SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
1. Pengertian Mikrobiologi Industri
Adalah suatu proses produksi mikroorganisme dalam jumlah besar dalam kondisi
terkendali dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
dan bermanfaat. Dilihat dari sudut industri, mikroorganisme merupakan “pabrik zat kimia”
yang mampu melakukan perubahan yang dikehendaki. Mikroorganisme merombak bahan
mentah (substrat) menjadi suatu produk baru :
Substrat + Mikroorganisme : Produk baru
Substrat : karbohidrat, pati, molasses, limbah hasil pertanian, tebu, ubi dsb.
Mikroorganisme : bakteri, jamur, yis dll.
Produk baru : enzim, alcohol, antibiotic, vitamin, hormone steroid, asam amino,
asam organic, protein sel tunggal.
Kelebihan mikroorganisme sebagai sumber industri :
1. Mikroba tumbuh dengan cepat (dimana dalam waktu 20 – 30 menit mikroba sudah dapat
berkembang biak),
2. Tidak memerlukan lahan yang luas,
3. Tidak dipengaruhi iklim, mudah dikendalikan,
4. Secara genetic mikroba mudah dimodifikasi sesuai dengan kehendak,
5. Mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai limbah yang memiliki nilai ekonomi
rendah untuk diubah menjadi bahan dengan nilai ekonomi tinggi.
6. Dalam suatu reaksi, memang mesti harus menggunakan mikroba (tidak dapat digantikan
oleh zat kimia).
Syarat mikroba sebagai bahan industri :
1. Mempunyai produktifitas yang tinggi.
2. Berupa biakan murni yang telah diketahui sifat-sifatnya. Untuk menjaga agar biakan
tetap murni dalam proses, maka kondisi lingkungan harus dijaga steril.
3. Unggul. Pada kondisi fermentasi yang diberikan, mikroba harus mampu menghasilkan
perubahan-perubahan yang dikehendaki secara cepat dengan produksi yang tinggi.
4. Stabil. Tidak mudah mengalami perubahan atau mutasi akibat perubahan lingkungan.
5. Tidak pathogen, bagi manusia maupun binatang. Jika digunakan, mikroba pathogen
harus dijaga agar tidak menimbulkan akibat samping pada lingkungan.
Beberapa mikroba penting yang berperan terhadap mikrobiologi industry :
No. Jenis
mikroba
Nama mikroba Produk yang dihasilkan
1. Bakteri Acetobacter aceti, Asam cuka,
Acetobacter xylinum,
Bacillus sp,
Bividobacterium sp,
Lactobacillus sp, dll
Nata de pina, nata de coco,
Rekayasa genetic (lingkungan),
Probiotik,
Yogurt, dll
2. Jamur Aspergillus niger
Rhyzopus oryzae
Neurospora sitophila
Monascus purpureus
Penicillium sp, dll
Asam sitrat
Pembuatan tempe (perbaikan nilai gizi)
Pembuatan oncom (beta karoten)
Pewarna alami dan angkak (membantu
kesehatan)
Antibiotic, dll
3. Yis (kapang) Saccharomyces cereviceae
Saccharomyces
roxii
Alcohol, wine, bir, pengembang roti
Pembuatan kecap (pembentukan aroma),
dll
4. Virus Virus polio
Virus rabies
Vaksin polio
Vaksin rabies, dll
5. Alga Chlorella Makanan kesehatan dll
2. Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Industri
3. Manfaat Mikrobiologi Industri
1) Industri Pangan
a) Fermentasi Tempe
Rasa dan aroma kedele berubah setelah proses fermentasi di samping itu semakin
meningkat nilai gizinya. Kualitas tempe sangat dipengaruhi oleh kualitas starter yang
digunakan untuk inokulasi.
b) Kombucha
Dikenal dengan jamur teh atau jamur dipo adalah fermentasi teh
menggunakan campuran kultur bakteri dan khamir/yis sehingga diperoleh cita rasa
asam dan terbentuk lapisan nata. Kombucha dapat digunakan untuk mengatasi
masalah kesehatan seperti darah tinggi atau darah rendah, rematik, kegemukan,
arthritis, migraine, diabetis dll. Kandungan asam glukonat pada kombucha, mamapu
meningkatkan kekebalan tubuh dan mengeluarkan atau mengikat racun. Kandungan
antimikroba kombucha dapat menghambat pertumbuhan bakteri Shigella sonnei, E.
coli, dan Salmonella typhimurium.
c) Nata de Coco
Nata adalah suatu zat yang menyerupai gel, tidak larut dalam air dan
terbentuk pada permukaan media fermentasi air kelapa dan beberapa sari buah
masam. Nata de coco adalah jenis nata dengan medium fermentasi air kelapa.
Mikroba yang digunakan untuk proses fermentasi Acetobacter xylinum. Nata de
coco mengandung serat kasar 2,75%, protein 1,5 – 2,8%, lemak 0,35% dan sisanya
adalah air. Nata de coco merupakan sumber makanan rendah energy.
d) Yoghurt
Yoghurt adalah produk susu fermentasi berbentuk semi padat, yang
dihasilkan melalui fermentasi menggunakan bakteri asam laktat. Selama fermentasi
akan terjadi perubahan tekstur, flavor, dan rasa yang khas. Yoghurt mengandung
nilai gizi yang lebih baik berbanding susu segar. Secara tradisional yoghurt dapat
dibuat dengan menambahkan kultur starter campuran Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
e) Kecap dll
Kecap adalah cairan kental yang mengandung protein, diperoleh dari
perebusan kedele yang telah difermentasi dan ditambah gula, garam dan rempah-
rempah. Mutu kecap ditentukan oleh kandungan protein. Mutu pertama mengandung
minimal 6% protein dan mutu kedua mengandung 2% . kecap terbagi dua yaitu :
1. Kecap manis (kandungan gula 26 – 61%, garam 3 – 6%).
2. Kecap asin (kandungan gula 4 - 19%, garam 18 - 21%).
2. Industri Bahan Kimia
a) Industry Asam Asetat
Asam asetat disebut juga dengan asam cuka, merupakan cairan yang
berwarna putih dengan bau asam yang sangat tajam. Pembuatan asam asetat secara
fermentasi dilakukan dalam dua tahap yaitu fermentasi alcohol dan fermentasi asam
asetat oleh bakteri asam asetat pada larutan yang mengandung alcohol.
b) Industri Asam Laktat
Asam laktak merupakan bahan kimia serba guna yang dapat digunakan
sebagai :
· Asidulan (bahan pengasam), aroma dan pengawet dalam industry makanan dan
obat-obatan, kulit dan tekstil.
· Untuk produksi bahan kimia dasar.
· Untuk polimerisasi bahan yang mudah dirombak poly lactic acid (PLA).
Produksi asam laktat dunia mencapai 80.000 ton dan sekitar 90% diantaranya
dihasilkan oleh bakteri asam laktat melalui fermentasi dan sisanya dihasilkan secara
sintetis dengan menghidrolisis laktonitril.
c) Industri Alkohol
Secara garis besar proses pembuatan alkohol (ethanol) merupakan proses
pengubahan karbohidrat dari berbagai tanaman dengan bantuan mikroba
yis Saccharomyces cereviceae menjadi alkohol. Karbohidrat sebagai substrat dapat
digunakan dari berbagai sumber seperti pati ubi, nira kelapa, nira nipah, sagu
maupun limbah sagu, air kalapa, jagung, gandum, limbah bahan organik dsb.
Berikut adalah diagram alir untuk produksi bioetanol dari pati ubi kayu :
3. Industri Enzim
Enzim hanya terbentuk di dalam sel makhluk hidup. Enzim berfungsi sebagai
katalisator beberapa reaksi kimia yang tidak dapat digantikan oleh bahan kimia
sintetik. Teknologi enzim tidak diragukan lagi dapat menyumbangkan kepada
penyelesaian terhadap sebagian masalah. Perkiraan produksi enzim dunia per tahun
sbb. :
Enzim Enzim murni (ton)
Protease Bacillus
Amilo-glukosidase
Amylase Bacillus
Isomerase glucose
Rennet microbial
Amylase jamur
Pektinase
Protease jamur
500
300
300
50
20
20
20
10
Di samping itu banyak enzim lain yang juga sudah dimersialkan seperti Enzim
Lipase, Enzim Amilase, Enzim Laktase, α-amilase, β-amilase dll.
4. Industri Protein Sel Tunggal (SCP= single cell protein)
FAO telah memprediksi terjadinya gap antara negara maju dengan negara
berkembang dalam penyediaan pangan termasuk protein. Ketersediaan pangan yang
mencukupi dan berkualitas bagi penduduk dunia telah mendapat perhatian negara
seluruh dunia. CSP merupakan pangan harapan di masa depan, dimana protein akan
dihasilkan dalam jumlah yang besar dari proses produksi sel mikroba. Disebut SCP
karena kebanyakan mikroorganisme yang digunakan sebahai penghasil merupakan
mikroorganisme sel tunggal, bukannya organisme multi sel seperti hewan dan
tumbuhan.
Secara teori, dalam kondisi yang optimal mikroorganisme dapat
menghasilkan 25 ton per hari protein. Hal ini jauh lebih efisien bila dibanding
dengan protein yang dihasilkan oleh hewan dalam waktu yang sama.
Perbandingan organism dalam melipatgandakan beratnya
Organism Waktu
Bakteri dan yis
Jamur dan alga
20 – 120 menit
2 - 6 jam
Rumput dan tumbuhan
Ayam
Babi
Lembu (muda)
Manusia (muda)
1 – 2 minggu
2 – 4 minggu
4 – 6 minggu
1 – 2 bulan
3 – 6 bulan
Terdapat perhatian yang lebih terhadap penggunaan alga sebagai
sumber SCP walaupun pertumbuhannya agak lambat berbanding bakteri dan yis.
Kelebihan alga sebagai mikroorganisme sebagai sumber SCP adalah dapat hidup
subur pada kondisi terbuka dan hanya memerlukan CO2 sebagai sumber karbon
untuk proses fotosintesis. Alga seperti Chlorella dan Sensdemus telah lama dijadikan
makanan di Jepang, sedangkan Spirulina digunakan secara meluas di Mexico dan
Afrika.
5. Industri Produk-produk Kesehatan
Vaksin adalah sediaan mikroorganisme mati atau yang dilemahkan yang
dapat diberikan kepada manusia atau hewan guna merangsang kekebalan tubuh.
Dalam penyakit yang disebabkan oleh virus, vaksin telah berkembang oleh teknologi
DNA rekombinan untuk melawan virus polio, hepatitis, herpes, influenza dll.
Antibiotic adalah senyawa anti mikrob yang dihasilkan oleh mikroorganisme
hidup. Antibiotic telah digunakan secara meluas sejak perang dunia kedua dengan
penemuan penicillin. Selanjutnya dalam perkembangannya, anti biotic digunakan
secara meluas bagi obat-obatan manusia dan hewan ternak. Beberapa antibiotic telah
digunakan untuk meningkatkan berat ternak. Antibiotic dalam dosis terbatas dapat
digunakan untuk mengatasi penyakit taaman yang disebabkan oleh mikroba.
Beberapa antibiotic penting yang telah dihasilkan oleh mikroba :
Senyawa antibiotik Mikroorganisme penghasil Spectrum aktivitas antibiotik
Aktinomisin D
Asparaginase
Basitrasin
Bleomisin
Sefalosporin
Kloramfenikol
Daunorubisin
Fumagilin
Griseofulvin
Mitomisin
Natamisin
Nisin
Penicillin G
Rifamisin
Streptomisin
Streptomyces sp
Erwinia sp
Bacillus sp
Streptomyces sp
Acremonium sp
Cephalosporium sp
Streptomycessp
Aspergillus sp
Penicillin sp
Streptomyces sp
Streptomyces sp
Streptomyces sp
Penicillin sp
Nocardia sp
Streptomyces sp
Antitumor
Antileukomia
Antibakteria
Anti kanker
Anti bacteria
Anti bakteri
Anti protozoa
Amoebisidal
Anti fungus
Anti tumor
Pengawetan makanan
Pengawetan makanan
Anti bakteri
Antituberculosis
Anti bakteria
Insulin. Sebelum ini, kebutuhan insulin bagi penderita diabetes disediakan
dari ekstrak insulin babi atau lembu. Penyelidikan DNA rekombinan telah berhasil
memproduksi insulin yang didapat dari proses fermentasi bakteri.
Produk darah. Produksi darah melalui teknik DNA rekombinan telah
berhasil memenuhi kebutuhan darah, di mana konsumsi terbesar produk darah
adalah jepang dan Amerika Utara sebesar 25% dari kebutuhan dunia.
6. Industry Pertanian
EM4, Biofertilizer, transgenic dll.

More Related Content

Similar to Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docx

Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02
Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02
Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02Liana Susanti SMPN 248
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industrif' yagami
 
Aplikasi mikrobiologi
Aplikasi mikrobiologiAplikasi mikrobiologi
Aplikasi mikrobiologiAgip_mumun
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxAgathaHaselvin
 
Biotek pangan atau industri
Biotek pangan atau industriBiotek pangan atau industri
Biotek pangan atau industriGian151
 
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdfKelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdfnahdi1
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industrif' yagami
 
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21EriaMarina
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologihome
 

Similar to Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docx (20)

Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02
Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02
Bioteknologi Bab 6 131210050429- kelas 9 G smpn264 jakart-aphpapp02
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industri
 
bioteknologi-1.ppt
bioteknologi-1.pptbioteknologi-1.ppt
bioteknologi-1.ppt
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 
Aplikasi mikrobiologi
Aplikasi mikrobiologiAplikasi mikrobiologi
Aplikasi mikrobiologi
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
 
Kelompok 4 bioteknologi
Kelompok 4 bioteknologiKelompok 4 bioteknologi
Kelompok 4 bioteknologi
 
Biotek pangan atau industri
Biotek pangan atau industriBiotek pangan atau industri
Biotek pangan atau industri
 
Bab 6 kls 9i
Bab 6 kls 9iBab 6 kls 9i
Bab 6 kls 9i
 
BAB 7 BIOTEKNOLOGI.docx
BAB 7 BIOTEKNOLOGI.docxBAB 7 BIOTEKNOLOGI.docx
BAB 7 BIOTEKNOLOGI.docx
 
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdfKelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
Kelompok 05_PPT_Peranan Mikroorganisme dalam Pembuatan Makanan Fermentasi.pdf
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industri
 
Biotechnology
BiotechnologyBiotechnology
Biotechnology
 
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
Fdokumen.com ppt bioteknologi-59083e9c91e21
 
ppt bioteknologi
ppt bioteknologippt bioteknologi
ppt bioteknologi
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Bioteknologi kel 3
Bioteknologi kel 3Bioteknologi kel 3
Bioteknologi kel 3
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Biotehnologi
BiotehnologiBiotehnologi
Biotehnologi
 

More from AgathaHaselvin

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxAgathaHaselvin
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxAgathaHaselvin
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxAgathaHaselvin
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxAgathaHaselvin
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxAgathaHaselvin
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxAgathaHaselvin
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxAgathaHaselvin
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxAgathaHaselvin
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxAgathaHaselvin
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxAgathaHaselvin
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxAgathaHaselvin
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxAgathaHaselvin
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxAgathaHaselvin
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxAgathaHaselvin
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxAgathaHaselvin
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxAgathaHaselvin
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptAgathaHaselvin
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptAgathaHaselvin
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptAgathaHaselvin
 

More from AgathaHaselvin (20)

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
 

Pengertian_Mikrobiologi_Industri-Pengertian_Mikrobiologi_Industri.docx

  • 1. 1. Pengertian Mikrobiologi Industri Adalah suatu proses produksi mikroorganisme dalam jumlah besar dalam kondisi terkendali dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan bermanfaat. Dilihat dari sudut industri, mikroorganisme merupakan “pabrik zat kimia” yang mampu melakukan perubahan yang dikehendaki. Mikroorganisme merombak bahan mentah (substrat) menjadi suatu produk baru : Substrat + Mikroorganisme : Produk baru Substrat : karbohidrat, pati, molasses, limbah hasil pertanian, tebu, ubi dsb. Mikroorganisme : bakteri, jamur, yis dll. Produk baru : enzim, alcohol, antibiotic, vitamin, hormone steroid, asam amino, asam organic, protein sel tunggal. Kelebihan mikroorganisme sebagai sumber industri : 1. Mikroba tumbuh dengan cepat (dimana dalam waktu 20 – 30 menit mikroba sudah dapat berkembang biak), 2. Tidak memerlukan lahan yang luas, 3. Tidak dipengaruhi iklim, mudah dikendalikan, 4. Secara genetic mikroba mudah dimodifikasi sesuai dengan kehendak, 5. Mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai limbah yang memiliki nilai ekonomi rendah untuk diubah menjadi bahan dengan nilai ekonomi tinggi. 6. Dalam suatu reaksi, memang mesti harus menggunakan mikroba (tidak dapat digantikan oleh zat kimia). Syarat mikroba sebagai bahan industri : 1. Mempunyai produktifitas yang tinggi. 2. Berupa biakan murni yang telah diketahui sifat-sifatnya. Untuk menjaga agar biakan tetap murni dalam proses, maka kondisi lingkungan harus dijaga steril. 3. Unggul. Pada kondisi fermentasi yang diberikan, mikroba harus mampu menghasilkan perubahan-perubahan yang dikehendaki secara cepat dengan produksi yang tinggi. 4. Stabil. Tidak mudah mengalami perubahan atau mutasi akibat perubahan lingkungan. 5. Tidak pathogen, bagi manusia maupun binatang. Jika digunakan, mikroba pathogen harus dijaga agar tidak menimbulkan akibat samping pada lingkungan. Beberapa mikroba penting yang berperan terhadap mikrobiologi industry : No. Jenis mikroba Nama mikroba Produk yang dihasilkan 1. Bakteri Acetobacter aceti, Asam cuka,
  • 2. Acetobacter xylinum, Bacillus sp, Bividobacterium sp, Lactobacillus sp, dll Nata de pina, nata de coco, Rekayasa genetic (lingkungan), Probiotik, Yogurt, dll 2. Jamur Aspergillus niger Rhyzopus oryzae Neurospora sitophila Monascus purpureus Penicillium sp, dll Asam sitrat Pembuatan tempe (perbaikan nilai gizi) Pembuatan oncom (beta karoten) Pewarna alami dan angkak (membantu kesehatan) Antibiotic, dll 3. Yis (kapang) Saccharomyces cereviceae Saccharomyces roxii Alcohol, wine, bir, pengembang roti Pembuatan kecap (pembentukan aroma), dll 4. Virus Virus polio Virus rabies Vaksin polio Vaksin rabies, dll 5. Alga Chlorella Makanan kesehatan dll 2. Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Industri 3. Manfaat Mikrobiologi Industri 1) Industri Pangan a) Fermentasi Tempe Rasa dan aroma kedele berubah setelah proses fermentasi di samping itu semakin meningkat nilai gizinya. Kualitas tempe sangat dipengaruhi oleh kualitas starter yang digunakan untuk inokulasi. b) Kombucha Dikenal dengan jamur teh atau jamur dipo adalah fermentasi teh menggunakan campuran kultur bakteri dan khamir/yis sehingga diperoleh cita rasa asam dan terbentuk lapisan nata. Kombucha dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan seperti darah tinggi atau darah rendah, rematik, kegemukan, arthritis, migraine, diabetis dll. Kandungan asam glukonat pada kombucha, mamapu meningkatkan kekebalan tubuh dan mengeluarkan atau mengikat racun. Kandungan
  • 3. antimikroba kombucha dapat menghambat pertumbuhan bakteri Shigella sonnei, E. coli, dan Salmonella typhimurium. c) Nata de Coco Nata adalah suatu zat yang menyerupai gel, tidak larut dalam air dan terbentuk pada permukaan media fermentasi air kelapa dan beberapa sari buah masam. Nata de coco adalah jenis nata dengan medium fermentasi air kelapa. Mikroba yang digunakan untuk proses fermentasi Acetobacter xylinum. Nata de coco mengandung serat kasar 2,75%, protein 1,5 – 2,8%, lemak 0,35% dan sisanya adalah air. Nata de coco merupakan sumber makanan rendah energy. d) Yoghurt Yoghurt adalah produk susu fermentasi berbentuk semi padat, yang dihasilkan melalui fermentasi menggunakan bakteri asam laktat. Selama fermentasi akan terjadi perubahan tekstur, flavor, dan rasa yang khas. Yoghurt mengandung nilai gizi yang lebih baik berbanding susu segar. Secara tradisional yoghurt dapat dibuat dengan menambahkan kultur starter campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. e) Kecap dll Kecap adalah cairan kental yang mengandung protein, diperoleh dari perebusan kedele yang telah difermentasi dan ditambah gula, garam dan rempah- rempah. Mutu kecap ditentukan oleh kandungan protein. Mutu pertama mengandung minimal 6% protein dan mutu kedua mengandung 2% . kecap terbagi dua yaitu : 1. Kecap manis (kandungan gula 26 – 61%, garam 3 – 6%). 2. Kecap asin (kandungan gula 4 - 19%, garam 18 - 21%). 2. Industri Bahan Kimia a) Industry Asam Asetat Asam asetat disebut juga dengan asam cuka, merupakan cairan yang berwarna putih dengan bau asam yang sangat tajam. Pembuatan asam asetat secara fermentasi dilakukan dalam dua tahap yaitu fermentasi alcohol dan fermentasi asam asetat oleh bakteri asam asetat pada larutan yang mengandung alcohol. b) Industri Asam Laktat Asam laktak merupakan bahan kimia serba guna yang dapat digunakan sebagai : · Asidulan (bahan pengasam), aroma dan pengawet dalam industry makanan dan obat-obatan, kulit dan tekstil. · Untuk produksi bahan kimia dasar. · Untuk polimerisasi bahan yang mudah dirombak poly lactic acid (PLA). Produksi asam laktat dunia mencapai 80.000 ton dan sekitar 90% diantaranya dihasilkan oleh bakteri asam laktat melalui fermentasi dan sisanya dihasilkan secara sintetis dengan menghidrolisis laktonitril.
  • 4. c) Industri Alkohol Secara garis besar proses pembuatan alkohol (ethanol) merupakan proses pengubahan karbohidrat dari berbagai tanaman dengan bantuan mikroba yis Saccharomyces cereviceae menjadi alkohol. Karbohidrat sebagai substrat dapat digunakan dari berbagai sumber seperti pati ubi, nira kelapa, nira nipah, sagu maupun limbah sagu, air kalapa, jagung, gandum, limbah bahan organik dsb. Berikut adalah diagram alir untuk produksi bioetanol dari pati ubi kayu : 3. Industri Enzim Enzim hanya terbentuk di dalam sel makhluk hidup. Enzim berfungsi sebagai katalisator beberapa reaksi kimia yang tidak dapat digantikan oleh bahan kimia sintetik. Teknologi enzim tidak diragukan lagi dapat menyumbangkan kepada penyelesaian terhadap sebagian masalah. Perkiraan produksi enzim dunia per tahun sbb. : Enzim Enzim murni (ton) Protease Bacillus Amilo-glukosidase Amylase Bacillus Isomerase glucose Rennet microbial Amylase jamur Pektinase Protease jamur 500 300 300 50 20 20 20 10 Di samping itu banyak enzim lain yang juga sudah dimersialkan seperti Enzim Lipase, Enzim Amilase, Enzim Laktase, α-amilase, β-amilase dll. 4. Industri Protein Sel Tunggal (SCP= single cell protein) FAO telah memprediksi terjadinya gap antara negara maju dengan negara berkembang dalam penyediaan pangan termasuk protein. Ketersediaan pangan yang mencukupi dan berkualitas bagi penduduk dunia telah mendapat perhatian negara seluruh dunia. CSP merupakan pangan harapan di masa depan, dimana protein akan dihasilkan dalam jumlah yang besar dari proses produksi sel mikroba. Disebut SCP karena kebanyakan mikroorganisme yang digunakan sebahai penghasil merupakan mikroorganisme sel tunggal, bukannya organisme multi sel seperti hewan dan tumbuhan. Secara teori, dalam kondisi yang optimal mikroorganisme dapat menghasilkan 25 ton per hari protein. Hal ini jauh lebih efisien bila dibanding dengan protein yang dihasilkan oleh hewan dalam waktu yang sama. Perbandingan organism dalam melipatgandakan beratnya Organism Waktu Bakteri dan yis Jamur dan alga 20 – 120 menit 2 - 6 jam
  • 5. Rumput dan tumbuhan Ayam Babi Lembu (muda) Manusia (muda) 1 – 2 minggu 2 – 4 minggu 4 – 6 minggu 1 – 2 bulan 3 – 6 bulan Terdapat perhatian yang lebih terhadap penggunaan alga sebagai sumber SCP walaupun pertumbuhannya agak lambat berbanding bakteri dan yis. Kelebihan alga sebagai mikroorganisme sebagai sumber SCP adalah dapat hidup subur pada kondisi terbuka dan hanya memerlukan CO2 sebagai sumber karbon untuk proses fotosintesis. Alga seperti Chlorella dan Sensdemus telah lama dijadikan makanan di Jepang, sedangkan Spirulina digunakan secara meluas di Mexico dan Afrika. 5. Industri Produk-produk Kesehatan Vaksin adalah sediaan mikroorganisme mati atau yang dilemahkan yang dapat diberikan kepada manusia atau hewan guna merangsang kekebalan tubuh. Dalam penyakit yang disebabkan oleh virus, vaksin telah berkembang oleh teknologi DNA rekombinan untuk melawan virus polio, hepatitis, herpes, influenza dll. Antibiotic adalah senyawa anti mikrob yang dihasilkan oleh mikroorganisme hidup. Antibiotic telah digunakan secara meluas sejak perang dunia kedua dengan penemuan penicillin. Selanjutnya dalam perkembangannya, anti biotic digunakan secara meluas bagi obat-obatan manusia dan hewan ternak. Beberapa antibiotic telah digunakan untuk meningkatkan berat ternak. Antibiotic dalam dosis terbatas dapat digunakan untuk mengatasi penyakit taaman yang disebabkan oleh mikroba. Beberapa antibiotic penting yang telah dihasilkan oleh mikroba : Senyawa antibiotik Mikroorganisme penghasil Spectrum aktivitas antibiotik Aktinomisin D Asparaginase Basitrasin Bleomisin Sefalosporin Kloramfenikol Daunorubisin Fumagilin Griseofulvin Mitomisin Natamisin Nisin Penicillin G Rifamisin Streptomisin Streptomyces sp Erwinia sp Bacillus sp Streptomyces sp Acremonium sp Cephalosporium sp Streptomycessp Aspergillus sp Penicillin sp Streptomyces sp Streptomyces sp Streptomyces sp Penicillin sp Nocardia sp Streptomyces sp Antitumor Antileukomia Antibakteria Anti kanker Anti bacteria Anti bakteri Anti protozoa Amoebisidal Anti fungus Anti tumor Pengawetan makanan Pengawetan makanan Anti bakteri Antituberculosis Anti bakteria
  • 6. Insulin. Sebelum ini, kebutuhan insulin bagi penderita diabetes disediakan dari ekstrak insulin babi atau lembu. Penyelidikan DNA rekombinan telah berhasil memproduksi insulin yang didapat dari proses fermentasi bakteri. Produk darah. Produksi darah melalui teknik DNA rekombinan telah berhasil memenuhi kebutuhan darah, di mana konsumsi terbesar produk darah adalah jepang dan Amerika Utara sebesar 25% dari kebutuhan dunia. 6. Industry Pertanian EM4, Biofertilizer, transgenic dll.