SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
A. Pendahuluan
Pendidikan Islam masa kini telah dihadapkan kepada tantangan yang jauh lebih berat
dari tantangan yang dihadapi pada masa permulaan penyebaran Islam. Tantangan
tersebut berupa timbulnya aspirasi dan idealitas umat manusia yang serba multiteres
yang berdimensi nilai ganda dengan tuntutan hidup yang multi kompleks juga.
Disadari bahwa ditengah-tengah masyarakat saat ini tengah berlangsung krisis
multimensional dalam segala aspek kehidupan. Kemiskinan, kebodohan, kedzaliman,
penindasaan, ketidakadilan disegala bidang, kemerosotan moral, peningkatan tindak
kriminal dan berbagai bentuk penyakit sosial menjadi bagian tek terpisahkan dari
kehidupan masyarakat.
Tugas Pendidikan Islam dalam proses pencapaian tujuannya tidak lagi dihadapi
problema kehidupan yang simplitistis, melainkan sangat kompleks. Akibat permintaan
yang bertambah (rising demand) manusia semakin kompleks pula, hidup kejiwaannya
semakin tidak mudah diberi nafas agama.
Permasalahan baru yang harus dipecahkan oleh pendidikan Islam khususnya adalah
netralisasi nilai-nilai agama, atau upaya pengendalian dan mengarahkan nilai-nilai
tradisional kepada suatu pemukiman yang Ilahi, kokoh dan tahan banting. Baik dalam
dimensi individual maupun sosiokultural.
B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai
dengan nilai-niai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Menurut UU No. 20 tahun 2003.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar pesesrta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Pendidikan Islam adalah usaha yang berlandaskan al-Islam guna membantu manusia
untuk mengembangkan dan mendewasakan kepribadian peserta didik, baik jasmani
maupun rohani dalam memikul tanggung jawab memenuhi tuntutan zaman dan masa
depannya.
Menurut Ashraf, mendefinisikan bahwa pendidikan islam adalah
suatu pendidikan yang melatih peserta didik dengan sedemikian
rupa, sehingga perilaku mereka terhadap kehidupan, langkah-
langkah dan pengambilan keputusan serta pendekatan mereka
terhadap semua ilmu pengetahuan dibimbing oleh nilai-nilai etis
Islam.
Defenisi diatas menekankan bahwa pendidikan Islam tidak
hanya sekedar untuk memuaskan rasa ingin tahu intelektual peserta
didik atau hanya ingin memanfaatkan kebendaan yang bersifat
duniawi semata, tetapi dengan semangat dan nilai-nilai etis yang
islami peserta didik akan tumbuh dan berkambang sebagai makhluk
rasional, berbudi luhur, yang menghasilkan kesejahteraan spiritual,
moral dan fisik, untuk kepentingan diri pribadinya, keluarganya,
masyarakat dan bagi seluruh umat manusia.
C. Krisis Pendidikan Islam
Hubungan antara pendidikan dengan masyarakat sangat erat sekali, maka dalam
proses pengembangannya saling mempengaruhi. Masyarakat menggerakkan segenap
komponen kehidupan manusia, dimana terdiri dari sektor-sektor sosial, ekonomi,
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik dan agama. Masing-masing sektor
ini bergerak dan berkembang saling mempengaruhi menuju ke arah yang telah
ditetapkan.
Bilamana gerakan masing-masing sektor ini berada di dalam pola yang harmonis dan
serasi, maka masyarakat pun bergerak dan berkembang secara harmonis. Akan tetapi, jika
salah satu beberapa sektornya mengalami ketidak harmonisan, maka sector-sektor
lainnya akan terpengaruh. Dari sinilah awal terjadinya krisis kehidupan masyarakat pada
gilirannya melanda sekolah.
Krisis pendidikan selalu sepadan intensitasnya dengan krisis yang melanda
masyarakatnya. Dimensi-dimensi sosikultural mengelami perubahan dan pergeseran nilai-
nilai, disebabkan oleh sumber-sumber kekuatan baru yang mempengaruhinya. Pada masa
kini, manusia sedang berada dalam krisis itu akibat pengaruh dari kekuatan ilmu dan
teknologi modern yang melaju dengan sangat cepat dan meningkatkan sektor-sektor
kehidupan lainnya.
Fenomena sosial yang telah diteliti oleh para ahli perencanaan kebijakan
pendidikan, misalnya kemajuan ilmu dan tekhnologi selalu membawa
perubahan sosial yang mempunyai dampak positif dan negative terhadap
kehidupan. Walaupun demikian kita tidak boleh menyalahkan kemajuan
teknologi, kerena iptek telah menjadi tumpuan harapan manusia, dimana kita
selalu mengharapkan kehidupan yang baik berkat kemajuan tekhnologi,
namun pada gilirannya kita justru menanggung resiko yang mencemaskan
batin kita, itulah peta kehidupan umat manusia kini dan masa depan yang
hanya mengandalkan kemampuan ntelektualitas dan logika, tanpa
memperhatikan perkembangan mental, spiritual dan nilai-nilai agama.
Dr. Fadhil al-djamidly menghimbau agar umat Islam menciptakan
pendidikan yang didasari pada keimanan kepada Allah, kerena hanya iman
yang benarlah yang menjadi dasar pendidikan yang benar dan memimpin kita
kepada usaha yang mendalami hakikat dan menuntut ilmu yang benar.
Pendidikan Islam yang diharapkan mencapai sukses menurut Syech
Sayyid Quth, bila mengacu pada:
1. Sistem kehidupan yang mengartiluaskan dan mengaktualisasikan watak
mansuia, dimana Islam diturunkan oleh Allah, untuk mengembangkan watak itu,
karena Islam adalah agama fitrah manusia.
2. Sistem kehidupan Islam menanamkan cita-cita untuk melepaskan diri dari segala
bentuk penindasan oleh orang kuat terhadap yang lemah, membebaskan yang
lemah, membebaskan manusia dari kebodohan dan keterbelakangan serta
kemiskinan.
Adapun makna Imbuan tersebut, yaitu bahwa pendidikan Islam adalah
pendidikan yang diharapkan oleh umat Islam yang mampu menjadi obor yang
menerangi kebingungan dan kegelapan hidup manusia masa kini. Sehingga secara
maksimal dapat menjadi benteng moral bagi masyarakat teknologi yang pragmatis
antimoralitas Ilahi yang absolut.
D. Penyebab Terjadiya Krisis Pendidikan
Penyebab terjadinya krisis pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Krisis nilai-nilai
Krisis nilai-nilai berkaitan dengan masalah sikap menilai sesuatu perbuatan
tentang baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, benar salah dan sebagainya
yang menyangkut prilaku etis individual dan sosial.
2. Adanya Kesenjangan Kridabilitas.
Dikalangan orang tua, guru, penghutbaan agama di mimbar, penegak hukum, dan
sebagainya mengalami kegunjangan wibawa, dimana mulai diremehkan orang
yang mestinya mentaati atau mengikuti petuah-petuahnya.
3. Beban Institusi sekolah besar melebihi kemampuannya.
Sekolah dituntut untuk memikul baban tanggung jawab moral dan sosiokultural
yang termasuk program instruksional yang didesain, oleh kerenanya sekolah tidak
siap memikul tanggung jawab tersebut.
4. Kurangya sikap idealisme dan citra remaja tentang peranannya di masa depan.
Sekolah dituntut untuk mengembangkan idealisme dan generasi muda untuk
berwawasan masa depan yang realistis, sehingga mereka mau mempersiapkan
diri untuk berperan serta dalam pembangunan bangsanya sesuai dengan
keahlian, keterampilan dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang diperlukan
negara.
5. Kurangnya sensitif terhadap kelangsungan masa depan
6. Kurang adanya relevansi program pendidikan di sekolah dengan kebutuhan
pembangunan
7. Ledakan pertumbuhan penduduk
8. Makin bergesernya sikap manusia dari arah pragmatisme kearah materialisme
dan individualisme. Kecenderungan manusia saat ini mulai melengahkan nilai-
nilai agama.
9. Makin menyusutnya jumlah ulama tradisional.
E. Krisis Konseptual dalam Ilmu Sosial dan Ilmu Alam
1. Sejarah munculnya krisis konseptual dalam ilmu sosial dan ilmu alam
Pada masa awal Islam, pengetahuan secara umum digolongkan kedalam dua kategori
yaitu antara lain:
a. Pengetahuan fundamental dasar yang berasal langsung dari al-Qur’an dan
sunnah.
b. Pengetahuan yang didapatkan oleh manusia terutama dengan bantuan akal
dan pengalamannya, seperti para filsup. Tetapi keduannya selalu dipadukan
dengan cara –cara yang berlainan diberikan oleh para filsup dan ahli pikir dari
dunai muslim seperti al-Farabi dan al-Ghazali.
Penggolongan ini disusun oleh Ibnu Khaldun dalam karyanya Introduction To History.
Dimana dia membagi pengetahuan itu mulai filosop dan intelektual (yang dapat
dipelajari oleh manusia dengan sendirinya melalui akal dan kecerdasan yang
dimilikinya) dan yang diturunkan yaitu dapat dipelajari melalui penurunan wahyu.
Di dunia barat pun ada sesuatu keterpaduan dalam pergolongan, pengetahuan
oleh sains Thormas Aquinas, tapi lambat laun pembagian dari cabang-cabang
pengetahuan ilahi dan sekuler menjadi semakin menonjol dan kedua cabang
tersebut mulai terpisah pada abad kelima belas dan enam belas. Menjelang akhir
abad ketujuh belas cabang-cabang pengetahuan sekuler praktis terputus kaitannya
dari yang ilahi, sehingga dari cabang-cabang sekuler dinyatakan sebagai akal manusia
yang tidak perlu dihubungkan dengan ilham ilahi.
Sekulerisasi ini mendorong menculnya cabang-cabang pengetahuan yang
dikategorikan pada tahun 1957 oleh para rektor Universitas Amerika, seperti ilmu-
ilmu sosial dan ilmu-ilmu alam. Pengelompokkan inilah yang menjadi populer di
Amerika, Eropa dan juga di dunia muslim.
Dalam mempelajari ilmu sosial, ilmu alam dan ilmu sastra terdapat adanya
keterpisahan antara aspek-aspek spiritual dan intelektual serta material dari
kepribadian manusia yang mengatur sistem pendidikan di dunia barat. Di sinilah
timbulnya krisis konseptual dalam Ilmu-ilmu sastra, ilmu sosial, dan ilmu alam.
Krisis di dunia muslim dikarenakan oleh menyebarluaskannya kedua pandangan
itu, yang satu berasal dari agama dan yang satu lagi adalah sistem sekuler yang
memisahkan dari keilahian. Sekuler ini datangnya dari dunia barat.
2. Ilmu Sosial
Menurut Dr. Ismail Rahji Faruqi dari Islamic Social Sciences mendefenisikan
sosial sebagai berikut:
a. Semua pengetehuan, baik yang menyinggung individu maupun kelompok,
mengenai manusia maupun alam, agama maupun ilmu, harus menata
dirinya kembali bahwa prinsip tauhid, yaitu bahwa Allah itu ada dan Esa.
b. Ilmu yang menelaah manusia dan hubungannya dengan manusia-manusia
lainnya harus mengakui manusia sebagai yang berdiri di dalam bidang yang
dikuasai oleh Allah secara metafisis dan aksiologis.
F. Sasaran Dan Tujuan Sosial Dan Sastra.
1. Memadukan ilmu dan teknologi dengan ideologi dan etos budaya islam, dan
menempatkan mereka dalam perspektif dan teknologi muslim.
2. Memadukan etika dan ideologi islam dengan ilmu-ilmu sastra dan ilmu-ilmu
sosial.
3. Ilmu Alam
Ketika mengalihkan perhatian kita dari ilmu sosial ke ilmu alam, maka kita
akan kesulitan untuk memadukan teori ilmiah modern dengan teori ilahiah.
Dimana dalam sosial penegasan aspek moral dan spiritual dapat dilihat,
sementara dalam ilmu alam penegasan tentang tataan ilahi dan moral tidak
tampak jelas.
4. Solusi menerabas krisis pendidikan Islam
Adapun solusi untuk menerabas krisis pendidikan islam adalah membangun
generasi bangsa yang beriman kepada Allah, hal yang pertama kita lakukan adalah
membersihkan hati dari kotoran dendam, kemarahan serta permusuhan. Pembersihan
hati yang sebenarnya tidak tercapai bila tidak dengan kesempurnaan iman kepada Allah,
mengerjakan semua perintahnya dan menjauhi larangannya.
Faktor terjadinya keterbelakangan ialah karena mengikuti ideologi yang di impor
dari barat yaitu yang mengandung prinsip-prinsip yang mendorong kepada pemujaan
materi dan pemecah belah kesatuan bangsa dan tanah air, serta tidak lagi menghormati
harkat hidup di individual dan merampas kebebasan orang lain, itulah yang menjadi
hakekat kemunduran.
Orang mukmin yang meyakini kebebasan, persaudaraan, persamaan diantara umat
manusia merupakan kemajuan yang hakiki. Sesunguhnya, keberhasilan hati yang benar-
benar ikhlas itu merupakan buah hasil dari iman. Kepada Allah yaitu, iman yang
mempersatukan segenap negara dan menjadikan sesame warganya menjadi satu umat
yang bersatu.
Untuk itu, hendaknya generasi penerus bangsa mampu menciptakan kehidupan
teknologi dan peralatannya, serta menumbuhkembangkannya berdasarkan iman yang
mensejahterakan umat manusia.
Selain itu, harus dilakukan pula solusi strategis dengan menggagas suatu pola
pendidikan alternatif yang bersendikan pada dua cara yang lebih bersifat fungsional,
yakni: pertama, membangun lembaga pendidikan unggulan dengan semua komponen
berbasis Islam, yaitu:
1. Kurikulum yang paradigmatik
2. Guru yang amanah dan kafaah
3. Proses belajar mengajar secara Islami
4. Lingkungan dan budaya sekolah yang optimal
Dengan melakukan optimasi proses belajar mengajar, peserta didik di harapkan
dapat menghasilkan nilai positif sejalan dengan arahan Islam. Selain itu, membuka lebar
ruang interaksi dengan keluarga dan masyarakat agar dapat optimal dalam menunjang
proses pendidikan
Dari paparan diatas, maka dapat disimpulkann bahwa dengan mewujudkan
lembaga pendidikan Islam unggulan secara terpadu dalam bentuk Taman Kanak-
Kanak Islam Terpadu (TKIT), Sekolah Dasar IslamTerpadu (SDIT), Sekolah Menegah
Islam Terpadu (SMPIT), Sekolah Menengah Umum Terpadu (SMUIT) dan Perguruan
Tinggi Islam Terpadu.
G. Kesimpulan
Krisis pendidikan selalu sepadan intensitasnya dengan krisis yang melanda
masyarakatnya. Dimensi-dimensi sosiokultural mengalami perubahan dan
pergesaran nilai-nilai, disebabkan oleh sumber-sumber kekuatan baru yang
mempengaruhinya. Pada masa kini dan teknologi modern yang melaju dengan
cepatnya, meninggalkan sektor-sektor kehidupan lainnya.
Adapun penyebab terjadinya krisis pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Krisis nilai-nilai
2. Adanya kesenjangan kridabilitas
3. Beban institusi sekolah terlalu besar melebihi kemampuaanya
4. Kurangnya sikap idealisme dan citra remaja tentang peranannya di masa depan
5. Kurang sensitif terhadap kelangsungan masa depan
6. Kurangnya relevansi proram pendidikan di sekolah dengan kebutuhan
pembangunan
7. Ledakan pertumbuhan pendudukan
8. Makin bergesernya sikap manusia dari arah pragmatisme kearah materialisme
dan individualism
9. Makin menyusutnya jumlah ulama tradisional
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan Erik Kuswanto
 
Pengembangan pai multikultur
Pengembangan pai multikulturPengembangan pai multikultur
Pengembangan pai multikulturJiyanto Mumtaz
 
Makalah syariat islam dalam kebijakan pendidikan
Makalah syariat islam dalam kebijakan pendidikanMakalah syariat islam dalam kebijakan pendidikan
Makalah syariat islam dalam kebijakan pendidikanAnas Wibowo
 
Hubungan etnik islam & hubungan etnik
Hubungan etnik   islam & hubungan etnikHubungan etnik   islam & hubungan etnik
Hubungan etnik islam & hubungan etnikMahyuddin Khalid
 
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic Studies
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic StudiesMakalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic Studies
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic StudiesAkhlis Nur Fu'adi
 
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}Ufhick Tho Zhoppenk
 
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikHubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikAsraf Rahmat
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamDhea Maharani
 
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)noerman12
 
Silabus pai ppt - untuk mahasiswa new
Silabus pai   ppt - untuk mahasiswa newSilabus pai   ppt - untuk mahasiswa new
Silabus pai ppt - untuk mahasiswa newTaofik Rusdiana
 
Menuju Pendidikan Yang Berkeseimbangan, Berkesusaian, Berkesetaraan dan Berke...
Menuju Pendidikan Yang Berkeseimbangan, Berkesusaian, Berkesetaraan dan Berke...Menuju Pendidikan Yang Berkeseimbangan, Berkesusaian, Berkesetaraan dan Berke...
Menuju Pendidikan Yang Berkeseimbangan, Berkesusaian, Berkesetaraan dan Berke...H.Achmad Alf Arslan Djunaid,SE
 
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016ekho109
 

What's hot (20)

Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan
 
Pengembangan pai multikultur
Pengembangan pai multikulturPengembangan pai multikultur
Pengembangan pai multikultur
 
Makalah syariat islam dalam kebijakan pendidikan
Makalah syariat islam dalam kebijakan pendidikanMakalah syariat islam dalam kebijakan pendidikan
Makalah syariat islam dalam kebijakan pendidikan
 
Konsep psh
Konsep pshKonsep psh
Konsep psh
 
Hubungan etnik islam & hubungan etnik
Hubungan etnik   islam & hubungan etnikHubungan etnik   islam & hubungan etnik
Hubungan etnik islam & hubungan etnik
 
Pendidikan moral
Pendidikan moralPendidikan moral
Pendidikan moral
 
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic Studies
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic StudiesMakalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic Studies
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic Studies
 
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}
Islam dan-kesejahteraan-sosial arifin-zain(pdf}
 
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnikHubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
Hubungan etnik bab 8 agama_dan_hubungan_etnik
 
islam dan ham
islam dan hamislam dan ham
islam dan ham
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islam
 
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
 
Silabus pai ppt - untuk mahasiswa new
Silabus pai   ppt - untuk mahasiswa newSilabus pai   ppt - untuk mahasiswa new
Silabus pai ppt - untuk mahasiswa new
 
Tugasan moral (sabrina)
Tugasan moral (sabrina)Tugasan moral (sabrina)
Tugasan moral (sabrina)
 
Menuju Pendidikan Yang Berkeseimbangan, Berkesusaian, Berkesetaraan dan Berke...
Menuju Pendidikan Yang Berkeseimbangan, Berkesusaian, Berkesetaraan dan Berke...Menuju Pendidikan Yang Berkeseimbangan, Berkesusaian, Berkesetaraan dan Berke...
Menuju Pendidikan Yang Berkeseimbangan, Berkesusaian, Berkesetaraan dan Berke...
 
Pendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidupPendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidup
 
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016
 
Islam dan hubungan etnik
Islam dan hubungan etnikIslam dan hubungan etnik
Islam dan hubungan etnik
 
Propeftik
PropeftikPropeftik
Propeftik
 

Similar to PENDIDIKAN ISLAM MASA KINI

Pendidikan islam dan tantangan global
Pendidikan islam dan tantangan globalPendidikan islam dan tantangan global
Pendidikan islam dan tantangan globalreskikur
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanFauzi Din
 
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)Muh Nafis Edi Yahyana
 
Pkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiPkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiAnang Sarbaini
 
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptxMuhammadYusro1
 
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaRekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaAveroez Averoez
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanNadya Mastrin
 
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSiti Nur Ain
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10thiarramadhan
 
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam FathurRozi45
 
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAM
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAMKELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAM
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAMFathurRozi45
 
Problematika ummat islam
Problematika ummat islamProblematika ummat islam
Problematika ummat islamIndra Lesmana
 
PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYAPENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYAimam shofwan
 
Landasan sosial budaya pendidikan
Landasan sosial budaya pendidikanLandasan sosial budaya pendidikan
Landasan sosial budaya pendidikanemri ardi
 
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangGerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangKetut Darmanto Saputro
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 

Similar to PENDIDIKAN ISLAM MASA KINI (20)

Pendidikan islam dan tantangan global
Pendidikan islam dan tantangan globalPendidikan islam dan tantangan global
Pendidikan islam dan tantangan global
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
Pendidikan dalam Membentuk Masyarakat Madani (makalah BIK)
 
Pkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiPkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilai
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 
Antara Pendidikan Barat & Islam
Antara Pendidikan Barat & IslamAntara Pendidikan Barat & Islam
Antara Pendidikan Barat & Islam
 
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
117_01. LANDASAN FILOSOFIS DAN TEOLOGIS PAI.pptx
 
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaRekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
 
Pembangunan karakter bangsa
Pembangunan karakter bangsaPembangunan karakter bangsa
Pembangunan karakter bangsa
 
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10
 
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam
 
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAM
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAMKELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAM
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN ISALAM
 
Problematika ummat islam
Problematika ummat islamProblematika ummat islam
Problematika ummat islam
 
PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYAPENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
 
Landasan sosial budaya pendidikan
Landasan sosial budaya pendidikanLandasan sosial budaya pendidikan
Landasan sosial budaya pendidikan
 
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangGerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 

More from vivid rohmaniyah

Kemampuan dasar musik anak usia tk
Kemampuan dasar musik anak usia tkKemampuan dasar musik anak usia tk
Kemampuan dasar musik anak usia tkvivid rohmaniyah
 
Konsep Al Quran Tentang Kepemimpinan
Konsep Al Quran Tentang KepemimpinanKonsep Al Quran Tentang Kepemimpinan
Konsep Al Quran Tentang Kepemimpinanvivid rohmaniyah
 
Epistimologi Kajian Islam Melalui Rekonstruksi Abed Al Jabiri
Epistimologi Kajian Islam Melalui Rekonstruksi Abed Al JabiriEpistimologi Kajian Islam Melalui Rekonstruksi Abed Al Jabiri
Epistimologi Kajian Islam Melalui Rekonstruksi Abed Al Jabirivivid rohmaniyah
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islamvivid rohmaniyah
 

More from vivid rohmaniyah (7)

Kemampuan dasar musik anak usia tk
Kemampuan dasar musik anak usia tkKemampuan dasar musik anak usia tk
Kemampuan dasar musik anak usia tk
 
RPPH NAM anak usia dini
RPPH NAM anak usia diniRPPH NAM anak usia dini
RPPH NAM anak usia dini
 
Konsep Al Quran Tentang Kepemimpinan
Konsep Al Quran Tentang KepemimpinanKonsep Al Quran Tentang Kepemimpinan
Konsep Al Quran Tentang Kepemimpinan
 
Shohih Bukhori
Shohih BukhoriShohih Bukhori
Shohih Bukhori
 
Epistimologi Kajian Islam Melalui Rekonstruksi Abed Al Jabiri
Epistimologi Kajian Islam Melalui Rekonstruksi Abed Al JabiriEpistimologi Kajian Islam Melalui Rekonstruksi Abed Al Jabiri
Epistimologi Kajian Islam Melalui Rekonstruksi Abed Al Jabiri
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
 
MKCH Muhammadiyah
MKCH MuhammadiyahMKCH Muhammadiyah
MKCH Muhammadiyah
 

Recently uploaded

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 

PENDIDIKAN ISLAM MASA KINI

  • 1.
  • 2. A. Pendahuluan Pendidikan Islam masa kini telah dihadapkan kepada tantangan yang jauh lebih berat dari tantangan yang dihadapi pada masa permulaan penyebaran Islam. Tantangan tersebut berupa timbulnya aspirasi dan idealitas umat manusia yang serba multiteres yang berdimensi nilai ganda dengan tuntutan hidup yang multi kompleks juga. Disadari bahwa ditengah-tengah masyarakat saat ini tengah berlangsung krisis multimensional dalam segala aspek kehidupan. Kemiskinan, kebodohan, kedzaliman, penindasaan, ketidakadilan disegala bidang, kemerosotan moral, peningkatan tindak kriminal dan berbagai bentuk penyakit sosial menjadi bagian tek terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Tugas Pendidikan Islam dalam proses pencapaian tujuannya tidak lagi dihadapi problema kehidupan yang simplitistis, melainkan sangat kompleks. Akibat permintaan yang bertambah (rising demand) manusia semakin kompleks pula, hidup kejiwaannya semakin tidak mudah diberi nafas agama.
  • 3. Permasalahan baru yang harus dipecahkan oleh pendidikan Islam khususnya adalah netralisasi nilai-nilai agama, atau upaya pengendalian dan mengarahkan nilai-nilai tradisional kepada suatu pemukiman yang Ilahi, kokoh dan tahan banting. Baik dalam dimensi individual maupun sosiokultural. B. Pengertian Pendidikan Pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-niai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Menurut UU No. 20 tahun 2003. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesesrta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan Islam adalah usaha yang berlandaskan al-Islam guna membantu manusia untuk mengembangkan dan mendewasakan kepribadian peserta didik, baik jasmani maupun rohani dalam memikul tanggung jawab memenuhi tuntutan zaman dan masa depannya.
  • 4. Menurut Ashraf, mendefinisikan bahwa pendidikan islam adalah suatu pendidikan yang melatih peserta didik dengan sedemikian rupa, sehingga perilaku mereka terhadap kehidupan, langkah- langkah dan pengambilan keputusan serta pendekatan mereka terhadap semua ilmu pengetahuan dibimbing oleh nilai-nilai etis Islam. Defenisi diatas menekankan bahwa pendidikan Islam tidak hanya sekedar untuk memuaskan rasa ingin tahu intelektual peserta didik atau hanya ingin memanfaatkan kebendaan yang bersifat duniawi semata, tetapi dengan semangat dan nilai-nilai etis yang islami peserta didik akan tumbuh dan berkambang sebagai makhluk rasional, berbudi luhur, yang menghasilkan kesejahteraan spiritual, moral dan fisik, untuk kepentingan diri pribadinya, keluarganya, masyarakat dan bagi seluruh umat manusia.
  • 5. C. Krisis Pendidikan Islam Hubungan antara pendidikan dengan masyarakat sangat erat sekali, maka dalam proses pengembangannya saling mempengaruhi. Masyarakat menggerakkan segenap komponen kehidupan manusia, dimana terdiri dari sektor-sektor sosial, ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik dan agama. Masing-masing sektor ini bergerak dan berkembang saling mempengaruhi menuju ke arah yang telah ditetapkan. Bilamana gerakan masing-masing sektor ini berada di dalam pola yang harmonis dan serasi, maka masyarakat pun bergerak dan berkembang secara harmonis. Akan tetapi, jika salah satu beberapa sektornya mengalami ketidak harmonisan, maka sector-sektor lainnya akan terpengaruh. Dari sinilah awal terjadinya krisis kehidupan masyarakat pada gilirannya melanda sekolah. Krisis pendidikan selalu sepadan intensitasnya dengan krisis yang melanda masyarakatnya. Dimensi-dimensi sosikultural mengelami perubahan dan pergeseran nilai- nilai, disebabkan oleh sumber-sumber kekuatan baru yang mempengaruhinya. Pada masa kini, manusia sedang berada dalam krisis itu akibat pengaruh dari kekuatan ilmu dan teknologi modern yang melaju dengan sangat cepat dan meningkatkan sektor-sektor kehidupan lainnya.
  • 6. Fenomena sosial yang telah diteliti oleh para ahli perencanaan kebijakan pendidikan, misalnya kemajuan ilmu dan tekhnologi selalu membawa perubahan sosial yang mempunyai dampak positif dan negative terhadap kehidupan. Walaupun demikian kita tidak boleh menyalahkan kemajuan teknologi, kerena iptek telah menjadi tumpuan harapan manusia, dimana kita selalu mengharapkan kehidupan yang baik berkat kemajuan tekhnologi, namun pada gilirannya kita justru menanggung resiko yang mencemaskan batin kita, itulah peta kehidupan umat manusia kini dan masa depan yang hanya mengandalkan kemampuan ntelektualitas dan logika, tanpa memperhatikan perkembangan mental, spiritual dan nilai-nilai agama. Dr. Fadhil al-djamidly menghimbau agar umat Islam menciptakan pendidikan yang didasari pada keimanan kepada Allah, kerena hanya iman yang benarlah yang menjadi dasar pendidikan yang benar dan memimpin kita kepada usaha yang mendalami hakikat dan menuntut ilmu yang benar. Pendidikan Islam yang diharapkan mencapai sukses menurut Syech Sayyid Quth, bila mengacu pada:
  • 7. 1. Sistem kehidupan yang mengartiluaskan dan mengaktualisasikan watak mansuia, dimana Islam diturunkan oleh Allah, untuk mengembangkan watak itu, karena Islam adalah agama fitrah manusia. 2. Sistem kehidupan Islam menanamkan cita-cita untuk melepaskan diri dari segala bentuk penindasan oleh orang kuat terhadap yang lemah, membebaskan yang lemah, membebaskan manusia dari kebodohan dan keterbelakangan serta kemiskinan. Adapun makna Imbuan tersebut, yaitu bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan yang diharapkan oleh umat Islam yang mampu menjadi obor yang menerangi kebingungan dan kegelapan hidup manusia masa kini. Sehingga secara maksimal dapat menjadi benteng moral bagi masyarakat teknologi yang pragmatis antimoralitas Ilahi yang absolut.
  • 8. D. Penyebab Terjadiya Krisis Pendidikan Penyebab terjadinya krisis pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Krisis nilai-nilai Krisis nilai-nilai berkaitan dengan masalah sikap menilai sesuatu perbuatan tentang baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, benar salah dan sebagainya yang menyangkut prilaku etis individual dan sosial. 2. Adanya Kesenjangan Kridabilitas. Dikalangan orang tua, guru, penghutbaan agama di mimbar, penegak hukum, dan sebagainya mengalami kegunjangan wibawa, dimana mulai diremehkan orang yang mestinya mentaati atau mengikuti petuah-petuahnya. 3. Beban Institusi sekolah besar melebihi kemampuannya. Sekolah dituntut untuk memikul baban tanggung jawab moral dan sosiokultural yang termasuk program instruksional yang didesain, oleh kerenanya sekolah tidak siap memikul tanggung jawab tersebut.
  • 9. 4. Kurangya sikap idealisme dan citra remaja tentang peranannya di masa depan. Sekolah dituntut untuk mengembangkan idealisme dan generasi muda untuk berwawasan masa depan yang realistis, sehingga mereka mau mempersiapkan diri untuk berperan serta dalam pembangunan bangsanya sesuai dengan keahlian, keterampilan dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang diperlukan negara. 5. Kurangnya sensitif terhadap kelangsungan masa depan 6. Kurang adanya relevansi program pendidikan di sekolah dengan kebutuhan pembangunan 7. Ledakan pertumbuhan penduduk 8. Makin bergesernya sikap manusia dari arah pragmatisme kearah materialisme dan individualisme. Kecenderungan manusia saat ini mulai melengahkan nilai- nilai agama. 9. Makin menyusutnya jumlah ulama tradisional.
  • 10. E. Krisis Konseptual dalam Ilmu Sosial dan Ilmu Alam 1. Sejarah munculnya krisis konseptual dalam ilmu sosial dan ilmu alam Pada masa awal Islam, pengetahuan secara umum digolongkan kedalam dua kategori yaitu antara lain: a. Pengetahuan fundamental dasar yang berasal langsung dari al-Qur’an dan sunnah. b. Pengetahuan yang didapatkan oleh manusia terutama dengan bantuan akal dan pengalamannya, seperti para filsup. Tetapi keduannya selalu dipadukan dengan cara –cara yang berlainan diberikan oleh para filsup dan ahli pikir dari dunai muslim seperti al-Farabi dan al-Ghazali. Penggolongan ini disusun oleh Ibnu Khaldun dalam karyanya Introduction To History. Dimana dia membagi pengetahuan itu mulai filosop dan intelektual (yang dapat dipelajari oleh manusia dengan sendirinya melalui akal dan kecerdasan yang dimilikinya) dan yang diturunkan yaitu dapat dipelajari melalui penurunan wahyu.
  • 11. Di dunia barat pun ada sesuatu keterpaduan dalam pergolongan, pengetahuan oleh sains Thormas Aquinas, tapi lambat laun pembagian dari cabang-cabang pengetahuan ilahi dan sekuler menjadi semakin menonjol dan kedua cabang tersebut mulai terpisah pada abad kelima belas dan enam belas. Menjelang akhir abad ketujuh belas cabang-cabang pengetahuan sekuler praktis terputus kaitannya dari yang ilahi, sehingga dari cabang-cabang sekuler dinyatakan sebagai akal manusia yang tidak perlu dihubungkan dengan ilham ilahi. Sekulerisasi ini mendorong menculnya cabang-cabang pengetahuan yang dikategorikan pada tahun 1957 oleh para rektor Universitas Amerika, seperti ilmu- ilmu sosial dan ilmu-ilmu alam. Pengelompokkan inilah yang menjadi populer di Amerika, Eropa dan juga di dunia muslim. Dalam mempelajari ilmu sosial, ilmu alam dan ilmu sastra terdapat adanya keterpisahan antara aspek-aspek spiritual dan intelektual serta material dari kepribadian manusia yang mengatur sistem pendidikan di dunia barat. Di sinilah timbulnya krisis konseptual dalam Ilmu-ilmu sastra, ilmu sosial, dan ilmu alam.
  • 12. Krisis di dunia muslim dikarenakan oleh menyebarluaskannya kedua pandangan itu, yang satu berasal dari agama dan yang satu lagi adalah sistem sekuler yang memisahkan dari keilahian. Sekuler ini datangnya dari dunia barat. 2. Ilmu Sosial Menurut Dr. Ismail Rahji Faruqi dari Islamic Social Sciences mendefenisikan sosial sebagai berikut: a. Semua pengetehuan, baik yang menyinggung individu maupun kelompok, mengenai manusia maupun alam, agama maupun ilmu, harus menata dirinya kembali bahwa prinsip tauhid, yaitu bahwa Allah itu ada dan Esa. b. Ilmu yang menelaah manusia dan hubungannya dengan manusia-manusia lainnya harus mengakui manusia sebagai yang berdiri di dalam bidang yang dikuasai oleh Allah secara metafisis dan aksiologis.
  • 13. F. Sasaran Dan Tujuan Sosial Dan Sastra. 1. Memadukan ilmu dan teknologi dengan ideologi dan etos budaya islam, dan menempatkan mereka dalam perspektif dan teknologi muslim. 2. Memadukan etika dan ideologi islam dengan ilmu-ilmu sastra dan ilmu-ilmu sosial. 3. Ilmu Alam Ketika mengalihkan perhatian kita dari ilmu sosial ke ilmu alam, maka kita akan kesulitan untuk memadukan teori ilmiah modern dengan teori ilahiah. Dimana dalam sosial penegasan aspek moral dan spiritual dapat dilihat, sementara dalam ilmu alam penegasan tentang tataan ilahi dan moral tidak tampak jelas. 4. Solusi menerabas krisis pendidikan Islam
  • 14. Adapun solusi untuk menerabas krisis pendidikan islam adalah membangun generasi bangsa yang beriman kepada Allah, hal yang pertama kita lakukan adalah membersihkan hati dari kotoran dendam, kemarahan serta permusuhan. Pembersihan hati yang sebenarnya tidak tercapai bila tidak dengan kesempurnaan iman kepada Allah, mengerjakan semua perintahnya dan menjauhi larangannya. Faktor terjadinya keterbelakangan ialah karena mengikuti ideologi yang di impor dari barat yaitu yang mengandung prinsip-prinsip yang mendorong kepada pemujaan materi dan pemecah belah kesatuan bangsa dan tanah air, serta tidak lagi menghormati harkat hidup di individual dan merampas kebebasan orang lain, itulah yang menjadi hakekat kemunduran. Orang mukmin yang meyakini kebebasan, persaudaraan, persamaan diantara umat manusia merupakan kemajuan yang hakiki. Sesunguhnya, keberhasilan hati yang benar- benar ikhlas itu merupakan buah hasil dari iman. Kepada Allah yaitu, iman yang mempersatukan segenap negara dan menjadikan sesame warganya menjadi satu umat yang bersatu.
  • 15. Untuk itu, hendaknya generasi penerus bangsa mampu menciptakan kehidupan teknologi dan peralatannya, serta menumbuhkembangkannya berdasarkan iman yang mensejahterakan umat manusia. Selain itu, harus dilakukan pula solusi strategis dengan menggagas suatu pola pendidikan alternatif yang bersendikan pada dua cara yang lebih bersifat fungsional, yakni: pertama, membangun lembaga pendidikan unggulan dengan semua komponen berbasis Islam, yaitu: 1. Kurikulum yang paradigmatik 2. Guru yang amanah dan kafaah 3. Proses belajar mengajar secara Islami 4. Lingkungan dan budaya sekolah yang optimal Dengan melakukan optimasi proses belajar mengajar, peserta didik di harapkan dapat menghasilkan nilai positif sejalan dengan arahan Islam. Selain itu, membuka lebar ruang interaksi dengan keluarga dan masyarakat agar dapat optimal dalam menunjang proses pendidikan
  • 16. Dari paparan diatas, maka dapat disimpulkann bahwa dengan mewujudkan lembaga pendidikan Islam unggulan secara terpadu dalam bentuk Taman Kanak- Kanak Islam Terpadu (TKIT), Sekolah Dasar IslamTerpadu (SDIT), Sekolah Menegah Islam Terpadu (SMPIT), Sekolah Menengah Umum Terpadu (SMUIT) dan Perguruan Tinggi Islam Terpadu. G. Kesimpulan Krisis pendidikan selalu sepadan intensitasnya dengan krisis yang melanda masyarakatnya. Dimensi-dimensi sosiokultural mengalami perubahan dan pergesaran nilai-nilai, disebabkan oleh sumber-sumber kekuatan baru yang mempengaruhinya. Pada masa kini dan teknologi modern yang melaju dengan cepatnya, meninggalkan sektor-sektor kehidupan lainnya.
  • 17. Adapun penyebab terjadinya krisis pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Krisis nilai-nilai 2. Adanya kesenjangan kridabilitas 3. Beban institusi sekolah terlalu besar melebihi kemampuaanya 4. Kurangnya sikap idealisme dan citra remaja tentang peranannya di masa depan 5. Kurang sensitif terhadap kelangsungan masa depan 6. Kurangnya relevansi proram pendidikan di sekolah dengan kebutuhan pembangunan 7. Ledakan pertumbuhan pendudukan 8. Makin bergesernya sikap manusia dari arah pragmatisme kearah materialisme dan individualism 9. Makin menyusutnya jumlah ulama tradisional