SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
DISKUSI PLENO
Etika, Profesionalisme dan Hukum Kesehatan
KELOMPOK D
4 & 5 ETIK
Outline
Latar Belakang
Ilustrasi Kasus
1
2
3
4
Pembahasan
Kesimpulan
Pembedahan bisa berbahaya tidak hanya bagi pasien tetapi juga membawa risiko bagi dokter
ahli bedah jika terjadi kesalahan medis. Jika terjadi malpraktek, maka diperiksa apakah
tindakan medis yang dilakukan mengikuti aturan-aturan etika dan disiplin kedokteran
Ini termasuk informed consent terhadap pasien dan apakah tindakan medis dilakukan sesuai
standar prosedur yang ditetapkan.
Analisis putusan sidang medikolegal dari pihak-pihak yang berwenang dapat memberikan
gambaran secara detail tentang penyebab kematian dan kesakitan pasien.
LATAR BELAKANG
Bedah bariatrik menjadi metode yang paling
efektif dalam menurunkan berat badan
secara permanen pada pasien obesitas yang
tidak respon terhadap modifikasi gaya hidup
ataupun farmakoterapi.
Tujuan pembedahan ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup dan
memperbaiki komorbiditas terkait obesitas
yang mengarah kepada penurunan angka
kematian dalam jangka panjang
Di Inggris, ada tujuh kasus yang dilaporkan
antara tahun 2003 sampai 2013.
Operasi bariatrik sekarang dilaporkan sebagai salah
satu kasus persidangan medikolegal tertinggi oleh ahli
bedah di Amerika Serikat, dimana mereka menjadi
terdakwa dalam 92% kasus. Antara tahun 1990 sampai
1999 ada sembilan kasus, 194 kasus antara tahun
2000 sampai 2009, dan 175 kasus antara tahun 2006
sampai 2014 di Amerika Serikat.
Di Eropa, diperkirakan terjadi
peningkatan kasus persidangan
medikolegal bedah bariatrik.
Rumusan
Masalah
Bagaimana pemecahan masalah terkait aspek disiplin,
etik dan hukum terhadap kasus dugaan malpraktik
dokter subspesialis bedah digestif pada pasien post
operasi bariatrik di RSU Bali Royal Hospital (RSU BROS) ?
MANFAAT :
Informasi aspek etik,
hokum dan
profesionalisme
kasus dugaan
malpraktik bedah
digestif
TUJUAN :
Analisis dugaan
malpraktik &
pemecahan
masalah
dr. GI Sp.OG (alm) >< dr. G Sp.B. KBD dan TIM ( Bali Raya Hospital)
29 Oktober 2021 31 Oktober 2021
30 Oktober 2021 1 November 2021
UGD
OK
RR
Keluarga : Dokter Visit –
Informed consent di ruang OK
Assesment anastesi di ruang OK
Keluarga
DPJP
Dokter Trainee
Nyeri perut, mual, muntah
DPJP Utama -> Dokter trainee : hal biasa
Anastesi : Observasi Pasien
Sesak nafas dan kembung
DPJP utama : mobilisasi aktif, aff infus
Lingkaran perut ?????
Sesak nafas hebat -> Intubasi
DPJP Utama ketiduran
ICU
HCU
DPJP Utama :
Konsul Jantung ->
Echo -> Emboli Paru ?
-> Fibrinolitik
No Respon
15.15 :
meninggal
Ilustrasi Kasus
MKDKI
POLDA
BALI
KAPOLRI
Sleeve Gastrectomy Adjustable Gastric
Band
By Pass Gastric Roux
En Y
Metode bedah alternatif
menurunkan BB SETELAH
gagal diet dan olahraga
JENIS
PROSEDUR
Operasi
Malabsorbtif
Operasi
Restriktif
Indikasi :
IMT > 30
Ada keluhan aktivitas
Morbid Obesity
BARIATRIC
SURGERY
????
Bleeding Emboli
Perforasi
Gaster Infeksi
Risiko Operasi
POIN PENGADUAN
TERADU I, II, III
Teradu I dan III
tidak melakukan
informed consent
kepada keluarga
Jawaban
Teradu
Sudah Informed
Consent, belum
ttd
Izin operasi
dilakukan di
kamar pre-op
Kondisi Ideal
Wajar dilakukan
di ruang pre-op
selama pasien
dalam keadaan
sehat dan sadar
Putusan
MKDKI
Pelanggaran
disiplin karna
tidak ada
informed
consent
Tidak ada
informasi
adekuat kepada
pasien ataupun
keluarga
Teradu I tidak
melakukan konsul
untuk toleransi
operasi
Jawaban
Teradu
Sudah
menghitung BMI,
Penunjang
dilakukan di luar
BROS
Hasil penunjang
sudah dikonsul
ke Sp.An
Kondisi Ideal
Seharusnya
tetap melakukan
konsul toleransi
pre dan post op
Putusan
MKDKI
Pelanggaran
disiplin karna
melakukan
praktik
kedokteran
dengan tidak
kompeten
POIN PENGADUAN
TERADU I, II, III
Teradu II tidak
memiliki SIP di
BROS, bukan Tim
bariatric, dan
merupakan trainee
KBD
Jawaban
Teradu
Hanya sebagai
observer
Tidak meminta izin
kepada Kaprodi BD
Unair, dan
manajemen RSU
BROS belum
memberi izin
Kondisi Ideal
Pelayanan harus
memiliki SIP
Tidak ada MoU antar
Prodi dan RS, trainee
tidak boleh ikut
tindakan
Putusan
MKDKI
Pelanggaran disiplin
karna melakukan
praktik kedokteran
tanpa SIP
POIN PENGADUAN
TERADU I, II, III
Tidak visite
langsung sejak
muncul keluhan
hingga masuk
HCU
Jawaban
Teradu
Tidak ada instruksi
monitoring post
op, namun
keluarga sudah KIE
DPJP meminta
trainee untuk
visite, dan
mengisi RM
Kondisi Ideal
Seharusnya
monitoring 24 jam
post op, evaluasi
dapat diganti oleh
asisten
Dokter tanpa SIP
tidak boleh
mengisi RM
Putusan
MKDKI
Pelanggaran
disiplin karna
mendelegasikan
pekerjaan
kepada yang
tidak kompeten,
dan membuat
RM tidak
diketahui
kebenaran hasil
pemeriksaan
POIN PENGADUAN
TERADU I, II, III
Tidak mencari tahu
penyebab keluhan
nyeri perut dan
menganggap
seperti keluhan
umum post op
Jawaban
Teradu
Tidak langsung visite
karna acara
keagamaan,
memasang stocking
kaki untuk pencegahan
emboli paru
Teradu III bukan DPJP
jadi tidak memeriksa
hasil penunjang
Kondisi Ideal
Nyeri hebat dapat
dicurigai sebagai
kebocoran atau
perdarahan,
D-dimer tinggi mungkin
juga sepsis.
Keluhan kembung
boleh dicurigai leakage,
dan harus pemeriksaan
penunjang
Putusan
MKDKI
Pelanggaran disiplin
karna tidak melakukan
tindakan yang
memadai pada situasi
yang dapat
membahayakan
pasien
POIN PENGADUAN
TERADU I, II, III
Tidak melakukan
tindakan segera &
tepat untuk
keluhan pasien,
sehingga
menyebabkan
kematian
Jawaban
Teradu
DPJP memberi
instruksi pindah
ICU, dan datang
saat pasien sudah
diintubasi
Kondisi Ideal
Nyeri hebat tidak ada
flatus & BU, harus
segera pemeriksaan
fisik lengkap & CT scan
Harus melakukan
tindakan intervensi
yg agresif bila
dicurigai adanya
bleeding/leakage
Putusan
MKDKI
Pelanggaran
disiplin karna tidak
melakukan
pertolongan dasar
perikemanusiaan
POIN PENGADUAN
TERADU I, II, III
Prinsip Umum Etik Kedokteran yang dilanggar
DPJP tidak melakukan
informed consent secara jelas
kepada pasien dan keluarga
Autonomy Non-maleficence
DPJP tidak menangani
keluhan nyeri post op
yang dirasakan pasien
dengan teliti dan
profesional
Berdasarkan
KODEKI 2012
BACK TO AGENDA PAGE
Pasal 01
Saya akan senantiasa mengutamakan
kesehatan pasien dengan memperhatikan
kepentingan masyarakat
SUMPAH DOKTER
Pasal 02
STANDAR PELAYANAN
YANG BAIK
Pengambilan keputusan dengan
mempertahankan standar profesi dan
dilakukan setelah pemeriksaan & penilaian
yang teliti terhadap pasien
Pasal 05
PERBUATAN MELEMAHKAN
PSIKIS/FISIK
Wajib memberikan informasi yang memadai,
dengan jujur dan cara yang santun kepada
pasien/keluarga nya ketika akan
memberikan tindakan atau obat yang
berakibat menurunkan daya tahan psikis/fisik
Pasal 10
PENGHORMATAN HAK
PASIEN & SEJAWAT
Wajib memberikan informasi yang jelas dan
memadai serta menghormati pendapat atau
tanggapan pasien atas penjelasan dokter
Pasal 14
KONSUL DAN RUJUKAN
Wajib memerankan sikap tulus ikhlas, yaitu
bekerja sepenuh hati, teliti, bersungguh-
sungguh untuk tanggung jawab dan
bersikap empati. Jika tidak mampu
melaksanakan pemeriksaan atau
pengobatan, wajib berkonsultasi kepada
dokter yang lebih ahli
Berdasarkan
KODEKI 2012
BACK TO AGENDA PAGE
Pasal 17
PERTOLONGAN DARURAT
Wajib memberikan bantuan hidup dasar
dengan segera, setiba di tempat
kejadian sesuai standar prosedur
operasional
Pasal 18
MENJUNJUNG TINGGI
KESEJAWATAN
Wajib menegakkan sewajarnya
budaya menolong teman sejawatnya
yang sakit, tertimpa musibah,
bencana dan kesulitan berat lainnya
Tidak memberikan
informed consent
dan tidak visite
pre/post-op
Jawaban
Teradu
Sudah Informed
Consent di
ruangan pre-op
Kondisi Ideal
Melakukan
informed
consent dan
visite pre/post-
op
Putusan
MKDKI
Pelanggaran
disiplin karna
tidak ada
informed
consent
Pelanggaran
disiplin karna
tidak visit 24 jam
post-op
POIN PENGADUAN
TERADU IV
Tidak melakukan
tindakan yang
cepat & tepat saat
keluhan nyeri
perut muncul
Jawaban
Teradu
Tidak
mengetahui
bahwa obat
anti nyeri
distop oleh
DPJP
Kondisi Ideal
PCA
kewenangan
Sp. An, namun
obat anti nyeri
bisa diberikan
DPJP ataupun
Sp. An
Putusan
MKDKI
Pelanggaran
disiplin karna
tidak
melakukan
asuhan medis
yang memadai
dan tidak
melakukan
pertolongan
darurat
POIN PENGADUAN
TERADU IV
Prinsip Umum Etik Kedokteran yang dilanggar
Non-maleficence
Tidak menangani keluhan nyeri
post op yang dirasakan pasien
dengan teliti dan profesional
Berdasarkan
KODEKI 2012
BACK TO AGENDA PAGE
Pasal 01
Saya akan senantiasa mengutamakan
kesehatan pasien dengan memperhatikan
kepentingan masyarakat
SUMPAH DOKTER
Pasal 02
STANDAR PELAYANAN
YANG BAIK
Pengambilan keputusan berasal dari totalitas
pelayanan dan dilakukan setelah
pemeriksaan & penilaian yang teliti terhadap
pasien dengan menggunakan pedoman
pelayanan yang diakui
Pasal 10
PENGHORMATAN HAK
PASIEN & SEJAWAT
Wajib memberikan informasi yang jelas dan
memadai serta menghormati pendapat atau
tanggapan pasien atas penjelasan dokter
Pasal 08
PROFESIONALISME
Profesionalisme adalah cerminan etika
sebagai tekad profesi untuk pelayanan
terbaik bagi pasien, menuju tujuan
medik, keselamatan pasien dan
terjaganya martabat profesi
Keterangan Teradu V dan
Saksi
Teradu V
menyarankan
pemeriksaan D-
dimer. Hasil D-
dimer meningkat,
curiga emboli paru
dan menganjurkan
fibrinolitik
Streptokinase
diberikan pukul 12.00.
Pukul 14.00 tensi turun.
sudah terpasang drip
dobutamin sejak pukul
7 pagi, kemudian
ditambahkan drip
adrenalin
Pukul 14.10
perburukan,
streptokinase
dihentikan,
adrenalin di titrasi
naik, drip
dobutamin
maksimal
Konsul pertama kali
tanggal 1 November
2021, Teradu V
datang ke RS pukul
7 pagi, dan
melakukan
Ekokardiografi. Hasil
Echo tidak spesifik
Emboli paru
Pasien tidak
pernah
dikonsulkan
sebelum
operasi
Ideal Menurut Ahli Putusan MKDKI
01 Kardiolog tidak melakukan
pemeriksaan sebelum operasi
Pasien ASA 3,
obesitas berat,
harusnya
dikonsulkan ke
jantung atau
penyakit dalam
Tidak terbukti
melakukan
pelanggaran
Jawaban Teradu
BACK TO AGENDA PAGE
02
Menegakkan diagnosis tanpa dasar hasil
pemeriksaan yang mendukung
Menegakkan diagnosis yang tidak tepat
sehingga pasien meninggal
Tidak melakukan pertimbangan secara
keilmuan mendalam terkait kontraindikasi
fibrinolitik
03
04
Tidak memberikan advis yang tepat dalam
mengambil keputusan sesuai keilmuan
sehingga pasien meninggal
05
Prinsip Umum Etik Kedokteran yang dilanggar
Pihak korban sudah
menyatakan keraguan untuk
fibrinolitik, tetapi dokter
spesialis jantung tetap
melaksanakan tindakan
tersebut yang seharusnya
tindakan dilakukan atas
persetujuan keluarga tanpa
ada yang merasa dirugikan
Autonomy Non-maleficence
Kardiolog kurang
mempertimbangkan risiko
perburukan yang akan
terjadi pada pasien jika
streptokinase tetap
diberikan mengingat
adanya risiko perdarahan
pada pasien
Berdasarkan
KODEKI 2012
BACK TO AGENDA PAGE
Pasal 01
Saya akan senantiasa mengutamakan
kesehatan pasien dengan memperhatikan
kepentingan masyarakat
SUMPAH DOKTER
Pasal 02
STANDAR PELAYANAN
YANG BAIK
Pengambilan keputusan berasal dari totalitas
pelayanan dan dilakukan setelah
pemeriksaan & penilaian yang teliti terhadap
pasien dengan menggunakan pedoman
pelayanan yang diakui
Pasal 05
PERBUATAN MELEMAHKAN
PSIKIS/FISIK
Wajib memberikan informasi yang memadai,
dengan jujur dan cara yang santun kepada
pasien/keluarga nya ketika akan
memberikan tindakan atau obat yang
berakibat menurunkan daya tahan psikis/fisik
Pasal 10
PENGHORMATAN HAK
PASIEN & SEJAWAT
Wajib memberikan informasi yang jelas dan
memadai serta menghormati pendapat atau
tanggapan pasien atas penjelasan dokter
Pasal 14
KONSUL DAN RUJUKAN
Wajib memerankan sikap tulus ikhlas, yaitu
bekerja sepenuh hati, teliti, bersungguh-
sungguh untuk tanggung jawab dan
bersikap empati. Jika tidak mampu
melaksanakan pemeriksaan atau
pengobatan, wajib berkonsultasi kepada
dokter yang lebih ahli
Selama pasien
dirawat, tidak ada
dokter jaga untuk
visite ataupun
melaporkan
perkembangan
pasien ke DPJP
Jawaban
Teradu
Teradu VI
melaporkan
perkembangan
pasien atas
dasar laporan
perawat,
kepada DPJP
dan disaksikan
perawat
Kondisi Ideal
Dokter jaga
melakukan
pemeriksaan
langsung
terhadap
pasien
Putusan
MKDKI
Pelanggaran
disiplin karna
tidak
melakukan
tindakan atau
asuhan yang
memadai
POIN PENGADUAN
TERADU VI, VII
Berdasarkan
KODEKI 2012
BACK TO AGENDA PAGE
Pasal 08
PROFESIONALISME
Profesionalisme adalah cerminan etika
sebagai tekad profesi untuk pelayanan
terbaik bagi pasien, menuju tujuan
medik, keselamatan pasien dan
terjaganya martabat profesi
Pasal 10
PENGHORMATAN HAK
PASIEN & SEJAWAT
Wajib memberikan informasi yang jelas
dan memadai serta menghormati
pendapat atau tanggapan pasien atas
penjelasan dokter
Pasal 18
MENJUNJUNG TINGGI
KESEJAWATAN
Waib menegakkan sewajarnya budaya
menolong teman sejawatnya yang sakit,
tertimpa musibah, bencana dan kesulitan
berat lainnya
Kesimpulan
Pembedahan bisa berbahaya tidak hanya bagi pasien tetapi juga
membawa risiko bagi dokter ahli bedah jika terjadi kesalahan medis.
Jika terjadi malpraktek, maka diperiksa apakah tindakan medis yang
dilakukan mengikuti aturan-aturan etika dan disiplin kedokteran.
Pemecahan masalah terkait aspek etik, disiplin, dan hukum
terhadap kasus dugaan malpraktik dokter subspesialis bedah
digestif pada pasien post operasi bariatrik di RSU Bali Royal Hospital
(RSU BROS).
Aspek Disiplin
Melakukan tindakan/asuhan medis tanpa memperoleh persetujuan dari pasien
atau keluarga dekat, wali atau pengampunya.
Tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis, dan memadai (adequate
information) kepada pasien atau keluarganya dalam melakukan Praktik
Kedokteran.
Dan ada dokter yang berpraktik tanpa memiliki surat izin praktik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Aspek Etik
AUTONOMY NON-
MALEFICENCE
Pasal 1 Pasal 2 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 8
Pasal
10
Pasal
14
Pasal
17
Pasal
18
•pasal 36 setiap dokter dan dokter gigi wajib
memiliki surat izin praktik.
•Pasal 44 tentang kewajiban dokter
menyelenggarakan praktik mengikuti standar
pelayanan kedokteran.
•Pasal 51 poin a tentang memberikan
pelayanan medis sesuai standar prosedur
operasional.
UU 29 tahun
2004 tentang
Kedokteran
Aspek Etik
• Pasal 51 poin d tentang melakukan pertolongan darurat
atas dasar perikemanusiaan.
• Pasal 52 poin a, yaitu pasien, dalam menerima pelayanan
pada praktik kedokteran, mempunyai hak mendapatkan
penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis.
• Kemudian Bab X Ketentuan Pidana Pasal 76 yaitu setiap
dokter dengan sengaja melakukan praktik kedokteran
tanpa memiliki SIP sebagaimana dimaksud dalam pasal 36
dipidana.
UU 29 tahun
2004 tentang
Kedokteran
THANKS

More Related Content

Similar to DISKUSI PLENO (2).pptx

Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsa
Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsaDiagnosa keperawatan stikes harapan bangsa
Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsaJinan Bachri
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41DiegoNelciano
 
TM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptx
TM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptxTM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptx
TM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptxFebriyanti779061
 
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppteeeeee35
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptxMariaankira
 
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).pptKonsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).pptandisetiyawan11
 
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...Faris Andrianto
 
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3Height Corporation
 
PPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdfPPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdfPPDSBEdah
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaIs Muhar
 
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptxAsuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptxchatariahhusna
 
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdfPandutNdut
 
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxInteractive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxAdheliaSya
 
Pendidikan koasisten ipd
Pendidikan koasisten ipdPendidikan koasisten ipd
Pendidikan koasisten ipdRonald nababan
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIADyah Ervy
 
Latihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatLatihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatsri syla
 

Similar to DISKUSI PLENO (2).pptx (20)

Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsa
Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsaDiagnosa keperawatan stikes harapan bangsa
Diagnosa keperawatan stikes harapan bangsa
 
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
Oligohidroamnion pada pasien hamil post mature 41
 
TM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptx
TM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptxTM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptx
TM2-Konsep Primary Survey dan Secondary Survey.pptx
 
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt
1A, INFORMED CONSENT, TEORI OK.ppt
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptx
 
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).pptKonsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana (TM5).ppt
 
ppt LK DM (siti).pptx
ppt LK DM (siti).pptxppt LK DM (siti).pptx
ppt LK DM (siti).pptx
 
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
 
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
Seminar BHP (Bioetic Humaniora Program) Semester 3
 
Askep kolik renal
Askep kolik renalAskep kolik renal
Askep kolik renal
 
PPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdfPPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdf
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptxAsuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
Asuhan keperawatan gawat darurat ‘’ trauma abdomen’’.pptx
 
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
1-1 dr. Husaini, Sp.PD ETIK Dan PATIENT SAFETY IMEC VI.pdf
 
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptxInteractive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
Interactive Clinical Cases Scenarios by Slidesgo.pptx
 
Pendidikan koasisten ipd
Pendidikan koasisten ipdPendidikan koasisten ipd
Pendidikan koasisten ipd
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
 
Latihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawatLatihan soal uji kompetensi perawat
Latihan soal uji kompetensi perawat
 
Komunitas ske 2
Komunitas ske 2Komunitas ske 2
Komunitas ske 2
 

More from ssuser225f491

[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptxssuser225f491
 
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptxssuser225f491
 
power_point_pkpr (2).pptx
power_point_pkpr (2).pptxpower_point_pkpr (2).pptx
power_point_pkpr (2).pptxssuser225f491
 
A. presentasi bahaya narkoba.pdf
A. presentasi bahaya narkoba.pdfA. presentasi bahaya narkoba.pdf
A. presentasi bahaya narkoba.pdfssuser225f491
 
presentasi iva koto alam dkk.pptx
presentasi iva koto alam dkk.pptxpresentasi iva koto alam dkk.pptx
presentasi iva koto alam dkk.pptxssuser225f491
 
evaluasi program PTM.pptx
evaluasi program PTM.pptxevaluasi program PTM.pptx
evaluasi program PTM.pptxssuser225f491
 
pidato Bupati Polio.docx
pidato Bupati Polio.docxpidato Bupati Polio.docx
pidato Bupati Polio.docxssuser225f491
 
time table HKN 58.docx
time table HKN 58.docxtime table HKN 58.docx
time table HKN 58.docxssuser225f491
 
Berita Bang danny.docx
Berita Bang  danny.docxBerita Bang  danny.docx
Berita Bang danny.docxssuser225f491
 
Berita Bang danny.docx
Berita Bang  danny.docxBerita Bang  danny.docx
Berita Bang danny.docxssuser225f491
 
PPT LAPORAN AKTUALISASI.pptx
PPT LAPORAN AKTUALISASI.pptxPPT LAPORAN AKTUALISASI.pptx
PPT LAPORAN AKTUALISASI.pptxssuser225f491
 

More from ssuser225f491 (12)

[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
 
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
1. KULIAH FAAL PERTAMA 2020.pptx
 
power_point_pkpr (2).pptx
power_point_pkpr (2).pptxpower_point_pkpr (2).pptx
power_point_pkpr (2).pptx
 
A. presentasi bahaya narkoba.pdf
A. presentasi bahaya narkoba.pdfA. presentasi bahaya narkoba.pdf
A. presentasi bahaya narkoba.pdf
 
presentasi iva koto alam dkk.pptx
presentasi iva koto alam dkk.pptxpresentasi iva koto alam dkk.pptx
presentasi iva koto alam dkk.pptx
 
evaluasi program PTM.pptx
evaluasi program PTM.pptxevaluasi program PTM.pptx
evaluasi program PTM.pptx
 
pidato Bupati Polio.docx
pidato Bupati Polio.docxpidato Bupati Polio.docx
pidato Bupati Polio.docx
 
time table HKN 58.docx
time table HKN 58.docxtime table HKN 58.docx
time table HKN 58.docx
 
Berita Bang danny.docx
Berita Bang  danny.docxBerita Bang  danny.docx
Berita Bang danny.docx
 
Berita Bang danny.docx
Berita Bang  danny.docxBerita Bang  danny.docx
Berita Bang danny.docx
 
CAREGIVER.pptx
CAREGIVER.pptxCAREGIVER.pptx
CAREGIVER.pptx
 
PPT LAPORAN AKTUALISASI.pptx
PPT LAPORAN AKTUALISASI.pptxPPT LAPORAN AKTUALISASI.pptx
PPT LAPORAN AKTUALISASI.pptx
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 

DISKUSI PLENO (2).pptx

  • 1. DISKUSI PLENO Etika, Profesionalisme dan Hukum Kesehatan KELOMPOK D 4 & 5 ETIK
  • 3. Pembedahan bisa berbahaya tidak hanya bagi pasien tetapi juga membawa risiko bagi dokter ahli bedah jika terjadi kesalahan medis. Jika terjadi malpraktek, maka diperiksa apakah tindakan medis yang dilakukan mengikuti aturan-aturan etika dan disiplin kedokteran Ini termasuk informed consent terhadap pasien dan apakah tindakan medis dilakukan sesuai standar prosedur yang ditetapkan. Analisis putusan sidang medikolegal dari pihak-pihak yang berwenang dapat memberikan gambaran secara detail tentang penyebab kematian dan kesakitan pasien. LATAR BELAKANG
  • 4. Bedah bariatrik menjadi metode yang paling efektif dalam menurunkan berat badan secara permanen pada pasien obesitas yang tidak respon terhadap modifikasi gaya hidup ataupun farmakoterapi. Tujuan pembedahan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperbaiki komorbiditas terkait obesitas yang mengarah kepada penurunan angka kematian dalam jangka panjang
  • 5. Di Inggris, ada tujuh kasus yang dilaporkan antara tahun 2003 sampai 2013. Operasi bariatrik sekarang dilaporkan sebagai salah satu kasus persidangan medikolegal tertinggi oleh ahli bedah di Amerika Serikat, dimana mereka menjadi terdakwa dalam 92% kasus. Antara tahun 1990 sampai 1999 ada sembilan kasus, 194 kasus antara tahun 2000 sampai 2009, dan 175 kasus antara tahun 2006 sampai 2014 di Amerika Serikat. Di Eropa, diperkirakan terjadi peningkatan kasus persidangan medikolegal bedah bariatrik.
  • 6. Rumusan Masalah Bagaimana pemecahan masalah terkait aspek disiplin, etik dan hukum terhadap kasus dugaan malpraktik dokter subspesialis bedah digestif pada pasien post operasi bariatrik di RSU Bali Royal Hospital (RSU BROS) ?
  • 7. MANFAAT : Informasi aspek etik, hokum dan profesionalisme kasus dugaan malpraktik bedah digestif TUJUAN : Analisis dugaan malpraktik & pemecahan masalah
  • 8. dr. GI Sp.OG (alm) >< dr. G Sp.B. KBD dan TIM ( Bali Raya Hospital) 29 Oktober 2021 31 Oktober 2021 30 Oktober 2021 1 November 2021 UGD OK RR Keluarga : Dokter Visit – Informed consent di ruang OK Assesment anastesi di ruang OK Keluarga DPJP Dokter Trainee Nyeri perut, mual, muntah DPJP Utama -> Dokter trainee : hal biasa Anastesi : Observasi Pasien Sesak nafas dan kembung DPJP utama : mobilisasi aktif, aff infus Lingkaran perut ????? Sesak nafas hebat -> Intubasi DPJP Utama ketiduran ICU HCU DPJP Utama : Konsul Jantung -> Echo -> Emboli Paru ? -> Fibrinolitik No Respon 15.15 : meninggal Ilustrasi Kasus
  • 10. Sleeve Gastrectomy Adjustable Gastric Band By Pass Gastric Roux En Y Metode bedah alternatif menurunkan BB SETELAH gagal diet dan olahraga JENIS PROSEDUR Operasi Malabsorbtif Operasi Restriktif Indikasi : IMT > 30 Ada keluhan aktivitas Morbid Obesity BARIATRIC SURGERY ???? Bleeding Emboli Perforasi Gaster Infeksi Risiko Operasi
  • 11. POIN PENGADUAN TERADU I, II, III Teradu I dan III tidak melakukan informed consent kepada keluarga Jawaban Teradu Sudah Informed Consent, belum ttd Izin operasi dilakukan di kamar pre-op Kondisi Ideal Wajar dilakukan di ruang pre-op selama pasien dalam keadaan sehat dan sadar Putusan MKDKI Pelanggaran disiplin karna tidak ada informed consent Tidak ada informasi adekuat kepada pasien ataupun keluarga
  • 12. Teradu I tidak melakukan konsul untuk toleransi operasi Jawaban Teradu Sudah menghitung BMI, Penunjang dilakukan di luar BROS Hasil penunjang sudah dikonsul ke Sp.An Kondisi Ideal Seharusnya tetap melakukan konsul toleransi pre dan post op Putusan MKDKI Pelanggaran disiplin karna melakukan praktik kedokteran dengan tidak kompeten POIN PENGADUAN TERADU I, II, III
  • 13. Teradu II tidak memiliki SIP di BROS, bukan Tim bariatric, dan merupakan trainee KBD Jawaban Teradu Hanya sebagai observer Tidak meminta izin kepada Kaprodi BD Unair, dan manajemen RSU BROS belum memberi izin Kondisi Ideal Pelayanan harus memiliki SIP Tidak ada MoU antar Prodi dan RS, trainee tidak boleh ikut tindakan Putusan MKDKI Pelanggaran disiplin karna melakukan praktik kedokteran tanpa SIP POIN PENGADUAN TERADU I, II, III
  • 14. Tidak visite langsung sejak muncul keluhan hingga masuk HCU Jawaban Teradu Tidak ada instruksi monitoring post op, namun keluarga sudah KIE DPJP meminta trainee untuk visite, dan mengisi RM Kondisi Ideal Seharusnya monitoring 24 jam post op, evaluasi dapat diganti oleh asisten Dokter tanpa SIP tidak boleh mengisi RM Putusan MKDKI Pelanggaran disiplin karna mendelegasikan pekerjaan kepada yang tidak kompeten, dan membuat RM tidak diketahui kebenaran hasil pemeriksaan POIN PENGADUAN TERADU I, II, III
  • 15. Tidak mencari tahu penyebab keluhan nyeri perut dan menganggap seperti keluhan umum post op Jawaban Teradu Tidak langsung visite karna acara keagamaan, memasang stocking kaki untuk pencegahan emboli paru Teradu III bukan DPJP jadi tidak memeriksa hasil penunjang Kondisi Ideal Nyeri hebat dapat dicurigai sebagai kebocoran atau perdarahan, D-dimer tinggi mungkin juga sepsis. Keluhan kembung boleh dicurigai leakage, dan harus pemeriksaan penunjang Putusan MKDKI Pelanggaran disiplin karna tidak melakukan tindakan yang memadai pada situasi yang dapat membahayakan pasien POIN PENGADUAN TERADU I, II, III
  • 16. Tidak melakukan tindakan segera & tepat untuk keluhan pasien, sehingga menyebabkan kematian Jawaban Teradu DPJP memberi instruksi pindah ICU, dan datang saat pasien sudah diintubasi Kondisi Ideal Nyeri hebat tidak ada flatus & BU, harus segera pemeriksaan fisik lengkap & CT scan Harus melakukan tindakan intervensi yg agresif bila dicurigai adanya bleeding/leakage Putusan MKDKI Pelanggaran disiplin karna tidak melakukan pertolongan dasar perikemanusiaan POIN PENGADUAN TERADU I, II, III
  • 17. Prinsip Umum Etik Kedokteran yang dilanggar DPJP tidak melakukan informed consent secara jelas kepada pasien dan keluarga Autonomy Non-maleficence DPJP tidak menangani keluhan nyeri post op yang dirasakan pasien dengan teliti dan profesional
  • 18. Berdasarkan KODEKI 2012 BACK TO AGENDA PAGE Pasal 01 Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien dengan memperhatikan kepentingan masyarakat SUMPAH DOKTER Pasal 02 STANDAR PELAYANAN YANG BAIK Pengambilan keputusan dengan mempertahankan standar profesi dan dilakukan setelah pemeriksaan & penilaian yang teliti terhadap pasien Pasal 05 PERBUATAN MELEMAHKAN PSIKIS/FISIK Wajib memberikan informasi yang memadai, dengan jujur dan cara yang santun kepada pasien/keluarga nya ketika akan memberikan tindakan atau obat yang berakibat menurunkan daya tahan psikis/fisik Pasal 10 PENGHORMATAN HAK PASIEN & SEJAWAT Wajib memberikan informasi yang jelas dan memadai serta menghormati pendapat atau tanggapan pasien atas penjelasan dokter Pasal 14 KONSUL DAN RUJUKAN Wajib memerankan sikap tulus ikhlas, yaitu bekerja sepenuh hati, teliti, bersungguh- sungguh untuk tanggung jawab dan bersikap empati. Jika tidak mampu melaksanakan pemeriksaan atau pengobatan, wajib berkonsultasi kepada dokter yang lebih ahli
  • 19. Berdasarkan KODEKI 2012 BACK TO AGENDA PAGE Pasal 17 PERTOLONGAN DARURAT Wajib memberikan bantuan hidup dasar dengan segera, setiba di tempat kejadian sesuai standar prosedur operasional Pasal 18 MENJUNJUNG TINGGI KESEJAWATAN Wajib menegakkan sewajarnya budaya menolong teman sejawatnya yang sakit, tertimpa musibah, bencana dan kesulitan berat lainnya
  • 20. Tidak memberikan informed consent dan tidak visite pre/post-op Jawaban Teradu Sudah Informed Consent di ruangan pre-op Kondisi Ideal Melakukan informed consent dan visite pre/post- op Putusan MKDKI Pelanggaran disiplin karna tidak ada informed consent Pelanggaran disiplin karna tidak visit 24 jam post-op POIN PENGADUAN TERADU IV
  • 21. Tidak melakukan tindakan yang cepat & tepat saat keluhan nyeri perut muncul Jawaban Teradu Tidak mengetahui bahwa obat anti nyeri distop oleh DPJP Kondisi Ideal PCA kewenangan Sp. An, namun obat anti nyeri bisa diberikan DPJP ataupun Sp. An Putusan MKDKI Pelanggaran disiplin karna tidak melakukan asuhan medis yang memadai dan tidak melakukan pertolongan darurat POIN PENGADUAN TERADU IV
  • 22. Prinsip Umum Etik Kedokteran yang dilanggar Non-maleficence Tidak menangani keluhan nyeri post op yang dirasakan pasien dengan teliti dan profesional
  • 23. Berdasarkan KODEKI 2012 BACK TO AGENDA PAGE Pasal 01 Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien dengan memperhatikan kepentingan masyarakat SUMPAH DOKTER Pasal 02 STANDAR PELAYANAN YANG BAIK Pengambilan keputusan berasal dari totalitas pelayanan dan dilakukan setelah pemeriksaan & penilaian yang teliti terhadap pasien dengan menggunakan pedoman pelayanan yang diakui Pasal 10 PENGHORMATAN HAK PASIEN & SEJAWAT Wajib memberikan informasi yang jelas dan memadai serta menghormati pendapat atau tanggapan pasien atas penjelasan dokter Pasal 08 PROFESIONALISME Profesionalisme adalah cerminan etika sebagai tekad profesi untuk pelayanan terbaik bagi pasien, menuju tujuan medik, keselamatan pasien dan terjaganya martabat profesi
  • 24. Keterangan Teradu V dan Saksi Teradu V menyarankan pemeriksaan D- dimer. Hasil D- dimer meningkat, curiga emboli paru dan menganjurkan fibrinolitik Streptokinase diberikan pukul 12.00. Pukul 14.00 tensi turun. sudah terpasang drip dobutamin sejak pukul 7 pagi, kemudian ditambahkan drip adrenalin Pukul 14.10 perburukan, streptokinase dihentikan, adrenalin di titrasi naik, drip dobutamin maksimal Konsul pertama kali tanggal 1 November 2021, Teradu V datang ke RS pukul 7 pagi, dan melakukan Ekokardiografi. Hasil Echo tidak spesifik Emboli paru
  • 25. Pasien tidak pernah dikonsulkan sebelum operasi Ideal Menurut Ahli Putusan MKDKI 01 Kardiolog tidak melakukan pemeriksaan sebelum operasi Pasien ASA 3, obesitas berat, harusnya dikonsulkan ke jantung atau penyakit dalam Tidak terbukti melakukan pelanggaran Jawaban Teradu
  • 26. BACK TO AGENDA PAGE 02 Menegakkan diagnosis tanpa dasar hasil pemeriksaan yang mendukung Menegakkan diagnosis yang tidak tepat sehingga pasien meninggal Tidak melakukan pertimbangan secara keilmuan mendalam terkait kontraindikasi fibrinolitik 03 04 Tidak memberikan advis yang tepat dalam mengambil keputusan sesuai keilmuan sehingga pasien meninggal 05
  • 27. Prinsip Umum Etik Kedokteran yang dilanggar Pihak korban sudah menyatakan keraguan untuk fibrinolitik, tetapi dokter spesialis jantung tetap melaksanakan tindakan tersebut yang seharusnya tindakan dilakukan atas persetujuan keluarga tanpa ada yang merasa dirugikan Autonomy Non-maleficence Kardiolog kurang mempertimbangkan risiko perburukan yang akan terjadi pada pasien jika streptokinase tetap diberikan mengingat adanya risiko perdarahan pada pasien
  • 28. Berdasarkan KODEKI 2012 BACK TO AGENDA PAGE Pasal 01 Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien dengan memperhatikan kepentingan masyarakat SUMPAH DOKTER Pasal 02 STANDAR PELAYANAN YANG BAIK Pengambilan keputusan berasal dari totalitas pelayanan dan dilakukan setelah pemeriksaan & penilaian yang teliti terhadap pasien dengan menggunakan pedoman pelayanan yang diakui Pasal 05 PERBUATAN MELEMAHKAN PSIKIS/FISIK Wajib memberikan informasi yang memadai, dengan jujur dan cara yang santun kepada pasien/keluarga nya ketika akan memberikan tindakan atau obat yang berakibat menurunkan daya tahan psikis/fisik Pasal 10 PENGHORMATAN HAK PASIEN & SEJAWAT Wajib memberikan informasi yang jelas dan memadai serta menghormati pendapat atau tanggapan pasien atas penjelasan dokter Pasal 14 KONSUL DAN RUJUKAN Wajib memerankan sikap tulus ikhlas, yaitu bekerja sepenuh hati, teliti, bersungguh- sungguh untuk tanggung jawab dan bersikap empati. Jika tidak mampu melaksanakan pemeriksaan atau pengobatan, wajib berkonsultasi kepada dokter yang lebih ahli
  • 29. Selama pasien dirawat, tidak ada dokter jaga untuk visite ataupun melaporkan perkembangan pasien ke DPJP Jawaban Teradu Teradu VI melaporkan perkembangan pasien atas dasar laporan perawat, kepada DPJP dan disaksikan perawat Kondisi Ideal Dokter jaga melakukan pemeriksaan langsung terhadap pasien Putusan MKDKI Pelanggaran disiplin karna tidak melakukan tindakan atau asuhan yang memadai POIN PENGADUAN TERADU VI, VII
  • 30. Berdasarkan KODEKI 2012 BACK TO AGENDA PAGE Pasal 08 PROFESIONALISME Profesionalisme adalah cerminan etika sebagai tekad profesi untuk pelayanan terbaik bagi pasien, menuju tujuan medik, keselamatan pasien dan terjaganya martabat profesi Pasal 10 PENGHORMATAN HAK PASIEN & SEJAWAT Wajib memberikan informasi yang jelas dan memadai serta menghormati pendapat atau tanggapan pasien atas penjelasan dokter Pasal 18 MENJUNJUNG TINGGI KESEJAWATAN Waib menegakkan sewajarnya budaya menolong teman sejawatnya yang sakit, tertimpa musibah, bencana dan kesulitan berat lainnya
  • 32. Pembedahan bisa berbahaya tidak hanya bagi pasien tetapi juga membawa risiko bagi dokter ahli bedah jika terjadi kesalahan medis. Jika terjadi malpraktek, maka diperiksa apakah tindakan medis yang dilakukan mengikuti aturan-aturan etika dan disiplin kedokteran. Pemecahan masalah terkait aspek etik, disiplin, dan hukum terhadap kasus dugaan malpraktik dokter subspesialis bedah digestif pada pasien post operasi bariatrik di RSU Bali Royal Hospital (RSU BROS). Aspek Disiplin
  • 33. Melakukan tindakan/asuhan medis tanpa memperoleh persetujuan dari pasien atau keluarga dekat, wali atau pengampunya. Tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis, dan memadai (adequate information) kepada pasien atau keluarganya dalam melakukan Praktik Kedokteran. Dan ada dokter yang berpraktik tanpa memiliki surat izin praktik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 35. Pasal 1 Pasal 2 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 8 Pasal 10 Pasal 14 Pasal 17 Pasal 18
  • 36. •pasal 36 setiap dokter dan dokter gigi wajib memiliki surat izin praktik. •Pasal 44 tentang kewajiban dokter menyelenggarakan praktik mengikuti standar pelayanan kedokteran. •Pasal 51 poin a tentang memberikan pelayanan medis sesuai standar prosedur operasional. UU 29 tahun 2004 tentang Kedokteran Aspek Etik
  • 37. • Pasal 51 poin d tentang melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan. • Pasal 52 poin a, yaitu pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis. • Kemudian Bab X Ketentuan Pidana Pasal 76 yaitu setiap dokter dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki SIP sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 dipidana. UU 29 tahun 2004 tentang Kedokteran