LAPORAN PKL - Teknik kultur Pakan alami Slide.pptx
1. TEKNIK KULTUR Nannochloropsis sp.
DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LOMBOK
Khilal Aditya (2018154243028)
Program Studi Budidaya Perairan
Fakultas Perikanan
Universitas 45 Mataram
2. Pendahuluan
Pakan alami berperan sebagai faktor utama penentu keberhasilan dalam kegiatan
pembenihan rotifer yang digunakan sebagai pakan larva ikan, karena memiliki nilai kandungan
nutrisi yang tinggi dibandingkan pakan buatan. Pakan alami dapat bersumber dari
mikroorganisme yang berasal dari alam (Suminto, 2005).
Pakan alami untuk rotifer harus mengandung protein, lemak, karbohidrat mineral, dan asam
amino contohnya seperti fitoplankton yang dapat mempercepat pertumbuhan rotifer. Mikroalga
laut yang sering digunakan sebagai pakan dalam kegiatan budidaya yaitu Nannochloropsis sp.
(Lubian, 1982).
3. 1. Fase Lag atau tunda adalah suatu tahap setelah
pemberian inokulum ke dalam media kultur dimana
terjadi penundaan pertumbuhan.
2. Fase Logaritmik (Log phase) adalah sel-sel membelah
dengan cepat dan terjadi pertambahan dalam jumlah sel.
Fase Pertumbuhan Nannochloropsis sp
3. Fase Penurunan laju pertumbuhan tetap terjadi
pertambahan sel namun laju pertumbuhannya
menurun. Hal ini dikarenakan terjadinya kompetisi
yang sangat tinggi di dalam media.
4. Fase Stasioner adalah fase pemberhentian
pertumbuhan. Pada fase ini, jumlah sel kurang
lebih tetap. Hal ini disebabkan oleh habisnya
nutrisi dalam medium
5. Fase drop adalah fase kematian beberapa
fitoplankton kultur.
4. No. Paramater Kisaran
Nilai Satuan Kelayakan
1. Suhu Air Kultur 20 °C 15-30 °C (Boyd & Claude 1991)
2. Suhu Ruangan 21-23 °C -
3. Salinitas 35 ppt 30-35 (Achmad, dkk., 1991)
4. pH 8,06 ppm 7,8 - 8,3 (Sylvester, dkk., 2002)
5. DO 5,86 ppm > 5 (Sylvester, dkk., 2002)
PARAMETER KUALITAS AIR
Hasil Perhitungan di BPBL
5. METODE PENELITIAN
Praktek kerja lapang ini telah dilaksanakan selama 1 Bulan, dimulai tanggal 01 februari s/d
04 Maret 2022 bertempat di Laboratorium Pakan Almi (BPBL) Balai Perikanan Budidaya
Laut, Sekotong yang bertitik Lokasi di Dsn. Gili Genting, Sekotong Barat Kab. Lombok
Barat NTB.
Metode Kerja :
Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapang ini, metode yang digunakan adalah metode
deskriptif.
Metode deskriptif ini merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok,
suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang.
6. 1) Sterilisasi alat
merupakan kegiatan awal dalam kultur Nannochloropsis sp. sterilisasi alat
bertujuan untuk membasmi organisme yang menempel pada alat kultur. Hal
ini untuk menghindari kontaminasi dari organisme yang tidak diinginkan.
Tahapan Kultur Skala Lab.
Metode sterilisasi berbagai macam alat kultur dibedakan sesuai jenis bahan
utama dari pembuatan alat tersebut. Hal ini untuk menghindari kerusakan
alat, sterilisasi peralatan yang terbuat dari gelas seperti erlenmeyer, test
tube, petridisk disterilkan dengan autoclave yang dioperasikan pada suhu
121°c dengan tekanan 1 atm, selama 30 menit.
7. 2) Persiapan air media
yang digunakan dalam kultur Nannochloropsis sp. Harus benar-benar
steril. Sterilisasi air bertujuan untuk membunuh hama penyakit yang
menyebabkan kontaminan.
Tahapan Kultur Skala Lab.
Tahap persiapan :
(1) mengisi wadah dengan air laut steril, (2) memasang Selang
aerator, (3) menambahkan klorin untuk wadah toples, (4) Natrium
Thiosulfat 2 ml (5) Pupuk Kw 21 dengan dosis 4 ml.
8. 3) Penebaran Bibit
Bibit Nannochloropsis sp. Yang digunakan di BPBL homogen atau tidak
terkontaminasi. perbandingan bibit Nannochloropsis sp. Dengan volume air 1:4 atau
1:5. Sedangkan untuk penebaran bibit skala toples 10 L merupakan hasil kultur gelas
erlenmayer.
Tahapan Kultur Skala Lab.
9. Tahapan Kultur Skala Lab.
4) Pengamatan kepadatan
Nannochloropsis sp. Merupakan salah satu indikasi untuk mengetahui
pertumbuhan. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui tingkat
kepadatan awal kultur dan tingkat akhir kepadatan saat panen.
Hari 1 2.500.000 sel/ml Kepadatan awal
Hari 2-3 10.400.000 sel/mil Kepadatan fase logaritmik
Hari 3-4 60.000.000 sel/ml Kepadatan fase stasioner/Puncak
Hari 5-6 41.400.000 sel/ml Kepadatan akhir/panen
Tabel Analisis Perhitungan Kepadatan skala Lab.
10. Tahapan Kultur Skala Lab.
Fase Pola Pertumbuhan
hari ke 1 2 sampai 3 3 sampai 4 5 sampai 6
Series1 2,500,000 10,400,000 60,000,000 41,400,000
2,500,000
10,400,000
60,000,000
41,400,000
TINGKAT
KEPADATAN
SEL/ML
Fase Pertumbuhan Nannochloropsis
11. 5) Pemanenan
Proses pemanenan skala Lab. dengan volume 500-1000 ml dan wadah toples 10L, Pada
laboratorium pakan alami di BPBL dilakukan 5-6 hari, tergantung permintaan pada devisi kultur
semi massal.
Tahapan Kultur Skala Lab.
12. Tahapan Kultur Skala Semi-Masal
1) Sterilisasi alat
Proses pensterilan wadah kultur yang digunakan pada semi-masal
berupa sterilisasi basah dengan pembersihan kerak dengan vixal,
dan pencucian menggunakan sunligt dan dibilas menggunakan air.
Wadah di rendam menggunakan vixal pembersih kerak selama 5 menit
kemudian dibilas menggunakan air, dan barulah untuk proses pencucian
dengan sabun dan kemudian dibilas bersih. Adapun tujuan dengan
harapan tidak terjadinya kontaminan wadah yang di gunakan sebelumnya,
baik bakteri maupun protozoa-protozoa lain.
13. Tahapan Kultur Skala Semi-Masal
2) Persiapan Kultur
Proses persiapan kultur dilakukan sebelum penebaran bibit,
dengan tahapan proses sterilisasi air laut yang akan
digunakan untuk media kultur, setelah steril wadah
kemudian diisi air laut dengan salinitas 28-30 ppt ke bak
fiber dan aquarium. Dan kemudian di klorin.
Setelah semua wadah terisi dengan air laut tahapan
selanjutnya sterilisasi air dengan metode sterilisasi kimia,
yakni menggunaan larutan klorin dengan dosis 100 ml
untuk bak fiber, dan 120 ml untuk aquarium.
14. Tahapan Kultur Skala Semi-Masal
3) Penebaran Bibit
Sebelum penebaran bibit dilakukan air di campur Natrium Thiosulfat dengan
dosis ± 1 sendok teh untuk per Bak, sedangkan aquarium ± 1 1/2 sendok
teh. Dan setelah 1 jam perlakuan, pemberian pupuk conwy dan urea dengan
dosis 100 ml untuk wadah bak fiber dan 120 ml untuk wadah Aquarium.
Setelah semua wadah diisi pupuk perlu 1/2 jam untuk proses
penebaran 24 toples bibit nannochloropsis sp. hasil panen pada skala
Lab. yang kemudian akan dibagi ke semua wadah kultur bak fiber dan
aquarium.
15. Tahapan Kultur Skala Semi-Masal
4) Tingkat kepadatan
Perhitungan kepadatan dengan maksud mengetahui tingkat kepadatan awal dan tingkat kepadatan
akhir pada kultur bak fiber dan aquarium. Perhitungan kepadatan menggunakan sampel dan di hitung
di Laboratorium menggunakan mickroskop dan haemacytometer dengan rumus small Blok.
Tabel Analisis Perhitungan Kepadatan skala Semi-Masal
Hari Tingkat Kepadatan Keterangan
1 5.200.000 sel/mL Kepadatan awal
3 6.000.000 sel/mL Kepadatan Pertumbuhan
6 8.750.000 sel/mL Kepadatan akhir/panen
Kepadatan awal Kepadatan pertumbuhan Kepadatan Pemanenan
Series1 5,200,000 6,000,000 8,750,000
5,200,000
6,000,000
8,750,000
KEPADATAN
SEL/ML
Fase Pertumbuhan Skala Semi-Masal
16. Tahapan Kultur Skala Semi-Masal
5) Panen
Pemanenan semi-massal di BPBL adalah setelah kultur 5-6 hari dengan baik pada
wadah bak fiber dan aquarium dengan cara proses pemindahan menggunkan mesin
penyedot air dan di tampung pada bak beton untuk di kultur selanjutnya yakni skala
massal.
Total volume keseluruhan hasil kultur semi-masal ± 1 - 1,5 ton yang kemudian di
panen dengan memindahkan ke wadah kultur selanjutnya pada bak beton yang
sudah dipersiapkan hari sebelumnya.
17. Tahapan Kultur Skala Masal
1. Sterilisasi
Proses sterilisasi pada kultur Skala massal berupa pembersihan kerak dasar
menggunakan kaporit dengan dosis ½ liter untuk per bak atau wadah. Kemudian di
biarkan 24 jam untuk proses pencucian selanjutnya.
18. Tahapan Kultur Skala Masal
2. Persiapan kultur
Persiapan media merupakan hal yang penting dalam kegiatan kultur. Dalam hal ini media
kultur yang digunakan adalah kolam kultur berupa bak beton . Kolam kultur yang digunakan
untuk kultur Nannochloropsis sp. di BPBL terbuat dari bak beton yang berbentuk persegi
panjang dengan ukuran ( 4,8 m x 2,5 m x 1,5 m).
Untuk 1 bak beton diisi air laut 2 ton, dan
untuk bibit kultur 0,5 ton
Untuk kultur membutuhkan 2 bak beton
19. Tahapan Kultur Skala Masal
3. Pemberian Pupuk
Pupuk adalah bahan yang mengandung unsur–unsur hara yang sangat dibutuhkan dalam kultur
fitoplankton. setiap unsur hara mempunyai fungsi fungsi khusus yang tercermin pada pertumbuhan
dan kepadatan yang dicapai, tanpa mengesampingkan pengaruh kondisi lingkungan. Dosis
pemupukan yang tepat dan cara pemupukan yang baik adalah salah satu faktor yang sangat
menentukan dalam proses kultur untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas dari pemupukan yang
baik.
Pupuk yang digunakan untuk kultur Nannochloropsis sp. di BPBL antara lain
Pupuk TSP = 135 g,
ZA = 250 g,
Urea = 350 g.
20. Tahapan Kultur Skala Masal
4. Penyediaan dan penebaran bibit
Pemilihan bibit adalah faktor penting dalam melakukan kultur. karena bibit yang baik
menentukan keberhasilan suatu proses kultur. Pemilihan bibit bisa dilakukan dengan cara
memilih bibit yang siap panen pada skala semi-masal baik yang sudh 5-6 hari kultur
maupun lebih.
21. 5. Perhitungan Kepadatan
Penghitungan kepadatan Nannochloropsis sp. dilakukan untuk
mengetahui pertumbuhan, kepadatan bibit, kepadatan pada awal
kultur, dan kepadatan pada saat panen. Kepadatan phytoplankton
dapat dihitung dengan menggunakan Hemacytometer. Dan dilakukan
di laboratorium pakan alami.
Tahapan Kultur Skala Masal
Hari
Tingkat
kepadatan
Keterangan
1 8.875.000 sel/mL Kepadatan awal
3 9.150.000 sel/mL Kepadatan Pertumbuhan
6 10.125.000 sel/mL Kepadatan akhir/panen
Kepadatan awal Kepadatan pertumbuhan Kepadatan Pemanenan
Series1 8,875,000 9,150,000 10,125,000
8,875,000
9,150,000
10,125,000
KEPADATAN
SEL/ML
Fase Pertumbuhan Nannochloropsis Skala
Massal
22. 6. Pemanenan
pertumbuhan Nannochloropsis sp. maka pemanenan dilakukan pada saat yang tepat karena apabila
pemanenan dilakukan terlalu cepat zat hara masih cukup besar sehingga dapat membahayakan
organisme pemangsa sedangkan apabila pemanenan dilakukan terlambat maka terjadi kematian
Nannochloropsis sp.
Tahapan Kultur Skala Masal