Fermentasi merupakan proses biokimia yang melibatkan mikroorganisme untuk mengubah substrat menjadi produk yang diinginkan. Mikroorganisme yang berperan antara lain bakteri asam laktat, asam propionat, dan asam asetat serta kapang. Fermentasi memainkan peran penting dalam bidang farmasi melalui produksi antibiotika, vaksin, dan molekul terapeutik lainnya.
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
FERMENTASI FARMASI
1. TUGAS KELOMPOK :
FERMENTASI
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) AL-WASHLIYAH
M E D A N
2022
2. DIPRESENTASIKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH : BIOTEKNOLOGI FARMASI
DOSEN PENGAMPU : YAYUK PUTRI RAHAYU, S.SI., M.SI
OLEH :
KELAS 5J / KELOMPOK -1
3. ANGGOTA KELOMPOK -1 :
Army Indah Perwita Siregar 222114059
Kartitha Nasution 222114097
Indah Lestari Br Perangin Angin 222114097
Nurhaliza Safitri 222114105
M. Naufal Rifqi 222114112
Adelya Syahfitri 222114113
Vani Alda Wardhani Siregar 222114114
4. 1.1. Latar Belakang
Kata fermentasi berasal dari Bahasa Latin “fervere” yang berarti merebus (to boil).
Fermentasi mempunyai arti yang berbeda bagi ahli biokimia dan mikrobiologi industri.
Pada bidang mikrobiologi industri, fermentasi mempunyai arti yang lebih luas, yang
menggambarkan setiap proses untuk menghasilkan produk dari pembiakan
mikroorganisme. Perubahan arti kata fermentasi sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh para ahli. Arti kata fermentasi berubah pada saat Gay Lussac berhasil
melakukan penelitian yang menunjukkan penguraian gula menjadi alkohol dan
karbondioksida.
BAB I
PENDAHULUAN
5. 1.2. Rumusan Masalah
● Apa yang dimaksud dengan fermentasi ?
● Mikroorganisme apa yang berperan didalam
fermentasi ?
● Apa peranan fermentasi didalam bidang farmasi ?
1.3. Tujuan Percobaan
● Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
fermentasi
● Untuk mengetahui mikroorganisme yang berperan
didalam fermentasi
● Untuk mengetahui proses apa saja pada
fermentasi
● Untuk mengetahui peranan fermentasi didalam
bidang farmasi.
6. 2.1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi pada umumnya adalah seperangkat proses yang didalamnya terdapat
mikroba yang dibiakkan dalam suatu fermentor. Fermentor atau alat untuk melakukan
fermentasi adalah suatu tangki atau tong biasa yang berisi mikroba dalam medium bahan
makanan. Medium biakan ini mengandung sumber karbon seperti glukosa, pati hidrolisis atau
molase; sumber protein atau nitrogen berupa tepung kedelai, air rebusan jagung, atau tepung
biji kapas; sumber vitamin, seperti ekstrak ragi; mineral, dan beraneka bahan nutrisi lain.
Fermentor juga dilengkapi dengan alat kontrol yang mengatur temperatur pH dan pemasukan
oksigen ke dalam kaldu tempat sel tumbuh.
BAB II
PEMBAHASAN
7. Terlepas dari jenis-jenis fermentasi dengan pengecualian beberapa proses fermentasi suatu proses
yang sudah berjalan dapat dibagi menjadi enam komponen dasar yaitu sebagai berikut.
a. Formulasi medium yang akan digunakan pada pengembangan organisme untuk proses
selama pengembangan inokulumnya dan dalam fermentasi produk.
b. Sterilisasi medium fermentor dan Prapatan yang diperlukan.
c. Produksi kultur murni yang aktif dalam jumlah yang cukup untuk mengikut menginokulasi
tangki produksi.
d. Pertumbuhan mikroorganisme dalam fermentasi reproduksi diusahakan berada pada kondisi
optimum nya untuk membentuk produk.
e. Ekstraksi produk dan purifikasi nya.
f. Pembuangan efluen yang dihasilkan dari proses
2.2. Bagian-bagian Suatu Proses Fermentasi
8. Sumber- Sumber Mikroorganisme
Dari alam
Dari pusat-pusat koleksi
kultur
Dari laboratorium-laboratorium
mikrobiologi
Tanah, lumpur, air buangan, makanan
yang rusak maupun masih utuh,
tanaman, dsb.
Biasanya kultur-kultur yang potensinya tidak
dikirim ke pusat reaksi tetapi banyak yang
disimpan oleh penemunya, dipatenkan, atau
di industri-industri.
Beberapa laboratorium mikrobiologi lembaga-
lembaga penelitian universitas-universitas dan
lainnya mempunyai koleksi kultur
mikroorganisme.
9. Pemilihan tahap I
Pada tahap ini sejumlah tertentu contoh sumber diambil dan diperiksa jenis-jenis mikroorganisme
nya dengan menggunakan, sehingga dapat melanjutkan pemilihannya. Dari hasil pengalaman ini
dipilih jenis-jenis yang menunjukkan tanda-tanda yang produktif dan selanjutnya dibuat kultur
murni . Mikroorganisme lainnya dapat dibuang atau dapat dijadikan koleksi murni yaitu kultur yang
hanya terdiri dari satu jenis mikroorganisme.
Pemilihan tahap II
Dari kultur murni yang telah dibuat, dilakukan penelitian-penelitian berikut.
Potensi, dipilih yang potensial
Sifat-sifat
Ada tidaknya proses fermentasi
Produk baru atau tidak
Produk terdapat dalam medium bercampur atau tidak
Cara isolasi produk
2.3. Isolasi Dan Pemilihan Mikroorganisme
10. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan dan pertumbuhan mikroorganisme :
Suplai nutrisi (zat gizi)
Temperatur
Waktu
Nilai pH
Aktivitas air
Ketersediaan oksigen
Faktor bahan penghambat pertumbuhan
Radiasi
Tegangan permukaan
Keberadaan CO2
11. 2.4. Medium Fermentasi
2.4.1. Formulasi Medium
Konstituen konstituen suatu medium harus memenuhi persyaratan kesehatan elementer untuk
pembentukan biomassa sel dan metabolit. Selain itu harus terdapat sumber energi yang cukup
memelihara sel dan proses Biosintesis.
12. 2.4.2. Medium Untuk Pengembangan Inokulum (Medium Pertumbuhan)
Kultur untuk menginokulasi suatu permentasi harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut.
Harus sehat dan aktif sehingga lamanya fase lag pada permentasi berikutnya dapat diperpendek
Harus dapat dalam jumlah yang cukup besar untuk mengetahui memenuhi keperluan inokulum
yang optimum
Harus berada dalam bentuk morfologi yang sesuai
Harus bebas dari kontaminasi
Harus tetap mempunyai kemampuan untuk pembentukan produk
2.4.3. Medium Produksi
Perancangan medium produksi tidak hanya ditentukan oleh keperluan keperluan nutrisi organismenya,
tetapi juga oleh keperluan kepala untuk memperoleh produk yang maksimum.
13. Komponen Nutrisi Yang Diperlukan Mikroorganisme
Sumber Energi
Dalam beberapa kasus energi diperoleh dari oksidasi terkontrol dan senyawa organik tereduksi
tanah itu senyawa karbon digunakan untuk menghasilkan energi untuk Biosintesis sehingga
memenuhi kebutuhan karbon elemental sel dengan baik.
Sumber karbon
Beberapa contoh sumber karbo adalah Pati; molase; karbohidrat; cairan limbah sulfit; selulosa;
minyak nabati; bahan-bahan lain yang mengandung karbon seperti alkohol, Asam Asam organik
sederhana dan alkana; air rendaman jagung; farmamedia; dan kalsium karbonat.
Sumber Nitrogen
Nitrogen anorganik tersedia sebagai gas amonia garam garam amonium atau nitrat. Nitrogen
organik umumnya diberikan dalam bentuk asam amino, protein, dan urea.
Keperluan Oksigen
Rancangan medium akan mempengaruhi keperluan oksigen kultur yaitu makin tereduksi sumber-
sumber karbon, semakin banyak kebutuhan oksigen.
14. Mineral-Mineral
Adanya komponen-komponen yang mengandung Mg, P, K, S, Ca, dan Cl dalam medium sangat
penting sehingga perlu ditambahkan dalam bentuk tersendiri dengan konsentrasi yang diperlukan.
Vitamin-Vitamin
Banyak sumber karbon dan nitrogen alami yang mengandung semua beberapa vitamin yang
diperlukan. Apabila ada kekurangan vitamin sering dilakukan pencampuran bahan-bahan untuk
mengatasinya
15. 2.6. Proses Fermentasi
Proses fermentasi rekayasa menggunakan alat bantu dalam pengembangan regulasi organisme yang merupakan
pusat perhatian dari proses penguapan seperti manipulasi genetik regulasi metabolisme.
2.6.1. Klasifikasi produk proses fermentasi
Klasifikasi proses fermentasi berdasarkan ketergantungan pembentukan produk terhadap metabolisme energi.
• Tipe 1 pada tipe ini produk yang dihasilkan dari metabolisme primer digunakan untuk produksi energi dapat
berupa biomassa yaitu produk sebanding dengan laju pertumbuhan. Reaksi Tipe 1 ini dapat dinyatakan
sebagai berikut substrat tanah produk atau Substrat tanah a b dan c posisinya digunakan untuk
menghasilkan protein sel tunggal etanol dan asam glukonat.
16. Tipe2 pola pertumbuhan produk yang tidak berasosiasi dengan pertumbuhan Produk yang dihasilkan digunakan
untuk energi metabolisme primer, tetapi produksi yang berlangsung diubah dalam alur sekunder yang terpisah dari
metabolisme primer. Asam sitrat Itu pitakonan beberapa asam amino dan metabolit sekunder seperti antibiotik
melalui tipe ini.
Tipe 3 pada tipe ini seluruh metabolisme primer dan pembentukan produk terjadi pada waktu yang berbeda produk
tidak dihasilkan dari katabolisme tetapi dari alur amphibolic metabolisme pertama berfungsi sebagai berasosiasi
dengan konsumsi struktur dan pertumbuhan. Setelah itu produk dibentuk melalui reaksi dari metabolisme antara
berbagai antibiotik dan vitamin dihasilkan melalui fermentasi tipe 3.
17. Klasifikasi Sistem Fermentasi Berdasarkan Tinjauan Pertumbuhan
Mikroorganisme Sintesis
Kultur bet (biakan statik)
Kultur fed-batch
Kultur kontinu
Desain Medium
Pengembangan inokulum untuk fermentasi industrial
Faktor pemilihan reaktor
18. Jenis-Jenis Mikroorganisme Yang Berperan Dalam Teknologi Fermentasi
Bakteri Asam Laktat
Pediococcus cerevisae. Bakteri gram positif berbentuk bulat, bakteri ini berperan penting dalam
fermentasi daging dan sayuran. Leuconostoc mesenteroides, Leuconostoc dextranicum. Bakteri
gram positif berbentuk bulat terdapat secara berpasangan / rantai pendek berperan dalam perusakan
larutan gula dengan produksi pertumbuhan dekstran berlendir. Walaupun demikian, bakteri-bakteri ini
merupakan jenis yang penting dalam permulaan fermentasi sayuran dan juga ditemukan dalam sari
buah, anggur, dan bahan pangan lainnya. Streptococcus thermophilus, Streptococcus lactis dan
Streptococcus cremoris. bakteri gram positif, berbentuk bulat (coccus) yang terdapat sebagai rantai
dan semuanya mempunyai nilai ekonomis penting dalam industri susu. Lactobacillus lactis,
Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus delbrueckii. Organisme-organisme
ini adalah bakteri berbentuk batang, gram positif dan sering berbentuk pasangan dan rantai dari sel-
selnya. Jenis ini umumnya lebih tahan terhadap keadaan asam.
19. Bakteri Asam Propionat
Jenis-jenis yang termasuk kelompok ini ditemukan dalam golongan Propionibacterium, berbentuk
batang dan merupakan gram positif. Bakteri ini penting dalam fermentasi bahan pangan karena
kamampuannya memfermentasi karbohidrat dan juga asam laktat dan menghasilkan asam-asam
propionat, asetat, dan karbondioksida. Jenis-jenis ini penting dalam fermentasi keju Swiss.
Bakteri Asam Asetat.
Bakteri ini berbentuk batang, gram negatif dan ditemukan dalam golongan Acetobacter sebagai
contoh Acetobacter aceti. Metabolismenya lebih bersifat aerobik (tidak seperti spesies tersebut di
atas), tetapi peranannya yang utama dalam fermentasi bahan pangan adalah kemampuannya dalam
mengoksidasi alkohol dan karbohidrat lainnya menjadi asam asetat dan dipergunakan dalam pabrik
cuka.
Kapang
Kapang jenis-jenis tertentu digunakan dalam persiapan pembuatan beberapa macam keju dan
beberapa fermentasi bahan pangan Asia seperti kecap dan tempe. Contohnya : Asperfillus,
Rhizopus, Penicillium, dll.
20. Mikroorganisme Di Bidang Bioteknologi Farmasi
Mikroorganisme memiliki peran penting dalam perkembangan bioteknologi farmasi. Diawali dengan
diperolehnya antibiotik penisilin, penelitian tentang pemanfaatan mikroorganisme untuk memproduksi
agen obat terus berkembang. Saat ini, pemanfaatan mikroorganisme untuk memperoleh agen obat
telah banyak yang teridentifikasi. Berikut beberapa peran mikroorganisme dalam bidang bioteknologi
farmasi:
a. Pembuatan Antibiotik. Mikroorganisme dapat menghasilkan metabolit sekunder yang mampu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Metabolit yang menghambat pertumbuhan
mikroorganisme disebut dengan antibiotik. Antibiotik digunakan untuk melawan infeksi mikroba
patogen. Beberapa mikroba yang menghasilkan antibiotik antara lain Streptomyces aureofaciens
(bacitrasin) dan Aspergillus fusmigatus (furmigilin).
b. Pembuatan vaksin. Vaksin dapat digunakan untuk membentuk antibodi dalam tubuh sehingga
tahan terhadap serangan bakteri maupun virus pathogen.
21. ● Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk
tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba.
● Mikroorganisme yang berperan dalam fermentasi adalah bakteri asalam laktat,
bakteri asam asetat, bakteri asam propionat dan kapang.
● Peranan mikroorganisme dalam bidang farmasi yaitu pembuatan antibiotik,
pembuatan vaksin dan lainnya.
K
E
S
I
M
P
U
L
A
N
22. DAFTAR PUSTAKA
Hidayanto, A. P. (2017). Teknologi Fermentasi. Modul Mata Kuliah , Ibp 611, 1–55.
Prasetya, E. (2016). Pembelajaran 11 : Bioteknologi. Modul Belajar Mandiri Calon Guru PPPPK, 255–279.
Dinata, Deden Indra. 2011. Bioteknologi : Pemanfaatan Mikoroganisme & Teknologi Bioproses. Jakarta : EGC.