Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengukuran pertumbuhan komoditas perikanan air tawar melalui sampling dan perhitungan laju pertumbuhan. Metode yang digunakan adalah pengambilan sampel sebesar 10-20% dari total populasi, pengukuran berat dan panjang, serta perhitungan pertumbuhan mutlak dan harian untuk mengetahui laju pertumbuhan.
1. MATA PELAJARAN : TEKNIK PENDEDERAN KOMODITAS PERIKANAN AIR TAWAR
KD 3.12: Menganalisis prosedur teknik sampling ,menghitung laju
pertumbuhan pada pendederan komoditas perikanan
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik diharapkan mampu melakukan teknik sampling
dan menghitung lanju pertumbuhan pada pendederan
komoditas perikanan
2. Setelah dilakukan diskusi peserta didik dapat menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan
2. Pada pelaksanaan monitoring pertumbuhan ikan dilakukan kegiatan pengambilan
sampel ikan yang akan dipantau pertumbuhannya. Berdasarkan Standar Nasional
Indonesia perhitungan jumlah ikan contoh yang akan diambil dari kolam contoh
dilakukan dengan melihat jumlah populasi dalam kolam dan besaran prevalensi
yang ditentukan. nya :
Sebagai awal perhitungan tahun pemeliharaan ikan, prevalensi
ditetapkan dengan asumsi sebesar 15%. Maka jumlah sampel yang diambil bisa
dilakukan perhitungan berdasarkan tabel Amos
MENGUKUR PERTUMBUHAN SAMPEL
1. PERSYARATAN PENGAMBILAN SAMPEL
3. Contoh Perhitungan menggunakan tabel Amos
Misal total populasi kolam X = 500 ekor, prevalensi 15 %, maka
jumlah ikan
contoh yang diambil berdasarkanTabel Amos (1985) adalah :
(Jumlah ikan contoh prevalensi 20% + Jumlah ikan contoh prevalensi 10%)
2
= (26 + 10) /2 = 18 ekor
Maka ikan contoh yang diambil dari kolam contoh dengan populasi ikan
sebanyak 500 ekor adalah 18 ekor.
4. Selain itu jumlah ikan atau benih ikan yang
akan dilakukan pemantauan pertumbuhan ikan
dalam satu periode pemeliharaan dapat
diketahui dari penghitungan.
Penghitungan tersebut dapat dilakukan dengan
tiga cara, yaitu penghitungan langsung,
volumetrik dan gravimetrik.
5. 1. Perhitungan langsung
Penghitungan langsung dilakukan dengan cara ikan atau benih dihitung satu
persatu. Cara ini sangat efektif untuk ikan atau benih yang jumlahnya sedikit
2. PerhitunganVolumetrik
Penghitungan volumetrik didasarkan pada volume benih yang ada. Sistem
ini sangat efektif untuk jumlah benih yang banyak. Penghitungan-nya
diawali dengan pengambilan beberapa sampel benih yang masing-masing
bervolume sama, misalnya satu liter. Jumlah benih masing-masing sampel
dihitung, lalu dirata-ratakan. Setelah itu, benih ditakar sehingga diketahui
volume keseluruhannya. Adapun jumlah keseluruhan benih dapat diperoleh
dari perkalian jumlah rata-rata setiap sampel dengan volume benih
keseluruhan. Selain dengan cara memakai takaran liter, penghitungan juga
bisa menggunakan sistem gelas, sendok dan tutup sirop.
3. Penghitungan gravimetrik
Perhitungan gravimetrik didasarkan pada berat ikan atau benih yang ada.
Sistem ini sangat efektif untuk jumlah ikan atau benih yang banyak. Selain
itu, dapat diketahui berat total ikan atau benih sehingga jumlah pakan
selama masa pemeliharaan dapat ditentukan.
6. Mengumpulkan
benih
Memasukan
benih ke dalam
wadah takaran
Menghitung jumlah benih
dalam 1 wadah takaran
(perhitungan dapat 2 – 3
ulangan) dan dirata-
ratakan jumlah benihnya
Menakar
kembali benih
dengan wadah
takaran
Menghitung berapa
kali menakar benih (F)
dan dikalikan dengan
jumlah benih dam 1
takaran (∑ benih)
Jumlah benih =
f x ∑ rata- rata
benih
Cara Menghitung Benih
7. Sampling dilakukan bertujuan untuk
mengetahui laju pertumbuhan mingguan dan
pendugaan total bobot biomasa ikan yang
dipelihara. Manfat lain dari sampling adalah
untuk menentukan ukuran serta prosentase dan
intensitas pemberian pakan.
Sampling dapat dilakukan setiap 10-15 hari
sekali. Teknik pelaksanaanya adalah dengan
mengambil 10 s.d. 20% ikan sampel dari total
populasi kemudian menimbang dan
menghitung berat ratanya.
8. Perhitungan laju pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan panjang atau
berat yang terjadi pada tubuh organisme hidup
(Effendi, 1997). Untuk mengetahui laju
pertumbuhan larva, benih,calon induk perlu
dilakukan sampling pertumbuhan setiap 10 hari
sekali. Sampling dilakukan dengan tujuan untuk
mengukur berat dan panjang tubuh larva, benih,
calon induk ikan. Pengukuran berat larva, benih,
calon induk dilakukan dengan menggunakan
timbangan digital.
9. Perhitungan laju pertumbuhan
Perhitungan laju pertumbuhan larva atau benih
ikan dapat diketahui dengan menggunakan
beberapa parameter antara lain adalah:
pertumbuhan mutlak, pertumbuhan bobot harian,
pertumbuhan panjang, pertumbuhan bobot
mutlak.
Pertumbuhan mutlak adalah laju pertumbuhan
rata–rata ikan dalam kurun waktu
tertentu. Pertumbuhan mutlak dapat diketahui
dengan menggunakan rumus :