2. KEMASAN ???
Suatu wadah dengan
bentuk tertentu dan
kekuatan yang
memadai sehingga
mampu melindungi
produk dan sampai
ke tangan konsumen
dalam kondisi baik.
3. Fungsi Kemasan
1. Mewadahi produk selama proses pendistribusian
2. Melindungi dan mengawetkan produk.
3. Identitas produk (label).
4. Meningkatkan efisiensi.
5. Melindungi pengaruh buruk dari luar.
6. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk.
7. Menambah daya tarik calon pembeli.
8. Sarana informasi dan iklan.
9. Memberi kenyamanan bagi pemakai.
4. Syarat Bahan Pengemas
• Aman tidak mengandung senyawa beracun
• Tidak atau menimbulkan reaksi terhadap
makanan didalamnya,
• Menjamin keutuhan dan keaslian makanan
didalamnya.
• Tahan terhadap perlakuan selama pengolahan,
pengangkutan dan peredaran
• Harganya murah
• Praktis,dan mudah dibawa.
6. Klasifikasi Kemasan
Frekwensi pemakaian (sekali pakai/disposable, pemakaian
berulang)
Struktur sistem kemas (kemasan primer, sekunder, dan tersier)
Sifat kekakuan bahan kemasan (fleksibel, semi fleksibel, dan
kaku)
Sifat perlindungan terhadap lingkungan (tahan uap dan gas,
tahan cahaya, dan tahan suhu tinggi).
Tingkat kesiapan pakai (siap pakai, dan wadah siap dirakit).
7. Jenis Bahan Pengemas
1. Kertas,
2. Plastik,
3. Kaleng,
4. Gelas/Kaca,
5. Daun dan lain sebagainya.
8. Kertas
Ø Tidak mudah robek
Ø Bukan untuk produk cair
Ø Tidak dapat dipanaskan
Ø fleksibel
KOMPOSIT
(KERTAS/PLAS
TIK)
Ø Lebih kuat
Ø Tidak transparant
Ø Proses masal
Ø Pengisian aseptis
Ø Khusus cairan
Ø Non biodegradable
9. Plastik
Keunggulan Plastik sebagai kemasan:
1. Mudah didapat dan tersedia dengan beragam ukuran
yang diinginkan
2. Harga relatif murah
3. Bersifat lentur, kuat, permukaannya halus, berwarna
bening (tembus pandang)
4. praktis (ringan sehingga mudah dibawa).
Kekurangannya :
1. Ada yang tidak tahan terhadap panas
2. Tidak dapat melindungi bentuk fisik produk dari
kerusakan.
3. Bahan polimer penyusun plastik dalam keadaan panas
akan rusak dan mengkontaminasi produk.
4. Mudah pecah.
10. Kemasan Gelas
Ø Berat
Ø Mudah pecah
Ø Mahal
Ø Non biodegradable
Ø Dapat dipanaskan
Ø Transparant
Ø Bentuk tetap
Ø Proses masal
Ø Dapat di daur ulang
11. Kemasan Logam/Kaleng
Ø Bentuk tetap
Ø Ringan
Ø Dapat dipanaskan
Ø Proses masal (bahan padat atau
cair)
Ø Tidak transparan
Ø Dapat bermigrasi ke dalam
makanan yang di kemas
Ø Non biodegradable
Ø Tidak dapat didaur ulang.
12.
13. Botol Kecap Botol Saus Sambal Botol Air Mineral Botol Minuman Ringan
19. PRO DAN KONTRA BAHAYA STYROFOAM
Menurut Global Harmonized
System, batas maksimum
kandungan styren yang aman
adalah 5000 part per million
(ppm). Sementara dari penelitian
Badan Pengawasan Obat dan
Makanan, styrofoam yang
digunakan untuk membungkus
makanan yang beredar di tengah
masyarakat hanya
mengandung styren sebesar 49
ppm
Batas aman adalah 1000 ppm
sesuai dengan Peraturan Badan
POM No. 20 Tahun 2019 tentang
Kemasan Pangan yang telah
ditetapkan pada tanggal 26 Juli
2019
21. Perhatian !!!
• Harus bijak dalam menggunakan plastik,
khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya
memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan
hanya sekali pakai!
• Akan aman bila menggunakan plastik dengan
kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)
• Waspadai kontaminasi zat warna plastik (kresek
hasil daur ulang) thd makanan . Zat pewarna
hitam ini kalau terkena panas, bisa terurai,
terdegradasi menjadi bentuk zat radikal
beracun yang berbahaya bagi kesehatan
(penyebab kanker).
22. 22
Ø Tidak dianjurkan digunakan sebagai wadah
makanan siap santap, terutama yang
berminyak/berlemak atau mengandung
alkohol, terlebih dalam keadaan panas.
Ø Menyebabkan kanker karena
mengandung logam berat, dalam proses
pembuatannya ditambahkan penstabil seperti
senyawa timbal (Pb), kadmium (Cd), timah
putih (Sn) atau lainnya untuk mencegah
kerusakan PVC. Bahkan agar lentur atau
fleksibel, kadang-kadang ditambahkan
senyawa ester ftalat, ester adipat, dll.
Ø Kantong kresek biasanya jenis PVC (kode
03) dan telah berkali-kali mengalami
proses daur ulang (4-5 kali untuk kresek
hitam)
Ø Plastik yang bening putih terbuat dari
bahan LDPE, (Low Density Polyethylene)
atau HDPE grade satu. Jenis plastik ini
masih virgin dan belum ada campuran zat
apapun dari proses daur ulang
Jika sampah-sampah kantong plastik
beserta sisa makanan dibakar akan
memproduksi dioksin dan furan. Zat
tersebut dalam konsentrasi kecil saja bisa
menyebabkan kematian. Selanjutnya
terjadi paparan zat dioksin yang apabila
dihirup manusia dalam waktu singkat
akan menimbulkan reaksi batuk, sesak
napas, dan pusing. Gejala tersebut adalah
respons tubuh saat terpapar zat
berbahaya. Kemudian, paparan dioksin
pada jangka panjang diketahui bisa
memicu kanker.
23. Penjelasan Badan POM tentang Kantong
Plastik
1. Sebagian besar kantong plastik kresek merupakan hasil daur ulang
plastik.
2. Plastik daur ulang tersebut umumnya berasal dari limbah wadah bekas
produk pangan, bahan kimia, pestisida, kotoran hewan atau manusia, dll.
Dalam proses pembuatan juga menggunakan bahan kimia yang
berbahaya bagi kesehatan.
3. Dihimbau untuk tidak menggunakan kantong plastik kresek daur ulang
untuk mewadahi langsung berbagai jenis bahan baku pangan misalnya
daging, ikan, dll, serta berbagai jenis makanan siap santap.
4. Jenis bahan plastik yang relatif aman digunakan untuk makanan: HDPE,
LDPE, Polietilen Tereftalat (PET), dan Polipropilen (PP) dan yang
mencantumkan logo tara pangan berupa simbol berbentuk gelas dan
garpu serta memperhatikan petunjuk penggunaan dari produsen.
24. KIAT MEMILIH KEMASAN PANGAN & HAL YG PERLU
DIHINDARI
11/5/23
LIK-SBY 24
• Utamakan menggunakan kemasan dr kaca/gelas/keramik
• Pilih kemasan yg mencantumkan kata “aman utk pangan”
“Food Safe”, For Food Use”, Food Grade”, “logo tara
pangan”
• Pilih kemasan plastik yg wrnnya tdk menclok
• Tidak terkecoh dng harga murah
• Hindari penggunaan kantong plastik kresek berwrn
terutama warna hitam utk membungkus makanan siap
santap
• Ikuti petunjuk pemakaian yg disarankan oleh produsen
• Pilih kemasan yg mencantumkan identitas produsen
25. KIAT MEMILIH KEMASAN PANGAN & HAL YG PERLU
DIHINDARI
11/5/23
LIK-SBY 25
• Jika direbus selama kira kira 1 jam terjadi
perubahan bentuk
• Jika dibakar dengan nyala api langsung terjadi
pelepuhan dan melepaskan bau tajam/menyengat
• Harganya jauh lebih murah
• Tidak mencantumkan kode daur ulang,logo tara
pangan, food grade, for food use
Khusus utk peralatan makan melamin
26. Peraturan BPOM No. 20 Tahun
2019 tentang kemasan pangan
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
24/MIND/PER/2/2010 tentang
Pencantuman Logo Tara Pangan dan
Kode Daur Ulang Kemasan Plastik
Peraturan ini mewajibkan pada setiap
kemasan pangan plastik yang berasal
dari hasil produksi dalam negeri atau
impor wajib mencantumkan logo tara
pangan dan kode daur ulang. Selain itu
dalam Peraturan ini pelaku usaha yang
memproduksi kemasan wajib
menyampaikan informasi yang benar
mengenai jenis bahan baku plastik
kemasan pangan, dan mencantumkan
logo dan kode daur ulang.