2. Bahasa latin yang artinya “Racun”
Parasit Obligat (hanya dapat
bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup
Ukuran lebih kecil dari pada
bakteri
Dilihat dengan mikroskop elektron
Berbentuk batang, jarum, bola,
kotak, huruf T dll.
Materi genetik (DNA atau RNA)
Dapat dikristalkan
3. Genom virus dapat berupa
DNA ataupun RNA
Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut
disebut kapsid.
Partikel lengkap virus
disebut virion.
Virion berfungsi sebagai
alat transportasi gen,
sedangkan komponen
selubung dan kapsid
bertanggung jawab dalam
mekanisme penginfeksian
sel inang
4. Penggolongan Virus
1. DNA (Deoxiribose Nucleic Acid)
Penyakit: Herpes Simplek, Varicella Zoster dll
2. RNA (Ribose Nucleic Acid)
Penyakit: HIV, Influenza Tipe A,B,C
Inang Virus :
1. Tumbuhan
2. Hewan
3. Manusia
4. Bakteri
5. 1. Infeksi Akut
Infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung
dalam jangka waktu yang cepat namun dapat juga
berakibat fatal.
Akibat infeksi tersebut
Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total)
Sembuh dengan kerusakan / cacat, misalnya pada
penyakit polio.
Berlanjut kepada infeksi kronis.
Kematian
2. Infeksi Kronis
Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang
berkepanjangan sehingga ada resiko gejala penyakit
muncul kembali.
Contoh : Infeksi kronis HIV
8. 1. Lini Pertama : Jaringan tubuh (Kulit) / Sistem
Imun Non Spesifik (Bawaan)
Jika tidak mampu menahan, maka sel-sel
pertahanan tubuh lainnya akan segera bekerja
dengan cepat untuk mengatasinya (makrofag dan
neutrofil), tetapi tanpa melibatkan antibodi.
2. Lini Kedua : Sistem Imun Spesifik (Adaptif)
Respon imun ini memerlukan beberapa hari
setelah adanya zat asing (antigen) masuk ke
dalam tubuh
Produksi antibodi.
Fungsi Utama Sistem Imunitas :
Membedakan anatara sel tubuh sendiri (self) dan
sel yang berasal dari luar tubuh
9. Non Spesifik Spesifik
Resistensi Tidak berubah oleh infeksi Membaik oleh infeksi berulang
Spesifitas
Umunya efektif terhadap
semua mikroorganisme
Spesifik untuk mikroorganisme
yang sudah menginfeksi
sebelumnya
Sel efektor Fagosit, Sel NK, Limfosit
Molekul yang
penting
Lizosim, Komplemen,
Interferon
Antibodi, Sitokin
10. Sistem Imun
Sistem Imun Non
Spesifk
(Innative)
Sistem Imun
Spesifik
(Adaptive)
Komponen
Seluler
Komponen
Humoral
Komponen
Seluler
Komponen
Humoral
11. 1. Kulit
2. Sistem Pencernaan
3. Sistem Urogenital
4. Sistem Pernapasan
5. Flora Normal pada Kulit
12. Faktor-Faktor Humoral Yang Terlibat
1.Sistem Komplemen
2.Sistem Koagulasi
3.Laktoferin dan Tansferin
4.Interferon
5.Lisozim
6.Interleukin -1
14. Sel-Sel Imun yang Berperan :
1.Sel Limfosit B
2.Sel Limfosit T
Substansi yang merangsang
terjadinya respon imun spesifik
disebut antigen
15. Limfosit B adalah sel yang
berasal dari sel induk di dalam
sumsum tulang yang tumbuh
menjadi sel plasma, menghasilkan
antibodi yang secara tidak langsung
dapat mendestruksi benda asing.
16. Sel limfosit B berikatan dengan
antigen dan berubah menjadi sel
plasma yang menghasilkan
antibodi.
Antibodi dikeluarkan ke dalam
darah / limfe. Antibodi
mengidentifikasi zat asing dan
meningkatkan aktivitas berbagai
sistem pertahanan melalui :
1. Pengaktifan sistem komplemen
2. Peningkatan fagositosis
3. Stimulasi sel pembunuh
17. Merupakan sel yang terbentuk jika
sel induk dari sumsum tulang
pindah ke kelenjar Timus,
mengalami pembelahan dan
pematangan.
Di dalam kelenjar Timus, Limfosit
T belajar membedakan bahan
asing dengan bahan bukan asing
18. Sel T diaktifkan oleh antigen asing,
apabila antigen tersebut membawa
identitas individu yang bersangkutan.
Terdapat 3 sub populasi Sel T
1. Sel T Sitotoksik
Menghancurkan sel pejamu yang
memiliki antigen asing
2. Sel T Penolong.
Menaikkan perkembangan sel B aktif
Memperkuat sel T Sitotoksit dan sel
T penekan
Mengaktifkan makrofag
3. Sel T Penekan
Menekan produksi antibodi se B dan
aktifkan sel T sitotoksik sel
penolong
19. Antibodi merupakan protein
(Imunoglobulin) yang dibuat oleh tubuh
sebagai respon terhadap masuknya
antigen, dapat mengenali dan mengikat
antigen secara spesifik
Klasifikasi Imunoglobulin :
Ig G, Ig M, Ig A, Ig D, Ig E.
Terdapat mekanisme kontrol yang
mengendalikan pembentukan antibodi
(Sel Ts) Supressor
20. Alamiah
A. Aktif (tubuh membentuk antibodi
sendiri)
B. Pasif (antibodi diperoleh melalui
plasenta dan asi)
Buatan
A. Aktif ( Antibodi diperoleh melalui
vaksinasi)
B. Buatan ( Antibodi diperoleh melalui
suntikan serum pada orang yang
membutuhkan)
22. KOMPOSISI
Setiap sendok takar (5 mL) Syrup
mengandung Methisoprinol 250 mg
KEMASAN
Viridis Syrup 60 mL.
23. Infeksi virus saluran napas.
Penyakit-penyakit eksantem
Influenza
Bronkiolitis
Rinofaringitis
Varisela
Campak
Herpes Simplex dan Herpes Zoster
Parotitis.
Penyakit hati.
24. Merangsang diferensiasi T-Limfosit Sitotoksik
ke T-sel dan T-helper sel
Meningkatkan produksi Limfokin
Meningkatkan produksi interleukin dan
interferon gamma
Meningkatkan sel NK (Natural Killer)
Meningkatkan respon imun humoral dengan
merangsang diferensiasi B-Limfosit
Merangsang jumlah Ig G
Menekan sintesis RNA virus
25. PENYERAPAN
o Secara oral diserap 90% dari saluran
pencernaan dan masuk ke dalam darah
o T ½ 50 menit
DISTRIBUSI
o Ginjal, paru, hati, jantung, limpa, testis,
pancreas, otak dan otot rangka
o Eliminasi : Urine
26. DOSIS
Untuk anak dan Dewasa :
Rata-rata 50 mg/kg BB/hari
(Dosis terbagi 3-4 kali sehari)
Bisa ditingkatkan sampai 100 mg/kg BB/hari
(Dosis terbagi 4-6 kali sehari)
LAMA PENGOBATAN
“7-10 hari” dilanjutkan minimal 2 hari setelah
gejala-gejala mereda.
27. EFEK SAMPING
Bersifat sementara, yaitu peningkatan kadar
asam dalam serum, ruam kulit atau gatal,
fatigue, malaise dan diare.
INTERAKSI OBAT
Tidak memperlihatkan adanya interaksi dengan
obat lain atau dengan makanan
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif dengan komponen yang
terdapat dalam obat ini.
28. PERHATIAN
o Hati-hati ketika memberikan Methisoprinol
kepada pasien-pasien gout, karena obat ini
sedikit meningkatkan kadar asam urat dalam
serum
o Diperlukan perhatian pada pasien jantung
yang sedang menjalankan pengobatan
dengan digitalis.
o Sebaiknya tidak digunakan selama empat
bulan pertama kehamilan dan pada saat
menyusui.
RASA
Strawberry yang disukai anak-anak
30. ISOPRINOSINE Syrup 60 mL (Originator)
Asal Company : Darya Faria (Newport)
HNA : Rp 65.800
ISPRINOL Syrup 60 mL
Asal Company : Novell Pharmaceutical
Lab
HNA : Rp 54.000