Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Tugas 4 metopen analisis spearman rank
1. TUGAS METOPEN
ANALISIS SPEARMAN RANK
Dosen Pengampu :
Indriani, SKM., MSc
OLEH :
WA ODE HASRANA MIZANA ISHAK
NIM.1810104398 KELAS:7C5
PROGAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
2. WORKSHEETS (LEMBAR KERJA)
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian dan Biostatistik II
Materi : Biostatistik
Kelompok : WA ODE HASRANA MIZANA ISHAK
No Keterangan Pembahasan
1 Topik : Analisis Spearman Rank
2 Pendahuluan :A. Korelasi Spearman merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif
dua variabel bila datanya berskala ordinal (ranking). Nilai korelasi ini disimbolkan dengan (dibaca:
rho). Karena digunakan pada data beskala ordinal, untuk itu sebelum dilakukan pengelolahan data,
data kuantitatif yang akan dianalisis perlu disusun dalam bentuk ranking.
Nilai korelasi Spearman berada diantara -1 < < 1. Bila nilai = 0, berarti tidak ada korelasi atau tidak
ada hubungannya antara variabel independen dan dependen. Nilai = +1 berarti terdapat hubungan
yang positif antara variabel independen dan dependen. Nilai = -1 berarti terdapat hubungan yang
negatif antara variabel independen dan dependen. Dengan kata lain, tanda “+” dan “-“
menunjukkan arah hubungan di antara variabel yang sedang dioperasikan.
Uji signifikansi Spearman menggunakan uji Z karena distribusinya mendekati distribusi normal.
Kekuatan hubungan antara variabel ditunjukkan melalui nilai korelasi. Berikut adalah tabel nilai
korelasi makna nilai tersebut :
3. No Keterangan Pembahasan
Makna nilai korelasi Spearman 1
NILAI MAKNA
0,00 – 0,19
0,20 – 0,39
0,40 – 0,59
0,60 – 0,79
0,80 – 1,00
Sangat rendah/sangat lemah
Rendah/lemah
Sedang
Tinggi/kuat
Sangat tinggi/kuat
Langkah – langkah untuk menghitung korelasi Spearman adalah :
a. a. Menentukan formulasi hipotesis (H1 dan H0)
b. b. Menentukan taraf nyata (α = 0,05) untuk menentukan tabel
c. c. Menyusun tabel penolong untuk menentukan hitung
d. d. Menghitung nilai hitung dengan rumus :
ρ= 1 – (6∑b)/(n (n^2-1)) —————- Rumus 1.1
4. No Keterangan Pembahasan
Keterangan :
ρ : nilai korelasi rank spearman
b : jumlah kuadrat selisih ranking variabel x dan y atau RX – RY
n : jumlah sampel
e. Menurut kriteria pengujian :
Bila hitung > tabel, maka H1 diterima
Bila hitung < tabel, maka H0 diterima
6. Melakukan uji signifikansi menggunakan uji Z :
Z hitung= ρ/(√1/(n-1)) ——————- Rumus 1.2
Mengambil kesimpulan :
– Bila Z hitung > Z tabel, maka hubungan x dan y adalah signifikan.
– Bila Z hitung < Z tabel, maka hubungan x dan y adalah tidak signifikan.
5. No Keterangan Pembahasan
3 Soal analisis
data
:
Berikut ini adalah data hubungan antara Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) (X) dengan nilai
Ujian Akhir Semester (UAS) (Y) dari 12 responden :
X Y
12
13
14
15
16
16
14
20
17
11
12
19
19
11
12
17
15
16
18
14
13
18
6. No Keterangan Pembahasan
18 13
Sumber : Data fiktif
Buktikanlah hipotesis yang berbunyi “terdapat hubungan yang positif antara Nilai UTS dan UAS”
dengan menggunakan data tersebut!
Jawab :
1. Merumuskan hipotesis :
H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif antara Nilai UTS dan UAS
H1 : Terdapat hubungan yang positif antara Nilai UTS dan UAS
2. Menentukan taraf signifikansi
Nilai α = 0,05
3. Menghitung hitung ρ :
Untuk menghitung nilai ρ , maka harus disusun tabel sebagai berikut :
8. No Keterangan Pembahasan
ρ= 1 – 1,168
ρ= -0,168
Jadi,
Nilai hitung ρ = -0,168 (tanda “-“ hanya menunjukkan arah hubungan dua variabel negatif).
Nilai tabel (n=12) = 0,591 (=0,05)
4. Kesimpulan
Untuk itu, karena nilai hitung ρ < tabel, maka H0 diterima. Kesimpulannya adalah hipotesis yang
berbunyi : “tidak terdapat hubungan antara nilai UTS dan UAS” diterima.
9. 4 Kesimpulan : Speraman rank merupakan analisis statistik non – parametrik.
Keunggulan :
1. Tidak membutuhkan asumsi normalitas.
2. Secara umum metode statistik non-parametrik lebih mudah dikerjakan dan lebih mudah
dimengerti jika dibandingkan dengan statistik parametrik karena ststistika non-parametrik
tidak membutuhkan perhitungan matematik yang rumit seperti halnya statistik parametrik.
3. Statistik non-parametrik dapat digantikan data numerik (nominal) dengan jenjang (ordinal).
4. Kadang-kadang pada statistik non-parametrik tidak dibutuhkan urutan atau jenjang secara
formal karena sering dijumpai hasil pengamatan yang dinyatakan dalam data kualitatif.
5. Pengujian hipotesis pada statistik non-parametrik dilakukan secara langsung pada
pengamatan yang nyata.
6. Walaupun pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal populasi, tetapi
dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal.
Kelemahan
1. Statistik non-parametrik terkadang mengabaikan beberapa informasi tertentu.
2. Hasil pengujian hipotesis dengan statistik non-parametrik tidak setajam statistik parametrik.
3. Hasil statistik non-parametrik tidak dapat diekstrapolasikan ke populasi studi seperti pada
statistik parametrik. Hal ini dikarenakan statistik non-parametrik mendekati eksperimen
dengan sampel kecil dan umumnya membandingkan dua kelompok tertentu.
10. DAFTAR PUSTAKA
Siregar Syofian, 2010. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada
Martono, Nanang. 2010. Statistik Sosial:Teori dan Aplikasi Program SPSS. Yogyakarta: Penerbit
Gava Media