1. UPAYA PEMBINAAN DAN
MENCEGAH PAHAM RADIKALISME
PENDAHULUAN
Paham radikalisme umat beragama dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti
keresahan dlm masyarakat, terhambatnya perekono
mian masyarakat, bahkan dapat menimbulkan
disintegrasi bangsa
2. Pengertian
Radikalisme adalah paham atau aliran dalam
agama yg menginginkan perubahan sosial dan
politik dengan cara kekerasan atau drastis
(KBI)
3. Radikalisme tdk berhenti pada upaya penolakan, melainkan
berupaya mengganti tatanan yang tidak diinginkan dg bentuk
tatanan lain
Indikator Radikalisme
Respon kelompok penganut agama terhadap kondisi yg
sedang berlangsung biasanya muncul dalam bentuk evaluasi,
penolakan atau perlawanan berupa asumsi, ide, lembaga atau
nilai2 yg dipandang bertanggungjawab terhadap
keberlangsungan kondisi yg di tolak
Kuatnya keyakinan kaum radikalis akan kebenaran
ideologinya, akan dibarengi dengan penafikan kebenaran lain.
Dikampanyekan melalaui gerakan sosial, dikombinasikan
pencapaiannya dengan meng atasnamakan nilai2 kemanusiaan
4. Latar Belakang Gerakan Radikalisme
1. Pemahaman individu thd agama yg menyimpang dari konsep dasarnya
2. Sifat fanatik pemeluk agama yg berlebihan tanpa mengakui eksistensi
agama lain dan mengklaim agamanya yg paling benar
3. Adanya tekanan sosial, ekonomi dan politik yg melampaui batas ambang
kesabaran maka akan memunculkan perlawanan dg berbagai cara
4. Menolak modernitas dan lebih mengukuhkan peran formal agama, saat
eksistensi agama melemah krn modernitas, mereka akan mempertahan
kan diri dg memunculkan reaksi
5. Kurangnya kesadaran bermasya rakat dan berbangsa secara pluralistik
shg menyebabkan hilangnya rasa toleran, sebalik nya menimbulkan
fanatisme atas kebenaran kelompoknya sendiri
6. Kesenjangan sosial yg menciptakan kelompok2 elite dan kelompok
miskin, berpotensi menimbulkan konflik
7. Penanganan yang tidak komprehensip terhadap masalah-masalah yang
muncul di daerah
5. Dampak Radikalisme
Terjadi teror dan kekerasan
Menimbulkan konflik horizontal dan vertikal
Menyebabkan hilangnya harta benda masyarakat, bahkan nyawa Menimbulkan
keresahan dan ketakutan
Upaya Penanggulangan Membangun kerjasama antar instansi terkait
Sosialisasi dan aksi kepada masyarakat untuk menolak sikap radikal dg melibatkan
seluruh kelompok agama yang ada melalui penyuluh agama Memberi penerangan
kepada masyarakat bahwa radikalisme dan terorisme adalah bentuk pelecehan
terhadap agama dan kemanusiaan
Menumbuhkan karakter keagamaan yg moderat yakni memahami dinamika
kehidupan ini secara terbuka dg menerima pluralitas pemikiran pihak lain yg ada di
luar kelompoknya Menekankan arti pentingnya wawasan kebangsaan dalam muatan
pendidikan formal
Mengurangi dan menghapus kesenjangan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan
kebudayaan dalam skala luas Reorientasi keagamaan yg tekstual, rigrid dan sempit
menjadi kontekstual, fleksibel dan terbuka
Melakukan modernisasi kehidu pan umat beragama secara selektif dengan
mengakomodasi sisi positifnya dan mengeliminasi sisi negatifnya berdasarkan
Pancasila dan UUD 45 didukung dg nilai dan norma yg berlaku dalam agama
6. TUGAS PEMIMPIN DAN TOKOH AGAMA
Menterjemahkan nilai-nilai dan norma-norma agama ke
dalam kehidupan bermasyarakat
Menterjemahkan gagasan kebangsaan dan pembangunan ke
dalam bahasa agama yang dimengerti masyarakat
Memberi saran, pendapat dan kritik yg sehat terhadap ide dan
cara yg dilakukan untuk akses kemajuan bangsa
Mendorong dan membimbing masyarakat dan umat
beragama untuk ikut serta dalam upaya memajukan bangsa
Meredam api konflik yang terjadi dengan berusaha mencari
titik temu dan solusi
7. MENGHADAPI RADIKALISME MELALUI
PENDEKATAN PRANATA :
Institusi Pendidikan:
target yang paling rentan terhadap infiltrasi berbagai gerakan
radikalisme agama, mengingat peserta didik merupakan sasaran
yang sangat empuk dari aspek sosial psikologis
Lembaga Keagamaan:
Terutama tempat ibadah, khususnya masjid dan musholla yang
berada di lingkungan kampus / pemukiman, mengingat sifat
tempat ibadah yang terbuka untuk umum.
Masyarakat:
Fenomena kasus pencucian otak oleh gerakan radikalisme agama
terhadap salah satu anggota keluarga bisa “meradikalkan” seluruh
anggota keluarga, Maka sangat penting upaya peningkatan
ketahanan keluarga terhadap infiltrasi gerakan radikalisme
agama : “Indonesia strong from home”
8. Penutup
Gerakan radikalisme : nyata eksistensinya, dalam beberapa hal
dapat mengganggu stabilitas nasional dan NKRI, maka
diperlukan kebijakan yang tegas dari pemerintah
Fenomena radikalisme sebaiknya disikapi sebagai wake up call
yang menyadarkan seluruh komponen bangsa untuk melakukan
konsolidasi diri dengan usaha-usaha early warning system,
pembinaan umat yang lebih efektif serta kerjasama kebangsaan
yang lebih kokoh.