SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
INTERFERON 1
Definisi
Interferon adalah suatu senyawa
glikoprotein yang dibentuk oleh sel tubuh
akibat berbagai rangsang, spesifik terhadap
selinang tetapi tidak spesifik terhadap virus
(Mutschler, 1986). Interferon dipakai untuk
tujuan pengobatan karena berkhasiat sebagai
antiviral dan antiproliferatif, selain itu sebagai
imunomodulator. Senyawa interferon adalah
bagian dari sistem pertahanan tubuh nonspesifik
dan senyawa tersebut akan terinduksi pada
tahap awal infeksi virus.
3
KLASIFIKASI
INTERFERON
a) Interferon-α yang dibuat oleh sel-sel darah putih,
berperan sebagai molekulanti-viral.
b) Interferon-β dihasilkan oleh fibroblas dan dapat
bekerja pada hampir semua sel didalam tubuh
manusia
c) Interferon-γ dihasilkan oleh limfositsel T pembantu
dan hanya bekerja pada sel-sel tertentu, seperti
makrofag, sel endotelial, fibroblas, sel T sitotoksik,
dan limfosit B.
4
AKSI INTERFERON
Apabila sel terinfeksi virus, sel
yang mungkin akan rusak atau mati
memproduksi interferon sebagai respons
terhadap rangsang (stimuli) tersebut.
Interferon kemudian dibebaskan dan
berikatan dengan reseptor pada sel lain
(sel tetangga) yang belum terinfeksi.
Interferon akan menginduksi protein
antiviral apabila sel tetangga tersebut
diserang virus. Selain virus penginfeksi,
stimuli dapat berasal dari untai ganda
RNA, endotoksin, mitogen dan antigen.
5
FUNGSI INTERFERON
✦ A. Sebagai Antivirus Sebagai Antivirus
✦ B. Pengobatan Hepatitis B dan C
✦ C. Pengobatan SARS
✦ D. Pengobatan Penyakit Lain
✦ Interferon alfa-2a (Roferon-A) disetujui FDA untuk
mengobati Leukemia
✦ Interferon alfa-2b telah disetujui untuk pengobatan
Sarkoma
✦ Interferon beta-1b (Betaseron) dan interferon beta-1a
(Avonex) disetujui untuk pengobatan multiple sclerosis.
6
MEKANISME KERJA INTERFERON
Ketika sel mati karena virus RNA dan kemudian
mengalami lisis, ribuan virus ini akan menginfeksi sel – sel
terdekat. Sel – sel yang sebelumnya telah menerima interferon
akan memperingatkan sel – sel yang lain akan adanya “bahaya”
virus. Kemudian sel – sel tersebut akan mulai memproduksi
sejumlah besar protein yang dikenal dengan protein kinase
R(PKR). PKR secara tidak langsung diaktivasi oleh dsRNA
(sebenarnya oleh 2’-5’ oligoadenilat, yang diproduksi oleh 2’-5’
oligoadenilatsintetase yang diaktivasi oleh TLR3) dan kemudian
memulai transfer gugus fosfat (fosforilasi) ke suatu protein yang
dikenal sebagai elF2 (Eukaryotic Initiation Fakor 2/ Faktor
Inisiasi Translasi Eukariotik). Setelah fosforilasi, elF2 memiliki
kemampuan untuk menginisiasi translasi (memproduksi protein
– protein yang dikodekan oleh seluler mRNA).
7
8
Lanjutan..
Kemampuan ini dapat mencegah
replikasi virus, menghambat fungsi ribosom sel
normal dan membunuh baik virus maupun sel
inang jika responnya menjadi aktif untuk
waktu yang cukup. Semua RNA didalam sel
juga akan terdegradasi, mencegah mRNA
ditranslasikan oleh elF2, jika beberapa elF2
gagal untuk difosforilasi (Tizard, 2004)
✦ Interferon dapat menyababkan meningkatnya aktivitas
penginduksi p53 dalam sel – sel yang terinfeksi virus dan
meningkatkan produksi dari produk gen p53. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya apoptosis dan membatasi
kemampuan virus untuk menyebar. Meningkatnya level
transkripsi tidak terlihat dalam sel – sel yang tidak terinfeksi,
tetapi hanya sel – sel terinfeksi yang menunjukkan
peningkatan apoptosis. Dengan membiarkan gen ini inaktif,
maka akan membantu efek apoptosis. Dengan kata lain
interferon meningkatkan efek apoptosis dari p53, meskipun
tidak mutlak diperlukan. Sel – sel normal mengeluarkan
respon apoptosis yang lebih kuat dari sel – sel tanpa p53
(Tizard,2004).
9
✦ Interferon dapat meningkatkan sekaligus menghambat
fungsi sel. Fungsi penghambat utamanya adalah
memperlambat pertumbuhan sel normal dan sel
neoplastic. IFN-Y meningkatkan kemampuan makrofag
untuk membunuh bakteri dan protozoa dengan cara
aktivasi makrofag. Aktivasi ini penting untuk
perkembangan resistensi terhadap mikroorganisme
pathogen tertentu. Sebagai contoh bakteri
Mycobacterium tuberculosis, Rhodococcus equi.
10
✦ Interferon juga memiliki efek komplek pada sel respon
imun sehingga dapat menekan reaksi campuran
limfosit tetapi juga meningkatkan graft rejection. IFN-y
meningkatkan atau menekan reaksi hipersensitivitas,
tergantung pada dosis dan waktunya. Interferon
meningkatkan aktivitas sel T sitotoksik dengan
menginduksi sel T untuk memproduksi reseptor IL-2
dan IL-2. Selain itu, interferon juga meningkatkan
aktivitas sel suppressor dengan menggertak sintesis
prostaglandin, ACTH, dan endorphin. Jadi interferon
dapat bersifat imunosupressif dan juga dapat
meningkatkan resistensi sel inang terhadap serangan
tumor dan virus (Tizard, 2004).
11
12
EFEK SAMPING INTERFERON
Pertama, adanya efek samping yang dapat
timbul berupa gejala demam, nyeri otot,
malaise, dan sakit kepala.
Kedua, penggunaan interferon dalam jangka
waktu yang panjang akan menyebabkan
turunnya kemampuan organ penglihatan serta
dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Ketiga, masa terapi interferon sangat lama,
bahkan mencapai lebih dari satu tahun. Ini
akan menyusahkan pasien karena interferon
biasanya dikonsumsi melalui infus.
13
CONTOH PENERAPAN INTERFERON
Diambil dari jurnal berjudul “Hubungan Kadar
Interferon-Gamma Serum dengan Derajat Kepositifan
Sputum Basil Tahan Asam pada Tuberkulosis Paru Kasus
Baru” pada tahun 2018, yang ditulis oleh Andi Khomeini
Takdir, Erwin Arief, Nur Ahmad Tabri, Arifin Seweng
tertulis bahwa Interferon gamma (IFN-γ) yang merupakan
sitokin dari sel Th-1 penting dalam upaya mengeliminasi
M. tuberculosis. Interferon gamma ini berperan dalam
membentuk granuloma pasca infeksi M. tuberculosis.
Namun demikian, IFN-γ tidak hanya diproduksi untuk
mengeliminasi M. tuberculosis, tapi juga sebagai respon
terhadap bakteri intraseluler lainnya, komponen bakteri,
adanya Interleukin-12 (IL-12), kombinasi IL-12 dan
interleukin-18 (IL-18), atau IFN-γ.
Kadar IFN-γ yang diperoleh pada serum
pasien TB lebih tinggi dibandingkan subjek
kontrol. Hasil analisis menunjukkan bahwa
kadar IFN-γ subjek kontrol cukup rendah jika
dibandingkan dengan subjek dengan BTA
positif 3. Sementara median kadar IFN-γ
subjek dengan BTA positif 1 dan BTA positif
2 tidak terlihat perbedaan yang cukup
bermakna dengan subjek kontrol yang sehat.
Pada penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa kadar IFN-γ serum cenderung
meningkat seiring dengan bertambahnya
derajat kepositifan sputum BTA. Selain itu,
didapatkan hubungan yang signifikan secara
satatistik antara kadar IFN-γ serum dengan
derajat kepositifan sputum BTA.
Gambar 1. Blox plot kadar IFN-γ serum dengan derajat
kepositifan sputum BTA
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksanaPpt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Mahesa Suryanagara
 
Imunologi; respon imun nonspesifik
Imunologi; respon imun nonspesifikImunologi; respon imun nonspesifik
Imunologi; respon imun nonspesifik
Lisa Andina
 
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Welly Andrei
 
Ikmal musyadad
Ikmal musyadadIkmal musyadad
Ikmal musyadad
ikmalweh
 
Virus Menguntungkan
Virus MenguntungkanVirus Menguntungkan
Virus Menguntungkan
Amel Womwom
 

What's hot (19)

Antigen
AntigenAntigen
Antigen
 
Adjuvant
AdjuvantAdjuvant
Adjuvant
 
Produksi vaksin rekombinasi
Produksi vaksin rekombinasiProduksi vaksin rekombinasi
Produksi vaksin rekombinasi
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Imunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksiImunologi terhadap infeksi
Imunologi terhadap infeksi
 
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksanaPpt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
 
BIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPTBIOLOGI_M6KB4 PPT
BIOLOGI_M6KB4 PPT
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 
Modul 2 kb 3 (c)
Modul 2 kb 3 (c)Modul 2 kb 3 (c)
Modul 2 kb 3 (c)
 
Imunitas
ImunitasImunitas
Imunitas
 
Imunologi; respon imun nonspesifik
Imunologi; respon imun nonspesifikImunologi; respon imun nonspesifik
Imunologi; respon imun nonspesifik
 
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)
 
Ikmal musyadad
Ikmal musyadadIkmal musyadad
Ikmal musyadad
 
Ppt bioteknologi produksi vaksin rekombinan
Ppt bioteknologi produksi vaksin rekombinanPpt bioteknologi produksi vaksin rekombinan
Ppt bioteknologi produksi vaksin rekombinan
 
Virus Menguntungkan
Virus MenguntungkanVirus Menguntungkan
Virus Menguntungkan
 
Anti biotika1
Anti biotika1Anti biotika1
Anti biotika1
 
Farmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. AntibiotikaFarmakologi I. Antibiotika
Farmakologi I. Antibiotika
 
Imunologi; imunologi infeksi
Imunologi; imunologi infeksiImunologi; imunologi infeksi
Imunologi; imunologi infeksi
 
Pertemuan 3 imunitas terhadap parasit
Pertemuan 3 imunitas terhadap parasitPertemuan 3 imunitas terhadap parasit
Pertemuan 3 imunitas terhadap parasit
 

Similar to Ppt bioteknologi interferon

Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Surya Seftiawan Pratama
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
MJM Networks
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
MJM Networks
 

Similar to Ppt bioteknologi interferon (20)

Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
 
Persentasi contoh produk SYRUP By Melati PPT 2.ppt
Persentasi contoh produk SYRUP By Melati PPT 2.pptPersentasi contoh produk SYRUP By Melati PPT 2.ppt
Persentasi contoh produk SYRUP By Melati PPT 2.ppt
 
Alergi dan hipersensitivitas
Alergi dan hipersensitivitasAlergi dan hipersensitivitas
Alergi dan hipersensitivitas
 
Imunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptxImunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptx
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
20220309, Bahan Aktif Immune Booster.pptx
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
immunologi manusia.pptx
immunologi manusia.pptximmunologi manusia.pptx
immunologi manusia.pptx
 
Kuliah Inflamasi.pptx
Kuliah Inflamasi.pptxKuliah Inflamasi.pptx
Kuliah Inflamasi.pptx
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
Aplikasi imunologi
Aplikasi imunologiAplikasi imunologi
Aplikasi imunologi
 

More from ALLKuliah

ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ALLKuliah
 
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxBAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
ALLKuliah
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
ALLKuliah
 

More from ALLKuliah (20)

ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
 
ppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxppt fisika.pptx
ppt fisika.pptx
 
PPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxPPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptx
 
ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta
 
PPT (schizophyta).pptx
PPT  (schizophyta).pptxPPT  (schizophyta).pptx
PPT (schizophyta).pptx
 
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxPPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
 
PPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxPPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptx
 
PPT (LAMUN).pptx
PPT  (LAMUN).pptxPPT  (LAMUN).pptx
PPT (LAMUN).pptx
 
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxBAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
 
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaPPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7
 
Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6
 
Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5
 
Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4
 
Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3
 
Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilan
 
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANFARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
 

Recently uploaded

TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
DocApizz
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 

Recently uploaded (15)

TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 

Ppt bioteknologi interferon

  • 2.
  • 3. Definisi Interferon adalah suatu senyawa glikoprotein yang dibentuk oleh sel tubuh akibat berbagai rangsang, spesifik terhadap selinang tetapi tidak spesifik terhadap virus (Mutschler, 1986). Interferon dipakai untuk tujuan pengobatan karena berkhasiat sebagai antiviral dan antiproliferatif, selain itu sebagai imunomodulator. Senyawa interferon adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan senyawa tersebut akan terinduksi pada tahap awal infeksi virus. 3
  • 4. KLASIFIKASI INTERFERON a) Interferon-α yang dibuat oleh sel-sel darah putih, berperan sebagai molekulanti-viral. b) Interferon-β dihasilkan oleh fibroblas dan dapat bekerja pada hampir semua sel didalam tubuh manusia c) Interferon-γ dihasilkan oleh limfositsel T pembantu dan hanya bekerja pada sel-sel tertentu, seperti makrofag, sel endotelial, fibroblas, sel T sitotoksik, dan limfosit B. 4
  • 5. AKSI INTERFERON Apabila sel terinfeksi virus, sel yang mungkin akan rusak atau mati memproduksi interferon sebagai respons terhadap rangsang (stimuli) tersebut. Interferon kemudian dibebaskan dan berikatan dengan reseptor pada sel lain (sel tetangga) yang belum terinfeksi. Interferon akan menginduksi protein antiviral apabila sel tetangga tersebut diserang virus. Selain virus penginfeksi, stimuli dapat berasal dari untai ganda RNA, endotoksin, mitogen dan antigen. 5
  • 6. FUNGSI INTERFERON ✦ A. Sebagai Antivirus Sebagai Antivirus ✦ B. Pengobatan Hepatitis B dan C ✦ C. Pengobatan SARS ✦ D. Pengobatan Penyakit Lain ✦ Interferon alfa-2a (Roferon-A) disetujui FDA untuk mengobati Leukemia ✦ Interferon alfa-2b telah disetujui untuk pengobatan Sarkoma ✦ Interferon beta-1b (Betaseron) dan interferon beta-1a (Avonex) disetujui untuk pengobatan multiple sclerosis. 6
  • 7. MEKANISME KERJA INTERFERON Ketika sel mati karena virus RNA dan kemudian mengalami lisis, ribuan virus ini akan menginfeksi sel – sel terdekat. Sel – sel yang sebelumnya telah menerima interferon akan memperingatkan sel – sel yang lain akan adanya “bahaya” virus. Kemudian sel – sel tersebut akan mulai memproduksi sejumlah besar protein yang dikenal dengan protein kinase R(PKR). PKR secara tidak langsung diaktivasi oleh dsRNA (sebenarnya oleh 2’-5’ oligoadenilat, yang diproduksi oleh 2’-5’ oligoadenilatsintetase yang diaktivasi oleh TLR3) dan kemudian memulai transfer gugus fosfat (fosforilasi) ke suatu protein yang dikenal sebagai elF2 (Eukaryotic Initiation Fakor 2/ Faktor Inisiasi Translasi Eukariotik). Setelah fosforilasi, elF2 memiliki kemampuan untuk menginisiasi translasi (memproduksi protein – protein yang dikodekan oleh seluler mRNA). 7
  • 8. 8 Lanjutan.. Kemampuan ini dapat mencegah replikasi virus, menghambat fungsi ribosom sel normal dan membunuh baik virus maupun sel inang jika responnya menjadi aktif untuk waktu yang cukup. Semua RNA didalam sel juga akan terdegradasi, mencegah mRNA ditranslasikan oleh elF2, jika beberapa elF2 gagal untuk difosforilasi (Tizard, 2004)
  • 9. ✦ Interferon dapat menyababkan meningkatnya aktivitas penginduksi p53 dalam sel – sel yang terinfeksi virus dan meningkatkan produksi dari produk gen p53. Hal ini akan menyebabkan terjadinya apoptosis dan membatasi kemampuan virus untuk menyebar. Meningkatnya level transkripsi tidak terlihat dalam sel – sel yang tidak terinfeksi, tetapi hanya sel – sel terinfeksi yang menunjukkan peningkatan apoptosis. Dengan membiarkan gen ini inaktif, maka akan membantu efek apoptosis. Dengan kata lain interferon meningkatkan efek apoptosis dari p53, meskipun tidak mutlak diperlukan. Sel – sel normal mengeluarkan respon apoptosis yang lebih kuat dari sel – sel tanpa p53 (Tizard,2004). 9
  • 10. ✦ Interferon dapat meningkatkan sekaligus menghambat fungsi sel. Fungsi penghambat utamanya adalah memperlambat pertumbuhan sel normal dan sel neoplastic. IFN-Y meningkatkan kemampuan makrofag untuk membunuh bakteri dan protozoa dengan cara aktivasi makrofag. Aktivasi ini penting untuk perkembangan resistensi terhadap mikroorganisme pathogen tertentu. Sebagai contoh bakteri Mycobacterium tuberculosis, Rhodococcus equi. 10
  • 11. ✦ Interferon juga memiliki efek komplek pada sel respon imun sehingga dapat menekan reaksi campuran limfosit tetapi juga meningkatkan graft rejection. IFN-y meningkatkan atau menekan reaksi hipersensitivitas, tergantung pada dosis dan waktunya. Interferon meningkatkan aktivitas sel T sitotoksik dengan menginduksi sel T untuk memproduksi reseptor IL-2 dan IL-2. Selain itu, interferon juga meningkatkan aktivitas sel suppressor dengan menggertak sintesis prostaglandin, ACTH, dan endorphin. Jadi interferon dapat bersifat imunosupressif dan juga dapat meningkatkan resistensi sel inang terhadap serangan tumor dan virus (Tizard, 2004). 11
  • 12. 12 EFEK SAMPING INTERFERON Pertama, adanya efek samping yang dapat timbul berupa gejala demam, nyeri otot, malaise, dan sakit kepala. Kedua, penggunaan interferon dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan turunnya kemampuan organ penglihatan serta dapat menyebabkan kerontokan rambut. Ketiga, masa terapi interferon sangat lama, bahkan mencapai lebih dari satu tahun. Ini akan menyusahkan pasien karena interferon biasanya dikonsumsi melalui infus.
  • 13. 13 CONTOH PENERAPAN INTERFERON Diambil dari jurnal berjudul “Hubungan Kadar Interferon-Gamma Serum dengan Derajat Kepositifan Sputum Basil Tahan Asam pada Tuberkulosis Paru Kasus Baru” pada tahun 2018, yang ditulis oleh Andi Khomeini Takdir, Erwin Arief, Nur Ahmad Tabri, Arifin Seweng tertulis bahwa Interferon gamma (IFN-γ) yang merupakan sitokin dari sel Th-1 penting dalam upaya mengeliminasi M. tuberculosis. Interferon gamma ini berperan dalam membentuk granuloma pasca infeksi M. tuberculosis. Namun demikian, IFN-γ tidak hanya diproduksi untuk mengeliminasi M. tuberculosis, tapi juga sebagai respon terhadap bakteri intraseluler lainnya, komponen bakteri, adanya Interleukin-12 (IL-12), kombinasi IL-12 dan interleukin-18 (IL-18), atau IFN-γ.
  • 14. Kadar IFN-γ yang diperoleh pada serum pasien TB lebih tinggi dibandingkan subjek kontrol. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar IFN-γ subjek kontrol cukup rendah jika dibandingkan dengan subjek dengan BTA positif 3. Sementara median kadar IFN-γ subjek dengan BTA positif 1 dan BTA positif 2 tidak terlihat perbedaan yang cukup bermakna dengan subjek kontrol yang sehat. Pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kadar IFN-γ serum cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya derajat kepositifan sputum BTA. Selain itu, didapatkan hubungan yang signifikan secara satatistik antara kadar IFN-γ serum dengan derajat kepositifan sputum BTA. Gambar 1. Blox plot kadar IFN-γ serum dengan derajat kepositifan sputum BTA