SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
1.1. Latar Belakang 
Pemahaman terhadap konsep beban (expense) memerlukan analisis yang hati-hati 
terhadap karakteristik dari transaksi yang berkaitan dengan beban. Ada elemen laporan lain 
yang sifatnya hampir sama dengan beban namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai 
komponen beban. Karakteristik beban dapat dipahami dengan mengenali batasan atau 
pengertian yang berkaian dengan beban. Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang 
berkaitan dengan beban dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan 
benar dalam laporan keuangan. 
Pada umumnya, konsep beban (expense) dalam akuntansi sering disamakan dengan 
biaya (cost). Padahal kedua konsep ini sangat jauh perbedaannya baik dari segi pencatatan, 
penyajian maupun pelaporan dalam laporan keuangan. Dalam makalah ini akan membahas 
tentang beban sebagai dasar pencatatan nilai dalam akuntansi. 
1.2. Tujuan 
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 
1. Untuk memahami definisi beban (expense) dalam akuntansi. 
2. Untuk dapat memahami karakteristik beban dalam akuntansi. 
3. Untuk dapat memahami jenis-jenis beban dalam akuntansi. 
4. Agar dapat mengetahui dan memahami pengakuan, pengukuran dan pencatatan 
beban dalam akuntansi. 
5. Untuk dapat menggambarkan penyajian beban dalam laporan keuangan. 
1.3. Manfaat 
1. Menambah wawasan mahasiswa tentang beban dalam akuntansi. 
2. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori tentang beban baik itu yang berkaitan 
dengan pencatatan, penyajian maupun pengakuan beban.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2 
2.1. Pengertian Beban 
Pada umumnya beban (expense) sering dijadikan sinonim kata dengan biaya (cost), 
tetapi menurut Soemarso (2013:29), beban dapat didefinisikan sebagai aliran keluar terukur 
dari barang atau jasa, yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan 
laba atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa 
ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh badan pemerintah. 
Beban dalam arti luas termasuk semua biaya yang sudah habis masa berlakunya yang 
dapat dikurangkan dari pendapatan. Beban itu sendiri terjadi karena dua sebab, pertama yang 
berasal dari cost yang sudah expired (melampaui masanya) dan yang kedua karena 
penggunaan maksudnya beban itu hadir kalau kita sudah melakukan pemakaian tertentu atau 
utilitas. 
Menurut IAI dalam bukunya Standar Akuntansi Keuangan (2007:19), mendefinisikan 
beban atau expenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi 
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang 
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam 
modal. 
Sebagaimana sudah kita ketahui bahwa cost itu mempunyai pengertian bahwa kita 
mempunyai sumber daya perusahaan yang terbatas dan untuk mendapatkannya diperlukan 
sejumlah pengorbanan atau pengeluaran tertentu. 
Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan 
untuk memperoleh manfaat (Cartery usry, 2006:29). 
Sebagai contoh pembelian bahan baku secara tunai, karena aktiva bersih tidak 
terpengaruh tidak ada beban yang diakui. Sumber daya perusahaan hanya diubah dari kas 
menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu, tetapi 
belum menjadi beban. Ketika perusahaan kemudian menjual bahan baku tersebut yang sudah 
diolah menjadi barang jadi, biaya dari bahan baku dibukukan sebagai beban dilaporan Laba 
Rugi. Setiap beban adalah biaya, tetapi tidak semua biaya adalah beban. Contoh : aktiva 
adalah biaya, tetapi bukan (belum menjadi) beban.
3 
2.2. Karakteristik Beban 
Ada tiga karakteristik beban dalam akuntansi : 
1. Penurunan Aktiva 
Beban timbul karena terjadi transaksi yang mengakibatkan pengurangan atau 
penurunan aktiva atau menimbulkan aliran keluar manfaat ekonomi. Dalam hal ini, 
pemakaian aktiva mengakibatkan timbulnya beban karena telah habis untuk 
pengiriman barang atau diberikan perusahaan sehingga tidak merasakan lagi manfaat 
ekonomi aktiva tersebut. Pemakaian bahan baku yang barangnya belum terjual belum 
lagi bisa dikatakan beban tetapi biaya, apabila sudah terjual baru dapat dikatakan 
beban karena pemakaian aktiva yang digunakan untuk segala keperluan barang 
tersebut. 
2. Operasi utama yang berkesinambungan 
Tidak semua penurunan aktiva dapat menjadi beban, agar terjadi maka harus 
berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan yang continue. Kegiatan utama 
perusahaan adalah yang berkaitan dengan proses produksi dan pengiriman barang. 
Sebagaimana berlaku untuk pendapatan, pengertian operasi menunjuk kegiatan 
operasi yang merupakan elemen statemen aliran kas yaitu : operasi (operating), 
investasi (investing), dan pendanaan (financing). Sedangkan beban adalah penurunan 
aset yang berkaitan dengan operasi dan bukan dengan investasi dan pendanaan. 
3. Kenaikan kewajiban 
Definisi FASB yang menyatakan beban sebagai kewajiban cukup tepat karena 
secara konseptual semua hal yang dikeluarkan untuk kepentingan proses produksi dan 
pengiriman perusahaan secara terus-menerus dinyatakan sebagai beban. 
Kewajiban terdapat suatu keadaan dimana perusahaan telah memanfaatkan barang 
dan jasa namun sebelumnya tidak mengakuinya sebagai aset atau belum mengakui 
kewajiban atas penggunaan barang dan jasa yang dikuasai pihak lain. Hal tersebut 
menimbulkan keharusan perusahaan untuk membayar ataumelakukan pengorbanan 
ekonomik di masa datang sehingga timbulkewajiban.Misalnya jasa pengiriman barang 
yang belum dibayar oleh perusahaan namun jasa pengirimannya telah dinikmati 
perusahaan danmenimbulkan pendapatan. Dengan demikian beban (untuk pengiriman) 
harustimbul dengan kenaikan kewajiban.
4 
2.3. Jenis-jenis Beban 
Menurut Soemarso (2013:226) beban dapat dikelompokkan menjadi beban penjualan 
(selling expenses), beban administrasi dan umum (general and administrative expenses) dan 
beban lain-lain (other expense). 
1. Beban penjualan (Selling expenses) 
Beban penjualan adalah semua beban yang terjadi dalam hubungannya dengan 
kegiatan menjual dan memasarkan barang seperti kegiatan promosi, penjualan dan 
pengangkutan barang-barang yang dijual. 
Contoh : beban iklan dan promosi. 
2. Beban administrasi dan umum (General and administrative expenses) 
Beban yang bersifat umum dalam perusahaan. Contoh: beban gaji dan upah, 
beban LAT, beban pemeliharaan, dll 
3. Beban lain-lain (Other Expense) 
Beban-beban yang tidak dapat dihubungkan secara langsung dan pasti dengan 
kegiatan utama perusahaan (perdagangan) dikelompokkan kedalam beban lain-lain 
(other expenses) atau beban non-usaha (non operating expenses). Beban bunga 
merupakan salah satu contoh dari beban ini, kadang-kadang karena beban bunga 
timbul sebagai akibat dari kegiatan perusahaan untuk memperoleh dana 
(pembelanjaan), maka disebut beban pembelanjaan (financing expenses). Contoh lain: 
kerugian dari penjualan aktiva tetap dalam laporan laba rugi, pendapatan dan beban 
lain-lain kadang-kadang digabung. 
Jenis-jenis beban dapat diklasifikasikan juga berdasarkan jenis perusahaan yang 
bersangkutan, seperti perusahaan jasa, dagang dan manufaktur. Tetapi secara keseluruhan 
jenis beban pada setiap perusahaan itu sama, hanya terdapat beberapa jenis beban yang yang 
tidak ada pada perusahaan lain. 
1) Perusahaan Jasa 
Pada perusahaan jasa jenis beban hanya satu yaitu beban usaha, tetapi beban 
usaha ini terbagi pada beberapa jenis juga, yaitu sebagai berikut: 
1. Beban gaji : beban yang berasal dari pemakaian jasa karyawan atau buruh yang 
diperkerjakan dalam perusahaan. 
Beban ini diakui dalam laporan laba rugi karena terjadi penurunan aktiva akibat 
pembayaran gaji pada karyawan. Selanjutnya dicatat sebesar kas yang keluar atau 
yang dibayarkan pada karyawan yang bersangkutan.
Contoh : Membayar gaji karyawan selama bulan Maret sebesar Rp 10.000.000,00 
Merupakan pengeluaran perusahaan atau beban yang dicatat dilaporan laba rugi 
dengan saldo normal di debet, jurnal: 
Beban Gaji Rp 10.000.000,00 
Kas Rp 10.000.000,00 
2. Beban Sewa : beban yang timbul karena terjadi sewa atau pemakaian sesuatu yang 
5 
bersifat sewa. 
3. Beban perlengkapan : beban yang timbul karena pemakaian perlengkapan atau 
bahan pembantu dalam operasional perusahaan. 
4. Beban bunga (interest expenses) : beban yang timbul karena peminjaman uang 
pada Bank yang dikenai bunga. 
5. Beban serba-serbi (miscellaneous expenses): beban yang terdiri dari bermacam-macam 
transaksi yang jumlahya kecil, tidak sering terjadi dan tidak tertampung 
dalam salah satu akun beban yang ada dalam bagian akun. 
Beberapa jenis beban ini pengakuan, penyajian maupun pengukuran pada 
dasarnya sama yaitu beban diakui dalam laporan rugi laba kalau penurunan manfaat 
ekonomi masa datang yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau kenaikan 
kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. 
2) Perusahaan dagang 
Pada perusahaan dagang karena terjadi penjualan maka terdapat beban yang 
berhubungan dengan penjualan atau kegiatan utama perusahaan : 
1. Beban penjualan (selling expenses) : beban yang terjadi dalam hubungannya 
dengan kegiatan menjual dan memasarkan barang. 
2. Beban administrasi dan umum : beban yang terjadi dalam hubungannya dengan 
kegiatan perusahaan secara keseluruhan dan beban yang bersifat umum yang tidak 
dapat diidentifikasikan ke dalam kegiatan spesifik seperti produksi atau penjualan. 
3. Beban lain-lain (other expenses) : beban yang tidak berhubungan dengan kegiatan 
utama perusahaan. 
3) Perusahaan Manufaktur 
Pada umumya beban pada perusahaan manufaktur sama dengan perusahaan lainnya. 
1. Biaya Pokok Penjualan (Cost of Good Solds) 
Rekening Biaya Pokok Penjualan merupakan biaya perolehan dari pos-pos 
persediaan (harga pembelian atau biaya pabrikasi) yang dijual untuk
menghasilkan pendapatan penjualan. Biaya pokok barang yang tersedia untuk 
dijual (Cost Of Good Available for Sale) adalah persediaan awal ditambah 
pembelian (biaya pokok barang yang diproduksi). Biaya pokok penjualan 
ditentukan dengan mengurangkan persediaan akhir dari biaya pokok barang yang 
tersedia untuk dijual. 
2. Beban Operasi (Operating Expenses) 
Beban operasi adalah beban berkala dan lazim yang dikeluarkan perusahaan 
dalam upayanya memperoleh pendapatan. Beban-beban ini biasanya 
diklasifikasikan berdasarkan kategori-kategori fungsional. Klasifikasi yang lazim 
dipakai adalah dengan memisahkan beban penjualan (selling expenses) dari beban 
umum dan administratif (general administrative expenses). Contoh beban operasi 
adalah beban iklan, beban pemeliharaan, beban penyusutan, beban gaji, dan lain-lain. 
6 
3. Beban Lain-lain (Other Expense) 
Beban lain-lain pada pokoknya mengandung beban-beban yang dikeluarkan 
dari aktivitas-aktivitas yang bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan 
sehingga nilai rupiah dari aktivitas ini biasanya terhitung kecil. 
Ada jenis-jenis beban lain yang mendukung kegiatan operasional perusahaan seperti : 
1. Beban Akrual (accrued expense) 
Beban yang masih harus dibayar (beban-beban tertentu mungkin telah terjadi) tetapi 
pembayarannya belum dilakukan sampai pada periode berikutnya. Pada akhir periode 
akuntansi perlu untuk menentukan dan mencatat beban-beban yang telah terjadi ini 
meskipun belum dibayarkan. 
2. Beban kredit macet (bad debt expense) 
Beban yang timbul atas tindakan tertagihnya piutang usaha. Contoh : beban piutang 
ragu-ragu (doubhtful account expense), beban piutang yang tidak dapat ditagih. 
3. Beban Operasional 
Beban yang terdiri atas beban penjualan dan beban umum administrasi. Keseluruhan 
beban yang terlibat dalam aktivitas operasional perusahaan. Dalam laporan laba/rugi, 
laba operasi dihitung dengan mengurangkan pendapatan dengan beban operasional. 
4. Beban Penyusutan 
Pengakuan atas penggunaan manfaat potensial dari suatu aktiva. Beban yang timbul 
karena pemakaian aktiva berwujud.
7 
5. Beban yang ditangguhkan 
Dapat juga dikatakan beban dibayar dimuka atau pengeluaran yang telah dibayarkan 
tapi belum dirasakan manfaat ekonomisnya. 
6. Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses) : disebut juga dengan accrued 
liabilities yaitu biaya-biaya yang sudah merupakan beban walaupun utang yang 
bersangkutan belum saatnya merupakan kewajiban. 
3.4. Pengakuan Beban (Secara umum) 
Menurut IAI dalam bukunya “Standar Akuntansi Keuangan”, (2007:23) pengakuan 
beban adalah sebagai berikut : 
”Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang 
timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Kalau manfaat ekonomi diharapkan 
timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya dengan penghasilan hanya dapat 
ditentukan secara luas atau tak langsung, beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar 
prosedur alokasi yang rasional dan sistematis. Hal ini sering diperlukan dalam pengakuan 
beban yang berkaitan dengan penggunaan aktiva seperti aktiva tetap, goodwill, paten, merk 
dagang. Prosedur alokasi ini dimaksudkan untuk mengakui beban dalam periode akuntansi 
yang menikmati manfaat ekonomi aktiva yang bersangkutan”. 
Dalam pernyataan di atas beban merupakan arus keluar atas penggunaan lain dari 
harta selama periode dari penyerahan atas produksi barang atau kegiatan-kegiatan lain yang 
merupakan operasi utama perusahaan. Beban diakui dalam laporan laba rugi berdasarkan hal-hal 
sebagai berikut : 
1. Adanya penurunan aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan misalnya aktiva tetap. 
2. Adanya proses produksi untuk menghasilkan barang-barang atau jasa. 
3. Adanya kewajiban perusahaan terhadap karyawan misalnya pembayaran gaji dan 
upah. 
4. Adanya kewajiban perusahaan tanpa diiringi dengan perolehan aktiva, misalnya 
garansi produk dan pembayaran bunga pinjaman. 
Dengan demikian dapat disimpulkan beban yang berkaitan dengan proses memperoleh 
pendapatan, harus diakui pada saat pendapatan tersebut diperoleh, sedangkan beban yang 
berkaitan secara langsung dengan proses dan untuk memperoleh pendapatan harus diakui 
pada saat beban tersebut dimanfaatkan.
8 
3.5. Pengukuran Beban 
Dalam mengukur beban dalam satu periode akuntansi, dibutuhkan berbagai keputusan 
atau pertimbangan untuk menentukan bagaimana beban tersebut akan dialokasikan pada 
periode-periode selanjutnya yang menunjukkanadanya pendapatan. Dalam hal tersebut, 
terdapat berbagai standar akuntansi yangdapat digunakan sebagai acuan atau pedoman. 
Misalnya, IAS 16/AASB 116 yang menyatakan bahwa nilai-nilai aset yang dapat di depresiasi 
dapat diukur dengan beberapa cara setelah pengakuannya (seperti model biaya perolehan atau 
model penilaian) dan beberapa pilihan alternatif untuk depresiasi (seperti metode garislurus, 
nilai menurun dan jumlah unit). 
Sejalan dengan penilaian aktiva, beban dapat diukur atas dasar jumlah rupiah yang 
digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu, pengukuran beban dapat 
didasarkan pada: 
1. Kos Historis 
Kos historis merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk 
memperoleh aktiva. Pengukuran beban atas dasar kos historis dapat digunakan untuk 
jenis aktiva seperti gedung, peralatan, dan sebagainya. 
2. Kos Pengganti / Kos Masukan Terkini (Replacement Cost / Curent Input Cost ) 
Kos masukkan terkini menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus 
dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis dalam 
kondisi yang sama. Contohnya, penilaian untuk persediaan. 
3. Setara Kas (Cash Equivalent ) 
Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual setiap jenis 
aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal. Meskipun pada prakteknya 
metode pengukuran yang masih banyak digunakan adalah historical cost, namun dengan 
mulai diadopsinya IFRS di indonesia, maka pengukuran yang sesuai standar adalah 
dengan menggunakan metode fair value. Dengan demikian, untuk pencatatan beban 
sebagai akibat dari depresiasi (penyusutan), nilai yang dicantumkan dalam beban adalah 
nilai selisih antara nilai wajar dengan nilai buku (apabila nilai wajar lebih kecil dari nilai 
bukunya).
Salah satu cara untuk mengukur beban adalah dengan mengalokasikan beban-beban 
tersebut ke periode-periode dimana beban tersebut dinikmati. Hal ini biasanya disebut dengan 
matching concept. 
Konsep tersebut memperlakukan kos dengan mengalokasikan kos yang sudah 
kadaluarsa (beban) ke periode-periode dimana beban tersebut terjadi. Namun, pengalokasian 
tersebut hanya bersifatestimasi. Dalam akuntansi, pencocokan antara beban dan pendapatan 
merupakan fungsi utama, namun hal tersebut tetap saja sulit untuk dilakukan karena 
berhubungan dengan penilaian akuntan tersebut. Akuntan harus mengidentifikasi mana aset 
yang telah digunakan (kadaluarsa) dan jumlah yang harus ditulis sebagai tandingan 
pendapatan pada periode tersebut. 
9 
3.6. Penyajian Beban 
Penyajian beban tidak dapat dilepaskan dari penyajian pendapatan dan saran untuk itu 
adalah statemen laba rugi (Winwin : 66). 
Laporan laba-rugi dapat disusun dalam dua langkah : 
1. Single Step (langkah tunggal) 
Penyajiannya semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu dikurangi seluruh 
beban yang ada pada periode laporan. 
2. Multi Step (langkah ganda) 
Penyajiannya ialah pendapatan dikelompokkan menjadi pendapatan usaha dan 
pendapatan di luar usaha. Sedangkan beban dikelompokkan menjadi beban usaha 
dan di luar usaha. Penyajian dengan langkah ganda akan dapat dilihat laba yang 
diperoleh dari usaha dan laba yang diperoleh dari luar usaha. 
Laporan laba-rugi hendaklah memuat beberapa hal: 
a. Menuliskan nama perusahaan 
b. Menuliskan jenis laporannya dalam hal ini: laporan laba-rugi 
c. Menyajikan periode laporan 
d. Menyajikan pendapatan dan beban, beban ditulis secara rinci dan lengkap. 
Penulisan beban dimulai dari yang terbesar ke beban terkecil, kecuali beban lain-lain 
ditulis paling bawah.
BAB III 
PENUTUP 
10 
3.1. Kesimpulan 
Konsep beban dalam akuntansi selalu mengarah pada pendapatan, karena hasil pendapat 
bersih yang diterima oleh perusahaan tergantung berapa banya beban yang dikeluarkan. 
Beberapa ahli telah menyatakan beban itu penurunan manfaat ekonomis suatu perusahaan 
karena ada sesuatu yang dikorbankan dalam mendapatkan aktiva tersebut yang disebut 
dengan beban. 
Setiap perusahaan memiliki beban yang berbeda tergantung apa yang dibutuhkanya, 
tetapi dari segi kolektif, beban-beban dalam setiap perusahaan itu sama. 
Oleh karena itu, konsep beban dalam akuntansi itu penting karena menyangkut laba 
ruginya suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan atau usahanya. Semakin tinggi beban 
semakin rendah laba yang diterima, sebaliknya semakin rendah beban yang dikeluarkan oleh 
perusahaan semakin tinggi laba yang diterima. 
3.2. Saran 
Berdasarkan makalah yang kami buat diharapkan dapat menjadi acuan dimasa sekarang 
maupun yang akan datang serta dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari.

More Related Content

What's hot

Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanbaursulaiman
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Chp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eChp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eFelix Novendra
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAjeng Pipit
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuandewantar
 

What's hot (20)

Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikan
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Chp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11eChp17 advanced accounting beams 11e
Chp17 advanced accounting beams 11e
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatan
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuan
 

Similar to Expense (beban)

My slide about expense
My slide about expenseMy slide about expense
My slide about expenseIcha Icha
 
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki Ardoni
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki ArdoniFormat Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki Ardoni
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki ArdoniRiki Ardoni
 
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptxPertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptxRiaMennita
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Leo Davincy
 
Tugas akuntansi bab 11
Tugas akuntansi bab 11Tugas akuntansi bab 11
Tugas akuntansi bab 11susanto01
 
Yugi taholi hidyan
Yugi taholi hidyanYugi taholi hidyan
Yugi taholi hidyanYugi Hidyan
 
Perbedaan Biaya dan Beban - Riki ardoni
Perbedaan Biaya dan Beban  - Riki ardoniPerbedaan Biaya dan Beban  - Riki ardoni
Perbedaan Biaya dan Beban - Riki ardoniRiki Ardoni
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Lia Ivvana
 
Materi Akuntansi Dasar - Pengertian.pptx
Materi Akuntansi Dasar - Pengertian.pptxMateri Akuntansi Dasar - Pengertian.pptx
Materi Akuntansi Dasar - Pengertian.pptxuploadjawabanMU
 
Persamaan dasar Akuntansi.docx
Persamaan dasar Akuntansi.docxPersamaan dasar Akuntansi.docx
Persamaan dasar Akuntansi.docxZukét Printing
 

Similar to Expense (beban) (20)

My slide about expense
My slide about expenseMy slide about expense
My slide about expense
 
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki Ardoni
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki ArdoniFormat Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki Ardoni
Format Laporan Laba Rugi Ringkas (single step income statement) - Riki Ardoni
 
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptxPertemuan 11_Biaya Kelompok 5  (11).pptx
Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx
 
Akt dan audit
Akt dan auditAkt dan audit
Akt dan audit
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3
 
Tugas akuntansi bab 11
Tugas akuntansi bab 11Tugas akuntansi bab 11
Tugas akuntansi bab 11
 
Yugi taholi hidyan
Yugi taholi hidyanYugi taholi hidyan
Yugi taholi hidyan
 
Modul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar AkuntansiModul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar Akuntansi
 
Akuntansi keuangan
Akuntansi keuanganAkuntansi keuangan
Akuntansi keuangan
 
Perbedaan Biaya dan Beban - Riki ardoni
Perbedaan Biaya dan Beban  - Riki ardoniPerbedaan Biaya dan Beban  - Riki ardoni
Perbedaan Biaya dan Beban - Riki ardoni
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
 
Perbedaan biaya
Perbedaan biayaPerbedaan biaya
Perbedaan biaya
 
Perbedaan biaya
Perbedaan biayaPerbedaan biaya
Perbedaan biaya
 
Materi Akuntansi Dasar - Pengertian.pptx
Materi Akuntansi Dasar - Pengertian.pptxMateri Akuntansi Dasar - Pengertian.pptx
Materi Akuntansi Dasar - Pengertian.pptx
 
Ppt kd 5.2
Ppt kd 5.2Ppt kd 5.2
Ppt kd 5.2
 
Ppt kd 5.2
Ppt kd 5.2Ppt kd 5.2
Ppt kd 5.2
 
Ppt kd 5.2
Ppt kd 5.2Ppt kd 5.2
Ppt kd 5.2
 
Persamaan dasar Akuntansi.docx
Persamaan dasar Akuntansi.docxPersamaan dasar Akuntansi.docx
Persamaan dasar Akuntansi.docx
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Expense (beban)

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Pemahaman terhadap konsep beban (expense) memerlukan analisis yang hati-hati terhadap karakteristik dari transaksi yang berkaitan dengan beban. Ada elemen laporan lain yang sifatnya hampir sama dengan beban namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai komponen beban. Karakteristik beban dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang berkaian dengan beban. Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan beban dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Pada umumnya, konsep beban (expense) dalam akuntansi sering disamakan dengan biaya (cost). Padahal kedua konsep ini sangat jauh perbedaannya baik dari segi pencatatan, penyajian maupun pelaporan dalam laporan keuangan. Dalam makalah ini akan membahas tentang beban sebagai dasar pencatatan nilai dalam akuntansi. 1.2. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memahami definisi beban (expense) dalam akuntansi. 2. Untuk dapat memahami karakteristik beban dalam akuntansi. 3. Untuk dapat memahami jenis-jenis beban dalam akuntansi. 4. Agar dapat mengetahui dan memahami pengakuan, pengukuran dan pencatatan beban dalam akuntansi. 5. Untuk dapat menggambarkan penyajian beban dalam laporan keuangan. 1.3. Manfaat 1. Menambah wawasan mahasiswa tentang beban dalam akuntansi. 2. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori tentang beban baik itu yang berkaitan dengan pencatatan, penyajian maupun pengakuan beban.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2 2.1. Pengertian Beban Pada umumnya beban (expense) sering dijadikan sinonim kata dengan biaya (cost), tetapi menurut Soemarso (2013:29), beban dapat didefinisikan sebagai aliran keluar terukur dari barang atau jasa, yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh badan pemerintah. Beban dalam arti luas termasuk semua biaya yang sudah habis masa berlakunya yang dapat dikurangkan dari pendapatan. Beban itu sendiri terjadi karena dua sebab, pertama yang berasal dari cost yang sudah expired (melampaui masanya) dan yang kedua karena penggunaan maksudnya beban itu hadir kalau kita sudah melakukan pemakaian tertentu atau utilitas. Menurut IAI dalam bukunya Standar Akuntansi Keuangan (2007:19), mendefinisikan beban atau expenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Sebagaimana sudah kita ketahui bahwa cost itu mempunyai pengertian bahwa kita mempunyai sumber daya perusahaan yang terbatas dan untuk mendapatkannya diperlukan sejumlah pengorbanan atau pengeluaran tertentu. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat (Cartery usry, 2006:29). Sebagai contoh pembelian bahan baku secara tunai, karena aktiva bersih tidak terpengaruh tidak ada beban yang diakui. Sumber daya perusahaan hanya diubah dari kas menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu, tetapi belum menjadi beban. Ketika perusahaan kemudian menjual bahan baku tersebut yang sudah diolah menjadi barang jadi, biaya dari bahan baku dibukukan sebagai beban dilaporan Laba Rugi. Setiap beban adalah biaya, tetapi tidak semua biaya adalah beban. Contoh : aktiva adalah biaya, tetapi bukan (belum menjadi) beban.
  • 3. 3 2.2. Karakteristik Beban Ada tiga karakteristik beban dalam akuntansi : 1. Penurunan Aktiva Beban timbul karena terjadi transaksi yang mengakibatkan pengurangan atau penurunan aktiva atau menimbulkan aliran keluar manfaat ekonomi. Dalam hal ini, pemakaian aktiva mengakibatkan timbulnya beban karena telah habis untuk pengiriman barang atau diberikan perusahaan sehingga tidak merasakan lagi manfaat ekonomi aktiva tersebut. Pemakaian bahan baku yang barangnya belum terjual belum lagi bisa dikatakan beban tetapi biaya, apabila sudah terjual baru dapat dikatakan beban karena pemakaian aktiva yang digunakan untuk segala keperluan barang tersebut. 2. Operasi utama yang berkesinambungan Tidak semua penurunan aktiva dapat menjadi beban, agar terjadi maka harus berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan yang continue. Kegiatan utama perusahaan adalah yang berkaitan dengan proses produksi dan pengiriman barang. Sebagaimana berlaku untuk pendapatan, pengertian operasi menunjuk kegiatan operasi yang merupakan elemen statemen aliran kas yaitu : operasi (operating), investasi (investing), dan pendanaan (financing). Sedangkan beban adalah penurunan aset yang berkaitan dengan operasi dan bukan dengan investasi dan pendanaan. 3. Kenaikan kewajiban Definisi FASB yang menyatakan beban sebagai kewajiban cukup tepat karena secara konseptual semua hal yang dikeluarkan untuk kepentingan proses produksi dan pengiriman perusahaan secara terus-menerus dinyatakan sebagai beban. Kewajiban terdapat suatu keadaan dimana perusahaan telah memanfaatkan barang dan jasa namun sebelumnya tidak mengakuinya sebagai aset atau belum mengakui kewajiban atas penggunaan barang dan jasa yang dikuasai pihak lain. Hal tersebut menimbulkan keharusan perusahaan untuk membayar ataumelakukan pengorbanan ekonomik di masa datang sehingga timbulkewajiban.Misalnya jasa pengiriman barang yang belum dibayar oleh perusahaan namun jasa pengirimannya telah dinikmati perusahaan danmenimbulkan pendapatan. Dengan demikian beban (untuk pengiriman) harustimbul dengan kenaikan kewajiban.
  • 4. 4 2.3. Jenis-jenis Beban Menurut Soemarso (2013:226) beban dapat dikelompokkan menjadi beban penjualan (selling expenses), beban administrasi dan umum (general and administrative expenses) dan beban lain-lain (other expense). 1. Beban penjualan (Selling expenses) Beban penjualan adalah semua beban yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan menjual dan memasarkan barang seperti kegiatan promosi, penjualan dan pengangkutan barang-barang yang dijual. Contoh : beban iklan dan promosi. 2. Beban administrasi dan umum (General and administrative expenses) Beban yang bersifat umum dalam perusahaan. Contoh: beban gaji dan upah, beban LAT, beban pemeliharaan, dll 3. Beban lain-lain (Other Expense) Beban-beban yang tidak dapat dihubungkan secara langsung dan pasti dengan kegiatan utama perusahaan (perdagangan) dikelompokkan kedalam beban lain-lain (other expenses) atau beban non-usaha (non operating expenses). Beban bunga merupakan salah satu contoh dari beban ini, kadang-kadang karena beban bunga timbul sebagai akibat dari kegiatan perusahaan untuk memperoleh dana (pembelanjaan), maka disebut beban pembelanjaan (financing expenses). Contoh lain: kerugian dari penjualan aktiva tetap dalam laporan laba rugi, pendapatan dan beban lain-lain kadang-kadang digabung. Jenis-jenis beban dapat diklasifikasikan juga berdasarkan jenis perusahaan yang bersangkutan, seperti perusahaan jasa, dagang dan manufaktur. Tetapi secara keseluruhan jenis beban pada setiap perusahaan itu sama, hanya terdapat beberapa jenis beban yang yang tidak ada pada perusahaan lain. 1) Perusahaan Jasa Pada perusahaan jasa jenis beban hanya satu yaitu beban usaha, tetapi beban usaha ini terbagi pada beberapa jenis juga, yaitu sebagai berikut: 1. Beban gaji : beban yang berasal dari pemakaian jasa karyawan atau buruh yang diperkerjakan dalam perusahaan. Beban ini diakui dalam laporan laba rugi karena terjadi penurunan aktiva akibat pembayaran gaji pada karyawan. Selanjutnya dicatat sebesar kas yang keluar atau yang dibayarkan pada karyawan yang bersangkutan.
  • 5. Contoh : Membayar gaji karyawan selama bulan Maret sebesar Rp 10.000.000,00 Merupakan pengeluaran perusahaan atau beban yang dicatat dilaporan laba rugi dengan saldo normal di debet, jurnal: Beban Gaji Rp 10.000.000,00 Kas Rp 10.000.000,00 2. Beban Sewa : beban yang timbul karena terjadi sewa atau pemakaian sesuatu yang 5 bersifat sewa. 3. Beban perlengkapan : beban yang timbul karena pemakaian perlengkapan atau bahan pembantu dalam operasional perusahaan. 4. Beban bunga (interest expenses) : beban yang timbul karena peminjaman uang pada Bank yang dikenai bunga. 5. Beban serba-serbi (miscellaneous expenses): beban yang terdiri dari bermacam-macam transaksi yang jumlahya kecil, tidak sering terjadi dan tidak tertampung dalam salah satu akun beban yang ada dalam bagian akun. Beberapa jenis beban ini pengakuan, penyajian maupun pengukuran pada dasarnya sama yaitu beban diakui dalam laporan rugi laba kalau penurunan manfaat ekonomi masa datang yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. 2) Perusahaan dagang Pada perusahaan dagang karena terjadi penjualan maka terdapat beban yang berhubungan dengan penjualan atau kegiatan utama perusahaan : 1. Beban penjualan (selling expenses) : beban yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan menjual dan memasarkan barang. 2. Beban administrasi dan umum : beban yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan perusahaan secara keseluruhan dan beban yang bersifat umum yang tidak dapat diidentifikasikan ke dalam kegiatan spesifik seperti produksi atau penjualan. 3. Beban lain-lain (other expenses) : beban yang tidak berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan. 3) Perusahaan Manufaktur Pada umumya beban pada perusahaan manufaktur sama dengan perusahaan lainnya. 1. Biaya Pokok Penjualan (Cost of Good Solds) Rekening Biaya Pokok Penjualan merupakan biaya perolehan dari pos-pos persediaan (harga pembelian atau biaya pabrikasi) yang dijual untuk
  • 6. menghasilkan pendapatan penjualan. Biaya pokok barang yang tersedia untuk dijual (Cost Of Good Available for Sale) adalah persediaan awal ditambah pembelian (biaya pokok barang yang diproduksi). Biaya pokok penjualan ditentukan dengan mengurangkan persediaan akhir dari biaya pokok barang yang tersedia untuk dijual. 2. Beban Operasi (Operating Expenses) Beban operasi adalah beban berkala dan lazim yang dikeluarkan perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan. Beban-beban ini biasanya diklasifikasikan berdasarkan kategori-kategori fungsional. Klasifikasi yang lazim dipakai adalah dengan memisahkan beban penjualan (selling expenses) dari beban umum dan administratif (general administrative expenses). Contoh beban operasi adalah beban iklan, beban pemeliharaan, beban penyusutan, beban gaji, dan lain-lain. 6 3. Beban Lain-lain (Other Expense) Beban lain-lain pada pokoknya mengandung beban-beban yang dikeluarkan dari aktivitas-aktivitas yang bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan sehingga nilai rupiah dari aktivitas ini biasanya terhitung kecil. Ada jenis-jenis beban lain yang mendukung kegiatan operasional perusahaan seperti : 1. Beban Akrual (accrued expense) Beban yang masih harus dibayar (beban-beban tertentu mungkin telah terjadi) tetapi pembayarannya belum dilakukan sampai pada periode berikutnya. Pada akhir periode akuntansi perlu untuk menentukan dan mencatat beban-beban yang telah terjadi ini meskipun belum dibayarkan. 2. Beban kredit macet (bad debt expense) Beban yang timbul atas tindakan tertagihnya piutang usaha. Contoh : beban piutang ragu-ragu (doubhtful account expense), beban piutang yang tidak dapat ditagih. 3. Beban Operasional Beban yang terdiri atas beban penjualan dan beban umum administrasi. Keseluruhan beban yang terlibat dalam aktivitas operasional perusahaan. Dalam laporan laba/rugi, laba operasi dihitung dengan mengurangkan pendapatan dengan beban operasional. 4. Beban Penyusutan Pengakuan atas penggunaan manfaat potensial dari suatu aktiva. Beban yang timbul karena pemakaian aktiva berwujud.
  • 7. 7 5. Beban yang ditangguhkan Dapat juga dikatakan beban dibayar dimuka atau pengeluaran yang telah dibayarkan tapi belum dirasakan manfaat ekonomisnya. 6. Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses) : disebut juga dengan accrued liabilities yaitu biaya-biaya yang sudah merupakan beban walaupun utang yang bersangkutan belum saatnya merupakan kewajiban. 3.4. Pengakuan Beban (Secara umum) Menurut IAI dalam bukunya “Standar Akuntansi Keuangan”, (2007:23) pengakuan beban adalah sebagai berikut : ”Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Kalau manfaat ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya dengan penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau tak langsung, beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis. Hal ini sering diperlukan dalam pengakuan beban yang berkaitan dengan penggunaan aktiva seperti aktiva tetap, goodwill, paten, merk dagang. Prosedur alokasi ini dimaksudkan untuk mengakui beban dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat ekonomi aktiva yang bersangkutan”. Dalam pernyataan di atas beban merupakan arus keluar atas penggunaan lain dari harta selama periode dari penyerahan atas produksi barang atau kegiatan-kegiatan lain yang merupakan operasi utama perusahaan. Beban diakui dalam laporan laba rugi berdasarkan hal-hal sebagai berikut : 1. Adanya penurunan aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan misalnya aktiva tetap. 2. Adanya proses produksi untuk menghasilkan barang-barang atau jasa. 3. Adanya kewajiban perusahaan terhadap karyawan misalnya pembayaran gaji dan upah. 4. Adanya kewajiban perusahaan tanpa diiringi dengan perolehan aktiva, misalnya garansi produk dan pembayaran bunga pinjaman. Dengan demikian dapat disimpulkan beban yang berkaitan dengan proses memperoleh pendapatan, harus diakui pada saat pendapatan tersebut diperoleh, sedangkan beban yang berkaitan secara langsung dengan proses dan untuk memperoleh pendapatan harus diakui pada saat beban tersebut dimanfaatkan.
  • 8. 8 3.5. Pengukuran Beban Dalam mengukur beban dalam satu periode akuntansi, dibutuhkan berbagai keputusan atau pertimbangan untuk menentukan bagaimana beban tersebut akan dialokasikan pada periode-periode selanjutnya yang menunjukkanadanya pendapatan. Dalam hal tersebut, terdapat berbagai standar akuntansi yangdapat digunakan sebagai acuan atau pedoman. Misalnya, IAS 16/AASB 116 yang menyatakan bahwa nilai-nilai aset yang dapat di depresiasi dapat diukur dengan beberapa cara setelah pengakuannya (seperti model biaya perolehan atau model penilaian) dan beberapa pilihan alternatif untuk depresiasi (seperti metode garislurus, nilai menurun dan jumlah unit). Sejalan dengan penilaian aktiva, beban dapat diukur atas dasar jumlah rupiah yang digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu, pengukuran beban dapat didasarkan pada: 1. Kos Historis Kos historis merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperoleh aktiva. Pengukuran beban atas dasar kos historis dapat digunakan untuk jenis aktiva seperti gedung, peralatan, dan sebagainya. 2. Kos Pengganti / Kos Masukan Terkini (Replacement Cost / Curent Input Cost ) Kos masukkan terkini menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama. Contohnya, penilaian untuk persediaan. 3. Setara Kas (Cash Equivalent ) Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal. Meskipun pada prakteknya metode pengukuran yang masih banyak digunakan adalah historical cost, namun dengan mulai diadopsinya IFRS di indonesia, maka pengukuran yang sesuai standar adalah dengan menggunakan metode fair value. Dengan demikian, untuk pencatatan beban sebagai akibat dari depresiasi (penyusutan), nilai yang dicantumkan dalam beban adalah nilai selisih antara nilai wajar dengan nilai buku (apabila nilai wajar lebih kecil dari nilai bukunya).
  • 9. Salah satu cara untuk mengukur beban adalah dengan mengalokasikan beban-beban tersebut ke periode-periode dimana beban tersebut dinikmati. Hal ini biasanya disebut dengan matching concept. Konsep tersebut memperlakukan kos dengan mengalokasikan kos yang sudah kadaluarsa (beban) ke periode-periode dimana beban tersebut terjadi. Namun, pengalokasian tersebut hanya bersifatestimasi. Dalam akuntansi, pencocokan antara beban dan pendapatan merupakan fungsi utama, namun hal tersebut tetap saja sulit untuk dilakukan karena berhubungan dengan penilaian akuntan tersebut. Akuntan harus mengidentifikasi mana aset yang telah digunakan (kadaluarsa) dan jumlah yang harus ditulis sebagai tandingan pendapatan pada periode tersebut. 9 3.6. Penyajian Beban Penyajian beban tidak dapat dilepaskan dari penyajian pendapatan dan saran untuk itu adalah statemen laba rugi (Winwin : 66). Laporan laba-rugi dapat disusun dalam dua langkah : 1. Single Step (langkah tunggal) Penyajiannya semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu dikurangi seluruh beban yang ada pada periode laporan. 2. Multi Step (langkah ganda) Penyajiannya ialah pendapatan dikelompokkan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Sedangkan beban dikelompokkan menjadi beban usaha dan di luar usaha. Penyajian dengan langkah ganda akan dapat dilihat laba yang diperoleh dari usaha dan laba yang diperoleh dari luar usaha. Laporan laba-rugi hendaklah memuat beberapa hal: a. Menuliskan nama perusahaan b. Menuliskan jenis laporannya dalam hal ini: laporan laba-rugi c. Menyajikan periode laporan d. Menyajikan pendapatan dan beban, beban ditulis secara rinci dan lengkap. Penulisan beban dimulai dari yang terbesar ke beban terkecil, kecuali beban lain-lain ditulis paling bawah.
  • 10. BAB III PENUTUP 10 3.1. Kesimpulan Konsep beban dalam akuntansi selalu mengarah pada pendapatan, karena hasil pendapat bersih yang diterima oleh perusahaan tergantung berapa banya beban yang dikeluarkan. Beberapa ahli telah menyatakan beban itu penurunan manfaat ekonomis suatu perusahaan karena ada sesuatu yang dikorbankan dalam mendapatkan aktiva tersebut yang disebut dengan beban. Setiap perusahaan memiliki beban yang berbeda tergantung apa yang dibutuhkanya, tetapi dari segi kolektif, beban-beban dalam setiap perusahaan itu sama. Oleh karena itu, konsep beban dalam akuntansi itu penting karena menyangkut laba ruginya suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan atau usahanya. Semakin tinggi beban semakin rendah laba yang diterima, sebaliknya semakin rendah beban yang dikeluarkan oleh perusahaan semakin tinggi laba yang diterima. 3.2. Saran Berdasarkan makalah yang kami buat diharapkan dapat menjadi acuan dimasa sekarang maupun yang akan datang serta dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari.