SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
PENERAPAN
SANITASI INDUSTRI
Keputusan Menteri Kesehatan No.23/Menkes/SK/I/1978 tentang
Pedoman Cara Produksi yang Baik untuk Makanan
UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Peraturan Menteri Perindustrian RI No.75/M-IND/PER/7/2010
tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (Good
Manufacturing Practices)
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanann
No.HK.03.1.23.04.12.2206 tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang
Baik untuk Industri Rumah Tangga
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 Tahun 2018
tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
REGULASI
UU RI NO. 18 TAHUN 2012
TENTANG PANGAN
Pasal 70
(1) Sanitasi Pangan dilakukan agar Pangan
aman untuk dikonsumsi.
(2) Sanitasi
kegiatan
Pangan dilakukan dalam
atau proses produksi,
penyimpanan, pengangkutan, dan/atau
peredaran Pangan.
(3) Sanitasi Pangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus memenuhi
persyaratan standar Keamanan Pangan.
UU RI NO. 18 TAHUN 2012 TENTANGPANGAN
Pasal 71
(1) Setiap Orang yang terlibat dalam rantai Pangan
wajib mengendalikan
Pangan, baik yang
risiko
berasal
bahaya
dari
pada
bahan,
peralatan, sarana produksi, maupun dari
sehingga Keamanan Pangan
perseorangan
terjamin.
(2) Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan
atau proses produksi, penyimpanan,
Pangan
dan/atau
pengangkutan, dan/atau peredaran
wajib:
a. memenuhi Persyaratan Sanitasi; dan
b. menjamin Keamanan Pangan
keselamatan manusia.
PENERAPAN SANITASI INDUSTRI
1. Penyediaan Air Bersih
2. Penanganan Air Buangan dan
3. Penampungan Sampah
4. Penyediaan Makanan
5. Pencegahan dan Pembasmian Serangga
(Vektor) dan Binatang Pengerat
6. Perlengkapan Fasilitas Kebersihan
7. Ketata Rumah Tanggaan Yang Baik
1.PENYEDIAAN AIR BERSIH
Penyediaan Air Bersih .......> Minum
Syarat Air Sehat :
1. Sifat Fisik : tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa,
rasanya sejuk, tidak keruh
2. Sifat Kimia : tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
3. Sifat Biologi : tidak mengandung kuman penyakit, parasit,
patogen.
4. Tidak ada zat Radioaktif
KEBUTUHAN AIR DI INDUSTRI
1. Air untuk pendingin
2. Sebagai Pelarut
3. Sebagai Katalis
4. Sebagai pengangkut
5. Sebagai pembersih
6. Untuk menghasilkan panas dan tenaga
7. Untuk keperluan tenaga kerja
8.Untuk pemadam kebakaran
2. PENANGAN AIR BUANGAN DAN
PENAMPUNGAN SAMPAH
AIR BUANGAN merupakan bahan-bahan bahaya , berisi
organisme-organisme penyakit berbahaya yang mengenai
tenaga kerja dan lingkungan.
Air Buangan mengandung :
zat organik terlarut, zat padat tersuspensi, nutrien
(nitrogen & fosfor), minyak dan bahan terapung, logam
bertat (Cyanida, racun organik),warna & kekeruhan,
organik trace, refractory substance, valatile material, dll
PENGOLAHAN LIMBAH :
1. Meode fisik (Primary treatment)
2. Metode biologis (Seconcary treatment)
3. Metode Aerasi Facultatif
4. Metode kimia
SAMPAH DAN SISA PRODUKSI.
Penanganan : pembakaran, penimbunan, pembuatan
kompos
3. PENYEDIAAN MAKANAN
PENTING karena dapat mengandung :
1. Organisme Patogen ( Salmonella, Difteri,
Bacillary disentri, Tularemia, Tbc, dll)
2. Keracunan dari bahan makanan berbahaya :
Staphylococcus (bisul)
3. Parasit : Cacing, Trichinosis, Amoebiasis
4. Keracunan dari bahan kimia : Cadmium,
Sodium flurida, Arsen, Antimony, Zn, Cooper
4. PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN VEKTOR
1. Nyamuk : malaria, yellow fever,
filariasis,
breakbone fever,
2, Lalat
3. Kecoa
4. Kutu orang
5. Tikus
5. PERLENGKAPAN DAN
FASILITAS KEBERSIHAN
1. WC, jumlah kakus dan jumlah pekerja :
1 : 1 – 25 pekerja
2 : 26 – 50 pekerja
3 : 51 -100 pekerja
2. Tempa Cuci, tempat cuci dan jumlah pekerja :
1 : 1 – 25
2 : 26 – 50
3 : 51 – 100
3. Tempat Mandi, jumlah tempat mandi dan jumlah
pekerja :
1 : 15
4. Ruang Makan dan Kantin
6. KETATA RUMAH TANGGAAN
YANG BAIK
Industri yang teratur : alat-alat operasi, penyimpanan alat
dan bahan-bahan.
SYARAT :
• Bersih, teratur, cukup penerangan
• Mesin dan alat-alat penempatannya teratur
• Penibunan bahan-bahan aman disimpan dan layak
• Perkakas dan alat perlengkapan aman di dalam
lemari
• Tempat pembuangan sampah dan penyimpanan
layak
• Tempat-tempat kerja dan bangku bebas dari
kotoran
• Lantai bersih
• Ruangan , jalan harus bersih
Lanjutan..
• Sudut-sudut ruangan cukup penerangan dan bersih
dari sampah
• Sisa produksi ditempat aman
• Larutan mudah terbakar dalam kamar tahan api
• Bahan-bahan berbahaya disimpan di luar gedung
utama
• Kotak-kotak tempat penyimpanan diberi label
• Sisa-sisa produksi dibuang
• Lantai, dinding, atap,pipa, lampu, jendela sering
dibersihkan
• Alat-alat yang sudah tua dipindahkan atau dibuang
• Tenaga kerja harus mengikuti prosedur untuk
membersihkan tempat kerjanya
• Inspeksi teratur dan sistematik -à agar tempat
kerja bersih dan teratur
Izin Edar Pangan Olahan
SPP-IRT di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
BPOM RI MD/ML Yang tidak wajib didaftarkan
1.Pangan yang diproduksi
di dalam negeri / yang
diimpor dijual dalam
kemasan eceran
2.Pangan Fortifikasi
3.Pangan Wajib SNI
4.Pangan Program
Pemerintah
5.Pangan yang ditujukan
untuk uji pasar
6.Bahan Tambahan
Pangan (BTP)
Jenis pangan PIRT
mengacu pada lampiran
Peraturan Kepala BPOM
No HK.03.1.2
3.04.12.2205
Tahun 2012 Tentang
Pedoman Pemberian
Sertifikat Produksi PIRT.
1. Masa simpan kurang dari 7 hari
2. Diimpor dalam jumlah kecil
3. Digunakan lebih lanjut sebagai bahan
baku
4. Pangan olahan dalam jumlah besar dan
tidak dijual secara langsung kepada
konsumen akhir
5. Diolah dan dikemas di hadapan pembeli
6. Pangan siap saji
7. Mengalami pengolahan minimal (pasca
panen) meliputi pencucian, pengupasan,
pengeringan, penggilingan, pemotongan,
penggaraman,pembekuan, pencampuran,
dan/atau blansir serta tanpa
penambahan BTP, kecuali BTP untuk
pelilinan
Pendaftaran PSAT diilakukan di
Otoritas Kompeten Keamanan
Pangan KEMENTAN
SNI Wajib
Air mineral alami Kopi Instan
Air embun Tuna Dalam kaleng
Air Minum Dalam Kemasan Sarden dan makarel dalamkaleng
Garam konsumsi beryodium Tepung Terigu
Gula Kristal Putih Biskuit (ditunda)
Kakao bubuk Minyak Goreng Sawit(ditunda)
Kaitan GMP dengan Halal
Standar Halal
Standar yang berlaku dan diakui di
Indonesia serta dunia International adalah
HAS 23000 yang merupakan persyaratan
sertifikasi halal yang ditetapkan oleh LPPOM
MUI guna sertifikasi halal suatu produk.
Persyaratan Standar HalaL berisi kriteria
Sistem Jaminan Halal (SJH) dan
persyaratan lain, seperti kebijakan dan
prosedur sertifikasi halal. Pemenuhan
Standar Halal dilakukan dengan memenuhi
11 Kriteria Sistem Jaminan Halal (SJH) yang
ke depannya akan menjadi 5 Kriteria Sistem
Jaminan Produk Halal (SJPH). SJPH ini
diprakarsai oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang
dibentuk oleh Kementerian Agama
(Kemenag) Indonesia.
Pelaksanaan CPPOB
diperusahaan dapat
diintegrasikan dengan Sistem
Standar Halal. Dengan
catatan Manual SJPH harus
dipisah dengan Manual
CPPOB. Pengintegrasian dua
standar ini akan
meningkatkan kualitas
perusahaan pengolahan
pangan sehingga memiliki
diferensiasi yang lebih
diminati oleh konsumen.
Institusi pemerintah
BPOM adalah singkatan dari lembaga
Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Lembaga ini memiliki tugas yang sama
dengan European Medicines Agency
(EMA), dan Food and Drug Administration
(FDA) dengan tugas utama yaitu untuk
mengawasi seluruh peredaran obat-obatan
dan makanan yang ada di seluruh wilayah
Indonesia.
1.Importasi Obat Jadi
2.Bahan Baku Obat
3.Bahan Baku Obat
Tradisional
4.Kosmetik
5.Komplemen
6.Bahan Baku Pangan
7.Bahan Tambahan Pangan
8.Produk Pangan
Wajib daftar
Sasaran strategis yaitu terjaminnya keamanan dan mutu
pangan segar. Sasaran strategis ini diturunkan menjadi salah
satu program yaitu keamanan pangan. Keamanan pangan
diselenggarakan untuk menjaga pangan tetap aman,
higienis, bermutu, bergizi, dan tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat. Selain itu,
keamanan pangan dimaksudkan untuk mencegah
kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia.
KEMENTERIAN PERTANIAN
OKKPD (OTORITAS KOMPETEN KEAMANAN
PANGAN DAERAH)
Lembaga non struktural yang berada di dalam instansi Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan, yang memiliki tugas menjamin keamanan pangan dan mutu
Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) di wilayah kerjanya. Sedangkan fungsi
Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah adalah melakukan proses
penjaminan mutu/sertifikasi dan pengawasan keamanan pangan khususnya
Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).
DASAR HUKUM :
Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.28
Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi
pangan yang berperan
memberikan jaminan mutu
pangan segar sebagai
wujud implementasi dari
Undang Undang Nomor 18
Tahun 2012 tentang
Pangan.
Kewenangan OKKPD
1.Pengawasan pre market, yaitu pengawasan/audit terhadap sistem/produk/pelaku usaha
yang telah memenuhi persyaratan sesuai skema sertifikasi dalam rangka penjaminan mutu.
Kewenangan penjaminan mutu/sertifikasi yang dilakukan OKKP-D adalah:
1. Sertifikasi Prima 2 dan Prima 3
2. Registrasi/ Pendaftaran PSAT (Pangan Segar Asal Tumbuhan)
3. Registrasi Rumah Kemas/ Packing House (PH)
4. Sertifikasi Kesehatan/ Health Certificate (HC) PSAT (Pangan Segar Asal Tumbuhan)
5. Sertifikasi Sistem Jaminan Mutu Biji Kakao (SJM-BK) dan Surat Keterangan Kesesuaian Mutu
(SKKM)
2.Surveilen, yaitu proses pengawasan/audit ulang yang dilakukan terhadap sistem/produk/pelaku
usaha yang telah mendapatkan sertifikat jaminan mutu dari OKKP-D. Surveilen dilakukan secara uji
petik dengan tujuan untuk menjaga konsitensi penerapan sistem jaminan mutu oleh pelaku usaha.
3.Pengawasan Post Market, yaitu pengawasan/inspeksi terhadap keamanan dan mutu
Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang beredar di pasaran. Pengawasan post market dilakukan
melalui :
a. Pengawasan rutin/Reguler, dilakukan di lokasi pasar tradisional/induk dan pasar modern melalui
pengujian secara kualitatif (rapid test kit) dan kuantitatif (uji laboratorium) untuk memantau
kandungan cemaran (residu pestisida, logam berat, mikrobiologi) yang melebihi BMR dan
penggunaan bahan berbahaya (formalin, borax, rodhamin B dan methanil yellow) pada pangan.
b. Pengawasan sewaktu-waktu/insidental case by case, dilakukan secara terpadu bersama tim Jejaring
Keamanan Pangan Daerah (JKPD) untuk merespon issue keamanan pangan/kejadian luar biasa
(KLB) baik tingkat nasional maupun lokal yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Fokus
pengawasan meliputi identifikasi timbulnya sumber issue, penelusuran sumber berita, investigasi
lapangan dan pengambilan keputusan bersama.
PROGRAM KEMENTERIAN KESEHATAN
INSPEKSI PANGAN BERBASIS RESIKO
Inspeksi pangan beresiko tinggi diterapkan semenjak Desember tahun
2021 dengan mengadopsi manual pemeriksaan makanan berbasis
risiko (RBFI) PAHO/WHO.
Pentingnya inspeksi pangan berbasis risiko dalam pengawasan Tempat
Pengelolaan Pangan (TPP). Hal ini didasarkan pada beberapa hal, yaitu:
Ø jumlah Sanitarian terbatas,
Ø jumlah TPP yang semakin banyak,
Ø kebutuhan pengawasan semakin meningkat,
Ø tuntutan masyarakat dan konsumen atas jaminan keamanan pangan.
BUKU SAKU
Dalam buku saku pengawasan higiene
sanitasi pangan berbasis risiko (Tutut Indra
Wahyuni, SKM et al., 2021), dituliskan cara
menentukan risiko pangan digunakan
sebuah konsep yang disebut: FATTOM.
FATTOM merupakan singkatan
dari Food (pangan), Acidity (derajatkeasa
man), Temperature (suhu), Time (waktu),
Oxygen (oksigen), dan Moisture (aktivitas
air/kelembaban).
Adalah buku yang memandu pengawas makanan dalam merencanakan dan
memprioritaskan kegiatan pemeriksaan makanan menuju tempat yang
lebih berisiko tinggi, menyajikan makanan berisiko tinggi kepada
masyarakat dan, yang paling penting, kepada masyarakat. kelompok yang
paling rentan (Pedoman bagi Sanitarian)
GREEN DESIGN
Saat ini industri pangan di seluruh dunia menghadapi tekanan dan tuntutan
dari konsumen yang semakin cerdas dalam memilih produk-produk pangan
yang ditawarkan di pasaran. Konsumen sangat menyukai produk pangan
yang sehat, aman, cepat saji, kreatif, menarik, trendy, selalu ada di pasaran
serta ramah lingkungan.
Desain hijau (green design)
Dalam melakukan desain atau perancanaan mesin untuk industri
pangan sudah dipikirkan pula aspek keberlanjutan serta aspek ramah
lingkungan (environmental friendly).
Implementasi desain hijau
Liu (2017) menyatakan pelaksanaan konsep desain hijau dalam pembuatan
mesin untuk industri pangan harus memperhatikan beberapa langkah agar
dapat dihasilkan mesin yang ramah lingkungan serta berkelanjutan, yaitu:
1. seleksi bahan yang digunakan untuk membuat mesin pengolahan,
2. penggunaan sumber daya sebaiknya dikurangi dan
3. daur ulang dan re-manufacturing dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan.
Pengurangan sumber daya. Dalam implementasi desain hijau terdapat
tiga prinsip dasar yang harus dipatuhi yaitu; pengurangan polusi
lingkungan, pengurangi konsumsi energi dan daur ulang produk. Konsep ini
dapat didesain berdasarkan kondisi lingkungan alamnya yang ada serta
secara wajar melakukan pemilihan bahan material yang sesuai, sehingga
konsumsi bahan mentah dan penggunaan sumber daya bisa dikurangi
Daur ulang dan re-manufacturing. Dalam desain hijau harus diperhitungkan
dengan cermat dan tepat siklus hidup produk secara keseluruhan dan efeknya
terhadap lingkungan. Siklus hidup tersebut dimulai dari desain pemilihan bahan,
pabrikasi, penggunaan, pengelolaan bahan sisa atau scrap dan daur ulang
dengan tujuan untuk mencapai penggunaan kembali dengan biaya minimal.
Metode evaluasi dalam desain hijau
Setelah diperoleh produk mesin pengolah dalam industri pangan, maka perlu
dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Evaluasi terhadap desain hijau
merupakan proses dengan beberapa tingkatan, dimulai dari definisi target,
ruang lingkup target, penilaian dampak dan interpretasi hasil yang diperoleh.
Definisi target dan penentuan ruang lingkup merupakan tahapan dalam life
cycle asessement (LCA) untuk menentukan metodologi yang digunakan dan
tujuan evaluasi yang akan dilakukan. Selanjutnya analisis dampak merupakan
pendekatan kuantitatif dan atau kualitatif untuk melakukan penilaian terhadap
sumber daya dan konsumsi energi yang berdampak pada lingkungan dan emisi
yang mempengaruhi kesehatan manusia dan kesehatan lingkungan.
TUJUAN GREEN DESIGN
1. Mengurangi eksploitasi sumber daya alam secara
besar-besaran
2. Mengurangi dampak yang berbahaya dari proses
produksi maupun hasil produksi bagi lingkungan
3. Meningkatkan pemanfaatan dari sumber daya
yang dapat diperbaharui
4. Desain semua produk memiliki kemampuan
untuk didaur ulang sangat baik
5. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang
membahayakan lingkungan
CONTOH GREEN DESIGN
SUSTAINABLE
DESIGN
SUSTAINABLE DESIGN merupakan perancangan
'berkelanjutan’ , yaitu filosofi mengenai perancangan
obyek fisik dan lingkungan binaan sesuai dengan
prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan yang
berkelanjutan.
Salah satu standard yang cukup terkenal
adalah LEED (Leadership in Energy
and Environmental Design) yang
menggunakan sejumlah pengukuran atas
kualitas dan dampak lingkungan untuk
menetapkan pendekatan menyeluruh bagi
terciptanya bangunan berkelanjutan serta
menetapkan peringkat proyek tertentu.
ASPEK-ASPEK :
§ Low-impact material: memanfaatkan bahan non-toxic dan
diproduksi secara ramah lingkungan (mis: pembuatannya
hanya membutuhkan sedikit energi).
§ Efisiensi energi: menggunakan atau membuat produk yang
hanya membutuhkan sedikit energi.
§ Kualitas dan daya tahan: produk yang berfungsi baik
(memiliki umur pakai) secara lama berarti mengurangi
perawatan atau penggantian.
§ Reuse and recycle: rancangan produk harus
mempertimbangkan pemanfaatan secara berkelanjutan
hingga setelah masa pakai berakhir (afterlife).
§ Renewability: bahan berasal dari wilayah terdekat,
diproduksi dari sumberdaya terbarukan, serta (bila
memungkinkan) bisa diolah menjadi kompos.
§ Sehat: produk tidak berbahaya bagi pengguna/penghuni dan
lingkungan sekitarnya, bahkan bisa menunjang aspek
kesehatan secara luas.
CONTOH SUSTAINABLE DESIGN
Perusahaan yang telah menerapkan Green
Design dan Sustainable Design di Indonesia
PT Sinar Sosro :
- pengelolaan limbah yang tidak
menganggu lingkungan seperti ampas
teh yang akan menjadi kompos dengan
sendirinya selama 1 bulan.
- Sekolah sehat sosro
Unilever
- pembuatan kamar mandi di seluruh
penjuru Indonesia
- pembuatan program bank sampah yang
dimulai sejak tahun 2015
Sturbucks
- mengurangi sampah plastik seperti
menggunakan cup dari bahan kertas
yang ramah lingkungan dan mudah
hancur.
- Sippy cup for adult, tutup plastik
pengganti sedotan plastik yang dapat
dipakai berulang kali.
PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU
Penganugerahan Penghargaan Industri
Hijau merupakan program Kementerian
Perindutrian yang dilaksanakan setiap
tahun. Penghargaan ini diberikan
kepada perusahaan industri yang telah
menerapkan pola penghematan sumber
daya dan penggunaan bahan baku dan
energi yang ramah lingkungan setra
terbarukan.
Tujuan penyelenggaraan program ini
adalah untuk mendorong motivasi
perusahaan industri dalam mewujudkan
indutri hijau.
PT. Danone
One Planet One Health melalui suatu
pemahaman bahwa kesehatan
masyarakat dan kesehatan bumi
memiliki hubungan yang sangat erat
untuk menjaga agar bumi sehat dan
lestari.
• pengelolaan dan konservasi
sumber daya air secara
terpadu,
• sirkular karbon melalui
pengurangan emisi karbon
yang diwujudkan dengan
pemanfaatan pembangkit
listrik tenaga surya untuk
kegiatan operasional dan
efisiensi energi lain.
• sirkular kemasan dijalankan
melalui penggunaan kemasan
ramah lingkungan
• pengelolaan sampah plastik
secara terintegrasi.
Regulasi
Industri
Hijau
Regulasi
Industri
Hijau yang
sudah ada
https://youtu.be/
zdCQOwFJHAk
Vidio Penghargaan Industri Hijau
Penerapan Sanitasi Industri

More Related Content

What's hot

Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaAl Marson
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...Muhamad Imam Khairy
 
Personal higiene edit
Personal higiene editPersonal higiene edit
Personal higiene editChairil Anwar
 
Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananGilang Rosul
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Arfanhandrah
 
Analisis kualitas lingkungan
Analisis kualitas lingkunganAnalisis kualitas lingkungan
Analisis kualitas lingkungannur efa aripka
 
permen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptpermen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptsuprikochem
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumsanggede
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbahEchi Chii
 
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksidaPraktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksidahengkiferdianto
 
gmp-good-manufacturing-practices.pptx
gmp-good-manufacturing-practices.pptxgmp-good-manufacturing-practices.pptx
gmp-good-manufacturing-practices.pptxssuser2c8e5b1
 
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).pptSSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).pptTiara104284
 
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHANW5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHANlatifstpp
 

What's hot (20)

Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
Sanitasi & hygiene
Sanitasi & hygieneSanitasi & hygiene
Sanitasi & hygiene
 
konsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udarakonsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udara
 
Personal higiene edit
Personal higiene editPersonal higiene edit
Personal higiene edit
 
Sanitasi industri
Sanitasi industriSanitasi industri
Sanitasi industri
 
Hygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi MakananHygiene Sanitasi Makanan
Hygiene Sanitasi Makanan
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 
Analisis kualitas lingkungan
Analisis kualitas lingkunganAnalisis kualitas lingkungan
Analisis kualitas lingkungan
 
permen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.pptpermen lingker 05 tahun 2018.ppt
permen lingker 05 tahun 2018.ppt
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umum
 
Toksikologi Industri
Toksikologi IndustriToksikologi Industri
Toksikologi Industri
 
Pestisida
PestisidaPestisida
Pestisida
 
SSOP (1).pptx
SSOP (1).pptxSSOP (1).pptx
SSOP (1).pptx
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbah
 
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksidaPraktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
 
Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia
 
gmp-good-manufacturing-practices.pptx
gmp-good-manufacturing-practices.pptxgmp-good-manufacturing-practices.pptx
gmp-good-manufacturing-practices.pptx
 
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).pptSSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
 
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHANW5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
 

Similar to Penerapan Sanitasi Industri

4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.pptadham50
 
Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014agus_ibnu_hasan
 
406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt
406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt
406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.pptAdniInginNaikHaji
 
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.pptKuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.pptnamakuBENTO2
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMindah784916
 
materisosialisasipirt-230102032115-c3f55a1e.pdf
materisosialisasipirt-230102032115-c3f55a1e.pdfmaterisosialisasipirt-230102032115-c3f55a1e.pdf
materisosialisasipirt-230102032115-c3f55a1e.pdfLanangTanu2
 
Materi Sosialisasi PIRT.pptx
Materi Sosialisasi PIRT.pptxMateri Sosialisasi PIRT.pptx
Materi Sosialisasi PIRT.pptxrahmawati913541
 
Standirasi Sertifikasi Pangan.pdf
Standirasi Sertifikasi Pangan.pdfStandirasi Sertifikasi Pangan.pdf
Standirasi Sertifikasi Pangan.pdfAgus H. Canny
 
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptxSOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptxLifiaYasmin1
 
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian OrganikPermentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian OrganikAchmad Wahid
 
Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].ppt
Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].pptPedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].ppt
Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].pptAntonoYadi
 
digitalisasi legalitas pirt dgn oss.pptx
digitalisasi legalitas pirt dgn oss.pptxdigitalisasi legalitas pirt dgn oss.pptx
digitalisasi legalitas pirt dgn oss.pptxnanasatriyo
 
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdfsulistyoprabowo72
 
SNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian OrganikSNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian OrganikAchmad Wahid
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptxRetnoAdriyani
 
Prosedur dan isu halal 2011 a
Prosedur dan isu halal 2011 aProsedur dan isu halal 2011 a
Prosedur dan isu halal 2011 aRidzaludin
 

Similar to Penerapan Sanitasi Industri (20)

4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
4 sistem-pengawasan-makanan-di-indonesia.ppt
 
Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014Presentasi solo, 25 februari 2014
Presentasi solo, 25 februari 2014
 
406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt
406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt
406445319-Materi-Keamanan-Pangan-ppt.ppt
 
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.pptKuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
 
P IRT (UKM) .ppt
P IRT  (UKM) .pptP IRT  (UKM) .ppt
P IRT (UKM) .ppt
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
 
materisosialisasipirt-230102032115-c3f55a1e.pdf
materisosialisasipirt-230102032115-c3f55a1e.pdfmaterisosialisasipirt-230102032115-c3f55a1e.pdf
materisosialisasipirt-230102032115-c3f55a1e.pdf
 
Materi Sosialisasi PIRT.pptx
Materi Sosialisasi PIRT.pptxMateri Sosialisasi PIRT.pptx
Materi Sosialisasi PIRT.pptx
 
Standirasi Sertifikasi Pangan.pdf
Standirasi Sertifikasi Pangan.pdfStandirasi Sertifikasi Pangan.pdf
Standirasi Sertifikasi Pangan.pdf
 
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptxSOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
SOSIALISASI PERIZINAN PANGAN TAHUN 2022 (1) (1).pptx
 
TP2-Penerapan CPPOB.pptx
TP2-Penerapan CPPOB.pptxTP2-Penerapan CPPOB.pptx
TP2-Penerapan CPPOB.pptx
 
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian OrganikPermentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
Permentan No 64 Tahun 2013 tentang Sistem Pertanian Organik
 
Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].ppt
Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].pptPedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].ppt
Pedoman Sistem Pasca Panen [Compatibility Mode].ppt
 
digitalisasi legalitas pirt dgn oss.pptx
digitalisasi legalitas pirt dgn oss.pptxdigitalisasi legalitas pirt dgn oss.pptx
digitalisasi legalitas pirt dgn oss.pptx
 
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
 
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan OrganikSNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
 
SNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian OrganikSNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian Organik
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx
 
CPOTB.ppt
CPOTB.pptCPOTB.ppt
CPOTB.ppt
 
Prosedur dan isu halal 2011 a
Prosedur dan isu halal 2011 aProsedur dan isu halal 2011 a
Prosedur dan isu halal 2011 a
 

More from Syartiwidya Syariful (20)

Edible Insects
Edible InsectsEdible Insects
Edible Insects
 
Pengemasan
PengemasanPengemasan
Pengemasan
 
Jasa Boga
Jasa BogaJasa Boga
Jasa Boga
 
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOPRantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
 
Identifikasi Kerusakan
 Identifikasi Kerusakan Identifikasi Kerusakan
Identifikasi Kerusakan
 
Kerusakan Pangan
Kerusakan  PanganKerusakan  Pangan
Kerusakan Pangan
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
 
Fermentasi
Fermentasi Fermentasi
Fermentasi
 
Pengawetan beku
Pengawetan bekuPengawetan beku
Pengawetan beku
 
Manipulasi Genetika.pdf
Manipulasi Genetika.pdfManipulasi Genetika.pdf
Manipulasi Genetika.pdf
 
Apa itu Vitamin?
Apa itu Vitamin?Apa itu Vitamin?
Apa itu Vitamin?
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Apa itu Protein
Apa itu ProteinApa itu Protein
Apa itu Protein
 
Karbohidrat
 Karbohidrat Karbohidrat
Karbohidrat
 
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdf
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdfHubungan gizi dengan kesehatan.pdf
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdf
 
Konsep ilmu gizi
Konsep ilmu giziKonsep ilmu gizi
Konsep ilmu gizi
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil PertanianZat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
Zat gizi dan Evaluasi gizi Hasil Pertanian
 
Pengeringan
PengeringanPengeringan
Pengeringan
 
Pemanggangan
PemangganganPemanggangan
Pemanggangan
 

Penerapan Sanitasi Industri

  • 2. Keputusan Menteri Kesehatan No.23/Menkes/SK/I/1978 tentang Pedoman Cara Produksi yang Baik untuk Makanan UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan Peraturan Menteri Perindustrian RI No.75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (Good Manufacturing Practices) Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanann No.HK.03.1.23.04.12.2206 tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga REGULASI
  • 3. UU RI NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN Pasal 70 (1) Sanitasi Pangan dilakukan agar Pangan aman untuk dikonsumsi. (2) Sanitasi kegiatan Pangan dilakukan dalam atau proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan/atau peredaran Pangan. (3) Sanitasi Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi persyaratan standar Keamanan Pangan.
  • 4. UU RI NO. 18 TAHUN 2012 TENTANGPANGAN Pasal 71 (1) Setiap Orang yang terlibat dalam rantai Pangan wajib mengendalikan Pangan, baik yang risiko berasal bahaya dari pada bahan, peralatan, sarana produksi, maupun dari sehingga Keamanan Pangan perseorangan terjamin. (2) Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, Pangan dan/atau pengangkutan, dan/atau peredaran wajib: a. memenuhi Persyaratan Sanitasi; dan b. menjamin Keamanan Pangan keselamatan manusia.
  • 5. PENERAPAN SANITASI INDUSTRI 1. Penyediaan Air Bersih 2. Penanganan Air Buangan dan 3. Penampungan Sampah 4. Penyediaan Makanan 5. Pencegahan dan Pembasmian Serangga (Vektor) dan Binatang Pengerat 6. Perlengkapan Fasilitas Kebersihan 7. Ketata Rumah Tanggaan Yang Baik
  • 6. 1.PENYEDIAAN AIR BERSIH Penyediaan Air Bersih .......> Minum Syarat Air Sehat : 1. Sifat Fisik : tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, rasanya sejuk, tidak keruh 2. Sifat Kimia : tidak mengandung bahan kimia berbahaya. 3. Sifat Biologi : tidak mengandung kuman penyakit, parasit, patogen. 4. Tidak ada zat Radioaktif KEBUTUHAN AIR DI INDUSTRI 1. Air untuk pendingin 2. Sebagai Pelarut 3. Sebagai Katalis 4. Sebagai pengangkut 5. Sebagai pembersih 6. Untuk menghasilkan panas dan tenaga 7. Untuk keperluan tenaga kerja 8.Untuk pemadam kebakaran
  • 7. 2. PENANGAN AIR BUANGAN DAN PENAMPUNGAN SAMPAH AIR BUANGAN merupakan bahan-bahan bahaya , berisi organisme-organisme penyakit berbahaya yang mengenai tenaga kerja dan lingkungan. Air Buangan mengandung : zat organik terlarut, zat padat tersuspensi, nutrien (nitrogen & fosfor), minyak dan bahan terapung, logam bertat (Cyanida, racun organik),warna & kekeruhan, organik trace, refractory substance, valatile material, dll PENGOLAHAN LIMBAH : 1. Meode fisik (Primary treatment) 2. Metode biologis (Seconcary treatment) 3. Metode Aerasi Facultatif 4. Metode kimia SAMPAH DAN SISA PRODUKSI. Penanganan : pembakaran, penimbunan, pembuatan kompos
  • 8. 3. PENYEDIAAN MAKANAN PENTING karena dapat mengandung : 1. Organisme Patogen ( Salmonella, Difteri, Bacillary disentri, Tularemia, Tbc, dll) 2. Keracunan dari bahan makanan berbahaya : Staphylococcus (bisul) 3. Parasit : Cacing, Trichinosis, Amoebiasis 4. Keracunan dari bahan kimia : Cadmium, Sodium flurida, Arsen, Antimony, Zn, Cooper
  • 9. 4. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN VEKTOR 1. Nyamuk : malaria, yellow fever, filariasis, breakbone fever, 2, Lalat 3. Kecoa 4. Kutu orang 5. Tikus
  • 10. 5. PERLENGKAPAN DAN FASILITAS KEBERSIHAN 1. WC, jumlah kakus dan jumlah pekerja : 1 : 1 – 25 pekerja 2 : 26 – 50 pekerja 3 : 51 -100 pekerja 2. Tempa Cuci, tempat cuci dan jumlah pekerja : 1 : 1 – 25 2 : 26 – 50 3 : 51 – 100 3. Tempat Mandi, jumlah tempat mandi dan jumlah pekerja : 1 : 15 4. Ruang Makan dan Kantin
  • 11. 6. KETATA RUMAH TANGGAAN YANG BAIK Industri yang teratur : alat-alat operasi, penyimpanan alat dan bahan-bahan. SYARAT : • Bersih, teratur, cukup penerangan • Mesin dan alat-alat penempatannya teratur • Penibunan bahan-bahan aman disimpan dan layak • Perkakas dan alat perlengkapan aman di dalam lemari • Tempat pembuangan sampah dan penyimpanan layak • Tempat-tempat kerja dan bangku bebas dari kotoran • Lantai bersih • Ruangan , jalan harus bersih
  • 12. Lanjutan.. • Sudut-sudut ruangan cukup penerangan dan bersih dari sampah • Sisa produksi ditempat aman • Larutan mudah terbakar dalam kamar tahan api • Bahan-bahan berbahaya disimpan di luar gedung utama • Kotak-kotak tempat penyimpanan diberi label • Sisa-sisa produksi dibuang • Lantai, dinding, atap,pipa, lampu, jendela sering dibersihkan • Alat-alat yang sudah tua dipindahkan atau dibuang • Tenaga kerja harus mengikuti prosedur untuk membersihkan tempat kerjanya • Inspeksi teratur dan sistematik -à agar tempat kerja bersih dan teratur
  • 13. Izin Edar Pangan Olahan SPP-IRT di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota BPOM RI MD/ML Yang tidak wajib didaftarkan 1.Pangan yang diproduksi di dalam negeri / yang diimpor dijual dalam kemasan eceran 2.Pangan Fortifikasi 3.Pangan Wajib SNI 4.Pangan Program Pemerintah 5.Pangan yang ditujukan untuk uji pasar 6.Bahan Tambahan Pangan (BTP) Jenis pangan PIRT mengacu pada lampiran Peraturan Kepala BPOM No HK.03.1.2 3.04.12.2205 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi PIRT. 1. Masa simpan kurang dari 7 hari 2. Diimpor dalam jumlah kecil 3. Digunakan lebih lanjut sebagai bahan baku 4. Pangan olahan dalam jumlah besar dan tidak dijual secara langsung kepada konsumen akhir 5. Diolah dan dikemas di hadapan pembeli 6. Pangan siap saji 7. Mengalami pengolahan minimal (pasca panen) meliputi pencucian, pengupasan, pengeringan, penggilingan, pemotongan, penggaraman,pembekuan, pencampuran, dan/atau blansir serta tanpa penambahan BTP, kecuali BTP untuk pelilinan Pendaftaran PSAT diilakukan di Otoritas Kompeten Keamanan Pangan KEMENTAN SNI Wajib Air mineral alami Kopi Instan Air embun Tuna Dalam kaleng Air Minum Dalam Kemasan Sarden dan makarel dalamkaleng Garam konsumsi beryodium Tepung Terigu Gula Kristal Putih Biskuit (ditunda) Kakao bubuk Minyak Goreng Sawit(ditunda)
  • 14. Kaitan GMP dengan Halal Standar Halal Standar yang berlaku dan diakui di Indonesia serta dunia International adalah HAS 23000 yang merupakan persyaratan sertifikasi halal yang ditetapkan oleh LPPOM MUI guna sertifikasi halal suatu produk. Persyaratan Standar HalaL berisi kriteria Sistem Jaminan Halal (SJH) dan persyaratan lain, seperti kebijakan dan prosedur sertifikasi halal. Pemenuhan Standar Halal dilakukan dengan memenuhi 11 Kriteria Sistem Jaminan Halal (SJH) yang ke depannya akan menjadi 5 Kriteria Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH). SJPH ini diprakarsai oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang dibentuk oleh Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia. Pelaksanaan CPPOB diperusahaan dapat diintegrasikan dengan Sistem Standar Halal. Dengan catatan Manual SJPH harus dipisah dengan Manual CPPOB. Pengintegrasian dua standar ini akan meningkatkan kualitas perusahaan pengolahan pangan sehingga memiliki diferensiasi yang lebih diminati oleh konsumen.
  • 15. Institusi pemerintah BPOM adalah singkatan dari lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan. Lembaga ini memiliki tugas yang sama dengan European Medicines Agency (EMA), dan Food and Drug Administration (FDA) dengan tugas utama yaitu untuk mengawasi seluruh peredaran obat-obatan dan makanan yang ada di seluruh wilayah Indonesia. 1.Importasi Obat Jadi 2.Bahan Baku Obat 3.Bahan Baku Obat Tradisional 4.Kosmetik 5.Komplemen 6.Bahan Baku Pangan 7.Bahan Tambahan Pangan 8.Produk Pangan Wajib daftar Sasaran strategis yaitu terjaminnya keamanan dan mutu pangan segar. Sasaran strategis ini diturunkan menjadi salah satu program yaitu keamanan pangan. Keamanan pangan diselenggarakan untuk menjaga pangan tetap aman, higienis, bermutu, bergizi, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat. Selain itu, keamanan pangan dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
  • 16. KEMENTERIAN PERTANIAN OKKPD (OTORITAS KOMPETEN KEAMANAN PANGAN DAERAH) Lembaga non struktural yang berada di dalam instansi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, yang memiliki tugas menjamin keamanan pangan dan mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) di wilayah kerjanya. Sedangkan fungsi Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah adalah melakukan proses penjaminan mutu/sertifikasi dan pengawasan keamanan pangan khususnya Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT). DASAR HUKUM : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi pangan yang berperan memberikan jaminan mutu pangan segar sebagai wujud implementasi dari Undang Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
  • 17. Kewenangan OKKPD 1.Pengawasan pre market, yaitu pengawasan/audit terhadap sistem/produk/pelaku usaha yang telah memenuhi persyaratan sesuai skema sertifikasi dalam rangka penjaminan mutu. Kewenangan penjaminan mutu/sertifikasi yang dilakukan OKKP-D adalah: 1. Sertifikasi Prima 2 dan Prima 3 2. Registrasi/ Pendaftaran PSAT (Pangan Segar Asal Tumbuhan) 3. Registrasi Rumah Kemas/ Packing House (PH) 4. Sertifikasi Kesehatan/ Health Certificate (HC) PSAT (Pangan Segar Asal Tumbuhan) 5. Sertifikasi Sistem Jaminan Mutu Biji Kakao (SJM-BK) dan Surat Keterangan Kesesuaian Mutu (SKKM) 2.Surveilen, yaitu proses pengawasan/audit ulang yang dilakukan terhadap sistem/produk/pelaku usaha yang telah mendapatkan sertifikat jaminan mutu dari OKKP-D. Surveilen dilakukan secara uji petik dengan tujuan untuk menjaga konsitensi penerapan sistem jaminan mutu oleh pelaku usaha. 3.Pengawasan Post Market, yaitu pengawasan/inspeksi terhadap keamanan dan mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang beredar di pasaran. Pengawasan post market dilakukan melalui : a. Pengawasan rutin/Reguler, dilakukan di lokasi pasar tradisional/induk dan pasar modern melalui pengujian secara kualitatif (rapid test kit) dan kuantitatif (uji laboratorium) untuk memantau kandungan cemaran (residu pestisida, logam berat, mikrobiologi) yang melebihi BMR dan penggunaan bahan berbahaya (formalin, borax, rodhamin B dan methanil yellow) pada pangan. b. Pengawasan sewaktu-waktu/insidental case by case, dilakukan secara terpadu bersama tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) untuk merespon issue keamanan pangan/kejadian luar biasa (KLB) baik tingkat nasional maupun lokal yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Fokus pengawasan meliputi identifikasi timbulnya sumber issue, penelusuran sumber berita, investigasi lapangan dan pengambilan keputusan bersama.
  • 18. PROGRAM KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKSI PANGAN BERBASIS RESIKO Inspeksi pangan beresiko tinggi diterapkan semenjak Desember tahun 2021 dengan mengadopsi manual pemeriksaan makanan berbasis risiko (RBFI) PAHO/WHO. Pentingnya inspeksi pangan berbasis risiko dalam pengawasan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP). Hal ini didasarkan pada beberapa hal, yaitu: Ø jumlah Sanitarian terbatas, Ø jumlah TPP yang semakin banyak, Ø kebutuhan pengawasan semakin meningkat, Ø tuntutan masyarakat dan konsumen atas jaminan keamanan pangan.
  • 19. BUKU SAKU Dalam buku saku pengawasan higiene sanitasi pangan berbasis risiko (Tutut Indra Wahyuni, SKM et al., 2021), dituliskan cara menentukan risiko pangan digunakan sebuah konsep yang disebut: FATTOM. FATTOM merupakan singkatan dari Food (pangan), Acidity (derajatkeasa man), Temperature (suhu), Time (waktu), Oxygen (oksigen), dan Moisture (aktivitas air/kelembaban). Adalah buku yang memandu pengawas makanan dalam merencanakan dan memprioritaskan kegiatan pemeriksaan makanan menuju tempat yang lebih berisiko tinggi, menyajikan makanan berisiko tinggi kepada masyarakat dan, yang paling penting, kepada masyarakat. kelompok yang paling rentan (Pedoman bagi Sanitarian)
  • 21. Saat ini industri pangan di seluruh dunia menghadapi tekanan dan tuntutan dari konsumen yang semakin cerdas dalam memilih produk-produk pangan yang ditawarkan di pasaran. Konsumen sangat menyukai produk pangan yang sehat, aman, cepat saji, kreatif, menarik, trendy, selalu ada di pasaran serta ramah lingkungan. Desain hijau (green design) Dalam melakukan desain atau perancanaan mesin untuk industri pangan sudah dipikirkan pula aspek keberlanjutan serta aspek ramah lingkungan (environmental friendly). Implementasi desain hijau Liu (2017) menyatakan pelaksanaan konsep desain hijau dalam pembuatan mesin untuk industri pangan harus memperhatikan beberapa langkah agar dapat dihasilkan mesin yang ramah lingkungan serta berkelanjutan, yaitu: 1. seleksi bahan yang digunakan untuk membuat mesin pengolahan, 2. penggunaan sumber daya sebaiknya dikurangi dan 3. daur ulang dan re-manufacturing dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan.
  • 22. Pengurangan sumber daya. Dalam implementasi desain hijau terdapat tiga prinsip dasar yang harus dipatuhi yaitu; pengurangan polusi lingkungan, pengurangi konsumsi energi dan daur ulang produk. Konsep ini dapat didesain berdasarkan kondisi lingkungan alamnya yang ada serta secara wajar melakukan pemilihan bahan material yang sesuai, sehingga konsumsi bahan mentah dan penggunaan sumber daya bisa dikurangi Daur ulang dan re-manufacturing. Dalam desain hijau harus diperhitungkan dengan cermat dan tepat siklus hidup produk secara keseluruhan dan efeknya terhadap lingkungan. Siklus hidup tersebut dimulai dari desain pemilihan bahan, pabrikasi, penggunaan, pengelolaan bahan sisa atau scrap dan daur ulang dengan tujuan untuk mencapai penggunaan kembali dengan biaya minimal. Metode evaluasi dalam desain hijau Setelah diperoleh produk mesin pengolah dalam industri pangan, maka perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Evaluasi terhadap desain hijau merupakan proses dengan beberapa tingkatan, dimulai dari definisi target, ruang lingkup target, penilaian dampak dan interpretasi hasil yang diperoleh. Definisi target dan penentuan ruang lingkup merupakan tahapan dalam life cycle asessement (LCA) untuk menentukan metodologi yang digunakan dan tujuan evaluasi yang akan dilakukan. Selanjutnya analisis dampak merupakan pendekatan kuantitatif dan atau kualitatif untuk melakukan penilaian terhadap sumber daya dan konsumsi energi yang berdampak pada lingkungan dan emisi yang mempengaruhi kesehatan manusia dan kesehatan lingkungan.
  • 23. TUJUAN GREEN DESIGN 1. Mengurangi eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran 2. Mengurangi dampak yang berbahaya dari proses produksi maupun hasil produksi bagi lingkungan 3. Meningkatkan pemanfaatan dari sumber daya yang dapat diperbaharui 4. Desain semua produk memiliki kemampuan untuk didaur ulang sangat baik 5. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang membahayakan lingkungan
  • 26. SUSTAINABLE DESIGN merupakan perancangan 'berkelanjutan’ , yaitu filosofi mengenai perancangan obyek fisik dan lingkungan binaan sesuai dengan prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Salah satu standard yang cukup terkenal adalah LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) yang menggunakan sejumlah pengukuran atas kualitas dan dampak lingkungan untuk menetapkan pendekatan menyeluruh bagi terciptanya bangunan berkelanjutan serta menetapkan peringkat proyek tertentu.
  • 27. ASPEK-ASPEK : § Low-impact material: memanfaatkan bahan non-toxic dan diproduksi secara ramah lingkungan (mis: pembuatannya hanya membutuhkan sedikit energi). § Efisiensi energi: menggunakan atau membuat produk yang hanya membutuhkan sedikit energi. § Kualitas dan daya tahan: produk yang berfungsi baik (memiliki umur pakai) secara lama berarti mengurangi perawatan atau penggantian. § Reuse and recycle: rancangan produk harus mempertimbangkan pemanfaatan secara berkelanjutan hingga setelah masa pakai berakhir (afterlife). § Renewability: bahan berasal dari wilayah terdekat, diproduksi dari sumberdaya terbarukan, serta (bila memungkinkan) bisa diolah menjadi kompos. § Sehat: produk tidak berbahaya bagi pengguna/penghuni dan lingkungan sekitarnya, bahkan bisa menunjang aspek kesehatan secara luas.
  • 29. Perusahaan yang telah menerapkan Green Design dan Sustainable Design di Indonesia PT Sinar Sosro : - pengelolaan limbah yang tidak menganggu lingkungan seperti ampas teh yang akan menjadi kompos dengan sendirinya selama 1 bulan. - Sekolah sehat sosro Unilever - pembuatan kamar mandi di seluruh penjuru Indonesia - pembuatan program bank sampah yang dimulai sejak tahun 2015 Sturbucks - mengurangi sampah plastik seperti menggunakan cup dari bahan kertas yang ramah lingkungan dan mudah hancur. - Sippy cup for adult, tutup plastik pengganti sedotan plastik yang dapat dipakai berulang kali.
  • 30. PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau merupakan program Kementerian Perindutrian yang dilaksanakan setiap tahun. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan industri yang telah menerapkan pola penghematan sumber daya dan penggunaan bahan baku dan energi yang ramah lingkungan setra terbarukan. Tujuan penyelenggaraan program ini adalah untuk mendorong motivasi perusahaan industri dalam mewujudkan indutri hijau.
  • 31. PT. Danone One Planet One Health melalui suatu pemahaman bahwa kesehatan masyarakat dan kesehatan bumi memiliki hubungan yang sangat erat untuk menjaga agar bumi sehat dan lestari. • pengelolaan dan konservasi sumber daya air secara terpadu, • sirkular karbon melalui pengurangan emisi karbon yang diwujudkan dengan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya untuk kegiatan operasional dan efisiensi energi lain. • sirkular kemasan dijalankan melalui penggunaan kemasan ramah lingkungan • pengelolaan sampah plastik secara terintegrasi.