Kebijakan Kesehatan Keluarga 2018 memberikan fokus pada pendekatan keluarga dalam pelaksanaan program kesehatan. Dokumen ini menjelaskan strategi untuk meningkatkan status gizi balita melalui 13 intervensi gizi berdampak besar yang dapat mengurangi stunting hingga 20% apabila cakupannya mencapai 90%. Intervensi-intervensi tersebut meliputi praktek gizi yang baik, pemberian mikronutrien, dan pengobatan malnut
Rangkuman dokumen tersebut adalah: Pemerintah berkomitmen menurunkan stunting dan wasting sebagai sasaran utama 2020-2024 dengan target stunting 14% dan wasting 7% pada 2024. Upaya yang dilakukan meliputi program gizi untuk ibu hamil, menyusui, dan anak hingga usia 2 tahun serta remaja puteri, serta penguatan sistem surveilans, edukasi masyarakat, dan keterlibatan pemerintah daerah. Sasaran strategis pembinaan
Implementasi ILP di Prov Kalsel 2023.pptxSatria262387
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kementerian lain melakukan transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. Dengan mengintegrasikan semua program yang ada di Kementerian Kesehatan. Layanan primer adalah layanan dasar yang dilakukan oleh puskesmas. Integrasi dilakukan ke semua program termasuk FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dari tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh, dengan fokus pada keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga yang mengintegrasikan program kesehatan dan pembiayaan, serta sumber daya manusia secara berkelanjutan dengan target keluarga berdasarkan profil kesehatan keluarga. Pendekatan ini dilaksanakan melalui serangkaian tahapan mulai dari pelatihan, persiapan, kunjungan awal, intervensi lanjut
Rangkuman dokumen tersebut adalah: Pemerintah berkomitmen menurunkan stunting dan wasting sebagai sasaran utama 2020-2024 dengan target stunting 14% dan wasting 7% pada 2024. Upaya yang dilakukan meliputi program gizi untuk ibu hamil, menyusui, dan anak hingga usia 2 tahun serta remaja puteri, serta penguatan sistem surveilans, edukasi masyarakat, dan keterlibatan pemerintah daerah. Sasaran strategis pembinaan
Implementasi ILP di Prov Kalsel 2023.pptxSatria262387
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kementerian lain melakukan transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. Dengan mengintegrasikan semua program yang ada di Kementerian Kesehatan. Layanan primer adalah layanan dasar yang dilakukan oleh puskesmas. Integrasi dilakukan ke semua program termasuk FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dari tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh, dengan fokus pada keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan keluarga yang mengintegrasikan program kesehatan dan pembiayaan, serta sumber daya manusia secara berkelanjutan dengan target keluarga berdasarkan profil kesehatan keluarga. Pendekatan ini dilaksanakan melalui serangkaian tahapan mulai dari pelatihan, persiapan, kunjungan awal, intervensi lanjut
Dokumen tersebut membahas tentang Kebijakan Program Kesehatan Balita dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) terkait Program TB, yang bertujuan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan kesehatan balita melalui peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, kerjasama lintas program, dan pemberdayaan masyarakat."
1. Dokumen tersebut membahas tentang Kebijakan Pengembangan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) sebagai strategi kunci untuk meningkatkan kesehatan anak dengan mengintegrasikan aspek gizi, imunisasi, pencegahan penyakit, dan promosi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pelayanan kesehatan dan ruang lingkupnya, indikator standar pelayanan kesehatan, faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan, sasaran pembangunan kesehatan 2025, prinsip pelayanan kesehatan yang baik, dan perencanaan program kesehatan di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum kerangka acuan kerja pelaksanaan bantuan operasional kesehatan puskesmas dari dana alokasi khusus kesehatan tahun 2022, mencakup upaya penurunan AKI dan AKB, perbaikan gizi masyarakat, gerakan masyarakat hidup sehat, serta upaya deteksi dini, preventif dan respons terhadap berbagai penyakit.
# 22.07.2021 Kondisi gizi di indonesa saat ini -SM.pdfFelisha8
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi gizi di Indonesia saat ini yang masih menghadapi masalah stunting lebih dari 30% pada anak, serta target penurunan stunting menjadi 14% dan wasting 7% pada tahun 2024. Dokumen juga menjelaskan pentingnya pemantauan pertumbuhan balita secara berkala untuk mendeteksi gangguan gizi secara dini.
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) sebagai pendekatan untuk meningkatkan derajat kesehatan anak. Dokumen menjelaskan bahwa setiap tahun lebih dari 10 juta anak meninggal di dunia karena penyakit seperti pneumonia, diare, malaria, campak dan malnutrisi, dan bahwa implementasi MTBS telah terbukti dapat menurunkan angka kematian balita, memperbaiki status gizi, dan men
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Satuan Karya Pramuka (Saka) khususnya Saka Bakti Husada bertujuan untuk menyalurkan minat dan mengembangkan keterampilan para pramuka dalam bidang kesehatan melalui berbagai krida seperti kesehatan lingkungan, gizi, dan penyakit. Saka ini melibatkan pramuka penegak dan pandega sebagai anggotanya.
Dokumen tersebut membahas tentang Kebijakan Program Kesehatan Balita dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) terkait Program TB, yang bertujuan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan kesehatan balita melalui peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, kerjasama lintas program, dan pemberdayaan masyarakat."
1. Dokumen tersebut membahas tentang Kebijakan Pengembangan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) sebagai strategi kunci untuk meningkatkan kesehatan anak dengan mengintegrasikan aspek gizi, imunisasi, pencegahan penyakit, dan promosi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pelayanan kesehatan dan ruang lingkupnya, indikator standar pelayanan kesehatan, faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan, sasaran pembangunan kesehatan 2025, prinsip pelayanan kesehatan yang baik, dan perencanaan program kesehatan di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum kerangka acuan kerja pelaksanaan bantuan operasional kesehatan puskesmas dari dana alokasi khusus kesehatan tahun 2022, mencakup upaya penurunan AKI dan AKB, perbaikan gizi masyarakat, gerakan masyarakat hidup sehat, serta upaya deteksi dini, preventif dan respons terhadap berbagai penyakit.
# 22.07.2021 Kondisi gizi di indonesa saat ini -SM.pdfFelisha8
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi gizi di Indonesia saat ini yang masih menghadapi masalah stunting lebih dari 30% pada anak, serta target penurunan stunting menjadi 14% dan wasting 7% pada tahun 2024. Dokumen juga menjelaskan pentingnya pemantauan pertumbuhan balita secara berkala untuk mendeteksi gangguan gizi secara dini.
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) sebagai pendekatan untuk meningkatkan derajat kesehatan anak. Dokumen menjelaskan bahwa setiap tahun lebih dari 10 juta anak meninggal di dunia karena penyakit seperti pneumonia, diare, malaria, campak dan malnutrisi, dan bahwa implementasi MTBS telah terbukti dapat menurunkan angka kematian balita, memperbaiki status gizi, dan men
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dalam mencapai sekolah/madrasah sehat melalui percepatan pembangunan dan pelaksanaan UKS/M. Dokumen ini juga menjelaskan peran berbagai kementerian dan lembaga dalam mendukung pelaksanaan UKS/M di sekolah serta strategi yang ditempuh.
Satuan Karya Pramuka (Saka) khususnya Saka Bakti Husada bertujuan untuk menyalurkan minat dan mengembangkan keterampilan para pramuka dalam bidang kesehatan melalui berbagai krida seperti kesehatan lingkungan, gizi, dan penyakit. Saka ini melibatkan pramuka penegak dan pandega sebagai anggotanya.
Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia melalui berbagai program dan intervensi spesifik. Beberapa program yang disebutkan antara lain pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui, pemberian MPASI untuk balita, imunisasi, dan pemantauan pertumbuhan balita secara rutin di Posyandu. Dokumen ini juga membahas upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan dan sar
Dokumen tersebut membahas strategi pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 melalui kebijakan PPKM dengan melakukan vaksinasi massal dan meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan terutama di tempat-tempat umum. Pemerintah juga menerapkan kebijakan PPKM Mikro dengan melakukan pendataan dan pengawasan ketat di tingkat kelurahan/desa untuk mencegah penularan virus.
Dokumen tersebut membahas strategi pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 melalui kebijakan PPKM dengan melibatkan unsur-unsur masyarakat di tingkat desa/kelurahan untuk melakukan pendataan, pengawasan, dan pencegahan penularan Covid-19 secara mandiri.
Dokumen tersebut menyajikan data persentase posyandu aktif di beberapa daerah. Terdapat rentang persentase antara 19,60% hingga 96,13%. Selain itu, diberikan informasi mengenai tugas kader posyandu dan indikator keberhasilan posyandu.
4. INTEGRASI PELAKSANAAN PROGRAM MELALUI PENDEKATAN
KELUARGA
MANAJE
MEN
SDM
SARPRAS
DAN
FARMASI
LITBANG
UPAYA
KESEHATAN
Juknis
Program
SPM
PEMBIAYA
AN
PLAN OF
ACTION
UNTUK
PENDEKAT
AN
KELUARGA
1 Pelayanan antenatal
2 Pelayanan persalinan
3 Pelayanan kesehatan BBL
4 Pelayanan kesehatan balita
5 Skrining kesehatan pd usia pendidikan dasar
6 Skrining kesehatan usia 15-59 th
7 Skrining kesehatan usia > 60 th
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9 Pelayanan kesehatan penderita DM
10 Pelayanan kesehatan ODGJ
11 Pelayanan TB sesuai standar.
12 Pemeriksaan HIV utk org berisiko.
INDIKATOR SPM
Indikator Keluarga Sehat
6. • ASI
eksklusif
• Imunisasi
dasar
lengkap
• Pemberia
n makan
• Penimban
gan
• P4K
• Buku KIA
• ANC terpadu
• Kelas Ibu
Hamil
• APN
• RTK
• Kemitraan
Bidan Dukun
• KB PP
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaboras
i PAUD,
BKB, dan
Posyandu
• Deteksi
dan
Simulasi
kognitif
• UKS
• Imunisa
si anak
sekolah
• Penjarin
gan
anak
usia
sekolah
• PMT
• Kesehata
n
reproduk
si
• Konsuling
gizi
HIV/AIDS
dan
NAPZA
• Tablet Fe
• Konseling
Kespro
• PKRT
• KB bagi
PUS
• PKRT
• Deteksi PM
dan PTM
• Kesehatan
OR dan
kerja
• Brain
Healty Life
Style
• Posyandu
Lansia
• Peningkatan
kualitas
Hidup
Mandiri
• Perlambatan
proses
Degeneratif
IBU HAMIL,
BERSALIN,
DAN NIFAS
CONTINUUM OF CARE
6
8. Arah Perbaikan Gizi
Arah
perbaikan gizi
adalah :
MENINGKATN
YA MUTU GIZI
perorangan
dan
masyarakat
(UU 36 tahun
2009)
a. perbaikan pola konsumsi
makanan yang sesuai
dengan gizi seimbang;
b. perbaikan perilaku sadar
gizi, aktivitas fisik, dan
kesehatan;
c. peningkatan akses dan
mutu pelayanan gizi yang
sesuai dengan kemajuan
ilmu dan teknologi; dan
d. peningkatan sistem
kewaspadaan pangan
dan gizi.
9. STATUS GIZI BALITA JAWA TIMURT AHUN 2016
(PEMANTAUAN STATUS GIZI)
PSG
2015
(%)
STATUS GIZI
BATASAN
DIKATAKAN
MASALAH GIZI
MASYARAKAT
WHO 2010
PSG
2016
(%)
17.8 Balita Gizi
Kurang
(underweight)
>10% 17.3
27.1 Balita Pendek
(stunting)
>20% 26.1
11.5 Balita Kurus
(wasting)
>5% 9.7
6.0 Balita Gemuk >5% 5.1
BALITA GIZI
KURANG,
STUNTING, DAN
KURUS masih
menjadi
MASALAH GIZI
MASYARAKAT
Terjadi
PENURUNAN
PREVALENSI pada
BALITA GIZI
KURANG,
STUNTING,
KURUS DAN
GEMUK
11. 11/20/2022 11
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN: 13 INTERVENSI GIZI
BERDAMPAK BESAR MENGURANGI STUNTING SEBESAR
20% APABILA CAKUPANNYA MENCAPAI 90%
Praktek gizi yang Baik
1. Dukungan pemberian ASI
2. Dukungan pemberian makanan pendamping
3. Dukungan cuci tangan dengan sabun dan perilaku hidup sehat
Mikronutrien
1. Pemberian obat cacing
2. Pemberian suplemen Vitamin A
3. Bubuk mikronutrien
4. Suplemen zat besi-folat bagi ibu hamil
5. Fortifikasi makanan dengan zat besi
6. Iodisasi garam
7. Suplemen yodium bagi ibu hamil
Pengobatan malnutrisi
1. Pencegahan dan pengobatan anak kurang gizi sedang yang berusia antara 6
sampai 23 bulan
2. Suplemen zinc terapeutik
3. Pengobatan gizi buruk akut
12. 11/20/2022 12
BAGAIMANA MELAKUKANNYA? APA YANG
DIMILIKI OLEH SELURUH NEGARA YANG
BERHASIL ITU?
Dukungan dan keterlibatan politik yang berkelanjutan di tingkat tertinggi – Gizi
menjadi prioritas nasional
Pendekatan Multi-sektor: Program-program gizi sensitif yang dilaksanakan secara
simultan (air minum dan sanitasi, pertanian gizi sensitif, bantuan langsung tunai yang
berkaitan dengan gizi). Seringkali, program-program kesehatan di tingkat pusat: titik
masuk awal untuk intervensi dan mendorong perubahan di tingkat lokal.
Peranan Kementerian Keuangan: Menetapkan instrumen peraturan dan kebijakan
untuk menciptakan mekanisme insentif agar pengeluaran publik sesuai dengan
tujuan prioritas pembangunan seperti penanggulangan stunting (perhatian khusus
diberikan kepada kasus Kemenkes “mini” di lingkungan Kemenkeu di Peru).
Pendekatan berbasis hasil: Sebuah sistem insentif untuk menyelaraskan intervensi
terhadap penerima layanan (sisi permintaan/demand) dan pemberi layanan (sisi
penawaran/supply) dan memastikan penyelenggaraannya oleh pemerintah daerah.
Sistem insentif ini hendaknya dikontekstualisasi dengan situasi lokal. Menyelaraskan
alokasi sumber daya, dan meningkatkan efisiensi belanja dan prioritisasi intervensi
berbasis bukti.
Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku yang sangat kuat dan dikembangkan
dengan baik: Intervensi komunikasi perubahan perilaku (BCC) terpadu di seluruh
tingkatan, termasuk di tingkat masyarakat melalui komunikasi interpersonal.
Kesadaran mengenai gizi oleh semua pihak.
13. “Kita tahu mengapa malnutrisi itu penting, kita tahu apa yang harus
kita lakukan untuk mencegahnya, kita tahu kapan harus bertindak
tetapi kita masih belajar bagaimana melakukannya” (Bank Dunia
,2016)
PENUTU
P
TERIMA KASIH