SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
- Systematic Layout Planning
- Desain Produk, Proses, Skedul,
Fasilitas
3/15/17 2PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Systematic Layout Planning
(SLP)
3/15/17 3PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING – Richard Muther
Input Data and Activities
AnalysisSearchSelection
1. Flow of
Materials
2. Activity
Relationships
3. Relationship
Diagram
4. Space
Requirements
5. Space Avaible
8. Practical
Limitations
7. Modifying
Considerations
9. Develop Layout
Alternatives
10. Evaluations
6. Space
Relationship
Diagram
Systematic Layout Planning Procedure
3/15/17 4PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP)
Prosedur	Pelaksanaan	SLP :
C PENGUMPULAN DATA DAN AKTIVITAS ;
Mengumpulkan data informasi yang berkaitan dengan aktifitas pabrik, seperti : disain produk, proses
& skedul kerja.
C ANALISA ALIRAN MATERIAL ;
Pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material diantara departemen.
Dalam menganalisa aliran material dapat digunakan peta- peta seperti:
• Peta Rakitan
• Peta Proses Operasi
• Peta Aliran Proses
• Diagram Aliran
• Multi Product Process Chart (MPPC)
• From To Chart
• Inflow & Outflow Interrelationship Diagram
C ANALISA KETERKAITAN KEGIATAN ;
mencari hubungan diantara aktivitas pemindahan material dan satu fasilitas kerja ke fasilitas kerja
yang lam dengan aspek kuantitatif sebagai tolak ukurnya (biaya material handling). Untuk itu dapat
digunakan peta yang disebut Activity Relationship Chart3/15/17 5PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP)
Prosedur	Pelaksanaan	SLP :
C DIAGRAM KETERKAITAN ;
Apabila derajat hubungan aktifitas merupakan faktor penting (dalam hal ini aspek kualitatif lebih
penting untuk di perhatikan) maka pada tahapan ini perlu dibuat suatu Activity Relationship
Diagram (ARD). Akan tetapi bila aliran material lebih dominan, maka perlu dibuat suatu Diagram
Aliran. Dan bila kombinasi dan keduanya (aliran material & hubungan kedekatan), maka dapat dibuat
Diagram REL.
C KEBUTUHAN LUAS AREA & AREA YANG TERSEDIA ;
Mengevaluasi kebutuhan luas area untuk pengaturan segala fasilitas pabrik yang dibutuhkan .
Metode-metode yang dapat digunakan adalah :
• Production Center Method
Production center (stasiun kerja) terdiri atas sebuah mesin dan semua fasilitas/peralatan
penunjangnya dan area yang diperlukan untuk pengopeasiannya. Disamping itu area untuk
keleluasaan operator bekerja, area untuk maintenance, ruang untuk meletakkan material
maupun produk jadi, dllnya perlu ditambahkan.
• Converting Method
Menentukan kebutuhan luas luasan area untuk departemen penunjang, gudang, dllnya.
• Roughed Out Layout Method
Mengevaluasi kemungkinan pengaturan tata letak, serta estimasi luas area yang dibutuhkan.
3/15/17 6PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP)
Prosedur	Pelaksanaan	SLP :
C KEBUTUHAN LUAS AREA & AREA YANG TERSEDIA ;
Metode-metode yang dapat digunakan adalah (cont.):
• Space Standards Method
Menentukan luasan area yang dibutuhkan.
• Ratio Trend and Projection Method
Untuk mengaplikasikan metode ini, terlebih dahulu ditetapkan suatu perbandingan
untuk suatu faktor yang dapat diukur, dan diramalkan untuk tata letak yang
diusulkan.
C PERANCANGAN TATA LETAK ALTERNATIF ;
Membuat alternatif rancangan tata letak dengan mengkombinasikan pertimbangan-
pertimbangan kebutuhan luas area yang dibutuhkan & Diagram REL dalam bentuk Space
Relationship Diagram. Kemudian merancang tata letak alternatif berdasarkan Space
Relationship Diagram tsb dan melakukan modifikasi seperlunya berdasarkan batasan &
pertimbangan khusus lainnya dengan membuat suatu Block Plan atau Area Allocation
Diagram (AAD). Kemudian dapat dirancang detil tata letak yang sesuai, dengan mengatur
mesin atau fasilitas kerja yang berada di masing-masing blok yang ada.
3/15/17 7PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP)
3/15/17 8PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
INFORMASI YANG DIBUTUHKAN UNTUK
PERANCANGAN FASILITAS
Ø KEBIJAKAN	PIMPINAN
Data terpenting yang dibutuhkan oleh seorang perancang fasilitas harus datang dan
pimpinan dalam bentuk pemikiran dan kebijakan sehubungan dengan hal-hal sbb:
Ramalan Penjualan ; Kepegawaian ; Pertumbuhan ; Modal ; Persediaan ; Peremajaan
Peralatan ; Pemeliharaan & Reparasi ; Pelayanan pelanggan ; Persaingan ;
Teknologi ; Laju Pertumbuhan ; Distribusi ; Lembur ; Membuat/membeli ;
Organisasi ; Pendapatan atas modal ; Keuntungan bersih ; Pelayanan staf ; Rencana
perubahan = produk atau proses ; Pergantian buruh ; Usia angkatan kerja ;
Kelompok buruh ; Kendala waktu ; Ketersediaan dana ; Pelayanan produk ;
Jaminan.
Ø KAJIAN	KELAYAKAN
Ø PENELITIAN	PASAR
Ø PERAMALAN	PENJUALAN
Ø REKAYASA	PRODUK
3/15/17 9PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Desain Produk
Desain Proses
Desain Skedul
Desain Fasilitas
3/15/17 10PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
DISAIN PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS
Proses	Perancangan	Fasilitas	Meliputi	Tahapan	sbb:
§ Nyatakan produk yang akan dimanufaktur
§ Spesifikasikan proses manufaktur yang kegiatan yang berhubungan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk
§ Tentukan keterkaitan diantara seluruh kegiatan
§ Tentukan kebutuhan ruang untuk seluruh kegiâtan
§ Buat alternatif rencana fasilitas
§ Evaluasi altematif rencana tsb
§ Pilih rencana fasilitas yang diinginkan
§ Implementasikan rencana fasilitas tsb
§ Pelihara dan sesuaikan rencana fasilitas tsb
§ Perbaharui produk yang dimanufaktur & nyatakan kembali sasaran dan
fasilitas.3/15/17 11PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
DISAIN PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS
Sebelum	dibuat	altematif	rencana	fasilitas,	sebaiknya	kita	dapat	
menjawab	pertanyaan-pertanyaan	sbb:
1. Apa	yang	akan	diproduksi?
2. Bagaimana	produk	tsb	diproduksi?
3. Kapan	produk	akan	diproduksi?	
4. Seberapa	banyak	produk	akan	diproduksi?
5. Untuk	berapa	lama	produk	akan	diproduksi?
6. Dimana	produk	akan	diproduksi?	
3/15/17 12PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
DISAIN PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS
Disain produk akan menentukan produk akhir (dalam dimensi,
komposisi material, kemasan). Disain proses akan menentukan
bagaimana produk akan diproduksi. Disain skedul akan menentukan
jumlah produk serta menjadwalkan peralatan produksi. Disain
fasilitas tergantung dan input yang diperoleh berdasarkan disain
produk, disain proses & disain skedul.3/15/17 13PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Disain Produk
• Product	design	merupakan rancangan secara rinci mengenai
produk yang	akan dibuat pada pabrik.
• Product	design	umumnya dijabarkan dalam beberapa bentuk
informasi seperti:	
§Bill	of	material
§Spesifikasi produk
§Dimensi produk
§Jenis material
§prototype	of	the	product
§Detailed	component	part	drawings	for	each	component
3/15/17 14PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
3/15/17 15PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Bill of Material
3/15/17 16PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
3/15/17 17PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
3/15/17 18PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
3/15/17 19PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Disain Proses
¯ Disain proses berbicara mengenai ‘how to produce’; merencanakan
operasi yang diperlukan mulai dari masuknya bahan baku hingga
dihasilkan produk sesuai rancangan.
¯ Desain proses sangat tergantung pada strategi manufaktur yang akan
digunakan. Apakah flow shop, job shop atau proyek.
¯ Desain proses memberikan gambaran mengenai proses pengerjaan,
urutan proses, lamanya proses, mesin yang diperlukan, cara
mengoperasikannya, standar kualitas operasi dll.
¯ Output dan fungsi desain proses ini adalah:
– Sketsa operasi
– Lembar Pengurutan Operasi
– Lembar Petunjuk Operasi yang detil
– Penggambaran kasar tata letak awal tempat kerja & peralatan.3/15/17 20PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
DISAIN PROSES
Identifikasi	Kebutuhan	Proses :
• Keputusan Make or Buy : berdasarkan input dan bagian
keuangan, TI, marketing, process engineering, pembelian.
(lihat gambar prosedur Make or Buy)
• Bill of Material, yang berisi : no. komponen, nama
komponen, jumlah komponen per-produk & gambar
produk (lihat contoh)
• Penentuan Metode Produksi untuk tiap komponen atau
produk & tipe tata letak yang sesuai.
3/15/17 21PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
DISAIN PROSES – PEMILIHAN KEBUTUHAN PROSES
1. Konsep unit proses (proses satuan)
mempunyai keuntungan sbb :
ü Proses satuan lebih mudah dalam menentukan apa yang
harus dilakukan path bahan untuk mengubahnya
ü Proses satuan memudahkan sintesa proses baru
ü Proses satuan mempermudah pembandingan antar proses
karena karakteristik biaya dapat dibandingkan tanpa kesulitan
3/15/17 22PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
DISAIN PROSES – PEMILIHAN KEBUTUHAN PROSES
2. Prosedur Pemilihan Proses
ü Mendefinisikan elemen operasi : harus mempertimbangkan
alternatif bentuk bahan & tipe elemen operasi
ü Mengidentifikasi altematif proses untuk tiap operasi : tipe
peralatan, alternatif manual mekanisasi – otomasi
ü Menganalisis altematif proses untuk tiap operasi : penentuan
waktu’ unit produk, alternatif
ü Standarisasi proses
ü Evaluasi, alternative proses: evaluasi ekonomis untuk tiap
alternative tiap peralatan
ü Pemilihan proses : kriterianya adalah fleksibilitas, reliabilitas,
keselamatan kerja & kemudahan pemeliharaan
3/15/17 23PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
DISAIN PROSES – PEMILIHAN KEBUTUHAN PROSES
3. Pengurutan Kebutuhan Proses
üPeta	rakitan
üPeta	proses	operasi
üDiagram	prosedur			
3/15/17 24PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
PETA RAKITAN
• Adalah gambaran grafis urutan-urutan aliran komponen dan sub rakitan ke
dalam rakitan suatu produk. Informasi yang dapat diperoleh dari suatu
peta rakitan adalah :
ü Nama-nama komponen yang membentuk produk
ü Bagaimana komponen tersebut bergabung
ü Komponen yang menjadi bagian suatu sub rakitan
ü Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan
ü Keterkaitan antara komponen dengan sub rakitan
ü Gambaran menyeluruh dari proses perakitan
ü Urutan waktu rakitan
• Peta ini digambarkan dengan lingkaran-lingkaran yang menunjukkan
rakitan ataupun rakitan bagian yang mengikuti urutan operasi yang
dikerjakan, bukan menurut urutan stasiun kerja.3/15/17 25PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
3/15/17 26PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
PETA PROSES OPERASI
Merupakan diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses
keseluruhan yang akan dialami oleh bahan baku hingga menjadi
barang jadi. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat
melalui Peta Porses Operasi, kita bisa memperoleh banyak manfaat,
diantaranya adalah :
¥ Mengkombinasikan lintasan produksi dan peta rakitan sehingga
memberikan informasi yang lebih lengkap
¥ Menunjukkan operasi yang harus dilakukan untuk tiap komponen &
urutan operasi, urutan rakitan & pabrikasi tiap-tiap komponen.
¥ Membantu untuk perencanaan stasiun kerja & penentuan jumlah
tenega kerja.
¥ Menunjukkan pola aliran bahan & kesulitan yang mungkin dihadapi
dalam penenganan material
3/15/17 27PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
3/15/17 28PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
3/15/17 29PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Desain Skedul
• How much to produce and When to produce
• Schedule design decisions impact machine selection, number of
machines, number of shifts, number of employees, space
requirement, storage requirement, material handling equipment,
etc.
• Information is needed concerning production volume, trends, and
the predictability of future demands for the products to be produced.
• Market Information
• Process Requirement
– Process design: Determines the specific equipment types required
to produce the product
– Schedule design: determines the number of each of equipment
type required to meet the production schedule
3/15/17 30PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Market Analysis
3/15/17 31PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Desain Skedul
• Specification	of	process	requirements	
– Determine	the	quantity	of	components	that	must	be	
produced,	including	scrap	allowance
– Determine	the	equipment	requirements	for	each	operation
– Combines	the	operation	requirements	to	obtain	overall	
equipment	requirements
• Scrap	estimates
• Equipment	fraction
3/15/17 32PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Example of Scrap Estimates Calculation
3/15/17 33PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Production Requirements
3/15/17 34PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Example of Equipment Fractions
Calculation
3/15/17 35PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Pada Suatu Tahapan Proses
iPg,(i-1)
Pi=Pg,(i-1)
Pg,i
Pd,i
Good part
Hasil proses
Ke-i
Defective part
Hasil proses
Ke-i
Good part
Hasil proses
Sebelumnya
(i-1)
Good part
Yang diproses
Pada operasi ke-i
3/15/17 36PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
i-1 i i+1
Pd,i
Pd,(i+1)Pd,(i-1)
Pg,(i-1) Pg,i Pg,(i+1)
Pg,(i-2)
P(i-1) Pi P(i+1)
P(i-1)= Pg,(i-2)
Pi= Pg,(i-1)
P(i+1)= Pg,i
Ilustrasi Tahapan Proses
3/15/17 37PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Routing Sheet
(Lembar Pengurutan Produksi)
Definisi:
Adalah tabulasi langkah-langkah yang tercakup dalam
memproduksi komponen-komponen tertentu.
Tujuan:
w Untuk menentukan jumlah bahan baku yang disiapkan
w Untuk menentukan jumlah mesin teoritis yang harus
tersedia pada kapasitas tertentu.
3/15/17 38PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Production Routing
« Route produksi menggambarkan langkah-langkah operasi yang
diperlukan untuk merubah bahan baku menjadi produk jadi
yang dikehendaki.
« Untuk itu diperlukan beberapa informasi mengenai; nama
komponen, jenis operasi kerja, mesin dan peralatan yang
digunakan, waktu standar operasi dll.
« Informasi mengenai mesin, perkakas dan alat bantu yang
digunakan dibutuhkan karena pada dasarnya tata letak pabrik
akan mengatur fasilitas-fasilitas tersebut.
« Informasi mengenai waktu standar diperlukan untuk
menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan sehingga dapat
diperkirakan jumlah mesin, work station dan luar area yang
dibutuhkan.
3/15/17 39PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
3/15/17 40PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Data pada Routing Sheet
1. No.Operasi
2. Nama Operasi
3. Nama Mesin/Tools yang dipakai
4. Waktu Baku
5. Waktu Set-Up
6. Kapasitas mesin teoritis, diperoleh dari:
Kapasitas
Mesin teoritis =
Per hari
Jam kerja/hari – W.Set up mesin/hari
Waktu baku proses
3/15/17 41PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
7. Persentase scrap merupakan kegagalan
proses dan tidak dapat digunakan lagi.
8. Jumlah yang diharapkan ð demand rate
9. Jumlah yang disiapkan
Jumlah yang
disiapkan
=
Jumlah yang diharapkan
1 – Persentasi Scrap
3/15/17 42PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
8. Produksi pada efisiensi
Tingkat produksi efisien adalah tingkat produksi mesin
dengan mempertimbangkan tingkat efisiensi rata-rata yang
dimiliki pabrik
9. Reliabilitas mesin
10. Jumlah mesin teoritis dapat dihitung dengan rumus
sbb:
Produksi
Pada efisiensi
=
Jumlah yang disiapkan
Efisiensi Pabrik
Jml mesin
teoritis
=
Produksi pada efisiensi
Reliabilitas mesin x kapasitas mesin
teoritis
3/15/17 43PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Contoh Soal Routing Sheet
• Produk XV dibentuk dengan merakit sub komponen 1-2 dan
sub komponen 3-4. Sub komponen 1-2 dihasilkan dari
sebuah komponen 1 yang dirakit dengan 2 (dua) buah
komponen 2. Sub komponen 3-4 dihasilkan dari perakitan
antara sebuah komponen 3 dan 2 (dua) buah komponen 4.
• Perakitan dilakukan di meja rakit ; waktu rakit = 10 menit ; %
skrap = 2%
• Dalam sehari, setup mesin dilakukan hanya satu kali.
• Jam kerja efektif per hari adalah 8 jam dan Efisiensi pabrik
90%.
• Tabel berikut adalah data komponen, kuantitas, routing dan
jumlah produk perjam
3/15/17 44PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Proses
Wkt setup
(menit)
Wkt baku
(menit)
%
scrap
Reliabilitas
(%)
A 12 2 5 85
B 30 3 2 80
C 20 4 3 85
D 15 4 4 90
E 15 3 4 90
Komponen Quantity Urutan (Routing) Jumlah produk per jam
1 1 A B C D E 50
2 2 A C B D E 100
3 1 A B D C B E 50
4 2 A B D E 100
3/15/17 45PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Akhir Presentasi
3/15/17 46PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
TENTANG PENCARIAN IDE
3/15/17 47PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
PROSES PERENCANAAN PRODUK
3/15/17 48PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
Akhir Presentasi
3/15/17 49PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI

More Related Content

What's hot

Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuNuri Kartini
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekKukuh Setiawan
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmRizky Akbar
 
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaContoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaAriIsmawan
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan BahanMercu Buana University
 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramArif Rahman
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )nurulllah
 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualArif Rahman
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitasdodi mulya
 
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptPengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptdpmdbusel
 

What's hot (20)

6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
 
Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
 
Network planning 1
Network planning 1Network planning 1
Network planning 1
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaContoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
 
Acceptance sampling
Acceptance samplingAcceptance sampling
Acceptance sampling
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence Diagram
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan Konseptual
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
 
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.pptPengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
Pengantar-Teknik-Industri-PPT-Powerpoint-Presentasi.ppt
 
desain produk dan jasa.ppt
desain produk dan jasa.pptdesain produk dan jasa.ppt
desain produk dan jasa.ppt
 

Similar to Systemic Layout Planning

Modul 1 ptlf
Modul 1 ptlfModul 1 ptlf
Modul 1 ptlfSi Pink
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...Mercu Buana University
 
Aminullah Assagaf_MPO_P5678_1 Juli 2022.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P5678_1 Juli 2022.pdfAminullah Assagaf_MPO_P5678_1 Juli 2022.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P5678_1 Juli 2022.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.ppt
Aminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.pptAminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.ppt
Aminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdfAminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdfAminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdfAminullah Assagaf
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574Handy Yusuf
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574Handy Yusuf
 
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02bisow enow
 
TataLetak Pabrik.ppt
TataLetak Pabrik.pptTataLetak Pabrik.ppt
TataLetak Pabrik.pptakhyarsanchia
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenMuhammad Fajar
 
Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.pdfAminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 

Similar to Systemic Layout Planning (20)

Modul 1 ptlf
Modul 1 ptlfModul 1 ptlf
Modul 1 ptlf
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
 
Aminullah Assagaf_MPO_P5678_1 Juli 2022.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P5678_1 Juli 2022.pdfAminullah Assagaf_MPO_P5678_1 Juli 2022.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P5678_1 Juli 2022.pdf
 
Aminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.ppt
Aminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.pptAminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.ppt
Aminullah Assagaf_MPO_K6-7_29 Oktober 2022.ppt
 
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdfAminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdf
 
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdfAminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdf
Aminullah Assagaf_MPO_P6-7_2021.pdf
 
Contoh line balancing
Contoh line balancingContoh line balancing
Contoh line balancing
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574
 
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
 
Pengantar teknik industri modul 4
Pengantar teknik industri modul 4Pengantar teknik industri modul 4
Pengantar teknik industri modul 4
 
TataLetak Pabrik.ppt
TataLetak Pabrik.pptTataLetak Pabrik.ppt
TataLetak Pabrik.ppt
 
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan ManajemenAspek Teknis Operasional dan Manajemen
Aspek Teknis Operasional dan Manajemen
 
kelompok 2_AB4
kelompok 2_AB4kelompok 2_AB4
kelompok 2_AB4
 
Pengantar teknik industri, modul 3
Pengantar teknik industri,  modul 3Pengantar teknik industri,  modul 3
Pengantar teknik industri, modul 3
 
Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.pdfAminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
Aminullah Assagaf_K6-7_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
 
Pti05 proses
Pti05 prosesPti05 proses
Pti05 proses
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
 

More from Wisnu Dewobroto

Building a Social Enterprise
Building a Social Enterprise Building a Social Enterprise
Building a Social Enterprise Wisnu Dewobroto
 
Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2019
Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2019Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2019
Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2019Wisnu Dewobroto
 
Power of define, ideate power of prototyping
Power of define, ideate power of prototypingPower of define, ideate power of prototyping
Power of define, ideate power of prototypingWisnu Dewobroto
 
Design thinking meet the coorporation
Design thinking meet the coorporationDesign thinking meet the coorporation
Design thinking meet the coorporationWisnu Dewobroto
 
Intro to design thinking
Intro to design thinkingIntro to design thinking
Intro to design thinkingWisnu Dewobroto
 
Converting need into demand
Converting need into demandConverting need into demand
Converting need into demandWisnu Dewobroto
 
Managing growing business trough portfolio analysis and service
Managing growing business trough portfolio analysis and serviceManaging growing business trough portfolio analysis and service
Managing growing business trough portfolio analysis and serviceWisnu Dewobroto
 
Pro forma financial statement
Pro forma financial statementPro forma financial statement
Pro forma financial statementWisnu Dewobroto
 
Quality and global competitiveness
Quality and global competitivenessQuality and global competitiveness
Quality and global competitivenessWisnu Dewobroto
 
Quality management , ethics and csr
Quality management , ethics and csrQuality management , ethics and csr
Quality management , ethics and csrWisnu Dewobroto
 
Team building and teamwork
Team building and teamworkTeam building and teamwork
Team building and teamworkWisnu Dewobroto
 

More from Wisnu Dewobroto (20)

Wirausaha Sosial
Wirausaha Sosial Wirausaha Sosial
Wirausaha Sosial
 
Building a Social Enterprise
Building a Social Enterprise Building a Social Enterprise
Building a Social Enterprise
 
Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2019
Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2019Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2019
Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2019
 
Beyond business model
Beyond business modelBeyond business model
Beyond business model
 
Power of define, ideate power of prototyping
Power of define, ideate power of prototypingPower of define, ideate power of prototyping
Power of define, ideate power of prototyping
 
Design experience
Design experienceDesign experience
Design experience
 
Story telling
Story tellingStory telling
Story telling
 
Design thinking meet the coorporation
Design thinking meet the coorporationDesign thinking meet the coorporation
Design thinking meet the coorporation
 
Intro to design thinking
Intro to design thinkingIntro to design thinking
Intro to design thinking
 
Converting need into demand
Converting need into demandConverting need into demand
Converting need into demand
 
PESTEL analysis
PESTEL analysisPESTEL analysis
PESTEL analysis
 
Managing growing business trough portfolio analysis and service
Managing growing business trough portfolio analysis and serviceManaging growing business trough portfolio analysis and service
Managing growing business trough portfolio analysis and service
 
Pro forma financial statement
Pro forma financial statementPro forma financial statement
Pro forma financial statement
 
Quality and global competitiveness
Quality and global competitivenessQuality and global competitiveness
Quality and global competitiveness
 
Quality management , ethics and csr
Quality management , ethics and csrQuality management , ethics and csr
Quality management , ethics and csr
 
Qfd
QfdQfd
Qfd
 
Service quality
Service qualityService quality
Service quality
 
Team building and teamwork
Team building and teamworkTeam building and teamwork
Team building and teamwork
 
Quality culture
Quality cultureQuality culture
Quality culture
 
Quality concept
Quality conceptQuality concept
Quality concept
 

Recently uploaded

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (9)

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Systemic Layout Planning

  • 2. - Systematic Layout Planning - Desain Produk, Proses, Skedul, Fasilitas 3/15/17 2PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 3. Systematic Layout Planning (SLP) 3/15/17 3PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 4. SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING – Richard Muther Input Data and Activities AnalysisSearchSelection 1. Flow of Materials 2. Activity Relationships 3. Relationship Diagram 4. Space Requirements 5. Space Avaible 8. Practical Limitations 7. Modifying Considerations 9. Develop Layout Alternatives 10. Evaluations 6. Space Relationship Diagram Systematic Layout Planning Procedure 3/15/17 4PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 5. SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) Prosedur Pelaksanaan SLP : C PENGUMPULAN DATA DAN AKTIVITAS ; Mengumpulkan data informasi yang berkaitan dengan aktifitas pabrik, seperti : disain produk, proses & skedul kerja. C ANALISA ALIRAN MATERIAL ; Pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material diantara departemen. Dalam menganalisa aliran material dapat digunakan peta- peta seperti: • Peta Rakitan • Peta Proses Operasi • Peta Aliran Proses • Diagram Aliran • Multi Product Process Chart (MPPC) • From To Chart • Inflow & Outflow Interrelationship Diagram C ANALISA KETERKAITAN KEGIATAN ; mencari hubungan diantara aktivitas pemindahan material dan satu fasilitas kerja ke fasilitas kerja yang lam dengan aspek kuantitatif sebagai tolak ukurnya (biaya material handling). Untuk itu dapat digunakan peta yang disebut Activity Relationship Chart3/15/17 5PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 6. SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) Prosedur Pelaksanaan SLP : C DIAGRAM KETERKAITAN ; Apabila derajat hubungan aktifitas merupakan faktor penting (dalam hal ini aspek kualitatif lebih penting untuk di perhatikan) maka pada tahapan ini perlu dibuat suatu Activity Relationship Diagram (ARD). Akan tetapi bila aliran material lebih dominan, maka perlu dibuat suatu Diagram Aliran. Dan bila kombinasi dan keduanya (aliran material & hubungan kedekatan), maka dapat dibuat Diagram REL. C KEBUTUHAN LUAS AREA & AREA YANG TERSEDIA ; Mengevaluasi kebutuhan luas area untuk pengaturan segala fasilitas pabrik yang dibutuhkan . Metode-metode yang dapat digunakan adalah : • Production Center Method Production center (stasiun kerja) terdiri atas sebuah mesin dan semua fasilitas/peralatan penunjangnya dan area yang diperlukan untuk pengopeasiannya. Disamping itu area untuk keleluasaan operator bekerja, area untuk maintenance, ruang untuk meletakkan material maupun produk jadi, dllnya perlu ditambahkan. • Converting Method Menentukan kebutuhan luas luasan area untuk departemen penunjang, gudang, dllnya. • Roughed Out Layout Method Mengevaluasi kemungkinan pengaturan tata letak, serta estimasi luas area yang dibutuhkan. 3/15/17 6PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 7. SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) Prosedur Pelaksanaan SLP : C KEBUTUHAN LUAS AREA & AREA YANG TERSEDIA ; Metode-metode yang dapat digunakan adalah (cont.): • Space Standards Method Menentukan luasan area yang dibutuhkan. • Ratio Trend and Projection Method Untuk mengaplikasikan metode ini, terlebih dahulu ditetapkan suatu perbandingan untuk suatu faktor yang dapat diukur, dan diramalkan untuk tata letak yang diusulkan. C PERANCANGAN TATA LETAK ALTERNATIF ; Membuat alternatif rancangan tata letak dengan mengkombinasikan pertimbangan- pertimbangan kebutuhan luas area yang dibutuhkan & Diagram REL dalam bentuk Space Relationship Diagram. Kemudian merancang tata letak alternatif berdasarkan Space Relationship Diagram tsb dan melakukan modifikasi seperlunya berdasarkan batasan & pertimbangan khusus lainnya dengan membuat suatu Block Plan atau Area Allocation Diagram (AAD). Kemudian dapat dirancang detil tata letak yang sesuai, dengan mengatur mesin atau fasilitas kerja yang berada di masing-masing blok yang ada. 3/15/17 7PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 8. SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) 3/15/17 8PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 9. INFORMASI YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERANCANGAN FASILITAS Ø KEBIJAKAN PIMPINAN Data terpenting yang dibutuhkan oleh seorang perancang fasilitas harus datang dan pimpinan dalam bentuk pemikiran dan kebijakan sehubungan dengan hal-hal sbb: Ramalan Penjualan ; Kepegawaian ; Pertumbuhan ; Modal ; Persediaan ; Peremajaan Peralatan ; Pemeliharaan & Reparasi ; Pelayanan pelanggan ; Persaingan ; Teknologi ; Laju Pertumbuhan ; Distribusi ; Lembur ; Membuat/membeli ; Organisasi ; Pendapatan atas modal ; Keuntungan bersih ; Pelayanan staf ; Rencana perubahan = produk atau proses ; Pergantian buruh ; Usia angkatan kerja ; Kelompok buruh ; Kendala waktu ; Ketersediaan dana ; Pelayanan produk ; Jaminan. Ø KAJIAN KELAYAKAN Ø PENELITIAN PASAR Ø PERAMALAN PENJUALAN Ø REKAYASA PRODUK 3/15/17 9PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 10. Desain Produk Desain Proses Desain Skedul Desain Fasilitas 3/15/17 10PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 11. DISAIN PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS Proses Perancangan Fasilitas Meliputi Tahapan sbb: § Nyatakan produk yang akan dimanufaktur § Spesifikasikan proses manufaktur yang kegiatan yang berhubungan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk § Tentukan keterkaitan diantara seluruh kegiatan § Tentukan kebutuhan ruang untuk seluruh kegiâtan § Buat alternatif rencana fasilitas § Evaluasi altematif rencana tsb § Pilih rencana fasilitas yang diinginkan § Implementasikan rencana fasilitas tsb § Pelihara dan sesuaikan rencana fasilitas tsb § Perbaharui produk yang dimanufaktur & nyatakan kembali sasaran dan fasilitas.3/15/17 11PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 12. DISAIN PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS Sebelum dibuat altematif rencana fasilitas, sebaiknya kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sbb: 1. Apa yang akan diproduksi? 2. Bagaimana produk tsb diproduksi? 3. Kapan produk akan diproduksi? 4. Seberapa banyak produk akan diproduksi? 5. Untuk berapa lama produk akan diproduksi? 6. Dimana produk akan diproduksi? 3/15/17 12PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 13. DISAIN PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS Disain produk akan menentukan produk akhir (dalam dimensi, komposisi material, kemasan). Disain proses akan menentukan bagaimana produk akan diproduksi. Disain skedul akan menentukan jumlah produk serta menjadwalkan peralatan produksi. Disain fasilitas tergantung dan input yang diperoleh berdasarkan disain produk, disain proses & disain skedul.3/15/17 13PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 14. Disain Produk • Product design merupakan rancangan secara rinci mengenai produk yang akan dibuat pada pabrik. • Product design umumnya dijabarkan dalam beberapa bentuk informasi seperti: §Bill of material §Spesifikasi produk §Dimensi produk §Jenis material §prototype of the product §Detailed component part drawings for each component 3/15/17 14PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 15. 3/15/17 15PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 16. Bill of Material 3/15/17 16PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 17. 3/15/17 17PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 18. 3/15/17 18PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 19. 3/15/17 19PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 20. Disain Proses ¯ Disain proses berbicara mengenai ‘how to produce’; merencanakan operasi yang diperlukan mulai dari masuknya bahan baku hingga dihasilkan produk sesuai rancangan. ¯ Desain proses sangat tergantung pada strategi manufaktur yang akan digunakan. Apakah flow shop, job shop atau proyek. ¯ Desain proses memberikan gambaran mengenai proses pengerjaan, urutan proses, lamanya proses, mesin yang diperlukan, cara mengoperasikannya, standar kualitas operasi dll. ¯ Output dan fungsi desain proses ini adalah: – Sketsa operasi – Lembar Pengurutan Operasi – Lembar Petunjuk Operasi yang detil – Penggambaran kasar tata letak awal tempat kerja & peralatan.3/15/17 20PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 21. DISAIN PROSES Identifikasi Kebutuhan Proses : • Keputusan Make or Buy : berdasarkan input dan bagian keuangan, TI, marketing, process engineering, pembelian. (lihat gambar prosedur Make or Buy) • Bill of Material, yang berisi : no. komponen, nama komponen, jumlah komponen per-produk & gambar produk (lihat contoh) • Penentuan Metode Produksi untuk tiap komponen atau produk & tipe tata letak yang sesuai. 3/15/17 21PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 22. DISAIN PROSES – PEMILIHAN KEBUTUHAN PROSES 1. Konsep unit proses (proses satuan) mempunyai keuntungan sbb : ü Proses satuan lebih mudah dalam menentukan apa yang harus dilakukan path bahan untuk mengubahnya ü Proses satuan memudahkan sintesa proses baru ü Proses satuan mempermudah pembandingan antar proses karena karakteristik biaya dapat dibandingkan tanpa kesulitan 3/15/17 22PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 23. DISAIN PROSES – PEMILIHAN KEBUTUHAN PROSES 2. Prosedur Pemilihan Proses ü Mendefinisikan elemen operasi : harus mempertimbangkan alternatif bentuk bahan & tipe elemen operasi ü Mengidentifikasi altematif proses untuk tiap operasi : tipe peralatan, alternatif manual mekanisasi – otomasi ü Menganalisis altematif proses untuk tiap operasi : penentuan waktu’ unit produk, alternatif ü Standarisasi proses ü Evaluasi, alternative proses: evaluasi ekonomis untuk tiap alternative tiap peralatan ü Pemilihan proses : kriterianya adalah fleksibilitas, reliabilitas, keselamatan kerja & kemudahan pemeliharaan 3/15/17 23PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 24. DISAIN PROSES – PEMILIHAN KEBUTUHAN PROSES 3. Pengurutan Kebutuhan Proses üPeta rakitan üPeta proses operasi üDiagram prosedur 3/15/17 24PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 25. PETA RAKITAN • Adalah gambaran grafis urutan-urutan aliran komponen dan sub rakitan ke dalam rakitan suatu produk. Informasi yang dapat diperoleh dari suatu peta rakitan adalah : ü Nama-nama komponen yang membentuk produk ü Bagaimana komponen tersebut bergabung ü Komponen yang menjadi bagian suatu sub rakitan ü Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan ü Keterkaitan antara komponen dengan sub rakitan ü Gambaran menyeluruh dari proses perakitan ü Urutan waktu rakitan • Peta ini digambarkan dengan lingkaran-lingkaran yang menunjukkan rakitan ataupun rakitan bagian yang mengikuti urutan operasi yang dikerjakan, bukan menurut urutan stasiun kerja.3/15/17 25PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 26. 3/15/17 26PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 27. PETA PROSES OPERASI Merupakan diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses keseluruhan yang akan dialami oleh bahan baku hingga menjadi barang jadi. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui Peta Porses Operasi, kita bisa memperoleh banyak manfaat, diantaranya adalah : ¥ Mengkombinasikan lintasan produksi dan peta rakitan sehingga memberikan informasi yang lebih lengkap ¥ Menunjukkan operasi yang harus dilakukan untuk tiap komponen & urutan operasi, urutan rakitan & pabrikasi tiap-tiap komponen. ¥ Membantu untuk perencanaan stasiun kerja & penentuan jumlah tenega kerja. ¥ Menunjukkan pola aliran bahan & kesulitan yang mungkin dihadapi dalam penenganan material 3/15/17 27PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 28. 3/15/17 28PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 29. 3/15/17 29PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 30. Desain Skedul • How much to produce and When to produce • Schedule design decisions impact machine selection, number of machines, number of shifts, number of employees, space requirement, storage requirement, material handling equipment, etc. • Information is needed concerning production volume, trends, and the predictability of future demands for the products to be produced. • Market Information • Process Requirement – Process design: Determines the specific equipment types required to produce the product – Schedule design: determines the number of each of equipment type required to meet the production schedule 3/15/17 30PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 31. Market Analysis 3/15/17 31PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 32. Desain Skedul • Specification of process requirements – Determine the quantity of components that must be produced, including scrap allowance – Determine the equipment requirements for each operation – Combines the operation requirements to obtain overall equipment requirements • Scrap estimates • Equipment fraction 3/15/17 32PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 33. Example of Scrap Estimates Calculation 3/15/17 33PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 34. Production Requirements 3/15/17 34PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 35. Example of Equipment Fractions Calculation 3/15/17 35PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 36. Pada Suatu Tahapan Proses iPg,(i-1) Pi=Pg,(i-1) Pg,i Pd,i Good part Hasil proses Ke-i Defective part Hasil proses Ke-i Good part Hasil proses Sebelumnya (i-1) Good part Yang diproses Pada operasi ke-i 3/15/17 36PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 37. i-1 i i+1 Pd,i Pd,(i+1)Pd,(i-1) Pg,(i-1) Pg,i Pg,(i+1) Pg,(i-2) P(i-1) Pi P(i+1) P(i-1)= Pg,(i-2) Pi= Pg,(i-1) P(i+1)= Pg,i Ilustrasi Tahapan Proses 3/15/17 37PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 38. Routing Sheet (Lembar Pengurutan Produksi) Definisi: Adalah tabulasi langkah-langkah yang tercakup dalam memproduksi komponen-komponen tertentu. Tujuan: w Untuk menentukan jumlah bahan baku yang disiapkan w Untuk menentukan jumlah mesin teoritis yang harus tersedia pada kapasitas tertentu. 3/15/17 38PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 39. Production Routing « Route produksi menggambarkan langkah-langkah operasi yang diperlukan untuk merubah bahan baku menjadi produk jadi yang dikehendaki. « Untuk itu diperlukan beberapa informasi mengenai; nama komponen, jenis operasi kerja, mesin dan peralatan yang digunakan, waktu standar operasi dll. « Informasi mengenai mesin, perkakas dan alat bantu yang digunakan dibutuhkan karena pada dasarnya tata letak pabrik akan mengatur fasilitas-fasilitas tersebut. « Informasi mengenai waktu standar diperlukan untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan sehingga dapat diperkirakan jumlah mesin, work station dan luar area yang dibutuhkan. 3/15/17 39PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 40. 3/15/17 40PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 41. Data pada Routing Sheet 1. No.Operasi 2. Nama Operasi 3. Nama Mesin/Tools yang dipakai 4. Waktu Baku 5. Waktu Set-Up 6. Kapasitas mesin teoritis, diperoleh dari: Kapasitas Mesin teoritis = Per hari Jam kerja/hari – W.Set up mesin/hari Waktu baku proses 3/15/17 41PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 42. 7. Persentase scrap merupakan kegagalan proses dan tidak dapat digunakan lagi. 8. Jumlah yang diharapkan ð demand rate 9. Jumlah yang disiapkan Jumlah yang disiapkan = Jumlah yang diharapkan 1 – Persentasi Scrap 3/15/17 42PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 43. 8. Produksi pada efisiensi Tingkat produksi efisien adalah tingkat produksi mesin dengan mempertimbangkan tingkat efisiensi rata-rata yang dimiliki pabrik 9. Reliabilitas mesin 10. Jumlah mesin teoritis dapat dihitung dengan rumus sbb: Produksi Pada efisiensi = Jumlah yang disiapkan Efisiensi Pabrik Jml mesin teoritis = Produksi pada efisiensi Reliabilitas mesin x kapasitas mesin teoritis 3/15/17 43PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 44. Contoh Soal Routing Sheet • Produk XV dibentuk dengan merakit sub komponen 1-2 dan sub komponen 3-4. Sub komponen 1-2 dihasilkan dari sebuah komponen 1 yang dirakit dengan 2 (dua) buah komponen 2. Sub komponen 3-4 dihasilkan dari perakitan antara sebuah komponen 3 dan 2 (dua) buah komponen 4. • Perakitan dilakukan di meja rakit ; waktu rakit = 10 menit ; % skrap = 2% • Dalam sehari, setup mesin dilakukan hanya satu kali. • Jam kerja efektif per hari adalah 8 jam dan Efisiensi pabrik 90%. • Tabel berikut adalah data komponen, kuantitas, routing dan jumlah produk perjam 3/15/17 44PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 45. Proses Wkt setup (menit) Wkt baku (menit) % scrap Reliabilitas (%) A 12 2 5 85 B 30 3 2 80 C 20 4 3 85 D 15 4 4 90 E 15 3 4 90 Komponen Quantity Urutan (Routing) Jumlah produk per jam 1 1 A B C D E 50 2 2 A C B D E 100 3 1 A B D C B E 50 4 2 A B D E 100 3/15/17 45PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 46. Akhir Presentasi 3/15/17 46PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 47. TENTANG PENCARIAN IDE 3/15/17 47PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 48. PROSES PERENCANAAN PRODUK 3/15/17 48PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI
  • 49. Akhir Presentasi 3/15/17 49PTLF Jurusan Teknik Industri USAKTI