Perwujudan pilar budaya bangsa dalam diri pelajar melalui demokrasi untuk menjamin HAM membutuhkan upaya sosialisasi pentingnya budaya dan demokrasi bagi kehidupan sosial pelajar. Pilar budaya bangsa seperti gotong royong dan hormat menghargai orang lain perlu diwujudkan kembali agar pelajar memahami arti demokrasi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. PAGE * MERGEFORMAT 1
PERWUJUDAN PILAR BUDAYA BANGSA DALAM
DIRI PELAJAR MELALUI DEMOKRASI SEBAGAI
PENJAMIN HAM
Disusun Oleh :
PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
2. PAGE * MERGEFORMAT 2
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 BAWANG
BANJARNEGARA
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul “PERWUJUDAN PILAR BUDAYA DALAM DIRI
PELAJAR GUNA MENINGKATKAN KUALITAS HAM MELALUI DEMOKRASI BANGSA
DENGAN SEMANGAT PANCASILA DAN BINEKA
TUNGGAL IKA”. Telah Disetujui untuk diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah dan
Poster 2013 Tingkat SMA/SMK/MA Se-Barlingmascakeb yang diselenggarakan oleh Himpunan
Mahasiswa Administrasi Negara Unsoed Tahun 2013.
Ketua/NIS : Kiki Apnita Sari/ 6932
Anggota/NIS : -
Anggota/NIS : -
Alamat Sekolah : Jalan Raya Pucang No. 134, Bawang, Banjarnegara 53471
Jumlah Anggota : 1
Guru Pembimbing/NIP :
Banjarnegara 12 September 2013
Guru Pembimbing, Ketua
(Rina SetyaHaryani, S.P.) ( Kiki Apnita Sari )
Nip : - Nis :7405
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA N 1 Bawang
3. PAGE * MERGEFORMAT 3
( Drs. Supriyanto, M.M. )
NIP. 19620917 198601 1 002
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh tuhan sebagai mahluk sosial yang bersama orang lain di tengah -
tengah masyarakat. Pelajar merupakan bagian dari masyarakat yang merupakan perintis atau
pioner dalam kehidupan masyarakat. Manusia juga dilahirkan sebagai makluk individu.
Individu itu sendiri yang menguasai atau mengendalikan dirinya dalam berbagai hal sesuai
hak yang dimilikinya yang disebut hak asasi manusia.hak asasi manusia merupakan hak yang
terdapat pada masing masing individu yang diciptakan sejak manusia dilahirkan yang tidak
dapat diganggu gugat oleh siapapun. Hak asasi manusia juga memiliki batasan yaitu hak asasi
individu yang satu dengan yang lain yang disertai tanggung jawab.
Hak asasi manusia terdapat pada semua aspek yang salah satunya yaitu hak berdemokrasi.
Demokrasi merupakan sistem dan tatanan yang dipandang mampu menampung segala
permasalahan dan aspirasi yang berkembang di dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat
yang sudah dapat menerapkan budaya demokrasi akan menciptakan kedamaian dan
ketentraman dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat menerapkan penjaminan Hak asasi
manusia sesuai Pasal 28 UUD 1945.
Secara sosiologis dan psikologis, pelajar merupakan komunitas yang paling mudah terkena
pengaruh fenomena global. Pelajar sebagai bagian dari remaja, yang berada dalam fase
4. PAGE * MERGEFORMAT 4
kehidupan pancaroba yang labil dan fase pencarian identitas diri. Fenomena ini sesungguhnya
menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia.
Di sinilah letak penting dan sentralnya menumbuhkan kembali jiwa demokrasi dengan
perwujudan pilar-pilar budaya bangsa untuk menuju ke arah perubahan sosial yang sekaligus
dapat menerapkan penjaminan Hak sasi Manusia. Untuk dapat menerapkan hak asasi manusia
dalam demokrasi salah satunya dengan menumbuhkan kembali jiwa demokrasi melalui
perwujudan kembali pilar budaya bangsa. Oleh karena itu diperlukan upaya mewujudkan
kembali pilar budaya bangsa sebagai penjamin HAM.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka permasalahan dari makalah kami
adalah : Bagaimana upaya mewujudkan pilar budaya bangsa dalam diri pelajar melalui
demokrasi sebagai penjamin
HAM.
Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui cara mewujudkan pilar budaya
dalam diri pelajar guna meningkatkan kualitas HAM melalui demokrasi dengan semangat
pancasila dan bineka tunggal ika:
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang kami lakukan adalah :
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuan
akademis dan ilmiah dalam partisipasi demokratis pelajar.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat direalisasikan dengan maksimal.
5. PAGE * MERGEFORMAT 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pilar Budaya
Menumbuhkan jiwa demokrasi dapat ditumbuhkan dengan mewujudkan pilar-pilar budaya
bangsa salah satunya budaya jawa. Pilar merupakan tiang penyangga suatu bangunan. Pilar
memiliki peran yang sangat sentral dan menentukan, karena bila pilar ini tidak kokoh atau
rapuh akan berakibat robohnya bangunan yang disangga. Berarti orang bersangkutan
memiliki kekuatan untuk dipergunakan sebagai landasan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.( Koentjaraningrat:1994)
Demokrasi
Demokrasi kata ini berasal dari Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu, demos yang berarti
rakyat dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat. Demokrasi yang diterapkan di Indonesia dikenal dengan nama
demokrasi pancasila.. Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada
6. PAGE * MERGEFORMAT 6
kepribadian dan filsafat bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945.
(http://www.membuatblog.web.id/2010/07/pelaksanaan-demokrasi-diindonesia.html)
Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dalam diri manusia sebagai anugrah
Tuhan yang Maha Esa. Semua negara di dunia sepakat menyatakan penghormatan terhadap
nilai – nilai hak asasi manusia yang universal melalui berbagai upaya penegakkan hak asasi
manusia. Akan tetapi, pelaksanaan hak asasi manusia dapat saja berbeda antara satu negara
dengan negara lain. Ideologi,kebudayaan dan nilai – nilai khas yang dimiliki suatu bangsa
akan mempengaruhi sikap dan perilaku hidup berbangsa.
7. A.
PAGE * MERGEFORMAT 7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bawang Banjarnegara.
Penulisan ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015.
Bentuk dan Strategi Penelitian
Berdasarkan jenis permasalahan yang dikaji, maka jenis penelitian dengan strategi yang
dipilih adalah sebagai berikut :
Dengan penelitian kualitatif deskriptif maka masalah tersebut dapat diungkapkan sebagai
informasi yang jelas dan valid. Kuantitatif Deskriptif
Strategi ini dilakukan dengan menyebarkan angket yang terkait dengan upaya pelestarian dan
menganalisa jawaban dari kuisioner.
Sumber Data
Data penelitian kualitatif ini sangat diperlukan sumber data. Sumber data dalam penelitian ini
meliputi :
8. PAGE * MERGEFORMAT 8
Data dari kuisioner
Informasi hasil study pustaka
TeknikPengumpulan Data
Sesuai dengan pendekatan dan metode yang dipergunakan, maka teknik pengumpulan data
yang akan dipergunakan antara lain:
Pengisian angket kuisioner
Analisis Dokumen (Content Analysis)
Teknik Pengolahan Data.Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini analisis
hasil kuisioner.
Populasi dan Sampel
Populasi yang dilakukan penelitian adalah seluruh warga SMA N 1 Bawang, sedangkan
sampel yang mendapat perlakuan adalah 30 kuisioner.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Berdasarkan angket yang kami bagikan, kami memperoleh data sebagai berikut :
9. A.
PAGE * MERGEFORMAT 9
Data disamping diambil dari 30 kuisioner yang terdiri dari warga SMA
Negeri 1 Bawang Banjarnegara dengan kriteria umur dari 14 – 53 tahun yang terdiri dari 6
guru dan 24 siswa.
Berdasarkan data tersebut, sebagian besar warga SMA Negeri 1 Bawang sudah mengetahui
tentang apa itu
demokrasi, akan tetapi mereka mereka masih kurang peduli mengenai upaya pencegahan
pelanggaran HAM.
B. Pembahasan
Pelajar memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai kegiatan bernegara. Dalam
konteks keberlanjutan, apabila pelajar sudah tidak lagi peduli terhadap aspek penting bangsa,
maka satu persatu aspek tersebut mulai tidak berfungsi. Namun jika pelajar memiliki
kecintaan dan mau ikut serta dalam melestarikan aspek-aspek tersebut maka hal tersebut akan
tetap ada di setiap generasi. Pemuda juga harus menjadi aktor terdepan dalam memajukan
budaya daerah, sehingga budaya asing yang masuk yang kedaerah tidak merusak atau
mematikan budaya daerah tersebut. Setelah dilakukan penelitian kepada 30 kuisioner pada
hasil penelitian bahwa sebagian besar orang sudah mengetahui tentang apa itu demokrasi, dan
sudah pernah berpartisipasi dalam demokrasi. Akan tetapi tingkat pengetahuan mereka
tentang manfaat demokrasi sangat sedikit bahkan tidak tahu sama sekali.
Diantara mereka juga ada yang tidak peduli untuk belajar dan berpartisipasi dalam hal
demokrasi. Jika hal ini dibiarkan tentu semakin hari kondisi demokrasi di Indonesia semakin
memprihatinkan, maka dari itu dibuat upaya mewujudkan pilar budaya dalam diri pelajar
melalui demokrasi sebagai penjamin HAM. Pelajar merupakan tonggak utama dalam hal
10. PAGE * MERGEFORMAT 10
terealisasinya budaya demokrasi. Hal tersebut karena pelajar merupakan salah satu bagian
geneasi muda penerus bangsa yang suatu saat dapat dijadikan pemimpin bangsa. Cara yang
dapat dilakukan oleh seorang pelajar agar tercipta budaya demokrasi adalah dengan :
Aktif mengajukan ide maupun gagasan yang dimiliki.
Menjadi pendengar aktif dan mendengarkan setiap ada rekan yang mengajukan usul maupun
saran.
Menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam mengemukakan pendapat hendaknya
dengan bahasa yang baik.
Sadar akan hak dan kewajiban yang dimiliki.
Demokrasi yang dianut negara Indonesia, yaitu demokrasi Pancasila. Dengan demikian,
demokrasi pancasila merupakan demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong-
royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur
berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur,
berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan. Pentingnya arti demokrasi tersebut bagi
kehidupan berbangsa maka jiwa demokrasi harus ada dan selalu ditumbuhkan pada
masyarakat terutama pelajar. Menumbuhkan jiwa demokrasi dapat ditumbuhkan dengan
mewujudkan pilar-pilar budaya bangsa antara lain budaya jawa. Pilar merupakan tiang
penyangga suatu bangunan. Pilar memiliki peran yang sangat sentral dan menentukan, karena
bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan berakibat robohnya bangunan yang disangga. Di
sinilah letak penting dan sentralnya menumbuhkan kembali jiwa demokrasi dengan
perwujudan pilar-pilar budaya bangsa khususnya budaya jawa di masyarakat untuk menuju
ke arah perubahan sosial yang sekaligus bermakna
11. PAGE * MERGEFORMAT 11
kemajuan sosial dan kemajuan bangsa. Dalam hal ini, Demokrasi menjadi
penentu masa depan bangsa dan negara ke depan.
Dengan menumbuhkan kembali pilar budaya bangsa melalui demokrasi maka
upaya penerapan penjaminan Hak Asasi Manusia (HAM) akan terwujud.
Dalam penerapan penjaminan Hak Asasi Manusia, upaya yang perlu dilakukan
terlebih dahulu adalah upaya pencegahan terhadap pelanggaran HAM dengan
menumbuhkan kembali budaya bangsa. Budaya bangsa merupakan pilar
bangsa yang mencerminkan kepribadian bangsa yang luhur yang perlu
dilestarikan sebagai upaya pencegahan pada kasus pelanggaran Hak Asasi
Manusia. Upaya mencegah lebih baik daripada mengatasi tindakan
pelanggaran HAM.
Pilar-pilar budaya bangsa yang dapat menumbuhkan lagi rasa nasionalime
melalui nilai –nilai demokrasi dalam sistem tata nilai budaya. Bagi pelajar ,
sebagai sebuah sistem tata nilai, demokrasi telah melebur dalam laku
keseharian serta nafas (spirit) yang menggerakkan perjalanan sejarahnya.
Semua tercermin dalam sikap gotong-royong, musyawarah, menghargai
pendapat orang lain, tenggang rasa, dan saling menghormati. Nilai-nilai
demokrasi begitu kental dalam tradisi dan budaya masyarakat, yang tercermim
dalam Ing Ngarsa sung Tuladha, Ing Madya mBangun Karsa, Tut Wuri
Handayani, lahir dari pemahaman yang utuh serta mendalam terhadap konsep
kepemimpinan dan demokrasi itu sendiri.
Penerapan pilar budaya bangsa dikalangan pelajar dapat terwujud melalui
sosialisasi pentingnya budaya bangsa dalam kehidupan sosial. Maka dapat
menumbuhkan jiwa demokrasi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan
pelajar itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan pilar budaya
bangsa dapat menjamin penegakan Hak Asasi Manusia yang tercermin dalam
UUD 1945 pasal 28.
12. PAGE * MERGEFORMAT 12
BAB V
PENUTUP
Simpulan
Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan pilar budaya bangsa dalam diri
pelajar melalui demokrasi sebagai penjamin HAM dengan menciptakan budaya
demokrasi dikalangan pelajar yang dapat mencegah tindakan pelanggaran
HAM.
Saran
Para pelajar bisa meningkatkan kualitas hak asasi manusia secara optimal
dengan berbagai semangat kebangsaan yang ada
Daftar Pustaka
Koentjaraningrat, 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta : Balai Pustaka
Lubis, Yusnawan dkk,2014, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Jakarta.
13. PAGE * MERGEFORMAT 13
Pusat kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. HYPERLINK
"http://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-nilai-
demokrasi-di-sekolah/" h
http://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-
nilai HYPERLINK
"http://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-nilai-
demokrasi-di-sekolah/" h demokrasi-di-sekolah/ HYPERLINK
"http://windrawawin.wordpress.com/pendidikan/pengembangan-nilai-nilai-
demokrasi-di-sekolah/" h ( di akses pada tanggal 4 Agustus 2013)
(http://politik.kompasiana.com/2013/03/23/pentingnya-demokrasi-dalam-
negarakita-indonesia--545236.html) ( Diakses pada tanggal 4 Agustus 2013)
HYPERLINK
"http://nureazizah13.wordpress.com/2010/03/31/pemahaman-tentang-
demokrasi.html" h ( HYPERLINK
"http://nureazizah13.wordpress.com/2010/03/31/pemahaman-tentang-
demokrasi.html" h
http://nureazizah13.wordpress.com/2010/03/31/pemahaman-tentang
HYPERLINK "http://nureazizah13.wordpress.com/2010/03/31/pemahaman-
tentang-demokrasi.html" h demokrasi.html HYPERLINK
"http://nureazizah13.wordpress.com/2010/03/31/pemahaman-tentang-
demokrasi.html" h ) ( Diakses pada tanggal 4 Agustus 2013)
HYPERLINK "http://www.membuatblog.web.id/2010/07/pelaksanaan-
demokrasi-di-indonesia.html" h ( HYPERLINK
"http://www.membuatblog.web.id/2010/07/pelaksanaan-demokrasi-di-
indonesia.html" h http://www.membuatblog.web.id/2010/07/pelaksanaan-
demokrasi-di HYPERLINK
"http://www.membuatblog.web.id/2010/07/pelaksanaan-demokrasi-di-
indonesia.html" h indonesia.html HYPERLINK
14. PAGE * MERGEFORMAT 14
"http://www.membuatblog.web.id/2010/07/pelaksanaan-demokrasi-di-
indonesia.html" h ) ( Diakses pada tanggal 4 Agustus 2013)