4. SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING – Richard Muther
Input Data and Activities
AnalysisSearchSelection
1. Flow of
Materials
2. Activity
Relationships
3. Relationship
Diagram
4. Space
Requirements
5. Space Avaible
8. Practical
Limitations
7. Modifying
Considerations
9. Develop Layout
Alternatives
10. Evaluations
6. Space
Relationship
Diagram
Systematic Layout Planning Procedure
3/15/17 4PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
5. SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP)
Prosedur Pelaksanaan SLP :
C PENGUMPULAN DATA DAN AKTIVITAS ;
Mengumpulkan data informasi yang berkaitan dengan aktifitas pabrik, seperti : disain produk, proses
& skedul kerja.
C ANALISA ALIRAN MATERIAL ;
Pengukuran kuantitatif untuk setiap gerakan perpindahan material diantara departemen.
Dalam menganalisa aliran material dapat digunakan peta- peta seperti:
• Peta Rakitan
• Peta Proses Operasi
• Peta Aliran Proses
• Diagram Aliran
• Multi Product Process Chart (MPPC)
• From To Chart
• Inflow & Outflow Interrelationship Diagram
C ANALISA KETERKAITAN KEGIATAN ;
mencari hubungan diantara aktivitas pemindahan material dan satu fasilitas kerja ke fasilitas kerja
yang lam dengan aspek kuantitatif sebagai tolak ukurnya (biaya material handling). Untuk itu dapat
digunakan peta yang disebut Activity Relationship Chart3/15/17 5PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
6. SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP)
Prosedur Pelaksanaan SLP :
C DIAGRAM KETERKAITAN ;
Apabila derajat hubungan aktifitas merupakan faktor penting (dalam hal ini aspek kualitatif lebih
penting untuk di perhatikan) maka pada tahapan ini perlu dibuat suatu Activity Relationship
Diagram (ARD). Akan tetapi bila aliran material lebih dominan, maka perlu dibuat suatu Diagram
Aliran. Dan bila kombinasi dan keduanya (aliran material & hubungan kedekatan), maka dapat dibuat
Diagram REL.
C KEBUTUHAN LUAS AREA & AREA YANG TERSEDIA ;
Mengevaluasi kebutuhan luas area untuk pengaturan segala fasilitas pabrik yang dibutuhkan .
Metode-metode yang dapat digunakan adalah :
• Production Center Method
Production center (stasiun kerja) terdiri atas sebuah mesin dan semua fasilitas/peralatan
penunjangnya dan area yang diperlukan untuk pengopeasiannya. Disamping itu area untuk
keleluasaan operator bekerja, area untuk maintenance, ruang untuk meletakkan material
maupun produk jadi, dllnya perlu ditambahkan.
• Converting Method
Menentukan kebutuhan luas luasan area untuk departemen penunjang, gudang, dllnya.
• Roughed Out Layout Method
Mengevaluasi kemungkinan pengaturan tata letak, serta estimasi luas area yang dibutuhkan.
3/15/17 6PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
7. SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP)
Prosedur Pelaksanaan SLP :
C KEBUTUHAN LUAS AREA & AREA YANG TERSEDIA ;
Metode-metode yang dapat digunakan adalah (cont.):
• Space Standards Method
Menentukan luasan area yang dibutuhkan.
• Ratio Trend and Projection Method
Untuk mengaplikasikan metode ini, terlebih dahulu ditetapkan suatu perbandingan
untuk suatu faktor yang dapat diukur, dan diramalkan untuk tata letak yang
diusulkan.
C PERANCANGAN TATA LETAK ALTERNATIF ;
Membuat alternatif rancangan tata letak dengan mengkombinasikan pertimbangan-
pertimbangan kebutuhan luas area yang dibutuhkan & Diagram REL dalam bentuk Space
Relationship Diagram. Kemudian merancang tata letak alternatif berdasarkan Space
Relationship Diagram tsb dan melakukan modifikasi seperlunya berdasarkan batasan &
pertimbangan khusus lainnya dengan membuat suatu Block Plan atau Area Allocation
Diagram (AAD). Kemudian dapat dirancang detil tata letak yang sesuai, dengan mengatur
mesin atau fasilitas kerja yang berada di masing-masing blok yang ada.
3/15/17 7PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
9. INFORMASI YANG DIBUTUHKAN UNTUK
PERANCANGAN FASILITAS
Ø KEBIJAKAN PIMPINAN
Data terpenting yang dibutuhkan oleh seorang perancang fasilitas harus datang dan
pimpinan dalam bentuk pemikiran dan kebijakan sehubungan dengan hal-hal sbb:
Ramalan Penjualan ; Kepegawaian ; Pertumbuhan ; Modal ; Persediaan ; Peremajaan
Peralatan ; Pemeliharaan & Reparasi ; Pelayanan pelanggan ; Persaingan ;
Teknologi ; Laju Pertumbuhan ; Distribusi ; Lembur ; Membuat/membeli ;
Organisasi ; Pendapatan atas modal ; Keuntungan bersih ; Pelayanan staf ; Rencana
perubahan = produk atau proses ; Pergantian buruh ; Usia angkatan kerja ;
Kelompok buruh ; Kendala waktu ; Ketersediaan dana ; Pelayanan produk ;
Jaminan.
Ø KAJIAN KELAYAKAN
Ø PENELITIAN PASAR
Ø PERAMALAN PENJUALAN
Ø REKAYASA PRODUK
3/15/17 9PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
11. DISAIN PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS
Proses Perancangan Fasilitas Meliputi Tahapan sbb:
§ Nyatakan produk yang akan dimanufaktur
§ Spesifikasikan proses manufaktur yang kegiatan yang berhubungan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk
§ Tentukan keterkaitan diantara seluruh kegiatan
§ Tentukan kebutuhan ruang untuk seluruh kegiâtan
§ Buat alternatif rencana fasilitas
§ Evaluasi altematif rencana tsb
§ Pilih rencana fasilitas yang diinginkan
§ Implementasikan rencana fasilitas tsb
§ Pelihara dan sesuaikan rencana fasilitas tsb
§ Perbaharui produk yang dimanufaktur & nyatakan kembali sasaran dan
fasilitas.3/15/17 11PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
12. DISAIN PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS
Sebelum dibuat altematif rencana fasilitas, sebaiknya kita dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan sbb:
1. Apa yang akan diproduksi?
2. Bagaimana produk tsb diproduksi?
3. Kapan produk akan diproduksi?
4. Seberapa banyak produk akan diproduksi?
5. Untuk berapa lama produk akan diproduksi?
6. Dimana produk akan diproduksi?
3/15/17 12PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
13. DISAIN PRODUK, PROSES, SKEDUL, FASILITAS
Disain produk akan menentukan produk akhir (dalam dimensi,
komposisi material, kemasan). Disain proses akan menentukan
bagaimana produk akan diproduksi. Disain skedul akan menentukan
jumlah produk serta menjadwalkan peralatan produksi. Disain
fasilitas tergantung dan input yang diperoleh berdasarkan disain
produk, disain proses & disain skedul.3/15/17 13PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
14. Disain Produk
• Product design merupakan rancangan secara rinci mengenai
produk yang akan dibuat pada pabrik.
• Product design umumnya dijabarkan dalam beberapa bentuk
informasi seperti:
§Bill of material
§Spesifikasi produk
§Dimensi produk
§Jenis material
§prototype of the product
§Detailed component part drawings for each component
3/15/17 14PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
20. Disain Proses
¯ Disain proses berbicara mengenai ‘how to produce’; merencanakan
operasi yang diperlukan mulai dari masuknya bahan baku hingga
dihasilkan produk sesuai rancangan.
¯ Desain proses sangat tergantung pada strategi manufaktur yang akan
digunakan. Apakah flow shop, job shop atau proyek.
¯ Desain proses memberikan gambaran mengenai proses pengerjaan,
urutan proses, lamanya proses, mesin yang diperlukan, cara
mengoperasikannya, standar kualitas operasi dll.
¯ Output dan fungsi desain proses ini adalah:
– Sketsa operasi
– Lembar Pengurutan Operasi
– Lembar Petunjuk Operasi yang detil
– Penggambaran kasar tata letak awal tempat kerja & peralatan.3/15/17 20PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
21. DISAIN PROSES
Identifikasi Kebutuhan Proses :
• Keputusan Make or Buy : berdasarkan input dan bagian
keuangan, TI, marketing, process engineering, pembelian.
(lihat gambar prosedur Make or Buy)
• Bill of Material, yang berisi : no. komponen, nama
komponen, jumlah komponen per-produk & gambar
produk (lihat contoh)
• Penentuan Metode Produksi untuk tiap komponen atau
produk & tipe tata letak yang sesuai.
3/15/17 21PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
22. DISAIN PROSES – PEMILIHAN KEBUTUHAN PROSES
1. Konsep unit proses (proses satuan)
mempunyai keuntungan sbb :
ü Proses satuan lebih mudah dalam menentukan apa yang
harus dilakukan path bahan untuk mengubahnya
ü Proses satuan memudahkan sintesa proses baru
ü Proses satuan mempermudah pembandingan antar proses
karena karakteristik biaya dapat dibandingkan tanpa kesulitan
3/15/17 22PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
23. DISAIN PROSES – PEMILIHAN KEBUTUHAN PROSES
2. Prosedur Pemilihan Proses
ü Mendefinisikan elemen operasi : harus mempertimbangkan
alternatif bentuk bahan & tipe elemen operasi
ü Mengidentifikasi altematif proses untuk tiap operasi : tipe
peralatan, alternatif manual mekanisasi – otomasi
ü Menganalisis altematif proses untuk tiap operasi : penentuan
waktu’ unit produk, alternatif
ü Standarisasi proses
ü Evaluasi, alternative proses: evaluasi ekonomis untuk tiap
alternative tiap peralatan
ü Pemilihan proses : kriterianya adalah fleksibilitas, reliabilitas,
keselamatan kerja & kemudahan pemeliharaan
3/15/17 23PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
24. DISAIN PROSES – PEMILIHAN KEBUTUHAN PROSES
3. Pengurutan Kebutuhan Proses
üPeta rakitan
üPeta proses operasi
üDiagram prosedur
3/15/17 24PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
25. PETA RAKITAN
• Adalah gambaran grafis urutan-urutan aliran komponen dan sub rakitan ke
dalam rakitan suatu produk. Informasi yang dapat diperoleh dari suatu
peta rakitan adalah :
ü Nama-nama komponen yang membentuk produk
ü Bagaimana komponen tersebut bergabung
ü Komponen yang menjadi bagian suatu sub rakitan
ü Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan
ü Keterkaitan antara komponen dengan sub rakitan
ü Gambaran menyeluruh dari proses perakitan
ü Urutan waktu rakitan
• Peta ini digambarkan dengan lingkaran-lingkaran yang menunjukkan
rakitan ataupun rakitan bagian yang mengikuti urutan operasi yang
dikerjakan, bukan menurut urutan stasiun kerja.3/15/17 25PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
27. PETA PROSES OPERASI
Merupakan diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses
keseluruhan yang akan dialami oleh bahan baku hingga menjadi
barang jadi. Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat
melalui Peta Porses Operasi, kita bisa memperoleh banyak manfaat,
diantaranya adalah :
¥ Mengkombinasikan lintasan produksi dan peta rakitan sehingga
memberikan informasi yang lebih lengkap
¥ Menunjukkan operasi yang harus dilakukan untuk tiap komponen &
urutan operasi, urutan rakitan & pabrikasi tiap-tiap komponen.
¥ Membantu untuk perencanaan stasiun kerja & penentuan jumlah
tenega kerja.
¥ Menunjukkan pola aliran bahan & kesulitan yang mungkin dihadapi
dalam penenganan material
3/15/17 27PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
30. Desain Skedul
• How much to produce and When to produce
• Schedule design decisions impact machine selection, number of
machines, number of shifts, number of employees, space
requirement, storage requirement, material handling equipment,
etc.
• Information is needed concerning production volume, trends, and
the predictability of future demands for the products to be produced.
• Market Information
• Process Requirement
– Process design: Determines the specific equipment types required
to produce the product
– Schedule design: determines the number of each of equipment
type required to meet the production schedule
3/15/17 30PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
32. Desain Skedul
• Specification of process requirements
– Determine the quantity of components that must be
produced, including scrap allowance
– Determine the equipment requirements for each operation
– Combines the operation requirements to obtain overall
equipment requirements
• Scrap estimates
• Equipment fraction
3/15/17 32PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
33. Example of Scrap Estimates Calculation
3/15/17 33PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
35. Example of Equipment Fractions
Calculation
3/15/17 35PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
36. Pada Suatu Tahapan Proses
iPg,(i-1)
Pi=Pg,(i-1)
Pg,i
Pd,i
Good part
Hasil proses
Ke-i
Defective part
Hasil proses
Ke-i
Good part
Hasil proses
Sebelumnya
(i-1)
Good part
Yang diproses
Pada operasi ke-i
3/15/17 36PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
37. i-1 i i+1
Pd,i
Pd,(i+1)Pd,(i-1)
Pg,(i-1) Pg,i Pg,(i+1)
Pg,(i-2)
P(i-1) Pi P(i+1)
P(i-1)= Pg,(i-2)
Pi= Pg,(i-1)
P(i+1)= Pg,i
Ilustrasi Tahapan Proses
3/15/17 37PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
38. Routing Sheet
(Lembar Pengurutan Produksi)
Definisi:
Adalah tabulasi langkah-langkah yang tercakup dalam
memproduksi komponen-komponen tertentu.
Tujuan:
w Untuk menentukan jumlah bahan baku yang disiapkan
w Untuk menentukan jumlah mesin teoritis yang harus
tersedia pada kapasitas tertentu.
3/15/17 38PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
39. Production Routing
« Route produksi menggambarkan langkah-langkah operasi yang
diperlukan untuk merubah bahan baku menjadi produk jadi
yang dikehendaki.
« Untuk itu diperlukan beberapa informasi mengenai; nama
komponen, jenis operasi kerja, mesin dan peralatan yang
digunakan, waktu standar operasi dll.
« Informasi mengenai mesin, perkakas dan alat bantu yang
digunakan dibutuhkan karena pada dasarnya tata letak pabrik
akan mengatur fasilitas-fasilitas tersebut.
« Informasi mengenai waktu standar diperlukan untuk
menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan sehingga dapat
diperkirakan jumlah mesin, work station dan luar area yang
dibutuhkan.
3/15/17 39PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
41. Data pada Routing Sheet
1. No.Operasi
2. Nama Operasi
3. Nama Mesin/Tools yang dipakai
4. Waktu Baku
5. Waktu Set-Up
6. Kapasitas mesin teoritis, diperoleh dari:
Kapasitas
Mesin teoritis =
Per hari
Jam kerja/hari – W.Set up mesin/hari
Waktu baku proses
3/15/17 41PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
42. 7. Persentase scrap merupakan kegagalan
proses dan tidak dapat digunakan lagi.
8. Jumlah yang diharapkan ð demand rate
9. Jumlah yang disiapkan
Jumlah yang
disiapkan
=
Jumlah yang diharapkan
1 – Persentasi Scrap
3/15/17 42PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
43. 8. Produksi pada efisiensi
Tingkat produksi efisien adalah tingkat produksi mesin
dengan mempertimbangkan tingkat efisiensi rata-rata yang
dimiliki pabrik
9. Reliabilitas mesin
10. Jumlah mesin teoritis dapat dihitung dengan rumus
sbb:
Produksi
Pada efisiensi
=
Jumlah yang disiapkan
Efisiensi Pabrik
Jml mesin
teoritis
=
Produksi pada efisiensi
Reliabilitas mesin x kapasitas mesin
teoritis
3/15/17 43PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
44. Contoh Soal Routing Sheet
• Produk XV dibentuk dengan merakit sub komponen 1-2 dan
sub komponen 3-4. Sub komponen 1-2 dihasilkan dari
sebuah komponen 1 yang dirakit dengan 2 (dua) buah
komponen 2. Sub komponen 3-4 dihasilkan dari perakitan
antara sebuah komponen 3 dan 2 (dua) buah komponen 4.
• Perakitan dilakukan di meja rakit ; waktu rakit = 10 menit ; %
skrap = 2%
• Dalam sehari, setup mesin dilakukan hanya satu kali.
• Jam kerja efektif per hari adalah 8 jam dan Efisiensi pabrik
90%.
• Tabel berikut adalah data komponen, kuantitas, routing dan
jumlah produk perjam
3/15/17 44PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI
45. Proses
Wkt setup
(menit)
Wkt baku
(menit)
%
scrap
Reliabilitas
(%)
A 12 2 5 85
B 30 3 2 80
C 20 4 3 85
D 15 4 4 90
E 15 3 4 90
Komponen Quantity Urutan (Routing) Jumlah produk per jam
1 1 A B C D E 50
2 2 A C B D E 100
3 1 A B D C B E 50
4 2 A B D E 100
3/15/17 45PTLF Jurusan Teknik Industri
USAKTI