2. KASUS HEPATITIS AKUT YANG
TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA
(ACUTE HEPATITIS OF UNKNOWN
AETIOLOGY)
Alva Cherry Mustamu
Nurul Kartikasari
3. Informasi Umum
• Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah
menerima laporan pada 5 April 2022 dari
Inggris Raya mengenai kasus Hepatitis
Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya
(Acute hepatitis of unknown aetiology).
Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan
dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E
tidak ditemukan sebagai penyebab dari
penyakit tersebut.
• Saat ini masih dalam penyelidikan terkait
penyebab dan siapa yang paling berisiko
terhadap penyakit tersebut, serta apakah
ada hubungannya dengan COVID-19.
Informasi dapat berubah sewaktu-waktu.
4. Apa saja gejala yang
dialami?
Gejala awal
• Mual,
• Muntah,
• Diare Berat,
• Demam Ringan.
Gejala berlanjut
• air kencing berwarna
pekat seperti teh
• BAB berwarna putih
pucat,
• warna mata dan kulit
menguning,
• gangguan pembekuan
darah,
• Kejang
• kesadaran menurun.
5. Siapa saja yang terinfeksi?
Dari kasus yang dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun.
6. Dimana saja kasus ini sudah
dilaporkan?
Pada 21 April 2022, sebanyak 169 kasus hepatitis
akut yang tidak diketahui etiologinya telah
dilaporkan dari 11 negara yaitu Inggris Raya
termasuk Irlandia Utara (114 kasus), Spanyol (13
kasus), Israel (12 kasus), Amerika Serikat (9 kasus),
Denmark (6 kasus), Irlandia (<5 kasus), Belanda (4
kasus), Italia (4 kasus), Norwegia (2 kasus), Perancis
(2 kasus), Rumania (1 kasus), dan Belgia (1 kasus).
Menurut Laporan Kementerian Kesehatan RI tanggal
18 Mei 2022, terdapat 14 kasus Hepatitis akut pada
anak di Indonesia. Sedangkan 13 kasus pending
classification itu ada 1 kasus di Sumatera Utara, 1
kasus di Sumatera Barat, 7 kasus di DKI Jakarta, 1
kasus di Jambi, dan 3 kasus di Jawa Timur. Kelompok
umur kasus terbanyak adalah di < 5 tahun (7 kasus),
6 - 10 tahun (2 kasus), dan 11-16 tahun (5 kasus).
Dari 14 kasus dugaan hepatitis akut terdapat 6 kasus
meninggal dunia, 4 kasus masih dirawat, dan 4 kasus
sudah dipulangkan (Kemenkes RI, 2022).
7. Apa
penyebab
dari
penyakit
ini?
• Penyebab dari penyakit tersebut masih
belum diketahui.
• Secara umum, etiologi kasus hepatitis saat
ini masih dalam penyelidikan.
• Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa
adanya agen biologis, kimiawi, dan agen
lain masih terus dilakukan pada kasus yang
telah teridentifikasi.
• Pengujian molekuler pada kasus ini menemukan
Adenovirus tipe F 41 pada 74 kasus dan SARS-
CoV-2 diidentifikasi dalam 20 kasus yang diuji.
Selanjutnya, 19 kasus terdeteksi koinfeksi
SARS-CoV-2 dan adenovirus (ECDC, 2022)
8. Apakah
penyakit
ini terkait
dengan
vaksinasi
COVID-19?
• Tidak ada bukti bahwa kejadian ini terkait
dengan vaksinasi COVID-19 karena
sebagian besar anak-anak yang terkena
dampak belum menerima vaksin COVID-
19..
• Di Inggris, ditemukan peningkatan yang
signifikan infeksi adenovirus di masyarakat
(terutama terdeteksi pada sampel feses pada
anak-anak) menyusul tingkat sirkulasi yang
rendah pada awal pandemi COVID-19.
• Belanda juga melaporkan peningkatan sirkulasi
adenovirus komunitas secara bersamaan.
9. Bagaimana cara pencegahannya?
• Sambil menunggu informasi lebih lanjut, masyarakat diharapkan untuk
tetap menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terutama rutin
melakukan cuci tangan pakai sabun pada anak-anak, yang dapat
mencegah terjadinya penularan berbagai macam penyakit infeksi.
• Pastikan makan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak
bergantian alat makan dengan orang lain, menghindari kontak dengan
orang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, serta
menerapkan protokol kesehatan seperti biasa yaitu mengurangi mobilitas,
menggunakan masker selama bepergian, menjaga jarak dengan orang
lain dan menghindari keramaian dan kerumunan.
10. EMPAT LANGKAH PENTING
PENANGAN HEPATITIS AKUT
Waspada gejala awal seperti diare, mual,
muntah, sakit perut, dan dapat disertau
demam ringan
Jika muncul gejala awal, segera bawa pasien ke
puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk
mendapatkan pertolongan lanjutan.
Jangan menunggu muncul gejala lanjutan
seperti kulit dan mata kuning, agar tidak
terlambat.
Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa
pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ICU
Anak.