SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Simulasi Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah                                                                  (Diaz Hartadi)

                       SIMULASI PENGHITUNGAN JUMLAH SEL DARAH MERAH
                                     Diaz Hartadi*, Sumardi**, R. Rizal Isnanto**

Abstrak - Pada saat ini, dunia ilmu pengetahuan              demikian, sepanjang ciri khas yang ditetapkan masih
memerlukan inovasi-inovasi seperti pengukuran jumlah         tampak maka masalah tersebut masih dapat
sel darah merah. Analisis yang dilakukan oleh dokter         dipecahkan.
berdasarkan preparat darah tidak selalu sama antara
dokter yang satu dengan dokter yang lain. Ketelitian
dan konsentrasi dokter sangat menentukan hasil
analisis. Di lain pihak analisis preparat darah tepi tidak   1.2. Tujuan dan Manfaat
menghasilkan bukti citra sehingga tidak dapat                     Tujuan Tugas Akhir ini adalah untuk membuat
dianalisis oleh banyak dokter. Oleh karena itu perlu         program simulasi yang dapat menghitung jumlah sel
dibuat suatu alat yang dapat menghitung jumlah sel           darah merah yang terdapat dalam citra digital secara
pada suatu citra secara cepat dan terautomatisasi,           automatis.
sehingga diperoleh analisis dan bukti yang akurat.
     Analisis citra merupakan salah satu metode dalam        1.3. Batasan Masalah
pengolahan citra digital. Proses prapengolahan citra               Hal-hal yang akan dilakukan dalam dalam Tugas
digital dimulai dari akuisisi data citra, penghapusan        Akhir ini dibatasi pada masalah yang akan dibahas,
derau, pengambangan, penyapuan, hingga citra siap            yaitu:
untuk dianalisis. Analisis citra yang dilakukan dalam             1. Citra yang akan diolah adalah hasil
hal ini adalah pencacahan jumlah sel darah merah.                     pemotretan sel darah merah dengan
     Program yang dibuat memiliki kemampuan untuk                     menggunakan kamera dan mikroskop khusus,
mengenali citra, menambahkan derau, menghapus                         tanpa membahas proses pemotretannya.
derau, mereka-ulang (rekonstruksi), mengambangkan                 2. Perancangan meliputi algoritma mulai dari
dan menyapu objek yang tidak diinginkan.
                                                                      pembacaan citra digital hingga penghitungan
Kata-kunci: pengolahan citra, derau, tapis, reka-ulang,               jumlah sel darah merah dalam citra.
pengambangan, analisis citra
                                                             II. LANDASAN TEORI
I. PENDAHULUAN                                               2.1. Sel Darah Merah (SDM)[7]
1.1. Latar Belakang                                               Di antara tiga tipe darah (sel darah merah,
     Jumlah sel darah merah dapat diukur dengan cara         seldarah putih, dan trombosit), sel darah merahlah
konvensional. Tetapi bila sel darah yang diukur              yang paling banyak jumlahnya.
cukup banyak akan memakan banyak waktu. Hal ini
menyebabkan pengukuran secara konvensional tidak
efisien. Selain itu, penghitungan secara konvensional
terkadang kurang akurat ketika dilakukan dengan
pengamatan langsung.           Hal ini disebabkan
pengamatan pada sel darah sangat dipengaruhi oleh
tingkat ketelitian dokter yang menganalisis. Dengan
semakin majunya ilmu pengetahuan maka pengukuran
akan lebih akurat dengan melakukan pengukuran dan
penghitungan melalui bantuan citra digital.
     Program simulasi komputer dapat melakukan
simulasi pengolahan citra dengan cepat dan akurat.                           Gambar 2.1. Sel Darah Merah[7]
Pada citra hasil pemotretan sekelompok benda yang
seragam atau hampir seragam, terdapat ciri khas pada              Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakra
setiap benda tersebut.        Ciri khas itulah yang          (Gambar 2.1) dengan diameter 7,5 µm dengan
digunakan sebagai patokan untuk menghitung                   ketebalan tepi 2 µm. Tengah-tengah cakra tersebut
jumlahnya.        Pengamatan sel-sel yang saling             lebih tipis dengan ketebalan 1 µm. bentuk bikonkaf
bertumpuk lebih sulit untuk dianalisis.       Namun

*
    Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP
**
    Dosen Jurusan Teknik Elektro UNDIP

                                                                                                                          1
Transmisi, Vol. 8, No. 2, Desember 2004 : 1 – 6

yang menarik ini mempercepat pertukaran gas-gas           biasanya digunakan tapis median atau LPF untuk
antara sel-sel dan plasma darah[7].                       menghilangkan-nya.
                                                          2.6. Segmentasi dan Pengambangan
2.2. Pengertian Citra Digital[10]                               Salah satu cara yang sering digunakan dalam
     Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman        memilah-milah citra dalam data-data adalah
data dapat bersifat optik berupa foto, bersifat analog    segmentasi, yaitu membagi citra menjadi bagian-
berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada            bagian yang diharapkan termasuk objek-objek yang
monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat        dianalisis. Segmentasi sering dideskrip-sikan sebagai
langsung disimpan pada suatu pita magnetik. Citra         proses analogi terhadap proses pemisahan latar
digital merupakan suatu larik dua dimensi atau suatu      depan–latar belakang.[12]
matriks yang elemen-elemennya menyatakan tingkat                Memilih bentuk-bentuk dalam sebuah citra
keabuan dari elemen gambar. Jadi informasi yang           sangat berguna dalam pengukuran atau pemahaman
terkandung bersifat diskret. Citra digital tidak selalu   citra. Secara tradisional, pengambangan didefinisikan
merupakan hasil langsung data rekaman suatu sistem.       sebagai proses pendefinisian jangkauan nilai-nilai
Kadang-kadang hasil rekaman data bersifat kontinu         gelap-terang pada citra yang sebenarnya, memilih
seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar-X,       piksel-piksel dalam jangkauan ini sebagai latar depan
dan lain sebagainya.       Dengan demikian untuk          dan menolak sisanya sebagai latar belakang. Dengan
mendapatkan suatu citra digital diperlukan suatu          demikian, citra terbagi atas dua bagian, yaitu bagian
proses konversi, sehingga citra tersebut selanjutnya      hitam dan bagian putih, atau warna-warna yang
dapat diproses dengan komputer.                           membatasi setiap wilayah. Dalam hal ini tidak ada
                                                          kesepakatan untuk menetapkan warna hitam atau
2.3. Definisi Pengolahan Citra[6]
                                                          putih untuk objek yang diamati.
     Pengolahan Citra merupakan proses pengolahan
                                                                Salah satu metode yang efektif dalam segmentasi
dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi
                                                          citra biner adalah dengan memeriksa hubungan piksel-
visual. Proses ini mempunyai ciri data masukan dan
                                                          piksel dengan tetangganya dan memberinya label.
informasi keluaran yang berbentuk citra.
                                                          Metode ini disebut pelabelan komponen (component
     Istilah pengolahan citra digital secara umum
                                                          labeling).
didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi
dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas,          2.7. Pemrosesan Morfologi[6]
pengolahan citra digital juga mencakup semua data              Istilah morfologi berasal dari studi tentang
dua dimensi. Citra digital adalah barisan bilangan        bentuk tanaman dan tumbuhan. Dalam hal yang akan
nyata maupun kompleks yang diwakili oleh bit-bit          dibahas dalam penelitian ini berarti studi tentang
tertentu.                                                 topologi atau struktur objek-objek dalam citra.
                                                          Pemrosesan morfologi berkenaan dengan operasi-
2.4. Derau (Noise)
                                                          operasi tertentu yang ditujukan terhadap objek
     Kualitas citra sangat dipengaruhi oleh tingkat
                                                          sehingga bentuk objek dapat dikenali.
keberadaan derau. Setiap citra yang didapatkan secara
optik, elektro-optik atau elektronik sangat dipengaruhi
                                                          III. PERANCANGAN PROGRAM
oleh alat penginderaan. Penurunan kualitas citra bisa
                                                               Secara garis besar program simulasi yang akan
terjadi karena derau sensor, kamera yang kurang
                                                          dirancang memiliki diagram alir seperti Gambar 3.1.
fokus, dan lain-lain[6].
                                                               Citra digital diperoleh dari pemayaran (scanning)
2.5. Penapisan Citra Digital                              foto mikroskopis sel darah merah dengan
     Citra yang didapat seringkali mempunyai derau        menggunakan pemayar yang diatur dengan
sehingga sebelum dianalisa citra perlu dihaluskan         kemampuan memayar 200 dpi dalam 24 bit warna
dengan tapis citra. Hal ini dapat dilakukan dengan        dengan penyimpanan format jpg.
memanipulasi piksel-piksel tetangga. Desain tapis              Citra yang dipilih adalah citra 24 bit sehingga
tersebut membuat citra lebih halus dan bentuk sudut       dikenali sebagai citra RGB. Untuk menyederhanakan
benda dalam citra tetap terjaga[1].                       proses perlu diubah aras warnanya menjadi aras
     Ada beberapa tapis citra yang digunakan untuk        keabuan, dimana citra hanya memiliki tingkat atau
menghilangkan derau.         Derau aditif (Gaussian)      kadar keabuan.
biasanya ditapis dengan tapis Wiener.         Derau            Citra yang diolah boleh jadi adalah citra yang
Multiplikatif (Speckle) biasanya dihilangkan dengan       berderau. Program yang dibuat tidak hanya bersifat
tapis Homomorfik. Sedangkan derau salt-and-pepper         aplikatif dalam menapis derau tetapi juga simulatif.
                                                          Oleh karena itu dibuat sebuah menu tambahan yang

2
Simulasi Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah                                                            (Diaz Hartadi)

bersifat opsional dan simulatif untuk menambahkan              Proses selanjutnya yaitu proses penapisan,
derau buatan. Hal ini dilakukan untuk menguji            dimana citra yang berderau ditapis sehingga derau
tingkat keandalan sistem dalam menangani derau.          yang terdapat dalam citra dapat dikurangi.
Untuk penggunaan program yang bersifat aplikatif               Proses    pengambangan       dilakukan    untuk
menu ini tidak perlu digunakan.          Derau yang      memisahkan latar depan dan latar belakang, sehingga
disediakan untuk disimulasikan ada tiga, yaitu derau     diperoleh citra hitam-putih. Proses ini dilakukan
aditif (Gaussian), Derau multiplikatif (Speckle), dan    dengan memberikan nilai ambang sehingga piksel
derau salt-and-pepper.                                   dengan nilai keabuan di atas nilai ambang akan
                                                         menjadi 1 (putih) sedangkan yang nilainya di bawah
             MULAI                                       nilai ambang akan menjadi 0 (hitam).
                                                               Proses    penyapuan       dimaksudkan     untuk
        Membaca citra yang
                                                         menghilangkan objek yang memiliki jumlah piksel
           akan diolah                                   kurang dari jumlah piksel yang ditentukan dengan
                                                         mengeset variabel el. Proses penyapuan mengecek
         Mengubah aras                                   satu per satu objek dan memberinya label sehingga
        warna menjadi aras                               dapat dihitung. Dengan demikian dapat diperoleh
             keabuan
                                                         jumlah objek dan jumlah elemen tiap objek.
                                                               Proses pengolahan citra digital berakhir dengan
                              Y
          Tambah derau                                   tampilan deskripsi atas hasil pengolahan dalam bentuk
                                                         tekstual. Karena program simulasi ini dibuat untuk
                    T         Penambahan derau           menghitung jumlah sel darah khususnya sel darah
                                                         merah, maka analisis yang diambil adalah jumlah sel
                              Y                          darah merah.
         Rekonstruksi sel

                    Y                                    IV. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
                              Rekonstruksi citra
                                                         4.1. Akuisisi Data
                                                               Akuisisi data dilakukan dengan urutan langkah
          Penapisan citra
                                                         sebagai berikut:
                                                              1. Mendapatkan preparat darah hapus
        Pengambangan citra                                    2. Memotret sel darah merah
                                                              3. Mendigitalkan citra analog (foto)
          Penyapuan citra                                4.1.1. Pembacaan Citra Digital
                                                              Citra digital sebelum diolah perlu dikenali oleh
        Penentuan deskripsi                              sistem perangkat lunak yang dibuat dengan
               citra                                     melakukan pembacaan terhadap citra sehingga citra
                                                         digital dikenali sebagai matriks yang siap olah untuk
            SELESAI                                      program selanjutnya.           Untuk memudahkan
                                                         pengolahan maka aras warna citra digital perlu diubah
         Gambar 3.1. Diagram Alir Program Utama          menjadi aras keabuan. Citra asli dan citra beraras
                                                         keabuan dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2.
      Sel darah merah memiliki bentuk umum
menyerupai cakram dengan tengah yang cekung.
Efek pencahayaan menyebabkan beberapa sel darah
merah terlihat terang pada bagian tengahnya seperti
donat. Pada beberapa sel, bagian tengahnya (yang
terang) terlihat sangat luas dan melingkupi sebagian
besar sel, bahkan terlihat pecah. Hal ini dapat
menimbulkan kesulitan dalam pengolahan. Oleh
karena itu perlu dilakukan rekonstruksi citra sehingga
objek (sel darah) menjadi bentuk yang diinginkan,
yaitu betuk cakram dengan bagian terang yang tidak
terlalu luas, atau bentuk cakram yang benar-benar
penuh.                                                            Gambar 4.1. Citra digital yang akan diolah

                                                                                                                    3
Transmisi, Vol. 8, No. 2, Desember 2004 : 1 – 6

                                                         opsional.   Hasil rekonstruksi ditampilkan pada
                                                         Gambar 4.4.




                                                                    Gambar 4.4. Citra hasil Rekonstruksi
               Gambar 4.2. Citra aras keabuan            4.1.4. Proses Penapisan
4.1.2. Penambahan Derau
     Citra yang diolah boleh jadi merupakan citra
yang berderau. Namun demikian penambahan derau
perlu untuk menguji keandalan sistem. Penambahan
derau bersifat simulatif dan opsional, sehingga bila
proses ini tidak dilakukan maka tidak akan terjadi
kesalahan dan dapat melanjutkan ke tahapan
selanjutnya yang tidak opsional yaitu penapisan.
Contoh citra yang sudah ditambahkan derau
ditunjukkan pada Gambar 4.3.
                                                                          Gambar 4.5. Citra tertapis
                                                              Citra yang berderau perlu ditapis, sehingga derau
                                                         yang ada dapat dikurangi. Contoh hasil penapisan
                                                         dengan tapis Wiener dapat dilihat pada Gambar 4.5.
                                                              Proses penapisan selain menghasilkan citra
                                                         tertapis juga menghasilkan histogram citra tertapis.
                                                         Hal ini diperlukan untuk menentukan nilai ambang
                                                         pada proses selanjutnya, yaitu proses pengambangan.
                                                         Gambar 4.6 adalah contoh tampilan histogram citra
                                                         tertapis. Sumbu x menyatakan nilai piksel (karena
                 Gambar 4.3. Citra Berderau              aras keabuan maka nilainya tidak lebih dari 255) dan
                                                         sumbu y adalah jumlah piksel yang berkorelasi
     Program simulasi ini dapat menghitung jumlah        dengan nilai intensitas piksel pada sumbu x.
sel darah merah dalam citra dengan derau tambahan
maksimal sebagai berikut.
    a. derau Gaussian dengan nilai rerata (mean)
        maksimal sebesar 0,6 dan nilai varians
        (variance) maksimal sebesar 0,015
    b. derau speckle dengan nilai varians (variance)
        maksimal sebesar 0,035
    c. derau salt-and-pepper dengan nilai kerapatan
        (density) maksimal sebesar 0,8
4.1.3. Rekonstruksi Sel (Cell Reconstruction)
     Sel darah merah terkadang memiliki cekungan
yang terlalu besar pada tengahnya. Hal ini terkadang
menjadi kesulitan dalam pengolahan citra karena
objek sel dapat menjadi pecah. Oleh karena itu perlu                 Gambar 4.6. Histogram citra tertapis
ditambahkan satu proses rekonstruksi sel yang bersifat


4
Simulasi Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah                                                           (Diaz Hartadi)

4.1.5. Proses Pengambangan
     Proses pengambangan merupakan proses untuk
memisahkan latar depan terhadap latar belakangnya.
Dalam hal ini latar depan adalah objek yang akan
dihitung. Proses ini menghasilkan citra biner hitam-
putih yang dapat dilihat pada Gambar 4.7.




                                                                Gambar 4.9. Deskripsi hasil pengolahan citra

                                                             Nilai estimasi sel darah merah dalam satu
                                                        mulimeter kubik hanya berlaku untuk citra sel darah
                                                        dengan perbesaran 1.000 kali. Hal ini disebabkan
                                                        estimasi hanya dilakukan pada perbesaran 1.000 kali.
               Gambar 4.7. Citra terambang
                                                        4.2. Uji Kotak Hitam
4.1.6. Proses Penyapuan                                       Pengujian program dilakukan dengan metode
     Proses penyapuan menghasilkan citra dengan         blackbox test (uji kotak hitam) dengan stategi α-test
objek yang diinginkan, yaitu objek dengan besar         (test alfa), yaitu dengan mengundang responden yang
tertentu.   Program pertama-tama akan memberikan        memiliki tingkat pemahaman yang sama dengan
label untuk setiap objek yang ditemukan. Kemudian       pembuat program untuk menguji program dengan
program akan menghitung jumlah elemen setiap label      memberikan masukan dan mengamati keluarannya.
yang sama, sehingga diketahui jumlah piksel setiap      Responden diambil secara acak pada mahasiswa
objek. Objek dengan piksel kurang dari nilai yang       Teknik Elektro Universitas Diponegoro.
ditentukan akan dihilangkan. Contoh tampilan hasil            Berdasarkan jawaban responden maka dapat
penyapuan ditunjukkan pada Gambar 4.8.                  diambil analisis sebagai berikut.
                                                             1. Program mudah digunakan.
                                                             2. Tampilan program bagus.
                                                             3. Bahasanya mudah dimengerti, namun
                                                                 demikian sebagian dari mereka merasa belum
                                                                 terbiasa dengan istilah-istilah asing yang
                                                                 diterjemahkan menjadi kata-kata asli bahasa
                                                                 Indonesia.
                                                             4. Tombol-tombol pada program sudah sesuai
                                                                 ukuran dan letaknya.
                                                             5. Perbaikan kesalahan mudah dilakukan apabila
                                                                 ada kesalahan penggunaan dalam memencet
             Gambar 4.8. Citra hasil penyapuan                   tombol dalam program.
                                                              Pengujian juga dilakukan di Laboratorium
    Luas      objek     yang    digunakan      dalam
                                                        Patologi Klinik. Berdasarkan contoh preparat yang
pengambangan tidak sama untuk setiap perbesaran
                                                        diambil, program menghasilkan nilai estimasi jumlah
yang digunakan pada mikroskop. Untuk perbesaran
                                                        sel darah merah sebesar 3,9975 juta sel dalam 1 mm3,
1.000 kali digunakan luas objek 576 piksel dan untuk
                                                        sedangkan Blood Cell Counter Sysmex KX-21
perbesaran 400 kali digunakan luas objek 144 piksel.
                                                        sebesar 4,79 juta sel dalam 1 mm3.
4.1.7. Deskripsi Hasil Pengolahan Citra
     Pengolahan citra berakhir dengan deskripsi hasil   V. PENUTUP
dari pengolahan citra yang dilakukan. Deskripsi ini
                                                        5.1. Kesimpulan
bersifat tekstual yang menerangkan citra hasil
                                                             Berdasarkan uraian yang telah diberikan pada
pengolahan, dimana citra hasil penyapuan telah diberi
                                                        bab-bab terdahulu dapat ditarik kesimpulan sebagai
label dan warna yang sesuai. Contoh deskripsi hasil
                                                        berikut:
pengolahan ditunjukkan pada Gambar 4.9.


                                                                                                                   5
Transmisi, Vol. 8, No. 2, Desember 2004 : 1 – 6

1. Program simulasi ini dapat menghitung jumlah sel              karena tingkat ketelitian dan kualitas citra sangat
   darah merah dalam citra dengan derau tambahan                 dipengaruhi oleh proses pemotretan.
   maksimal sebagai berikut.
   a. derau Gaussian dengan nilai rerata (mean)
       maksimal sebesar 0,6 dan nilai varians                                  DAFTAR PUSTAKA
       (variance) maksimal sebesar 0,015
   b. derau speckle dengan nilai varians (variance)       [1].   Anoraganingrum, D., Sabine Kröner, Björn Göttfried, Cell
       maksimal sebesar 0,035                                    Segmentation With Adaptive Region Growing, University of
                                                                 Bremen, germany
   c. derau salt-and-pepper dengan nilai kerapatan
       (density) maksimal sebesar 0,8                     [2].   Ghali A., M. F. Daemi, A Probality Distribution for Shape
                                                                 Description, Recognition Engineering Group, United
2. Luas objek yang digunakan dalam pengambangan                  Kingdom.
   tidak sama untuk setiap perbesaran yang
   digunakan pada mikroskop. Untuk perbesaran             [3].   Hanselman, D., B. Littlefield, Mastering MATLAB 5: A
                                                                 Comprehensive Tutorial and Reference, Prentice Hall, New
   1.000 kali digunakan luas objek 576 piksel dan                Jersey, 1996
   untuk perbesaran 400 kali digunakan luas objek
                                                          [4].   http://www.csb.yale.edu/userguides/datamanip/matlab/help/
   144 piksel.
                                                                 pdf_doc/images/ images_tb.pdf
3. Nilai estimasi sel darah merah dalam satu
   mulimeter kubik hanya berlaku untuk citra sel          [5].   Isnanto, R. R., Analisis Kuantitatif Data Citra Sel Darah,
                                                                 Jurusan Teknik Elektro Universitas Gajah Mada,
   darah dengan perbesaran 1.000 kali.                           Yogyakarta, 1994
4. Berdasarkan penilaian responden terhadap
   kuesioner dapat disimpulkan hal-hal sebagai            [6].   Jain, A. K., Fundamentals of Digital Image Processing,
                                                                 Prentice Hall, New Delhi, 1995
   berikut.
   a. program mudah digunakan                             [7].   Kimball, J. W., Biologi – Jilid 2, ed.2, Erlangga, Jakarta,
                                                                 1990
   b. tampilan program bagus
   c. bahasa yang digunakan mudah dimengerti              [8].   Kutulakos, K. N., Shape from the Light Field Boundary,
   d. tombol-tombol yang digunakan sudah sesuai                  University of Rochester, New York, 1997
       letak dan ukurannya                                [9].   Lim, J. S., Two-Dimensional Signal and Image Processing,
   e. perbaikan kesalahan mudah dilakukan bila                   Prentice-Hall International, Inc., 1990
       terjadi kesalahan                                  [10]. Murni, A., Pengantar Pengolahan Citra, PT Elek Media
5. Berdasarkan contoh preparat yang diambil,                    Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 1992
   program menghasilkan nilai estimasi jumlah sel         [11]. Purwadhi, S.F.H., Interpretasi Citra Digital, Grasindo,
   darah merah sebesar 3,9975 juta sel dalam 1 mm3,             Jakarta, 2001
   sedangkan Blood Cell Counter Sysmex KX-21              [12]. Russ, J. C., The Image Processing Handbook 2nd ed., CRC
   sebesar 4,79 juta sel dalam 1 mm3.                           Press Inc., 1994
5.2. Saran                                                [13]. Schalkoff, R. J., Digital Image Processing and Computer
1. Penelitian dapat dilanjutkan untuk mengenali                 Vision, John Wiley & Sons, New York, 1989
     jenis sel darah yang lain seperti sel darah putih,   [14]. ………, Buku Pegangan Kuliah Patologi Klinik I Jilid 1,
     keping darah, dan sebagainya sehingga dapat                Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas
     diketahui kemungkinan penyakit yang diderita               Diponegoro, 2000
     pasien.                                              [15]. ………,        Pengantar Praktikum Patologi Klinik I,
2. Pemotretan preparat sel darah sebaiknya                      Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran
                                                                Universitas Diponegoro, 1997
     dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman




6

More Related Content

What's hot

Digital image processing
Digital image processingDigital image processing
Digital image processingDefri Tan
 
Media sederhana
Media sederhanaMedia sederhana
Media sederhanaricardd87
 
Materi Pengantar Pengolahan Citra
Materi Pengantar Pengolahan CitraMateri Pengantar Pengolahan Citra
Materi Pengantar Pengolahan CitraNur Fadli Utomo
 
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...ym.ygrex@comp
 
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteran
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteranPenerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteran
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteranBaguss Chandrass
 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...ym.ygrex@comp
 
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...ym.ygrex@comp
 
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...ym.ygrex@comp
 
4. multimedia design
4. multimedia design4. multimedia design
4. multimedia designDony Riyanto
 
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
Pcd   02 - bidang pengolahan citraPcd   02 - bidang pengolahan citra
Pcd 02 - bidang pengolahan citraFebriyani Syafri
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...ym.ygrex@comp
 
Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citradedidarwis
 

What's hot (20)

Digital image processing
Digital image processingDigital image processing
Digital image processing
 
Media sederhana
Media sederhanaMedia sederhana
Media sederhana
 
Materi Pengantar Pengolahan Citra
Materi Pengantar Pengolahan CitraMateri Pengantar Pengolahan Citra
Materi Pengantar Pengolahan Citra
 
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
5. jurnal jones pandiangan perancangan aplikasi segmentasi citra dengan metod...
 
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteran
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteranPenerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteran
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteran
 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
 
Pengolahan Citra digital
Pengolahan Citra digitalPengolahan Citra digital
Pengolahan Citra digital
 
Chap 8 pemfilteran citra
Chap 8 pemfilteran citraChap 8 pemfilteran citra
Chap 8 pemfilteran citra
 
LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2LN s01-machine vision-s2
LN s01-machine vision-s2
 
LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2LN s09-machine vision-s2
LN s09-machine vision-s2
 
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
Jurnal 15398 ilmplementasi k-nearest neighbor untuk mengenali pola citra dala...
 
Chap 2 penerapan pegolahan citra digital
Chap 2 penerapan pegolahan citra digitalChap 2 penerapan pegolahan citra digital
Chap 2 penerapan pegolahan citra digital
 
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...4. jurnal budi pradana  implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
4. jurnal budi pradana implementasi metode low pass filtering untuk mereduks...
 
4. multimedia design
4. multimedia design4. multimedia design
4. multimedia design
 
Kelompok11
Kelompok11Kelompok11
Kelompok11
 
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
Pcd   02 - bidang pengolahan citraPcd   02 - bidang pengolahan citra
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
 
LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2LN s12-machine vision-s2
LN s12-machine vision-s2
 
Pcd 01 - pendahuluan
Pcd   01 - pendahuluanPcd   01 - pendahuluan
Pcd 01 - pendahuluan
 
Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citra
 

Similar to 9 f43e4d cd01

1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfAchmadFiqhi1
 
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)Endang Retnoningsih
 
PERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptPERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptssuserbcb591
 
Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraSyafrizal
 
1-pengantar-pengolahan-citra.pptx
1-pengantar-pengolahan-citra.pptx1-pengantar-pengolahan-citra.pptx
1-pengantar-pengolahan-citra.pptxHarveiHutahaean1
 
Tugas presensate pcd
Tugas presensate pcdTugas presensate pcd
Tugas presensate pcdBfhie El
 
ppt computed radiography.pptx
ppt computed radiography.pptxppt computed radiography.pptx
ppt computed radiography.pptxryukyu00001
 
Deteksi, pelacakan dan jumlah kendaraan dengan moving average subtraction dan...
Deteksi, pelacakan dan jumlah kendaraan dengan moving average subtraction dan...Deteksi, pelacakan dan jumlah kendaraan dengan moving average subtraction dan...
Deteksi, pelacakan dan jumlah kendaraan dengan moving average subtraction dan...Amran Simamora
 
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...HendroGunawan8
 
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterolDeteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterolAmiliya Emil
 
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfPENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfAdam Superman
 
Pertemuan 2 Ruang Lingkup Pengolahan Citra.pptx
Pertemuan 2 Ruang Lingkup Pengolahan Citra.pptxPertemuan 2 Ruang Lingkup Pengolahan Citra.pptx
Pertemuan 2 Ruang Lingkup Pengolahan Citra.pptxssuser910c71
 
RANCANGAN SISTEM VISION UNTUK KEPERLUAN GRADING DALAM MENGANTISIPASI KEBUTUHA...
RANCANGAN SISTEM VISION UNTUK KEPERLUAN GRADING DALAM MENGANTISIPASI KEBUTUHA...RANCANGAN SISTEM VISION UNTUK KEPERLUAN GRADING DALAM MENGANTISIPASI KEBUTUHA...
RANCANGAN SISTEM VISION UNTUK KEPERLUAN GRADING DALAM MENGANTISIPASI KEBUTUHA...Dini Pratiwi
 
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRA
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRAIDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRA
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRAjariri arroah manda
 
05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdf05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdfBujangMustika
 

Similar to 9 f43e4d cd01 (20)

1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
1 PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
 
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
Pertemuan 09 Penglihatan (Vision)
 
Jenis-Jenis Format Citra
Jenis-Jenis Format CitraJenis-Jenis Format Citra
Jenis-Jenis Format Citra
 
Chap 3 - Dasar Pengolahan Citra
Chap 3 - Dasar Pengolahan CitraChap 3 - Dasar Pengolahan Citra
Chap 3 - Dasar Pengolahan Citra
 
Jurnal Article <search>
Jurnal Article <search>Jurnal Article <search>
Jurnal Article <search>
 
PERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptPERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.ppt
 
Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citra
 
1-pengantar-pengolahan-citra.pptx
1-pengantar-pengolahan-citra.pptx1-pengantar-pengolahan-citra.pptx
1-pengantar-pengolahan-citra.pptx
 
Tugas presensate pcd
Tugas presensate pcdTugas presensate pcd
Tugas presensate pcd
 
Computer vision
Computer visionComputer vision
Computer vision
 
ppt computed radiography.pptx
ppt computed radiography.pptxppt computed radiography.pptx
ppt computed radiography.pptx
 
Deteksi, pelacakan dan jumlah kendaraan dengan moving average subtraction dan...
Deteksi, pelacakan dan jumlah kendaraan dengan moving average subtraction dan...Deteksi, pelacakan dan jumlah kendaraan dengan moving average subtraction dan...
Deteksi, pelacakan dan jumlah kendaraan dengan moving average subtraction dan...
 
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...
 
hhhhhTugas
hhhhhTugashhhhhTugas
hhhhhTugas
 
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterolDeteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
Deteksi iris mata untuk menentukan kelebihan kolesterol
 
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfPENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
 
Pertemuan 2 Ruang Lingkup Pengolahan Citra.pptx
Pertemuan 2 Ruang Lingkup Pengolahan Citra.pptxPertemuan 2 Ruang Lingkup Pengolahan Citra.pptx
Pertemuan 2 Ruang Lingkup Pengolahan Citra.pptx
 
RANCANGAN SISTEM VISION UNTUK KEPERLUAN GRADING DALAM MENGANTISIPASI KEBUTUHA...
RANCANGAN SISTEM VISION UNTUK KEPERLUAN GRADING DALAM MENGANTISIPASI KEBUTUHA...RANCANGAN SISTEM VISION UNTUK KEPERLUAN GRADING DALAM MENGANTISIPASI KEBUTUHA...
RANCANGAN SISTEM VISION UNTUK KEPERLUAN GRADING DALAM MENGANTISIPASI KEBUTUHA...
 
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRA
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRAIDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRA
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRA
 
05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdf05 Bab 2 152016039.pdf
05 Bab 2 152016039.pdf
 

More from Dickdick Maulana

Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit Dickdick Maulana
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Dickdick Maulana
 
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Dickdick Maulana
 
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerjaPmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerjaDickdick Maulana
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarDickdick Maulana
 
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi Dickdick Maulana
 
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui PenguranganPengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui PenguranganDickdick Maulana
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanDickdick Maulana
 
Sufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies reportSufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies reportDickdick Maulana
 
Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water Dickdick Maulana
 
Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup Dickdick Maulana
 
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn. Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn. Dickdick Maulana
 
Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Dickdick Maulana
 
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendiMetode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendiDickdick Maulana
 
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahSni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahDickdick Maulana
 

More from Dickdick Maulana (20)

Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
 
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
 
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerjaPmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
 
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui PenguranganPengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
 
Sufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies reportSufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies report
 
Kesling 2
Kesling 2 Kesling 2
Kesling 2
 
Water quality strategy
Water quality strategy Water quality strategy
Water quality strategy
 
Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water
 
Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn. Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
 
Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere)
 
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendiMetode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
 
Tetraethyl orthosilicate
Tetraethyl orthosilicateTetraethyl orthosilicate
Tetraethyl orthosilicate
 
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahSni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
 

9 f43e4d cd01

  • 1. Simulasi Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah (Diaz Hartadi) SIMULASI PENGHITUNGAN JUMLAH SEL DARAH MERAH Diaz Hartadi*, Sumardi**, R. Rizal Isnanto** Abstrak - Pada saat ini, dunia ilmu pengetahuan demikian, sepanjang ciri khas yang ditetapkan masih memerlukan inovasi-inovasi seperti pengukuran jumlah tampak maka masalah tersebut masih dapat sel darah merah. Analisis yang dilakukan oleh dokter dipecahkan. berdasarkan preparat darah tidak selalu sama antara dokter yang satu dengan dokter yang lain. Ketelitian dan konsentrasi dokter sangat menentukan hasil analisis. Di lain pihak analisis preparat darah tepi tidak 1.2. Tujuan dan Manfaat menghasilkan bukti citra sehingga tidak dapat Tujuan Tugas Akhir ini adalah untuk membuat dianalisis oleh banyak dokter. Oleh karena itu perlu program simulasi yang dapat menghitung jumlah sel dibuat suatu alat yang dapat menghitung jumlah sel darah merah yang terdapat dalam citra digital secara pada suatu citra secara cepat dan terautomatisasi, automatis. sehingga diperoleh analisis dan bukti yang akurat. Analisis citra merupakan salah satu metode dalam 1.3. Batasan Masalah pengolahan citra digital. Proses prapengolahan citra Hal-hal yang akan dilakukan dalam dalam Tugas digital dimulai dari akuisisi data citra, penghapusan Akhir ini dibatasi pada masalah yang akan dibahas, derau, pengambangan, penyapuan, hingga citra siap yaitu: untuk dianalisis. Analisis citra yang dilakukan dalam 1. Citra yang akan diolah adalah hasil hal ini adalah pencacahan jumlah sel darah merah. pemotretan sel darah merah dengan Program yang dibuat memiliki kemampuan untuk menggunakan kamera dan mikroskop khusus, mengenali citra, menambahkan derau, menghapus tanpa membahas proses pemotretannya. derau, mereka-ulang (rekonstruksi), mengambangkan 2. Perancangan meliputi algoritma mulai dari dan menyapu objek yang tidak diinginkan. pembacaan citra digital hingga penghitungan Kata-kunci: pengolahan citra, derau, tapis, reka-ulang, jumlah sel darah merah dalam citra. pengambangan, analisis citra II. LANDASAN TEORI I. PENDAHULUAN 2.1. Sel Darah Merah (SDM)[7] 1.1. Latar Belakang Di antara tiga tipe darah (sel darah merah, Jumlah sel darah merah dapat diukur dengan cara seldarah putih, dan trombosit), sel darah merahlah konvensional. Tetapi bila sel darah yang diukur yang paling banyak jumlahnya. cukup banyak akan memakan banyak waktu. Hal ini menyebabkan pengukuran secara konvensional tidak efisien. Selain itu, penghitungan secara konvensional terkadang kurang akurat ketika dilakukan dengan pengamatan langsung. Hal ini disebabkan pengamatan pada sel darah sangat dipengaruhi oleh tingkat ketelitian dokter yang menganalisis. Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan maka pengukuran akan lebih akurat dengan melakukan pengukuran dan penghitungan melalui bantuan citra digital. Program simulasi komputer dapat melakukan simulasi pengolahan citra dengan cepat dan akurat. Gambar 2.1. Sel Darah Merah[7] Pada citra hasil pemotretan sekelompok benda yang seragam atau hampir seragam, terdapat ciri khas pada Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakra setiap benda tersebut. Ciri khas itulah yang (Gambar 2.1) dengan diameter 7,5 µm dengan digunakan sebagai patokan untuk menghitung ketebalan tepi 2 µm. Tengah-tengah cakra tersebut jumlahnya. Pengamatan sel-sel yang saling lebih tipis dengan ketebalan 1 µm. bentuk bikonkaf bertumpuk lebih sulit untuk dianalisis. Namun * Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP ** Dosen Jurusan Teknik Elektro UNDIP 1
  • 2. Transmisi, Vol. 8, No. 2, Desember 2004 : 1 – 6 yang menarik ini mempercepat pertukaran gas-gas biasanya digunakan tapis median atau LPF untuk antara sel-sel dan plasma darah[7]. menghilangkan-nya. 2.6. Segmentasi dan Pengambangan 2.2. Pengertian Citra Digital[10] Salah satu cara yang sering digunakan dalam Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman memilah-milah citra dalam data-data adalah data dapat bersifat optik berupa foto, bersifat analog segmentasi, yaitu membagi citra menjadi bagian- berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada bagian yang diharapkan termasuk objek-objek yang monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat dianalisis. Segmentasi sering dideskrip-sikan sebagai langsung disimpan pada suatu pita magnetik. Citra proses analogi terhadap proses pemisahan latar digital merupakan suatu larik dua dimensi atau suatu depan–latar belakang.[12] matriks yang elemen-elemennya menyatakan tingkat Memilih bentuk-bentuk dalam sebuah citra keabuan dari elemen gambar. Jadi informasi yang sangat berguna dalam pengukuran atau pemahaman terkandung bersifat diskret. Citra digital tidak selalu citra. Secara tradisional, pengambangan didefinisikan merupakan hasil langsung data rekaman suatu sistem. sebagai proses pendefinisian jangkauan nilai-nilai Kadang-kadang hasil rekaman data bersifat kontinu gelap-terang pada citra yang sebenarnya, memilih seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar-X, piksel-piksel dalam jangkauan ini sebagai latar depan dan lain sebagainya. Dengan demikian untuk dan menolak sisanya sebagai latar belakang. Dengan mendapatkan suatu citra digital diperlukan suatu demikian, citra terbagi atas dua bagian, yaitu bagian proses konversi, sehingga citra tersebut selanjutnya hitam dan bagian putih, atau warna-warna yang dapat diproses dengan komputer. membatasi setiap wilayah. Dalam hal ini tidak ada kesepakatan untuk menetapkan warna hitam atau 2.3. Definisi Pengolahan Citra[6] putih untuk objek yang diamati. Pengolahan Citra merupakan proses pengolahan Salah satu metode yang efektif dalam segmentasi dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi citra biner adalah dengan memeriksa hubungan piksel- visual. Proses ini mempunyai ciri data masukan dan piksel dengan tetangganya dan memberinya label. informasi keluaran yang berbentuk citra. Metode ini disebut pelabelan komponen (component Istilah pengolahan citra digital secara umum labeling). didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas, 2.7. Pemrosesan Morfologi[6] pengolahan citra digital juga mencakup semua data Istilah morfologi berasal dari studi tentang dua dimensi. Citra digital adalah barisan bilangan bentuk tanaman dan tumbuhan. Dalam hal yang akan nyata maupun kompleks yang diwakili oleh bit-bit dibahas dalam penelitian ini berarti studi tentang tertentu. topologi atau struktur objek-objek dalam citra. Pemrosesan morfologi berkenaan dengan operasi- 2.4. Derau (Noise) operasi tertentu yang ditujukan terhadap objek Kualitas citra sangat dipengaruhi oleh tingkat sehingga bentuk objek dapat dikenali. keberadaan derau. Setiap citra yang didapatkan secara optik, elektro-optik atau elektronik sangat dipengaruhi III. PERANCANGAN PROGRAM oleh alat penginderaan. Penurunan kualitas citra bisa Secara garis besar program simulasi yang akan terjadi karena derau sensor, kamera yang kurang dirancang memiliki diagram alir seperti Gambar 3.1. fokus, dan lain-lain[6]. Citra digital diperoleh dari pemayaran (scanning) 2.5. Penapisan Citra Digital foto mikroskopis sel darah merah dengan Citra yang didapat seringkali mempunyai derau menggunakan pemayar yang diatur dengan sehingga sebelum dianalisa citra perlu dihaluskan kemampuan memayar 200 dpi dalam 24 bit warna dengan tapis citra. Hal ini dapat dilakukan dengan dengan penyimpanan format jpg. memanipulasi piksel-piksel tetangga. Desain tapis Citra yang dipilih adalah citra 24 bit sehingga tersebut membuat citra lebih halus dan bentuk sudut dikenali sebagai citra RGB. Untuk menyederhanakan benda dalam citra tetap terjaga[1]. proses perlu diubah aras warnanya menjadi aras Ada beberapa tapis citra yang digunakan untuk keabuan, dimana citra hanya memiliki tingkat atau menghilangkan derau. Derau aditif (Gaussian) kadar keabuan. biasanya ditapis dengan tapis Wiener. Derau Citra yang diolah boleh jadi adalah citra yang Multiplikatif (Speckle) biasanya dihilangkan dengan berderau. Program yang dibuat tidak hanya bersifat tapis Homomorfik. Sedangkan derau salt-and-pepper aplikatif dalam menapis derau tetapi juga simulatif. Oleh karena itu dibuat sebuah menu tambahan yang 2
  • 3. Simulasi Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah (Diaz Hartadi) bersifat opsional dan simulatif untuk menambahkan Proses selanjutnya yaitu proses penapisan, derau buatan. Hal ini dilakukan untuk menguji dimana citra yang berderau ditapis sehingga derau tingkat keandalan sistem dalam menangani derau. yang terdapat dalam citra dapat dikurangi. Untuk penggunaan program yang bersifat aplikatif Proses pengambangan dilakukan untuk menu ini tidak perlu digunakan. Derau yang memisahkan latar depan dan latar belakang, sehingga disediakan untuk disimulasikan ada tiga, yaitu derau diperoleh citra hitam-putih. Proses ini dilakukan aditif (Gaussian), Derau multiplikatif (Speckle), dan dengan memberikan nilai ambang sehingga piksel derau salt-and-pepper. dengan nilai keabuan di atas nilai ambang akan menjadi 1 (putih) sedangkan yang nilainya di bawah MULAI nilai ambang akan menjadi 0 (hitam). Proses penyapuan dimaksudkan untuk Membaca citra yang menghilangkan objek yang memiliki jumlah piksel akan diolah kurang dari jumlah piksel yang ditentukan dengan mengeset variabel el. Proses penyapuan mengecek Mengubah aras satu per satu objek dan memberinya label sehingga warna menjadi aras dapat dihitung. Dengan demikian dapat diperoleh keabuan jumlah objek dan jumlah elemen tiap objek. Proses pengolahan citra digital berakhir dengan Y Tambah derau tampilan deskripsi atas hasil pengolahan dalam bentuk tekstual. Karena program simulasi ini dibuat untuk T Penambahan derau menghitung jumlah sel darah khususnya sel darah merah, maka analisis yang diambil adalah jumlah sel Y darah merah. Rekonstruksi sel Y IV. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Rekonstruksi citra 4.1. Akuisisi Data Akuisisi data dilakukan dengan urutan langkah Penapisan citra sebagai berikut: 1. Mendapatkan preparat darah hapus Pengambangan citra 2. Memotret sel darah merah 3. Mendigitalkan citra analog (foto) Penyapuan citra 4.1.1. Pembacaan Citra Digital Citra digital sebelum diolah perlu dikenali oleh Penentuan deskripsi sistem perangkat lunak yang dibuat dengan citra melakukan pembacaan terhadap citra sehingga citra digital dikenali sebagai matriks yang siap olah untuk SELESAI program selanjutnya. Untuk memudahkan pengolahan maka aras warna citra digital perlu diubah Gambar 3.1. Diagram Alir Program Utama menjadi aras keabuan. Citra asli dan citra beraras keabuan dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2. Sel darah merah memiliki bentuk umum menyerupai cakram dengan tengah yang cekung. Efek pencahayaan menyebabkan beberapa sel darah merah terlihat terang pada bagian tengahnya seperti donat. Pada beberapa sel, bagian tengahnya (yang terang) terlihat sangat luas dan melingkupi sebagian besar sel, bahkan terlihat pecah. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan dalam pengolahan. Oleh karena itu perlu dilakukan rekonstruksi citra sehingga objek (sel darah) menjadi bentuk yang diinginkan, yaitu betuk cakram dengan bagian terang yang tidak terlalu luas, atau bentuk cakram yang benar-benar penuh. Gambar 4.1. Citra digital yang akan diolah 3
  • 4. Transmisi, Vol. 8, No. 2, Desember 2004 : 1 – 6 opsional. Hasil rekonstruksi ditampilkan pada Gambar 4.4. Gambar 4.4. Citra hasil Rekonstruksi Gambar 4.2. Citra aras keabuan 4.1.4. Proses Penapisan 4.1.2. Penambahan Derau Citra yang diolah boleh jadi merupakan citra yang berderau. Namun demikian penambahan derau perlu untuk menguji keandalan sistem. Penambahan derau bersifat simulatif dan opsional, sehingga bila proses ini tidak dilakukan maka tidak akan terjadi kesalahan dan dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya yang tidak opsional yaitu penapisan. Contoh citra yang sudah ditambahkan derau ditunjukkan pada Gambar 4.3. Gambar 4.5. Citra tertapis Citra yang berderau perlu ditapis, sehingga derau yang ada dapat dikurangi. Contoh hasil penapisan dengan tapis Wiener dapat dilihat pada Gambar 4.5. Proses penapisan selain menghasilkan citra tertapis juga menghasilkan histogram citra tertapis. Hal ini diperlukan untuk menentukan nilai ambang pada proses selanjutnya, yaitu proses pengambangan. Gambar 4.6 adalah contoh tampilan histogram citra tertapis. Sumbu x menyatakan nilai piksel (karena Gambar 4.3. Citra Berderau aras keabuan maka nilainya tidak lebih dari 255) dan sumbu y adalah jumlah piksel yang berkorelasi Program simulasi ini dapat menghitung jumlah dengan nilai intensitas piksel pada sumbu x. sel darah merah dalam citra dengan derau tambahan maksimal sebagai berikut. a. derau Gaussian dengan nilai rerata (mean) maksimal sebesar 0,6 dan nilai varians (variance) maksimal sebesar 0,015 b. derau speckle dengan nilai varians (variance) maksimal sebesar 0,035 c. derau salt-and-pepper dengan nilai kerapatan (density) maksimal sebesar 0,8 4.1.3. Rekonstruksi Sel (Cell Reconstruction) Sel darah merah terkadang memiliki cekungan yang terlalu besar pada tengahnya. Hal ini terkadang menjadi kesulitan dalam pengolahan citra karena objek sel dapat menjadi pecah. Oleh karena itu perlu Gambar 4.6. Histogram citra tertapis ditambahkan satu proses rekonstruksi sel yang bersifat 4
  • 5. Simulasi Penghitungan Jumlah Sel Darah Merah (Diaz Hartadi) 4.1.5. Proses Pengambangan Proses pengambangan merupakan proses untuk memisahkan latar depan terhadap latar belakangnya. Dalam hal ini latar depan adalah objek yang akan dihitung. Proses ini menghasilkan citra biner hitam- putih yang dapat dilihat pada Gambar 4.7. Gambar 4.9. Deskripsi hasil pengolahan citra Nilai estimasi sel darah merah dalam satu mulimeter kubik hanya berlaku untuk citra sel darah dengan perbesaran 1.000 kali. Hal ini disebabkan estimasi hanya dilakukan pada perbesaran 1.000 kali. Gambar 4.7. Citra terambang 4.2. Uji Kotak Hitam 4.1.6. Proses Penyapuan Pengujian program dilakukan dengan metode Proses penyapuan menghasilkan citra dengan blackbox test (uji kotak hitam) dengan stategi α-test objek yang diinginkan, yaitu objek dengan besar (test alfa), yaitu dengan mengundang responden yang tertentu. Program pertama-tama akan memberikan memiliki tingkat pemahaman yang sama dengan label untuk setiap objek yang ditemukan. Kemudian pembuat program untuk menguji program dengan program akan menghitung jumlah elemen setiap label memberikan masukan dan mengamati keluarannya. yang sama, sehingga diketahui jumlah piksel setiap Responden diambil secara acak pada mahasiswa objek. Objek dengan piksel kurang dari nilai yang Teknik Elektro Universitas Diponegoro. ditentukan akan dihilangkan. Contoh tampilan hasil Berdasarkan jawaban responden maka dapat penyapuan ditunjukkan pada Gambar 4.8. diambil analisis sebagai berikut. 1. Program mudah digunakan. 2. Tampilan program bagus. 3. Bahasanya mudah dimengerti, namun demikian sebagian dari mereka merasa belum terbiasa dengan istilah-istilah asing yang diterjemahkan menjadi kata-kata asli bahasa Indonesia. 4. Tombol-tombol pada program sudah sesuai ukuran dan letaknya. 5. Perbaikan kesalahan mudah dilakukan apabila ada kesalahan penggunaan dalam memencet Gambar 4.8. Citra hasil penyapuan tombol dalam program. Pengujian juga dilakukan di Laboratorium Luas objek yang digunakan dalam Patologi Klinik. Berdasarkan contoh preparat yang pengambangan tidak sama untuk setiap perbesaran diambil, program menghasilkan nilai estimasi jumlah yang digunakan pada mikroskop. Untuk perbesaran sel darah merah sebesar 3,9975 juta sel dalam 1 mm3, 1.000 kali digunakan luas objek 576 piksel dan untuk sedangkan Blood Cell Counter Sysmex KX-21 perbesaran 400 kali digunakan luas objek 144 piksel. sebesar 4,79 juta sel dalam 1 mm3. 4.1.7. Deskripsi Hasil Pengolahan Citra Pengolahan citra berakhir dengan deskripsi hasil V. PENUTUP dari pengolahan citra yang dilakukan. Deskripsi ini 5.1. Kesimpulan bersifat tekstual yang menerangkan citra hasil Berdasarkan uraian yang telah diberikan pada pengolahan, dimana citra hasil penyapuan telah diberi bab-bab terdahulu dapat ditarik kesimpulan sebagai label dan warna yang sesuai. Contoh deskripsi hasil berikut: pengolahan ditunjukkan pada Gambar 4.9. 5
  • 6. Transmisi, Vol. 8, No. 2, Desember 2004 : 1 – 6 1. Program simulasi ini dapat menghitung jumlah sel karena tingkat ketelitian dan kualitas citra sangat darah merah dalam citra dengan derau tambahan dipengaruhi oleh proses pemotretan. maksimal sebagai berikut. a. derau Gaussian dengan nilai rerata (mean) maksimal sebesar 0,6 dan nilai varians DAFTAR PUSTAKA (variance) maksimal sebesar 0,015 b. derau speckle dengan nilai varians (variance) [1]. Anoraganingrum, D., Sabine Kröner, Björn Göttfried, Cell maksimal sebesar 0,035 Segmentation With Adaptive Region Growing, University of Bremen, germany c. derau salt-and-pepper dengan nilai kerapatan (density) maksimal sebesar 0,8 [2]. Ghali A., M. F. Daemi, A Probality Distribution for Shape Description, Recognition Engineering Group, United 2. Luas objek yang digunakan dalam pengambangan Kingdom. tidak sama untuk setiap perbesaran yang digunakan pada mikroskop. Untuk perbesaran [3]. Hanselman, D., B. Littlefield, Mastering MATLAB 5: A Comprehensive Tutorial and Reference, Prentice Hall, New 1.000 kali digunakan luas objek 576 piksel dan Jersey, 1996 untuk perbesaran 400 kali digunakan luas objek [4]. http://www.csb.yale.edu/userguides/datamanip/matlab/help/ 144 piksel. pdf_doc/images/ images_tb.pdf 3. Nilai estimasi sel darah merah dalam satu mulimeter kubik hanya berlaku untuk citra sel [5]. Isnanto, R. R., Analisis Kuantitatif Data Citra Sel Darah, Jurusan Teknik Elektro Universitas Gajah Mada, darah dengan perbesaran 1.000 kali. Yogyakarta, 1994 4. Berdasarkan penilaian responden terhadap kuesioner dapat disimpulkan hal-hal sebagai [6]. Jain, A. K., Fundamentals of Digital Image Processing, Prentice Hall, New Delhi, 1995 berikut. a. program mudah digunakan [7]. Kimball, J. W., Biologi – Jilid 2, ed.2, Erlangga, Jakarta, 1990 b. tampilan program bagus c. bahasa yang digunakan mudah dimengerti [8]. Kutulakos, K. N., Shape from the Light Field Boundary, d. tombol-tombol yang digunakan sudah sesuai University of Rochester, New York, 1997 letak dan ukurannya [9]. Lim, J. S., Two-Dimensional Signal and Image Processing, e. perbaikan kesalahan mudah dilakukan bila Prentice-Hall International, Inc., 1990 terjadi kesalahan [10]. Murni, A., Pengantar Pengolahan Citra, PT Elek Media 5. Berdasarkan contoh preparat yang diambil, Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 1992 program menghasilkan nilai estimasi jumlah sel [11]. Purwadhi, S.F.H., Interpretasi Citra Digital, Grasindo, darah merah sebesar 3,9975 juta sel dalam 1 mm3, Jakarta, 2001 sedangkan Blood Cell Counter Sysmex KX-21 [12]. Russ, J. C., The Image Processing Handbook 2nd ed., CRC sebesar 4,79 juta sel dalam 1 mm3. Press Inc., 1994 5.2. Saran [13]. Schalkoff, R. J., Digital Image Processing and Computer 1. Penelitian dapat dilanjutkan untuk mengenali Vision, John Wiley & Sons, New York, 1989 jenis sel darah yang lain seperti sel darah putih, [14]. ………, Buku Pegangan Kuliah Patologi Klinik I Jilid 1, keping darah, dan sebagainya sehingga dapat Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas diketahui kemungkinan penyakit yang diderita Diponegoro, 2000 pasien. [15]. ………, Pengantar Praktikum Patologi Klinik I, 2. Pemotretan preparat sel darah sebaiknya Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, 1997 dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman 6