Dokumen ini memberikan informasi tentang budidaya ikan nila dan lele menggunakan sistem bioflok di kolam terpal. Sistem ini memungkinkan budidaya yang lebih ramah lingkungan, hemat lahan dan air, serta meningkatkan produktivitas dan keuntungan. Prinsipnya adalah memanfaatkan bakteri untuk mengubah limbah ikan menjadi pakan tambahan melalui pembentukan bioflok. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan budidaya
BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK.pptxsurya39722
budidaya lele sistem bioflok adalah sistem budidaya dengan memanfaatkan gumpalan atau flok yang mengandung bakteri baik untuk peningkatan pertumbuhan ikan
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Monitoring pertumbuhan dan populasi udang diperlukan untuk mengetahui laju pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, sekaligus untuk membandingkan pertumbuhan antar kolam. Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan sampling udang di kolam menggunakan jala. Udang yang terjala kemudian disortir sesuai ukuran yang seragam kemudian ditimbang dan dihitung jumlahnya. Sampling mulai dapat dilakukan pada usia 40 hari dan kemudian dapat dilakukan setiap minggu sekali.
Pengelolaan pakan perlu dilakukan pada usaha budidaya karena pakan merupakan biaya terbesar dalam budidaya. Apabila pengelolaan pakan dilakukan dengan tepat maka budidaya dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan keuntungan yang baik. Pakan udang yang digunakan untuk budidaya terdiri dari pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam (plankton) yang dimakan ketika udang masih kecil dan belum menggunakan pakan buatan. Pada saat udang masih ditetaskan di hatchery, udang umumnya diberi makan plankton dari jenis artemia. Pakan buatan adalah pakan yang digunakan untuk menggantikan pakan alami sehingga dapat memacu pertumbuhan udang. Pakan akan menentukan nilai FCR dimana berapa jumlah pakan yang diperlukan untuk menjadikan 1 kg daging udang. Pakan yang diberikan disesuaikan dengan MBW udang untuk menentukan bentuk dan ukuran pakan.
BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK.pptxsurya39722
budidaya lele sistem bioflok adalah sistem budidaya dengan memanfaatkan gumpalan atau flok yang mengandung bakteri baik untuk peningkatan pertumbuhan ikan
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Monitoring pertumbuhan dan populasi udang diperlukan untuk mengetahui laju pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, sekaligus untuk membandingkan pertumbuhan antar kolam. Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan sampling udang di kolam menggunakan jala. Udang yang terjala kemudian disortir sesuai ukuran yang seragam kemudian ditimbang dan dihitung jumlahnya. Sampling mulai dapat dilakukan pada usia 40 hari dan kemudian dapat dilakukan setiap minggu sekali.
Pengelolaan pakan perlu dilakukan pada usaha budidaya karena pakan merupakan biaya terbesar dalam budidaya. Apabila pengelolaan pakan dilakukan dengan tepat maka budidaya dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan keuntungan yang baik. Pakan udang yang digunakan untuk budidaya terdiri dari pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam (plankton) yang dimakan ketika udang masih kecil dan belum menggunakan pakan buatan. Pada saat udang masih ditetaskan di hatchery, udang umumnya diberi makan plankton dari jenis artemia. Pakan buatan adalah pakan yang digunakan untuk menggantikan pakan alami sehingga dapat memacu pertumbuhan udang. Pakan akan menentukan nilai FCR dimana berapa jumlah pakan yang diperlukan untuk menjadikan 1 kg daging udang. Pakan yang diberikan disesuaikan dengan MBW udang untuk menentukan bentuk dan ukuran pakan.
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Syauqy Nurul Aziz
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Ir. Yanuar Toto Raharjo pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Benur merupakan akronim dari bahasa jawa yaitu benih urang (bibit udang). Salah satu factor keberhasilan budidaya adalah pemilihan benur yang sehat dan kuat serta memiliki pertumbuhan yang cepat. Pemilihan benur terkait pada semua aspek termasuk pada proses pengangkutan. Kendaraan pengangkut benur tidak boleh digunakan untuk mengangkut bahan yang berbahaya, seperti bahan kimia dan pupuk, yang dapat mengkontaminasi benur. Benur yang dipilih merupakan benur yang bebas dari virus dan diperoleh dari pembenihan (hatchery) bersertifikat yang menerapkan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). Benih yang dihasilkan telah memenuhi kriteria SPF (Specific Pathogen Free). Induk udang yang didatangkan dari luar negeri harus lulus uji Balai Karantina, min bebas dari WSSV, TSV, IMNV dan EMS.
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Kepala Pelayanan Kesehatan Hewan PT. CP Prima pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Hama dan penyakit merupakan factor penyebab kegagalan budidaya yang bila tidak ditangani dengan baik akan menrugikan budidaya. Hama adalah organisme yang dapat mengganggu budidaya dan kemungkinan besar membawa penyakit yang dapat menyerang udang. Penyakit adalah kondisi terjadinya abnormalitas dari struktur, fungsi dan tingkah laku maupun abnormalitas pada metabolisme.
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Syauqy Nurul Aziz
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Ir. Yanuar Toto Raharjo pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Benur merupakan akronim dari bahasa jawa yaitu benih urang (bibit udang). Salah satu factor keberhasilan budidaya adalah pemilihan benur yang sehat dan kuat serta memiliki pertumbuhan yang cepat. Pemilihan benur terkait pada semua aspek termasuk pada proses pengangkutan. Kendaraan pengangkut benur tidak boleh digunakan untuk mengangkut bahan yang berbahaya, seperti bahan kimia dan pupuk, yang dapat mengkontaminasi benur. Benur yang dipilih merupakan benur yang bebas dari virus dan diperoleh dari pembenihan (hatchery) bersertifikat yang menerapkan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). Benih yang dihasilkan telah memenuhi kriteria SPF (Specific Pathogen Free). Induk udang yang didatangkan dari luar negeri harus lulus uji Balai Karantina, min bebas dari WSSV, TSV, IMNV dan EMS.
Presentasi berikut adalah materi yang disampaikan oleh Kepala Pelayanan Kesehatan Hewan PT. CP Prima pada sarasehan perudangan nasional yang diadakan oleh Shrimp Club Indonesia pada 20 Juli 2018
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
Hama dan penyakit merupakan factor penyebab kegagalan budidaya yang bila tidak ditangani dengan baik akan menrugikan budidaya. Hama adalah organisme yang dapat mengganggu budidaya dan kemungkinan besar membawa penyakit yang dapat menyerang udang. Penyakit adalah kondisi terjadinya abnormalitas dari struktur, fungsi dan tingkah laku maupun abnormalitas pada metabolisme.
Mengelola air tambak dimulai dari air pertama kali masuk pada kolam budidaya, yaitu treatment pond (tandon), kanal sub inlet, kanal distribusi dan culture pond (tambak budidaya). Oleh karena itu perlu diperhatikan kualitas air yang digunakan untuk budidaya, baik secara fisik, kimia maupun microbiologi. Pengelolaan kualitas air perlu dilakukan karena akan menciptakan lingkungan yang nyaman untuk udang tumbuh dan berkembang. Parameter kualitas air suatu perairan tidaklah tetap sepanjang waktu, namun sangat dinamis dimana selalu terjadi perubahan akibat perubahan lingkungan, cuaca dan proses-proses biologis di dalamnya seperti proses fotosintesis, respirasi dan ekskresi hasil metabolism. Namun parameter kualitas air dapat dikendalikan agar selalu berada pada kisaran yang bisa ditoleransi oleh udang dan memberikan pertumbuhan yang baik. Kondisi yang nyaman (baik) akan meminimalkan proses perubahan pakan menjadi energi, sehingga pakan yang dimakan akan lebih banyak dikonversi menjadi daging. Dalam pengelolaan air perlu dilakukan pengukuran kualitas air kolam dan sumber secara berkala dan rutin karena akan menjadi dasar dalam melakukan pengelolaan air agar tetap berada pada kondisi optimal.
Produksi Udang Sayur Untuk Memberdayakan Backyard Hatcherylisa ruliaty 631971
Produksi udang sayur ini dimaksudkan untuk memanfaatkan serta memberdayakan bak-bak backyard hatchery udang yang telah lama tidak beroperasi. Produksi udang sayur juga merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi serangan penyakit Myo pada udang vaname.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Presentasi Budidaya Sistem Bioflok.pptx
1. BUDIDAYA IKAN NILA/LELE
SYSTEM BIOFLOK DI KOLAM
TERPAL
.Disajikan Dalam Rangka Pelatihan Pembudidaya dan Petugas Oleh Dinas Perikanan Kab. Konawe
Di Kecamatan Abuki, 30 Maret 2023
2. CURRICULUM VITAE
1. Nama : Jamrullah Usman, S.S.T.Pi
2. TTL : Unaaha / 20 Nopember 1991
3. Agama : Islam
PENDIDIKAN
1. SDN 2 PARAUNA (TAMAT 2003)
2. SMPN 1 UNAAHA (TAMAT 2006)
3. SPP/SPMA WAWOTOBI (TAMAT 2009)
4. SEKOLAH TINGGI PERIKANAN (STP) JAKARTA (TAMAT 2013)
PEKERJAAN
1. PENYULUH PERIKANAN BANTU KEMENTRIAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
3. PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk semakin meningkat sehingga
kebutuhan pangan juga semakin meningkat
Hasil tangkapan ikan yang semakin menurun
Ketersediaan lahan dan air untuk budidaya semakin terbatas
Harga pakan yang semakin mahal
Masalah pencemaran lingkungan Yang Makin Serius
Perlu teknologi budidaya yang ramah lingkungan, hemat lahan,
hemat air, hemat pakan, dan produktifitas tinggi
TEKNOLOGI BIOFLOK merupakan salah satu jawaban masalah
diatas.
4. APA ITU BIOFLOK?
Bioflok sendiri berasal dari kata bios yang
artinya “kehidupan” dan flok “gumpalan”.
Jadi bioflok adalah kumpulan dari berbagai
organisme (bakteri, jamur, algae, protozoa,
cacing dll), yang tergabung dalam gumpalan
(floc).
Bioflok dapat terbentuk jika ada 4 komponen
yaitu sumber karbon, bahan organik dari sisa
pakan dan kotoran ikan, bakteri pengurai dan
ketersediaan oksigen.
5.
6. PRINSIP KERJA BIOFLOC
•
Konsep :
Senyawa nitrogen anorganik ( terutama amonia yang bersifat racun bagi
ikan ) didaur ulang menjadi protein sel mikroba sehingga bisa dimakan hewan pemakan
detritus seperti nila, udang vaname dan ikan lele.
amoniak
mikroba
ikan
diurai dimakan
Mengeluarkan kotoran
7. KEUNGGULAN BUDIDAYA SISTEM
BIOFLOK
1. Survival rate 90 %, ikan lebih tahan hidup.
2. FCR 1,03, artinya untuk menghasilkan 1kg ikan butuh 1,03 Kg pakan. ini karena
kotoran diubah lagi menjadi pakan. Teknik lain FCR mencapai 1,5.
3. Tebarannya 100 - 120 ekor / M3 untuk ikan nila dan 1000 -1500 ekor / M3 untuk ikan
lele.
4. Lebih cepat besar
5. waktu peliharaan singkat, hanya 4-6 bulan ( ikan nila ) dan 2,5 – 3 bulan (Lele)
6. Tidak perlu repot sering ganti air
7. Tidak bau karena kotoran ikan didaur ulang untuk jadi pakan oleh bakteri baik
8. Hasil panen dan keuntungan lebih banyak.
9. Hemat pakan, karena penyerapan pakan lebih baik.
10. Hemat lahan, karena padat tebar lebih banyak dan membutuhkan cahaya matahari
yang minim
11. Limbah dan kotoran lebih sedikit, sehingga menjadi lebih ramah lingkungan.
12. Kondisi air lebih sehat karena cukup oksigen, serta sisa pakan dan bahan organik
lain dimanfaatkan sebagai hara pembentuk flok bakteri.
8. KELEMAHAN BUDIDAYA SISTEM BIOFLOK
Memerlukan aerator untuk Oksigen, artinya mutlak
memerlukan listrik setiap saat. Jika aerator berhenti
maka kandungan air akan kelebihan nitrat dan menjadi
asam.
Memerlukan ketelitian dan ketekunan untuk mengontrol
kadar pH, Suhu, DO dan jumlah bioflok , apakah terlalu
pekat atau tidak.
Memerlukan waktu yang agak lama untuk dapat
memahami system bioflok.
9. PENYIAPAN WADAH & AIR
Rendam kolam yang masih
baru denga air minimal 3
hari
Selanjutnya air bekas
perendaman dibuang, lalu
kolam dibersihkan dan
dijemur selama 12 jam.
Isi kolam dengan air sumber
setinggi 40 cm.
Nyalakan mesin blower dan
sistem aerasi secara terus
menerus
10.
11. PENYIAPAN BENIH
Pastikan benih dalam kondisi sehat
(Gerakan lincah, warna cerah dan
Tidak luka atau ditempeli parasite)
Lakukan proses aerasi pada air bak
Masukkan garam 1 kg/M3 air
Lakukan proses aklimatisasi pada
saat melakukan penebaran
Berikan pakan pada hari ke 2 setelah
penebaran, selama 7 hari pertama
dengan dosis 1% dari biomassa per
hari dengan frekwensi 2 kali sehari
12. PENYIAPAN MEDIA BIOFLOK
Masukkan garam dengan dosis 1 kg/M3
Lakukan pengecekan pH air, kondisikan pada pH 7-8
Masukkan kapur dolomit dengan dosis 50 gr/M3 apabila
pH air <8, apabila pH air >8 tidak perlu penembahan kapur
dolomit.
Masukkan molase dengan dosis 100 ml/M3 atau gula
pasir dengan dosis 50 gr/M3.
Masukkan probiotik yang mengandung bakteri Basillus sp
dengan dosis 10 gram/M3 (jika bentuk bubuk), 5 ml/M3
(jika bentuk cairan)
13. PENGELOLAAN KUALITAS AIR
PARAMETER TOLERANSI DISARANKAN
Suhu 25 – 30o
C 27 - 30ov
C
Salinitas 0 – 5 ppt 0,1 – 3 ppt
Oksigen
terlarut
Min 1 mg/l > 3 mg/l
Karbondioksid
a
< 10 mg/l 0
pH 7 – 9 8
Amonia < 1 mg /l NH3 0
14. PEMBERIAN GARAM
Pemberian garam juga memiliki fungsi :
1. Untuk Menekan Perkembangan Parasit
2. untuk mencegah munculnya kasus penyakit methaemoglobine yang
disebabkan oleh senyawa nitrit dalam air.
• Pemberian garam untuk pengobatan dengan dosis 1 kg/m3 air. Begitu pula
ikan menggantung dipermukaan pada pagi hari berikan garam dengan dosis
yang sama.
• Garam diberikan bila ada penambahan air, jumlah garam yang diberikan adalah
3 kg/m3 air yang dimasukkan.
• Garam dapat meningkatkan toleransi ikan terhadap NH3
15. • G R A D I N G I K A N adalah suatu tindakan untuk penyeleksian / pemilahan ukuran ikan agar
diperoleh ukuran yang seragam atau rata. Tujuan utama kegiatan grading ikan adalah untuk
penyeragaman ukuran benih
ikan. Dalam kegiatan ini ikan dipisahkan menjadi 2 atau 3 ukuran tergantung pada
komposisi variasi benih ikan
16. PENGELOLAAN PAKAN
Bobot
Ikan
( gr )
Ukuran
Pakan
( mm )
FR
( % )
5 - 25 1 3
26 - 60 2 3
61 - 125 3 2
> 125 3 1,5
Perhitung Dosis Pakan
Jumlah Pakan = Biomassa x FR
Biomassa =
Jumlah ikan x bobot ikan per ekor
Lakukan pemberian pakan pada pagi dan sore hari secara
konsisten dengan dosis pakan sejak hari ke-8 hingga panen
berdasarkan Feeding Ratio (FR)
Sampling bobot ikan
seminggu sekali untuk
perhitungan dosis pakan
Seminggu sekali berikanan pakan yang telah dicampurkan
probiotik pakan yang mengandung Lactobacillus sp dengan dosis
5 gr/100 ml air ke dalam 1 kg pakan
17. PENGELOLAAN MEDIA
Setelah sebulan kotoran perlu dibuang,
seminggu sekali dengan cara mengakat
pipa outlet atau membuka kran
pembuangan.
Tambahkan air untuk mengganti air yang
terbuang.
Ukur volume flok setiap minggu dengan
Imhoff cone
Apibila volume flok mencapai 100 ml per
1000 ml air media, maka ikan perlu
dipuasakan selama 24 jam, setelahnya
volume flok diukur Kembali.
Apabila volume flok < 20 ml per 1000 ml air
media, maka perlu penambahan molase
atau gula pasir dengan dosis disesuaikan
dengan jumlah pakan yang diberikan setiap
harinya. Dosis 100 ml molase atau 50 gr
gula pasir tiap 150 gram pakan
18. SAMPLING DAN PERTUMBUHAN
IKAN.
Sampling merupakan kegiatan yang mutlak harus dilakukan karena sampling memiliki
fungsi antara lain :
➢ Mengetahui berat rata-rata ikan dan perumbuhan ikan ( cepat, normal atau
lambat)
➢ Untuk mengetahui kondisi kesehatan ikan (rata atau tidak rata, sehat atau ada
tanda-tanda sakit) dan menentukan masa panen.
➢ Untuk menentukan kebutuhan pakan serta memperkirakan hasil panen (bimassa)
serta populasi ikan.
➢ Sampling ini sebaiknya dilakukan seminggu sekali untuk mengetahui pertumbuhan
ikan setiap minggunya.
➢ Ikan ditangkap dengan menggunakan serok kemudian ditimbang dan dihitung
jumlahnya
➢ Misalnya ikan yang tertangkap ditimbang beratnya 1 kg dan isinya
20 ekor berarti berat rata-rata ikan adalah 50 gram/ ekor.
19. PEMANENAN IKAN
Lakukan pemanenan secara total atau parsial (Sebagian)
pada pagi hari atau malam hari.
Siapkan hapa penampungan, pasang pada kolam yang
belum akan dipanen atau bak lain.
Surutka air hingga kedalaman 10 – 20 cm.
Serok ikan secara hati-hati, kemudian tamping dalam
hapa.
Lakukan penyortiran dengan alat grading.
Kembalikan ikan yang tidak sesuai ukuran pasar dalam
bak pemelihraan semula dan tambahkan air untuk
penumbuhan bioflok.
Jika panen total, bak dikuras, dibersihkan dan dikeringkan
selama minimal 2 hari untuk digunakan pada siklus
selanjutnya.