SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Mata Kuliah Mikrobiologi
Semester Genap 2018/2019
DEDY RAHMAD, M.Sc
SATUAN PROSES PADA FERMENTASI
 Perubahan-perubahan kimia yang terjadi di dalam sel
mikroba pada waktu sel tumbuh & berkembang biak
Biokimia  fermentasi = aktifitas mikroba untuk
memperoleh energi yang diperlukan untuk metabolisme &
pertumbuhan.
Fisiologi sel : pempelajari perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam sel mikroba yang berhubungan
dengan perkembangan, pertumbuhan dan daur hidup
mikroba
Reaksi kimia penting dlm mikroba adalah reaksi oksidasi &
reduksi (pelepasan & penerimaan elektron)
Teknologi Fermentasi = ilmu teknik terapan yang
mendasari industri fermentasi  pemanfaatan terpadu
mikrobiologi, biokimia, kimia, keteknikan, rekayasa
genetika/biologi molekuler
Industri Fermentasi  pemanfaatan aktifitas mikroba
untuk menghasilkan berbagai produk/jasa yang
berguna bagi kemaslahatan manusia
Definisi Fermentasi Mikroorganisme
Klasik : Uraian senyawa kompleks senyawa sederhana
anaerob
Mikroorganisme
Modern : Pengubahan suatu substrat Bahan lebih
berguna
Terkontrol
Fermentasi :
 Segala macam proses metabolisme yg (enzim, jasad renik secara
oksidasi, reduksi, hidrolisa atau reaksi kimia lainnya)melakukan
perubahan kimia pada suatu substrat organik dengan menghasilkan
Produk Akhir.
 Aplikasi metabolisme mikrobia utk mengubah bahan (Industri)baku
menjadi produk yg bernilai lebih tinggi
 Misalnya:-Etanol, Asetat -Antibiotik, Enzim, Vitamin, Protein sel
tunggal dsb.
FERMENTASI
• Dari bahasa LATIN
ferveo = mendidih krn timbulnya gelembung-gelembung
gas CO2
• Istilah fermentum
khamir/ragi yang dipakai sebagai inokulum/
starter pada fermentasi
PENGERTIAN FERMENTASI
 Perubahan kimiawi secara oksidatif oleh mikroba
dlm substrat sbg produksi hasil pemecahannya berupa
senyawa yang lebih kompleks drpd CO2
 Proses terjadinya perubahan kimia pada substrat
organik oleh aktivitas enzim yang dihasilkan
Tujuan Fermentasi
 Menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang
mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological
availability yang lebih baik
 Disamping itu juga menurunkan zat anti nutrisinya
Jenis Proses Fermentasi Berdasarkan Medium
Pertumbuhan Mikroba
 Fermentasi Padat (solid Substrate fermentation)
Medium tdk larut, tapi cukup lembab untuk keperluan
mikroba
 Fermentasi Semi Padat (Sub merged Substrate
Fermentation)
Medium tidak larut, kelembaban cukup
 Fermentasi Cair ( Liquid Substrate Fermentation)
Substrat larut dan atau tidak larut.
SSF SMF
Mikroba Kapang Bakteri, yeast
Kadar air Kurang dari 40% 50-75%
pH Tidak stabil Stabil (ada sistem kontrol)
Suhu Terjadi akumulasi panas 
penurunan aktivitas
Tidak terjadi akumulasi panas
Substrat Limbah agroindustri (ampas
tebu, dedak) / mentah
Substrat murni
Penambahan
nutrisi
Tidak ada Ada penambahan nutrisi
Pretreatment Pengecilan ukuran,
hidrolisis enzim/kimiawi,
pemanasan (pre-degradasi)
Tanpa pretreatment
Jenis Fermentasi Berdasarkan Produk yang
dihasilkan
 Alcoholic fermentation
 Lactic Acid Fermentation
1
Step 2
3
Jenis Fermentasi berdasarkan Proses kerja
 Batch culture fermentation
Tanpa penambahan substrat selama fermentasi berlangsung
 Fed culture fermentation
Beberapa nutrisi/media ditambahkan selama fermentasi
dalam interval tertentu, tidak adamedium pertumbuhan
yang dipindahkan
 Semi batch culture fermentation
sebagian dari cairanf ermentasi dipindahkan setelah proses
berlangsung (70-80 %) & sel yang tertinggal dalam tangki
diendapkan/disentrifugasi untuk digunakan lagi pada batch
berikutnya
 Continuous culture fermentation
nutrien/media ditambahkan terus menerus ke dalam fermenter
dan produk dipindahkan dari tangki fermenter scr terus menerus
Jenis Fermentasi berasarakan kondisi media
 Aseptis/ steril
pembuatan alkohol dan asam sitrat
 Semi aseptis/ tidak atau kurang steril
pembuatantempe, kecap, silase
Fase Fermentasi
Fase Lag
 Pada fase ini titik pertumbuhan nol, karena pada saat
sel dipindah ke medium yg baru terjadi penyesuaian
dengan lingkungan baru sehingga tidak segera terjadi
pertumbuhan sel
Ciri-ciri fase lag :
 Tidak ada peningkatan jumlah sel
 Sel membesar ukurannya
 Secara fisiologis sel aktif & mensintesa enzim
 baru utk beradaptasi dg lingkungan baru
Fase Log
 Tingkat pertumbuhan maksimal dan naik secara konstan
 Tingkat pertumbuhan eksponensial dipengaruhi oleh Kondisi
lingkungan (suhu, komposisi medium) Sifat genetik dari
mikrobia
Fase Stationer / Tingkat pertumbuhan nol, ciri:
 Terjadi akumulasi produk beracun, nutrien di dalam medium
telah habis
 Jumlah sel yg mati = yg membelah, sehingga jumlah sel
seimbang (cryptic growth)
 Jumlah sel yang hidup tetap
 Walau tidak adapertumbuhan, fungsi sel tetap berjalan seperti
metabolisme maupun biosintesa.
 Produksi beberapa metabolit sekunder adalah utama, terutama
pada perpindahan dari fase logaritmik ke fase stasioner
Fase Kematian (Death Phase)
 Tingkat pertumbuhan negatif, artinya jumlah sel yang hidup menurun
 Pada beberapa keadaan dapat diikuti dengan terjadinya lisis dari sel
sehingga turbiditas dan jumlah sel yg dihitung secara langsung akan
berkurang sejalan dengan pengurangan sel hidup
Ciri-ciri :
 Terjadi akumulasi lanjut produk metabolit yang menghambat nutrien
penting dalam medium habis.
 Jumlah sel yg hidup turun secara logaritmik.
 Umumnya sel akan mati dalam bbrp hari atau bulan
RUANG LINGKUP PROSES
FERMENTASI
Fermentasi yang
menghasilkan Sel
(Biomas) sebagai
Produk
Contoh :
1. Yeast
2. Single Cell Protein (SCP)
Fermentasi yang
memproduksi
Enzim
Contoh :
Enzyme Glucoamilase
1. YEAST
 Untuk menumbuhkan Yeast  Substrat  n-alkane,
methanol, minyak diesel, limbah industry bir, pati
molasses
 Yeast yg terproduksi  Candida, Hansenula,
Rhodotorula & Torulopsis
 Untuk produksi Saccharomyces cerevicae gula, ex :
molasses
 Untuk produksi biomas (yeast) perbandingan karbon dan
nitrogen berkisar 7:1 – 10:1
 Konsentrasi karbohidrat dalam kultur batch sekitar 1-5%
Cont………
 Pada kultur yang kontinyu dgn substrat hidrokarbon atau
alcohol dibutuhkan Conc
 Untuk menjaga pH 3.5 – 4.5 digunakan ammonia
anhydrous (NH3) dengan asam phospat (H3PO4)
2. Single Cell Protein (SCP)
ALGAE
 dapat ditumbuhakan secara
fotosintetis / heterotroph
 penumbuhan fotosintetis
melibatkan ilumniasi / sinar
matahari dan CO2
 Penumbuhan heterotroph
terjadi dalam kondisi gelap
dengan sumber karbon
organic dan sumber2 energy
Pertumbuhan alga
membutuhkan sinar dengan
panjang gelombang 700 nm
BAKTERI
 Dapat menggunakan sumber
karbon dan berbagai sumber
energy ( gula, pati, selulosa,
limbah petrokimia dan
hidrokarbon)
 Conc substrat karbon & energy
pada kultur batch pada kisaran
1-5%
 Lebih rendah untuk kultur
kontinyu
 Perbandingan karobon dan
nitrogen adalah 10:1
 pH yang sesuai 5-7
a. Enzim Amylase
 berasal dari jamur
 Digunakan pada industry cereal
 berfungsi pemecah rantai panjang karbohidrat
seperti pati  maltose, glukosa, maltoriosa,
maltotetraosa,
dan maltohesaosa
 α-amylase secara acak memecah ikatan α-(1-4) glycoside
dari amilosa  dekstrin , molekul2 maltose atau glukosa
 β-amylase mengkatalisis hidrolisa ikatan α-1,4 glycoside
tetapi hanya dari gula non reduksi untuk menghasilkan
molekul2 maltosa
 ensim Glucoamylase memecah ikatan α-(1-4) dan α-(1-
6) glycoside dari amylose dan amylopectin  glukosa
b. Enzim Pectinase
 berasal dari jamur
 digunakan pada coffee bean fermentation
pd pembuatan kopi
 peran utama dalam pembusukan sayur
dan buah
 bisa menaikan yield juice dan padatan
dari bahan tanaman
Menurunkan viskositas dari konsentrat
dan modifikasi pengenceran struktur
pectic yg membantu proses sedimentasi,
klarifikasi dan filtrasi
c. Enzim Lactase
 berasal dari Yeast
 digunakan untuk produksi konsentrat milk
 dapat memecah laktosa  glukosa dan
galaktosa
 Memiliki tingkat kemanisan kira-kira 0.8
relative sukrosa
 Laktosa digunakan pada milk sebagai
pencerna awal u/ manusia yg tdk tahan thd
milk, pembuatan keju dan yogurt, produksi
pemanis & sirup yg terhidrolisa dari bahan
whey
d. Enzim Protease
 berasal dari Bakteri
 digunakan untuk detergen laundry
 banyak digunakan dalam industry susu
terutama renin, pepsin dan chimosin
 Renin umumnya berfungsi sebagai
protease
 Memecah ikatan peptide di
Casein
 Casein berda pada susu segar atau susu
skim segar
 primary metabolite diproduksi selama fase
pertumbuhan keseluruhan
 Secondary metabolite diproduksi selama fase
akhir log dan fase stationer
Produk Secondary metabolite merupakan
senyawa kimia dalam mikroorganisme yg tidak
secara langsung berhubungan dengan
pertumbuhan normal, pengembangan dan
reproduksi M.O
1. Aceton / Butanol
M.o yg digunakan u/ memproduksi campuran
Aceton /butanol adalah : Clostridium Sspesies (
C. butylicum, C. butyricum, C. toanum, , C.
acetobutylicum)
 menghasilkan spora viable u/ beberapa tahun
 pembuatannya mengubah glukosa  acetone
dan butanol melalui Acetoacetyl-CoA.
 Sumber karbon selain Glukosa  Sumber
karbohidrat (jagung molase)
 Sumber karbon lain yg sudah digunakan wheat,
nasi, kentang dan beet molase
Cont……..
 Butanol dapat mengakibatkan inhibisi
metabolism, shg u/ mendapatkan pati,
konsntrasi awal adalah 6-8 % (b/k jagung)
 Jika molase yg digunakan, maka kadar gula adl
5.5-7.5%
pH medium dijaga pada 5.6-6.0
2. Asam Amino
 BB untuk produksi AA adalah molasses, cane sugar,
(NH4)2SO4 / urea dan komponen lain penting untuk
pertumbuhan
 proses merupakan fermentasi “SMF” aerobic
 Pada produksi L-asam glutamate, beberapa jenis
karbon ( glukosa, fruktosa, sukrossa, maltose, ribose)
dapat digunakan u/ strain Corynebacterium,
Brevibacterium, Microbacterium & Arthbacterium.
 Krn Molekul Asam Glutamat mengandung 9.5%
Nitrogen, shg suplai yg cukup dari sumber nitrogen
sangat penting
 contoh Ammonium chloride, Ammonium sulfat, urea
dan gas ammonia
3. Antibiotik (Secondary Metabolite)
Antibiotik Sumber Mikroba
1. Amphomycin Streptomyces Canus
2. Bacitracyn Bacillus subtilis, B. licheniformis
3. Chromomycin S. Griseus
4. Penicilin – G P. Chrysogenum
5. Streptomycin S. Griseus
7. Tetranacin S. flaveolus
Antibiotik di atas untuk kepentingan klinis dan
mikroorganisme
Cont……
 Penicilin merupakan kelompok metabolite
sekunder
 Ketika sel dalam jumlah besar ditumbuhkan
pada laju yg dijaga 120-160 jam, fermentasi
penicillin dikatakan berada pada fase produksi
 Streptomycin disenthesa dari glukosa dengan
pembentukan awal myo-inositol
 Konsentrasi phospat, dimedium cukup kritis u/
produksi streptomycin, dengan konsentrasi
optimum phospat berkisar 1-10 µM
4. Ethanol
 M.O yg diisolasi dari upaya pembuatan synthetic gas,
ditemukan di limbah peternakan ayam  produksi
etanol
 strain yg ditemukan ditumbuhkan dan dapat digunakan
u/ produksi etanol.
6CO + 3H2O  CH3CH2OH + 4CO2
6H2 + 2CO2  CH3CH2OH + 3H2O
 yield hasil reaksi sekitar 25 g/l EtOH, yg dapat diperoleh
sebagai anhydrous ethanol dengan distilasi & adsorpsi
 Reaksi karbonmonoksida lebih produktif untuk produksi
EtOH
 Selama produksi EtOH, Asam Asetat juga dihasilkan
dengan Yield 5 g/l.
4CO + 2H2O  CH3COOH +2CO2
2H2 + 4CO2  CH3COOH + 2H2O
 M.O yg relevan u/ mentransformasi steroid misalnya alkaligenes
faecalis dengan substrat asam sitrat
 S. aureus dengan substrat progesterone
 Setelah M.O ditumbuhkan, sejumlah steroid dalam solven yg sesuai
(EtOH, Aceton, propylene glycol)
 periode transformasi 24-48 jam
 Setelah transformasi, biomas dipisahkan dari cairan fermentasi &
diekstraksi dgn menggunakan pelarut yg sesuai (methylene chloride,
ethylene chloride / chloroform)
 beberapa jenis transformasi adlh L-tartaric acid dr asam nukleat, L-
maleic acid dr asam furmarat, isomerisasi dr Glukosa  fruktosa
Steroid
 Fermentasi  reaksi dengan menggunakan biokatalis
untuk mengubah bahan baku menjadi produk
 Biokatalis  bakteri, yeast, jamur (fungi)
 Proses dilakukan dalam bejana (bioreactor) / fermentor
 Umpan yg masuk ke dalam fermentor  substrat
 Substrat  sumber karbon  memberikan energy dan
pertumbuhan & produksi produk akhir
 M.O juga membutuhkan nutrient ( sulfur, phosphor,
potassium, magnesium, Nitrogen & mineral lainnya)
SISTEM FERMENTASI
Nutrient + Sumber Karbon + Oksigen  produk + produk samping
+ panas
Mikroorganisme
 Sumber Karbon Yg Umum : Glukosa, Molase, bahkan etanol
 Produk samping yg umum : biomas, karbondioksida,
hidrokarbon (etanol)
Persamaan Untuk Proses
Fermentasi
 Industri yang memanfaatkan kemampuan
mikroorganisme dalam menghasilkan produk.
Perkembangannya sejalan dengan perkembangan
mikrobiologi industri.
Industri Pangan
Jenis Industri Industri Biokimia
Industri farmasi
Industri Fermentasi
 Periode sebelum 1900
 Produk utama: alkohol dan vinegar
 Tanki fermentor dari kayu, tembaga
 Pengendalian proses: thermometer, hidrometer,
 heat exchanger
 Proses: batch dengan kultur murni
 Pelaksanaan: tanpa melalui pilot plant
 tanpa pengendalian kualitas produk
Perkembangan Industri Fermentasi
Periode 1900 – 1940
 Produk utama : baker’s yeast, gliserol, asam sitrat,
asam laktat, aseton-butanol
 Tanki fermentor : dari baja dilengkapi alat aerasi dan
pengaduk mekanis
 Pengendali proses : dilakukan kontrol suhu, pH
dengan pH elektroda
 Proses : secara batch dan fed batch dengan
menggunakan kultur murni
 Pelaksanaan: tanpa pilot plant dan pengendalian
kualitas produk
Periode 1940 – sekarang
 Produk utama: penisilin, strepomisin dan antibiotik
lain, giberelin, asam amino, nukleoida, enzim
 Tanki fermentor: dilengkapi dengan fasilitas aerasi
mekanis dan dioperasikan secara aseptis
 Pengendalian proses: dengan pH dan oksigen
elektrode yang diatur secara computerized
 Kultur yang digunakan kultur yang dimutasi dan
terseleksi
 Pelaksanaan: mulai dilakukan pilot plant dan
pengendalian kualitas produk
 Periode 1960 – sekarang
 Produk utama : SCP dengan sumber hidrokarbon
 Tanki fermentor: dilengkapi pengatur tekanan tinggi, alat
pemasukan gas, pengatur panas yang dikonol komputer
sepenuhnya
 Proses : dilakukan secara continue dengan kultur hasil rekayasa
genetik
 Pelaksanaan: fasilitas pilot plant dan pengendalian kualitas produk
selalu dilakukan
 Periode 1979 – sekarang
 Produk utama: senyawa asing yang secara normal tidak diproduksi
mikrobia mis. Insulin interferon
 Tanki fermentor: hasil pengembangan generasi sebelumnya
 Proses: batch, fed batch atau ontinue dengan kultur hasil
pemindahan gen asing de dalam sel mikrobia secara rekayasa
enetik
 Pelaksanaan : fasilitas pilot plant dan pengendalian kualitas produk
selalu dilakukan
 Membuat produk yang tidak dapat, sulit atau tidak
ekonomis diperoleh melalui proses kimia
(enzim  reaksi spesifik)
 Kondisi proses lebih “lunak” (suhu ruang, tekanan
atmosfir, pH netral)
 Efektif  biasanya laju reaksi enzimatis > reaksi kimia
 Bahan baku dapat diperbarui  produk bersifat lebih
ramah terhadap lingkungan
 Dapat mengubah bahan yang murah menjadi produk
yang bernilai ekonomi tinggi
Contoh : pangan  aroma, tekstur, daya cerna & daya
tahan simpan lebih baik
Kelebihan Proses Fermentasi
 Campuran produk kompleks (camp. sel mikroba, produk,
hasil samping, sisa media) proses hilir sulit
 Cairan fermentasi bersifat encer & produk sedikit  proses
hilir mahal
 Resiko kontaminasi selama fermentasi
 Hasil beragam  sel mikroba cenderung melakukan
mutasi terhadap perubahan lingkungan, sehingga
kehilangan kemampuan berproduksi dapat
hilang/menurun
Kelemahan Proses Fermentasi
 Formulasi medium yg akan digunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme, baik pada Enrichment
(pengkayaan) maupun pada Proses Produksi
 Sterilisasi Medium, Fermentor dan Perlengkapannya
 Produksi kultur murni/campuran yg cukup utk
menginokulasi pd tahap produksi
 Optimasi produksi pd tahap Fermentasi produk dg kondisi
Optimum
 Ekstraksi (Pemanenan hasil) dan Purifikasi/pemurnian
produk
 Pembuangan effluen (limbah medium) yg dihasilkan
selama produksi
Tahapan Proses Fermentasi
.
Diagram Proses
Fermentasi
Persiapan
media
Kompresi
Udara
Pengambilan
Produk
&
Pemurnian
Sterilisasi
media
Proses
Fermentasi
Sterilisasi
Udara
O2, CO2,
N2
See U Next Week.....
Terima Kasih
49

More Related Content

Similar to Dedy_Fermentasi 1.pptx

Bab 5.ppt biotechnology ipa
Bab 5.ppt biotechnology ipaBab 5.ppt biotechnology ipa
Bab 5.ppt biotechnology ipasmpalbayan2021
 
Dedy_Fermentasi 2.pptx
Dedy_Fermentasi 2.pptxDedy_Fermentasi 2.pptx
Dedy_Fermentasi 2.pptxDedyBinAli
 
Pembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisangPembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisangErvi Afifah
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfMettaAlawiyah
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industrif' yagami
 
Infografis produk biosimilar
Infografis produk biosimilar Infografis produk biosimilar
Infografis produk biosimilar salni nindita
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxAgathaHaselvin
 
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologifermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologiMuhammadSunariya1
 
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptx
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptxKelompok 7 - Transformasi Biotik.pptx
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptxDiva690935
 
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxPertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxDaniPatrick2
 
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdfbab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdfRafiJuniarto1
 

Similar to Dedy_Fermentasi 1.pptx (20)

Fermentasi
Fermentasi Fermentasi
Fermentasi
 
Bab 5.ppt biotechnology ipa
Bab 5.ppt biotechnology ipaBab 5.ppt biotechnology ipa
Bab 5.ppt biotechnology ipa
 
Dedy_Fermentasi 2.pptx
Dedy_Fermentasi 2.pptxDedy_Fermentasi 2.pptx
Dedy_Fermentasi 2.pptx
 
Fer teknik-fermentasi
Fer teknik-fermentasiFer teknik-fermentasi
Fer teknik-fermentasi
 
Pembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisangPembuatan bioetanol dari kulit pisang
Pembuatan bioetanol dari kulit pisang
 
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdfPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN BAKTERI.pdf
 
Mikrobiologi industri
Mikrobiologi industriMikrobiologi industri
Mikrobiologi industri
 
Infografis produk biosimilar
Infografis produk biosimilar Infografis produk biosimilar
Infografis produk biosimilar
 
13 fermentasi
13 fermentasi13 fermentasi
13 fermentasi
 
Teknologi Enzim
Teknologi EnzimTeknologi Enzim
Teknologi Enzim
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
 
MIKROBIOLOGI
MIKROBIOLOGIMIKROBIOLOGI
MIKROBIOLOGI
 
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologifermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptxPPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
 
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptx
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptxKelompok 7 - Transformasi Biotik.pptx
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptx
 
Biotechnology
BiotechnologyBiotechnology
Biotechnology
 
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxPertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
 
Clostridium botulinum
Clostridium botulinumClostridium botulinum
Clostridium botulinum
 
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdfbab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
bab8bioteknologi-131016072533-phpapp02 (1).pdf
 

More from DedyBinAli

Implementing Student-Centered Learning.pptx
Implementing Student-Centered Learning.pptxImplementing Student-Centered Learning.pptx
Implementing Student-Centered Learning.pptxDedyBinAli
 
Pertemuan 4 Metabolisme Karbohidrat.pptx
Pertemuan 4 Metabolisme Karbohidrat.pptxPertemuan 4 Metabolisme Karbohidrat.pptx
Pertemuan 4 Metabolisme Karbohidrat.pptxDedyBinAli
 
Pertemuan 3 Karbohidrat.pptx
Pertemuan 3 Karbohidrat.pptxPertemuan 3 Karbohidrat.pptx
Pertemuan 3 Karbohidrat.pptxDedyBinAli
 
Pertemuan 2 Metabolisme energi.pptx
Pertemuan 2 Metabolisme energi.pptxPertemuan 2 Metabolisme energi.pptx
Pertemuan 2 Metabolisme energi.pptxDedyBinAli
 
Pertemuan 1 Pendahuluan.pptx
Pertemuan 1 Pendahuluan.pptxPertemuan 1 Pendahuluan.pptx
Pertemuan 1 Pendahuluan.pptxDedyBinAli
 
Final Report_Dedy Rahmad Project_ASEANQA_2022-23.pptx
Final Report_Dedy Rahmad Project_ASEANQA_2022-23.pptxFinal Report_Dedy Rahmad Project_ASEANQA_2022-23.pptx
Final Report_Dedy Rahmad Project_ASEANQA_2022-23.pptxDedyBinAli
 
materi sosialisasi portal.pptx
materi sosialisasi portal.pptxmateri sosialisasi portal.pptx
materi sosialisasi portal.pptxDedyBinAli
 
Persiapan.pptx
Persiapan.pptxPersiapan.pptx
Persiapan.pptxDedyBinAli
 
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptxDedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptxDedyBinAli
 

More from DedyBinAli (12)

Implementing Student-Centered Learning.pptx
Implementing Student-Centered Learning.pptxImplementing Student-Centered Learning.pptx
Implementing Student-Centered Learning.pptx
 
Pertemuan 4 Metabolisme Karbohidrat.pptx
Pertemuan 4 Metabolisme Karbohidrat.pptxPertemuan 4 Metabolisme Karbohidrat.pptx
Pertemuan 4 Metabolisme Karbohidrat.pptx
 
Pertemuan 3 Karbohidrat.pptx
Pertemuan 3 Karbohidrat.pptxPertemuan 3 Karbohidrat.pptx
Pertemuan 3 Karbohidrat.pptx
 
Pertemuan 2 Metabolisme energi.pptx
Pertemuan 2 Metabolisme energi.pptxPertemuan 2 Metabolisme energi.pptx
Pertemuan 2 Metabolisme energi.pptx
 
Pertemuan 1 Pendahuluan.pptx
Pertemuan 1 Pendahuluan.pptxPertemuan 1 Pendahuluan.pptx
Pertemuan 1 Pendahuluan.pptx
 
Final Report_Dedy Rahmad Project_ASEANQA_2022-23.pptx
Final Report_Dedy Rahmad Project_ASEANQA_2022-23.pptxFinal Report_Dedy Rahmad Project_ASEANQA_2022-23.pptx
Final Report_Dedy Rahmad Project_ASEANQA_2022-23.pptx
 
5-6.pptx
5-6.pptx5-6.pptx
5-6.pptx
 
3-4.pptx
3-4.pptx3-4.pptx
3-4.pptx
 
materi sosialisasi portal.pptx
materi sosialisasi portal.pptxmateri sosialisasi portal.pptx
materi sosialisasi portal.pptx
 
Persiapan.pptx
Persiapan.pptxPersiapan.pptx
Persiapan.pptx
 
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptxDedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
Dedy_Mikrobiologi-Pendahuluan.pptx
 
topik 3_.pptx
topik 3_.pptxtopik 3_.pptx
topik 3_.pptx
 

Dedy_Fermentasi 1.pptx

  • 1. Mata Kuliah Mikrobiologi Semester Genap 2018/2019 DEDY RAHMAD, M.Sc
  • 2. SATUAN PROSES PADA FERMENTASI  Perubahan-perubahan kimia yang terjadi di dalam sel mikroba pada waktu sel tumbuh & berkembang biak Biokimia  fermentasi = aktifitas mikroba untuk memperoleh energi yang diperlukan untuk metabolisme & pertumbuhan. Fisiologi sel : pempelajari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sel mikroba yang berhubungan dengan perkembangan, pertumbuhan dan daur hidup mikroba Reaksi kimia penting dlm mikroba adalah reaksi oksidasi & reduksi (pelepasan & penerimaan elektron)
  • 3. Teknologi Fermentasi = ilmu teknik terapan yang mendasari industri fermentasi  pemanfaatan terpadu mikrobiologi, biokimia, kimia, keteknikan, rekayasa genetika/biologi molekuler Industri Fermentasi  pemanfaatan aktifitas mikroba untuk menghasilkan berbagai produk/jasa yang berguna bagi kemaslahatan manusia
  • 4. Definisi Fermentasi Mikroorganisme Klasik : Uraian senyawa kompleks senyawa sederhana anaerob Mikroorganisme Modern : Pengubahan suatu substrat Bahan lebih berguna Terkontrol Fermentasi :  Segala macam proses metabolisme yg (enzim, jasad renik secara oksidasi, reduksi, hidrolisa atau reaksi kimia lainnya)melakukan perubahan kimia pada suatu substrat organik dengan menghasilkan Produk Akhir.  Aplikasi metabolisme mikrobia utk mengubah bahan (Industri)baku menjadi produk yg bernilai lebih tinggi  Misalnya:-Etanol, Asetat -Antibiotik, Enzim, Vitamin, Protein sel tunggal dsb.
  • 5. FERMENTASI • Dari bahasa LATIN ferveo = mendidih krn timbulnya gelembung-gelembung gas CO2 • Istilah fermentum khamir/ragi yang dipakai sebagai inokulum/ starter pada fermentasi PENGERTIAN FERMENTASI  Perubahan kimiawi secara oksidatif oleh mikroba dlm substrat sbg produksi hasil pemecahannya berupa senyawa yang lebih kompleks drpd CO2  Proses terjadinya perubahan kimia pada substrat organik oleh aktivitas enzim yang dihasilkan
  • 6. Tujuan Fermentasi  Menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik  Disamping itu juga menurunkan zat anti nutrisinya
  • 7. Jenis Proses Fermentasi Berdasarkan Medium Pertumbuhan Mikroba  Fermentasi Padat (solid Substrate fermentation) Medium tdk larut, tapi cukup lembab untuk keperluan mikroba  Fermentasi Semi Padat (Sub merged Substrate Fermentation) Medium tidak larut, kelembaban cukup  Fermentasi Cair ( Liquid Substrate Fermentation) Substrat larut dan atau tidak larut.
  • 8. SSF SMF Mikroba Kapang Bakteri, yeast Kadar air Kurang dari 40% 50-75% pH Tidak stabil Stabil (ada sistem kontrol) Suhu Terjadi akumulasi panas  penurunan aktivitas Tidak terjadi akumulasi panas Substrat Limbah agroindustri (ampas tebu, dedak) / mentah Substrat murni Penambahan nutrisi Tidak ada Ada penambahan nutrisi Pretreatment Pengecilan ukuran, hidrolisis enzim/kimiawi, pemanasan (pre-degradasi) Tanpa pretreatment
  • 9. Jenis Fermentasi Berdasarkan Produk yang dihasilkan  Alcoholic fermentation  Lactic Acid Fermentation 1 Step 2 3
  • 10. Jenis Fermentasi berdasarkan Proses kerja  Batch culture fermentation Tanpa penambahan substrat selama fermentasi berlangsung  Fed culture fermentation Beberapa nutrisi/media ditambahkan selama fermentasi dalam interval tertentu, tidak adamedium pertumbuhan yang dipindahkan  Semi batch culture fermentation sebagian dari cairanf ermentasi dipindahkan setelah proses berlangsung (70-80 %) & sel yang tertinggal dalam tangki diendapkan/disentrifugasi untuk digunakan lagi pada batch berikutnya  Continuous culture fermentation nutrien/media ditambahkan terus menerus ke dalam fermenter dan produk dipindahkan dari tangki fermenter scr terus menerus
  • 11. Jenis Fermentasi berasarakan kondisi media  Aseptis/ steril pembuatan alkohol dan asam sitrat  Semi aseptis/ tidak atau kurang steril pembuatantempe, kecap, silase
  • 13. Fase Lag  Pada fase ini titik pertumbuhan nol, karena pada saat sel dipindah ke medium yg baru terjadi penyesuaian dengan lingkungan baru sehingga tidak segera terjadi pertumbuhan sel Ciri-ciri fase lag :  Tidak ada peningkatan jumlah sel  Sel membesar ukurannya  Secara fisiologis sel aktif & mensintesa enzim  baru utk beradaptasi dg lingkungan baru
  • 14. Fase Log  Tingkat pertumbuhan maksimal dan naik secara konstan  Tingkat pertumbuhan eksponensial dipengaruhi oleh Kondisi lingkungan (suhu, komposisi medium) Sifat genetik dari mikrobia Fase Stationer / Tingkat pertumbuhan nol, ciri:  Terjadi akumulasi produk beracun, nutrien di dalam medium telah habis  Jumlah sel yg mati = yg membelah, sehingga jumlah sel seimbang (cryptic growth)  Jumlah sel yang hidup tetap  Walau tidak adapertumbuhan, fungsi sel tetap berjalan seperti metabolisme maupun biosintesa.  Produksi beberapa metabolit sekunder adalah utama, terutama pada perpindahan dari fase logaritmik ke fase stasioner
  • 15. Fase Kematian (Death Phase)  Tingkat pertumbuhan negatif, artinya jumlah sel yang hidup menurun  Pada beberapa keadaan dapat diikuti dengan terjadinya lisis dari sel sehingga turbiditas dan jumlah sel yg dihitung secara langsung akan berkurang sejalan dengan pengurangan sel hidup Ciri-ciri :  Terjadi akumulasi lanjut produk metabolit yang menghambat nutrien penting dalam medium habis.  Jumlah sel yg hidup turun secara logaritmik.  Umumnya sel akan mati dalam bbrp hari atau bulan
  • 16. RUANG LINGKUP PROSES FERMENTASI Fermentasi yang menghasilkan Sel (Biomas) sebagai Produk Contoh : 1. Yeast 2. Single Cell Protein (SCP) Fermentasi yang memproduksi Enzim Contoh : Enzyme Glucoamilase
  • 17.
  • 18. 1. YEAST  Untuk menumbuhkan Yeast  Substrat  n-alkane, methanol, minyak diesel, limbah industry bir, pati molasses  Yeast yg terproduksi  Candida, Hansenula, Rhodotorula & Torulopsis  Untuk produksi Saccharomyces cerevicae gula, ex : molasses  Untuk produksi biomas (yeast) perbandingan karbon dan nitrogen berkisar 7:1 – 10:1  Konsentrasi karbohidrat dalam kultur batch sekitar 1-5%
  • 19. Cont………  Pada kultur yang kontinyu dgn substrat hidrokarbon atau alcohol dibutuhkan Conc  Untuk menjaga pH 3.5 – 4.5 digunakan ammonia anhydrous (NH3) dengan asam phospat (H3PO4)
  • 20. 2. Single Cell Protein (SCP) ALGAE  dapat ditumbuhakan secara fotosintetis / heterotroph  penumbuhan fotosintetis melibatkan ilumniasi / sinar matahari dan CO2  Penumbuhan heterotroph terjadi dalam kondisi gelap dengan sumber karbon organic dan sumber2 energy Pertumbuhan alga membutuhkan sinar dengan panjang gelombang 700 nm BAKTERI  Dapat menggunakan sumber karbon dan berbagai sumber energy ( gula, pati, selulosa, limbah petrokimia dan hidrokarbon)  Conc substrat karbon & energy pada kultur batch pada kisaran 1-5%  Lebih rendah untuk kultur kontinyu  Perbandingan karobon dan nitrogen adalah 10:1  pH yang sesuai 5-7
  • 21.
  • 22. a. Enzim Amylase  berasal dari jamur  Digunakan pada industry cereal  berfungsi pemecah rantai panjang karbohidrat seperti pati  maltose, glukosa, maltoriosa, maltotetraosa, dan maltohesaosa  α-amylase secara acak memecah ikatan α-(1-4) glycoside dari amilosa  dekstrin , molekul2 maltose atau glukosa  β-amylase mengkatalisis hidrolisa ikatan α-1,4 glycoside tetapi hanya dari gula non reduksi untuk menghasilkan molekul2 maltosa  ensim Glucoamylase memecah ikatan α-(1-4) dan α-(1- 6) glycoside dari amylose dan amylopectin  glukosa
  • 23. b. Enzim Pectinase  berasal dari jamur  digunakan pada coffee bean fermentation pd pembuatan kopi  peran utama dalam pembusukan sayur dan buah  bisa menaikan yield juice dan padatan dari bahan tanaman Menurunkan viskositas dari konsentrat dan modifikasi pengenceran struktur pectic yg membantu proses sedimentasi, klarifikasi dan filtrasi
  • 24. c. Enzim Lactase  berasal dari Yeast  digunakan untuk produksi konsentrat milk  dapat memecah laktosa  glukosa dan galaktosa  Memiliki tingkat kemanisan kira-kira 0.8 relative sukrosa  Laktosa digunakan pada milk sebagai pencerna awal u/ manusia yg tdk tahan thd milk, pembuatan keju dan yogurt, produksi pemanis & sirup yg terhidrolisa dari bahan whey
  • 25. d. Enzim Protease  berasal dari Bakteri  digunakan untuk detergen laundry  banyak digunakan dalam industry susu terutama renin, pepsin dan chimosin  Renin umumnya berfungsi sebagai protease  Memecah ikatan peptide di Casein  Casein berda pada susu segar atau susu skim segar
  • 26.
  • 27.  primary metabolite diproduksi selama fase pertumbuhan keseluruhan  Secondary metabolite diproduksi selama fase akhir log dan fase stationer Produk Secondary metabolite merupakan senyawa kimia dalam mikroorganisme yg tidak secara langsung berhubungan dengan pertumbuhan normal, pengembangan dan reproduksi M.O
  • 28. 1. Aceton / Butanol M.o yg digunakan u/ memproduksi campuran Aceton /butanol adalah : Clostridium Sspesies ( C. butylicum, C. butyricum, C. toanum, , C. acetobutylicum)  menghasilkan spora viable u/ beberapa tahun  pembuatannya mengubah glukosa  acetone dan butanol melalui Acetoacetyl-CoA.  Sumber karbon selain Glukosa  Sumber karbohidrat (jagung molase)  Sumber karbon lain yg sudah digunakan wheat, nasi, kentang dan beet molase
  • 29. Cont……..  Butanol dapat mengakibatkan inhibisi metabolism, shg u/ mendapatkan pati, konsntrasi awal adalah 6-8 % (b/k jagung)  Jika molase yg digunakan, maka kadar gula adl 5.5-7.5% pH medium dijaga pada 5.6-6.0
  • 30. 2. Asam Amino  BB untuk produksi AA adalah molasses, cane sugar, (NH4)2SO4 / urea dan komponen lain penting untuk pertumbuhan  proses merupakan fermentasi “SMF” aerobic  Pada produksi L-asam glutamate, beberapa jenis karbon ( glukosa, fruktosa, sukrossa, maltose, ribose) dapat digunakan u/ strain Corynebacterium, Brevibacterium, Microbacterium & Arthbacterium.  Krn Molekul Asam Glutamat mengandung 9.5% Nitrogen, shg suplai yg cukup dari sumber nitrogen sangat penting  contoh Ammonium chloride, Ammonium sulfat, urea dan gas ammonia
  • 31. 3. Antibiotik (Secondary Metabolite) Antibiotik Sumber Mikroba 1. Amphomycin Streptomyces Canus 2. Bacitracyn Bacillus subtilis, B. licheniformis 3. Chromomycin S. Griseus 4. Penicilin – G P. Chrysogenum 5. Streptomycin S. Griseus 7. Tetranacin S. flaveolus Antibiotik di atas untuk kepentingan klinis dan mikroorganisme
  • 32. Cont……  Penicilin merupakan kelompok metabolite sekunder  Ketika sel dalam jumlah besar ditumbuhkan pada laju yg dijaga 120-160 jam, fermentasi penicillin dikatakan berada pada fase produksi  Streptomycin disenthesa dari glukosa dengan pembentukan awal myo-inositol  Konsentrasi phospat, dimedium cukup kritis u/ produksi streptomycin, dengan konsentrasi optimum phospat berkisar 1-10 µM
  • 33. 4. Ethanol  M.O yg diisolasi dari upaya pembuatan synthetic gas, ditemukan di limbah peternakan ayam  produksi etanol  strain yg ditemukan ditumbuhkan dan dapat digunakan u/ produksi etanol. 6CO + 3H2O  CH3CH2OH + 4CO2 6H2 + 2CO2  CH3CH2OH + 3H2O  yield hasil reaksi sekitar 25 g/l EtOH, yg dapat diperoleh sebagai anhydrous ethanol dengan distilasi & adsorpsi
  • 34.  Reaksi karbonmonoksida lebih produktif untuk produksi EtOH  Selama produksi EtOH, Asam Asetat juga dihasilkan dengan Yield 5 g/l. 4CO + 2H2O  CH3COOH +2CO2 2H2 + 4CO2  CH3COOH + 2H2O
  • 35.
  • 36.  M.O yg relevan u/ mentransformasi steroid misalnya alkaligenes faecalis dengan substrat asam sitrat  S. aureus dengan substrat progesterone  Setelah M.O ditumbuhkan, sejumlah steroid dalam solven yg sesuai (EtOH, Aceton, propylene glycol)  periode transformasi 24-48 jam  Setelah transformasi, biomas dipisahkan dari cairan fermentasi & diekstraksi dgn menggunakan pelarut yg sesuai (methylene chloride, ethylene chloride / chloroform)  beberapa jenis transformasi adlh L-tartaric acid dr asam nukleat, L- maleic acid dr asam furmarat, isomerisasi dr Glukosa  fruktosa Steroid
  • 37.  Fermentasi  reaksi dengan menggunakan biokatalis untuk mengubah bahan baku menjadi produk  Biokatalis  bakteri, yeast, jamur (fungi)  Proses dilakukan dalam bejana (bioreactor) / fermentor  Umpan yg masuk ke dalam fermentor  substrat  Substrat  sumber karbon  memberikan energy dan pertumbuhan & produksi produk akhir  M.O juga membutuhkan nutrient ( sulfur, phosphor, potassium, magnesium, Nitrogen & mineral lainnya) SISTEM FERMENTASI
  • 38. Nutrient + Sumber Karbon + Oksigen  produk + produk samping + panas Mikroorganisme  Sumber Karbon Yg Umum : Glukosa, Molase, bahkan etanol  Produk samping yg umum : biomas, karbondioksida, hidrokarbon (etanol) Persamaan Untuk Proses Fermentasi
  • 39.  Industri yang memanfaatkan kemampuan mikroorganisme dalam menghasilkan produk. Perkembangannya sejalan dengan perkembangan mikrobiologi industri. Industri Pangan Jenis Industri Industri Biokimia Industri farmasi Industri Fermentasi
  • 40.  Periode sebelum 1900  Produk utama: alkohol dan vinegar  Tanki fermentor dari kayu, tembaga  Pengendalian proses: thermometer, hidrometer,  heat exchanger  Proses: batch dengan kultur murni  Pelaksanaan: tanpa melalui pilot plant  tanpa pengendalian kualitas produk Perkembangan Industri Fermentasi
  • 41. Periode 1900 – 1940  Produk utama : baker’s yeast, gliserol, asam sitrat, asam laktat, aseton-butanol  Tanki fermentor : dari baja dilengkapi alat aerasi dan pengaduk mekanis  Pengendali proses : dilakukan kontrol suhu, pH dengan pH elektroda  Proses : secara batch dan fed batch dengan menggunakan kultur murni  Pelaksanaan: tanpa pilot plant dan pengendalian kualitas produk
  • 42. Periode 1940 – sekarang  Produk utama: penisilin, strepomisin dan antibiotik lain, giberelin, asam amino, nukleoida, enzim  Tanki fermentor: dilengkapi dengan fasilitas aerasi mekanis dan dioperasikan secara aseptis  Pengendalian proses: dengan pH dan oksigen elektrode yang diatur secara computerized  Kultur yang digunakan kultur yang dimutasi dan terseleksi  Pelaksanaan: mulai dilakukan pilot plant dan pengendalian kualitas produk
  • 43.  Periode 1960 – sekarang  Produk utama : SCP dengan sumber hidrokarbon  Tanki fermentor: dilengkapi pengatur tekanan tinggi, alat pemasukan gas, pengatur panas yang dikonol komputer sepenuhnya  Proses : dilakukan secara continue dengan kultur hasil rekayasa genetik  Pelaksanaan: fasilitas pilot plant dan pengendalian kualitas produk selalu dilakukan  Periode 1979 – sekarang  Produk utama: senyawa asing yang secara normal tidak diproduksi mikrobia mis. Insulin interferon  Tanki fermentor: hasil pengembangan generasi sebelumnya  Proses: batch, fed batch atau ontinue dengan kultur hasil pemindahan gen asing de dalam sel mikrobia secara rekayasa enetik  Pelaksanaan : fasilitas pilot plant dan pengendalian kualitas produk selalu dilakukan
  • 44.  Membuat produk yang tidak dapat, sulit atau tidak ekonomis diperoleh melalui proses kimia (enzim  reaksi spesifik)  Kondisi proses lebih “lunak” (suhu ruang, tekanan atmosfir, pH netral)  Efektif  biasanya laju reaksi enzimatis > reaksi kimia  Bahan baku dapat diperbarui  produk bersifat lebih ramah terhadap lingkungan  Dapat mengubah bahan yang murah menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi Contoh : pangan  aroma, tekstur, daya cerna & daya tahan simpan lebih baik Kelebihan Proses Fermentasi
  • 45.  Campuran produk kompleks (camp. sel mikroba, produk, hasil samping, sisa media) proses hilir sulit  Cairan fermentasi bersifat encer & produk sedikit  proses hilir mahal  Resiko kontaminasi selama fermentasi  Hasil beragam  sel mikroba cenderung melakukan mutasi terhadap perubahan lingkungan, sehingga kehilangan kemampuan berproduksi dapat hilang/menurun Kelemahan Proses Fermentasi
  • 46.
  • 47.  Formulasi medium yg akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme, baik pada Enrichment (pengkayaan) maupun pada Proses Produksi  Sterilisasi Medium, Fermentor dan Perlengkapannya  Produksi kultur murni/campuran yg cukup utk menginokulasi pd tahap produksi  Optimasi produksi pd tahap Fermentasi produk dg kondisi Optimum  Ekstraksi (Pemanenan hasil) dan Purifikasi/pemurnian produk  Pembuangan effluen (limbah medium) yg dihasilkan selama produksi Tahapan Proses Fermentasi
  • 49. See U Next Week..... Terima Kasih 49

Editor's Notes

  1. Bagaimana jika Nitrogen lebih rendah??