Dokumen ini membahas upaya pemerintah Kota Malang dalam memerangi stunting. Kota Malang ditetapkan sebagai salah satu daerah prioritas untuk percepatan penurunan stunting tahun 2021. Dokumen ini menjelaskan pentingnya kerja sama multi sektor dalam melaksanakan intervensi spesifik dan sensitif untuk pencegahan stunting, serta mengharapkan rapat ini dapat menyepakati program terintegrasi.
2. Setiap anak berhak
atas kelangsungan
hidup, tumbuh dan
berkembang serta
berhak atas
perlindungan dari
kekerasan dan
diskriminasi
UUD1945
Pasal 28B ayat 2
Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan
sejak dalam kandungan, bayi, Balita, hingga remaja;
termasuk upaya pemeliharaan kesehatan anak
cacat dan anak yang memerlukan perlindungan.
UU 3 6 Tahun 2 0 0 9 tentang Kesehatan
3. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi dalam
jangka waktu yang lama (kronis), terutama dalam 1 0 0 0 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Percepatan
penurunan
stunting
menjadi
salah satu
proyek
prioritas
strategis
dalam RPJMN
Perpres 1 8 /2 0 2 0
ISU STRATEGIS
KESEHATAN ANAK
STUNTING
4. Sudah ada keselarasan antara
prioritas nasional dengan RPJMD
terkait isustunting
Proyek Prioritas Strategis RPJMN 2 0 2 0 - 2 0 2 4
No.15
Percepatan PenurunanKematian
Ibu danStunting
Visi RPJMD2 0 1 8 -2 0 2 3
Kota Malang
Bermartabat
Program Peningkatan
Kesehatan Masyarakat
Indikator : Persentase
Balita Stunting
5. Kota Malang ditetapkan sebagai 1 dari 100
daerah perluasan pelaksanaan percepatan stunting Tahun 2021
Keputusan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 42/2020
Harus direspon serius
dan sinergis
6.
7. Pandemi dengan segala kebijakan
pembatasan interaksiyang harus
diambil harus menjadi perhatian dalam
kaitan keberlangsungan pemantauan
status gizi balita dan anak secara rutin
8. analisis situasi
rencanakegiatan
rembukstunting
perwal tentang perankelurahan
pembinaankpm
sistemmanajemendata
pengukuran &publikasi data
reviu kinerja tahunan
5 Pilar
Strategi
Nasional
Percepatan
Penurunan
Stunting
jadi rembugstuntinghari ini
bagianpenting upayakonvergensi
untuk percepatanpenurunanstunting
Ketahanan
pangan dangizi
01
Komitmen dan Visi
Kepemimpinan
Nasional danDaerah
02
Kampanye nasional
dan komunikasi
perubahan perilaku
03
Mendorong konvergensi
program di tingkat
pusat dandaerah
04
05
Pemantauan
dan evaluasi
RencanaAksi
Konvergensi
Ditetapkan dalam Rapat Terbatas dipimpin
Wapres pada tanggal 9 Agustus 2017
Acuan StrategiPercepatan
9. Penanganan
Stunting harus
dipahami secara
utuh oleh seluruh
Perangkat Daerah
terkait
Penyebab
Langsung
Penyebab
Tidak
Langsung
Kerangka KonsepPencegahan
Pencegahan stunting mencakup dua
aspek utama, yakni asupan gizi dan
status kesehatan, yang didalamnya
meliputi komponen Ketahanan Pangan,
Lingkungan Sosial, Lingkungan
Kesehatan dan Lingkungan Permukiman
Unicef 1997,IFFRI2016,BAPPENAS2018
Intervensi
Spesifik
Intervensi yang ditujukan
kepada sasaran dalam
1.000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK).
Menjadi ranah utama
sektor kesehatan,
Bersifat jangka pendek,
3 0 %
70%
Intervensi
Sensitif
Intervensi yang ditujukan melalui
berbagai kegiatan pembangunan
di luar sektor kesehatan.
Sasarannya adalah masyarakat
umum
Tidak khusus pada masa 1.000 Hari
Pertama Kehidupan
10. Intervensi Spesifik
Promosi ASI Eksklusif, MP-ASI
Suplementasi gizi makro dan mikro (PMT, tablet
tambah darah, vitamin A, taburia, zinc, kalsium)
Penanganan kekurangan gizi
Surveilans gizi (pemantauan pertumbuhan)
Leading Sektor Dinas Kesehatan
didukung stakeholders sektor kesehatan lainnya
Hal yang terlihat
rutinitas, harus
diperkuat
dengan fokus
dan inovasiagar
lahir percepatan
12. koordinasikan
seluruh rencana
aksi konvergensi
sampai wilayah,
perkuat publikasi
dan komunikasi
kebijakan ke
masyarakat
Bappeda
Fungsi koordinatif
Kawal perencanaan
program dan kegiatan
intervensi spesifik
Koordinasikan pelaksanaan
di tingkat Kelurahan dan
Kecamatan
Sinkronisasikan ide dengan
kebijakan anggaran
kelurahan
Faktor Penunjang
maupun sensitif
Diskominfo
Dukung publikasi
upaya pencegahan
stunting
Sekretariat
Daerah
Bag Pemerintahan
13. rembuk stunting diharapkan
dapat menyepakatiprogram dan
kegiatan pencegahanstunting
yangterintegrasi antara
intervensi spesifik dansensitif
setiap program dan
kegiatan harus
berdampak
libatkan potensi
pentahelix sejak
awal sampaievaluasi