SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Oleh: Kartika Arum Wardani, S.ST., M.Imun
PRODI S1- FARMASI
STIKES KARYA PUTRA BANGSA TULUNGAGUNG
2020
IMUNOLOGI FARMASI
ANTIGEN
Pengertian Antigen
• Antigen merupakan substansi asing yang dapat menginduksi respon imun spesifik atau limfosit atau
antibodi.
• Antigen berupa molekul protein, glycoprotein maupun polysakarida suatu mikroba /patogen ataupun
berupa zat kimia (logam : nickel, merkuri dsb, obat-obatan).
• Tidak semua antigen dapat menimbulkan respon imun.
• Antigen yang dapat menimbulkan respon imun disebut dengan antigen imunogen.
• Antigen dibagi menjadi dua berdasarkan kemampuannya menimbulkan respon imun yaitu antigen
“self” dan “non-self”.
• Sedangkan berdasarkan sifatnya dalam mengikat sel T antigen ada yang berikatan dengan sel T dan
ada yang tidak berikatan dengan sel T.
• Macam-macam antigen : antigen patogen, antigen allergen, antigen tumor / kanker dll.
Tidak semua bagian dari molekul antigen (Ag)
berikatan dengan antibodi (Ab) melainkan
hanya bagian ujungnya. Bagian ujung ini
disebut sebagai epitop.
Epitop= determinan antigen =>> bagian dari
antigen yang berikatan dengan antibodi >>
menginduksi pembentukan antibodi yang dapat
diikat secara spesifik oleh reseptor antibodi.
PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT EPITOP :
 Merupakan antigen incomplit yang
tidak dapat menginduksi respon imun
dengan sendiri namun dapat bereaksi
dengan antibodi.
 Hapten dapat menjadi imunogen
melalui ikatan dengan molekul besar
atau disebut dengan molekul pembawa.
 Contoh hapten yaitu antibiotik dan
obat lain dengan BM kecil.
 Hapten juga memiliki epitop yang akan
dapat berikatan dengan paratop milik
antibodi
HAPTEN
PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT
SPESIFISITAS :
 Heteroantigen : Ag yang dimiliki oleh banyak spesies
 Xenoantigen : Ag yang hanya dimiliki oleh spesies tertentu
 Aloantigen : Ag yang spesifik untuk individu dalam satu spesies
 Antigen organ spesifik : Ag yang hanya dimiliki oleh organ
spesifik
 Autoantigen : Ag yang dimiliki alat tubuh sendiri
PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT
KETERGANTUNGAN TERHADAP SEL LIMFOSIT T :
 Ag yang T dependen  Ag yang memerlukan
pengenalan sel T terlebih dahulu untuk dapat
menimbulkan respons antibodi (gol. protein)
 Ag yang T independen  Ag yang dapat
merangsang sel B tanpa bantuan sel T untuk
membentuk antibodi (gol. lipopolisakarida)
PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT SIFAT
KIMIAWI :
 Komposisi bahan Ag dari hidrat arang
 Komposisi bahan Ag dari lipid
 Komposisi bahan Ag dari asam nukleat
 Komposisi bahan Ag dari protein
 Adalah molekul yang merupakan pemacu respons imun
yang sangat poten, bahkan bisa mengaktivasi sistem imun
spesifik maupun nonspesifik tanpa memerlukan
pengolahan intraseluler oleh APC
 Contoh superantigen : virus HIV, parasit Toksoplasma
Gondii, bakteri Staphilococcus Aureus
Superantigen
Antigen yang ditemukan
pada beberapa spesies
tertentu antara lain bahan
golongan darah pada
eritrosit
Aloantigen
 Racun yang biasanya berupa imunogen dan merangsang pembentukan
antibodi yang disebut antitoksin dengan kemampuan untuk
menetralkan
 Toksin dapat dibagi menjadi :
1. Toksin bakteri, seperti bakteri penyebab difteri dan tetanus
2. Fitotoksin, toksin asal dari tumbuhan seperti risin dari minyak jarak
3. Zootoksin, bisa berasal dari ular, kalajengking, lebah
Toksin
Proses Presentasi Antigen
MHC
(MAJOR
HISTOCOMPATIBILITY
COMPLEX)
 Sel B mengenal Ag dari
epitop pada molekul utuh,
sel T mengenal Ag dari
epitop pada fragmen
antigen (peptida) yang
diikat oleh molekul pada
permukaan APC . Molekul
inilah yang disebut MHC.
 Dalam kata lain, MHC
bagaikan “papan yang
memajang fragmen
antigen agar dapat
dikenali oleh sel limfosit T
untuk mengaktifkan
sistem imun spesifik”
3 MACAM MHC
 Terdapat 3 macam MHC  MHC I, MHC II, MHC III
 MHC I  terdapat dipermukaan semua sel tubuh yang mempunyai
nukleus dan trombosit sehingga bila sel-sel tersebut terinfeksi maka sel
limfosit T dapat mengenali dan menghancurkannya
 MHC II  terdapat dipermukaan sel-sel monosit, makrofag, APC
untuk memajang antigen sehingga sel limfosit T akan aktif ketika
mengenali adanya Ag yang dipresentasikan oleh molekul MHC II
dipermukaan sel-sel tersebut.
 MHC III  berperan dalam menentukan ekspresi komponen
komplemen dan sitokin
STRUKTUR MHC I DAN MHC II
(Reticulum Endoplasma
Rough/RER)
 Kemudian kompleks Ag-
MHC I meninggalkan RER
menuju badan Golgi dan
selanjutnya dibawa ke
permukaan sel agar dapat
dikenali oleh sel limfosit T
CD8⁺ cytotoxic (Tc)
 Karena hampir semua sel
bernukleus
mempresentasikan MHC I,
maka semua sel bernukleus
yang terinfeksi virus atau
mikroorganisme intraseluler
lainnyad apat dijadikan
sasaran oleh sel limfosit T
cytotoxic (Tc)
MHC I
MHC II
 Ag yang telah ditangkap
dan difagositosis oleh
APC diproses dijadikan
peptida kecil oleh enzim
lisosom
 Peptida kecil dari
pemecahan Ag kemudian
diikat oleh molekul MHC
II diluar RER dan dibawa
ke permukaan sel APC
agar dapat dikenali oleh
sel limfosit T CD4⁺ naif
dan mengaktifkan sistem
imun spesifik
PERBEDAAN PERAN MOLEKUL MHC I DAN MHC II
PADA PENGENALAN ANTIGEN OLEH SEL LIMFOSIT T
SITOKIN
Bagaimana Para Penjaga Keamanan Negara
Berkomunikasi Satu Sama Lain?
1. Telepon
2. SMS
3. Email
4. BBM
5. Surat
6. Fax
7. Whats up
8. Line
9. Twitter
10. Facebook
Bagaimana sel-sel imun
dalam tubuh kita
berkomunikasi satu
sama lain?
APA ITU SITOKIN … ?
 Protein pembawa pesan kimiawi sistem imun sebagai komunikasi dalam
interaksi antar sel imun dan memacu reaktivitas imun, baik pada
imunitas nonspesifik maupun spesifik
 Dalam kata lain, sitokin ibarat, “ … … … sel imun”
 Macam-macam sitokin  interleukin (IL), Tumor Necrosis Factor (TNF),
Interferon (IFN), Stem Cell Factor (SCF), kemokin, Tumor Growth Factor
(TGF), dll
FUNGSI DAN EFEK SITOKIN
 Autoregulasi terhadap sel penghasil sitokin itu sendiri (fungsi autokrin)
 Sitokin mengatur sel yang letaknya tidak jauh (fungsi parakin)
 Efek langsung :
1. Satu jenis sitokin tetapi punya lebih dari satu efek terhadap berbagai jenis sel
(pleiotropi)
2. Berbagai macam sitokin tetapi mempunyai efek yang sama (redundansi)
 Efek tidak langsung :
1. Sitokin menginduksi ekspresi reseptor untuk sitokin lain atau bekerjasama
dengan sitokin lain dalam merangsang sel (sinergisme)
2. Satu sitokin mencegah ekspresi reseptor atau produksi sitokin yang lain
(antagonisme)
GAMBARAN EFEK SITOKIN
FUNGSI SITOKIN
 Fungsi biologis sitokin muncul setelah sitokin diikat oleh reseptor
spesifiknya yang terdapat pada membran sel sasaran. Reseptor sitokin
terdapat pada membran sel-sel imun nonspesifik maupun membran sel-
sel imun spesifik
 Sitokin berperan pada :
1. Hematopoeisis (pembentukan sel-sel darah)
2. Sistem imun nonspesifik
3. Sistem imun spesifik
SITOKIN BERPERAN PADA HEMATOPOEISIS
(PEMBENTUKAN SEL-SEL DARAH)
Sitokin Berperan Pada Imunitas
Nonspesifik Dan Imunitas Spesifik
 Pada imunitas nonspesifik,
sitokin diproduksi oleh
makrofag dan sel NK,
berperan pada inflamasi
dini, merangsang proliferasi,
differensiasi dan aktivasi sel
efektor khusus seperti
makrofag.
 Pada imunitas spesifik
sitokin diproduksi oleh sel T
dan mengaktifkan sel-sel
imun spesifik yaitu sel B
menghasilkan Ab dan sel T
menjadi sel T cytotoxic
TNF Merupakan Sitokin Utama Pada Respon Inflamasi Akut Terhadap Bakteri Dan Mikroba
Lain-nya. Sitokin Ini Akan Mempengaruhi Pusat Pengatur Suhu Di Otak Yaitu Hipotalamus,
Yang Mengakibatkan Kenaikan Suhu Tubuh (Demam), Hati Memproduksi Acute Phase
Protein (Terutama C Reactive Protein) Dan Pengerahan Leukosit Dari Sumsum Tulang
MANFAAT KLINIS SITOKIN
 Sitokin dapat diproduksi dalam jumlah besar dengan teknologi DNA
rekombinan
 Sitokin ini dapat digunakan sebagai pengontrol pada penyakit
autoimun maupun tumor tertentu
Makrofag yang aktif
Melepas mediator
pro-inflamasi berupa sitokin
KOMPLEMEN – MHC – SITOKIN -
INFLAMASI
Reaksi inflamasi
IL-6
TNF-α
IL-1
IL-6
IL-12 IL-8
Aktivasi
limfosit
Pengerahan
kemotaktik
sel-sel PMN
Differensiasi
sel limfosit T
Hati : produksi APP
Sumsum tulang : mobilisasi neutrofil
Hipotalamus : demam
Efek sistemik
Efek lokal Efek lokal Efek lokal
Makrofag diaktifkan
dan mem-fagositosis bakteri
serta berperan menjadi APC
Mikroba patogen
menempel pada
permukaan makrofag
APA ITU KOMPLEMEN …?
 Sistem yang terdiri dari sejumlah protein enzim serum yang
berperan dalam pertahanan tubuh baik dalam sistem imun
spesifik maupun sistem imun nonspesifik
 Komplemen larut dalam serum dalam keadaan tidak aktif dan
akan diaktifkan oleh berbagai bahan mikroba patogen
sebagai sinyal aktivasi sistem imun
 Hasil aktivasi komplemen tersebut menghasilkan berbagai
mediator yang mempunyai sifat biologik aktif dan beberapa
diantaranya merupakan enzim untuk reaksi berikutnya
 9 komplemen protein utama  C1-C9
Aktivasi Komplemen
Fungsi Komplemen
 Adanya mikroba patogen akan mengaktifkan komplemen. Komplemen akan berikatan dengan reseptor
komplemen di permukaan sel imun.
 Efek aktivasi sistem komplemen :
1. Merangsang inflamasi
2. Opsonin untuk membantu fagositosis
3. Eliminasi kompleks imun
4. Lisis osmotik bakteri, virus dan sel patogen lain
Efek Komplemen Merangsang Inflamasi  Komplemen
Merangsang Pengerahan Elemen-elemen Sel Imun Ke Tempat Benda
Asing Atau Mikroorganisme Yang Masuk Tubuh Atau Jaringan Yang
Rusak Tersebut Dan Perubahan Struktur Lokal Area Terinfeksi
Efek komplemen sebagai opsonin untuk membantu
fagositosis  komplemen berperan sebagai molekul yang
dapat diikat di satu pihak oleh partikel (kuman) dan dilain
pihak oleh reseptornya pada sel fagosit sehingga
memudahkan fagositosis bakteri atau sel lain
 Eliminasi kompleks imun  komplemen dapat
diendapkan di permukaan sel imun dan
merangsang eliminasi kompleks imun
 Kompleks imun adalah molekul yang terbentuk
akibat interaksi Ag-Ab yang larut dalam serum.
Molekul ini akan mengaktifkan komplemen
untuk mengikat molekul tersebut di permukaan
eritrosit
 Eritrosit akan menghantarkan kompleks imun
untuk dimusnahkan oleh makrofag yang
terdapat di hati dan ginjal tetapi eritrosit sendiri
tidak dirusak
Lisis Osmotik Bakteri  Aktivasi Komplemen Yang Terjadi
Di Permukaan Sel Bakteri Akan Membentuk Membran
Attack Complex (MAC) Yang Akan Menimbulkan Lisis
Osmotik Sel Bakteri
MAC adalah gabungan C5, C6, C7, C8, C9)
yang dapat menimbulkan lubang-lubang
kecil pada membran plasma bakteri dan
mematikan sel bakteri. MAC ini dapat
menyerang langsung sel bakteri.
Agar komplemen tidak aktif secara berlebihan, terdapat
regulator-inhibitor komplemen yang mengatur fungsi
komplemen
 Protein kofaktor membran, reseptor
komplemen tipe 1, ikatan protein C4b
dan faktor H  mencegah
pembentukan konvertase C3
 Decay Accelerating Factor (DAF) 
memacu perusakan konvertase C3
 Inhibitor C1  menghambat C1
 Faktor I dan protein kofaktor membran
yang mengikat C3b dan C4b 
mencegah aktivasi C3b
 Protektin  mencegah pembentukan
MAC
 Inaktivator anafilatoksin 
mendeaktivasi C3a, C4a, C5a
Efeknya dapat mendeaktivasi
sistem komplemen agar tidak aktif
secara berlebihan
 Defisiensi komplemen dapat
menimbulkan imunitas tubuh yang
berkurang sehingga rentan
terhadap infeksi dan dapat
menimbulkan reaksi
hipersensitivitas
 Defisiensi regulator-inhibitor
komplemen dapat mengakibatkan
komplemen bekerja secara
berlebihan sehingga menimbulkan
penyakit yang membahayakan
tubuh
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian selKul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
Imunodefisiensi
ImunodefisiensiImunodefisiensi
Imunodefisiensi
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan KehamilanPemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan Kehamilan
 
3 k3 spesimen
3 k3 spesimen3 k3 spesimen
3 k3 spesimen
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
Sel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukositSel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukosit
 
Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9Imunologi tumor bag.9
Imunologi tumor bag.9
 
Th5
Th5Th5
Th5
 
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
 
Vilep imunologi semester iv
Vilep imunologi semester ivVilep imunologi semester iv
Vilep imunologi semester iv
 
Autoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan HipersensitivitasAutoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan Hipersensitivitas
 

Similar to Antigen

Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioDiagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioSalsabila Azzahra
 
Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1mohamad rizal
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunYesi Tika
 
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptxdesa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptxArfiantoNur1
 
Kul 3. imunohematologi
Kul 3. imunohematologiKul 3. imunohematologi
Kul 3. imunohematologigusti rara
 
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGIMateri Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGISepti Purnamasari
 
Proses immunitas
Proses immunitasProses immunitas
Proses immunitasABD. RAHMAN
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveSiti Avirda
 
Immunology_Introduction_2016.pptx
Immunology_Introduction_2016.pptxImmunology_Introduction_2016.pptx
Immunology_Introduction_2016.pptxLevina24
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
 

Similar to Antigen (20)

Imunologi das12
Imunologi das12Imunologi das12
Imunologi das12
 
Pertahanan tubuh
Pertahanan tubuhPertahanan tubuh
Pertahanan tubuh
 
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for AudioDiagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
Diagram Sistem Pertahanan Tubuh + Script for Audio
 
Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1Makalah sistem imunitas 1
Makalah sistem imunitas 1
 
Respon Imun Seluler dan Humoral
Respon Imun Seluler dan HumoralRespon Imun Seluler dan Humoral
Respon Imun Seluler dan Humoral
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
 
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptxdesa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
desa imunology dan imunitas pada trauma.pptx
 
Marlovud
MarlovudMarlovud
Marlovud
 
Kul 3. imunohematologi
Kul 3. imunohematologiKul 3. imunohematologi
Kul 3. imunohematologi
 
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGIMateri Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
Materi Perkuliahan KONSEP DASAR IMUNOLOGI
 
Proses immunitas
Proses immunitasProses immunitas
Proses immunitas
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
Ag dan ab
Ag dan abAg dan ab
Ag dan ab
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 
Immunology_Introduction_2016.pptx
Immunology_Introduction_2016.pptxImmunology_Introduction_2016.pptx
Immunology_Introduction_2016.pptx
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMakalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetika
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 

Recently uploaded

Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxEkaOktaviani24
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbimilhamulqolbi81
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)ahmad0548
 
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfAbdulHalim854302
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptaprilianto6
 

Recently uploaded (8)

Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
 
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
 

Antigen

  • 1. Oleh: Kartika Arum Wardani, S.ST., M.Imun PRODI S1- FARMASI STIKES KARYA PUTRA BANGSA TULUNGAGUNG 2020 IMUNOLOGI FARMASI ANTIGEN
  • 2. Pengertian Antigen • Antigen merupakan substansi asing yang dapat menginduksi respon imun spesifik atau limfosit atau antibodi. • Antigen berupa molekul protein, glycoprotein maupun polysakarida suatu mikroba /patogen ataupun berupa zat kimia (logam : nickel, merkuri dsb, obat-obatan). • Tidak semua antigen dapat menimbulkan respon imun. • Antigen yang dapat menimbulkan respon imun disebut dengan antigen imunogen. • Antigen dibagi menjadi dua berdasarkan kemampuannya menimbulkan respon imun yaitu antigen “self” dan “non-self”. • Sedangkan berdasarkan sifatnya dalam mengikat sel T antigen ada yang berikatan dengan sel T dan ada yang tidak berikatan dengan sel T. • Macam-macam antigen : antigen patogen, antigen allergen, antigen tumor / kanker dll.
  • 3. Tidak semua bagian dari molekul antigen (Ag) berikatan dengan antibodi (Ab) melainkan hanya bagian ujungnya. Bagian ujung ini disebut sebagai epitop. Epitop= determinan antigen =>> bagian dari antigen yang berikatan dengan antibodi >> menginduksi pembentukan antibodi yang dapat diikat secara spesifik oleh reseptor antibodi.
  • 5.  Merupakan antigen incomplit yang tidak dapat menginduksi respon imun dengan sendiri namun dapat bereaksi dengan antibodi.  Hapten dapat menjadi imunogen melalui ikatan dengan molekul besar atau disebut dengan molekul pembawa.  Contoh hapten yaitu antibiotik dan obat lain dengan BM kecil.  Hapten juga memiliki epitop yang akan dapat berikatan dengan paratop milik antibodi HAPTEN
  • 6. PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT SPESIFISITAS :  Heteroantigen : Ag yang dimiliki oleh banyak spesies  Xenoantigen : Ag yang hanya dimiliki oleh spesies tertentu  Aloantigen : Ag yang spesifik untuk individu dalam satu spesies  Antigen organ spesifik : Ag yang hanya dimiliki oleh organ spesifik  Autoantigen : Ag yang dimiliki alat tubuh sendiri
  • 7. PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT KETERGANTUNGAN TERHADAP SEL LIMFOSIT T :  Ag yang T dependen  Ag yang memerlukan pengenalan sel T terlebih dahulu untuk dapat menimbulkan respons antibodi (gol. protein)  Ag yang T independen  Ag yang dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel T untuk membentuk antibodi (gol. lipopolisakarida)
  • 8. PEMBAGIAN ANTIGEN MENURUT SIFAT KIMIAWI :  Komposisi bahan Ag dari hidrat arang  Komposisi bahan Ag dari lipid  Komposisi bahan Ag dari asam nukleat  Komposisi bahan Ag dari protein
  • 9.  Adalah molekul yang merupakan pemacu respons imun yang sangat poten, bahkan bisa mengaktivasi sistem imun spesifik maupun nonspesifik tanpa memerlukan pengolahan intraseluler oleh APC  Contoh superantigen : virus HIV, parasit Toksoplasma Gondii, bakteri Staphilococcus Aureus Superantigen
  • 10. Antigen yang ditemukan pada beberapa spesies tertentu antara lain bahan golongan darah pada eritrosit Aloantigen
  • 11.  Racun yang biasanya berupa imunogen dan merangsang pembentukan antibodi yang disebut antitoksin dengan kemampuan untuk menetralkan  Toksin dapat dibagi menjadi : 1. Toksin bakteri, seperti bakteri penyebab difteri dan tetanus 2. Fitotoksin, toksin asal dari tumbuhan seperti risin dari minyak jarak 3. Zootoksin, bisa berasal dari ular, kalajengking, lebah Toksin
  • 14.  Sel B mengenal Ag dari epitop pada molekul utuh, sel T mengenal Ag dari epitop pada fragmen antigen (peptida) yang diikat oleh molekul pada permukaan APC . Molekul inilah yang disebut MHC.  Dalam kata lain, MHC bagaikan “papan yang memajang fragmen antigen agar dapat dikenali oleh sel limfosit T untuk mengaktifkan sistem imun spesifik”
  • 15. 3 MACAM MHC  Terdapat 3 macam MHC  MHC I, MHC II, MHC III  MHC I  terdapat dipermukaan semua sel tubuh yang mempunyai nukleus dan trombosit sehingga bila sel-sel tersebut terinfeksi maka sel limfosit T dapat mengenali dan menghancurkannya  MHC II  terdapat dipermukaan sel-sel monosit, makrofag, APC untuk memajang antigen sehingga sel limfosit T akan aktif ketika mengenali adanya Ag yang dipresentasikan oleh molekul MHC II dipermukaan sel-sel tersebut.  MHC III  berperan dalam menentukan ekspresi komponen komplemen dan sitokin
  • 16. STRUKTUR MHC I DAN MHC II
  • 17. (Reticulum Endoplasma Rough/RER)  Kemudian kompleks Ag- MHC I meninggalkan RER menuju badan Golgi dan selanjutnya dibawa ke permukaan sel agar dapat dikenali oleh sel limfosit T CD8⁺ cytotoxic (Tc)  Karena hampir semua sel bernukleus mempresentasikan MHC I, maka semua sel bernukleus yang terinfeksi virus atau mikroorganisme intraseluler lainnyad apat dijadikan sasaran oleh sel limfosit T cytotoxic (Tc) MHC I
  • 18. MHC II  Ag yang telah ditangkap dan difagositosis oleh APC diproses dijadikan peptida kecil oleh enzim lisosom  Peptida kecil dari pemecahan Ag kemudian diikat oleh molekul MHC II diluar RER dan dibawa ke permukaan sel APC agar dapat dikenali oleh sel limfosit T CD4⁺ naif dan mengaktifkan sistem imun spesifik
  • 19. PERBEDAAN PERAN MOLEKUL MHC I DAN MHC II PADA PENGENALAN ANTIGEN OLEH SEL LIMFOSIT T
  • 21. Bagaimana Para Penjaga Keamanan Negara Berkomunikasi Satu Sama Lain? 1. Telepon 2. SMS 3. Email 4. BBM 5. Surat 6. Fax 7. Whats up 8. Line 9. Twitter 10. Facebook Bagaimana sel-sel imun dalam tubuh kita berkomunikasi satu sama lain?
  • 22. APA ITU SITOKIN … ?  Protein pembawa pesan kimiawi sistem imun sebagai komunikasi dalam interaksi antar sel imun dan memacu reaktivitas imun, baik pada imunitas nonspesifik maupun spesifik  Dalam kata lain, sitokin ibarat, “ … … … sel imun”  Macam-macam sitokin  interleukin (IL), Tumor Necrosis Factor (TNF), Interferon (IFN), Stem Cell Factor (SCF), kemokin, Tumor Growth Factor (TGF), dll
  • 23. FUNGSI DAN EFEK SITOKIN  Autoregulasi terhadap sel penghasil sitokin itu sendiri (fungsi autokrin)  Sitokin mengatur sel yang letaknya tidak jauh (fungsi parakin)  Efek langsung : 1. Satu jenis sitokin tetapi punya lebih dari satu efek terhadap berbagai jenis sel (pleiotropi) 2. Berbagai macam sitokin tetapi mempunyai efek yang sama (redundansi)  Efek tidak langsung : 1. Sitokin menginduksi ekspresi reseptor untuk sitokin lain atau bekerjasama dengan sitokin lain dalam merangsang sel (sinergisme) 2. Satu sitokin mencegah ekspresi reseptor atau produksi sitokin yang lain (antagonisme)
  • 25. FUNGSI SITOKIN  Fungsi biologis sitokin muncul setelah sitokin diikat oleh reseptor spesifiknya yang terdapat pada membran sel sasaran. Reseptor sitokin terdapat pada membran sel-sel imun nonspesifik maupun membran sel- sel imun spesifik  Sitokin berperan pada : 1. Hematopoeisis (pembentukan sel-sel darah) 2. Sistem imun nonspesifik 3. Sistem imun spesifik
  • 26. SITOKIN BERPERAN PADA HEMATOPOEISIS (PEMBENTUKAN SEL-SEL DARAH)
  • 27. Sitokin Berperan Pada Imunitas Nonspesifik Dan Imunitas Spesifik  Pada imunitas nonspesifik, sitokin diproduksi oleh makrofag dan sel NK, berperan pada inflamasi dini, merangsang proliferasi, differensiasi dan aktivasi sel efektor khusus seperti makrofag.  Pada imunitas spesifik sitokin diproduksi oleh sel T dan mengaktifkan sel-sel imun spesifik yaitu sel B menghasilkan Ab dan sel T menjadi sel T cytotoxic
  • 28. TNF Merupakan Sitokin Utama Pada Respon Inflamasi Akut Terhadap Bakteri Dan Mikroba Lain-nya. Sitokin Ini Akan Mempengaruhi Pusat Pengatur Suhu Di Otak Yaitu Hipotalamus, Yang Mengakibatkan Kenaikan Suhu Tubuh (Demam), Hati Memproduksi Acute Phase Protein (Terutama C Reactive Protein) Dan Pengerahan Leukosit Dari Sumsum Tulang
  • 29. MANFAAT KLINIS SITOKIN  Sitokin dapat diproduksi dalam jumlah besar dengan teknologi DNA rekombinan  Sitokin ini dapat digunakan sebagai pengontrol pada penyakit autoimun maupun tumor tertentu
  • 30. Makrofag yang aktif Melepas mediator pro-inflamasi berupa sitokin KOMPLEMEN – MHC – SITOKIN - INFLAMASI Reaksi inflamasi IL-6 TNF-α IL-1 IL-6 IL-12 IL-8 Aktivasi limfosit Pengerahan kemotaktik sel-sel PMN Differensiasi sel limfosit T Hati : produksi APP Sumsum tulang : mobilisasi neutrofil Hipotalamus : demam Efek sistemik Efek lokal Efek lokal Efek lokal Makrofag diaktifkan dan mem-fagositosis bakteri serta berperan menjadi APC Mikroba patogen menempel pada permukaan makrofag
  • 31. APA ITU KOMPLEMEN …?  Sistem yang terdiri dari sejumlah protein enzim serum yang berperan dalam pertahanan tubuh baik dalam sistem imun spesifik maupun sistem imun nonspesifik  Komplemen larut dalam serum dalam keadaan tidak aktif dan akan diaktifkan oleh berbagai bahan mikroba patogen sebagai sinyal aktivasi sistem imun  Hasil aktivasi komplemen tersebut menghasilkan berbagai mediator yang mempunyai sifat biologik aktif dan beberapa diantaranya merupakan enzim untuk reaksi berikutnya  9 komplemen protein utama  C1-C9
  • 33. Fungsi Komplemen  Adanya mikroba patogen akan mengaktifkan komplemen. Komplemen akan berikatan dengan reseptor komplemen di permukaan sel imun.  Efek aktivasi sistem komplemen : 1. Merangsang inflamasi 2. Opsonin untuk membantu fagositosis 3. Eliminasi kompleks imun 4. Lisis osmotik bakteri, virus dan sel patogen lain
  • 34. Efek Komplemen Merangsang Inflamasi  Komplemen Merangsang Pengerahan Elemen-elemen Sel Imun Ke Tempat Benda Asing Atau Mikroorganisme Yang Masuk Tubuh Atau Jaringan Yang Rusak Tersebut Dan Perubahan Struktur Lokal Area Terinfeksi
  • 35. Efek komplemen sebagai opsonin untuk membantu fagositosis  komplemen berperan sebagai molekul yang dapat diikat di satu pihak oleh partikel (kuman) dan dilain pihak oleh reseptornya pada sel fagosit sehingga memudahkan fagositosis bakteri atau sel lain
  • 36.  Eliminasi kompleks imun  komplemen dapat diendapkan di permukaan sel imun dan merangsang eliminasi kompleks imun  Kompleks imun adalah molekul yang terbentuk akibat interaksi Ag-Ab yang larut dalam serum. Molekul ini akan mengaktifkan komplemen untuk mengikat molekul tersebut di permukaan eritrosit  Eritrosit akan menghantarkan kompleks imun untuk dimusnahkan oleh makrofag yang terdapat di hati dan ginjal tetapi eritrosit sendiri tidak dirusak
  • 37. Lisis Osmotik Bakteri  Aktivasi Komplemen Yang Terjadi Di Permukaan Sel Bakteri Akan Membentuk Membran Attack Complex (MAC) Yang Akan Menimbulkan Lisis Osmotik Sel Bakteri MAC adalah gabungan C5, C6, C7, C8, C9) yang dapat menimbulkan lubang-lubang kecil pada membran plasma bakteri dan mematikan sel bakteri. MAC ini dapat menyerang langsung sel bakteri.
  • 38. Agar komplemen tidak aktif secara berlebihan, terdapat regulator-inhibitor komplemen yang mengatur fungsi komplemen  Protein kofaktor membran, reseptor komplemen tipe 1, ikatan protein C4b dan faktor H  mencegah pembentukan konvertase C3  Decay Accelerating Factor (DAF)  memacu perusakan konvertase C3  Inhibitor C1  menghambat C1  Faktor I dan protein kofaktor membran yang mengikat C3b dan C4b  mencegah aktivasi C3b  Protektin  mencegah pembentukan MAC  Inaktivator anafilatoksin  mendeaktivasi C3a, C4a, C5a Efeknya dapat mendeaktivasi sistem komplemen agar tidak aktif secara berlebihan  Defisiensi komplemen dapat menimbulkan imunitas tubuh yang berkurang sehingga rentan terhadap infeksi dan dapat menimbulkan reaksi hipersensitivitas  Defisiensi regulator-inhibitor komplemen dapat mengakibatkan komplemen bekerja secara berlebihan sehingga menimbulkan penyakit yang membahayakan tubuh