Penjelasan mengenai apa itu sistem kesehatan nasional, apa saja komponennya, hingga masalah yang terkait sistem kesehatan nasional.
Download: http://adf.ly/aNgHz
.NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
Penjelasan mengenai apa itu sistem kesehatan nasional, apa saja komponennya, hingga masalah yang terkait sistem kesehatan nasional.
Download: http://adf.ly/aNgHz
.NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
Saya coba membuat summary dari permasalahan dalam bidang kesehatan sebagaimana tertuang dalam Perpres 72/2012. walaupun sudah dibuat 4 tahun yang lalu, masalah-masalah yang disampaikan pada dokumen tersebut masih relevan dengan kondisi sekarang.
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanBudi Perdana
Bahan paparan, Prioritas National : Kesehatan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional tahun 2016, untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2017.
Slides from national Development Planning Meeting 2016 , for the preparation of the Government Work Plan 2017. National Priority : Health.
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan NasionalSuprijanto Rijadi
http://sistemkesehatandaerah.com
Perpres 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional membuka jalan untuk pembuatan Sistem Kesehatan Daerah (SKD), karena SKN harus dilaksanakan secara berjenjang dari Pusat, Propinsi dan Daerah
masyarakat adalah komponen penting dalam mendukung pembangunan kesehatan, sebagai regulator bidang kesehatan, Dinas Kesehatan harus melakukan upaya pemberdayaan sehingga dapat mendukung pencapaian indikator kesehatan demi terwujudnya derajat kesehatan setinggi-tingginya
Saya coba membuat summary dari permasalahan dalam bidang kesehatan sebagaimana tertuang dalam Perpres 72/2012. walaupun sudah dibuat 4 tahun yang lalu, masalah-masalah yang disampaikan pada dokumen tersebut masih relevan dengan kondisi sekarang.
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanBudi Perdana
Bahan paparan, Prioritas National : Kesehatan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional tahun 2016, untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2017.
Slides from national Development Planning Meeting 2016 , for the preparation of the Government Work Plan 2017. National Priority : Health.
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan NasionalSuprijanto Rijadi
http://sistemkesehatandaerah.com
Perpres 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional membuka jalan untuk pembuatan Sistem Kesehatan Daerah (SKD), karena SKN harus dilaksanakan secara berjenjang dari Pusat, Propinsi dan Daerah
masyarakat adalah komponen penting dalam mendukung pembangunan kesehatan, sebagai regulator bidang kesehatan, Dinas Kesehatan harus melakukan upaya pemberdayaan sehingga dapat mendukung pencapaian indikator kesehatan demi terwujudnya derajat kesehatan setinggi-tingginya
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
Enam pilar Transformasi Kesehatan terdiri dari Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian Kesehatan untuk kurun waktu tahun 2010-2014, dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Millenium Development Goals (MDG’s).
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Presentasi bu menkes
1. Prof. DR. dr. Nila F. Moeloek
MENTERI KESEHATAN RI
RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL REGIONAL TENGAH
Denpasar, 15 Februari 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PEMBANGUNAN KESEHATAN
MENUJU
INDONESIA SEHAT
1
2. Manusia adalah kekayaan
bangsa yang sesungguhnya.
Tujuan utama dari
pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang
mememungkinkan bagi
rakyatnya untuk menikmati
umur panjang sehat, dan
menjalankan kehidupan yang
produktif.
Hal ini tampaknya merupakan
suatu kenyataan yang
sederhana. Tetapi hal ini sering
terlupakan
3. 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
70,59
71,17
71,76
72,27
72,77
73,29
73,81
Usia harapan hidup
70,07 tahun
Rata-rata lama sekolah
8,14 tahun
Rata-rata pengeluaran
per bulan
Rp. 643.360
Indeks Pembangunan Manusia
Indonesia (2007 – 2013)
BPS, 2014
3 8,1 tahun
5. 5
BONUS
DEMOGRAFI 2020
mayoritas penduduk
USIA PRODUKTIF
menentukan
peluang
Indonesia
menjadi
NEGARA MAJU
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1950
1955
1960
1965
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
2010
2015
2020
2025
2030
2035
2040
2045
2050
Persentase
Tahun
Bonus demografi dan jendela peluang
Muda
Lansia
Bonus
Demografi Jendela
peluang
6. Angka Beban Ketergantungan
(Dependency Ratio) Provinsi (2014)
BPS, Indikator Pembangunan Berkelanjutan, 2014
18 Provinsi di atas rerata nasional15 Provinsi di bawah rerata nasional
8. PERSENTASE KUMULATIF HIV/AIDS
BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
1987-Des 2013
HIV-AIDS Progress Report Fourth Quarter 2013 Ministry of Health Indonesia
1/3 kelompok usia
produktif
8
9. Persentase perempuan berumur >10 tahun
yang pernah kawin menurut umur perkawinan pertama
dan daerah tempat tinggal
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan +
Perdesaan
8.5
28.92
65.58
13.61
37.91 48.48
11
32
57
<15 th 16 - 18 th >19 th
BPS, SUSENAS 2012
LINDU:
dari 13 ibu hamil,
sebagian besar
umurnya sangat
muda.
Ada yang berumur
14 tahun dan ada
yang berumur 19
tahun, sudah
mempunyai 4 anak
9
10. BEBAN PENYAKIT DI INDONESIA
56%
37%
7%
1990
Cedera Penyakit
menular
Penyakit
tidak
menular
43%
49%
8%
2000
Penyakit
tidak
menular
Cedera Penyakit
menular
33%
58%
9%
2010
Cedera
Penyakit
menular
Penyakit
tidak
menular
Sumber IHME: 2010
11. Perubahan Beban Penyakit antara 1990 – 2010 dan
2015 di Indonesia, beban dihitung sebagai Disability-
Adjusted Life Years (DALYS)Sumber: Global Burden of Disease, 2010 dan Health Sector Review (2014)
12. 80,71% Penduduk
merokok dalam rumah dengan
anggota rumah tangga
BPS, 2014
Persentase Penduduk Berumur > 10 Tahun Pertama Kali Merokok
Menurut Kelompok Umur
12
13. Provinsi
Tertinggi Bangka Belitung 16,56 batang
Terendah DI Yogyakarta 10,31 batang
BPS, 2014
Rata-rata Batang Rokok yang dihisap setiap hari
oleh Penduduk Berumur 10 tahun ke atas
13
14. TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
• ↙ angka kematian
• ↙ angka kemiskinan
• ↙ angka kesakitan
Pencapaian
MDGs dan
Post 2015
• ↗ akses pelayanan
• Pelayanan yang terstruktur
• Pelayanan yang efisien &
efektif
Implementasi
JKN
Derajat
kesehatan
rakyat yg
setinggi-
tingginya
15. Tantangan Bidang Kesehatan
Eksternal:
MEA 2015,
Mobilisasi populasi, Global
Burden of Disease
Internal:
Jumlah Penduduk, Luas
wilayah, Infrastruktur, SDM
Bagaimana
menyikapinya ?
16. KEMATIAN IBU
Aborsi
yang
tidak aman
Unmet need
Keluarga
Berencana
Pertolongan
persalinan
tidak oleh
petugas
kesehatan
terlatih
Penyebab
tidak
langsung:
oleh anemia
penyakit,
cacingan
dan
kurang GIZI
Penyebab
di luar
Jangkauan
kesehatan-
Infrastruktur
Energi
Transport
Air bersih
BUDAYA
228359 102
16
19. Arah Pembangunan Kesehatan (2005-2024)
Masyarakat
Sehat Yang
Mandiri Dan
Berkeadilan
RPJMN I
2005-2009
RPJMN II
2010-2014
RPJMN III
2015-2019
RPJMN IV
2020-2024
Pendukung/penunjang
Upaya Kuratif
Universal
Coverage
20. VISI DAN MISI PRESIDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
Manusia Indonesia
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;
Berkepribadian dlm budaya
PROGRAM INDONESIA
SEHAT
PROGRAM INDONESIA
PINTAR
PROGRAM INDONESIA KERJA
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PENGUATAN
YANKES
PARADIGMA
SEHAT JKN
3DIMENSIPEMBANGUNAN:PEMBANGUNANMANUSIA,SEKTOR
UNGGULAN,PEMERATAANDANKEWILAYAHAN
NORMAPEMBANGUNANKABINETKERJA
DTPK
21. Paradigma
Sehat
Program
• Pengarusutamaan
kesehatan dalam
pembangunan
• Promotif - Preventif
sebagai pilar utama
upaya kesehatan
• Pemberdayaan
masyarakat
Penguatan
Yankes
Program
• Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
• Optimalisasi Sistem
Rujukan
• Peningkatan Mutu
JKN
Program
• Benefit
• Sistem pembiayaan:
asuransi – azas
gotong royong
• Kendali Mutu &
Kendali Biaya
• Sasaran: PBI & Non
PBI
Tanda
kepesertaan
KIS
PROGRAM INDONESIA SEHAT
Penerapan pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
(health risk)
21
22. Meningkatnya Kemandirian, Akses &
Mutu Sediaan Farmasi (Obat, Vaksin,
Biosimilar) & Alkes
Meningkatnya
Kesehatan
masyarakat
Meningkatnya Akses
& Mutu Fasyankes
Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Pemerataan Tenaga
Kesehatan (PP-SDM)
INTERGRATIF-HARMONISASI
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KOMUNIKASI PUBLIK
PETA STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN
Meningkatnya
Pengendalian
Penyakit
(PROMOTIF) (KURATIF&REHABILITATIF)(DETEKSI DINI)
23. Penguatan
Yankes
Paradigma
Sehat
Program Indonesia Sehat
(Program Kemenkes)
Jaminan
Kesehatan
Nasional
Kartu
Indonesia
Sehat
Simpanan
Keluarga
Sejahtera
Kegiatan
Produktif
Keluarga
Program
Indonesia
Pintar
Program Keluarga Produktif
Kabinet Kerja
Kartu
Simpanan
Keluarga
Sejahtera
Kartu
Keluarga
Sejahtera
Kartu
Indonesia
Pintar
Terdiri :
23
24. No Indikator Status Awal
Target
2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 346 (SP 2010) 306
b. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24
c. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita
(persen)
19,6 (2013 17,0
d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak
baduta (bawah dua tahun) (persen)
32,9 (2013) 28,0
2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245
b. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,50
c. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria 212 (2013) 300
d. tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4
e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4 (2013) 15,4
f. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun 7,2 (2013) 5,4
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019
25. No Indikator Status Awal
Target
2019
3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas yang
tersertifikasi akreditasi
0 (2014) 5.600
b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang
tersertifikasi akreditasi nasional
10 (2014) 481
c. Presentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen
imunisasi dasar lengkap pada bayi
71,2 (2013) 95
4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat Serta Sumber
Daya Kesehatan
a. Persentase kepesertaan SJSN kesehatan (persen) 51,8 (Oktober
2014)
Min 95
b. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga
kesehatan
1.015 (2013) 5.600
c. Persentase RSU kabupaten/kota kelas C yang memiliki tujuh
dokter spesialis
25 (2013) 60
d. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 75,5 (2014) 90,0
e. Persentase obat yang memenuhi syarat 92 (2014) 94
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019
26. SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT (1)
NO SASARAN BENTUK PERUBAHAN YG
DIHARAPKAN
DAMPAK
1 Penentu
Kebijakan
Lintas
Sektor
Pemangku Kepentingan
memperhatikan segi/ dampak
kesehatan dari kebijakan yg diambil
baik di hulu maupun di hilir
1. Menjadikan kesehatan sbg arus
utama pembangunan di
Indonesia
2. Meningkatkan peran lintas sektor
dalam pembangunan kesehatan
2 Tenaga
kesehatan
Terlaksanakan paradigma sehat
disetiap lini pelayanan kesehatan &
mengupayakan agar :
• Orang sehat tetap sehat/ tdk
menjadi sakit
• Orang sakit menjadi sehat
• Orang sakit tdk menjadi lebih sakit
1. Promotif preventif merupakan
aspek utama dlm setiap upaya
kesehatan (program PHBS,
Kesling, Promkes, KIA, gizi &
lainnya)
2. Meningkatnya kemampuan nakes
dlm hal promosi & prevensi
26
27. 27
NO SASARAN BENTUK PERUBAHAN YG
DIHARAPKAN
DAMPAK
3 Institusi
Kesehatan
Penerapan standar mutu &
standar tarif dlm pelayanan
kpd masyarakat
1. Peningkatan mutu pelayanan
kesehatan
2. Berkompetisi lebih “fair” dlm soal
mutu & tarif di dalam
memberikan pelayanan yg
terbaik bagi masyarakat
4 Masyarakat Masyarakat harus merasa
bahwa kesehatan adalah
harta berharga yg harus
dijaga
1. Terlaksananya PHBS di keluarga
& masyarakat
2. Masyarakat aktif sbg kader &
terlaksananya Kegiatan
pemberdayaan masyarakat
(Posyandu, Poskesdes, Posbindu,
Desa Siaga dll)
SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT (2)
28. PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
a) Pemenuhan
tenaga
b) Peningk sarana
pelayanan
primer
c) Pemenuhan
prasarana
pendukung
d) Inovasi
pelayanan di
terpencil &
sangat
Terpencil
PENINGKATAN
AKSES
PENINGKATAN
MUTU
REGIONALISASI
RUJUKAN
PENGUATAN
DINKES
KAB/KOTA,
PROVINSI
DUKUNGAN
LINTAS
SEKTOR
a) Penyediaan
NSPK/SOP
b) Peningkatan
kemampuan
nakes
c) Program
Dokter
Layanan
Primer
d) Program
Akreditasi
FKTP
a) Sistem
Rujukan
Regional
dan Provinsi
b) Sistem
Rujukan
Nasional
a) Sosialisasi
b) Advokasi
c) Capacity
Building
a) Dukungan
Regulasi
b) Dukungan
Infrastruktur
(transportasi,
listrik, air,
komunikasi)
c) Dukungan
pendanaan
28
29. PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
Penguatan pelayanan
kesehatan ditujukan untuk :
1.Mengoptimalkan kesiapan
fasilitas pelayanan
(readiness of service) di
fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama
maupun rujukan
29
1. Kesiapan 6.000 Puskesmas dengan
fasilitas Rawat Inap
2. Terbentuknya 14 RS Rujukan Nasional
3. Terbentuknya 184 RS Rujukan regional
4. Penguatan 430 RSUD Kab/Kota
memenuhi standar sesuai PMK 12 thn
2012
2. Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan
melalui akreditasi di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat
pertama maupun rujukan
OUTPUT 2015 -2019
1. Sebanyak 430 RSUD Kab/kota
terakreditasi Nasional
2. Sebanyak 14 RS Rujukan Nasional
yang terakreditasi Internasional (JCI)
3. Sebanyak 5600 Puskesmas
terakreditasi
31. Visi Nasional untuk Layanan Kesehatan
Primer(Permenkes No. 75 Tahun 2014)
Transformasi dari situasi masa lalu
menuju visi masa depan
Medical
Model
Selective
PHC
Comprehensive
PHC
Menuju Kepesertaan Semesta (UHC) 2019
UU Kesehatan No. 23/1992
Kepmenkes No 128/2004
UU Kesehatan No. 36/2009
Permenkes No. 75/2014
Master Plan Penguatan
Sistem Kesehatan
Nasional (1969)
32. KONDISI INFRASTUKTUR & PERALATAN
DASAR DI PUSKESMAS TAHUN 2014
Kondisi
Bangunan Utama
Puskesmas
Rumah Dinas Dokter
Baik
6.751 Unit
(69.4%)
5,904
(60,7%)
Rusak Ringan
2.098 Unit
(21.6%)
2.495 Unit
(25.6%)
Rusak Sedang
639 Unit
(6,6 %)
-
Rusak Berat
243 Unit
(6,6 %)
1.332 Unit
(13,7%)
MENTERI KESEHATAN
Alokasi pemenuhan kebutuhan diusulkan melalui :
1. TP 2015 sebesar Rp 654 M
2. DAK 2015 sebesar Rp. 1,6 T
Sumber : Pusdatin , Desember 2013
33. Kesiapan Fasilitas Penunjang Dasar (Listrik) di
FKTP
96,4 96,7 95,5
90,3
80,8
85,3
75,0
86,2
73,3
77,3
83,9
26,9 23,5
35,7
20,7
30,0
9,1
25,8
00
20
40
60
80
100
Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi Nusa
Tenggara
Maluku Papua
PLN 24 jam > 2500 watt
Monev PPK - BUK & Badan Litbang Kesehatan, 2014
34. Persentase Fasyankes menurut
Ketersediaan Air Bersih
96,3
100,0
96,4
100,0 100,0
91,3
96,8
66,7
79,4
89,3
65,5
86,2
39,1
61,3
00
20
40
60
80
100
Tersedia air bersih
PAM, Pompa atau
sumur gali sbg
Sumber air bersih
Tersedia Wastafel,
air mengalir dgn
sabun
Monev PPK - BUK & Badan Litbang Kesehatan, 2014
35. Air kemasan/isi ulang
Air sumur terlindung
Pompa air
Mata air terlindung
Air keran
Sumber air minum untuk
rumah tangga Indonesia
30.7%
22.5%
12.8%
7.6%
4.9%Air sumur tak terlindung
13.5%
Mata air tak terlindung 3.2%
Curah hujan 2.9%
1.9%Air sungai
RISKESDAS 2013
36. TARGET PENGUATAN PELAYANAN
TINGKAT PERTAMA/ PRIMER
2015 - 2019
KEGIATAN SATUAN
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
Pembangunan Baru
+ Peningkatan
Puskesmas *)
Unit 85 85 85 85 85 425
Rehabilitasi Unit 882 882 882 882 882 4.410
Peralatan Unit 4.215 1.119 869 1.020 817 8.040
Pusling R4 Unit 227 226 225 225 224 1.127
Pusling perairan Unit 100 100 100 100 100 500
TKTB Kab/Kota 107 118 128 139 150 642
*) untuk daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan
36
37. Pembangunan baru &
Peningkatan
Puskesmas: 75 unit
Rehabilitasi: 980 unit
Peralatan: 2.046 unit
Pusling R4: 150 unit
Pusling Perairan: 75
unit
TPKB: 77 kab/kota
Nakes: 3.002 Pusk
Pembangunan baru &
Peningkatan Puskesmas: 20
unit
Rehabilitasi: 1.905 unit
Peralatan: 2.968 unit
Pusling R4: 92 unit
Pusling Perairan: 15 unit
TPKB: 0 kab/kota
Nakes: 1.210 Pusk
Pembangunan baru &
Peningkatan Puskesmas: 52 unit
Rehabilitasi: 355 unit
Peralatan: 725 unit
Pusling R4: 250 unit
Pusling Perairan: 35 unit
TPKB: 116 kab/kota
Nakes: 1.145 Pusk
Pembangunan baru &
Peningkatan Puskesmas: 98 unit
Rehabilitasi: 760 unit
Peralatan: 1.045 unit
Pusling R4: 185 unit
Pusling Perairan: 50 unit
TPKB: 125 kab/kota
Nakes: 1.326 Pusk
Pembangunan baru &
Peningkatan Puskesmas:
56 unit
Rehabilitasi: 225 unit
Peralatan: 538 unit
Pusling R4: 200 unit
Pusling Perairan: 75 unit
TPKB: 87kab/kota
Nakes: 716 Pusk
Pembangunan baru & Peningkatan
Puskesmas: 127 unit
Rehabilitasi: 185 unit
Peralatan: 718 unit
Pusling R4: 250 unit
Pusling Perairan: 250 unit
TPKB: 238 kab/kota
Nakes: 669 Pusk
TARGET PENGUATAN PUSKESMAS
37
38. 38
LOKASI 149 KAB/KOTA TERPILIH
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Jumlah Provinsi : 27
Jumlah kabupaten/kota DTPK : 99
Jumlah Kabupaten/Kota Prioritas Perbatasan : 48
Jumlah Kabupaten/Kota Prioritas MDG's : 64
Jumlah Kabupaten/Kota dengan IPKM Rendah (SD -1) : 51
Jumlah Puskesmas Di 149 Kab/Kota Terpilih : 3.525
PKM Rawat Inap = 1.150,
PKM Non Rawat Inap = 2.375
Jumlah Puskesmas Di Daerah Prioritas = 124
PKM yang berbatasan dengan negara tetangga
:
39. PENETAPAN SASARAN PELAYANAN DASAR
KRITERIA:
•Kab/kota DTPK yang terdiri dari:
Kabupaten tertinggal, Kab/kota
yang memiliki Puskesmas
terpencil/sangat terpencil dan
pulau-pulau kecil terluar
•Kab/kota prioritas MDG’s
•Kab/kota perbatasan
•Kab/kota dengan IPKM rendah,
•Kab/kota dengan Puskesmas yang
tidak memenuhi syarat
149
KAB/KOTA
PRIORITAS
39
40. DETERMINAN
SOSIAL
Genetik
Sosial
Ekonomi
Politik
Biologi
Kebudayaan
Gender
Lingkungan
Perilaku
Psiko-sosial
INTERVENSI
DARI SIAPA KE
MANA?
Waktu
pelaksanaan
pada kelompok
populasi tertentu
BAGAIMANA?
Medium,
Strategi,
Intervensi
DI MANA?
Lingkungan dan kesiapan aksi
SIAPA BERAKSI?
Mitra dan Kemitraan
OUTPUT
• Membangun
sisttem PHC yang
fokus pada layanan
publik
• Meningkatkan
kesetaraan dan
akses
• Fokus pada
promotif, preventif,
penapisan dan
intervensi dini.
• Meningkatkan
kualitas, keamanan,
kinerja, kemanan
dan akuntabilitas
DAMPAK
Perbaikan derajat
Kesehatan,
Kesejahteraan dan
Keberlanjutan
Infrastruktur, kepemimpinan dan koordinasi yang memungkinkan terbangunnya kebijakan,
sistem pembiayaan, informasi, penelitian, sumber daya manusia dan evaluasi yang
mendukung inovasi
INOVASI PENGUATAN LAYANAN
40
41. MASYARAKAT UMUM
PUSAT KESEHATAN
PRIMER
Dr
umum
Drg Bidan Perawat Pemerhati
kesehatan
2.Dana Abadi Sektor Swasta
1. Kontribusi Komunitas
PROGRAM
INTERGRASI
DAMPAK INPUT
Kesehatan
Promosi
Capacity Building
Infrastruktur
Informasi
Kondisi Kesehatan
Komunitas
Induksi Advokat
Kesehatan Yang
Muda
Suport dana
DATABASE
MONEV
ADVOCASI-EDUKASI Kerangka: Pendekatan intergratif
‘Underlying the movement is a shared value’
42. Layanan Kesehatan Primer :
Model Intervensi Integratif
LAYANAN KESEHATAN PRIMER
Terpencil,
Perbatasan,
Kepulauan
Perkotaan/
Kota Besar
Bermasalah
Kesehatan dan
di wilayah yang
ditinggalkan,
DTPK
Papua &
Papua
Barat
Model 1
Model 2 Model 3
Model 4
43. KESIAPAN FASYANKES
• Sarana dan prasarana
• Alat
• Manajemen
SUMBER DAYA MANUSIA
• Jumlah
• Jenis
• Kompetensi
• Pelatihan
PROGRAM
• Prioritas
• Terintegrasi
• Berkualitas
• Sesuai masalah daerah
Puskesmas
LOKUS
44 Kab
120 Pusk
IMPLEMENTASI DI KABUPATEN
43
45. Memberikan pelayanan
kesehatan untuk
menjangkau remote area
Menjaga keberlangsungan
pelayanan kesehatan
Menangani masalah
kesehatan sesuai kebutuhan
daerah
Meningkatkan retensi nakes
yg bertugas
Penggerakkan
pemberdayaan masyarakat
Pelayanan terintegrasi
Peningkatan & pemerataan
pelayanan
• Penyelenggaraan
UKM tingkat
pertama
• Penyelenggaraan
UKP tingkat
pertama
Fungsi Puskesmas
Tujuan Team Based
45
46. • Untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan
kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat
masyarakat serta mensukseskan program Jaminan Sosial
Nasional- Penataan Ulang Puskesmas.
• Pasal 16 (3), Jenis Tenaga Kesehatan paling sedikit terdiri
atas :
1. Dokter atau dokter layanan primer
2. Dokter Gigi
3. Perawat
4. Bidan
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat
6. Tenaga Kesehatan Lingkungan
7. Ahli Teknologi Laboratorium Medik
8. Tenaga Gizi, dan Tenaga Kefarmasian
Peran dan fungsi
dr. di Yankes
Primer
SDM di Puskesmas
(Permenkes 75 Tahun 2014)
46
47. Tahun
Jml
Prov
Jml Kab/
Kota
Jml Puskes-
mas
Jml Nakes
(K)
2015 16 44 120 600
2016 17 54 130 650
2017 18 59 140 700
2018 19 64 150 750
2019 20 69 160 800
RENCANA PENEMPATAN NAKES
DENGAN TEAM BASED TAHUN 2015 - 2019
47
50. KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR
Kondisi Pemanfaatan Jumlah
Kab/Kota
Ada RS
Swasta
Tidak Ada
RS Swasta
BOR > 65% 105 68 37
BOR < 65% 264 102 162
1. Kabupaten/Kota yg kurang TT dan BOR > 65%
• Yang ada RS Swasta BPJS lebih melibatkan RS swasta sesuai
kebutuhan
• Yang tidak ada RS Swasta Penambahan TT RS yang ada
(new initiative 2014, 2.955 TT)
2. Kabupaten/Kota yang kurang TT dan BOR < 65% Optimalisasi RS
yg ada
Strategi Pemenuhan Tempat Tidur:
50
51. PERKEMBANGAN FORMULARIUM NASIONAL
19 Sept 2013
26 Mei 2014
27 Nov 2014
SK Menkes No.
328/2013
KMK No 159/ 2014
ttg perubahan
Fornas
FORNAS
Adendum I
FORNAS
Draft
Adendum II
FORNAS
-519 item
dalam 923
sediaan/
kekuatan
-Obat Rujuk
Balik : 46
item dalam
95 sed/kek
•521 item dalam 930
sediaan/ kekuatan
•Obat Rujuk Balik : 81
item dalam 153 sed/kek
•6 item perubahan
restriksi dan penulisan
-529 item dalam 944
sediaan/ kekuatan
-Obat Rujuk Balik : 81
item dalam 153 sed/kek
-2 item perubahan
restriksi dan penulisan
51
56. Strategi Untuk Pemenuhan Spesialis
4 Dasar dan 3 Penunjang
Program PPDSBK1
2
3
Penugasan melalui PTT
Pengangkatan melalui PNS
Sister Hospital
56
MENTERI KESEHATAN
4
3
dan Residen Senior
58. PETA JALAN MENUJU UHC
20% 50% 75% 100%
20% 50% 75% 100%
10% 30% 50% 70% 100% 100%
Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Besar 20% 50% 75% 100%
Medium 20% 50% 75% 100%
Kecil 10% 30% 50% 70% 100%
Mikro 10% 25% 40% 60% 80% 100%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Transformsi dari 4 skema yang ada menjadi
BPJS Kesehatan (JPK Jamsostek, Jamkesmas,
Askes PNS, TNI Polri )
Perluasan keanggotaan ke perusahaan besar, medium, kecil dan mikro
Prosedur
keanggotaaan
dan premi
Pemetaan
Perusahaan
dan
sosialisasi
Pengukuran kepuasan konsumen setiap 6 bulan
Integration of Jamkesda into BPJS Kesehatan
and regulation of commercial insurance industry
Pengalihan
Kepesertaan
TNI/POLRI ke BPJS
Kesehatan
Tinjauan paket manfaat layanan setiap tahun
Sinkronisasi data keanggotaan: JPK
Jamsostek, Jamkesmas dan Askes
PNS/Sosial – Nomor identitas tunggal
Cakupan dari berbagai
skema yang ada 14.2 jt
121.6 jt dicakup
oleh BPJS
Kesehatan
50.07 jt dicakup oleh
skema lain
257,5 mio (all
Indonesian
people) covered
by BPJS
Kesehatan
Level of
satisfaction 85%
Kegiatan:
Transformasi, Integrasi, Perluasan
B
S
K
73.8 jt yang tak
terasuransi
Yang tidak terasuransi
90.4 jt
Keppres tentang
dukungan operasional
untuk TNI/Polri
86.4 jt PBI
58
59. Integrasi beragam skema ke dalam model
pembayar tunggal (JKN) dimulai tahun 2014
5
9
Semua masyarakat Indonesia berhak mendapat JKN untuk mencapai tujuan Pelayanan
Universal pada 2019. Program JKN merupakan loncatan besar untuk penyatuan
(pooling) dana
Pool tunggal, Pembayar tunggal:
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
dikelola oleh BPJS Kesehatan
60. KARTU TANDA PESERTA YG BERLAKU SAAT INI *)
60
*) Sambil proses penggantian kartu berlangsung,
Kartu identitas kepesertaan JKN tetap berlaku
63. Determinan Sosial
KESEHATAN MASYARAKAT
• Faktor kesehatan
siklus kehidupan
•
• Faktor di luar
kesehatan
• Perilaku
• Pola demografi
• Sosiobudaya-ekonomi-
politik
• Peran lingkungan
• Perubahan iklim
• Akses transportasi
• Geografi
64. SINERGI DAN HARMONISASI DALAM
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pemerintah
Sektor swasta
Masyarakat
madani
KANTOR UTUSAN KHUSUS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNTUK MDGs
Nilai Sosial
Bersama
komunitas
64
65. KEMITRAAN
KEMENDAGRI
KEMKOMINFO
KEMEN PU &
PR
KEM DESA,PDT
KEMENDIKDASMEN
1. sosialisasi JKN
2. Team Base
3. Puskesmas bergerak
4. Pembangunan puskesmas di 50
wilayah
5. PP yg terkait SPM bid kesehatan
6. Integrasi data adm kependudukan
1. SIK dgn pemanfaatan
Nusantara Internet
eXchange (NIX)
2. Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu
(nomor panggil 119)
3. Tenaga IT di Kemkes
4. Assessment aplikasi
pendukung pelayanan
publik
1. Infrastruktur pendukung (bangunan
fisik, jalan, air bersih, sarpras
komunikasi)
2. Sistem keamanan secara khusus untuk
wilayah perbatasan
3. Bidang usaha kecil yg terjamin & sehat
untuk wilayah transmigrasi baru.
1. Akses ke fasyankes Primer
2. Saran air bersih dan sanitasi
3. Perumahan untuk Nakes
4. Pembangunan kawasan kumuh
dengan program Kesehatan
1. Materi PHBS untuk guru
2. Revitalisasi UKS
3. GERAKAN PMT-AS
4. Paket kegiatan rutin
anak sekolah
5. Regulasi pendirian SMK
KEMENDAG
• Promosi Djamoe
• Perlindungan produk makanan import
• Pengaturan bahan berbahaya untuk
makanan dan minuman
• Koordinasi perdagangan barang dan
jasa → MEA
66. TRIAS
UKS
PELAYANAN
KESEHATAN
PEMBINAAN
LINGKUNGAN
SEKOLAH
SEHAT
PENDIDIKAN
KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan
Promotif :Penyuluhan Kesehatan,
Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
Preventif:
• Bulan Imunisasi Anak Sekolah
• Penjaringan Kesehatan kelas 1, 7,
10
• Pemeriksaan Berkala tiap 6 bulan
• Menu gizi seimbang di sekolah
• Pemberiat Tablet Fe Remaja puteri
Kuratif: Pengobatan sederhana &Rujukan
Rehabilitatif: Rujukan
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
• Sanitasi dan hygiene
• Pengawasan Kantin
• Pemanfaatan pekarangan sekolah
• Kawasan sekolah bebas asap rokok
• Pencegahan kekerasan, tawuran, pornografi
Pendidikan Kesehatan
• Intra Kurikuler
• Ekstra Kurikuler (Pramuka)
• Muatan Lokal
• Masa Orientasi Siswa(MOS)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKOLAH
66
67. SAKA BAKTI HUSADA
> 20 juta anggota Pramuka
sebagai agent of change di
kalangan kaum muda.
Entry Point pembudayaan
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat
67
68. ARAHAN MENTERI
• Provinsi dan Kab/Kota agar melakukan harmonisasi
perencanaan dan integrasi program.
• Kepala Dinas Kesehatan di 44 Kab/kota DTPK agar
mempersiapkan Puskesmas yang telah ditetapkan (120
Puskesmas) dan memanfaatkan Team Based (Intervensi
berbasis Tim) yang akan diturunkan pada April 2015.
• Kab/kota agar melakukan penguatan upaya untuk
menjadikan Puskesmas yang memenuhi standard
pelayanan sesuai PMK 05/2014 dan PMK 75/2014.
68
69. ARAHAN MENTERI
• “Peta strategi Kemenkes” agar diadopsi dan
diterjemahkan sesuai dengan kondisi daerah
• Pemda mendorong masyarakat yang sehat untuk menjadi
peserta JKN.
• Hindari FRAUD dalam pelayanan kesehatan di FKTP dan
FKTL
• IPKM digunakan sebagai indikator pembangunan
kesehatan daerah.
• Daerah agar tetap berupaya keras dalam mencapai target
MDGs, termasuk mempersiapkan implementasi Agenda
Pembangunan Pasca 2015.
69
70. 2015MDGs Pasca2015
Tidak satupun
orang miskin yang
tertinggal
Prestasi MDG:
Komitmen
global
menurunkan
jumlah
penduduk
miskin
‘Memanusiakan manusia’
Kepedulian pembangunan manusia
Indonesia ke depan ?
70
72. Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN)
UU
No. 40/2004
Intinya:
Mensinkronkan
implementasi
jaminan sosial
di Indonesia
Tujuan:
Menjamin
perlindungan
dan
kesejahteraan
sosial untuk
semua
72