Dokumen tersebut membahas tentang mata pelatihan pendidikan multikultural yang mencakup latar belakang, prinsip-prinsip, reformasi pendidikan, permasalahan, dan peran madrasah dalam menerapkan pendidikan multikultural. Dibahas pula pengertian, tahapan integrasi kurikulum, prinsip-prinsip, dan permasalahan pendidikan multikultural di Indonesia serta peran sekolah/madrasah dalam menerapkannya.
2. Pendidikan Multikultural
Deskripsi Singkat
Mata Diklat Pendidikan Multikultural
ini membahasa tentang latar
belakang multikultural, azas-azas,
reformasi pendidikan, problematika,
dan peran madrasah dalam
mengoptimalkan aplikasi pendidikan
multikultural
4. Pendidikan Multikultural
Pengertian Pendidikan Multikultural
Suatu rangkaian kepercayaan yang
mengakui pentingnya keragaman
budaya dan etnis dalam membentuk
gaya hidup, pengalaman sosial, identitas
pribadi, dan kesempatan pendidikan
dalam suatu wilayah (Banks,2001)
5. Pendidikan Multikultural
Pendidikan Multikultural di Indonesia
Pendidikan multikultural sebagai
kesadaran bahwa budaya memiliki
peran besar dalam menentukan arah
kerja sama maupun konflik antarsesama
manusia. Sebagai jembatan untuk
mencapai kehidupan bersama dalam era
globalisasi yang penuh tantangan.
(Ganda, 2003)
6. Pendidikan Multikultural
Pendidikan Multikultural sebagai Reformasi
Pendidikan
Mengubah semua komponen kegiatan
pendidikan, mencakup:
a. Nilai-nilai mendasar; keragaman budaya
mendasri filosofi pendidikan nasional
b. Aturan prosedural; UU, Kepres, PP, Permen,
dst.
c. Kurikulum; membutuhkan kurikulum yang
mencerminkan nilai multikultural
7. Pendidikan Multikultural
d. Bahan ajar; bukan sebagai suatu bidang
studi, tapi disisipkan
e. Struktur organisasi; budaya dan lingkungan
sebagai sumber belajar dan objek studi
sebagai bagian dari kegiatan belajar
f. Pola kebijakan;
8. Pendidikan Multikultural
Tahapan Integrasi / Implikasi Pendidikan
Multikultural dalam Kurikulum
Tahap 1
Pendekatan Kontribusi banyak dipakai dalam
fase gerakan kebangkitan etnis. Misalnya,
memasukan tokoh/pahlawan etnis maupun
benda dan atau tempat cagar budaya.
Melahirkan kepahlawanan dan hari besar
nasional, contoh lain Hari Kartini.
Kekurangannya seringkali gagal untuk
memahami peran dan pengaruh pahlawan
dalam konteks kenegaraan.
9. Pendidikan Multikultural
Tahap 2
Pendekatan aditif dilakukan dengan
penambahan buku atau referensi tanpa
mengubah substansional.
Kelemahannya sudut pandang dari
perspektif sejarawan, penulis, atau
ilmuwan.
10. Pendidikan Multikultural
Tahap 3
Pendekatan transformasi mengubah asumsi
dasar kurikulum dalam menumbuhkan
kompetensi siswa dari berbagai perspektif
dan sudut pandang etnis.
Memasukan perspektif, kerangka pikir, dan
materi untuk memperluas pemahaman
terhadap sifat, perkembangan, dan
kompleksitas masyarakat.
Dalam bentuk Kompetensi Inti 1 dan 2
11. Pendidikan Multikultural
Tahap 4
Pendekatan aksi sosial mencakup semua
elemen tranformasi dengan tambahan
kompetensi siswa melakukan kritik dan
mengembangkan perubahan sosial.
12. Pendidikan Multikultural
1. Azas wawasan kebangsaan
2. Asas Bhineka Tunggal Ika
3. Asas Kesederajatan
4. Asas selaras, serasi, seimbang (silih
asas, silih asih, silih asuh)
Azas Pendidikan Multikultural
13. Pendidikan Multikultural
Pendidikan Wawasan Kebangsaan untuk
Mewujudkan Visi Indonesia 2025
UNITY AND NATIONAL HARMONY
Persatuan dan Harmoni Sosial yang makin kokoh.
NATIONAL STABILITY
Stabilitas nasional yang makin mantap dan dinamis
DEMOCRACY AND SOCIETY
Demokrasi dan Keterbukaan yang makin maju - matang
LAW AND ORDER:
Hukum dan Ketertiban yang konsisten dan berkeadilan.
ECONOMY GROWTH
Pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi yang makin
produktif dan makin mandiri.
14. Pendidikan Multikultural
PEOPLE WELFARE
Kesejahteraan Rakyat yang makin meningkat
GOOD GOVERNANCE
Pembangunan Tatakelola Pemerintahan dan Pemberantasan Korupsi
yang secara konsisten.
ENVIRONMENTAL PROTECTION
Komitmen dalam upaya perlindungan lingkungan hidup.
INTENSIVE REGIONAL DEVELOPMENT
Pembangunan daerah di seluruh wilayah tanah air.
GLOBAL PARTNERSHIP
Kemitraan dan Kerja Sama Global
(Sumber: Setneg, 2009)
15. Pendidikan Multikultural
Rasa ke-Bhinneka Tunggal Ika-an mulai luntur
1. Perbedaan Kepentingan Masyarakat sehingga
Mengakibatkan Gesekan-Gesekan Negatif dalam
Masyarakat
2. Isu-Isu Kebenaran Agama yang Bergesekan
dalam Masyarakat
3. Diskriminasi Akibat Ketimpangan
Pembangunan
4. Etnosentrisme
5. Cultural Lag
6. Permasalahan SARA
7. Identitas Bangsa yang Mulai Luntur
(Sumber: Bappenas:2004)
16. Pendidikan Multikultural
Problematika pertikaian di Indonesia
berkisar seputar Suku, Agama, Ras, dan
Antargolongan.
Misalnya, Aceh, Sampit, Poso, dsb.
Karakteristik Pendidikan Multikultur di Indonesia
17. Pendidikan Multikultural
1. Kuatnya prasangka, etnosentris, stereotif,
diskriminatif
2. Merosotnya rasa kebersamaan dan
pentingnya persatuan bangsa
3. Aktivitas politis di era reformasi cenderung
ke fanatisme
4. Tekanan sosial dan ekonomi
18. Pendidikan Multikultural
Problematika Pendidikan Multikultur di
Indonesia
• Keragaman identitas budaya daerah
• Pergeseran kekuasaan dari pusat ke
daerah (isu putra daerah, pengembangan
wilayah untuk mendapat simpati)
• Kurang kokohnya nasionalisme
• Fanatisme sempit
• Konflik dan isu disintegrasi NKRI
• Kesenjangan kesetaraan ekonomi yang
ekstrim
• Keberpihakan yang salah dari media massa
19. Pendidikan Multikultural
1. Kebijakan dan politik
sekolah/KTSP
2. Budaya sekolah dan
kurikulum tersembunyi
3. Gaya belajar dan
sekolah
4. Bahasa dan dialek
5. Partisipasi
masyarakat
6. Program Penyuluhan
7. Prosedur asesmen
secara holistik
8. Materi pelajaran
9. Gaya dan strategi
pembelajaran
10. Sikap, persepsi,
kepercayaan, perilaku
civitas akademika
Peran Sekolah/Madrasah