SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
Download to read offline
Pengolahan Fermentasi,
Penambahan Zat Tinambah,
dan Radiasi Pengion
Terhadap Bahan Pangan
Sejarah Fermentasi
Dahulu fermentasi disebut dengan perombakan
gula menjadi alkohol dan menghasilkan CO2
Reaksinya:
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
Banyak reaksi kimia yang terjadi tanpa
menggunakan gula sebagai substrat dan tanpa
menghasilkan CO2
Fermentasi adalah:
“proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk
menghasilkan metabolit primer dan metabolit sekunder dalam
suatu lingkungan yang dikendalikan”.
Fermentasi merupakan proses pengubahan bahan organik
menjadi bentuk lain yang lebih berguna dengan bantuan
mikroorganisme secara terkontrol. Mikroorganisme yang
terlibat diantaranya adalah bakteri, protozoa, jamur atau
kapang atau fungi dan, ragi atau yeast.
Contoh proses fermentasi adalah pembuatan tape, tempe,
kecap, oncom, roti, brem, keju, dan yogurt.
3 hal yag diperlukan dalam fermentasi
1. Substrat atau Pangan
2. Mikroorganisme / Inokulum
3. Kondisi fermentasi
1. SUBSTRAT
Dapat Berupa Makanan Padat Dan Makanan Cair,
Yang Sudah Dimasak Maupun Bahan Makanan
Cocok Untuk Ditumbuhi Oleh Jenis
Mikroorganisme Tertentu
2. Komponen substrat
air
sumber karbon
Contoh : Pati, Selulosa, Molase, Ekstrak malt
Minyak Nabati
sumber nitrogen
Contoh : corn steep liquor, yeast extract, pepton, soya
bean meal
mineral dan vitamin
Marudut, MPS 6
MIKROORGANISME DALAM
FERMENTASI
1.BAKTERI, contoh:
§ Pembuatan ikan asin (bakteri halofilik)
§ Pembuatan yoghurt (Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus)
§ Pembuatan yakult (Lactobacillus casei Shirota strain)
§ Pembuatan nata de coco (Acetobacter xylinum)
§ Pembuatan sawi asin (Leuconostoc)
§ Cuka (Acetobacter acetii)
KAPANG
a. Pembuatan tempe : Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae
b. Pembuatan oncom :
- Monilia sitophila (oncom merah)
- Rhizopus oligosphorus (oncom hitam)
c. Pembuatan keju: Penicillium requiforti dan Penicillium camemberti
d. Pembuatan angkak: Monascuss sp
a. Pembuatan anggur: Saccharomyces cerevisiae
b. Pembuatan brem: Saccharomyces cerevisiae
c. Pembuatan roti:Saccharomyces cerevisiae
Khamir
Marudut, MPS 8
3. KONDISI FERMENTASI
a. AEROBIK, MISALNYA:
- pembuatan asam cuka dari air kelapa
atau nira
- pembuatan ikan asin
- pembuatan tauco
- pembuatan peuyeum
b. SEMI ANAEROBIK, MISALNYA:
- pembuatan tape
- pembuatan tempe
- pembuatan roti
Marudut, MPS 9
c. ANAEROBIK, MISALNYA:
- pembuatan sawi asin
- pembuatan kimchii
- pembuatan sauerkraut
- pembuatan anggur
- pembuatan brem
- pembuatan yakult
- pembuatan yoghurt
Manfaat Fermentasi :
Dapat menghilangkan atau mengurangi zat
antinutrisi
Dapat meningkatkan kandungan nutrisi
Dapat meningkatkan kecernaan
Dapat menaikkan tingkat kesehatan, lebih
menyehatkan,
Dapat menaikkan waktu simpan, tahan lama,
awet
Dapat memiliki nilai jual lebih tinggi
Fermentasi Pangan
Makanan fermentasi adalah makanan yg dibuat dg
bantuan mikrobia atau enzim sehingga mengalami
perubahan secara biokimiawi yg dikehendaki dan
dpt memberikan ciri spesifik mknan tsb.
Proses fermentasi lbh efisien dibanding
pengawetan lain krn meggunakan energi yg rendah.
Pertumbuhan Mikroba
§ Pertumbuhan pada organisme yang makro merupakan proses bertambahnya
ukuran atau subtansi atau masa zat suatu organisme,
Misal : bertambah tinggi, bertambah besar
§ Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan
koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni yang semakin besar
§ Pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
Waktu generasi
Adalah : Selang waktu yang dibutuhkan sel untuk membelah
diri
Tiap spesies bakteri memiliki waktu generasi yang berbeda-
beda,
Contoh: Escherichia coli, bakteri umum yang dijumpai di
saluran pencernaan dan di tempat lain, memiliki waktu
generasi 15-20 menit
Pembelahan biner sel bakteri
Tabel pembelahan biner bakteri setian 15
menit
Hubungan antara pertambahan sel dengan waktu
adalah berbentuk geometrik eksponensial dengan
rumus 2n
0’ 15’ 30’ 45’ 60’ 75’ 90’ 105’ 120’ 135’
1 sel 2 sel 4 sel 8 sel 16 sel 32 sel 64 sel 128 sel 256 sel 512 sel
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Kurva pertumbuhan bakteri
Kurva tumbuh bakteri dibuat untuk menggambarkan
karakteristik pertumbuhan bakteri dalam suatu medium
Ada 4 fase, yaitu :
1. Fase lag
2. Fase log
(eksponensial)
3. Fase stasioner
4. Fase kematian
Kurva pertumbuhan bakteri
Fase Lag
Pada fase tidak terjadi penambahan jumlah sel, tetapi aktivitas
metabolisme sedang berlangsung untuk persiapan pembelahan sel.
Disebut juga sebagai fase adaptasi (penyesuaian)
Fase Log (Eksponensial)
Pola pertumbuhan yang seimbang dan cepat. Sel-sel bakteri
membelah secara teratur dengan laju yang konstan, tergantung pada
komposisi medium kultur dan kondisi inkubasi sampai nutrien habis.
Kurva pertumbuhan bakteri
Fase stasioner
Terjadi penumpukan racun akibat metabolisme sel dan
kandungan nutrien mulai habis, akibatnya terjadi kompetisi nutrisi
sehingga beberapa sel mati sedangkan yang lainnya tetap hidup.
Pada fase ini bakteri masih melakukan aktivitas memproduksi
metabolit sekunder seperti antibiotik.
Fase Kematian
Grafik menunjukkan penurunan secara tajam karena merupakan
akhir dari suatu individu yang kembali ke titik awal.
Temperatur optimum untuk
pertumbuhan mikroba
Psikropiles (dingin) : 0 C
- 20 C,
optimum 15 C
Mesopiles (moderat) : 20 C
- 40 C
Termopiles (panas) : 40 C
- 100 C
pH
pH berpengaruh terhadap sel dengan mempengaruhi metabolisme
Umumnya bakteri tumbuh pada pH 6,5 - pH 7,5
Sedikit bakteri yang hidup pada pH di bawah 4,0
a. Acidophiles, fungi, thiobacillus pH 2,0 – 5,0
b. Alkaliphilic, prokaryot, spesies bacillus, juga halophilic ,pH8,4 – 9,5
c. Neurofil, tumbuh pada pH 5,5 – 8,0
— Keberadaan mikroorganisme di lingkungan dapat dipengaruhi oleh kepekatan
suspensi/cairan di lingkungan.
— Bila kepekatan suspensi di lingkungan tinggi maka isi sel akan ke luar.
Sebaliknya kepekatan suspensi di lingkungan rendah maka akan terjadi
pergerakan massa cair ke dalam sel
Tekanan Osmotik
Tonisitas
n Isotonik (0,85% NaCl)
n hipertonik
n hipotonik
Faktor lingkungan yang menghambat
pertumbuhan mikroba
Kekurangan makanan, air, atau nutrisi
Populasi yang terlalu padat
Akumulasi metabolit yang tidak berguna
Kekurangan oksigen
Perubahan pH
Temperatur
Fermentasi Pangan
Mknan fermentasi adalah mknan yg dibuat
dg bantuan mikrobia atau enzim sehingga
mengalami perubahan secara biokimiawi yg
dikehendaki dan dpt memberikan ciri
spesifik mknan tsb.
Proses fermentasi lbh efisien dibanding
pengawetan lain krn mgnkan energi yg
Manfaat fermentasi makanan
Makanan akan lebih bergizi
Lebih mudah dicerna
Lebih aman
Memberikan flavor yang lebih baik
Mikrobia yg digunakan utk proses
fermentasi tergantung pada :
Aktivitas air
pH
Suhu
Komposisi bahan dasar
Adanya zat-zat yang bersifat mendukung
Jenis mo yg dominan dlm fermentasi :
Jamur: Amylomyces, Aspergillus, Monascus,
Neurospora, Rhizopus, Mucor
Bakteri : gol BAL meliputi Pediococcus,
Leuconostoc, Lactobacillus, bakteri asam
asetat – Acetobacter, gol Bacillus
Yeast : Saccharomyces, Candida,
Endomycopsis, Torulopsis
Penggolongan makanan fermentasi
berdasarkan mo yg berperanan :
Homofermentasi à hanya 1 jenis spesies mo, cth tempe : Rhizopus
oligosporus
Heterofermentasi à lbh dari 1 jenis mo dari spesies yg berbeda,
cth pada ragi tdpt jamur Amylomyces, yeast Endomycopsis dan
Saccharomyces
Homomultifermentasi à 2 atau lbh strain dari spesies yg sama cth
yogurt kedelai perlu 2 strain L. acidophilus yg berbeda
peranannya.
Polifermentasi à dilakukan sejml mo dari strain & spesies yg
berbeda, mrpk tipe ferm mknan tradisional yg alami
Beberapa mknan fermentasi yang
tergolong homofermentatif
Oncom à ferm dari bungkil kcg tnh oleh
Neurospora intermedia
Shofu à tofu yg difermentasi jamur
Actinomucor elegans
Tempe à biji kedelai oleh jamur Rhizopus
oligosporus
Heterofermentatif
Tape à jamur Amylomyces, yeast Saccharomyces, Endomycopsis atau
Candida
Teh à yeast Saccharomyces bisporus, Candida sp, bakteri asam asetat
Kecap à Aspergillus oryzae atau A. sojae serta yeast dan bakteri sbg
pbtk flavor yg khas
Shoyu (soy sauce) : sama dg kecap hanya ditambah gandum
Tauco à A. oryzae
Miso à spt tauco tapi kedelai dihancurkan sblm difermentasi, A. sojae,
A. oryzae
Sake à beras ketan A. oryzae dan S. cerevisae
Sauerkraut & pickle à BAL, Leuconostoc mesenteroides, L.
plantarum, L. delbrueckii.
Penggolongan mknan fermentasi berdsrkan
bhn dsr yg digunakan (Campbell-Platt, 1987)
Minuman beralkohol : wine, bir, sake, brem cair
Mknan fermentasi dari serealia : roti, dll
Mknan fermentasi dari susu : keju, kefir, yogurt, dadih
Mknan fermentasi dari ikan : balacan (Phil), terasi
Mknan fermentasi dari sayuran dan buah : sauerkraut, pickle, kimchi,
tempoyak, asinan sawi
Mknan fermentasi dari kacangan : tempe, kecap, oncom, tauco, shoyu,
miso
Mknan fermentasi dari daging : salami (Aus), nham (Thai)
Mknan fermentasi dari bahan berpati : tape ketela, growol, gatot
Mknan fermentasi dari bahan lain : dage dari ampas kelapa, tempe
bongkrek dari ampas kelapa, nata de coco,
Penggolongan mknan fermentasi di negara2
Asia mnrt Steinkraus (1982)
Mknan ferm yg dihslkan berdsrkan proses proteolisis pada protein nabati oleh
aktivitas enzim mikrobia contoh : soy sauce dari China, Shoyu dan miso dari
Jepang, kecap dan tauco dari Ind
Mknan ferm yg dihslkan berdsrkan proses hidrolisis ikan/udang dlm lart garam
pekat misal petis, terasi
Mknan ferm yg dihslkan memp tekstur yg menyerupai daging dari bahan
serealia atau kacang2an sbg substrat misal tempe, oncom
Mknan ferm dg mempergunakan prinsip koji sbg inokulan misal soy sauce,
miso, kecap, tempe, oncom, tape, brem, sake
Mknan ferm yg dihslkan berdsrkan proses yg dpt menghasilkan asam2 organik
sbg hasil utamanya misal kimchi, tape
Mknan ferm yg dihslkan berdsrkan proses fermentasi alkohol misal sake, tape
ketan, tape ketela, brem
Penggolongan lain :
Proses fermentasi yang dapat menghasilkan flavor seperti daging dari protein nabati (soy sauce,
shoyu, kecap, miso/tauco)
Proses fermentasi yang dapat menghasilkan flavor spt daging dari protein hewani (saus ikan,
udang, pasta ikan)
Proses fermentasi yg dpt membentuk tekstur spt daging dari bahan serealia (tempe, oncom)
Proses fermentasi yang ditujukan untuk menaikkan kandungan protein dari bahan berpati (tape
ketan, tape ketela)
Proses fermentasi yg ditujukan untuk memperkaya produk dengan vitamin (tape, tempe, oncom)
Proses fermentasi yg ditujukan utk produksi roti dari bahan bukan gandum
Proses fermentasi yg ditujukan utk mengurangi waktu pemasakan dan bahan bakar yg
dipergunakan (tempe, oncom)
Proses fermentasi yg ditujukan sbg pengawetan dgn biaya yg relatif rendah (pickle, sauerkraut,
kimchi)
Fermentasi Pangan dari Bahan
Protein Nabati
Tempe
Ciri-ciri : warna putih, tekstur kompak,
flavor spesifik
Warna putih disebabkan miselia jamur yg
tumbuh pada permukaan biji kedele
Jamur Rhizopus oligosporus
Sifat-sifat jamur R. oligosporus
Tidak dapat menggunakan sumber karbon dari KH biji kedele spt stakhiosa, rafinosa,
dan sukrosa, ttpi bisa mgnkan sumber C dari glukosa, fruktosa, galaktosa, dan maltosa
Memp aktivitas enzim lipase yg tinggi
Sbg sumber N digunakan garam amonium dan aa spt prolin, glisin, asam aspartat, dan
leusin
Memp aktivitas proteolitik yg tinggi
Tdk memp aktivitas pektinase
Dpt mensintesa komponen antioksidan yi isoflavon
Dpt menghslkan aroma dan flavor spesifik tempe
Dpt menghslkan komponen antibakteri
Dpt menghambat pertumbuhan, sporulasi, dan pembentukan aflatoksin oleh A. flavus
dan A. parasiticus
Dpt menghambat pbtkan toksin oleh Pseudomonas cocovenenans pada pembuatan
tempe bongkrek
Proses pembuatan
Kedele
Pencucian
Perendaman dlm air 24 jam, smp pH 4,5-5,0
Perebusan 1 jam
Penghilangan kulit
Pendinginan sambil dikeringanginkan
Inokulasi
Pembungkusan
Fermentasi 24 jam
Tempe … 1
Bak perendam
Boiler/pemanas
Perebusan
Peragian
Pengemasan
Tempe … 2
Kecap
Kecap dalam masakan berperan sbg penguat flavor
Inokulan : A. oryzae dan A. sojae (dominan), BAL yg
bersifat homofermentatif terutama Pediococcus cerevisiae,
L. delbruekci, dan yeast yg toleran thd garam tinggi
Utk industri RT banyak yg mgnkan inokulan tempe
Yg pertama kali tumbuh adalah BAL (membtk aroma dan
flavor yg spesifik) à menghslkan asam à pH turun à
kondisi opt utk pertumbuhan yeast (menghslkan etanol,
komponen flavor)
Pembuatan kecap
Biji kedelai
Pencucian
Perebusan
Penirisan dan pendinginan
Fermentasi koji/jamur
Pengeringan dan penghilangan miselia jamur
Fermentasi moromi (dlm larutan garam) 2 mg-2 bl
Ekstraksi dan filtrasi
Perebusan, Penambahan gula kelapa dan bumbu
Pembotolan
Kecap
Pembuatan Kecap
Pembuatan tauco
Biji kedelai
Pencucian
Perendaman 12 jam
Penghilangan kulit
Perebusan 1-2 jam
Penirisan dan pendinginan
Pencampuran tpg tapioka/beras 1:2
Inokulasi
Inkubasi 2-5 hari
Perendaman dlm lart garam 20%
Inkubasi 21-30 hari
Tauco mentah
Pemasakan dg penambahan bumbu
Fermentasi sayuran dan buah-buahan
Sayuran dan buah-buahan digarami terlebih
dahulu, kemudian dilanjutkan dg fermentasi
à asinan
Proses fermentasi berlangsung secara
spontan (tanpa starter)
Contoh :
n Tempoyak : fermentasi durian; asinan sawi
Fermentasi Pangan dari Bahan
Protein Hewani
Yoghurt
Susu yg difermentasikan oleh L. bulgaricus
dan S. thermophilus yang memp rasa asam
yg segar dan tekstur semi padat
Mrpk produk khas Eropa akan tetapi di
negara2 lain dpt memp nama yg berbeda
mis jugurt à Turki, dahi à India, dadih à
Indonesia
Pembuatan yogurt scr tradisional
Susu
Homogenisasi 2000-2500 psi
Pasteurisasi 90 oC, 5-15 menit
Pendinginan suhu 40-45 oC
Inokulasi
Inkubasi 40-45 oC smp menggumpal
Pembuatan yogurt
susu ultra low fat 90% (v/v), skim 2% (b/v), gula 10% (b/v), essence 0,3% (b/v)
dicampur
dipasteurisasi 85 o
C, 30 menit
didinginkan 40 o
C
diinokulasi dengan starter 10% (v/v)
tuang ke cup steril @ 50-60 ml
inkubasi 43 o
C, 6-7 jam
disimpan di cool room (4 o
C)
yogurt dingin
Keterangan :
starter dibuat dari campuran kultur L. bulgaricus : S. thermophilus = 1:1 atau
L. bulgaricus : Lactobacillus spp Dad13 : S. thermophilus = 1:1:2 atau
L. bulgaricus : Lactobacillus plantarum Mut7 : S. thermophilus = 1:1:2
Keju
Susu yg diinokulasi oleh mikrobia yg
membentuk asam laktat dan membentuk
curd/jendalan à dipress shg air hilang à
ripening/pematangan
Mikrobia yg digunakan gol bakteri asam
laktat dan jamur ttt misal P. roqueforti
‘Soft’ cheeses
Possess an outer rind composed of hyphae of
Penicillium camemberti and yeast cells of
Geotrichum candidum.
Swiss cheeses
Propionobacter species produce propionic acid
giving these cheeses their distinctive flavour, whilst
the CO2 released makes the characteristic holes.
‘Blue’ cheeses
Veination in blue-cheese results from growth of
Penicillium species, most commonly P.roquefortii
and P.glaucum.
Fermentasi Pangan dari Bahan
Berpati
Fermentasi ketela pohon dan beras
ketan : Tape
Inokulum ragi : yeast & jamur amilolitik,
bakteri asam laktat (BAL)
Yeast & jamur amilolitik akan memecah
pati mjd gula sederhana, fermentasi
dilanjutkan yeast dan BAL
Fermentasi berlangsung 1-2 hari à tekstur
mjd lunak, berair, rasa dan aroma yang
Fermented plant products include:
Bread Saccharomyces cerevisiae converts sugars into
CO2 and ethanol. CO2 expands during baking,
giving an open structure. Amylase breaks down
starch. Proteases digest gluten, altering texture.
Alcohol Saccharomyces cerevisiae (or S.carlsbergensis)
is often used to ferment sugars to alcohol and
CO2 in beer, wine and spirit production.
* In the production of rice wines, filamentous
fungi such as Aspergillus (Saki) and Rhizopus
(Sonti) are used. Other moulds such as Botrytis
may alter the flavour of traditional wines.

More Related Content

Similar to Fermentasi

Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
EriaMarina
 
Fermentasi (autosaved)
Fermentasi (autosaved)Fermentasi (autosaved)
Fermentasi (autosaved)
Defa Itemjelex
 

Similar to Fermentasi (20)

Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
 
ppt bioteknologi
ppt bioteknologippt bioteknologi
ppt bioteknologi
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Biokimia fermentasi
Biokimia fermentasiBiokimia fermentasi
Biokimia fermentasi
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
 
PPT BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_PRODUK TEMPE KACANG KELEDAI.pptx
PPT BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_PRODUK TEMPE KACANG KELEDAI.pptxPPT BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_PRODUK TEMPE KACANG KELEDAI.pptx
PPT BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_PRODUK TEMPE KACANG KELEDAI.pptx
 
Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docx
Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docxPengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docx
Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docx
 
Fermentasi (autosaved)
Fermentasi (autosaved)Fermentasi (autosaved)
Fermentasi (autosaved)
 
BIOTEKNOLOGI.pptx
BIOTEKNOLOGI.pptxBIOTEKNOLOGI.pptx
BIOTEKNOLOGI.pptx
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Dedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptxDedy_Fermentasi 1.pptx
Dedy_Fermentasi 1.pptx
 
BIOTECHNOLOGY.ppt
BIOTECHNOLOGY.pptBIOTECHNOLOGY.ppt
BIOTECHNOLOGY.ppt
 
Kelompok 4 bioteknologi
Kelompok 4 bioteknologiKelompok 4 bioteknologi
Kelompok 4 bioteknologi
 
Biologi kel.5 manfaat bakteri
Biologi kel.5 manfaat bakteriBiologi kel.5 manfaat bakteri
Biologi kel.5 manfaat bakteri
 
SAYURAN_pptx.pptx
SAYURAN_pptx.pptxSAYURAN_pptx.pptx
SAYURAN_pptx.pptx
 
Ppt fembuatan salami
Ppt fembuatan salamiPpt fembuatan salami
Ppt fembuatan salami
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 

More from Syartiwidya Syariful

More from Syartiwidya Syariful (20)

Edible Insects
Edible InsectsEdible Insects
Edible Insects
 
Pengemasan
PengemasanPengemasan
Pengemasan
 
Jasa Boga
Jasa BogaJasa Boga
Jasa Boga
 
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOPRantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
 
Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
 
Kerusakan Pangan
Kerusakan  PanganKerusakan  Pangan
Kerusakan Pangan
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
 
Pengawetan beku
Pengawetan bekuPengawetan beku
Pengawetan beku
 
Manipulasi Genetika.pdf
Manipulasi Genetika.pdfManipulasi Genetika.pdf
Manipulasi Genetika.pdf
 
Apa itu Vitamin?
Apa itu Vitamin?Apa itu Vitamin?
Apa itu Vitamin?
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Apa itu Protein
Apa itu ProteinApa itu Protein
Apa itu Protein
 
Karbohidrat
 Karbohidrat Karbohidrat
Karbohidrat
 
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdf
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdfHubungan gizi dengan kesehatan.pdf
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdf
 
Konsep ilmu gizi
Konsep ilmu giziKonsep ilmu gizi
Konsep ilmu gizi
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil PertanianZat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
 
Pengeringan
PengeringanPengeringan
Pengeringan
 
Pemanggangan
PemangganganPemanggangan
Pemanggangan
 
Penerapan Sanitasi Industri
Penerapan Sanitasi IndustriPenerapan Sanitasi Industri
Penerapan Sanitasi Industri
 

Fermentasi

  • 1. Pengolahan Fermentasi, Penambahan Zat Tinambah, dan Radiasi Pengion Terhadap Bahan Pangan
  • 2. Sejarah Fermentasi Dahulu fermentasi disebut dengan perombakan gula menjadi alkohol dan menghasilkan CO2 Reaksinya: C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 Banyak reaksi kimia yang terjadi tanpa menggunakan gula sebagai substrat dan tanpa menghasilkan CO2
  • 3. Fermentasi adalah: “proses yang memanfaatkan kemampuan mikroba untuk menghasilkan metabolit primer dan metabolit sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan”. Fermentasi merupakan proses pengubahan bahan organik menjadi bentuk lain yang lebih berguna dengan bantuan mikroorganisme secara terkontrol. Mikroorganisme yang terlibat diantaranya adalah bakteri, protozoa, jamur atau kapang atau fungi dan, ragi atau yeast. Contoh proses fermentasi adalah pembuatan tape, tempe, kecap, oncom, roti, brem, keju, dan yogurt.
  • 4. 3 hal yag diperlukan dalam fermentasi 1. Substrat atau Pangan 2. Mikroorganisme / Inokulum 3. Kondisi fermentasi 1. SUBSTRAT Dapat Berupa Makanan Padat Dan Makanan Cair, Yang Sudah Dimasak Maupun Bahan Makanan Cocok Untuk Ditumbuhi Oleh Jenis Mikroorganisme Tertentu
  • 5. 2. Komponen substrat air sumber karbon Contoh : Pati, Selulosa, Molase, Ekstrak malt Minyak Nabati sumber nitrogen Contoh : corn steep liquor, yeast extract, pepton, soya bean meal mineral dan vitamin
  • 6. Marudut, MPS 6 MIKROORGANISME DALAM FERMENTASI 1.BAKTERI, contoh: § Pembuatan ikan asin (bakteri halofilik) § Pembuatan yoghurt (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus) § Pembuatan yakult (Lactobacillus casei Shirota strain) § Pembuatan nata de coco (Acetobacter xylinum) § Pembuatan sawi asin (Leuconostoc) § Cuka (Acetobacter acetii)
  • 7. KAPANG a. Pembuatan tempe : Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae b. Pembuatan oncom : - Monilia sitophila (oncom merah) - Rhizopus oligosphorus (oncom hitam) c. Pembuatan keju: Penicillium requiforti dan Penicillium camemberti d. Pembuatan angkak: Monascuss sp a. Pembuatan anggur: Saccharomyces cerevisiae b. Pembuatan brem: Saccharomyces cerevisiae c. Pembuatan roti:Saccharomyces cerevisiae Khamir
  • 8. Marudut, MPS 8 3. KONDISI FERMENTASI a. AEROBIK, MISALNYA: - pembuatan asam cuka dari air kelapa atau nira - pembuatan ikan asin - pembuatan tauco - pembuatan peuyeum b. SEMI ANAEROBIK, MISALNYA: - pembuatan tape - pembuatan tempe - pembuatan roti
  • 9. Marudut, MPS 9 c. ANAEROBIK, MISALNYA: - pembuatan sawi asin - pembuatan kimchii - pembuatan sauerkraut - pembuatan anggur - pembuatan brem - pembuatan yakult - pembuatan yoghurt
  • 10. Manfaat Fermentasi : Dapat menghilangkan atau mengurangi zat antinutrisi Dapat meningkatkan kandungan nutrisi Dapat meningkatkan kecernaan Dapat menaikkan tingkat kesehatan, lebih menyehatkan, Dapat menaikkan waktu simpan, tahan lama, awet Dapat memiliki nilai jual lebih tinggi
  • 11. Fermentasi Pangan Makanan fermentasi adalah makanan yg dibuat dg bantuan mikrobia atau enzim sehingga mengalami perubahan secara biokimiawi yg dikehendaki dan dpt memberikan ciri spesifik mknan tsb. Proses fermentasi lbh efisien dibanding pengawetan lain krn meggunakan energi yg rendah.
  • 12. Pertumbuhan Mikroba § Pertumbuhan pada organisme yang makro merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu organisme, Misal : bertambah tinggi, bertambah besar § Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni yang semakin besar § Pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
  • 13. Waktu generasi Adalah : Selang waktu yang dibutuhkan sel untuk membelah diri Tiap spesies bakteri memiliki waktu generasi yang berbeda- beda, Contoh: Escherichia coli, bakteri umum yang dijumpai di saluran pencernaan dan di tempat lain, memiliki waktu generasi 15-20 menit
  • 15. Tabel pembelahan biner bakteri setian 15 menit Hubungan antara pertambahan sel dengan waktu adalah berbentuk geometrik eksponensial dengan rumus 2n 0’ 15’ 30’ 45’ 60’ 75’ 90’ 105’ 120’ 135’ 1 sel 2 sel 4 sel 8 sel 16 sel 32 sel 64 sel 128 sel 256 sel 512 sel 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
  • 16. Kurva pertumbuhan bakteri Kurva tumbuh bakteri dibuat untuk menggambarkan karakteristik pertumbuhan bakteri dalam suatu medium Ada 4 fase, yaitu : 1. Fase lag 2. Fase log (eksponensial) 3. Fase stasioner 4. Fase kematian
  • 17. Kurva pertumbuhan bakteri Fase Lag Pada fase tidak terjadi penambahan jumlah sel, tetapi aktivitas metabolisme sedang berlangsung untuk persiapan pembelahan sel. Disebut juga sebagai fase adaptasi (penyesuaian) Fase Log (Eksponensial) Pola pertumbuhan yang seimbang dan cepat. Sel-sel bakteri membelah secara teratur dengan laju yang konstan, tergantung pada komposisi medium kultur dan kondisi inkubasi sampai nutrien habis.
  • 18. Kurva pertumbuhan bakteri Fase stasioner Terjadi penumpukan racun akibat metabolisme sel dan kandungan nutrien mulai habis, akibatnya terjadi kompetisi nutrisi sehingga beberapa sel mati sedangkan yang lainnya tetap hidup. Pada fase ini bakteri masih melakukan aktivitas memproduksi metabolit sekunder seperti antibiotik. Fase Kematian Grafik menunjukkan penurunan secara tajam karena merupakan akhir dari suatu individu yang kembali ke titik awal.
  • 19. Temperatur optimum untuk pertumbuhan mikroba Psikropiles (dingin) : 0 C - 20 C, optimum 15 C Mesopiles (moderat) : 20 C - 40 C Termopiles (panas) : 40 C - 100 C
  • 20. pH pH berpengaruh terhadap sel dengan mempengaruhi metabolisme Umumnya bakteri tumbuh pada pH 6,5 - pH 7,5 Sedikit bakteri yang hidup pada pH di bawah 4,0 a. Acidophiles, fungi, thiobacillus pH 2,0 – 5,0 b. Alkaliphilic, prokaryot, spesies bacillus, juga halophilic ,pH8,4 – 9,5 c. Neurofil, tumbuh pada pH 5,5 – 8,0 — Keberadaan mikroorganisme di lingkungan dapat dipengaruhi oleh kepekatan suspensi/cairan di lingkungan. — Bila kepekatan suspensi di lingkungan tinggi maka isi sel akan ke luar. Sebaliknya kepekatan suspensi di lingkungan rendah maka akan terjadi pergerakan massa cair ke dalam sel Tekanan Osmotik
  • 21. Tonisitas n Isotonik (0,85% NaCl) n hipertonik n hipotonik
  • 22. Faktor lingkungan yang menghambat pertumbuhan mikroba Kekurangan makanan, air, atau nutrisi Populasi yang terlalu padat Akumulasi metabolit yang tidak berguna Kekurangan oksigen Perubahan pH Temperatur
  • 23. Fermentasi Pangan Mknan fermentasi adalah mknan yg dibuat dg bantuan mikrobia atau enzim sehingga mengalami perubahan secara biokimiawi yg dikehendaki dan dpt memberikan ciri spesifik mknan tsb. Proses fermentasi lbh efisien dibanding pengawetan lain krn mgnkan energi yg
  • 24. Manfaat fermentasi makanan Makanan akan lebih bergizi Lebih mudah dicerna Lebih aman Memberikan flavor yang lebih baik
  • 25. Mikrobia yg digunakan utk proses fermentasi tergantung pada : Aktivitas air pH Suhu Komposisi bahan dasar Adanya zat-zat yang bersifat mendukung
  • 26. Jenis mo yg dominan dlm fermentasi : Jamur: Amylomyces, Aspergillus, Monascus, Neurospora, Rhizopus, Mucor Bakteri : gol BAL meliputi Pediococcus, Leuconostoc, Lactobacillus, bakteri asam asetat – Acetobacter, gol Bacillus Yeast : Saccharomyces, Candida, Endomycopsis, Torulopsis
  • 27. Penggolongan makanan fermentasi berdasarkan mo yg berperanan : Homofermentasi à hanya 1 jenis spesies mo, cth tempe : Rhizopus oligosporus Heterofermentasi à lbh dari 1 jenis mo dari spesies yg berbeda, cth pada ragi tdpt jamur Amylomyces, yeast Endomycopsis dan Saccharomyces Homomultifermentasi à 2 atau lbh strain dari spesies yg sama cth yogurt kedelai perlu 2 strain L. acidophilus yg berbeda peranannya. Polifermentasi à dilakukan sejml mo dari strain & spesies yg berbeda, mrpk tipe ferm mknan tradisional yg alami
  • 28. Beberapa mknan fermentasi yang tergolong homofermentatif Oncom à ferm dari bungkil kcg tnh oleh Neurospora intermedia Shofu à tofu yg difermentasi jamur Actinomucor elegans Tempe à biji kedelai oleh jamur Rhizopus oligosporus
  • 29. Heterofermentatif Tape à jamur Amylomyces, yeast Saccharomyces, Endomycopsis atau Candida Teh à yeast Saccharomyces bisporus, Candida sp, bakteri asam asetat Kecap à Aspergillus oryzae atau A. sojae serta yeast dan bakteri sbg pbtk flavor yg khas Shoyu (soy sauce) : sama dg kecap hanya ditambah gandum Tauco à A. oryzae Miso à spt tauco tapi kedelai dihancurkan sblm difermentasi, A. sojae, A. oryzae Sake à beras ketan A. oryzae dan S. cerevisae Sauerkraut & pickle à BAL, Leuconostoc mesenteroides, L. plantarum, L. delbrueckii.
  • 30. Penggolongan mknan fermentasi berdsrkan bhn dsr yg digunakan (Campbell-Platt, 1987) Minuman beralkohol : wine, bir, sake, brem cair Mknan fermentasi dari serealia : roti, dll Mknan fermentasi dari susu : keju, kefir, yogurt, dadih Mknan fermentasi dari ikan : balacan (Phil), terasi Mknan fermentasi dari sayuran dan buah : sauerkraut, pickle, kimchi, tempoyak, asinan sawi Mknan fermentasi dari kacangan : tempe, kecap, oncom, tauco, shoyu, miso Mknan fermentasi dari daging : salami (Aus), nham (Thai) Mknan fermentasi dari bahan berpati : tape ketela, growol, gatot Mknan fermentasi dari bahan lain : dage dari ampas kelapa, tempe bongkrek dari ampas kelapa, nata de coco,
  • 31. Penggolongan mknan fermentasi di negara2 Asia mnrt Steinkraus (1982) Mknan ferm yg dihslkan berdsrkan proses proteolisis pada protein nabati oleh aktivitas enzim mikrobia contoh : soy sauce dari China, Shoyu dan miso dari Jepang, kecap dan tauco dari Ind Mknan ferm yg dihslkan berdsrkan proses hidrolisis ikan/udang dlm lart garam pekat misal petis, terasi Mknan ferm yg dihslkan memp tekstur yg menyerupai daging dari bahan serealia atau kacang2an sbg substrat misal tempe, oncom Mknan ferm dg mempergunakan prinsip koji sbg inokulan misal soy sauce, miso, kecap, tempe, oncom, tape, brem, sake Mknan ferm yg dihslkan berdsrkan proses yg dpt menghasilkan asam2 organik sbg hasil utamanya misal kimchi, tape Mknan ferm yg dihslkan berdsrkan proses fermentasi alkohol misal sake, tape ketan, tape ketela, brem
  • 32. Penggolongan lain : Proses fermentasi yang dapat menghasilkan flavor seperti daging dari protein nabati (soy sauce, shoyu, kecap, miso/tauco) Proses fermentasi yang dapat menghasilkan flavor spt daging dari protein hewani (saus ikan, udang, pasta ikan) Proses fermentasi yg dpt membentuk tekstur spt daging dari bahan serealia (tempe, oncom) Proses fermentasi yang ditujukan untuk menaikkan kandungan protein dari bahan berpati (tape ketan, tape ketela) Proses fermentasi yg ditujukan untuk memperkaya produk dengan vitamin (tape, tempe, oncom) Proses fermentasi yg ditujukan utk produksi roti dari bahan bukan gandum Proses fermentasi yg ditujukan utk mengurangi waktu pemasakan dan bahan bakar yg dipergunakan (tempe, oncom) Proses fermentasi yg ditujukan sbg pengawetan dgn biaya yg relatif rendah (pickle, sauerkraut, kimchi)
  • 33. Fermentasi Pangan dari Bahan Protein Nabati
  • 34. Tempe Ciri-ciri : warna putih, tekstur kompak, flavor spesifik Warna putih disebabkan miselia jamur yg tumbuh pada permukaan biji kedele Jamur Rhizopus oligosporus
  • 35. Sifat-sifat jamur R. oligosporus Tidak dapat menggunakan sumber karbon dari KH biji kedele spt stakhiosa, rafinosa, dan sukrosa, ttpi bisa mgnkan sumber C dari glukosa, fruktosa, galaktosa, dan maltosa Memp aktivitas enzim lipase yg tinggi Sbg sumber N digunakan garam amonium dan aa spt prolin, glisin, asam aspartat, dan leusin Memp aktivitas proteolitik yg tinggi Tdk memp aktivitas pektinase Dpt mensintesa komponen antioksidan yi isoflavon Dpt menghslkan aroma dan flavor spesifik tempe Dpt menghslkan komponen antibakteri Dpt menghambat pertumbuhan, sporulasi, dan pembentukan aflatoksin oleh A. flavus dan A. parasiticus Dpt menghambat pbtkan toksin oleh Pseudomonas cocovenenans pada pembuatan tempe bongkrek
  • 36. Proses pembuatan Kedele Pencucian Perendaman dlm air 24 jam, smp pH 4,5-5,0 Perebusan 1 jam Penghilangan kulit Pendinginan sambil dikeringanginkan Inokulasi Pembungkusan Fermentasi 24 jam
  • 37. Tempe … 1 Bak perendam Boiler/pemanas Perebusan
  • 40. Kecap Kecap dalam masakan berperan sbg penguat flavor Inokulan : A. oryzae dan A. sojae (dominan), BAL yg bersifat homofermentatif terutama Pediococcus cerevisiae, L. delbruekci, dan yeast yg toleran thd garam tinggi Utk industri RT banyak yg mgnkan inokulan tempe Yg pertama kali tumbuh adalah BAL (membtk aroma dan flavor yg spesifik) à menghslkan asam à pH turun à kondisi opt utk pertumbuhan yeast (menghslkan etanol, komponen flavor)
  • 41. Pembuatan kecap Biji kedelai Pencucian Perebusan Penirisan dan pendinginan Fermentasi koji/jamur Pengeringan dan penghilangan miselia jamur Fermentasi moromi (dlm larutan garam) 2 mg-2 bl Ekstraksi dan filtrasi Perebusan, Penambahan gula kelapa dan bumbu Pembotolan Kecap
  • 43. Pembuatan tauco Biji kedelai Pencucian Perendaman 12 jam Penghilangan kulit Perebusan 1-2 jam Penirisan dan pendinginan Pencampuran tpg tapioka/beras 1:2 Inokulasi Inkubasi 2-5 hari Perendaman dlm lart garam 20% Inkubasi 21-30 hari Tauco mentah Pemasakan dg penambahan bumbu
  • 44. Fermentasi sayuran dan buah-buahan Sayuran dan buah-buahan digarami terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dg fermentasi à asinan Proses fermentasi berlangsung secara spontan (tanpa starter) Contoh : n Tempoyak : fermentasi durian; asinan sawi
  • 45. Fermentasi Pangan dari Bahan Protein Hewani
  • 46. Yoghurt Susu yg difermentasikan oleh L. bulgaricus dan S. thermophilus yang memp rasa asam yg segar dan tekstur semi padat Mrpk produk khas Eropa akan tetapi di negara2 lain dpt memp nama yg berbeda mis jugurt à Turki, dahi à India, dadih à Indonesia
  • 47. Pembuatan yogurt scr tradisional Susu Homogenisasi 2000-2500 psi Pasteurisasi 90 oC, 5-15 menit Pendinginan suhu 40-45 oC Inokulasi Inkubasi 40-45 oC smp menggumpal
  • 48. Pembuatan yogurt susu ultra low fat 90% (v/v), skim 2% (b/v), gula 10% (b/v), essence 0,3% (b/v) dicampur dipasteurisasi 85 o C, 30 menit didinginkan 40 o C diinokulasi dengan starter 10% (v/v) tuang ke cup steril @ 50-60 ml inkubasi 43 o C, 6-7 jam disimpan di cool room (4 o C) yogurt dingin Keterangan : starter dibuat dari campuran kultur L. bulgaricus : S. thermophilus = 1:1 atau L. bulgaricus : Lactobacillus spp Dad13 : S. thermophilus = 1:1:2 atau L. bulgaricus : Lactobacillus plantarum Mut7 : S. thermophilus = 1:1:2
  • 49. Keju Susu yg diinokulasi oleh mikrobia yg membentuk asam laktat dan membentuk curd/jendalan à dipress shg air hilang à ripening/pematangan Mikrobia yg digunakan gol bakteri asam laktat dan jamur ttt misal P. roqueforti
  • 50. ‘Soft’ cheeses Possess an outer rind composed of hyphae of Penicillium camemberti and yeast cells of Geotrichum candidum. Swiss cheeses Propionobacter species produce propionic acid giving these cheeses their distinctive flavour, whilst the CO2 released makes the characteristic holes. ‘Blue’ cheeses Veination in blue-cheese results from growth of Penicillium species, most commonly P.roquefortii and P.glaucum.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56. Fermentasi Pangan dari Bahan Berpati
  • 57. Fermentasi ketela pohon dan beras ketan : Tape Inokulum ragi : yeast & jamur amilolitik, bakteri asam laktat (BAL) Yeast & jamur amilolitik akan memecah pati mjd gula sederhana, fermentasi dilanjutkan yeast dan BAL Fermentasi berlangsung 1-2 hari à tekstur mjd lunak, berair, rasa dan aroma yang
  • 58. Fermented plant products include: Bread Saccharomyces cerevisiae converts sugars into CO2 and ethanol. CO2 expands during baking, giving an open structure. Amylase breaks down starch. Proteases digest gluten, altering texture. Alcohol Saccharomyces cerevisiae (or S.carlsbergensis) is often used to ferment sugars to alcohol and CO2 in beer, wine and spirit production. * In the production of rice wines, filamentous fungi such as Aspergillus (Saki) and Rhizopus (Sonti) are used. Other moulds such as Botrytis may alter the flavour of traditional wines.