1. KULIAH I
POTENSI, MASALAH DAN PENGEMBANGAN
PERIKANAN BUDIDAYA
OLEH
Dr.Ir. H.Andi Gusti Tantu,MP
MATERI KULIAH BUDIDAYA PERAIRAN LANJUTAN
SEMESTER I TA. 2011/2012
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS 45 MAKASSAR
2. AKUAKULTUR (FAO, 1990):
“pemeliharaan organisme akuatik termasuk ikan, moluska,
crustacea dan tumbuhan akuatik”
MENUNJUKKAN BEBERAPA BENTUK INTERVENSI
DALAM PROSES PEMBESARAN UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKSI penebaran teratur,
pemberian pakan, perlindungan terhadap predator.
KEPEMILIKAN INDIVIDU ATAU PERUSAHAAN ATAS
STOK YANG DIPELIHARA.
3. BENTUK-BENTUK AKUAKULTUR:
MELEPAS YANG MUDA UNTUK DIBESARKAN DI
DANAU ATAU WADUK – MENJAGA DIRI ALAMI –
DITANGKAP,
MENANGKAP YANG MUDA – DIBESARKAN S/D
UKURAN KONSUMSI (WADAH KHUSUS)
PEMELIHARAAN MULAI TELUR - PANEN
4. PEMBAGIAN AKUAKULTUR
BERDASARKAN SALINITAS MEDIA KULTUR:
- kultur air tawar
- marikultur
- kultur air payau
BERDASARKAN WADAH YANG DIGUNAKAN:
- kolam
- rakit
- kurungan
- tali
- bak
- kantong
BERDASARKAN DERAJAT INTENSITAS KULTUR:
- ekstensif
- semi intensif
-intensif
BERDASARKAN JUMLAH JENIS YANG DIKULTUR:
- monokultur
- polikultur
5. POTENSI
SUMBERDAYA PERIKANAN BUDIDAYA
DI INDONESIA
POTENSI ALAM BAHARI INDONESIA BERUPA 81.000 KM PANJANG
PANTAI, PERAIRAN TELUK DAN PULAU KECIL YANG RELATIF
TENANG DAN JERNIH, HAMPARAN TERUMBU KARANG, PADANG
LAMUN DAN MANGROVE SANGAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN
BUDIDAYA LAUT
POTENSI BUDIDAYA AIR TAWAR DAN AIR PAYAU, MELIPUTI
PERAIRAN UMUM, SUNGAI, DANAU, WADUK, KOLAM DAN TAMBAK.
KOMODITAS IKAN, UDANG, MOLUSKA DAN BIOTA LAINNYA
MEMPUNYAI NILAI STRATEGIS UNTUK DIKEMBANGKAN KARENA
NILAI EKONOMISNYA YANG TINGGI SEBAGAI KOMODITI EKSPOR
DAN SEBAGAI PRODUK BAHAN PANGAN, OBAT-OBATAN, KOSMETIK,
DLL.
6. NILAI STRATEGIS
PERIKANAN BUDIDAYA
MENDUKUNG PEMENUHAN KEBUTUHAN AKAN
PROTEIN HEWANI BERGIZI TINGGI
PENYEDIA LAPANGAN KERJA
SUMBER PENDAPATAN PEMBUDIDAYA
SUMBER DEVISA NEGARA YANG POTENSIAL
8. ANALISIS PERKEMBANGAN AKUAKULTUR INDONESIA
Produksi (ribu ton)
51000
39000
36.600
27000
Cina
15000
3000
2500
2000
1500
Indonesia
1000
1.400
500
0
49
60
70
80
90
00
04
Tahun
Tahun 1949 Indonesia = Cina ≈ 20.000 Ton
9. KOMPONEN
CINA*)
INDONESIA
Panjang Garis Pantai (Km)
32.000
81.000 1)
Laut Dangkal (Ha)
939.000
-
Teluk (Ha)
168.000
4.170.000 2)
Pantai Berlumpur (Ha)
590.000
-
-
1.224.0001)
Kolam (Ha)
1.994.000
526.0001)
Danau (Ha)
880.000
630.0003)
1.568.000
63.7763)
-
13.527.0003)
Sungai (Ha)
371.000
5.953.0003)
Sawah (Ha)
1.305.000
6.139.0003)
Tambak (Ha)
ReservoIr (Ha)
Rawa (Ha)
Lainnya
Catatan : * ) Data area budidaya Cina Tahun 1997 (Zhiwen, 1999);
2
3
142.000
1)
Statistik Perikanan Budidaya 2004;
) Masterplan Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Ditjen Budidaya, DKP 2005;
) Masterplan Program Pengembangan Budidaya Air Tawar, Ditjen Budidaya, DKP 2005
10. PERKEMBANGAN BUDIDAYA LAUT
DI INDONESIA
PENGENALAN TEKNOLOGI BUDIDAYA LAUT KJA
(1978)
KEPPRES No 23/1982 (PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT) (1982)
PERTAMBAHAN
PENDUDUK
PERUBAHAN KONSUMSI
MASYARAKAT
OVER FISHING
PENURUNAN KUALITAS
LINGKUNGAN
PERMINTAAN & KEBUTUHAN
IKAN DUNIA
?
11. POTENSI LINGKUNGAN & KOMODITAS BUDIDAYA LAUT
POTENSI EKONOMI KAWASAN PESISIR & LAUT
PEMILIHAN DAN PENYESUAIAN TERHADAP 6 ZONA
PESISIR UNTUK BUDIDAYA LAUT
KERAGAMAN BENTANG ALAM DAN SUHU AIR WILAYAH
TROPIS
POTENSI LESTARI BUDIDAYA LAUT (46,7 JT TON),
DIBANDING PERIKANAN TANGKAP (5,006 JT TON),
BUDIDAYA TAMBAK (1 JT TON) & BUDIDAYA AIR TAWAR
(1,039 TON)
12. PERIKANAN BUDIDAYA
RAMAH LINGKUNGAN
PROSES ALAM
KEGIATAN MANUSIA
PERUBAHAN TOPOGRAFI LAHAN DAN DASAR
EVALUASI
IDENTIFIKASI
PRIORITAS SKALA TEKNOLOGI
YANG DITERAPKAN
KARAKTERISASI
PEMETAAN
SASARAN KOMODITAS
YANG DIKEMBANGKAN
SUMBERDAYA LAHAN BUDIDAYA YANG:
LESTARI & DIMANFAATKAN SECARA OPTIMAL
PERIKANAN BUDIDAYA YANG RAMAH LINGKUNGAN
13. KEGIATAN PERIKANAN BUDIDAYA
MENGHASILKAN PANGAN
(2) MENINGKATKAN PENDAPATAN
(3) MENYERAP TENAGA KERJA
MEMBERI KONTRIBUSI UNTUK DIVERSIFIKASI PRODUKSI
PRIMER
(1)
(4)
MENINGKATNYA PERMINTAAN AKAN LOKASI & SUMBERDAYA
PERIKANAN OLEH KEGIATAN LAIN
KOMPETISI DALAM PEMANFAATAN RUANG & SUMBERDAYA
14. (lanjutan)
KOMPETISI DALAM PEMANFAATAN RUANG & SUMBERDAYA
NAVIGASI
KONSERVASI WILAYAH
DAERAH RAWAN/MANGROVE
PERTANIAN
PENDUDUK DAN KEGIATAN INDUSTRI
AKTIVITAS PELABUHAN
PARIWISATA
PENINGKATAN DEGRADASI MUTU LINGKUNGAN
KERUSAKAN HABITAT
KONSERVASI RAWA & MANGROVE
PENCEMARAN PERAIRAN
15. PERAN AKUAKULTUR
MENOPANG PEMENUHAN KEBUTUHAN BAHAN
PANGAN
PENYEDIA BAHAN BAKU BIO INDUSTRI
UPAYA PELESTARIAN SPESIES IKAN YANG
TERANCAM PUNAH
MENINGKATKAN TARAF HIDUP PEMBUDIDAYA
KECIL
16. PENGELOLAAN MENURUT INTENSITAS KULTUR:
1
2
3
EKSTENSIF
ENDOGENOUS
PAKAN ALAMI
SEMI INTENSIF
PADAT
PENEBARAN
EKSOGENOUS
PAKAN BUATAN
INTENSIF
(1) Pembiayaan modal; (2) Derajat pengelolaan; (3) Kerentanan terhadap
penyakit
18. PERBANDINGAN UNGGULAN
PERIKANAN BUDIDAYA NEGARA LAIN
RRC
Produsen akuakultur No. 1 di dunia
(40 juta ton/tahun)
Vietnam
Eksportir terbesar udang ke Jepang
Ekspor terbesar catfish ke AS & UE
Thailand
Eksportir terbesar udang ke AS &
UE
Filipina
Eksportir terbesar karaginan
19. PERBANDINGAN UNGGULAN
PERIKANAN BUDIDAYA NEGARA LAIN
RRC
Produsen akuakultur No. 1 di dunia
(40 juta ton/tahun)
Vietnam
Eksportir terbesar udang ke Jepang
Ekspor terbesar catfish ke AS & UE
Thailand
Eksportir terbesar udang ke AS &
UE
Filipina
Eksportir terbesar karaginan
20. KONSEP PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA
KEMAMPUAN MEMBELI
KESEDIAAN IKAN
PERMINTAAN IKAN
PERKEMBANGAN PENGETAHUAN UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN
ORIENTASI IKAN
- Reproduksi
- Nutrisi
- Kontrol kesehatan
- Bio Engineering
Komersialisasi budidaya ikan
ORIENTASI PASAR
- Kebiasaan makan
- Perkembangan pengolahan
Pemasaran
Kenaikan pendapatan per kapita
21. KENDALA DAN MASALAH
BUDIDAYA (1)
I.
LINGKUNGAN / ALAM:
(1)
SUMBERDAYA LAHAN TERBATAS / SULIT
DIKEMBANGKAN
KUANTITAS & KUALITAS AIR TERBATAS
BENCANA ALAM
PENCEMARAN
PENATAAN WILAYAH/RUANG
DEGRADASI TANAH
EUTROFIKASI
RED TIDE
PEMBUANGAN LIMBAH
PENEBANGAN HUTAN
MANAJEMEN/PEMANFAATAN PERAIRAN KURANG BAIK
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
22. KENDALA DAN MASALAH
BUDIDAYA (2)
II. SOSIAL EKONOMI:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
TERBATASNYA SARANA/PRASARANA PRODUKSI
HARGA PRODUK PERIKANAN YANG FLUKTUATIF
KUALITAS SUMBER DAYA PERIKANAN MASIH RENDAH
PERDAGANGAN GLOBAL YANG KOMPETITIF
KETATNYA PERSYARATAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN
DARI NEGARA-NEGARA IMPORTIR
LEMAHNYA INFORMASI TENTANG PASAR DUNIA
TUNTUTAN TATA CARA BUDIDAYA YANG BERTANGGUNG
JAWAB
TUNTUTAN KONSUMEN TENTANG KEANEKARAGAMAN
JENIS, BENTUK DAN PENYAJIAN
LEMAHNYA KEPASTIAN USAHA & KEAMANAN
23. KENDALA DAN MASALAH
BUDIDAYA (3)
III. TEKNOLOGI
1. PENYEDIAAN TEKNOLOGI PERBENIHAN
BELUM SEPENUHNYA MEMADAI
2. PENYEDIAAN PAKAN BUATAN
3. PENGUASAAN TEKNIK
PENANGGULANGAN PENYAKIT
24. KENDALA DAN MASALAH
BUDIDAYA (4)
IV. KELEMBAGAAN:
1.
KETERBATASAN PELAYANAN & JUMLAH
PENYULUH
2.
ORGANISASI PEMBUDIDAYA IKAN BELUM
BERKEMBANG DENGAN BAIK (SDM)
3.
DUKUNGAN LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN
NON BANK DALAM MODAL & PENGELOLAAN
USAHA
25. KENDALA DAN MASALAH
BUDIDAYA (5)
V. EKSPOR KOMODITI PERIKANAN:
PERSYARATAN MUTU & SANITASI:
KANDUNGAN HORMON, LOGAM BERAT,
ANTIBIOTIK, BAKTERI PATOGEN, BIOTOKSIN,
PESTISIDA DALAM LINGKUNGAN BUDIDAYA
26. PERMASALAHAN
• PEMBANGUNAN YANG KURANG MEMPERHATIKAN
PENATAAN RUANG
• LAHAN POTENSIAL UNTUK AKUAKULTUR YANG TERANCAM
ALIH FUNGSI / GANGGUAN KEGIATAN LAIN
• BENTURAN KEPENTINGAN DALAM PEMANFAATAN LAHAN
• PENURUNAN DAYA DUKUNG LAHAN / PERAIRAN
• KERENTANAN USAHA AKUAKULTUR TERHADAP SEGALA
BENTUK BAHAN PENCEMARAN
27. TANTANGAN YANG DIHADAPI
PERDAGANGAN GLOBAL YANG KOMPETITIF
KETATNYA PERSYARATAN MUTU & KEAMANAN PANGAN
TUNTUTAN KONSUMEN TERHADAP MUTU
PENGANEKARAGAMAN JENIS, BENTUK PRODUK & CARA
PENYAJIAN
TUNTUTAN PELAKSANAAN RESPONSIBLE AQUACULTURE
INFORMASI PASAR YANG MASIH LEMAH
EKSPOR DIDOMINASI OLEH HASIL HAYATI ALAM
IKLIM USAHA YANG KURANG KONDUSIF
