Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan ekosistem.
2. Terdapat 3 teori klimaks yaitu teori monoklimaks, teori poliklimaks dan teori informasi.
3. Sifat fasa klimaks antara lain komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap, tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dan fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.
4. Komunitas klimaks dipengaruhi oleh faktor yaitu musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan.
5. Proses terjadinya komunitas klimaks terjadi dalam 3 tahapan yaitu tahap perintis, tahap intermediet dan tahap klimaks.
Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Faunayuliartiramli
Paragraf pertama membahas latar belakang persebaran flora dan fauna yang dipengaruhi oleh kondisi wilayah tertentu seperti iklim dan tumbuhan sebagai objek kajian geografi tumbuhan. Paragraf berikutnya membahas faktor yang mempengaruhi migrasi tumbuhan seperti evolusi dan adaptasi serta persebaran biji dan spora. Terakhir dibahas interaksi antar spesies tumbuhan dan hewan serta pengaruh iklim dan kondisi wilayah terhad
1. Dokumen tersebut membahas tentang tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan dunia, serta manfaat dan faktor yang mempengaruhinya.
2. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan banyak tumbuhan dan hewan endemik serta ekosistem yang beragam.
3. Aktivitas manusia dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati secara positif maupun negatif.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk definisi, contoh, dan tingkatannya. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi karena iklim tropis dan tersebar di seluruh wilayah. Upaya pelestarian dilakukan melalui pelestarian ex-situ dan in-situ serta reboisasi hutan.
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan ekosistem.
2. Terdapat 3 teori klimaks yaitu teori monoklimaks, teori poliklimaks dan teori informasi.
3. Sifat fasa klimaks antara lain komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap, tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dan fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.
4. Komunitas klimaks dipengaruhi oleh faktor yaitu musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan.
5. Proses terjadinya komunitas klimaks terjadi dalam 3 tahapan yaitu tahap perintis, tahap intermediet dan tahap klimaks.
Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Faunayuliartiramli
Paragraf pertama membahas latar belakang persebaran flora dan fauna yang dipengaruhi oleh kondisi wilayah tertentu seperti iklim dan tumbuhan sebagai objek kajian geografi tumbuhan. Paragraf berikutnya membahas faktor yang mempengaruhi migrasi tumbuhan seperti evolusi dan adaptasi serta persebaran biji dan spora. Terakhir dibahas interaksi antar spesies tumbuhan dan hewan serta pengaruh iklim dan kondisi wilayah terhad
1. Dokumen tersebut membahas tentang tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan dunia, serta manfaat dan faktor yang mempengaruhinya.
2. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan banyak tumbuhan dan hewan endemik serta ekosistem yang beragam.
3. Aktivitas manusia dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati secara positif maupun negatif.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, termasuk definisi, contoh, dan tingkatannya. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi karena iklim tropis dan tersebar di seluruh wilayah. Upaya pelestarian dilakukan melalui pelestarian ex-situ dan in-situ serta reboisasi hutan.
Konservasi adalah upaya untuk melestarikan alam dan sumber daya alam melalui pengelolaan yang berkelanjutan, mencakup efisiensi penggunaan energi, perlindungan habitat, dan pelestarian keanekaragaman hayati.
Metodologi pengumpulan dan analisis data biologi perairan meliputi parameter biologi perairan seperti flora dan fauna, metode pengambilan sampel biota akuatik, analisis sampel, indeks keanekaragaman jenis, dan indeks biotik untuk menilai kualitas air. Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat keragaman dan kekayaan hayati perairan.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pengelolaan hutan lestari berbasis hasil hutan non kayu dengan melibatkan masyarakat. Teknik budidaya ubi jalar pada lahan di bawah tegakan hutan dijelaskan sebagai salah satu cara untuk memanfaatkan kawasan konservasi, meningkatkan sumber pangan dan pendapatan masyarakat. Dokumen memberikan gambaran singkat tentang manfaat dan kandungan gizi ubi jalar serta teknik bud
Dokumen tersebut membahas tentang konservasi sumber daya alam, termasuk definisi, tujuan, jenis, dan contoh implementasi konservasi di Indonesia. Konservasi dilakukan untuk melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati dari ancaman kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia. Ada dua jenis konservasi yaitu alami di habitat asli dan buatan di area yang dibuat mirip habitat asli.
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistemAlvianNurAzqy
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun1994 adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya dataran, lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dan ekosistem.
Dokumen tersebut merupakan materi kuliah tentang penyakit hutan yang mencakup pengertian penyakit hutan, konsep timbulnya penyakit hutan, dan perkembangan ilmu penyakit hutan khususnya di Indonesia."
Mata kuliah Biologi Laut membahas tentang biologi dan keanekaragaman organisme laut, adaptasi mereka terhadap lingkungan perairan intertidal, subtidal, dan laut dalam, serta hubungan antara biologi laut dengan ilmu lainnya. Mata kuliah ini mencakup taksonomi, morfologi, sebaran, dan adaptasi fisiologi organisme laut di berbagai ekosistem laut.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
Dokumen ini membahas tentang budidaya tanaman pangan, termasuk definisi budidaya sebagai upaya terencana untuk memelihara dan mengembangbiakan tanaman agar lestari dan menghasilkan manfaat ekonomi dan konsumsi. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat budidaya tanaman pangan seperti memperoleh keuntungan ekonomi dan makanan, serta menciptakan lapangan kerja. Selanjutnya dibahas tahapan dan jenis-jenis tanaman p
Dokumen ini membahas tentang ilmu botani dan peranannya dalam ilmu pertanian. Ilmu botani mempelajari struktur, fungsi, dan klasifikasi tumbuhan. Ilmu ini berperan penting dalam pertanian melalui penyandraan tanaman, teknologi budidaya, dan pengembangan bisnis komoditas pertanian seperti benih, buah, sayuran, bunga potong, dan obat-obatan herbal.
Ekologi merupakan disiplin ilmu biologi yang menyetujui proses biologi antara ilmu alam dan sosial.
Ruang lingkupnya dapat dilihat dari sekumpulan individu dari jenis sama dalam suatu tempat dan juga waktu tertentu.
Ekologi berubungan erat dengan tingkatan organisme makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan menunjukkan kesatuan.
Praktikum analisis vegetasi dilakukan untuk mempelajari struktur dan komposisi vegetasi di halaman belakang jurusan Biologi IAIN Raden Intan Lampung. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat dengan membuat plot berukuran 10x10 m, 4x4 m, dan 1x1 m. Ditemukan tujuh jenis tumbuhan yang dominan yaitu akasia, senggani, rumput benggala, alang-alang, patikan kebo, dan rumput malela. Kerap
Teks tersebut membahas tentang konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan tentang latar belakang masalah konservasi keanekaragaman hayati, upaya konservasi spesies dan penangkaran biota di Indonesia, peraturan pemerintah terkait konservasi, serta penjelasan mengenai Konvensi Nagoya.
Pelestarian Orang Utan Secara Exsitu di Wildlife Rescue Centre YogyakartaBilawal Alhariri Anwar
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelestarian orangutan secara ex-situ di Wildlife Rescue Centre Yogyakarta.
2. WRC Yogyakarta merupakan lembaga konservasi ex-situ di Yogyakarta yang melakukan program rehabilitasi dan pemeliharaan orangutan.
3. Dokumen ini meninjau kecukupan WRC Yogyakarta sebagai lembaga konservasi berdasarkan peraturan serta proses pemeliharaan dan kendala yang dihadapi WRC Yogy
Konservasi adalah upaya untuk melestarikan alam dan sumber daya alam melalui pengelolaan yang berkelanjutan, mencakup efisiensi penggunaan energi, perlindungan habitat, dan pelestarian keanekaragaman hayati.
Metodologi pengumpulan dan analisis data biologi perairan meliputi parameter biologi perairan seperti flora dan fauna, metode pengambilan sampel biota akuatik, analisis sampel, indeks keanekaragaman jenis, dan indeks biotik untuk menilai kualitas air. Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat keragaman dan kekayaan hayati perairan.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pengelolaan hutan lestari berbasis hasil hutan non kayu dengan melibatkan masyarakat. Teknik budidaya ubi jalar pada lahan di bawah tegakan hutan dijelaskan sebagai salah satu cara untuk memanfaatkan kawasan konservasi, meningkatkan sumber pangan dan pendapatan masyarakat. Dokumen memberikan gambaran singkat tentang manfaat dan kandungan gizi ubi jalar serta teknik bud
Dokumen tersebut membahas tentang konservasi sumber daya alam, termasuk definisi, tujuan, jenis, dan contoh implementasi konservasi di Indonesia. Konservasi dilakukan untuk melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati dari ancaman kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia. Ada dua jenis konservasi yaitu alami di habitat asli dan buatan di area yang dibuat mirip habitat asli.
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistemAlvianNurAzqy
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun1994 adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya dataran, lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dan ekosistem.
Dokumen tersebut merupakan materi kuliah tentang penyakit hutan yang mencakup pengertian penyakit hutan, konsep timbulnya penyakit hutan, dan perkembangan ilmu penyakit hutan khususnya di Indonesia."
Mata kuliah Biologi Laut membahas tentang biologi dan keanekaragaman organisme laut, adaptasi mereka terhadap lingkungan perairan intertidal, subtidal, dan laut dalam, serta hubungan antara biologi laut dengan ilmu lainnya. Mata kuliah ini mencakup taksonomi, morfologi, sebaran, dan adaptasi fisiologi organisme laut di berbagai ekosistem laut.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
Dokumen ini membahas tentang budidaya tanaman pangan, termasuk definisi budidaya sebagai upaya terencana untuk memelihara dan mengembangbiakan tanaman agar lestari dan menghasilkan manfaat ekonomi dan konsumsi. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat budidaya tanaman pangan seperti memperoleh keuntungan ekonomi dan makanan, serta menciptakan lapangan kerja. Selanjutnya dibahas tahapan dan jenis-jenis tanaman p
Dokumen ini membahas tentang ilmu botani dan peranannya dalam ilmu pertanian. Ilmu botani mempelajari struktur, fungsi, dan klasifikasi tumbuhan. Ilmu ini berperan penting dalam pertanian melalui penyandraan tanaman, teknologi budidaya, dan pengembangan bisnis komoditas pertanian seperti benih, buah, sayuran, bunga potong, dan obat-obatan herbal.
Ekologi merupakan disiplin ilmu biologi yang menyetujui proses biologi antara ilmu alam dan sosial.
Ruang lingkupnya dapat dilihat dari sekumpulan individu dari jenis sama dalam suatu tempat dan juga waktu tertentu.
Ekologi berubungan erat dengan tingkatan organisme makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan menunjukkan kesatuan.
Praktikum analisis vegetasi dilakukan untuk mempelajari struktur dan komposisi vegetasi di halaman belakang jurusan Biologi IAIN Raden Intan Lampung. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat dengan membuat plot berukuran 10x10 m, 4x4 m, dan 1x1 m. Ditemukan tujuh jenis tumbuhan yang dominan yaitu akasia, senggani, rumput benggala, alang-alang, patikan kebo, dan rumput malela. Kerap
Teks tersebut membahas tentang konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan tentang latar belakang masalah konservasi keanekaragaman hayati, upaya konservasi spesies dan penangkaran biota di Indonesia, peraturan pemerintah terkait konservasi, serta penjelasan mengenai Konvensi Nagoya.
Pelestarian Orang Utan Secara Exsitu di Wildlife Rescue Centre YogyakartaBilawal Alhariri Anwar
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelestarian orangutan secara ex-situ di Wildlife Rescue Centre Yogyakarta.
2. WRC Yogyakarta merupakan lembaga konservasi ex-situ di Yogyakarta yang melakukan program rehabilitasi dan pemeliharaan orangutan.
3. Dokumen ini meninjau kecukupan WRC Yogyakarta sebagai lembaga konservasi berdasarkan peraturan serta proses pemeliharaan dan kendala yang dihadapi WRC Yogy
Teks tersebut membahas tentang berbagai bentuk upaya pelestarian sumber daya alam hayati dan perlindungan alam (PPA) di Indonesia. Terdapat dua jenis PPA yaitu perlindungan umum dan perlindungan dengan tujuan tertentu, serta berbagai cara untuk melestarikan lingkungan hidup seperti penghargaan Kalpataru dan Adipura.
PPT about history of conservation. Explain about conservation in the world especially in east asia. Explain about development of conservation time to time. Explain different kind of conservation with the time line. Available with resource from eligible journal and books. Natural earth tone theme.
Dokumen tersebut merangkum sejarah konservasi alam di Indonesia, dimulai dari masa Kerajaan Nusantara hingga masa sekarang. Pada masa Kerajaan Nusantara, konservasi alam dilakukan secara implisit berdasarkan kepercayaan masyarakat pada waktu itu. Pada masa kolonial Hindia Belanda diterbitkan berbagai peraturan perlindungan alam. Setelah kemerdekaan, berbagai lembaga dibentuk untuk men
Makalah ini membahas tentang konservasi kawasan, mencakup definisi konservasi dan bentuk-bentuknya, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan konservasi, serta cara menanggulangi permasalahan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi geografis dan pelestarian sumber daya alam di Indonesia. Secara garis besar dibahas mengenai keberagaman alam dan budaya Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor geografis, potensi sumber daya alam seperti hutan, tambang, laut, dan upaya pelestariannya, serta peran sumber daya manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam.
Gerakan perlindungan lingkungan dimulai di Prancis pada 1853 dan berkembang pada 1946-1947. Di Indonesia, perlindungan alam lahir pada 1912 di Bogor dan membagi perlindungan menjadi cagar alam, suaka margasatwa, dan cagar biosfer. Upaya pelestarian sumber daya alam meliputi perlindungan ketat, terbimbing, taman nasional, serta penghargaan Kalpataru dan Adipura.
Uji Publik RUU Cagar Budaya (Sept - Okt 2010)Elanto Wijoyono
Rancangan undang-undang tentang Cagar Budaya ini membahas pengaturan pelestarian cagar budaya yang lebih menekankan pada partisipasi masyarakat dan pemerintahan yang bersifat desentralistik. Paradigma baru ini mengorientasikan pelestarian pada peningkatan kemakmuran rakyat dengan mengembangkan potensi cagar budaya secara berkelanjutan secara dinamis berdasarkan prinsip perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan.
Museum Zoologi didirikan pada tahun 1894 sebagai laboratorium untuk penelitian hewan pengganggu tanaman pertanian di Kebun Raya Bogor. Munasain merupakan satu-satunya museum tentang sejarah alam Indonesia yang menampilkan informasi lengkap tentang sumber daya hayati dan ekosistem Indonesia, dan merupakan pengembangan dari Museum Etnobotani Indonesia yang didirikan pada 1982 untuk memberikan informasi tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia. Museum Kepresidenan RI Bal
Makalah ini membahas upaya pelestarian hutan untuk mencegah pemanasan global. Hutan memiliki fungsi penting sebagai paru-paru bumi dan merupakan sumber daya alam yang perlu dilestarikan. Kerusakan hutan seperti kebakaran dan penebangan liar perlu dicegah karena berdampak buruk bagi lingkungan dan iklim.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
2. Sejarah Konservasi
Konservasi berasal dari bahasa Inggris conservation, yang artinya pelestarian atau
perlindungan, atau dapat diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam secara
bijaksana. Ide tersebut pertama kali dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902), yang
merupakan orang Amerika.
Sejarah konservasi di dunia secara resmi diawali pada tahun 1972 dengan adanya
Stockholm Conference on the Human Environment pertemuan penting yang membahas
mengenai pengembangan strategi konservasi global yang menghasilkan pembentukan
UNEP (The United Nations Environment Program) untuk menghadapi tantangan
permasalahan lingkungan hidup di dunia, yang masih terfokus pada kerusakan dan
konservasi sumber daya alam.
3. Sejarah Konservasi
Pada tahun 1992, Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, atau yang dikenal sebagai istilah KTT Bumi,
membahas berbagai cara untuk melindungi lingkungan dengan perhatian pada pembangunan ekonomi
yang lebih berkelanjutan pada negara yang kurang sejahtera. Hal ini meningkatkan perhatian dan
keseriusan dunia dalam menghadapi berbagai krisis ,membangun pemahaman yang jelas antara upaya
perlindungan dan kebutuhan untuk mengentaskan kemiskinan di negara berkembang dengan bantuan
dana dari negara maju.
Sejarah konservasi di Asia Timur, dimulai saat Raja Asoka (252 SM) melakukan konservasi untuk
kegiatan pengawetan, pada saat itu diumumkan bahwa perlu dilakukan perlindungan terhadap binatang
liar, ikan, dan hutan. Sedangkan di Inggris, Raja William I (1804 M) melakukan pengelolaan sumber
daya alam hayati atas dasar adanya data yang akurat yaitu Doomsday Book yang berisi inventarisasi
dari sumber daya alam milik kerajaan.
4. Sejarah Konservasi Indonesia
Lahirnya konservasi di Indonesia dimulai dari para naturalis Belanda yang mempunyai rasa memiliki
terhadap alam Indonesia yang kaya dengan aneka ragam flora dan fauna. Terbukti dengan adanya
perlawanan para naturalis tersebut terhadap berbagai kebijakan kolonialis yang merusak alam, seperti
perdagangan burung Cendrawasih yang tidak terkontrol. Para naturalis Belanda seperti M.C Piepers dan
P.J Van Houten terus melakukan tekanan terhadap pemerintah kolonial Belanda agar peduli mengenai
laju kepunahan cendrawasih, dan akhirnya membuahkan hasil, yaitu Ordonnantie tot Bescherming van
sommige in het levende Zoogdieren en Vogels (Undang-Undang Perlindungan bagi Mamalia Liar dan
KBurung Liar) yang dikeluarkan pada tahun 1910.
Keberadaan kegiatan Perlindungan (konservasi) Alam di Indonesia sangat berkaitan erat dengan nama Dr.
Sijfert Hendrik Koorders (1863-1919). Dialah pendiri dan ketua pertama Perkumpulan Perlindungan
Alam Hindia Belanda (Netherlandsch Indische Vereenigin tot Natuurbescherming) yang didirikan tanggal
22 juli 1912. Perkumpulan ini semacam organisasi pecinta alam yang mempelopori dan mengusulkan
kawasan-kawasan dan jenis-jenis flora fauna tertentu, pembuatan peraturan-peraturandan berbagai tulisan
dari hasil penelitian tentang perlindungan alam. Cita-cita Koorders untuk mewujudkan perkumpulan ini
untuk menggugah Pemerintah Hindia Belanda yang selalu menitikberatkan pengelolaan hutan hanya
untuk kepentingan ekonomi belaka.
5. Sejarah Konservasi Indonesia
Pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1916 telah menerbitkan Natuurmonumenten-
Ordonnantie (Peraturan tentang Monumen Alam). Peraturan ini menjadi landasan hukum penunjukkan kawasan
cagar alam di wilayah Hindia Belanda. Ada 43 monumen alam yang ditunjuk sekitar tahun-tahun tersebut.
Pada Tahun 1937 Pemerintah Hindia Belanda membentuk suatu badan yang bernama ”Natuur Beschrming
afseling Ven’s Lands Flantatuin” yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mengawasi cagar alam dan
suaka margasatwa, mengusahakan anggaran dan penambahan pegawai.
Pada Tahun 1940 keluar Peraturan Perburuan Jawa-Madura pengelolaan kawasan Ujung Kulon di bawah Kantor
Besar Kehutanan di Bogor, sedangkan Kawasan Cagar alam dan suaka Margasatwa lainnya diserahkan kepada
Inspektur Kehutanan Provinsi,
Pada tahun 1950 terbentuk Urusan Perlindungan Alam di Djawatan Kehutanan, dengan tugas pokok mengusut
perburuan badak di Ujung Kulon.
Tahun 1952 Kebun Raya Bogor membentuk Lembaga Pengawetan Alam yang merupakan bagian dan Pusat
Penyelidikan Alam Kebun Raya Bogor.
6. Sejarah Konservasi Indonesia
Pada tahun 1956 Urusan Perlindungan Alam statusnya berubah menjadi Bagian Perlindungan Alam (BPA) yang
mempunyai hak penuh untuk menyelenggarakan organisasi di dalam Djawatan Kehutanan secara vertikaL.
Rentang periode 1950-1959, tanah-tanah yang dikuasai oleh masyarakat ditertibkan secara represif oleh
Djawatan Kehutanan yang bernaung dibawah Kementerian Pertanian dan Agraria dengan bantuan polisi dan
tentara.
Pada tahun 1954 muncul beberapa kemajuan dalam bidang perlindungan dan pengawetan alam, misalnya
rehabilitasi suaka margasatwa dan kerjasama internasional dengan IUCN. Berdasarkan Surat Keputusan
Presiden Kabinet Nomor 75/II/Kep/11/1966 terbentuk Direktorat Jenderal Kehutanan yang berada dibawah
Departemen Pertanian.
Pada tahun yang sama, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor Kep./30/11/1966 tanggal 10
Desember 1966 dan Nomor Kep/18/3/1967 tanggal 9 Maret 1967 terbentuk Struktur Organisasi Departemen
Kehutanan. Dalam Struktur Organisasi dimaksud, Dinas Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA) berada
dibawah Direktorat Pembinaan Hutan. Pada tahun 2010 pemerintah Indonesia telah menunjuk tak kurang
521 unit kawasan konservasi, dengan luasan mencapai lebih dari 27,2 juta hektar dengan berbagai tipe
ekosistem.
7. Referensi:
Alam, S. D. Konsep Dasar Konservasi.
Forestation.fkt. (2018, September 3). Sejarah Konservasi Di Indonesia. Retrieved November 28, 2022, from Forestation FKT UGM:
https://forestation.fkt.ugm.ac.id/2018/09/03/sejarah-konservasi-di-indonesia/
Forestation.fkt. (2021, January 10). Konservasi dari Masa ke Masa. Retrieved November 28, 2022, from Forestation FKT UGM:
https://forestation.fkt.ugm.ac.id/2021/01/10/konservasi-dari-masa-ke-masa/
Noorahman, Y. (2022, September 23). Sejarah Kawasan Konservasi di Indonesia dari Masa ke Masa, Sudah Dimulai Sejak Zaman Belanda . Retrieved
November 28, 2022, from kabaralam.com: https://www.kabaralam.com/konservasi/pr-5934890717/sejarah-kawasan-konservasi-di-indonesia-dari-
masa-ke-masa-sudah-dimulai-sejak-zaman-belanda
Qotrunnada, R. (2022, Maret 27). Sejarah Konservasi di Indonesia, Metode dan Contoh Kawasan Konservasi. Retrieved November 28, 2022, from
Lindungi Hutani: https://lindungihutan.com/blog/sejarah-konservasi-di-indonesia/
Rachman, M. (2012). Konservasi nilai dan warisan budaya. Indonesian Journal of Conservation, 1(1).
Soemarwoto, O. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan,Jakarta
Wiadnya, D. G. R. (2014). Kawasan konservasi perairan dan pengelolaan perikanan tangkap di Indonesia.
Yuda Prinada (2020, 30 Desember) Apa Itu Konservasi Alam: Definisi, Tujuan, Sejarah, Contoh Kawasan. Retrieved November 28, 2022, from tirto.id
https://tirto.id/apa-itu-konservasi-alam-definisi-tujuan-sejarah-contoh-kawasan-f8pk
Yudhistira, P. 2014. Sang Pelopor Peranan Dr. SH. Koorders dalam Sejarah Perlindungan Alam di Indonesia. Direktorat Kawasan Konservasi dan
Bina Hutan Lindung Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan.