SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Modul IV : Perencanaan dan Perancangan Tata Letak Fasilitas
Kompetensi Pokok Bahasan :
 Memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan penetapan lokasi fasilitas/pabrik
 Memahami teknik dan mampu melakukan perancangan tata letak fasilitas produksi
 Memahami permasalahan yang berkaitan dengan pemindahan bahan (material handling).
 Memahami macam/type tata letak fasilitas produksi.
Difinisi
Tata letak pabrik (plan/fasilitas layout) adalah suatu landasan utama dalam dunia industri dan dapat
didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik guna menunjang kelancaran
proses produksi.
Tujuan
Perancangan dan fasilitas industrui yang akan dibangun / didirikan dengan tujuan menempatkan
fasilitas pabrik yang sesuai dengan meminimalkan biaya untuk kontruksi dan instalasi baik untuk
bangunan mesin, maupun fasilitas produksi lainnya serta Mengurangi biaya pemindahan bahan
(material handling costs) maupun Biaya produksi, maintenance, safety, dan in-process storage cost.
Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas:
– Perancangan lokasi pabrik
– Perancangan fasilitas produksi
Prisip dasar dalam perencanaan tata letak pabrik
– Prinsip integrasi total, merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen produksi
– Prinsip jarak perpindahan bahan, merupakan pemindahan dari satu operasi ke yang lain dengan
menghemat waktu dan mengurangi jarak perpindan tersebut
– Prinsip aliran proses kerja, merupakan kelengkapan dari jarak perindahan bahan untuk
menghindari gerakan balik , memotong dan macet
– Prinsip pemanfaatang ruangan, merupakan pengaturan ruangan yang dipakai manusia, bahan
– Prinsip kepuasan dan K3, merupakan kepuasan untuk semua para pekerja dan menjaga faktor
keselamatan
– Prinsip fleksibilitas, merupakan suatu prinsip yang mengikuti perkembangn zaman dan
mengimbanginya
Langkah – langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik
– Analisa produk, adalah aktivitas menganalisa dari jumlah produk yang harus dibuat
– Analisa proses, adalah langkah menganalisa proses pengerjaan produk yang telah ditetapkan
untuk dibuat
– Sigi dan analisa pasar, adalah untuk mengidentivikasi jumlah produk dalam kapasitas produksi
– Analisa macam dan jumlah mesin serta luas area yang dibutuhkan
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik :
1. Market location
2. Raw material location
3. Transportation
4. Power
5. Climate
6. Labor & wage salary
7. Law & taxation
8. Water & waste
Hal-hal yang diperhatikan dalam merancang bangunan pabrik
a. Fungsi utama pabrik :
Memberi perlindungan bagi manusia, mesin, produk, material dan lainnya.
b. Masalah penting dalam pendirian pabrik :
– Pemindahan bahan
– Penerangan
– Gudang
– Sirkulasi udara
– Bentuk desain produk
– Peralatan yang digunakan
Aspek dasar pertimbangan membangun pabrik
a. Desain bangunan dan kontruksinya
Ada 3 macam bangunan yang sering digunakan : Single-story, multi-story, dan monitor
b. Jarak bentangan dan kolom
Berguna untuk overhead material handling equipment
c. Lantai (floor)
Lantai / fondasi harus kuat dan rata
d. Dinding dan jendela
Faktor untuk mengurangi penggunaan jendela :
– Pekerjaan terganggu oleh debu
– Pengaruh temperatur
– Iklim
– Faktor kebisingan dari luar
– Penerangan buatan
e. Atap dan langit-langit
Tinggi langit-langit sekitar 3-5 m tanpa pemanas / pendingin dan 6 m untuk fentilasi
f. Bangunan bertingkat satu/ banyak
karena keterbatasan transportasi , mahalnya harga tanah dan keterbatasan area
Pertimbangan dalam perencanaan pabrik baru/ sudah ada
– Perubahan desain model
– Perubahan lokasi pemasaran
– Peningkatan volume produksi
– Area kerja yang tidak memenuhi persyaratan
– Adanya kemacetan dalam aktivitas pabrik
Keuntungan dan kerugian bangunan lama
Keuntungan
– Dapat secara tepat menentukan perubahan yang dilakukan sesuai dengan proses produksi/ desain
baru
– Pembiayaan riil dapat ditentukan dengan tepat
Kerugian
– Menimbulkan pembiayaan yang tidak ekonomis karena ada pembatasan ukuran dan bentuk
bangunan
– Sulit memperluas pabrik dimasa mendatang
Keuntungan dan kerugian bangunan baru
Keuntungan
– Tata letak bisa disesuaikan dengan proses produksi
– Pembiayaan yang ekonomis karena punya live time yang panjang
– Mudah mengadakan expansi dimasa mendatang
Kerugian
Banyak digunakan cara berdasarkan estimasi yang mana hal ini memberikan biaya yang tidak
ekonomis
Model-model Analisa Lokasi Fasilitas
Cara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis dan mengambil keputusan untuk memilih lokasi
pabrik/ perusahaan.
METODE PENDEKATAN
- Kontinyu (Penentuan satu/lebih lokasi optimal)
Metode Analisa Pusat Gravitasi “Gravity”
- Analisis Kuantitatif (Faktor Obyektifitas)
Metode Analisis Transportasi Program Linier
- Analisis Hibrid (Kombinasi Faktor Obyektif & Subyektif)
Metode “Brown-Gibson”
ANALISA PUSAT GRAVITASI :
Dalam metode ini ada dua faktor yang dapat mempengaruhi yaitu :
– Lokasi sumber bahan baku/material (input produksi).
– Lokasi daerah pemasaran (output produksi).
Dalam metode ini diasumsikan bahwa :
Biaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan (biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing
lokasi baik dari sumber material, pemasaran menuju lokasi pabrik dianggap sama).
Untuk menganalisa dengan metode ini input yang diperlukan adalah :
– Kebutuhan/demand produk jadi atau baham baku dari masing daerah pemasaran atau lokasi
sumber bhn baku.
– Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan, daerah pemasaran ataupun daerah
sumber bahan baku.
Fungsi Tujuan adalah :
Soal Latihan :
Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikan pabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan
diperoleh alternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuan puluhan kilometer) sebagai berikut :
• Alternatif lokasi P (-10, 7)
• Alternatif lokasi Q (5, -30)
• Alternatif lokasi R (10, 0)
Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannya terletak di 5 (lima) kota dengan koordinat dan
kebutuhan masing-masing (dalam satuan ton) sebagai berikut :
Daerah Pemasaran : Demand (ton)
Pemasaran A (2, -15) 5
Pemasaran B (-5, -10) 10
Pemasaran C (8, 8) 8
Pemasaran D (0, -7) 15
Pemasaran E (-15, 8) 20
Dengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasi perusahaan perminyakan mana yang
seharusnya dipilih ?
Metode Kuantitatif
Transportasi Program Linier
Aplikasi metode transportasi digunakan untuk menentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasi
pabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusan yang dipilih didasarkan pada lokasi yang
memberikan total biaya terkecil.
Dalam menyelesaikan masalah trensportasi ada beberapa cara/metode yang dapat digunakan yaitu :
cara/metode heuristics, vogel dan north west corner
Contoh persoalan pemakaian metode transportasi untuk memilih lokasi yang baik.
Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kota Semarang dan Bandung yang mensuplai produk ke
empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo, Purwokerto dan Magelang.
Berkaitan dengan permintaan produk yang terus meningkat perusahaan merencanakan untuk
membangun sebuah pabrik baru lagi.
Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota Surabaya atau kota Malang
Data mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, serta data kebutuhan (demand) untuk masing-
masing daerah seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) :
Dengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi di kota Surabaya dan Malang, maka dapat
dialokasikan ke setiap daerah pemasaran dengan memperhatikan kapasitas masing-masing pabrik
yang ada.
Alternatif lokasi Surabaya
Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas
Jogja Solo P Kerto Magelang (ton/mgg)
Semarang 18 20 25 15 650
Bandung 40 45 30 42 600
Surabaya 55 50 60 55 tak terbatas
Malang 58 55 62 60 tak terbatas
Demand
400 500 300 450 1650
(ton/mgg)
Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Surabaya
Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Surabaya
From To
Shipment Cost/profit
Oport.
Coist
Semarang Jogja 200 18 0
Semarang Solo 0 20 -3
Semarang P Kerto 0 25 17
Semarang Magelang 450 15 0
Bandung Jogja 200 40 0
Bandung Solo 100 45 0
Bandung P Kerto 300 30 0
Bandung Magelang 0 42 5
Surabaya Jogja 0 55 10
Surabaya Solo 400 50 0
Surabaya P Kerto 0 60 25
Surabaya Magelang 0 55 13
Minimized OBJ = 51.850
Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Sby.
Perhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi SBY
Alternatif lokasi Malang
Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Malang
Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Mlg.
Iterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di Malang
Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi Mlg
Berdasarkan perhitungan diatas jika dibangun pabrik di lokasi Surabaya biaya transportasinya
sebesar Rp 51.550,- dan jika dibangun pabrik di lokasi Malang biaya transportasinya sebesar Rp
53.550-, dengan demikian pendirian pabrik yang lebih menguntungkan adalah di lokasi Surabaya.
Macam Tipe Tata Letak Fasilitas
• Tata Letak Produk (Product Lay Out = Aliran produk).
• Tata Letak Proses (Process Lay Out = Aliran proses).
• Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Position Lay Out).
• Tata Letak Kelompok Produk (Product Famili/Group Teknologi)
Tata Letak Produk (Product Lay Out = Aliran produk).
• Semua fasilitas produksi diatur/ditempatkan dalam satu departemen khusus.
• Diaplikasikan untuk industri skala besar dan proses produksinya berlangsung secara kontinyu.
• Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil, elektronik).
Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk :
1. Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa produk standar.
2. Produk dibuat dalam jumlah/volume besar untuk jangka waktu relatif lama.
3. Keseimbangan lintasan produksi lebih baik.
4. Satu mesin hanya digunakan unt satu macam proses kerja.
5. Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatif sedikit.
6. Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat dilaksanakan secara mekanis.
Keuntungan :
1. MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun berdasarkan urutan operasi, shg jarak
perpindahan bahan minimum.
2. Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat.
3. Work In Procces jarang terjadi karena lintasan produksi sudah seimbang. Output satu proses
langsung dipergunakan sebagai input proses berikutnya.
4. Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas area yang minimal karena tidak diperlukan WIP
Storege.
Kerugian :
1. Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinya seluruh aliran produksi.
2. Jika terjadi perubahan terhadap desain produk, maka akan merubah aliran produk dan lay out.
3. Kelancaran proses produksi akan ditentukan oleh proses mesin yang paling lambat.
4. Memerlukan investasi mesin tinggi (Special Purpose Machine).
Tata Letak Proses (Process Lay Out = Aliran proses). :
• Dengan aturan dan penempatan mesin/fasilitas produksi yang semacam dalam satu
departemen.
• Semua fasilitas produksi yang memiliki ciri/fungsi kerja yang sama diletakan dalam satu
departemen.
• Diaplikasikan pada industri berskala kecil.
• Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.
Pertimbangan :
1. Produk yang dibuat berbagai macam model/type dan tiap model dibuat dalam jumlah kecil
serta jangka waktu yang relatif singkat.
2. Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu dan gerak untuk menentukan metode dan waktu
standar sulit dilakukan.
3. Sulit mengatur line balanchng antar operator dan mesin.
4. Memerlukan pengawasan yang ekstra selama proses operasi.
5. Satu jenis mesin dapat melakukan bebagai macam produk (General Purpose).
6. Banyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatan MH.
Keuntungan :
1. Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karena mesin yang digunakan mesin-mesin type
umum (General Purpose).
2. Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu dengan memindahkan ke mesin lain.
3. Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebih baik dan efisien.
Kerugian :
1. Karenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih mahal.
2. Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak dijumpai karena waktu operasi sulit
diseimbangkan.
3. Karena diversifikasi produk adalah job order, maka diperlukan operator skill tinggi.
Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Position Lay Out).
• Material dan komponen dari produk utama akan ditempatkan pada posisi tetap, sedangkan
fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil akan bergerak
menuju lokasi material atau komponen produk utama.
• Diaplikasikan pada industri yang menghasilkan produk-produk skala ukuran besar : Industri
pesawat, kapal dll.
Keuntungan :
1. Karena posisi material dan komponen produk utama tetap, maka MH dapat dikurangi.
2. Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi
perubahan dalam rancangan produk.
Kerugian :
1. Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operato pada saat proses
operasi.
2. Memerlukan operator dengan skill tinggi.
3. Membutuhkan space area yang luas untuk peralatan kerja dan WIP.
4. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat.
Tata Letak Kelompok Produk (Product Famili/Group Teknologi)
• Didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat.
• Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product lay out dan procces lay out.
• Produk-produk yang tidak identik dikelompokan berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk,
mesin atau peralatan.
Keuntungan :
• Dengan pengelompokan produk sesuai dengan proses pembuatannya, maka pendayagunaan
mesin akan diperoleh secara maksimal.
• Jarak perpindahan material lebih pendek sehingga lintasan aliran lebih lancar.
• Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk lay out dan proses lay out.
• Umumnya menggunakan mesin-mesin general purpose sehingga investasinya juga lebih
rendah.
Kerugian :
1. Diperlukan TK dengan skill tinggi.
2. Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan pengendalian produksi terutama aliran
kerja.
3. Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka diperlukan WIP Storage.
4. Beberapa kerugian dari product dan procces lay out juga akan dijumpai.
5. Kesempatan untuk mengaplikasikan faslitas produksi tipe special purpose sulit dilakukan.

More Related Content

What's hot

PLO tugas kelompok 7 "Process Layout"
PLO tugas kelompok 7 "Process Layout"PLO tugas kelompok 7 "Process Layout"
PLO tugas kelompok 7 "Process Layout"Nurul Azizah
 
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptPengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptdpmdbusel
 
Basic of PPIC
Basic of PPICBasic of PPIC
Basic of PPICMoh Safii
 
5. manajemen operasional
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasionalwawawawawaw
 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualArif Rahman
 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasWisnu Dewobroto
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKANUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingDwi Andriyanto
 
(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitasMoch Willy
 

What's hot (20)

ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAANERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
 
PLO tugas kelompok 7 "Process Layout"
PLO tugas kelompok 7 "Process Layout"PLO tugas kelompok 7 "Process Layout"
PLO tugas kelompok 7 "Process Layout"
 
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
 
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptPengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
 
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
7.2. FISIOLOGI KERJA DALAM ERGONOMI
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
 
Basic of PPIC
Basic of PPICBasic of PPIC
Basic of PPIC
 
5. manajemen operasional
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasional
 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
 
Penilaian postur kerja
Penilaian postur kerjaPenilaian postur kerja
Penilaian postur kerja
 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan Konseptual
 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
 
13936461.ppt
13936461.ppt13936461.ppt
13936461.ppt
 
8 Analisa IRR
8 Analisa  IRR8 Analisa  IRR
8 Analisa IRR
 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
 
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
 
Laporan Ptlf
Laporan PtlfLaporan Ptlf
Laporan Ptlf
 
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - PendahuluanPenelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
 
(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas
 

Similar to PERENCANAAN

Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrikZall Zallibeng N
 
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013Nisa Adni
 
kuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdfkuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdffatkhun1
 
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptx
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptxPertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptx
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptxAyuFebryanggi
 
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisYABES HULU
 
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptxNumanSafwatulloh
 
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan TeknologiChapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan TeknologiDiah Febriani Sutomo
 
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02bisow enow
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )nurulllah
 
Proposal kp resta
Proposal kp restaProposal kp resta
Proposal kp restaResta Mega
 
Perencanaan fasilitas
Perencanaan fasilitasPerencanaan fasilitas
Perencanaan fasilitasRusli Alafasy
 
Penjelasan pabrik
Penjelasan pabrikPenjelasan pabrik
Penjelasan pabrikMhd Habib
 

Similar to PERENCANAAN (20)

Tata letak
Tata letakTata letak
Tata letak
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
 
kuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdfkuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdf
 
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptx
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptxPertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptx
Pertemuan 8 Manajemen dalam Produksi.pptx
 
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
 
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
1. Konsep dasar design pabrik660.pptx
 
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan TeknologiChapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Chapter 8 Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
 
Analisa Aspek Teknis
Analisa Aspek TeknisAnalisa Aspek Teknis
Analisa Aspek Teknis
 
Manajemen produksi
Manajemen produksiManajemen produksi
Manajemen produksi
 
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
Proposal kp resta
Proposal kp restaProposal kp resta
Proposal kp resta
 
Perencanaan fasilitas
Perencanaan fasilitasPerencanaan fasilitas
Perencanaan fasilitas
 
Bab 7 produksi
Bab 7  produksiBab 7  produksi
Bab 7 produksi
 
PTLF PPT.pptx
PTLF PPT.pptxPTLF PPT.pptx
PTLF PPT.pptx
 
Penjelasan pabrik
Penjelasan pabrikPenjelasan pabrik
Penjelasan pabrik
 
M o final
M o finalM o final
M o final
 
Contoh line balancing
Contoh line balancingContoh line balancing
Contoh line balancing
 
Mop rangkuman
Mop rangkumanMop rangkuman
Mop rangkuman
 

More from RUSDIYANTORO, UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA

More from RUSDIYANTORO, UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA (15)

Pengantar teknik industri, modul 3
Pengantar teknik industri,  modul 3Pengantar teknik industri,  modul 3
Pengantar teknik industri, modul 3
 
Pengantar teknik industri, modul 2
Pengantar teknik industri,  modul 2 Pengantar teknik industri,  modul 2
Pengantar teknik industri, modul 2
 
Pengantar teknik industri, modul 1
Pengantar teknik industri,  modul 1Pengantar teknik industri,  modul 1
Pengantar teknik industri, modul 1
 
Green+productivity
Green+productivityGreen+productivity
Green+productivity
 
Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7
 
Ilmu alamiah dasar bab 6.
Ilmu alamiah dasar bab 6.Ilmu alamiah dasar bab 6.
Ilmu alamiah dasar bab 6.
 
Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5
 
Ilmu alamiah dasar bab 4
Ilmu alamiah dasar bab 4Ilmu alamiah dasar bab 4
Ilmu alamiah dasar bab 4
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Studi kelayakan bisnis bab 3
Studi kelayakan bisnis bab 3Studi kelayakan bisnis bab 3
Studi kelayakan bisnis bab 3
 
Studi kelayakan bisnis bab 2
Studi kelayakan bisnis bab 2Studi kelayakan bisnis bab 2
Studi kelayakan bisnis bab 2
 
Ilmu alamiah dasar bab 3
Ilmu alamiah dasar bab 3Ilmu alamiah dasar bab 3
Ilmu alamiah dasar bab 3
 
Studi kelayakan bisnis bab 1
Studi kelayakan bisnis bab  1Studi kelayakan bisnis bab  1
Studi kelayakan bisnis bab 1
 
Ilmu alamiah dasar bab 2
Ilmu alamiah dasar bab 2Ilmu alamiah dasar bab 2
Ilmu alamiah dasar bab 2
 
Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

PERENCANAAN

  • 1. PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Modul IV : Perencanaan dan Perancangan Tata Letak Fasilitas Kompetensi Pokok Bahasan :  Memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan penetapan lokasi fasilitas/pabrik  Memahami teknik dan mampu melakukan perancangan tata letak fasilitas produksi  Memahami permasalahan yang berkaitan dengan pemindahan bahan (material handling).  Memahami macam/type tata letak fasilitas produksi. Difinisi Tata letak pabrik (plan/fasilitas layout) adalah suatu landasan utama dalam dunia industri dan dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Tujuan Perancangan dan fasilitas industrui yang akan dibangun / didirikan dengan tujuan menempatkan fasilitas pabrik yang sesuai dengan meminimalkan biaya untuk kontruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun fasilitas produksi lainnya serta Mengurangi biaya pemindahan bahan (material handling costs) maupun Biaya produksi, maintenance, safety, dan in-process storage cost. Dua hal pokok dalam Perancangan Fasilitas: – Perancangan lokasi pabrik – Perancangan fasilitas produksi Prisip dasar dalam perencanaan tata letak pabrik – Prinsip integrasi total, merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen produksi – Prinsip jarak perpindahan bahan, merupakan pemindahan dari satu operasi ke yang lain dengan menghemat waktu dan mengurangi jarak perpindan tersebut – Prinsip aliran proses kerja, merupakan kelengkapan dari jarak perindahan bahan untuk menghindari gerakan balik , memotong dan macet – Prinsip pemanfaatang ruangan, merupakan pengaturan ruangan yang dipakai manusia, bahan – Prinsip kepuasan dan K3, merupakan kepuasan untuk semua para pekerja dan menjaga faktor keselamatan – Prinsip fleksibilitas, merupakan suatu prinsip yang mengikuti perkembangn zaman dan mengimbanginya Langkah – langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik – Analisa produk, adalah aktivitas menganalisa dari jumlah produk yang harus dibuat – Analisa proses, adalah langkah menganalisa proses pengerjaan produk yang telah ditetapkan untuk dibuat – Sigi dan analisa pasar, adalah untuk mengidentivikasi jumlah produk dalam kapasitas produksi – Analisa macam dan jumlah mesin serta luas area yang dibutuhkan
  • 2. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik : 1. Market location 2. Raw material location 3. Transportation 4. Power 5. Climate 6. Labor & wage salary 7. Law & taxation 8. Water & waste Hal-hal yang diperhatikan dalam merancang bangunan pabrik a. Fungsi utama pabrik : Memberi perlindungan bagi manusia, mesin, produk, material dan lainnya. b. Masalah penting dalam pendirian pabrik : – Pemindahan bahan – Penerangan – Gudang – Sirkulasi udara – Bentuk desain produk – Peralatan yang digunakan Aspek dasar pertimbangan membangun pabrik a. Desain bangunan dan kontruksinya Ada 3 macam bangunan yang sering digunakan : Single-story, multi-story, dan monitor b. Jarak bentangan dan kolom Berguna untuk overhead material handling equipment c. Lantai (floor) Lantai / fondasi harus kuat dan rata d. Dinding dan jendela Faktor untuk mengurangi penggunaan jendela : – Pekerjaan terganggu oleh debu – Pengaruh temperatur – Iklim – Faktor kebisingan dari luar – Penerangan buatan e. Atap dan langit-langit Tinggi langit-langit sekitar 3-5 m tanpa pemanas / pendingin dan 6 m untuk fentilasi f. Bangunan bertingkat satu/ banyak karena keterbatasan transportasi , mahalnya harga tanah dan keterbatasan area Pertimbangan dalam perencanaan pabrik baru/ sudah ada – Perubahan desain model – Perubahan lokasi pemasaran – Peningkatan volume produksi – Area kerja yang tidak memenuhi persyaratan – Adanya kemacetan dalam aktivitas pabrik Keuntungan dan kerugian bangunan lama Keuntungan – Dapat secara tepat menentukan perubahan yang dilakukan sesuai dengan proses produksi/ desain baru – Pembiayaan riil dapat ditentukan dengan tepat
  • 3. Kerugian – Menimbulkan pembiayaan yang tidak ekonomis karena ada pembatasan ukuran dan bentuk bangunan – Sulit memperluas pabrik dimasa mendatang Keuntungan dan kerugian bangunan baru Keuntungan – Tata letak bisa disesuaikan dengan proses produksi – Pembiayaan yang ekonomis karena punya live time yang panjang – Mudah mengadakan expansi dimasa mendatang Kerugian Banyak digunakan cara berdasarkan estimasi yang mana hal ini memberikan biaya yang tidak ekonomis Model-model Analisa Lokasi Fasilitas Cara yang dapat dipergunakan untuk menganalisis dan mengambil keputusan untuk memilih lokasi pabrik/ perusahaan. METODE PENDEKATAN - Kontinyu (Penentuan satu/lebih lokasi optimal) Metode Analisa Pusat Gravitasi “Gravity” - Analisis Kuantitatif (Faktor Obyektifitas) Metode Analisis Transportasi Program Linier - Analisis Hibrid (Kombinasi Faktor Obyektif & Subyektif) Metode “Brown-Gibson” ANALISA PUSAT GRAVITASI : Dalam metode ini ada dua faktor yang dapat mempengaruhi yaitu : – Lokasi sumber bahan baku/material (input produksi). – Lokasi daerah pemasaran (output produksi). Dalam metode ini diasumsikan bahwa : Biaya produksi dan distribusi tidak diperhitungkan (biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi baik dari sumber material, pemasaran menuju lokasi pabrik dianggap sama). Untuk menganalisa dengan metode ini input yang diperlukan adalah : – Kebutuhan/demand produk jadi atau baham baku dari masing daerah pemasaran atau lokasi sumber bhn baku. – Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan, daerah pemasaran ataupun daerah sumber bahan baku. Fungsi Tujuan adalah : Soal Latihan : Sebuah perusahaan Elektronik bermaksud mendirikan pabrik baru, berdasarkan hasil studi kelayakan diperoleh alternatif dan jarak koordinat lokasi (dalam satuan puluhan kilometer) sebagai berikut : • Alternatif lokasi P (-10, 7) • Alternatif lokasi Q (5, -30) • Alternatif lokasi R (10, 0) Daerah pemasaran yang harus dipenuhi kebutuhannya terletak di 5 (lima) kota dengan koordinat dan kebutuhan masing-masing (dalam satuan ton) sebagai berikut :
  • 4. Daerah Pemasaran : Demand (ton) Pemasaran A (2, -15) 5 Pemasaran B (-5, -10) 10 Pemasaran C (8, 8) 8 Pemasaran D (0, -7) 15 Pemasaran E (-15, 8) 20 Dengan menggunakan analisa gravitasi, tentukan lokasi perusahaan perminyakan mana yang seharusnya dipilih ? Metode Kuantitatif Transportasi Program Linier Aplikasi metode transportasi digunakan untuk menentukan pola distribusi yang terbaik dari lokasi pabrik ke daerah pemasaran tertentu. Keputusan yang dipilih didasarkan pada lokasi yang memberikan total biaya terkecil. Dalam menyelesaikan masalah trensportasi ada beberapa cara/metode yang dapat digunakan yaitu : cara/metode heuristics, vogel dan north west corner Contoh persoalan pemakaian metode transportasi untuk memilih lokasi yang baik. Perusahan XYZ mempunyai dua pabrik di kota Semarang dan Bandung yang mensuplai produk ke empat daerah pemasaran yaitu : Jogja, Solo, Purwokerto dan Magelang. Berkaitan dengan permintaan produk yang terus meningkat perusahaan merencanakan untuk membangun sebuah pabrik baru lagi. Alternatif lokasi yang diusulkan adalah : di kota Surabaya atau kota Malang Data mengenai kapasitas produksi, biaya transportasi, serta data kebutuhan (demand) untuk masing- masing daerah seperti dalam tabel berikut (dlm puluhan ribu rp) : Dengan analisa secara terpisah antara alternatif lokasi di kota Surabaya dan Malang, maka dapat dialokasikan ke setiap daerah pemasaran dengan memperhatikan kapasitas masing-masing pabrik yang ada. Alternatif lokasi Surabaya Lokasi Daerah Pemasaran Kapasitas Jogja Solo P Kerto Magelang (ton/mgg) Semarang 18 20 25 15 650 Bandung 40 45 30 42 600 Surabaya 55 50 60 55 tak terbatas Malang 58 55 62 60 tak terbatas Demand 400 500 300 450 1650 (ton/mgg)
  • 5. Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Surabaya Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Surabaya From To Shipment Cost/profit Oport. Coist Semarang Jogja 200 18 0 Semarang Solo 0 20 -3 Semarang P Kerto 0 25 17 Semarang Magelang 450 15 0 Bandung Jogja 200 40 0 Bandung Solo 100 45 0 Bandung P Kerto 300 30 0 Bandung Magelang 0 42 5 Surabaya Jogja 0 55 10 Surabaya Solo 400 50 0 Surabaya P Kerto 0 60 25 Surabaya Magelang 0 55 13 Minimized OBJ = 51.850 Iterasi 2 (perbaikan) unt alternatif lokasi pabrik di Sby.
  • 6. Perhitungan Transportasi Iterasi 2 unt alternatif lokasi SBY Alternatif lokasi Malang Iterasi 1 analisa untuk alternatif lokasi pabrik di Malang
  • 7. Perhitungan transportasi iterasi 1 unt alternatif lokasi Mlg. Iterasi 2 (perbaikan) untuk alternatif lokasi pabrik di Malang Perhitungan transportasi iterasi 2 untuk alternatif lokasi Mlg
  • 8. Berdasarkan perhitungan diatas jika dibangun pabrik di lokasi Surabaya biaya transportasinya sebesar Rp 51.550,- dan jika dibangun pabrik di lokasi Malang biaya transportasinya sebesar Rp 53.550-, dengan demikian pendirian pabrik yang lebih menguntungkan adalah di lokasi Surabaya. Macam Tipe Tata Letak Fasilitas • Tata Letak Produk (Product Lay Out = Aliran produk). • Tata Letak Proses (Process Lay Out = Aliran proses). • Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Position Lay Out). • Tata Letak Kelompok Produk (Product Famili/Group Teknologi) Tata Letak Produk (Product Lay Out = Aliran produk). • Semua fasilitas produksi diatur/ditempatkan dalam satu departemen khusus. • Diaplikasikan untuk industri skala besar dan proses produksinya berlangsung secara kontinyu. • Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil, elektronik). Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk : 1. Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa produk standar. 2. Produk dibuat dalam jumlah/volume besar untuk jangka waktu relatif lama. 3. Keseimbangan lintasan produksi lebih baik. 4. Satu mesin hanya digunakan unt satu macam proses kerja. 5. Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatif sedikit. 6. Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat dilaksanakan secara mekanis. Keuntungan : 1. MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun berdasarkan urutan operasi, shg jarak perpindahan bahan minimum. 2. Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat. 3. Work In Procces jarang terjadi karena lintasan produksi sudah seimbang. Output satu proses langsung dipergunakan sebagai input proses berikutnya. 4. Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas area yang minimal karena tidak diperlukan WIP Storege. Kerugian : 1. Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinya seluruh aliran produksi. 2. Jika terjadi perubahan terhadap desain produk, maka akan merubah aliran produk dan lay out. 3. Kelancaran proses produksi akan ditentukan oleh proses mesin yang paling lambat. 4. Memerlukan investasi mesin tinggi (Special Purpose Machine). Tata Letak Proses (Process Lay Out = Aliran proses). : • Dengan aturan dan penempatan mesin/fasilitas produksi yang semacam dalam satu departemen. • Semua fasilitas produksi yang memiliki ciri/fungsi kerja yang sama diletakan dalam satu departemen. • Diaplikasikan pada industri berskala kecil. • Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.
  • 9. Pertimbangan : 1. Produk yang dibuat berbagai macam model/type dan tiap model dibuat dalam jumlah kecil serta jangka waktu yang relatif singkat. 2. Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu dan gerak untuk menentukan metode dan waktu standar sulit dilakukan. 3. Sulit mengatur line balanchng antar operator dan mesin. 4. Memerlukan pengawasan yang ekstra selama proses operasi. 5. Satu jenis mesin dapat melakukan bebagai macam produk (General Purpose). 6. Banyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatan MH. Keuntungan : 1. Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karena mesin yang digunakan mesin-mesin type umum (General Purpose). 2. Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu dengan memindahkan ke mesin lain. 3. Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebih baik dan efisien. Kerugian : 1. Karenna lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih mahal. 2. Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak dijumpai karena waktu operasi sulit diseimbangkan. 3. Karena diversifikasi produk adalah job order, maka diperlukan operator skill tinggi. Tata Letak Posisi Tetap (Fixed Position Lay Out). • Material dan komponen dari produk utama akan ditempatkan pada posisi tetap, sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama. • Diaplikasikan pada industri yang menghasilkan produk-produk skala ukuran besar : Industri pesawat, kapal dll. Keuntungan : 1. Karena posisi material dan komponen produk utama tetap, maka MH dapat dikurangi. 2. Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi perubahan dalam rancangan produk. Kerugian : 1. Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operato pada saat proses operasi. 2. Memerlukan operator dengan skill tinggi. 3. Membutuhkan space area yang luas untuk peralatan kerja dan WIP. 4. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat.
  • 10. Tata Letak Kelompok Produk (Product Famili/Group Teknologi) • Didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat. • Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product lay out dan procces lay out. • Produk-produk yang tidak identik dikelompokan berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk, mesin atau peralatan. Keuntungan : • Dengan pengelompokan produk sesuai dengan proses pembuatannya, maka pendayagunaan mesin akan diperoleh secara maksimal. • Jarak perpindahan material lebih pendek sehingga lintasan aliran lebih lancar. • Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk lay out dan proses lay out. • Umumnya menggunakan mesin-mesin general purpose sehingga investasinya juga lebih rendah. Kerugian : 1. Diperlukan TK dengan skill tinggi. 2. Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan pengendalian produksi terutama aliran kerja. 3. Jika keseimbangan aliran sulit dicapai maka diperlukan WIP Storage. 4. Beberapa kerugian dari product dan procces lay out juga akan dijumpai. 5. Kesempatan untuk mengaplikasikan faslitas produksi tipe special purpose sulit dilakukan.