Beberapa tantangan asuransi di era revolusi industri 4.0 di Indonesia antara lain rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi, tingkat keikutsertaan masyarakat dalam lembaga keuangan yang masih rendah, serta perlunya penyederhanaan proses klaim asuransi dengan penandatanganan digital. Pendapatan premi dan aset asuransi mengalami penurunan akibat pandemi, meski klaim asuransi umum dan reasuransi meningkat.
1. Tantangan Asuransi di Era
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
MARKETING & SELLING – ASURANSI 4.0 Training
2. Introduction
• Gelombang Revolusi Industri 4.0 yang begitu cepat
menghadirkan berbagai tantangan, terutama bagi
ketenagakerjaan dan industri untuk mendongkrak
perekonomian nasional di Indonesia.
• Era baru keterbukaan teknologi ini sulit untuk
dicegah. Digitalisasi dapat menggeser peran
konvensional di dalam pasar. Misalnya : transportasi
konvensional tergerus akibat kemunculan
transportasi daring yang dinilai jauh lebih murah dan
nyaman di mata masyarakat saat ini. Pedagang di
kios-kios tradisional tergusur akibat
gelombang e-commerce melalui kemunculan
berbagai toko daring yang menyediakan barang yang
lebih bervariasi, murah, dan mudah diakses, dll
3. Introduction …
• Penggunaan robot dalam mendukung otonomisasi di
ranah industri manufaktur dan jasa akan semakin tidak
terelakkan. Perkembangan teknologi yang pesat cepat
atau lambat akan berpengaruh pada permintaan tenaga
kerja di masa depan. Permintaan tenaga kerja bergeser.
Industri akan cenderung memilih tenaga kerja terampil
menengah dan tinggi (middle and highly-skilled labor)
ketimbang tenaga kerja kurang terampil (less-skilled
labor) karena perannya dalam mengerjakan pekerjaan
repetisi dapat digantikan dengan otonomisasi robot.
• Tantangan di bidang ketenagakerjaan bukan hanya bagi
tenaga kerja yang baru, tetapi juga menyangkut
peningkatan dan penguatan bagi tenaga kerja yang
sudah ada saat ini.
• Infrastruktur digital membutuhkan tenaga kerja trampil,
disamping penggunaan robot sebagai pendamping
manusia.
4. • Tantangan yang terjadi dalam mewujudkan
Industri 4.0 di Indonesia mulai dari infrastruktur
hingga pengembangan kompetensi SDM agar
tidak tersalip arus modernisasi.
• Terdapat sekitar 30 ribu Perusahaan Besar dan
Menengah di Indonesia yang masih beroperasi
dalam Industri 3.0 dan ada juga yang sudah mulai
menerapkan Industri 4.0. Namun sekitar 4,5juta-5
juta industri UKM yang masih bervariasi, ada yang
di Industri 1.0, 2.0, 3.0 (Ngakan, BPPT-Kementerian
Perindustrian; di CNN Indonesia, 8 Februari 2019).
Tantangan & Ancaman di Era
Revolusi Industri 4.0 di Indonesia
5. • Sektor yang terancam & rentan otomasi adalah:
Otomotif dan suku cadang. Indonesia dan
Thailand yang menjadi pemimpin sektor ini di
Asean.
Elektonik dan elektrik.
Tekstil, pakaian jadi dan alas kaki.
Proses bisnis yang melibatkan pihak ketiga.
Sektor retail; dengan adanya kemudahan
berbelanja lewat daring yang menjadi tren
anak muda berbelanja berbasis pengalaman
(experience).
Tantangan ……di Indonesia
https://youtu.be/GjenZiE8tbU
6. 1. RESTO
2. CINEMA
3. UNIVERSITY
4. HOTEL
5. BIMBEL
6. BUKU
7. BANK
8. PRAKTIK DOKTER
9. MANUFACTURING
10. MALL
10 Industri Terancam di Era
Revolusi Industri 4.0 di Indonesia
7. • Bukan bearti manusia tidak akan
makan/minum
• Tetapi disebabkan oleh :
Adanya perubahan pola konsumsi
Bermunculannya online delivery, seperti:
• Go-food
• Grabfood,
• UberEats, dll
10 Industri Terancam …
8. • Tren penjualan tiket masuk yang cenderung
menurun.
• Dikalahkan oleh adanya:
10 Industri Terancam …
9. 10 Industri Terancam …
• Jumlah Siswa Baru terus menurun
• Penelitian dari
• Disebabkan oleh adanya:
Perubahan cara belajar
Perubahan kebiasaan membaca dari buku teks
ke e-books
10. • Munculnya kemudahan reservasi melalui
• Juga disebabkan oleh adanya :
Home stay
Rumah kost dan apartemen sewaan
10 Industri Terancam …
11. 10 Industri Terancam …
• Bukan hanya persaingan sesama Bimbel, tetapi
munculnya inisiatif guru-guru/sekolah untuk
mengadakan les bagi siswanya di sekolahnya
seusai jam pelajaran
• Juga disebabkan oleh adanya :
Bimbel yang diselenggarakan secara online
12. • Perpustakaan tetap ada, namun jumlah bukunya
semakin sedikit
• Juga disebabkan oleh adanya :
Perubahan kebiasaan membaca dari buku fisik ke
e-books yang tersimpan di memory Garget/ponsel
Pembelian buku fisik semakin berkurang, tergantikan
dengan pemesanan e-books secara online
10 Industri Terancam …
13. 10 Industri Terancam …
• Perubahan perilaku/kebiasaan menabung, menjadi
konsumtif, atau dialihkan ke investasi bisnis atau
kepemilikan saham-saham yang dilakukan secara
online.
• Di beberapa negara lain, menabung bukannya
dapat bunga, tetapi adanya “Extra Fee” yang harus
dibayar.
• Juga disebabkan oleh adanya :
Penetapan bunga tabungan yang rendah
dibandingkan dengan keuntungan dari
investasi/saham yang jauh lebih besar.
Perubahan prilaku nasabah yang lebih menginginkan
kepraktisan bertransaksi secara online.
14. • Tersedianya kelengkapan data dan keterangan
tentang pasien beserta penyakit, serta
kemungkinan cara pengobatannya pada
• Terlayaninya kebutuhan pasien oleh robot-
robot pengganti, yang tidak kalah
kecanggihannya dalam mendiagnosa
dibandingkan kemampuan seorang dokter
10 Industri Terancam …
PRAKTiK
DOKTER
15. 10 Industri Terancam …
• Dgn adanya kemajuan teknologi
memungkinkan orang untuk membuat apa
saja di rumahnya.
• Juga disebabkan oleh adanya :
Sulitnya menemukan “Market Baru”.
Terlebih lagi bagi pabrik manufaktur yang
tidak mampu berproduksi secara efisien.
16. • Perubahan pola belanja, yang lebih menyukai
pemesanan melalui online. Datang ke Mall-Mall
hanya untuk melihat-lihat atau sebagai hiburan,
bahkan selfi.
10 Industri Terancam …
17. McKinsey mengatakan bahwa proses digitalisasi
di sektor manufaktur dipengaruhi oleh empat
disrupsi;
• Peningkatan volume data yang masif (big data);
• Komputasi di berbagai lini sektor produksi;
konektivitas dan pemanfaatan analisis dan
kemampuan bisnis intelijen;
• Bentuk-bentuk baru interaksi manusia dengan
mesin seperti layar sentuh dan
teknologi augmented-reality (AR); dan
• Peningkatan transformasi dunia digital ke dunia
fisik, seperti kecerdasan buatan (artificial
intelligence) dan pencetakan 3D.
19. • Peningkatan kompetensi SDM merupakan kunci
untuk memenangkan kompetisi di tengah era
persaingan global saat ini, terutama dalam
menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0.
• Pembangunan SDM industri harus terus dilakukan
untuk mencapai kualitas tenaga kerja yang kompeten,
tidak saja dari aspek keilmuan, tetapi lebih diutamakan
penguasaan keterampilan dan attitude dalam bekerja.
• Diperlukan langkah strategis guna mengakselerasi
penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai
kebutuhan dunia industri, salah satunya melalui link
and match antara industri dan penyelenggaraan
program pendidikan.
Tantangan ……di Indonesia
20. • Pelaku industri perlu memanfaatkan teknologi terkini
pada proses produksinya, baik itu melalui
pengembangan sendiri atau kelompok yang dibentuk
dengan perusahaan lain. Sedangkan, lembaga
pendidikan/akademis harus mulai aktif melakukan
kegiatan litbang yang berpotensi untuk memacu daya
saing industri nasional.
• Pada tahap awal implementasi Making Indonesia 4.0,
terdapat lima sektor industri yang diprioritaskan
pengembangannya untuk menjadi pionir, yakni:
industri makanan dan minuman,
industri tekstil dan pakaian,
industri otomotif,
industri kimia, serta
elektronika.
https://metrontb.com/20830/ntb/revolusi-industri-4-0-dongkrak-kualitas-sdm/
Tantangan ……di Indonesia
22. 3 Hal Penting (di BPPT)
• Peralatan / device dalam produk manufaktur
yang menjadi sensor dan mengirimkan
datanya melalui jaringan internet, yang sering
disebut dengan IoT (Internet of Things).
• Jaringan internet itu sendiri; yang harus
mencakup semua lokasi dengan
bandwidth/kecepatan yang cukup, dan
• Data yang dikumpulkan yang sangat banyak
untuk dikelola oleh manufaktur atau pihak
ketiga.
23. • Dengan implementasi industri 4.0, target besar
nasional dapat tercapai.
• Target itu antara lain:
membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi
dunia pada tahun 2030,
mengembalikan angka ekspor netto industri
sebesar 10 persen, dan
meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri
hingga dua kali lipat dibandingkan peningkatan
biaya tenaga kerja industri,
dengan mengadopsi teknologi dan inovasi yang
mampu menciptakan kurang lebih 10 juta
lapangan kerja baru di tahun 2030.
TARGET NASIONAL
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
24. 12 Indikator Penilaian WEF
1. Kualitas institusi,
2. Infrastruktur,
3. Kondisi makroekonomi,
4. Pelayanan kesehatan,
5. Pendidikan dasar,
6. Pelatihan dan
pendidikan tinggi,
7. Efisiensi pasar barang,
8. Efisiensi pasar tenaga
kerja,
9. Pengembangan pasar
keuangan,
10. Penerapan teknologi,
11. Ukuran pasar, dan
12. Kecanggihan bisnis.
25. • Terdapat beberapa tantangan yang dijumpai di
pasar Asuransi di Indonesia, salah satunya
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat
mengenai pengelolaan keuangan.
• Banyak orang tidak begitu tahu pentingnya
memiliki asuransi, atau produk finansial dan
produk perbankan lainnya.
Tantangan Asuransi di Era
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
26. Tantangan Asuransi
• Tingkat keikutsertaan masyarakat Indonesia dalam
institusi keuangan formal memang terbilang rendah.
Menurut Data Bank Dunia tahun 2017 tentang Indeks
Inklusi Keuangan Global atau Global Findex, setidaknya
95 juta orang dewasa (sekitar 38% populasi) di
Indonesia tidak memiliki rekening tabungan. Angka ini
membuat Indonesia berada dalam kelompok negara
dengan tingkat penduduk tanpa rekening bank tertinggi
di dunia, seperti Cina, India dan Pakistan.
• Laporan Bank Dunia juga menunjukkan, jumlah orang
dewasa di Indonesia yang menggunakan jasa institusi
keuangan formal, misalnya untuk mengajukan pinjaman
atau kredit juga rendah, yaitu hanya sekitar 20%.
Sisanya cenderung mencari pinjaman semiformal, dari
keluarga atau teman dan dari sumber lainnya.
Tantangan Asuransi …. di Indonesia
27. • Rendahnya kepemilikan asuransi di antaranya
karena latar belakang kultural masyarakat
yang mengandalkan bantuan sanak saudara,
jika sesuatu terjadi pada mereka. Namun
keadaan ini mulai berubah seiring
meningkatnya urbanisasi.
Tantangan Asuransi …. di Indonesia
28. • Para pelaku industri asuransi perlu juga segera
menyederhanakan proses penandatanganan polis
hanya dengan bentuk tanda tangan digital dalam
proses pengajuan klaim.
• Dengan demikian diharapkan klaim bisa selesai
diproses hanya dalam waktu 24 jam, dan
bukannya berminggu-minggu seperti yang sering
terjadi sekarang.
Tantangan Asuransi …. di Indonesia
29. • Dari sisi aset Asuransi tercatat, di Indonesia secara
umum menunjukkan penurunan. Pada Oktober 2020,
aset asuransi komersil mencapai Rp 711,2 triliun (yoy),
turun 1,7% dibandingkan periode yang sama di 2019.
• Namun secara mtm memperlihatkan
tren rebound sebesar 1,2%.
• Saat ini jumlah pelaku Asuransi komersil di Indonesia
sebanyak 145 perusahaan. Sementara pendapatan
premi asuransi komersil per Oktober 2020 sebesar
Rp 220,8 triliun. Angka ini turun secara tahunan senilai
Rp 13,8 triliun. Begitupula klaim turun Rp 5,2 triliun atau
3,1 persen menjadi Rp 160,7 triliun.
Tantangan Asuransi …. di Indonesia
30. • Klaim Asuransi Jiwa turun sebesar Rp 8,4 triliun
atau 6,5% (yoy) dikarenakan masyarakat cukup
menjaga diri untuk tidak pergi ke fasilitas
kesehatan selama pandemi.
• Namun sebaliknya, klaim Asuransi Umum dan
Reasuransi naik sebesar Rp 3,2 triliun atau 8,8%,
terutama dari lini bisnis asuransi kredit, properti
dan kargo. Riswinandi_Kepala Eksekutif Pengawas Industri
Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), 29/11/2020
Tantangan Asuransi …. di Indonesia