SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PENEGAKAN DISIPLIN DAN HUKUM DALAM
PROFESI DOKTER
Dr. Sabir Alwy, SH, MH
JUMLAH PENGADUAN KE MKDKI = 248
Awal Januari 2014
9 11
20
36
49
35
23
64
1
0
10
20
30
40
50
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pengaduan
Dr (GP); 83
Bedah ; 65
Obsgyn;41
Internist, 10
Anak;
21
Mata; 7 Anastesi; 9 Saraf; 10
Kulit Kel, 1
Paru, 5
Drg (GP) ; 8
Jantung ; 9
Ortopedi ; 12
Peny. Dlm;
17
Urologi, 2
Radiologi ,
2
Orthodonsi , 2
Prostodonsi, 4
THT; 3
Forensik; 3
Kesehatan jiwa;
2
Bukan dokter , 2
No Name, 1
Other; 18
Bedah mulut, 2
Dokter asing , 1
Bukan dokter , 2
Other, 21
PROFESIONAL MEDIS YG DIADUKAN
BERDASARKAN SPESIALISASI
SUMBER PENGADUAN
Masyarakat Institusi Tenkes
MASYARAKAT = 233
INSTITUSI = 9
Dinkes
RS
Depkes
Asuransi
TEN-KES = 6
Dr/Drg
4
Tahun 2007
 Jakarta : 5
 Tangerang : 1
 Cirebon : 1
 Semarang : 1
 Yogyakarta : 1
 Riau : 1
 Sorong : 1
Tahun 2006
 Jakarta : 5
 Lampung : 1
 Surabaya : 1
 Banjarmasin: 1
 Solo : 1
Tahun 2008
 Jakarta : 10
 Tangerang : 2
 Medan : 1
 Bandung : 1
 Batam : 1
 Bengkulu : 1
 Kalbar : 1
 Bogor : 1
 Depok : 1Tahun 2009
 Jakarta :15
 Jatim :4
 Kepri :2
 Sumut :3
 Sulsel : 1
 Sulteng : 1
 Kalbar : 2
 Jabar : 3
 Banten : 4
 DIY : 1
Tahun 2010
 Tangerang : 4
 Sumut : 1
 Kepri : 1
 Jakarta : 33
 Jabar : 3
 Jatim : 4
 NTB : 1
 Kaltim : 1
 Sulsel : 1
Tahun 2011
 Jakarta : 15
 Jatim : 4
 Jateng : 2
 Jabar : 2
 DIY : 1
 Lampung : 1
 Sulteng : 1
 Sumut : 2
 Sumsel : 1
 Tangerang : 3
 Bali : 1
 Kepri : 1
 Tahun 2012
 Jakarta : 6
 Bandung : 4
 Kupang : 1
 Madiun : 2
 Surabaya : 1
 Tangerang : 4
 Palembang : 1
 Bogor : 1
 Kepri : 1
 Depok : 1
 Medan : 1
Tahun 2013
• Jakarta : 23
• Riau : 3
•Tangerang : 2
• Palembang : 1
• Jateng : 2
• Jabar : 10
• Jatim : 4
• Sumut : 9
• NAD : 1
• Kalsel : 2
• Bengkulu : 1
• Lampung : 1
• DIY : 1
• Sulsel : 1
• Bali : 1
• Jambi : 1
Tahun 2014
• Jakarta : 1
PERMASALAHAN YG DIADUKAN
 KOMUNIKASI
 INGKAR JANJI
(DISHONESTY/FRAUD)
 PENELANTARAN
 PEMBIAYAAN
 STANDAR PELAYANAN
 KASUS RUMAH TANGGA
 KOMPETENSI
 IKLAN
7% 6% 4%
2%59%
4%
18%
Komunikasi Dishonesty
Penelantaran Pembiayaan
Std Pelayanan RT
Kompetensi
DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIK
KEDOKTERAN, HARUS DILAKUKAN
SESUAI DENGAN:
1. STANDAR PELAYANAN,
2. STANDAR PROFESI DAN
3. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SUMBER: UUPK
HUBUNGAN HUKUM DOKTER DENGAN PASIEN
DOKTER
PRODUSEN
JASA
HAK &
KEWAJIBAN
DOKTER
PASIEN
KONSUMEN
JASA
HAK &
KEWAJIBAN
PASIEN
OBYEK UPAYA
YANKES
CERMAT
HATI-HATI
TRANSAKSI TERAPEUTIK
SALING
BERKOMUNIKASI
SURAT
-INFORMED CONSENT
-MEDICAL RECORD (RM)
TUGAS MKDKI
1. Menerima pengaduan, memeriksa, dan
memutuskan kasus pelanggaran disiplin
dokter dan dokter gigi yang diajukan.
2. Menyusun pedoman dan tata cara
penanganan kasus pelanggaran disiplin
dokter dan dokter gigi.
PERAN MKDKI DLM PRAKTIK KEDOKTERAN
1. Lembaga yang berwenang untuk menentukan
ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter
dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu
kedokteran dan kedokteran gigi.
2. Untuk menegakkan disiplin dokter dan dokter
gigi dalam penyelenggaraan praktik kedokteran
yaitu penegakan aturan-aturan atau ketentuan
penerapan keilmuan kedokteran
ALUR TATACARAPENANGANAN KASUS PELANGGARAN
DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MAJELIS PEMERIKSAAWAL
Setiap orang atau
kepentingan yang
dirugikan
Pengaduan
Tertulis/Lisan
Penetapan Majelis
Pemeriksa Awal
Pemeriksa Awal
Menolak karena Hal-
hal :
Pelanggaran Etik Pelanggaran Disiplin
P E L A K S A N A A N K E P U T U S A N
Kepada
Pengadu
Sekretariat MKDKI/ MKDKI
Prov
Penetapan Majelis Pemeriksa
oleh Ketua MKDKI
Organisasi Profesi
ALUR TATACARAPENANGANAN PELANGGARAN DISIPLIN
KEDOKTERAN OLEH MAJELIS PEMERIKSADISIPLIN
Pemeriksaan Awal
Pelanggaran Disiplin
Penetapan Majelis
Pemeriksa o/Ketua
MKDKI
Pemeriksaan
Proses Pembuktian
KEPUTUSAN
Bebas / tidak
bersalah
Peringatan tertulis Rekomendasi
pencabutan SIP/STR
Mengikuti Pendidikan/
pelatihan
P E L A K S A N A A N K E P U T U S A N
Sekretariat
MKDKI/MKDKi-P
Sekretariat
MKDKI/MKDKI-P
Sekretariat
MKDKI/MKDKI-P
Sekretariat
MKDKI/MKDKI-P
KKI
STR
Dinkes
Kab/Kota
SIP
KKI
Dokter/ dokter
gigi
Dokter/
dokter gigi
Dokter/
dokter gigi
Institusi
Pendidikan
Kolegium
Pasal 66 UUPK :
(1) Setiap orang yang mengetahui atau
kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter
atau dokter gigi dalam menjalankan praktik
kedokteran dapat mengadukan secara tertulis
kepada Ketua MKDKI
(2) …….
(3) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan (2) tidak menghilangkan hak setiap orang
untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana
kepada pihak yang berwenanga dan/atau
menggugat kerugian kepada pengadilan
Risiko (Risks) Medis ≠ Risiko (Risks)
Dalam Hukum
Risiko Medis  Kejadian-kejadian/kerugian yang
terjadi yang tidak bisa dihindari,
baik diketahui dokter maupun
tidak diketahui oleh dokter
Risiko dlm Hukum Kejadian / kerugian yang
timbul tidak disebabkan oleh
perbuatan para pihak-pihak
(bencana alam, atau suatu
kejadian tidak diharapkan)
( Hal ini mirip dengan Adverse Events/KTD )
Malpraktik
“ Mal Practice”  “ Bad Practice
“PraktikYang Jelek/Buruk”
Malpraktik Menurut Teori
dan Doktrin
Intensional  dalam hukum “Dolus” Professional
Miscondact
“ Pelanggaran – pelanggaran terhadap standar dan
dilakukan dengan sengaja”
Contoh : - membuat keterangan palsu
- membuka rahasia pasien dengan
sengaja
- aborsi ilegal
- dsb
II.Negligence  dalam hukum
“ Culpa”
Bukan sengaja  Kelalaian
Contoh : - melakukan sesuatu yang tidak
seharusnya dilakukan
- melakukan tetapi tidak sempurna
- dsb
III. Lack Of Skill
Kompetensi kurang/ diluar kompetensi
(kewenangan)
Contoh : - melakukan tidakan medis
bukan kompetensinya
- dsb
Malpraktik Secara Yuridis
 UU No.36Tahun 2009 tentang kesehatan dan
UU No.29Tahun 2004 tentang Praktik
kedokteran tidak mengenal istilah
malpraktik??
 UU No.36Tahun 2009 tentang Kesehatan
mengenal istilah “Kesalahan/kelalaian”
 UU No.29Tahun 2004 tentang Praktik
kedokteran mengenal istilah “Kesalahan”
(pasal 1 angka 14)
Praktik Kedokteran yang mana, bila
terjadi Dugaan Pelanggaran Profesi dokter
yang dapat diproses pada bidang Hukum??
Untuk dibidang Pidana :
1. Sengaja melanggar standar
(miscondact/Dolus/Niat)
2. Melakukan Praktik tidak Kompeten (Lach
Of Skill)
Dibidang Hukum Perdata :
 Dengan sengaja (Misconduct/Dolus/niat)
 Negligence (culpa/lata & lepis/lalai)
 Lach Of Skill
Kasus Dokter Dewa Ayu di Manado,
ditemukan Kekeliruan penerapan Hukum :
ada 4 pertimbangan MA :
1. Hasil Dr. Forensik keadaan korban lemah
dan status penyakit berat
2. Terdakwa tidak menyampaikan keluarga
kemungkinan yang dapat terjadi
3. Perbuatan korban menyebabkan
terjadinya emboli udara/paru
4. Ada hubungan kausal menyebabkan
kematian
Emboli paru terjadi  karena ada udara 35 cc
yang masuk 30 menit lewat infus sebelum
dilakukan operasi Secsio oleh Dr. Dewa Ayu
( Keterangan Ahli Forensik Johannis F. Mallo)
CONTOH KASUS I
Melahirkan dalam air (water birth) yang
dilakukan RS.
Permasalahan pada kasus ini:
1. Apakah dapat dibenarkan dan secara
yuridis legal?
2. Cara melahirkan dalam air ini belum
mempunyai standar yang dibuat oleh
Kolegium (standar profesi)
3. Tidak memiliki standar di RS (standar
pelayanan dan SPO)
4. Tidak dilakukan pengawasan dan siapa
yang bertanggung jawab
CONTOH KASUS II
Seorang ibu mengeluh perut terasa keras dan datang ke dokter,
diagnosis ovarial cyste dan dianjurkan untuk dioperasi. Pasien
menderita diabetes melitus. Diadukan karena diduga melanggar
disiplin kedokteran. Hasil pemeriksaan di MKDKI:
-Dokter memutuskan operasi tanpa indikasi medis
-Tidak ada kista di ovarium
-Anastesi oleh perawat bukan dokter anastesi
-Melakukan appendiktomi bukan kewenangannya
-Tidak jujur, mengaku ada perlengketan tetapi tidak ada
-Tidak ada informed consent yang ditandatangani
pasien/keluarganya
-Tidak ada SIP
-Rekam medis tidak lengkap
Permasalahan pada kasus ini:
1. Kenapa dokter tetap diberi kesempatan operasi di RS
walaupun tidak ada SIP, informed consent, anastesi oleh
perawat?
2. Siapa saja yang bertanggung jawab?
3. Sejauh mana pengawasan terhadap dokter dan RS?
CONTOH KASUS III
Seorang bapak ada tumor di usus lalu ditangani oleh
dokter bedah dan disarankan operasi segera. Persiapan
operasi dilakukan di rumah lalu masuk RS langsung
operasi. Setelah operasi pasien mengeluh demam, mual,
kembung beberapa hari. Lalu dengan paksa pindah RS dan
dilakukan operasi ulang, ditemukan lubang di usus akibat
operasi pertama.
Permasalahan pada kasus ini:
1. Apa benar operasi tumor pada usus cukup persiapan
dirumah?
2. Dokter tidak ada SIP di RS tetap operasi dilakukan?
3. Apakah RS tidak punya peranan untuk ikut menentukan
bila persiapan operasi tidak cukup?
4. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam operasi
tersebut?
5. Bagaimana pengawasan dokter yang praktik tetapi tidak
memiliki SIP?
Kesimpulan
1. Penegakan Disiplin Ilmu Kedokteran oleh
MKDKI dan Penegakan Hukum untuk
Profesi Kedokteran sepanjang dilakukan
dengan baik dapat memberikan
perlindungan dan kepastian hukum
2. Keputusan MA dr. Dewa Ayu dan kawan-
kawan pada praktik kedokteran
merupakan contoh kekeliruan dalam
penerapan hukum
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
NajMah Usman
 

What's hot (20)

Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
 
Etika dan disiplin profesi dalam mencegah fraud
Etika dan disiplin profesi dalam mencegah fraudEtika dan disiplin profesi dalam mencegah fraud
Etika dan disiplin profesi dalam mencegah fraud
 
KODE ETIK KEDOKTERAN GIGI INDONESIA
KODE ETIK KEDOKTERAN GIGI INDONESIAKODE ETIK KEDOKTERAN GIGI INDONESIA
KODE ETIK KEDOKTERAN GIGI INDONESIA
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Uji Klinik
Uji KlinikUji Klinik
Uji Klinik
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Five level prevention
Five level preventionFive level prevention
Five level prevention
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Sop luka bakar
Sop luka bakarSop luka bakar
Sop luka bakar
 
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinFarmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
 
Gagal napas e.c ppok dan pneumonia
Gagal napas e.c ppok dan pneumoniaGagal napas e.c ppok dan pneumonia
Gagal napas e.c ppok dan pneumonia
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKITDAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik Digoxin
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 

Viewers also liked

Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medis
Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medisMalpraktek, standard profesi, standard pelayanan medis
Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medis
Imran Is
 
Etika, disiplin & hukum kesehatan dr. adji
Etika, disiplin & hukum kesehatan   dr. adjiEtika, disiplin & hukum kesehatan   dr. adji
Etika, disiplin & hukum kesehatan dr. adji
Anjang Kusuma Netra
 
Power point pelayanan dokter keluarga
Power point pelayanan dokter keluargaPower point pelayanan dokter keluarga
Power point pelayanan dokter keluarga
Mendy91
 

Viewers also liked (18)

Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medis
Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medisMalpraktek, standard profesi, standard pelayanan medis
Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medis
 
Keolompok 3 xi iis 1 ppt
Keolompok 3 xi iis 1 pptKeolompok 3 xi iis 1 ppt
Keolompok 3 xi iis 1 ppt
 
Etika, disiplin & hukum kesehatan dr. adji
Etika, disiplin & hukum kesehatan   dr. adjiEtika, disiplin & hukum kesehatan   dr. adji
Etika, disiplin & hukum kesehatan dr. adji
 
Power point pelayanan dokter keluarga
Power point pelayanan dokter keluargaPower point pelayanan dokter keluarga
Power point pelayanan dokter keluarga
 
2014 CANSA Women's Health slideshow - Cervical Cancer
2014 CANSA Women's Health slideshow - Cervical Cancer2014 CANSA Women's Health slideshow - Cervical Cancer
2014 CANSA Women's Health slideshow - Cervical Cancer
 
Fact of the Day: Ovarian Cancer Awareness Month
Fact of the Day: Ovarian Cancer Awareness MonthFact of the Day: Ovarian Cancer Awareness Month
Fact of the Day: Ovarian Cancer Awareness Month
 
Diabetes Facts and Tips for a Healthy Lifestyle
Diabetes Facts and Tips for a Healthy LifestyleDiabetes Facts and Tips for a Healthy Lifestyle
Diabetes Facts and Tips for a Healthy Lifestyle
 
Zimbabwe in Crisis
Zimbabwe in CrisisZimbabwe in Crisis
Zimbabwe in Crisis
 
Shift Happens
Shift HappensShift Happens
Shift Happens
 
Feels Bad On The Back
Feels Bad On The BackFeels Bad On The Back
Feels Bad On The Back
 
Sheltering Wings
Sheltering WingsSheltering Wings
Sheltering Wings
 
THIRST
THIRSTTHIRST
THIRST
 
Foot Notes
Foot NotesFoot Notes
Foot Notes
 
STEAL THIS PRESENTATION!
STEAL THIS PRESENTATION! STEAL THIS PRESENTATION!
STEAL THIS PRESENTATION!
 
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
 
Social Media for Business
Social Media for BusinessSocial Media for Business
Social Media for Business
 
Healthcare Napkins All
Healthcare Napkins AllHealthcare Napkins All
Healthcare Napkins All
 
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
You Suck At PowerPoint! by @jessedeeYou Suck At PowerPoint! by @jessedee
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
 

Similar to Penegakan disiplin dan hukum profesi dokter dr. sabir

IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
Cut Ampon Lambiheue
 
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
FadelFatan
 
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.pptPresentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
taufiq447541
 

Similar to Penegakan disiplin dan hukum profesi dokter dr. sabir (20)

PPT BIAN THN 2022.ppt
PPT BIAN THN 2022.pptPPT BIAN THN 2022.ppt
PPT BIAN THN 2022.ppt
 
PRAKTEK DRG TERHINDAR GUGATAN HUKUM.ppt
PRAKTEK DRG TERHINDAR GUGATAN HUKUM.pptPRAKTEK DRG TERHINDAR GUGATAN HUKUM.ppt
PRAKTEK DRG TERHINDAR GUGATAN HUKUM.ppt
 
Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)
Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)
Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)
 
7.PB_PDGI_.pdf
7.PB_PDGI_.pdf7.PB_PDGI_.pdf
7.PB_PDGI_.pdf
 
DISKUSI PLENO (2).pptx
DISKUSI PLENO (2).pptxDISKUSI PLENO (2).pptx
DISKUSI PLENO (2).pptx
 
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hariKodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
Kodeki dan Praktek kedokteran sehari-hari
 
(Lamp 1.17) sp perawatan bedah
(Lamp 1.17) sp perawatan bedah(Lamp 1.17) sp perawatan bedah
(Lamp 1.17) sp perawatan bedah
 
praktek-dokter - copy
praktek-dokter - copypraktek-dokter - copy
praktek-dokter - copy
 
Ppt. mall praktek
Ppt. mall praktekPpt. mall praktek
Ppt. mall praktek
 
Dlp untuk apa 3012017
Dlp untuk apa  3012017Dlp untuk apa  3012017
Dlp untuk apa 3012017
 
Rkk dr anik sp pd
Rkk dr anik sp pdRkk dr anik sp pd
Rkk dr anik sp pd
 
Sesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdf
Sesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdfSesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdf
Sesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdf
 
Instrumen Kredensial_terampil_profesi.docx
Instrumen Kredensial_terampil_profesi.docxInstrumen Kredensial_terampil_profesi.docx
Instrumen Kredensial_terampil_profesi.docx
 
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
 
PPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdfPPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdf
 
Anjab ahli pertama dokter gigi
Anjab ahli pertama dokter gigiAnjab ahli pertama dokter gigi
Anjab ahli pertama dokter gigi
 
Profil_Klinik.pptx
Profil_Klinik.pptxProfil_Klinik.pptx
Profil_Klinik.pptx
 
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
 
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
442GBSFG709893-YANKESTRAD-pptx.pptx
 
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.pptPresentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
Presentasi Akreditasi PKM Montong Betok.ppt
 

More from alsalcunsoed (20)

Karya Tulis SMAN 1 Purbalingga
Karya Tulis SMAN 1 PurbalinggaKarya Tulis SMAN 1 Purbalingga
Karya Tulis SMAN 1 Purbalingga
 
Karya Tulis SMAN 1 Bawang
Karya Tulis SMAN 1 BawangKarya Tulis SMAN 1 Bawang
Karya Tulis SMAN 1 Bawang
 
Key answers 3
Key answers 3Key answers 3
Key answers 3
 
Name 1
Name 1Name 1
Name 1
 
Name 2
Name 2Name 2
Name 2
 
The key answers 2
The key answers  2The key answers  2
The key answers 2
 
Task
Task Task
Task
 
The Key Answer
The Key AnswerThe Key Answer
The Key Answer
 
Practice 3
Practice 3Practice 3
Practice 3
 
Speaking
SpeakingSpeaking
Speaking
 
Practice 1
Practice 1Practice 1
Practice 1
 
Practice 2
Practice 2Practice 2
Practice 2
 
Simple Future Tense
Simple Future TenseSimple Future Tense
Simple Future Tense
 
Reading Skills
Reading SkillsReading Skills
Reading Skills
 
Listening
ListeningListening
Listening
 
UAS Preparation
UAS PreparationUAS Preparation
UAS Preparation
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Part of Speech
Part of Speech Part of Speech
Part of Speech
 
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu SaktiKeabsahan Kebijakan Kartu Sakti
Keabsahan Kebijakan Kartu Sakti
 
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional IndonesiaARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
 

Penegakan disiplin dan hukum profesi dokter dr. sabir

  • 1. PENEGAKAN DISIPLIN DAN HUKUM DALAM PROFESI DOKTER Dr. Sabir Alwy, SH, MH
  • 2. JUMLAH PENGADUAN KE MKDKI = 248 Awal Januari 2014 9 11 20 36 49 35 23 64 1 0 10 20 30 40 50 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Pengaduan
  • 3. Dr (GP); 83 Bedah ; 65 Obsgyn;41 Internist, 10 Anak; 21 Mata; 7 Anastesi; 9 Saraf; 10 Kulit Kel, 1 Paru, 5 Drg (GP) ; 8 Jantung ; 9 Ortopedi ; 12 Peny. Dlm; 17 Urologi, 2 Radiologi , 2 Orthodonsi , 2 Prostodonsi, 4 THT; 3 Forensik; 3 Kesehatan jiwa; 2 Bukan dokter , 2 No Name, 1 Other; 18 Bedah mulut, 2 Dokter asing , 1 Bukan dokter , 2 Other, 21 PROFESIONAL MEDIS YG DIADUKAN BERDASARKAN SPESIALISASI
  • 4. SUMBER PENGADUAN Masyarakat Institusi Tenkes MASYARAKAT = 233 INSTITUSI = 9 Dinkes RS Depkes Asuransi TEN-KES = 6 Dr/Drg 4
  • 5. Tahun 2007  Jakarta : 5  Tangerang : 1  Cirebon : 1  Semarang : 1  Yogyakarta : 1  Riau : 1  Sorong : 1 Tahun 2006  Jakarta : 5  Lampung : 1  Surabaya : 1  Banjarmasin: 1  Solo : 1 Tahun 2008  Jakarta : 10  Tangerang : 2  Medan : 1  Bandung : 1  Batam : 1  Bengkulu : 1  Kalbar : 1  Bogor : 1  Depok : 1Tahun 2009  Jakarta :15  Jatim :4  Kepri :2  Sumut :3  Sulsel : 1  Sulteng : 1  Kalbar : 2  Jabar : 3  Banten : 4  DIY : 1 Tahun 2010  Tangerang : 4  Sumut : 1  Kepri : 1  Jakarta : 33  Jabar : 3  Jatim : 4  NTB : 1  Kaltim : 1  Sulsel : 1 Tahun 2011  Jakarta : 15  Jatim : 4  Jateng : 2  Jabar : 2  DIY : 1  Lampung : 1  Sulteng : 1  Sumut : 2  Sumsel : 1  Tangerang : 3  Bali : 1  Kepri : 1
  • 6.  Tahun 2012  Jakarta : 6  Bandung : 4  Kupang : 1  Madiun : 2  Surabaya : 1  Tangerang : 4  Palembang : 1  Bogor : 1  Kepri : 1  Depok : 1  Medan : 1 Tahun 2013 • Jakarta : 23 • Riau : 3 •Tangerang : 2 • Palembang : 1 • Jateng : 2 • Jabar : 10 • Jatim : 4 • Sumut : 9 • NAD : 1 • Kalsel : 2 • Bengkulu : 1 • Lampung : 1 • DIY : 1 • Sulsel : 1 • Bali : 1 • Jambi : 1 Tahun 2014 • Jakarta : 1
  • 7. PERMASALAHAN YG DIADUKAN  KOMUNIKASI  INGKAR JANJI (DISHONESTY/FRAUD)  PENELANTARAN  PEMBIAYAAN  STANDAR PELAYANAN  KASUS RUMAH TANGGA  KOMPETENSI  IKLAN 7% 6% 4% 2%59% 4% 18% Komunikasi Dishonesty Penelantaran Pembiayaan Std Pelayanan RT Kompetensi
  • 8. DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIK KEDOKTERAN, HARUS DILAKUKAN SESUAI DENGAN: 1. STANDAR PELAYANAN, 2. STANDAR PROFESI DAN 3. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SUMBER: UUPK
  • 9. HUBUNGAN HUKUM DOKTER DENGAN PASIEN DOKTER PRODUSEN JASA HAK & KEWAJIBAN DOKTER PASIEN KONSUMEN JASA HAK & KEWAJIBAN PASIEN OBYEK UPAYA YANKES CERMAT HATI-HATI TRANSAKSI TERAPEUTIK SALING BERKOMUNIKASI SURAT -INFORMED CONSENT -MEDICAL RECORD (RM)
  • 10. TUGAS MKDKI 1. Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan. 2. Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi.
  • 11. PERAN MKDKI DLM PRAKTIK KEDOKTERAN 1. Lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi. 2. Untuk menegakkan disiplin dokter dan dokter gigi dalam penyelenggaraan praktik kedokteran yaitu penegakan aturan-aturan atau ketentuan penerapan keilmuan kedokteran
  • 12. ALUR TATACARAPENANGANAN KASUS PELANGGARAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MAJELIS PEMERIKSAAWAL Setiap orang atau kepentingan yang dirugikan Pengaduan Tertulis/Lisan Penetapan Majelis Pemeriksa Awal Pemeriksa Awal Menolak karena Hal- hal : Pelanggaran Etik Pelanggaran Disiplin P E L A K S A N A A N K E P U T U S A N Kepada Pengadu Sekretariat MKDKI/ MKDKI Prov Penetapan Majelis Pemeriksa oleh Ketua MKDKI Organisasi Profesi
  • 13. ALUR TATACARAPENANGANAN PELANGGARAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MAJELIS PEMERIKSADISIPLIN Pemeriksaan Awal Pelanggaran Disiplin Penetapan Majelis Pemeriksa o/Ketua MKDKI Pemeriksaan Proses Pembuktian KEPUTUSAN Bebas / tidak bersalah Peringatan tertulis Rekomendasi pencabutan SIP/STR Mengikuti Pendidikan/ pelatihan P E L A K S A N A A N K E P U T U S A N Sekretariat MKDKI/MKDKi-P Sekretariat MKDKI/MKDKI-P Sekretariat MKDKI/MKDKI-P Sekretariat MKDKI/MKDKI-P KKI STR Dinkes Kab/Kota SIP KKI Dokter/ dokter gigi Dokter/ dokter gigi Dokter/ dokter gigi Institusi Pendidikan Kolegium
  • 14. Pasal 66 UUPK : (1) Setiap orang yang mengetahui atau kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran dapat mengadukan secara tertulis kepada Ketua MKDKI (2) ……. (3) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) tidak menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana kepada pihak yang berwenanga dan/atau menggugat kerugian kepada pengadilan
  • 15. Risiko (Risks) Medis ≠ Risiko (Risks) Dalam Hukum
  • 16. Risiko Medis  Kejadian-kejadian/kerugian yang terjadi yang tidak bisa dihindari, baik diketahui dokter maupun tidak diketahui oleh dokter Risiko dlm Hukum Kejadian / kerugian yang timbul tidak disebabkan oleh perbuatan para pihak-pihak (bencana alam, atau suatu kejadian tidak diharapkan) ( Hal ini mirip dengan Adverse Events/KTD )
  • 17. Malpraktik “ Mal Practice”  “ Bad Practice “PraktikYang Jelek/Buruk”
  • 18. Malpraktik Menurut Teori dan Doktrin Intensional  dalam hukum “Dolus” Professional Miscondact “ Pelanggaran – pelanggaran terhadap standar dan dilakukan dengan sengaja” Contoh : - membuat keterangan palsu - membuka rahasia pasien dengan sengaja - aborsi ilegal - dsb
  • 19. II.Negligence  dalam hukum “ Culpa” Bukan sengaja  Kelalaian Contoh : - melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan - melakukan tetapi tidak sempurna - dsb
  • 20. III. Lack Of Skill Kompetensi kurang/ diluar kompetensi (kewenangan) Contoh : - melakukan tidakan medis bukan kompetensinya - dsb
  • 21. Malpraktik Secara Yuridis  UU No.36Tahun 2009 tentang kesehatan dan UU No.29Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran tidak mengenal istilah malpraktik??  UU No.36Tahun 2009 tentang Kesehatan mengenal istilah “Kesalahan/kelalaian”  UU No.29Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran mengenal istilah “Kesalahan” (pasal 1 angka 14)
  • 22. Praktik Kedokteran yang mana, bila terjadi Dugaan Pelanggaran Profesi dokter yang dapat diproses pada bidang Hukum?? Untuk dibidang Pidana : 1. Sengaja melanggar standar (miscondact/Dolus/Niat) 2. Melakukan Praktik tidak Kompeten (Lach Of Skill)
  • 23. Dibidang Hukum Perdata :  Dengan sengaja (Misconduct/Dolus/niat)  Negligence (culpa/lata & lepis/lalai)  Lach Of Skill
  • 24. Kasus Dokter Dewa Ayu di Manado, ditemukan Kekeliruan penerapan Hukum : ada 4 pertimbangan MA : 1. Hasil Dr. Forensik keadaan korban lemah dan status penyakit berat 2. Terdakwa tidak menyampaikan keluarga kemungkinan yang dapat terjadi 3. Perbuatan korban menyebabkan terjadinya emboli udara/paru 4. Ada hubungan kausal menyebabkan kematian
  • 25. Emboli paru terjadi  karena ada udara 35 cc yang masuk 30 menit lewat infus sebelum dilakukan operasi Secsio oleh Dr. Dewa Ayu ( Keterangan Ahli Forensik Johannis F. Mallo)
  • 26. CONTOH KASUS I Melahirkan dalam air (water birth) yang dilakukan RS. Permasalahan pada kasus ini: 1. Apakah dapat dibenarkan dan secara yuridis legal? 2. Cara melahirkan dalam air ini belum mempunyai standar yang dibuat oleh Kolegium (standar profesi) 3. Tidak memiliki standar di RS (standar pelayanan dan SPO) 4. Tidak dilakukan pengawasan dan siapa yang bertanggung jawab
  • 27. CONTOH KASUS II Seorang ibu mengeluh perut terasa keras dan datang ke dokter, diagnosis ovarial cyste dan dianjurkan untuk dioperasi. Pasien menderita diabetes melitus. Diadukan karena diduga melanggar disiplin kedokteran. Hasil pemeriksaan di MKDKI: -Dokter memutuskan operasi tanpa indikasi medis -Tidak ada kista di ovarium -Anastesi oleh perawat bukan dokter anastesi -Melakukan appendiktomi bukan kewenangannya -Tidak jujur, mengaku ada perlengketan tetapi tidak ada -Tidak ada informed consent yang ditandatangani pasien/keluarganya -Tidak ada SIP -Rekam medis tidak lengkap Permasalahan pada kasus ini: 1. Kenapa dokter tetap diberi kesempatan operasi di RS walaupun tidak ada SIP, informed consent, anastesi oleh perawat? 2. Siapa saja yang bertanggung jawab? 3. Sejauh mana pengawasan terhadap dokter dan RS?
  • 28. CONTOH KASUS III Seorang bapak ada tumor di usus lalu ditangani oleh dokter bedah dan disarankan operasi segera. Persiapan operasi dilakukan di rumah lalu masuk RS langsung operasi. Setelah operasi pasien mengeluh demam, mual, kembung beberapa hari. Lalu dengan paksa pindah RS dan dilakukan operasi ulang, ditemukan lubang di usus akibat operasi pertama. Permasalahan pada kasus ini: 1. Apa benar operasi tumor pada usus cukup persiapan dirumah? 2. Dokter tidak ada SIP di RS tetap operasi dilakukan? 3. Apakah RS tidak punya peranan untuk ikut menentukan bila persiapan operasi tidak cukup? 4. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam operasi tersebut? 5. Bagaimana pengawasan dokter yang praktik tetapi tidak memiliki SIP?
  • 29. Kesimpulan 1. Penegakan Disiplin Ilmu Kedokteran oleh MKDKI dan Penegakan Hukum untuk Profesi Kedokteran sepanjang dilakukan dengan baik dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum 2. Keputusan MA dr. Dewa Ayu dan kawan- kawan pada praktik kedokteran merupakan contoh kekeliruan dalam penerapan hukum