Dokumen tersebut membahas tentang teknologi fermentasi daging untuk membuat salami. Ia menjelaskan pengertian salami yang merupakan produk fermentasi daging yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses pembuatan salami mulai dari penggilingan daging, pencampuran bahan lain seperti tepung tapioka, gula, garam, dan kultur bakteri, hingga proses pengasapan dan penger
1. Dyah Rosita Heny 21030116420020
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK
MAGISTER TEKNIK KIMIA
TUGAS
TEKNOLOGI FERMENTASI DAGING
1
SALAMI
2. FERMENTASI
DAGING :
SAPI, KAMBING
SALAMI
2
PENGERTIAN SALAMI
Sosis fermentasi (salami)
merupakan produk
fermentasi olahan daging
dengan penggunaan
kultur bakteri asam laktat,
yang mengubah
karbohidrat menjadi asam
laktat.
BAKTERI YANG DIGUNAKAN :
Streptococcus, Lactobacillus ,
Micrococcus (Jay, 2000; Kato et al.,
2004), Lactobacillus plantarum,
Lactobacillus sake, L. curvatus,
Pediococcus lacidactici dan
kombinasi yang tepat dengan P.
pentosaceus (ErdoTMrul et al.,
2002).
4. FERMENTASI
DAGING
Sosis Fermentasi kaya rempah-rempah
Banyak disukai rasanya enak
Bentuk adonan kasar
Produk fermentasi semi kering/kering
Fermentasi dengan BAL(Bakteri Asam
Laktat) : Lactobacillus Plantarum
Flavor : sangat kuat
9. FUNGSI PENAMBAHAN GARAM PADA
FERMENTASI
• Meningkatkan rasa pada
salami
• Membentuk tekstur yang
diinginkan
• Mengontrol
mikroorganisme yang
diinginkan berperan
dalam fermentasi, dan
menghambat
pertumbuhan
mikroorganisme
pembusuk dan patogen
10. .
FERMENTASI LAKTAT
1. Bakteri asam laktat homofermentatif. Bakteri
ini dapat mengubah 95 % dari glukosa atau
heksosa lainnya menjadi asam laktat.
Karbondioksida dan asam-asam volatil lainnya
juga dihasilkan akan tetapi jumlahnya sangat
kecil
2. Bakteri asam laktat heterofermentatif,
mengubah glukosa dan heksosa lainnya menjadi
asam laktat, etanol, asam asetat, asam format,
dan CO2 dalam jumlah yang hampir sama
11. 11
A.Suhu
Suhu sebagai salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi selama fermentasi:
Beberapa faktor yang mempengaruhi
fermentasi
Suhu Minimum, di bawah suhu itu pertumbuhan mikroorganisme tidak
terjadi lagi
Suhu Optimum, suhu yang memungkinkan pertumbuhan
mikroorganisme paling cepat (37° C)
Suhu Maksimum, di atas suhu itu pertumbuhan
mikroorganisme tidak mungkin terjadi lagi
.
12. 12
B.OKSIGEN
UDARA ATAU OKSIGEN SELAMA PROSES FERMENTASI HARUS
DIATUR UNTUK MEMPERBANYAK ATAU MENGHAMBAT
PERTUMBUHAN MIKROBA TERTENTU
SETIAP MIKROBA MEMBUTUHKAN OKSIGEN YANG BERBEDA
JUMLAHNYA UNTUK PERTUMBUHAN ATAU MEMBENTUK SEL
BARU UNTUK FERMENTASI
Potato
Peanut
Beef
Cocoa Bean
13. Seperti makhluk hidup lain,
mikroorganisme juga
membutuhkan suplai makanan
yang menjadi sumber energi,
menyediakan unsur-unsur kimia
dasar untuk pertumbuhan sel.
C. SUBTRAT
14. D. AIR
Mikroorganisme tidak dapat tumbuh tanpa
adanya air. Air dalam subtrat yang digunakan
untuk pertumbuhan mikroorganisme
dinyatakan dalam water activity atau
aktivitas air= aw, yaitu perbandingan antara
tekanan uap dari larutan (P) dengan
tekanan uap murni ( Po) pada suhu yang
sama
15. Kemampuan BAL mengasamkan adalah salah satu
karakteristik teknologi bagi kultur starter potensial dalam
industri daging.
Penurunan pH BAL dapat menghambat pertumbuhan.
sejumlah mikroorganisme yang menyebabkan
pembusukan
Meningkatkan sifat higienis dan penyimpanan produk
akhir.
pH 5.1-5.3 meningkatkan kelembaban daging fermentasi
produk.
Mempercepat proses pematangan.
HASIL
PENGAMATAN
17. KESIMPULAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN PRODUK FERMENTASI
1.KONDISI FISIOLOGIS BAL SEBAGAI STATER
2. KONDISI FISIK PEMATANGAN DAN PENYIMPANAN ( SUHU, PH
3-5 , NaCl 2-6,5 % )
3. KOMPOSISI KIMIA DARI MATRIKS (KEASAMAN, KANDUNGAN
KARBOHIDRAT, AKTIVITAS AIR )
4.INTERAKSI KULTUR STATER DENGAN PROBIOTIK
MIKROORGANISME LAIN