dengan melihat matrik interaksi layanan jasa
"Fritzsimmons"
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 adalah transformasi yang komprehensif yang
menyelimuti keseluruhan aspek produksi dari industri melalui
peleburan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional.
Revolusi Industri 4.0 menekankan konsep digital dalam memenuhi
kebutuhan industri dan perekonomian. Revolusi ini akan membawa
banyak perubahan industri yang akan semakin kompak dan efisien.
Dampak karena Revolusi Industri 4.0 yang signifikan seperti
berkurangnya sumber daya manusia yang digantikan oleh mesin.
Hadirnya Revolusi Industri 4.0 ini ternyata memiliki banyak manfaat
bagi masyarakat antara lain :
1.
1. Masyarakat menjadi semakin mudah dalam menuntaskan
segala pekerjaan karena bisa dilakukan secara digital. Seperti
saat ingin melakukan penghitungan, penyetoran, dan
pelaporan pajak sudah bisa dilakukan melalui aplikasi
OnlinePajak.
2. Di era Revolusi Industri 4.0 ini masyarakat seolah dituntut
untuk bisa lebih memacu diri sendiri dalam mengembagkan
potensi yang ada di dalam diri. Seperti saat ingin melakukan
pengembangan bisnis, maka bisa dilakukan melalui platform
yang mendukung bisnis secara digital.
3. Semakin banyak pilihan profesi khususnya di bidang digital.
Seperti web developer, graphic desaigner, dll.
4. Bagi pedagang sekarang bisa melakukan transaksi jual-beli
secara online. Seperti Shopee, Lazada, dll.
5. Fleksibilitas ruang dan waktu sangat terasa dalam Revolusi
Industri 4.0 ini.
Covid-19
2. Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah virus baru dari
golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga disebut dengan
virus corona.
Indonesia tentu tidak terlepas dari dari sosial dan ekonomi sebagai
akibat dari mewabahnya virus Covid-19. Pada tahun 2020, pemerintah
memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun tersebut akan jauh
lebih rendah dari target yang dirancang pada tahun sebelumnya.
Kementrian Keuangan saat itu memprediksi perekonomian kita
menghadapi ketidakpastian dan kemungkinan hanya tumbuh minus
0,4% hingga 2,3%. Dampak Covid-19 yang sangat signifikan terjadi di
sektor jasa karena pada sektor ini sangat bergantung pada mobilitas
dan interaksi antara konsumen dan produsen, yang selama pandemi
dibatasi dengan adanya peraturan pemerintah tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sekarang berganti menjadi
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Matrik interaksi layanan jasa "Fritzsimmons"
Menurut Fritzsimmons, tingkat interaksi layanan jasa bisa dibagi dalam
empat kuadran didasarkan pada berbagai kriteria dengan
mengintegrasikan pendekatan yang berfokus pada produksi dan
pelayanan.
1.
1. Hubungan keanggotaan dengan penyampaian terus-
menerus, seperti asuransi. Asuransi sudah memulai Revolusi
Industri 4.0 jauh sebelum pandemi Covid-19 berlangsung.
Asuransi melayani claim ataupun pembayaran premi dengan
menggunakan media online melalui apikasi atau website.
2. Tidak adanya hubungan formal antara pelanggan dengan
perusahaan jasa, seperti stasiun radio. Stasiun radio juga
sudah mulai merambah ke platform streaming bahkan
sebelum ada pandemi Covid-19.
3. Adanya keanggotaan di penyedia jasa dan transaksi tidak
dilakukan secara terus-menerus, seperti pembelian tiket
kereta. Pembelian tiket kereta sudah bisa dilakukan melalui
aplikasi KAI Access dan bahkan bisa melalui minimarket
seperti Indomaret dan Alfamart.
3. 4. Tidak adanya hubungan formal antara pelanggan dengan
perusahaan dan transaksi tidak dilakukan secara terus-
menerus, seperti menonton film. Menonton film tidak hanya
bisa dilakukan dengan mendatangi bioskop secara langsung,
tetapi sudah bisa dilakukan melalui berbagai
aplikasi streaming film seperti Netflix, Disney Plus, dll.
Beberapa nilai tambah yang dihasilkan dalam pembagian tersebut
antara lain :
1. Tersedianya informasi untuk memonitor kinerja pelayanan.
2. Penyelesaian masalah bagi pelanggan internal maupun
eksternal.
3. Mendukung usaha penjualan dan pemasaran dengan
menunjukkan sistem produksi yang ada di perusahaan.
4. Mendukung berbagai macam perbaikan dan peningkatan
pelayanan yang diperlukan.
Kesimpulan :
Indonesia cepat atau lambat akan memasuki era Revolusi Industri 4.0.
Dengan adanya pandemi Covid-19, maka secara tidak langsung Indonesia
dituntut untuk masuk era Revolusi Industri 4.0 dan ditambah lagi selama
masa pandemi Covid-19 aktivitas dan mobilitas masyarakat sangat
dikurangi. Sehingga mendorong agar Indonesia harus melakukan revolusi
digital dan memasuki era Revolusi Industri 4.0 lebih awal. Kita semua sadar
bahwa tidak semua masyrakat bisa langsung bisa dan menerima adanya
perubahan tersebut. Maka dibutuhkan peran serta pemerintah dengan
melalui perangkat-perangkatnya khususnya di desa agar dengan segera
melakukan sosialisai dan penyuluhan tentang digitalisasi ini agar nantinya
diharapkan semua masyarakat Indonesia baik yang muda maupun tua
menjadi paham tentang digitalisasi dan Revolusi Industri 4.0 ini.
Sumber : BMP EKMA4369