SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Makalah Aljabar
Polinomial (Suku Banyak)
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Qonitha Amalia (06081281419030)
2. Desty Rupalestari ( 0608128419031)
3. Sholihatun Nisa’ (06081281419033)
Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
Polinomial ( Suku Banyak )
1. Pengertian dan Nilai Suku Banyak
A. Pengertian Suku Banyak
Suku banyak adalah suatu bentuk yang memuat variabel berpangkat. Suku banyak
dalam x berderajat n dinyatakan dengan:
π‘Ž 𝑛 π‘₯ 𝑛
+ π‘Ž π‘›βˆ’1 π‘₯ π‘›βˆ’1
+ π‘Ž π‘›βˆ’2 π‘₯ π‘›βˆ’2
+ .... + π‘Ž1 π‘₯ + π‘Ž0
Dengan syarat n ∈ bilangan cacah π‘Ž 𝑛 , π‘Ž π‘›βˆ’1, … π‘Ž0 disebut koefesien-koefesien suku
banyak, π‘Ž0 disebut suku tetap dan π‘Ž 𝑛 β‰  0.
Contoh :
1) 6π‘₯3
– 3π‘₯2
+ 4x – 8 adalah suku banyak berderajat 3, dengan koefisien π‘₯3
adalah 6,
koefisien π‘₯2
adalah –3, koefisien x adalah 4, dan suku tetapnya –8.
2) 2π‘₯2
– 5x + 4 –
7
π‘₯
adalah bukan suku banyak karena memuat pangkat negatif yaitu
7
π‘₯
atau
7π‘₯βˆ’1
dengan pangkat –1 bukan anggota bilangan cacah.
B. Nilai Suku Banyak
Suku banyak dengan derajat n dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi f(x) berikut ini.
𝑓(π‘₯) = π‘Ž 𝑛 π‘₯ 𝑛
+ π‘Ž π‘›βˆ’1 π‘₯ π‘›βˆ’1
+ π‘Ž π‘›βˆ’2 π‘₯ π‘›βˆ’2
+ .. . . + π‘Ž1 π‘₯ + π‘Ž0
di mana n ∈ bilangan cacah dan π‘Ž 𝑛 β‰  0. Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku
banyak. Untuk menentukan nilai suku banyak dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
1) Cara substitusi
Misalkan suku banyak 𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3
+ 𝑏π‘₯2
+ 𝑐π‘₯ + 𝑑. Jika nilai x diganti k, maka
nilai suku banyak f(x) untuk x = k adalah 𝑓(π‘˜) = π‘Žπ‘˜3
+ π‘π‘˜2
+ π‘π‘˜ + 𝑑. Agar lebih
memahami tentang cara substitusi, pelajarilah contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak berikut ini untuk nilai x yang diberikan.
1. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3
+ 4π‘₯2
– 18 untuk x = 3
2. 𝑓(π‘₯) = π‘₯4
+ 3π‘₯3
– π‘₯2
+ 7π‘₯ + 25 untuk x = –4
Penyelesaian :
1. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3
+ 4π‘₯2
– 18
𝑓(3) = 2. 33
+ 4. 32
– 18
𝑓(3) = 2.27 + 4.9 – 18
𝑓(3) = 54 + 36 – 18
𝑓(3) = 72
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 3 adalah 72.
2. 𝑓( π‘₯) = π‘₯4 + 3π‘₯3– π‘₯2 + 7π‘₯ + 25
𝑓(– 4) = (βˆ’4)4 + 3(βˆ’4)3 – (βˆ’4)2 + 7 (– 4) + 25
𝑓(βˆ’4) = 256 – 192 – 16 – 28 + 25
𝑓(– 4) = 45
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = –4 adalah 45.
2) Cara Horner/bangun/skema/sintetik
Misalkan suku banyak 𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3
+ 𝑏π‘₯2
+ 𝑐π‘₯ + 𝑑 . Jika akan ditentukan nilai
suku banyak π‘₯ = π‘˜, maka:
𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3
+ 𝑏π‘₯2
+ 𝑐π‘₯ + 𝑑
𝑓(π‘₯) = (π‘Žπ‘₯2
+ 𝑏π‘₯ + 𝑐)π‘₯ + 𝑑
𝑓(π‘₯) = ((π‘Žπ‘₯ + 𝑏)π‘₯ + 𝑐)π‘₯ + 𝑑
Sehingga 𝑓(π‘˜) = ((π‘Žπ‘˜ + 𝑏)π‘˜ + 𝑐)π‘˜ + 𝑑.
Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut:
bisa digunakan untuk pembagi berderajat 1 atau pembagi yang dapat difaktorkan
menjadi pembagi-pembagi berderajat
1. Tulis koefisiennya saja β†’ harus runtut dari koefisien xn, xn – 1, … hingga
konstanta (jika ada variabel yang tidak ada, maka koefisiennya ditulis 0)
Contoh: untuk 4π‘₯3
– 1, koefisien-koefisiennya adalah 4, 0, 0, dan -1 (untuk π‘₯3
, π‘₯2
, x,
dan konstanta)
2. Jika koefisien derajat tertinggi P(x) β‰  1, maka hasil baginya harus dibagi dengan koefisien
derajat tertinggi P(x) Jika pembagi dapat difaktorkan, maka:
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1 dan P2, maka S(x) = P1.S2 + S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, maka S(x) = P1.P2.S3 + P1.S2 + S1
Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, P4, maka S(x) = P1.P2.P3.S4 + P1.P2.S3
+ P1.S2 + S1 dan seterusnya.
Contoh soal
Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini.
1. 𝑓(π‘₯) = π‘₯3
+ 2π‘₯2
+ 3π‘₯ – 4 untuk π‘₯ = 5
2. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3
– 3π‘₯2
+ 9π‘₯ + 12 untuk x =
1
2
Penyelesaian :
Jadi nilai suku banyak f(x) untuk x = 5 adalah 186.
2.
Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x =
1
2
adalah 16.
3) Cara koefisientak tentu
F(x) = P(x).H(x) + S(x)
contoh soal
1. 2π‘₯3
βˆ’ 3π‘₯2
+ π‘₯ + 5 dibagi 2π‘₯2
-x-1 menggunakan cara koefesien tak tentu
karena F(x) berderajat 3 dan P(x) berderajat 2, maka
H(x) berderajat 3 – 2 = 1
S(x) berderajat 2 – 1 = 1
Jadi, misalkan H(x) = ax + b dan S(x) = cx + d
Maka:
2π‘₯3
– 3π‘₯2
+ x + 5 = (2π‘₯2
– x – 1).(ax + b) + (cx + d)
Ruas kanan:
= 2π‘Žπ‘₯3
+ 2𝑏π‘₯2
– aπ‘₯2
– bx – ax – b + cx + d
= 2π‘Žπ‘₯3
+ (2b – a)π‘₯2
+ (–b – a + c)x + (–b + d)
Samakan koefisien ruas kiri dan ruas kanan:
π‘₯3
β†’ 2 = 2a β†’ a = 2/2 = 1
π‘₯2
β†’ –3 = 2b – a β†’ 2b = –3 + a = –3 + 1 = –2 β†’ b = –2/2 = –1
x β†’ 1 = –b – a + c β†’ c = 1 + b + a = 1 – 1 + 1 β†’ c = 1
Konstanta β†’ 5 = –b + d β†’ d = 5 + b = 5 – 1 β†’ d = 4
Jadi:
H(x) = ax + b = 1.x – 1 = x – 1
S(x) = cx + d = 1.x + 4 = x + 4
C. Operasi Antar Suku Banyak
1. Penjumlahan, Pengurangan, dan Pembagian
Penjumlahan atau pengurangan suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat
ditentukan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku-suku sejenis dari kedua suku
banyak itu. Sedangkan perkalian suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan
dengan cara mengalikan suku-suku dari kedua suku banyak itu.Dalam mengalikan suku-suku
dari kedua suku banyak itu digunakan sifat distributif perkalian, baik distributif perkalian
terhadap penjumlahan maupun distributif perkalian terhadap pengurangan.
Contoh:
Diketahui dua buah suku banyak f(x) dan g(x) dinyatakan dengan aturan
𝐹(π‘₯) = π‘₯3
+ π‘₯2
βˆ’ 4 dan 𝑔(π‘₯) = π‘₯3
βˆ’ 2π‘₯2
+ π‘₯ + 2
a) Tentukan f(x) + g(x) serta derajatnya
b) Tentukan f(x) - g(x) serta derajatnya
c) Tentukan f(x). g(x) serta derajatnya
Penyelesaian:
a) 𝐹(π‘₯) + 𝑔(π‘₯) = (π‘₯3
+ π‘₯2
βˆ’ 4) + ( π‘₯3
βˆ’ 2π‘₯2
+ π‘₯ + 2)
= (π‘₯3
+ π‘₯3
) + ( π‘₯2
βˆ’ 2π‘₯2)+ π‘₯ + (βˆ’4 + 2)
= 2π‘₯3
βˆ’ π‘₯2
+ π‘₯ – 2
Jadi, 𝑓(π‘₯) + 𝑔(π‘₯) = 2π‘₯3
βˆ’ π‘₯2
+ π‘₯ – 2 dan 𝑓(π‘₯) + 𝑔(π‘₯) berderajat 3
b) 𝐹(π‘₯) – 𝑔(π‘₯) = (π‘₯3
+ π‘₯2
βˆ’ 4) βˆ’ ( π‘₯3
βˆ’ 2π‘₯2
+ π‘₯ + 2)
=(π‘₯3
βˆ’ π‘₯3
) + ( π‘₯2
βˆ’ (βˆ’2π‘₯2)βˆ’ π‘₯ + (βˆ’4 βˆ’ 2)
=3π‘₯2
βˆ’ π‘₯ – 6
Jadi, 𝑓(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯) = 3π‘₯2
βˆ’ π‘₯ – 6 dan 𝑓(π‘₯) – 𝑔(π‘₯) berderajat 2
c) 𝐹(π‘₯). 𝑔(π‘₯) = (π‘₯3
+ π‘₯2
βˆ’ 4 )(π‘₯3
βˆ’ 2π‘₯2
+ π‘₯ + 2)
= π‘₯3( π‘₯3
βˆ’ 2π‘₯2
+ π‘₯ + 2) + π‘₯2( π‘₯3
βˆ’ 2π‘₯2
+ π‘₯ + 2) βˆ’ 4 (π‘₯3
βˆ’ 2π‘₯2
+ π‘₯ + 2
= π‘₯6
βˆ’ 2π‘₯5
+ π‘₯4
+ 2π‘₯3
+ π‘₯5
βˆ’ 2π‘₯4
+ π‘₯3
+ 2π‘₯2
βˆ’ 4π‘₯3
+ 8π‘₯2
βˆ’ 4π‘₯ βˆ’ 8
= π‘₯6
+ (βˆ’2π‘₯5
+ π‘₯5) + ( π‘₯4
βˆ’ 2π‘₯4)+ ( 2π‘₯3
+ π‘₯3
βˆ’ 4π‘₯3) ( 2π‘₯2
+ 8π‘₯2
βˆ’
4π‘₯ βˆ’ 8)
= π‘₯6
βˆ’ π‘₯5
βˆ’ π‘₯4
βˆ’ π‘₯3
+ 10π‘₯2
– 4π‘₯ – 8
Jadi, 𝑓(π‘₯). 𝑔(π‘₯ = π‘₯6
βˆ’ π‘₯5
βˆ’ π‘₯4
βˆ’ π‘₯3
+ 10π‘₯2
– 4π‘₯ – 8 dan f(x).g(x) berderajat 6
2. Kesamaan suku banyak
Suku banyak f(x) memiliki kesamaan dengan suku banyak g(x) , jika kedua suku banyak
itu mempunyai nilai yan sama untuk semua variabel x bilangan real. Kesamaan dua suku
banyak f(x) dan g(x) itu ditulis sebagai
𝑭(𝒙) ≑ π’ˆ(𝒙)
Dengan lambang ≑ dibaca "kesamaan"
Misalkan diketahui dua buah suku banyak f(x) dan g(x) yan dinyatakan dalam bentuk
umum.
f(x) = π‘Ž 𝑛 π‘₯ 𝑛
+ π‘Ž π‘›βˆ’1 π‘₯ π‘›βˆ’1
+ π‘Ž π‘›βˆ’2 π‘₯ π‘›βˆ’2
+ .... + π‘Ž1 π‘₯ + π‘Ž0
g(x) =𝑏 𝑛 π‘₯ 𝑛
+ 𝑏 π‘›βˆ’1 π‘₯ π‘›βˆ’1
+ 𝑏 π‘›βˆ’2 π‘₯ π‘›βˆ’2
+ .... + 𝑏1 π‘₯ + 𝑏0
Jika f(x) mempunyai kesamaan dengan g(x), ditulis f(x) ≑ g(x), maka berlaku hubungan
π‘Ž 𝑛 = 𝑏 𝑛 , π‘Ž π‘›βˆ’1 = 𝑏 π‘›βˆ’1,… , π‘Ž2 = 𝑏2, π‘Ž1 = 𝑏1, dan π‘Ž0 = 𝑏0
Contoh
Tentukan nilai a pada kesamaan π‘₯2
βˆ’ 3π‘₯ + 14 = (π‘₯ βˆ’ 1)(π‘₯ βˆ’ 2) + 3π‘Ž
Penyelesaian: Jabarkan bagian ruas kanan kesamaan
π‘₯2
βˆ’ 3π‘₯ + 14 ≑ π‘₯2
βˆ’ 3π‘₯ + 2 + 3π‘Ž
π‘₯2
βˆ’ 3π‘₯ + 14 = π‘₯2
βˆ’ 3π‘₯ + (2 + 3π‘Ž )
Dengan menggunakan sifat kesamaan suku banyak, diperoleh :
14 = 2 + 3π‘Ž
π‘Ž = 4
Jadi, nilai a pada kesamaan π‘₯2
βˆ’ 3π‘₯ + 14 ≑ π‘₯2
βˆ’ 3π‘₯ + 2 + 3π‘Ž π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž π‘Ž = 4
3. Pembagian suku banyak
A. Hubungan antara yang dibagi, pembagi, hasil bagi, dan sisa pembagian
Sebagai ilustrasi, misalkan bilangan 4369 dibagi dengan 14 dapa diselesaikan dengan
metode bersusun pendek seperti diperlihatkan pada bagan dibawah. Dari bagan ini terlihat
bahwa 4369 dibagi dengan 14 memberikan hasil 312 denan sisa pembagian 1.
πŸ’. πŸ‘πŸ”πŸ— = πŸπŸ’ 𝒙 πŸ‘πŸπŸ + 𝟏
yang dibagi Pembagi hasil bagi sisa pembagian
Dengan demikian dapat dirumuskan secara umum sebagai berikut.
π’€π’‚π’π’ˆ π’…π’Šπ’ƒπ’‚π’ˆπ’Š = π’‘π’†π’Žπ’ƒπ’‚π’ˆπ’Š 𝒙 π’‰π’‚π’”π’Šπ’ π’ƒπ’‚π’ˆπ’Š + π’”π’Šπ’”π’‚ π’‘π’†π’Žπ’ƒπ’‚π’ˆπ’Šπ’‚π’
Ternyata pembagian bilangan bersusun pendek dapa diaplikasikan pada pembagian
suku banyak. Sebagai ilustrasi, misalnya suku banyak π‘₯3
βˆ’ 7π‘₯2
+ 4π‘₯ + 50 dibagi dengan
π‘₯ βˆ’ 3 akan diselesaikan dengan metode bersusun pendek.
hasil bagi
yang dibagi
pembagi
Contoh : sisa pembagian
Dengan menggunakan metode bersusun pendek, carilah hasil bagi dan sisa pada pembagian
suku banyak 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3
+ 4π‘₯2
βˆ’ 18 oleh π‘₯ βˆ’ 3
Penyelesaian
Hasil bagi
Yang dibagi
Pembagi
Sisa pembagian
Dari bagan diatas,diperoleh hasil baginya 2x2
+ 10x + 30 dengan sisa pembagian 72.
Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear (𝒂𝒙 + 𝒃)
Pembagian suku banyak dengan pembagi (π‘₯ – π‘˜) yang telah kamu pelajari, dapat
dijadikan dasar perhitungan pembagian suku banyak dengan pembagi (π‘Žπ‘₯ + 𝑏).
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah uraian berikut ini.
Suku banyak 𝑓(π‘₯) dibagi (π‘₯ – π‘˜) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan f(k)
sebagai sisa pembagian, sedemikian sehingga 𝑓(π‘₯) = (π‘₯ – π‘˜) β„Ž(π‘₯) + 𝑓(π‘˜). Pembagian
suku banyak f(x) dibagi (ax + b), dapat diubah menjadi bentuk 𝑓(π‘₯) dibagi
π‘₯ – (
βˆ’π‘
π‘Ž
) Berarti, nilai π‘˜ =
𝑏
π‘Ž
, sehingga pada pembagian suku banyak 𝑓(π‘₯) tersebut
dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.
𝑓(π‘₯) = π‘₯(
βˆ’π‘
π‘Ž
)β„Ž(π‘₯) 𝑓(βˆ’
βˆ’π‘
π‘Ž
)
𝑓(π‘₯) = (π‘₯ +
𝑏
π‘Ž
).β„Ž(π‘₯) + 𝑓(
βˆ’π‘
π‘Ž
)
𝑓(π‘₯) =
1
π‘Ž
(π‘Žπ‘₯ + 𝑏) .β„Ž(π‘₯) + 𝑓
βˆ’π‘
π‘Ž
)
𝑓(π‘₯) = (π‘Žπ‘₯ + 𝑏.)
β„Ž(π‘₯)
π‘Ž
+ 𝑓(
βˆ’π‘
π‘Ž
)
Suku banyak 𝑓(π‘₯) dibagi (π‘Žπ‘₯ + 𝑏) menghasilkan
β„Ž(π‘₯)
π‘Ž
sebagai hasil bagi dan 𝐹(
βˆ’π‘
π‘Ž
)
sebagai sisa pembagian, sehingga 𝑓(π‘₯) = (π‘Žπ‘₯ + 𝑏).
β„Ž(π‘₯)
π‘Ž
+ 𝑓(
βˆ’π‘
π‘Ž
) . Untuk lebih jelasnya,
perhatikanlah contoh soal berikut ini.
Contoh
Tentukanlah hasil bagi dan sisanya jika memakai cara horner.
1. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 + π‘₯2 + 5π‘₯ – 1 π‘‘π‘–π‘π‘Žπ‘”π‘– (2π‘₯ – 1)
2. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 + π‘₯2 + π‘₯ + 10 π‘‘π‘–π‘π‘Žπ‘”π‘– (2π‘₯ + 3)
Penyelesaian
1. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 + π‘₯2 + 5π‘₯ – 1 dibagi (2π‘₯ – 1) dengan cara horner sebagai berikut.
𝑓( π‘₯) = (π‘₯ –
1
2
) (2π‘₯2 + 2π‘₯ + 6) + 2
= (
2π‘₯βˆ’1
2
)(2π‘₯2 + 2π‘₯ + 6) + 2
= (2π‘₯ – 1)(π‘₯2 + π‘₯ + 3) + 2
2. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 + π‘₯2 + π‘₯ + 10 dibagi (2π‘₯ + 3) dengan cara horner sebagai berikut.
Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat (a𝒙 𝟐
+ bx + c)
Pembagian suku banyak dengan π‘Žπ‘₯2
+ 𝑏π‘₯ + 𝑐, di mana π‘Ž β‰  0 dapat dilakukan
dengan cara biasa apabila π‘Žπ‘₯2
+ 𝑏π‘₯ + 𝑐 tidak dapat difaktorkan, sedangkan jika aπ‘₯2
+ bx +
c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara Horner. Misalkan, suatu suku banyak 𝑓(π‘₯)
dibagi aπ‘₯2
+ 𝑏π‘₯ + 𝑐 dengan π‘Ž β‰  0 dan dapat difaktorkan menjadi (π‘Žπ‘₯ – 𝑝1)(π‘₯ – 𝑝2).
Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Contoh soal :
1. Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika π‘₯4
+ π‘₯2
βˆ’ 16 dibagi oleh π‘₯2
+ 3π‘₯ + 2
Karena π‘₯2
+ 3π‘₯ + 2 dapat difaktorkan , maka ada 2 cara penyelesaiannya :
1. cara susun biasa
2. cara horner
π‘₯2
+ 3π‘₯ + 2 √π‘₯4 + π‘₯2 βˆ’ 16 = π‘₯2
βˆ’ 6π‘₯ + 17 cara susun
π‘₯4
+ 6π‘₯3
+ 2π‘₯2
βˆ’6π‘₯3
βˆ’ π‘₯2
βˆ’ 16
βˆ’6π‘₯3
βˆ’ 18π‘₯2
βˆ’ 12π‘₯
17π‘₯2
βˆ’ 12π‘₯ βˆ’ 16
17π‘₯2
+ 51π‘₯ + 34
βˆ’63xβˆ’ 50
Jadi hasil dari pembagian π‘₯4
+ π‘₯2
βˆ’ 16 oleh π‘₯2
+ 3π‘₯ + 2 ialah
π‘₯2
βˆ’ 6π‘₯ + 7 dan sisanya βˆ’63π‘₯ βˆ’ 50
2. Pembagian (π‘₯3
– π‘₯2
+ 4x – 4) oleh (π‘₯2
– 1) dapat dituliskan sebagai berikut:
P(x) = (xπ‘₯2
– 1 ) H(x) + sisa
= (x + 1) (x – 1) H(x) + (A1x + A0)
untuk x = 1 diperoleh P(1) = 0 . H(x) + (A0 + A1(1) ) = A1 + A0
untuk x = –1 diperoleh, P(–1) = 0 . H(x) + (A0 + A1(–1)) = – A1 + A0
Dari pembagian Horner ini diperoleh :
Dengan demikian, sisa pembagian adalah A0 + A1x, yaitu –5 + 5x.
3. Tentukan cara Horner 2π‘₯3
βˆ’ 3π‘₯2
+ π‘₯ + 5 dibagi 2π‘₯2
-x-1
P(x) = 2π‘₯2
– x – 1 = (2x + 1)(x – 1)
P1: 2x + 1 = 0 β†’ x = –½
P2: x – 1 = 0 β†’ x = 1
Cara Hornernya:
H(x) = 1.x – 1 = x – 1
S(x) = P1.S2 + S1 = (2x + 1).1/2 + 7/2 = x + Β½ + 7/2 = x + 4
Teorema Faktor
Suatu suku banyak F(x) mempunyai faktor (x – k) jika F(k) = 0 (sisanya jika dibagi
dengan (x – k) adalah 0)
Catatan: jika (x – k) adalah faktor dari F(x) maka k dikatakan sebagai akar dari F(x)
Tips:
Untuk mencari akar suatu suku banyak dengan cara Horner, dapat dilakukan dengan
mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstantanya ang akan memberikan sisa =
0
Jika jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya adalah x = 1
Jika jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil, maka
pasti salah satu akarnya adalah x = –1
Contoh:
1. Tentukan penyelesaian dari π‘₯3
– 2π‘₯2
– x + 2 = 0
Faktor-faktor dari konstantanya, yaitu 2, adalah Β±1 dan Β±2
Karena jumlah seluruh koefisien + konstantanya = 0 (1 – 2 – 1 + 2 = 0), maka, pasti x = 1
adalah salah satu faktornya, jadi:
Jadi π‘₯3
– 2π‘₯2
– x + 2 = (x – 1)(π‘₯2
– x – 2)
= (x – 1)(x – 2)(x + 1)
x = 1 x = 2 x = –1
Jadi himpunan penyelesaiannya: {–1, 1, 2}
Menguraikan Dalam Faktor
Ia. ab + ac – ad = a (b+c-d)
Ib. ac+ ad+bc+bd = a (c+d) + b(c+d)
= (a+b) (c+d)
II. 𝐴2
βˆ’ 𝐡2
= (A+B) (A-B)
III.𝐴2
± 2𝐴𝐡 + 𝐡2
= (𝐴 ± 𝐡)2
IVa. 𝐴3
+ 3𝐴2
𝐡 + 3𝐴𝐡2
+ 𝐡3
= (𝐴 + 𝐡)3
IVb. 𝐴3
- 3𝐴2
𝐡 + 3𝐴𝐡2
βˆ’ 𝐡3
= (𝐴 βˆ’ 𝐡)3
Va. 𝐴3
- 𝐡3
= (A-B) (𝐴2
+ 𝐴𝐡 + 𝐡2
)
Vb. 𝐴3
+ 𝐡3
= (A+B) (𝐴2
βˆ’ 𝐴𝐡 + 𝐡2
)
VIa. 𝐴 𝑛
βˆ’π΅ 𝑛
= (A-B) ( 𝐴 π‘›βˆ’1
+ 𝐴 π‘›βˆ’2
+ β‹―+ 𝐡 π‘›βˆ’1
)
VIb. 𝐴2𝑛
βˆ’ 𝐡2𝑛
= ( 𝐴 + 𝐡)( 𝐴2π‘›βˆ’1
βˆ’ 𝐴2π‘›βˆ’2
+ β‹―βˆ’ 𝐡2π‘›βˆ’1 )
VIc. 𝐴2𝑛+1
+ 𝐡2𝑛+1
= ( 𝐴 + 𝐡)(𝐴2𝑛
βˆ’ 𝐴2𝑛 βˆ’1
𝐡 + β‹―+ 𝐡2𝑛
)
VII. 𝐴2
+ ( 𝑝 + π‘ž) 𝐴 + π‘π‘ž = ( 𝐴 + 𝑝)(𝐴 + π‘ž)
Sifat Akar-Akar Suku Banyak
1. Pada persamaan berderajat 3 :
π‘Žπ‘₯3
+ 𝑏π‘₯2
+ cx + d = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3
dengan sifat-sifat:
Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 = βˆ’
𝑏
π‘Ž
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 =
𝑐
π‘Ž
Hasil kali 3 akar: x1.x2.x3 = βˆ’
𝑑
π‘Ž
2. Pada persamaan berderajat 4:
π‘Žπ‘₯4
+ 𝑏π‘₯3
+ 𝑐π‘₯2
+ dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4
dengan sifat-sifat:
Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 = βˆ’
𝑏
π‘Ž
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 =
𝑐
π‘Ž
Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = βˆ’
𝑑
π‘Ž
Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4 =
𝑒
π‘Ž
Dari kedua persamaan tersebut, kita dapat menurunkan rumus yang sama untuk
persamaan berderajat 5 dan seterusnya
(amati pola: –b/a, c/a, –d/a , e/a, …)
Pembagian Istimewa :
Latihan Soal :
1. Hitunglah!
a. (π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐)10
βˆ’ (βˆ’π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐)10
;
b. (π‘Ž βˆ’ 2𝑏 βˆ’ 3𝑐)7
βˆ’ (βˆ’π‘Ž + 2𝑏 + 3𝑐)7
.
2. Buktikanlah bahwa (βˆ’1) 𝑛(𝑛+1)
= 1.
3. ( π‘₯4
βˆ’ 3π‘₯3
+ 4π‘₯2
+ 7π‘₯ βˆ’ 9): ( π‘₯ βˆ’ 5). πΎπ‘’π‘Ÿπ‘—π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘› π‘ π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž π»π‘œπ‘Ÿπ‘›π‘’π‘Ÿ!
4. Tetapkan harga k dan l agar, π‘₯5
βˆ’ 4π‘₯4
+ 7π‘₯3
βˆ’ 9π‘₯2
+ π‘˜π‘₯ + 𝑙 dapat dibagi oleh
(π‘₯ βˆ’ 2)2
.
5. Tentukan harga A dan B, agar berlaku :
A(2x-3)+ B(x+2)= 5x-11
6. Buktikan bahwa π‘Ž3
+ 𝑏3
+ 𝑐3
βˆ’ 3π‘Žπ‘π‘ dapat dibagi dengan π‘Ž + 𝑏 + 𝑐, tanpa
melakukan pembagian tersebut.
7. Hitunglah sisa pembagian π‘₯6
βˆ’ 1 oleh ( π‘₯ + 1)(π‘₯ βˆ’ 2)
Djabarkanlah bentuk-bentuk berikut ini :
8. 3π‘Žπ‘3
βˆ’ 𝑏2(2π‘Ž2
+ 3𝑏) + 2π‘Ž2(2π‘Ž + 𝑏2
βˆ’ 3) βˆ’ 3𝑏3
(π‘Ž βˆ’ 1)
9. (π‘₯2
βˆ’ 2π‘₯𝑦 + 𝑦2
)(π‘₯2
βˆ’ 3π‘₯2
𝑦 + 3π‘₯𝑦2
βˆ’ 𝑦3
)
Tetapkanlah hasil bagi-hasil bagi yang berikut :
10. ( π‘Ž3
βˆ’ 5π‘Ž2
βˆ’ 4π‘Ž βˆ’ 40):(π‘Ž + 4)
Kunci Jawaban :
1. A. 0
B.2(π‘Ž βˆ’ 2𝑏 βˆ’ 3𝑐)7
𝟐. (βˆ’1) 𝑛(𝑛+1)
= 1
(βˆ’1) 𝑛2
(βˆ’1) 𝑛
= 1
𝑛 = π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™
(βˆ’1) π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™2
(βˆ’1) π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™
= 1
(βˆ’1) π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™
(βˆ’1) π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™
=1
(βˆ’1)(βˆ’1) = 1
𝑛 = π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘
(βˆ’1) π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘2
(βˆ’1) π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘
= 1
(βˆ’1) (-1) = 1
3. ( π‘₯3
+ 2π‘₯2
+ 14π‘₯ + 77)( π‘₯ βˆ’ 5) + 376
4. π‘˜ = 0 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑙 = 12
5. 𝐴 =
4
3
π‘‘π‘Žπ‘› 𝐡 =
7
3
6. 𝑐𝑙𝑒𝑒 ∢ (π‘Ž + 𝑏 + 𝑐)3
= π‘Ž3
+ 𝑏3
+ 𝑐3
βˆ’ 3π‘Žπ‘π‘(π‘Ž + 𝑏 + 𝑐)
7. 11π‘₯2
+ 10π‘₯ βˆ’ 1
8. 4π‘Ž3
βˆ’ 6π‘Ž2
9. π‘₯4
βˆ’ 3π‘₯4
𝑦 + 9π‘₯3
𝑦2
βˆ’ 2π‘₯3
𝑦 βˆ’ 7π‘₯2
𝑦3
+ π‘₯2
𝑦2
βˆ’ 5π‘₯𝑦4
βˆ’ 3π‘₯2
𝑦3
βˆ’ 𝑦5
10. β„Žπ‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘π‘Žπ‘”π‘– π‘₯2
βˆ’ 9π‘₯ + 32 π‘ π‘–π‘ π‘Ž βˆ’ 168
DAFTAR PUSTAKA
Usodo,budi dan Sutrima.2009.Wahana MATEMATIKA Untuk Sekolah Menengan
Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: CV.HaKa MJ.
Widjenes,P.1968.Aljadbar Rendah. Djakarta: PradnjaPramita
Wirodikromo,sartono.2007.Matematika untuk Sma Kelas XI.Jakarta: Erlangga.
.

More Related Content

What's hot

Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
Β 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
Β 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
Β 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensiAcika Karunila
Β 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
Β 
Luas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralLuas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralDeni S'tia
Β 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
Β 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
Β 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanUniversitas Negeri Padang
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
Β 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
Β 
Bahas osp matematika sma 2011
Bahas osp matematika sma 2011Bahas osp matematika sma 2011
Bahas osp matematika sma 2011Mina Lim
Β 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
Β 
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XILatihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XIDeviPurnama
Β 

What's hot (20)

Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
Β 
vektor di r3
vektor di r3vektor di r3
vektor di r3
Β 
Ring
RingRing
Ring
Β 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Β 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
Β 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
Β 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
Β 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
Β 
Luas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralLuas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integral
Β 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Β 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
Β 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
Β 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Β 
Power Point Himpunan
Power Point HimpunanPower Point Himpunan
Power Point Himpunan
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Β 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Β 
Bahas osp matematika sma 2011
Bahas osp matematika sma 2011Bahas osp matematika sma 2011
Bahas osp matematika sma 2011
Β 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Β 
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XILatihan Soal Trigonometri Kelas XI
Latihan Soal Trigonometri Kelas XI
Β 

Viewers also liked

Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan Horner
Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan HornerPembagian Suku Banyak dengan Menggunakan Horner
Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan HornerFrita Nurmaya
Β 
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORPPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORtrisno direction
Β 
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanRPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanAhmad Hamdani
Β 
Buku siap osn matematika smp 2015
Buku siap osn matematika smp 2015Buku siap osn matematika smp 2015
Buku siap osn matematika smp 2015Wayan Sudiarta
Β 
Polinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika PeminatanPolinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika PeminatanHevliza Tiara
Β 
Buku osn 2015-didik
Buku osn  2015-didikBuku osn  2015-didik
Buku osn 2015-didikDidik Sadianto
Β 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikasatriyo buaya
Β 
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllContoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllNur Ahmad Abrori
Β 

Viewers also liked (9)

Materi Aljabar dalil sisa
Materi Aljabar dalil sisaMateri Aljabar dalil sisa
Materi Aljabar dalil sisa
Β 
Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan Horner
Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan HornerPembagian Suku Banyak dengan Menggunakan Horner
Pembagian Suku Banyak dengan Menggunakan Horner
Β 
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORPPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
Β 
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanRPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
Β 
Buku siap osn matematika smp 2015
Buku siap osn matematika smp 2015Buku siap osn matematika smp 2015
Buku siap osn matematika smp 2015
Β 
Polinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika PeminatanPolinomial Matematika Peminatan
Polinomial Matematika Peminatan
Β 
Buku osn 2015-didik
Buku osn  2015-didikBuku osn  2015-didik
Buku osn 2015-didik
Β 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistika
Β 
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllContoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Β 

Similar to Materi aljabar polinomial

Monomial Dan Polinomial
Monomial  Dan PolinomialMonomial  Dan Polinomial
Monomial Dan PolinomialAndiReskiantiArdi
Β 
Pertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptxPertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptxMeilaErita
Β 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialFitria Maghfiroh
Β 
sukubanyak
sukubanyaksukubanyak
sukubanyakmfebri26
Β 
Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial Juanitabintang
Β 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyakkusnadiyoan
Β 
Powerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku BanyakPowerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku Banyakreno sutriono
Β 
RPP persamaan kuadrat
RPP persamaan kuadratRPP persamaan kuadrat
RPP persamaan kuadratfajarcoeg
Β 
5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptx
5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptx5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptx
5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptxshihwashihwa
Β 
Materi Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan LinearMateri Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan LinearSriwijaya University
Β 
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4radar radius
Β 

Similar to Materi aljabar polinomial (20)

Monomial Dan Polinomial
Monomial  Dan PolinomialMonomial  Dan Polinomial
Monomial Dan Polinomial
Β 
Pertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptxPertemuan-2.pptx
Pertemuan-2.pptx
Β 
Akar akar suku banyak ds-pjj sma kmn2
Akar akar suku banyak ds-pjj sma kmn2Akar akar suku banyak ds-pjj sma kmn2
Akar akar suku banyak ds-pjj sma kmn2
Β 
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan ParsialIntegral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Integral Fungsi Rasional dengan Pecahan Parsial
Β 
sukubanyak
sukubanyaksukubanyak
sukubanyak
Β 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
Β 
Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial Science Math - Polinomial
Science Math - Polinomial
Β 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
Β 
Powerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku BanyakPowerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku Banyak
Β 
RPP persamaan kuadrat
RPP persamaan kuadratRPP persamaan kuadrat
RPP persamaan kuadrat
Β 
Contoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iiiContoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iii
Β 
RPP Suku Banyak
RPP Suku BanyakRPP Suku Banyak
RPP Suku Banyak
Β 
Materi integral tak tentu
Materi integral tak tentuMateri integral tak tentu
Materi integral tak tentu
Β 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
Β 
5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptx
5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptx5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptx
5. KD 3.2 Pembagian Polinomial oleh berderajat dua.pptx
Β 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
Β 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
Β 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
Β 
Materi Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan LinearMateri Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan Linear
Β 
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
Matematika Diskrit: Fungsi pembangkit part 4
Β 

More from Sriwijaya University

modul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraanmodul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraanSriwijaya University
Β 
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.PdModul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.PdSriwijaya University
Β 
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Sriwijaya University
Β 
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tigaTugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tigaSriwijaya University
Β 
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13Sriwijaya University
Β 
Pembinaan olimpiade matematika 5
Pembinaan olimpiade matematika 5Pembinaan olimpiade matematika 5
Pembinaan olimpiade matematika 5Sriwijaya University
Β 
Pembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematikaPembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematikaSriwijaya University
Β 
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikPpt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikSriwijaya University
Β 
Pengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikanPengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikanSriwijaya University
Β 
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)Sriwijaya University
Β 

More from Sriwijaya University (20)

Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
Β 
Tangram telur
Tangram telurTangram telur
Tangram telur
Β 
Geometri analitik-datar1
Geometri analitik-datar1Geometri analitik-datar1
Geometri analitik-datar1
Β 
modul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraanmodul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraan
Β 
Gambar Grafik Suatu fungsi
Gambar Grafik Suatu fungsiGambar Grafik Suatu fungsi
Gambar Grafik Suatu fungsi
Β 
Tugas geometri
Tugas geometriTugas geometri
Tugas geometri
Β 
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.PdModul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Modul trigonometri susunan Drs. Mega Teguh B., M.Pd
Β 
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Β 
Uji 20 homogenitas
Uji 20 homogenitasUji 20 homogenitas
Uji 20 homogenitas
Β 
Irisan bidang . 1
Irisan bidang . 1Irisan bidang . 1
Irisan bidang . 1
Β 
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tigaTugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Tugas 10 soal diktat geometri materi geometri dimensi tiga
Β 
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Pembinaan olimpiade matematika tingkat sd 13
Β 
Pembinaan olimpiade matematika 5
Pembinaan olimpiade matematika 5Pembinaan olimpiade matematika 5
Pembinaan olimpiade matematika 5
Β 
Pembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematikaPembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematika
Β 
Kurikulum 2013 sma
Kurikulum 2013 smaKurikulum 2013 sma
Kurikulum 2013 sma
Β 
Kurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smpKurikulum 2013 smp
Kurikulum 2013 smp
Β 
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didikPpt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Ppt kelompok 4 pengelolaan peserta didik
Β 
Pengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikanPengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikan
Β 
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Lkpd konsep (buat sampai pertemuan 3)
Β 
Materi Himpunan
Materi HimpunanMateri Himpunan
Materi Himpunan
Β 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
Β 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
Β 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
Β 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
Β 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
Β 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Β 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Β 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
Β 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Β 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
Β 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
Β 

Materi aljabar polinomial

  • 1. Makalah Aljabar Polinomial (Suku Banyak) Disusun Oleh : Kelompok 2 1. Qonitha Amalia (06081281419030) 2. Desty Rupalestari ( 0608128419031) 3. Sholihatun Nisa’ (06081281419033) Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya
  • 2. Polinomial ( Suku Banyak ) 1. Pengertian dan Nilai Suku Banyak A. Pengertian Suku Banyak Suku banyak adalah suatu bentuk yang memuat variabel berpangkat. Suku banyak dalam x berderajat n dinyatakan dengan: π‘Ž 𝑛 π‘₯ 𝑛 + π‘Ž π‘›βˆ’1 π‘₯ π‘›βˆ’1 + π‘Ž π‘›βˆ’2 π‘₯ π‘›βˆ’2 + .... + π‘Ž1 π‘₯ + π‘Ž0 Dengan syarat n ∈ bilangan cacah π‘Ž 𝑛 , π‘Ž π‘›βˆ’1, … π‘Ž0 disebut koefesien-koefesien suku banyak, π‘Ž0 disebut suku tetap dan π‘Ž 𝑛 β‰  0. Contoh : 1) 6π‘₯3 – 3π‘₯2 + 4x – 8 adalah suku banyak berderajat 3, dengan koefisien π‘₯3 adalah 6, koefisien π‘₯2 adalah –3, koefisien x adalah 4, dan suku tetapnya –8. 2) 2π‘₯2 – 5x + 4 – 7 π‘₯ adalah bukan suku banyak karena memuat pangkat negatif yaitu 7 π‘₯ atau 7π‘₯βˆ’1 dengan pangkat –1 bukan anggota bilangan cacah. B. Nilai Suku Banyak Suku banyak dengan derajat n dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi f(x) berikut ini. 𝑓(π‘₯) = π‘Ž 𝑛 π‘₯ 𝑛 + π‘Ž π‘›βˆ’1 π‘₯ π‘›βˆ’1 + π‘Ž π‘›βˆ’2 π‘₯ π‘›βˆ’2 + .. . . + π‘Ž1 π‘₯ + π‘Ž0 di mana n ∈ bilangan cacah dan π‘Ž 𝑛 β‰  0. Nilai f(x) tersebut merupakan nilai suku banyak. Untuk menentukan nilai suku banyak dapat dilakukan dengan dua cara berikut. 1) Cara substitusi Misalkan suku banyak 𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3 + 𝑏π‘₯2 + 𝑐π‘₯ + 𝑑. Jika nilai x diganti k, maka nilai suku banyak f(x) untuk x = k adalah 𝑓(π‘˜) = π‘Žπ‘˜3 + π‘π‘˜2 + π‘π‘˜ + 𝑑. Agar lebih memahami tentang cara substitusi, pelajarilah contoh soal berikut ini. Contoh soal Hitunglah nilai suku banyak berikut ini untuk nilai x yang diberikan.
  • 3. 1. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 + 4π‘₯2 – 18 untuk x = 3 2. 𝑓(π‘₯) = π‘₯4 + 3π‘₯3 – π‘₯2 + 7π‘₯ + 25 untuk x = –4 Penyelesaian : 1. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 + 4π‘₯2 – 18 𝑓(3) = 2. 33 + 4. 32 – 18 𝑓(3) = 2.27 + 4.9 – 18 𝑓(3) = 54 + 36 – 18 𝑓(3) = 72 Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 3 adalah 72. 2. 𝑓( π‘₯) = π‘₯4 + 3π‘₯3– π‘₯2 + 7π‘₯ + 25 𝑓(– 4) = (βˆ’4)4 + 3(βˆ’4)3 – (βˆ’4)2 + 7 (– 4) + 25 𝑓(βˆ’4) = 256 – 192 – 16 – 28 + 25 𝑓(– 4) = 45 Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = –4 adalah 45. 2) Cara Horner/bangun/skema/sintetik Misalkan suku banyak 𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3 + 𝑏π‘₯2 + 𝑐π‘₯ + 𝑑 . Jika akan ditentukan nilai suku banyak π‘₯ = π‘˜, maka: 𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3 + 𝑏π‘₯2 + 𝑐π‘₯ + 𝑑 𝑓(π‘₯) = (π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐)π‘₯ + 𝑑 𝑓(π‘₯) = ((π‘Žπ‘₯ + 𝑏)π‘₯ + 𝑐)π‘₯ + 𝑑 Sehingga 𝑓(π‘˜) = ((π‘Žπ‘˜ + 𝑏)π‘˜ + 𝑐)π‘˜ + 𝑑. Bentuk tersebut dapat disajikan dalam bentuk skema berikut: bisa digunakan untuk pembagi berderajat 1 atau pembagi yang dapat difaktorkan menjadi pembagi-pembagi berderajat
  • 4. 1. Tulis koefisiennya saja β†’ harus runtut dari koefisien xn, xn – 1, … hingga konstanta (jika ada variabel yang tidak ada, maka koefisiennya ditulis 0) Contoh: untuk 4π‘₯3 – 1, koefisien-koefisiennya adalah 4, 0, 0, dan -1 (untuk π‘₯3 , π‘₯2 , x, dan konstanta) 2. Jika koefisien derajat tertinggi P(x) β‰  1, maka hasil baginya harus dibagi dengan koefisien derajat tertinggi P(x) Jika pembagi dapat difaktorkan, maka: Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1 dan P2, maka S(x) = P1.S2 + S1 Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, maka S(x) = P1.P2.S3 + P1.S2 + S1 Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi P1, P2, P3, P4, maka S(x) = P1.P2.P3.S4 + P1.P2.S3 + P1.S2 + S1 dan seterusnya. Contoh soal Hitunglah nilai suku banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini. 1. 𝑓(π‘₯) = π‘₯3 + 2π‘₯2 + 3π‘₯ – 4 untuk π‘₯ = 5 2. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 – 3π‘₯2 + 9π‘₯ + 12 untuk x = 1 2 Penyelesaian : Jadi nilai suku banyak f(x) untuk x = 5 adalah 186. 2. Jadi, nilai suku banyak f(x) untuk x = 1 2 adalah 16. 3) Cara koefisientak tentu F(x) = P(x).H(x) + S(x) contoh soal 1. 2π‘₯3 βˆ’ 3π‘₯2 + π‘₯ + 5 dibagi 2π‘₯2 -x-1 menggunakan cara koefesien tak tentu
  • 5. karena F(x) berderajat 3 dan P(x) berderajat 2, maka H(x) berderajat 3 – 2 = 1 S(x) berderajat 2 – 1 = 1 Jadi, misalkan H(x) = ax + b dan S(x) = cx + d Maka: 2π‘₯3 – 3π‘₯2 + x + 5 = (2π‘₯2 – x – 1).(ax + b) + (cx + d) Ruas kanan: = 2π‘Žπ‘₯3 + 2𝑏π‘₯2 – aπ‘₯2 – bx – ax – b + cx + d = 2π‘Žπ‘₯3 + (2b – a)π‘₯2 + (–b – a + c)x + (–b + d) Samakan koefisien ruas kiri dan ruas kanan: π‘₯3 β†’ 2 = 2a β†’ a = 2/2 = 1 π‘₯2 β†’ –3 = 2b – a β†’ 2b = –3 + a = –3 + 1 = –2 β†’ b = –2/2 = –1 x β†’ 1 = –b – a + c β†’ c = 1 + b + a = 1 – 1 + 1 β†’ c = 1 Konstanta β†’ 5 = –b + d β†’ d = 5 + b = 5 – 1 β†’ d = 4 Jadi: H(x) = ax + b = 1.x – 1 = x – 1 S(x) = cx + d = 1.x + 4 = x + 4 C. Operasi Antar Suku Banyak 1. Penjumlahan, Pengurangan, dan Pembagian Penjumlahan atau pengurangan suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku-suku sejenis dari kedua suku banyak itu. Sedangkan perkalian suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan dengan cara mengalikan suku-suku dari kedua suku banyak itu.Dalam mengalikan suku-suku dari kedua suku banyak itu digunakan sifat distributif perkalian, baik distributif perkalian terhadap penjumlahan maupun distributif perkalian terhadap pengurangan. Contoh: Diketahui dua buah suku banyak f(x) dan g(x) dinyatakan dengan aturan 𝐹(π‘₯) = π‘₯3 + π‘₯2 βˆ’ 4 dan 𝑔(π‘₯) = π‘₯3 βˆ’ 2π‘₯2 + π‘₯ + 2 a) Tentukan f(x) + g(x) serta derajatnya b) Tentukan f(x) - g(x) serta derajatnya c) Tentukan f(x). g(x) serta derajatnya
  • 6. Penyelesaian: a) 𝐹(π‘₯) + 𝑔(π‘₯) = (π‘₯3 + π‘₯2 βˆ’ 4) + ( π‘₯3 βˆ’ 2π‘₯2 + π‘₯ + 2) = (π‘₯3 + π‘₯3 ) + ( π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯2)+ π‘₯ + (βˆ’4 + 2) = 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 + π‘₯ – 2 Jadi, 𝑓(π‘₯) + 𝑔(π‘₯) = 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 + π‘₯ – 2 dan 𝑓(π‘₯) + 𝑔(π‘₯) berderajat 3 b) 𝐹(π‘₯) – 𝑔(π‘₯) = (π‘₯3 + π‘₯2 βˆ’ 4) βˆ’ ( π‘₯3 βˆ’ 2π‘₯2 + π‘₯ + 2) =(π‘₯3 βˆ’ π‘₯3 ) + ( π‘₯2 βˆ’ (βˆ’2π‘₯2)βˆ’ π‘₯ + (βˆ’4 βˆ’ 2) =3π‘₯2 βˆ’ π‘₯ – 6 Jadi, 𝑓(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯) = 3π‘₯2 βˆ’ π‘₯ – 6 dan 𝑓(π‘₯) – 𝑔(π‘₯) berderajat 2 c) 𝐹(π‘₯). 𝑔(π‘₯) = (π‘₯3 + π‘₯2 βˆ’ 4 )(π‘₯3 βˆ’ 2π‘₯2 + π‘₯ + 2) = π‘₯3( π‘₯3 βˆ’ 2π‘₯2 + π‘₯ + 2) + π‘₯2( π‘₯3 βˆ’ 2π‘₯2 + π‘₯ + 2) βˆ’ 4 (π‘₯3 βˆ’ 2π‘₯2 + π‘₯ + 2 = π‘₯6 βˆ’ 2π‘₯5 + π‘₯4 + 2π‘₯3 + π‘₯5 βˆ’ 2π‘₯4 + π‘₯3 + 2π‘₯2 βˆ’ 4π‘₯3 + 8π‘₯2 βˆ’ 4π‘₯ βˆ’ 8 = π‘₯6 + (βˆ’2π‘₯5 + π‘₯5) + ( π‘₯4 βˆ’ 2π‘₯4)+ ( 2π‘₯3 + π‘₯3 βˆ’ 4π‘₯3) ( 2π‘₯2 + 8π‘₯2 βˆ’ 4π‘₯ βˆ’ 8) = π‘₯6 βˆ’ π‘₯5 βˆ’ π‘₯4 βˆ’ π‘₯3 + 10π‘₯2 – 4π‘₯ – 8 Jadi, 𝑓(π‘₯). 𝑔(π‘₯ = π‘₯6 βˆ’ π‘₯5 βˆ’ π‘₯4 βˆ’ π‘₯3 + 10π‘₯2 – 4π‘₯ – 8 dan f(x).g(x) berderajat 6 2. Kesamaan suku banyak Suku banyak f(x) memiliki kesamaan dengan suku banyak g(x) , jika kedua suku banyak itu mempunyai nilai yan sama untuk semua variabel x bilangan real. Kesamaan dua suku banyak f(x) dan g(x) itu ditulis sebagai 𝑭(𝒙) ≑ π’ˆ(𝒙) Dengan lambang ≑ dibaca "kesamaan" Misalkan diketahui dua buah suku banyak f(x) dan g(x) yan dinyatakan dalam bentuk umum. f(x) = π‘Ž 𝑛 π‘₯ 𝑛 + π‘Ž π‘›βˆ’1 π‘₯ π‘›βˆ’1 + π‘Ž π‘›βˆ’2 π‘₯ π‘›βˆ’2 + .... + π‘Ž1 π‘₯ + π‘Ž0 g(x) =𝑏 𝑛 π‘₯ 𝑛 + 𝑏 π‘›βˆ’1 π‘₯ π‘›βˆ’1 + 𝑏 π‘›βˆ’2 π‘₯ π‘›βˆ’2 + .... + 𝑏1 π‘₯ + 𝑏0 Jika f(x) mempunyai kesamaan dengan g(x), ditulis f(x) ≑ g(x), maka berlaku hubungan π‘Ž 𝑛 = 𝑏 𝑛 , π‘Ž π‘›βˆ’1 = 𝑏 π‘›βˆ’1,… , π‘Ž2 = 𝑏2, π‘Ž1 = 𝑏1, dan π‘Ž0 = 𝑏0
  • 7. Contoh Tentukan nilai a pada kesamaan π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯ + 14 = (π‘₯ βˆ’ 1)(π‘₯ βˆ’ 2) + 3π‘Ž Penyelesaian: Jabarkan bagian ruas kanan kesamaan π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯ + 14 ≑ π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯ + 2 + 3π‘Ž π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯ + 14 = π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯ + (2 + 3π‘Ž ) Dengan menggunakan sifat kesamaan suku banyak, diperoleh : 14 = 2 + 3π‘Ž π‘Ž = 4 Jadi, nilai a pada kesamaan π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯ + 14 ≑ π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯ + 2 + 3π‘Ž π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žβ„Ž π‘Ž = 4 3. Pembagian suku banyak A. Hubungan antara yang dibagi, pembagi, hasil bagi, dan sisa pembagian Sebagai ilustrasi, misalkan bilangan 4369 dibagi dengan 14 dapa diselesaikan dengan metode bersusun pendek seperti diperlihatkan pada bagan dibawah. Dari bagan ini terlihat bahwa 4369 dibagi dengan 14 memberikan hasil 312 denan sisa pembagian 1. πŸ’. πŸ‘πŸ”πŸ— = πŸπŸ’ 𝒙 πŸ‘πŸπŸ + 𝟏 yang dibagi Pembagi hasil bagi sisa pembagian Dengan demikian dapat dirumuskan secara umum sebagai berikut. π’€π’‚π’π’ˆ π’…π’Šπ’ƒπ’‚π’ˆπ’Š = π’‘π’†π’Žπ’ƒπ’‚π’ˆπ’Š 𝒙 π’‰π’‚π’”π’Šπ’ π’ƒπ’‚π’ˆπ’Š + π’”π’Šπ’”π’‚ π’‘π’†π’Žπ’ƒπ’‚π’ˆπ’Šπ’‚π’ Ternyata pembagian bilangan bersusun pendek dapa diaplikasikan pada pembagian suku banyak. Sebagai ilustrasi, misalnya suku banyak π‘₯3 βˆ’ 7π‘₯2 + 4π‘₯ + 50 dibagi dengan π‘₯ βˆ’ 3 akan diselesaikan dengan metode bersusun pendek.
  • 8. hasil bagi yang dibagi pembagi Contoh : sisa pembagian Dengan menggunakan metode bersusun pendek, carilah hasil bagi dan sisa pada pembagian suku banyak 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 + 4π‘₯2 βˆ’ 18 oleh π‘₯ βˆ’ 3 Penyelesaian Hasil bagi Yang dibagi Pembagi Sisa pembagian Dari bagan diatas,diperoleh hasil baginya 2x2 + 10x + 30 dengan sisa pembagian 72.
  • 9. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Linear (𝒂𝒙 + 𝒃) Pembagian suku banyak dengan pembagi (π‘₯ – π‘˜) yang telah kamu pelajari, dapat dijadikan dasar perhitungan pembagian suku banyak dengan pembagi (π‘Žπ‘₯ + 𝑏). Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah uraian berikut ini. Suku banyak 𝑓(π‘₯) dibagi (π‘₯ – π‘˜) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan f(k) sebagai sisa pembagian, sedemikian sehingga 𝑓(π‘₯) = (π‘₯ – π‘˜) β„Ž(π‘₯) + 𝑓(π‘˜). Pembagian suku banyak f(x) dibagi (ax + b), dapat diubah menjadi bentuk 𝑓(π‘₯) dibagi π‘₯ – ( βˆ’π‘ π‘Ž ) Berarti, nilai π‘˜ = 𝑏 π‘Ž , sehingga pada pembagian suku banyak 𝑓(π‘₯) tersebut dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut. 𝑓(π‘₯) = π‘₯( βˆ’π‘ π‘Ž )β„Ž(π‘₯) 𝑓(βˆ’ βˆ’π‘ π‘Ž ) 𝑓(π‘₯) = (π‘₯ + 𝑏 π‘Ž ).β„Ž(π‘₯) + 𝑓( βˆ’π‘ π‘Ž ) 𝑓(π‘₯) = 1 π‘Ž (π‘Žπ‘₯ + 𝑏) .β„Ž(π‘₯) + 𝑓 βˆ’π‘ π‘Ž ) 𝑓(π‘₯) = (π‘Žπ‘₯ + 𝑏.) β„Ž(π‘₯) π‘Ž + 𝑓( βˆ’π‘ π‘Ž ) Suku banyak 𝑓(π‘₯) dibagi (π‘Žπ‘₯ + 𝑏) menghasilkan β„Ž(π‘₯) π‘Ž sebagai hasil bagi dan 𝐹( βˆ’π‘ π‘Ž ) sebagai sisa pembagian, sehingga 𝑓(π‘₯) = (π‘Žπ‘₯ + 𝑏). β„Ž(π‘₯) π‘Ž + 𝑓( βˆ’π‘ π‘Ž ) . Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh soal berikut ini. Contoh Tentukanlah hasil bagi dan sisanya jika memakai cara horner. 1. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 + π‘₯2 + 5π‘₯ – 1 π‘‘π‘–π‘π‘Žπ‘”π‘– (2π‘₯ – 1) 2. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 + π‘₯2 + π‘₯ + 10 π‘‘π‘–π‘π‘Žπ‘”π‘– (2π‘₯ + 3) Penyelesaian 1. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 + π‘₯2 + 5π‘₯ – 1 dibagi (2π‘₯ – 1) dengan cara horner sebagai berikut. 𝑓( π‘₯) = (π‘₯ – 1 2 ) (2π‘₯2 + 2π‘₯ + 6) + 2 = ( 2π‘₯βˆ’1 2 )(2π‘₯2 + 2π‘₯ + 6) + 2 = (2π‘₯ – 1)(π‘₯2 + π‘₯ + 3) + 2
  • 10. 2. 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯3 + π‘₯2 + π‘₯ + 10 dibagi (2π‘₯ + 3) dengan cara horner sebagai berikut. Pembagian Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat (a𝒙 𝟐 + bx + c) Pembagian suku banyak dengan π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐, di mana π‘Ž β‰  0 dapat dilakukan dengan cara biasa apabila π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 tidak dapat difaktorkan, sedangkan jika aπ‘₯2 + bx + c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara Horner. Misalkan, suatu suku banyak 𝑓(π‘₯) dibagi aπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 dengan π‘Ž β‰  0 dan dapat difaktorkan menjadi (π‘Žπ‘₯ – 𝑝1)(π‘₯ – 𝑝2). Maka, pembagian tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini. Contoh soal : 1. Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika π‘₯4 + π‘₯2 βˆ’ 16 dibagi oleh π‘₯2 + 3π‘₯ + 2 Karena π‘₯2 + 3π‘₯ + 2 dapat difaktorkan , maka ada 2 cara penyelesaiannya : 1. cara susun biasa 2. cara horner π‘₯2 + 3π‘₯ + 2 √π‘₯4 + π‘₯2 βˆ’ 16 = π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + 17 cara susun π‘₯4 + 6π‘₯3 + 2π‘₯2 βˆ’6π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 βˆ’ 16 βˆ’6π‘₯3 βˆ’ 18π‘₯2 βˆ’ 12π‘₯ 17π‘₯2 βˆ’ 12π‘₯ βˆ’ 16 17π‘₯2 + 51π‘₯ + 34 βˆ’63xβˆ’ 50 Jadi hasil dari pembagian π‘₯4 + π‘₯2 βˆ’ 16 oleh π‘₯2 + 3π‘₯ + 2 ialah π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + 7 dan sisanya βˆ’63π‘₯ βˆ’ 50 2. Pembagian (π‘₯3 – π‘₯2 + 4x – 4) oleh (π‘₯2 – 1) dapat dituliskan sebagai berikut: P(x) = (xπ‘₯2 – 1 ) H(x) + sisa = (x + 1) (x – 1) H(x) + (A1x + A0)
  • 11. untuk x = 1 diperoleh P(1) = 0 . H(x) + (A0 + A1(1) ) = A1 + A0 untuk x = –1 diperoleh, P(–1) = 0 . H(x) + (A0 + A1(–1)) = – A1 + A0 Dari pembagian Horner ini diperoleh : Dengan demikian, sisa pembagian adalah A0 + A1x, yaitu –5 + 5x. 3. Tentukan cara Horner 2π‘₯3 βˆ’ 3π‘₯2 + π‘₯ + 5 dibagi 2π‘₯2 -x-1 P(x) = 2π‘₯2 – x – 1 = (2x + 1)(x – 1) P1: 2x + 1 = 0 β†’ x = –½ P2: x – 1 = 0 β†’ x = 1 Cara Hornernya: H(x) = 1.x – 1 = x – 1 S(x) = P1.S2 + S1 = (2x + 1).1/2 + 7/2 = x + Β½ + 7/2 = x + 4 Teorema Faktor Suatu suku banyak F(x) mempunyai faktor (x – k) jika F(k) = 0 (sisanya jika dibagi dengan (x – k) adalah 0)
  • 12. Catatan: jika (x – k) adalah faktor dari F(x) maka k dikatakan sebagai akar dari F(x) Tips: Untuk mencari akar suatu suku banyak dengan cara Horner, dapat dilakukan dengan mencoba-coba dengan angka dari faktor-faktor konstantanya ang akan memberikan sisa = 0 Jika jumlah koefisien suku banyak = 0, maka pasti salah satu akarnya adalah x = 1 Jika jumlah koefisien suku di posisi genap = jumlah koefisien suku di posisi ganjil, maka pasti salah satu akarnya adalah x = –1 Contoh: 1. Tentukan penyelesaian dari π‘₯3 – 2π‘₯2 – x + 2 = 0 Faktor-faktor dari konstantanya, yaitu 2, adalah Β±1 dan Β±2 Karena jumlah seluruh koefisien + konstantanya = 0 (1 – 2 – 1 + 2 = 0), maka, pasti x = 1 adalah salah satu faktornya, jadi: Jadi π‘₯3 – 2π‘₯2 – x + 2 = (x – 1)(π‘₯2 – x – 2) = (x – 1)(x – 2)(x + 1) x = 1 x = 2 x = –1 Jadi himpunan penyelesaiannya: {–1, 1, 2} Menguraikan Dalam Faktor Ia. ab + ac – ad = a (b+c-d) Ib. ac+ ad+bc+bd = a (c+d) + b(c+d) = (a+b) (c+d) II. 𝐴2 βˆ’ 𝐡2 = (A+B) (A-B) III.𝐴2 Β± 2𝐴𝐡 + 𝐡2 = (𝐴 Β± 𝐡)2 IVa. 𝐴3 + 3𝐴2 𝐡 + 3𝐴𝐡2 + 𝐡3 = (𝐴 + 𝐡)3 IVb. 𝐴3 - 3𝐴2 𝐡 + 3𝐴𝐡2 βˆ’ 𝐡3 = (𝐴 βˆ’ 𝐡)3 Va. 𝐴3 - 𝐡3 = (A-B) (𝐴2 + 𝐴𝐡 + 𝐡2 ) Vb. 𝐴3 + 𝐡3 = (A+B) (𝐴2 βˆ’ 𝐴𝐡 + 𝐡2 ) VIa. 𝐴 𝑛 βˆ’π΅ 𝑛 = (A-B) ( 𝐴 π‘›βˆ’1 + 𝐴 π‘›βˆ’2 + β‹―+ 𝐡 π‘›βˆ’1 ) VIb. 𝐴2𝑛 βˆ’ 𝐡2𝑛 = ( 𝐴 + 𝐡)( 𝐴2π‘›βˆ’1 βˆ’ 𝐴2π‘›βˆ’2 + β‹―βˆ’ 𝐡2π‘›βˆ’1 )
  • 13. VIc. 𝐴2𝑛+1 + 𝐡2𝑛+1 = ( 𝐴 + 𝐡)(𝐴2𝑛 βˆ’ 𝐴2𝑛 βˆ’1 𝐡 + β‹―+ 𝐡2𝑛 ) VII. 𝐴2 + ( 𝑝 + π‘ž) 𝐴 + π‘π‘ž = ( 𝐴 + 𝑝)(𝐴 + π‘ž) Sifat Akar-Akar Suku Banyak 1. Pada persamaan berderajat 3 : π‘Žπ‘₯3 + 𝑏π‘₯2 + cx + d = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3 dengan sifat-sifat: Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 = βˆ’ 𝑏 π‘Ž Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 = 𝑐 π‘Ž Hasil kali 3 akar: x1.x2.x3 = βˆ’ 𝑑 π‘Ž 2. Pada persamaan berderajat 4: π‘Žπ‘₯4 + 𝑏π‘₯3 + 𝑐π‘₯2 + dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4 dengan sifat-sifat: Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 = βˆ’ 𝑏 π‘Ž Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 = 𝑐 π‘Ž Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = βˆ’ 𝑑 π‘Ž Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4 = 𝑒 π‘Ž Dari kedua persamaan tersebut, kita dapat menurunkan rumus yang sama untuk persamaan berderajat 5 dan seterusnya (amati pola: –b/a, c/a, –d/a , e/a, …) Pembagian Istimewa :
  • 14. Latihan Soal : 1. Hitunglah! a. (π‘Ž βˆ’ 𝑏 + 𝑐)10 βˆ’ (βˆ’π‘Ž + 𝑏 βˆ’ 𝑐)10 ; b. (π‘Ž βˆ’ 2𝑏 βˆ’ 3𝑐)7 βˆ’ (βˆ’π‘Ž + 2𝑏 + 3𝑐)7 . 2. Buktikanlah bahwa (βˆ’1) 𝑛(𝑛+1) = 1. 3. ( π‘₯4 βˆ’ 3π‘₯3 + 4π‘₯2 + 7π‘₯ βˆ’ 9): ( π‘₯ βˆ’ 5). πΎπ‘’π‘Ÿπ‘—π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘› π‘ π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž π»π‘œπ‘Ÿπ‘›π‘’π‘Ÿ! 4. Tetapkan harga k dan l agar, π‘₯5 βˆ’ 4π‘₯4 + 7π‘₯3 βˆ’ 9π‘₯2 + π‘˜π‘₯ + 𝑙 dapat dibagi oleh (π‘₯ βˆ’ 2)2 . 5. Tentukan harga A dan B, agar berlaku : A(2x-3)+ B(x+2)= 5x-11 6. Buktikan bahwa π‘Ž3 + 𝑏3 + 𝑐3 βˆ’ 3π‘Žπ‘π‘ dapat dibagi dengan π‘Ž + 𝑏 + 𝑐, tanpa melakukan pembagian tersebut. 7. Hitunglah sisa pembagian π‘₯6 βˆ’ 1 oleh ( π‘₯ + 1)(π‘₯ βˆ’ 2) Djabarkanlah bentuk-bentuk berikut ini : 8. 3π‘Žπ‘3 βˆ’ 𝑏2(2π‘Ž2 + 3𝑏) + 2π‘Ž2(2π‘Ž + 𝑏2 βˆ’ 3) βˆ’ 3𝑏3 (π‘Ž βˆ’ 1) 9. (π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯𝑦 + 𝑦2 )(π‘₯2 βˆ’ 3π‘₯2 𝑦 + 3π‘₯𝑦2 βˆ’ 𝑦3 ) Tetapkanlah hasil bagi-hasil bagi yang berikut : 10. ( π‘Ž3 βˆ’ 5π‘Ž2 βˆ’ 4π‘Ž βˆ’ 40):(π‘Ž + 4)
  • 15. Kunci Jawaban : 1. A. 0 B.2(π‘Ž βˆ’ 2𝑏 βˆ’ 3𝑐)7 𝟐. (βˆ’1) 𝑛(𝑛+1) = 1 (βˆ’1) 𝑛2 (βˆ’1) 𝑛 = 1 𝑛 = π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™ (βˆ’1) π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™2 (βˆ’1) π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™ = 1 (βˆ’1) π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™ (βˆ’1) π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™ =1 (βˆ’1)(βˆ’1) = 1 𝑛 = π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘ (βˆ’1) π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘2 (βˆ’1) π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘ = 1 (βˆ’1) (-1) = 1 3. ( π‘₯3 + 2π‘₯2 + 14π‘₯ + 77)( π‘₯ βˆ’ 5) + 376 4. π‘˜ = 0 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑙 = 12 5. 𝐴 = 4 3 π‘‘π‘Žπ‘› 𝐡 = 7 3 6. 𝑐𝑙𝑒𝑒 ∢ (π‘Ž + 𝑏 + 𝑐)3 = π‘Ž3 + 𝑏3 + 𝑐3 βˆ’ 3π‘Žπ‘π‘(π‘Ž + 𝑏 + 𝑐) 7. 11π‘₯2 + 10π‘₯ βˆ’ 1 8. 4π‘Ž3 βˆ’ 6π‘Ž2 9. π‘₯4 βˆ’ 3π‘₯4 𝑦 + 9π‘₯3 𝑦2 βˆ’ 2π‘₯3 𝑦 βˆ’ 7π‘₯2 𝑦3 + π‘₯2 𝑦2 βˆ’ 5π‘₯𝑦4 βˆ’ 3π‘₯2 𝑦3 βˆ’ 𝑦5 10. β„Žπ‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘π‘Žπ‘”π‘– π‘₯2 βˆ’ 9π‘₯ + 32 π‘ π‘–π‘ π‘Ž βˆ’ 168
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Usodo,budi dan Sutrima.2009.Wahana MATEMATIKA Untuk Sekolah Menengan Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: CV.HaKa MJ. Widjenes,P.1968.Aljadbar Rendah. Djakarta: PradnjaPramita Wirodikromo,sartono.2007.Matematika untuk Sma Kelas XI.Jakarta: Erlangga. .