SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH
UNTUK FINANCIAL DISTRESS,
BANKRUPTCY, DAN FISCAL STRESS
T MUHAMMAD DERI 2301203010017
RIZA AFRIANDA 2301203010006
PENDAHULUAN
• Setiap Pemerintah daerah tingkat provinsi, kabupaten, dan kota memiliki
kewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan
daerahnya secara berkala. Laporan pertanggung jawaban keuangan ini disusun
sesuai aturan yang berlaku untuk dinilai apakah berhasil atau tidak dalam
menjalankan tugasnya. Analisis laporan keuangan merupakan kegiatan untuk
menginterpretasikan angka-angka dalam laporan keuangan dalam rangka menilai
kinerja keuangan yang hasil dari analisis tersebut akan digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, atau politik.
PEMBAHASAN
• Financial Distress
Financial distress merupakan ketidakmampuan pemerintah pada setiap kegiatan
berdasarkan kebijakannya, baik dalam kegiatan operasi, utang, pembangunan, serta
infrastruktur lainnya dalam memenuhi tujuan pelayanan kepada masyarakat, sesuai
standar mutu yang telah ditetapkan. Jones dan Walker (2007), menjelaskan financial
distress diartikan sebagai ketidakmampuan untuk menyediakan layanan di tingkat
yang sudah ada berdasarkan standar pelayanan mutu yang telah ditetapkan.
REVIEW LITERATUR MENGENAI FINANCIAL DISTRESS
1. Hubungan Antara Rasio Efektivitas Terhadap Financial Distress
• Rasio efektivitas memberikan gambaran kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan
pendapatan daerah nya dan realisasi pendapatan daerah dibandingkan dengan target
pendapatan yang harus diperoleh oleh pemerintah daerah yang ditetapkan berdasarkan potensi
rill daerah yang dapat dilihat dari laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah
(Lazyra, 2016).
2. Hubungan Antara Rasio Efisiensi Terhadap Financial Distress
• Efisiensi berhubungan dengan kegiatan operasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah
selama satu periode, dimana proses kegitatan operasional pemerintah daerah dapat dikatakan
efisien apabila menggunakan sumber daya atau dana dengan serendah- rendahnya yang
diaplikasikan oleh pemerintah daerah dalam belanja daerah (Lazyra, 2016).
REVIEW LITERATUR MENGENAI FINANCIAL DISTRESS
3. Hubungan Rasio Pertumbuhan Terhadap Financial Distress
• Rasio petumbuhan merupakan rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan pemerintah
daerah dalam mempertahankan dan mampu meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai
pemerintah daerah dari periode sebelumnya menuju periode selanjutnya. Rasio pertumbuhan
berfungsi untuk mengevaluasi potensi dari masing- masing daerah yang memerlukan perhatian
dari pemerintah daerah.
4. Hubungan Kemandirian Keuangan Pemerintah Terhadap Financial Distress
• Kemandirian pemerintah daerah merupakan kemampuan dari pemerintah daerah dalam
mengelola kemampuan yang dihasilkan daeragnya, seperti dalam pembangunan daerah,
mampu membiayai setiap kegiatan yang dilakukannya, serta mampu memberikan pelayanan
yang terbaik untuk masyarakat.
FUNGSI LEMBAGA PEMERIKSA NEGARA
• Pemeriksaan keuangan negara untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi
dalam pengelolaan keuangan publik.
• Pemeriksaan kinerja untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi program dan
kebijakan pemerintah.
• Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan kepada pemerintah untuk
meningkatkan pengelolaan dan kinerja negara.
• Mengawasi implementasi rekomendasi dan saran perbaikan yang telah diberikan
kepada pemerintah.
PEMBAHASAN
• Bankruptcy
• Bankruptcy (Kebangkrutan/kepailitan) diatur dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau yang
disingkat dengan UUK 2004. Sebelum diundangkannya UUK 2004, masalah kepailitan
diatur dalam Staatsblad 1905:217 jo. Staatsblad 1906:348 tentang Faillissement
Verordening (Undang-undang tentang Kepailitan) yang kemudian diperbarui melalui
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 dan kemudian
disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998.
• Menurut pasal 1 angka 1 UUK 2004, Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan
Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah
pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
SYARAT DALAM PENGAJUAN KEBANGKRUTAN/KEPAILITAN
Syarat pengajuan permohonan pernyataan pailit dijelaskan pada pasal 2 ayat (1)
UUK 2004
Dari pasal tersebut dapat diketahui syarat untuk mengajukan debitur sebagai
debitur pailit yaitu:
• Debitur mempunyai dua atau lebih kreditur;
• Debitur tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat
ditagih.
CARA KEBANGKRUTAN/KEPAILITAN BEKERJA
• Neapolitan diawali dengan pengajuan permohonan pernyataan pailit dan akan
menghasilkan sebuah putusan pailit. Dalam putusan pailit terdapat beberapa
akibat hukum bagi debitur pailit, salah satunya berakibat pada kewenangan
berbuat debitur pailit dalam bidang hukum harta kekayaan.
• Kesimpulannya kurator tidak perlu membuktikan apakah penerima hibah
mengetahui perbuatan hibah tersebut merugikan kreditur atau tidak. Kurator
hanya perlu membuktikan bahwa debitur dianggap mengetahui bahwa hibah
tersebut merugikan kreditur dan apabila hibah tersebut dilakukan dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun sebelum putusan pernyataan pailit ditetapkan.
FISCAL STRESS
• Menurut Muryawan & Sukarsa (2016) fiscal stress merupakan tekanan yang
terjadi akibat keterbatasan penerimaan pendapatan anggaran pada pemerintah
daerah untuk membiayai pelaksanaan pembangunan dan meningkatkan
kemandirian di daerahnya.
• Arnett (2011) mendefinisikan fiscal stress sebagai ketidakmampuan pemerintah
untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang maupun keuangan jangka
pendeknya yang timbul dan bisa disertai dengan ketidakmampuan untuk
meningkatkan pendapatan ataupun menyediakan layanan untuk publik.
PENGUKURAN FISCAL STRESS
• Pengukuran fiscal stress di tingkat daerah menurut Arnett (2011) antara lain:
defisit anggaran (budget deficits), saldo anggaran akhir tahun yang
tidakdicadangkan (year-end unserved budget balance), penurunan atas kinerja
penerimaan pemerintah daerah (decline in states’s revenues performance),
peningkatan pajak relatif terhadap trend pengeluaran (tax increases relative to
spending trend) dan rasio keuangan (financial ratios).
PENYEBAB FISCAL STRESS
Shamsub dan Akoto (2004) mengelompokkan penyebab timbulnya fiscal stress ke dalam 3 (tiga)
kelompok, yaitu:
1. Menekankan bahwa peran siklus ekonomi dapat menyebabkan fiscal stress. Penyebab utama
terjadinya fiscal stress adalah kondisi ekonomi seperti pertumbuhan yang menurun dan resesi.
2. Menekankan bahwa ketiadaan perangsang bisnis dan kemunduran industri sebagai penyebab
utama timbulnya fiscal stress.
3. Menerangkan fiscal stress sebagai fungsi politik dan faktor-faktor keuangan yang tidak
terkontrol. Ginsberg dalam (Shamsub dan Akoto, 2004) menunjukkan bahwa sebagian dari
peran ketidakefisienan birokrasi, korupsi, gaji yang tinggi untuk pegawai, dan tingginya
belanja untuk kesejahteraan sebagai penyebab fiscal stress.
PENGARUH FISCAL STRESS PADA APBD
Halim (2001) menunjukkan bahwa fiscal stress dapat mempengaruhi APBD suatu
daerah. Hal tersebut dibuktikan dari adanya pergeseran (kenaikan/penurunan) dari
komponen penerimaan dan pengeluaran APBD. Terkait dengan hal itu, penelitian
Halim (2001) memberikan fakta empirik bahwa kondisi fiscal stress yang terjadi di
tahun 1997 ternyata secara umum tidak menurunkan peran PAD terhadap total
anggaran penerimaan/pendapatan daerah. Komponen dari sektor penerimaan
dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) yang terpengaruh secara
signifikan dengan kondisi fiscal stress adalah proporsi retribusi daerah, sedangkan
proporsi pajak daerah relatif tidak terpengaruh, bahkan proporsinya sedikit naik
dalam komposisi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx

Makalah akuntansi pemerintahan 4
Makalah akuntansi pemerintahan 4Makalah akuntansi pemerintahan 4
Makalah akuntansi pemerintahan 4
Cyrenia Dini
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
phatar_augrah
 
Bab 5 sektor publik
Bab 5 sektor publikBab 5 sektor publik
Bab 5 sektor publik
VerenNatalia
 
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
Agus arwani
 
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah DaerahKerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Basuki Rahmat
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Sujatmiko Wibowo
 
Efektivitas alat ukur badan usaha milik negara (2)
Efektivitas alat ukur  badan usaha milik negara (2)Efektivitas alat ukur  badan usaha milik negara (2)
Efektivitas alat ukur badan usaha milik negara (2)
Isdianto Isdianto
 
Pengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan DaerahPengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan Daerah
Askam
 
Perkembangan Pemekaran Daerah
Perkembangan Pemekaran DaerahPerkembangan Pemekaran Daerah
Perkembangan Pemekaran Daerahbarita
 
Pengelolaan dan pelaporan keuangan pemerintah
Pengelolaan dan pelaporan keuangan pemerintahPengelolaan dan pelaporan keuangan pemerintah
Pengelolaan dan pelaporan keuangan pemerintah
Endi Nugroho
 
makalah desentralisasi fiskal kab. karimun
makalah desentralisasi fiskal kab. karimunmakalah desentralisasi fiskal kab. karimun
makalah desentralisasi fiskal kab. karimun
safiq1
 
makalah desentralisasi fiskal kab. karimun
makalah desentralisasi fiskal kab. karimunmakalah desentralisasi fiskal kab. karimun
makalah desentralisasi fiskal kab. karimun
safiq1
 
Desentralisasi fiskal di indonesia : Permasalahan dan Pencapaian
Desentralisasi fiskal di indonesia : Permasalahan dan PencapaianDesentralisasi fiskal di indonesia : Permasalahan dan Pencapaian
Desentralisasi fiskal di indonesia : Permasalahan dan Pencapaian
Isnu Rahadi Wiratama
 
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxAudit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Wien Sotya
 
Kerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspKerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspvitalfrans
 
Makalah akpem
Makalah akpemMakalah akpem
Makalah akpem
Elvia Rozak
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
MiaJauhariah
 
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...
poppy251661
 
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Aznil Muhammad
 

Similar to PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx (20)

Makalah akuntansi pemerintahan 4
Makalah akuntansi pemerintahan 4Makalah akuntansi pemerintahan 4
Makalah akuntansi pemerintahan 4
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
 
Bab 5 sektor publik
Bab 5 sektor publikBab 5 sektor publik
Bab 5 sektor publik
 
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
 
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah DaerahKerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Efektivitas alat ukur badan usaha milik negara (2)
Efektivitas alat ukur  badan usaha milik negara (2)Efektivitas alat ukur  badan usaha milik negara (2)
Efektivitas alat ukur badan usaha milik negara (2)
 
Pengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan DaerahPengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan Daerah
 
Perkembangan Pemekaran Daerah
Perkembangan Pemekaran DaerahPerkembangan Pemekaran Daerah
Perkembangan Pemekaran Daerah
 
Pengelolaan dan pelaporan keuangan pemerintah
Pengelolaan dan pelaporan keuangan pemerintahPengelolaan dan pelaporan keuangan pemerintah
Pengelolaan dan pelaporan keuangan pemerintah
 
makalah desentralisasi fiskal kab. karimun
makalah desentralisasi fiskal kab. karimunmakalah desentralisasi fiskal kab. karimun
makalah desentralisasi fiskal kab. karimun
 
makalah desentralisasi fiskal kab. karimun
makalah desentralisasi fiskal kab. karimunmakalah desentralisasi fiskal kab. karimun
makalah desentralisasi fiskal kab. karimun
 
Desentralisasi fiskal di indonesia : Permasalahan dan Pencapaian
Desentralisasi fiskal di indonesia : Permasalahan dan PencapaianDesentralisasi fiskal di indonesia : Permasalahan dan Pencapaian
Desentralisasi fiskal di indonesia : Permasalahan dan Pencapaian
 
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxAudit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
 
Kerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspKerangka konseptual asp
Kerangka konseptual asp
 
Makalah akpem
Makalah akpemMakalah akpem
Makalah akpem
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
 
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...
 
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
 
138 293-1-pb
138 293-1-pb138 293-1-pb
138 293-1-pb
 

More from fajar710984

Pembinaan dan pengawasan pemerintahan desa
Pembinaan dan pengawasan pemerintahan desaPembinaan dan pengawasan pemerintahan desa
Pembinaan dan pengawasan pemerintahan desa
fajar710984
 
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.pptMateri_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
fajar710984
 
Standar Pelaksanaan Pemeriksaan SPKN.pptx
Standar Pelaksanaan Pemeriksaan SPKN.pptxStandar Pelaksanaan Pemeriksaan SPKN.pptx
Standar Pelaksanaan Pemeriksaan SPKN.pptx
fajar710984
 
PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG.pptx
PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG.pptxPENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG.pptx
PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG.pptx
fajar710984
 
Populasi dan sampel.ppt
Populasi dan sampel.pptPopulasi dan sampel.ppt
Populasi dan sampel.ppt
fajar710984
 
3 Pokok-Pokok Pengumpulan da Evaluasi Bukti.pptx
3 Pokok-Pokok Pengumpulan da Evaluasi Bukti.pptx3 Pokok-Pokok Pengumpulan da Evaluasi Bukti.pptx
3 Pokok-Pokok Pengumpulan da Evaluasi Bukti.pptx
fajar710984
 

More from fajar710984 (6)

Pembinaan dan pengawasan pemerintahan desa
Pembinaan dan pengawasan pemerintahan desaPembinaan dan pengawasan pemerintahan desa
Pembinaan dan pengawasan pemerintahan desa
 
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.pptMateri_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
 
Standar Pelaksanaan Pemeriksaan SPKN.pptx
Standar Pelaksanaan Pemeriksaan SPKN.pptxStandar Pelaksanaan Pemeriksaan SPKN.pptx
Standar Pelaksanaan Pemeriksaan SPKN.pptx
 
PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG.pptx
PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG.pptxPENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG.pptx
PENGELOLAAN KEUANGAN GAMPONG.pptx
 
Populasi dan sampel.ppt
Populasi dan sampel.pptPopulasi dan sampel.ppt
Populasi dan sampel.ppt
 
3 Pokok-Pokok Pengumpulan da Evaluasi Bukti.pptx
3 Pokok-Pokok Pengumpulan da Evaluasi Bukti.pptx3 Pokok-Pokok Pengumpulan da Evaluasi Bukti.pptx
3 Pokok-Pokok Pengumpulan da Evaluasi Bukti.pptx
 

Recently uploaded

bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 

Recently uploaded (13)

bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 

PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx

  • 1. ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH UNTUK FINANCIAL DISTRESS, BANKRUPTCY, DAN FISCAL STRESS T MUHAMMAD DERI 2301203010017 RIZA AFRIANDA 2301203010006
  • 2. PENDAHULUAN • Setiap Pemerintah daerah tingkat provinsi, kabupaten, dan kota memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan daerahnya secara berkala. Laporan pertanggung jawaban keuangan ini disusun sesuai aturan yang berlaku untuk dinilai apakah berhasil atau tidak dalam menjalankan tugasnya. Analisis laporan keuangan merupakan kegiatan untuk menginterpretasikan angka-angka dalam laporan keuangan dalam rangka menilai kinerja keuangan yang hasil dari analisis tersebut akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial, atau politik.
  • 3. PEMBAHASAN • Financial Distress Financial distress merupakan ketidakmampuan pemerintah pada setiap kegiatan berdasarkan kebijakannya, baik dalam kegiatan operasi, utang, pembangunan, serta infrastruktur lainnya dalam memenuhi tujuan pelayanan kepada masyarakat, sesuai standar mutu yang telah ditetapkan. Jones dan Walker (2007), menjelaskan financial distress diartikan sebagai ketidakmampuan untuk menyediakan layanan di tingkat yang sudah ada berdasarkan standar pelayanan mutu yang telah ditetapkan.
  • 4. REVIEW LITERATUR MENGENAI FINANCIAL DISTRESS 1. Hubungan Antara Rasio Efektivitas Terhadap Financial Distress • Rasio efektivitas memberikan gambaran kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan daerah nya dan realisasi pendapatan daerah dibandingkan dengan target pendapatan yang harus diperoleh oleh pemerintah daerah yang ditetapkan berdasarkan potensi rill daerah yang dapat dilihat dari laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (Lazyra, 2016). 2. Hubungan Antara Rasio Efisiensi Terhadap Financial Distress • Efisiensi berhubungan dengan kegiatan operasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah selama satu periode, dimana proses kegitatan operasional pemerintah daerah dapat dikatakan efisien apabila menggunakan sumber daya atau dana dengan serendah- rendahnya yang diaplikasikan oleh pemerintah daerah dalam belanja daerah (Lazyra, 2016).
  • 5. REVIEW LITERATUR MENGENAI FINANCIAL DISTRESS 3. Hubungan Rasio Pertumbuhan Terhadap Financial Distress • Rasio petumbuhan merupakan rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan mampu meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai pemerintah daerah dari periode sebelumnya menuju periode selanjutnya. Rasio pertumbuhan berfungsi untuk mengevaluasi potensi dari masing- masing daerah yang memerlukan perhatian dari pemerintah daerah. 4. Hubungan Kemandirian Keuangan Pemerintah Terhadap Financial Distress • Kemandirian pemerintah daerah merupakan kemampuan dari pemerintah daerah dalam mengelola kemampuan yang dihasilkan daeragnya, seperti dalam pembangunan daerah, mampu membiayai setiap kegiatan yang dilakukannya, serta mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
  • 6. FUNGSI LEMBAGA PEMERIKSA NEGARA • Pemeriksaan keuangan negara untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan publik. • Pemeriksaan kinerja untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi program dan kebijakan pemerintah. • Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan kepada pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan dan kinerja negara. • Mengawasi implementasi rekomendasi dan saran perbaikan yang telah diberikan kepada pemerintah.
  • 7. PEMBAHASAN • Bankruptcy • Bankruptcy (Kebangkrutan/kepailitan) diatur dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau yang disingkat dengan UUK 2004. Sebelum diundangkannya UUK 2004, masalah kepailitan diatur dalam Staatsblad 1905:217 jo. Staatsblad 1906:348 tentang Faillissement Verordening (Undang-undang tentang Kepailitan) yang kemudian diperbarui melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 dan kemudian disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998. • Menurut pasal 1 angka 1 UUK 2004, Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
  • 8. SYARAT DALAM PENGAJUAN KEBANGKRUTAN/KEPAILITAN Syarat pengajuan permohonan pernyataan pailit dijelaskan pada pasal 2 ayat (1) UUK 2004 Dari pasal tersebut dapat diketahui syarat untuk mengajukan debitur sebagai debitur pailit yaitu: • Debitur mempunyai dua atau lebih kreditur; • Debitur tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih.
  • 9. CARA KEBANGKRUTAN/KEPAILITAN BEKERJA • Neapolitan diawali dengan pengajuan permohonan pernyataan pailit dan akan menghasilkan sebuah putusan pailit. Dalam putusan pailit terdapat beberapa akibat hukum bagi debitur pailit, salah satunya berakibat pada kewenangan berbuat debitur pailit dalam bidang hukum harta kekayaan. • Kesimpulannya kurator tidak perlu membuktikan apakah penerima hibah mengetahui perbuatan hibah tersebut merugikan kreditur atau tidak. Kurator hanya perlu membuktikan bahwa debitur dianggap mengetahui bahwa hibah tersebut merugikan kreditur dan apabila hibah tersebut dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum putusan pernyataan pailit ditetapkan.
  • 10. FISCAL STRESS • Menurut Muryawan & Sukarsa (2016) fiscal stress merupakan tekanan yang terjadi akibat keterbatasan penerimaan pendapatan anggaran pada pemerintah daerah untuk membiayai pelaksanaan pembangunan dan meningkatkan kemandirian di daerahnya. • Arnett (2011) mendefinisikan fiscal stress sebagai ketidakmampuan pemerintah untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang maupun keuangan jangka pendeknya yang timbul dan bisa disertai dengan ketidakmampuan untuk meningkatkan pendapatan ataupun menyediakan layanan untuk publik.
  • 11. PENGUKURAN FISCAL STRESS • Pengukuran fiscal stress di tingkat daerah menurut Arnett (2011) antara lain: defisit anggaran (budget deficits), saldo anggaran akhir tahun yang tidakdicadangkan (year-end unserved budget balance), penurunan atas kinerja penerimaan pemerintah daerah (decline in states’s revenues performance), peningkatan pajak relatif terhadap trend pengeluaran (tax increases relative to spending trend) dan rasio keuangan (financial ratios).
  • 12. PENYEBAB FISCAL STRESS Shamsub dan Akoto (2004) mengelompokkan penyebab timbulnya fiscal stress ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu: 1. Menekankan bahwa peran siklus ekonomi dapat menyebabkan fiscal stress. Penyebab utama terjadinya fiscal stress adalah kondisi ekonomi seperti pertumbuhan yang menurun dan resesi. 2. Menekankan bahwa ketiadaan perangsang bisnis dan kemunduran industri sebagai penyebab utama timbulnya fiscal stress. 3. Menerangkan fiscal stress sebagai fungsi politik dan faktor-faktor keuangan yang tidak terkontrol. Ginsberg dalam (Shamsub dan Akoto, 2004) menunjukkan bahwa sebagian dari peran ketidakefisienan birokrasi, korupsi, gaji yang tinggi untuk pegawai, dan tingginya belanja untuk kesejahteraan sebagai penyebab fiscal stress.
  • 13. PENGARUH FISCAL STRESS PADA APBD Halim (2001) menunjukkan bahwa fiscal stress dapat mempengaruhi APBD suatu daerah. Hal tersebut dibuktikan dari adanya pergeseran (kenaikan/penurunan) dari komponen penerimaan dan pengeluaran APBD. Terkait dengan hal itu, penelitian Halim (2001) memberikan fakta empirik bahwa kondisi fiscal stress yang terjadi di tahun 1997 ternyata secara umum tidak menurunkan peran PAD terhadap total anggaran penerimaan/pendapatan daerah. Komponen dari sektor penerimaan dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) yang terpengaruh secara signifikan dengan kondisi fiscal stress adalah proporsi retribusi daerah, sedangkan proporsi pajak daerah relatif tidak terpengaruh, bahkan proporsinya sedikit naik dalam komposisi Pendapatan Asli Daerah (PAD).