SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Download to read offline
HUKUM DAN
ADMINISTRASI
PERENCANAAN & TATA RUANG
(1 JP)
MATERI SUPLEMEN PENGETAHUAN PEMBEKALAN KEPROFESIAN
BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
2
O U T L I N E
PEMAHAMAN HUKUM DAN
ADMINISTRASI
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
PUSAT DAN DAERAH
DEFINISI PENATAAN
RUANG
PENYELENGGARAAN
PENATAAN RUANG
CONTOH DRAFT DOKUMEN TATA
RUANG
PEMAHAMAN HUKUM DAN ADMINISTRASI
PENGERTIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
4
J.H.P. Beltefroid
keseluruhan aturan-aturan tentang cara
bagaimana alat-alat pemerintahan dan
badan-badan kenegaraan dan majelis-
majelis pengadilan tata usaha hendak
memenuhi tugasnya
Prajudi Atmosudirdjo
hukum mengenai operasi dan
pengendalian dari kekuasaan-
kekuasaan administrasi atau
pengawasan terhadap penguasa-
penguasa administrasi
FUNGSI HUKUM SEBAGAI SARANA PEMBANGUNAN
5
Penertib (Control)
Menciptakan kerangka bagi pengambil
keputusan politik dan pemecahan
perselihan
Penyeimbang (Balancing)
Menjaga keseimbangan dan
keharmonisan antara kepentingan
publik dan privat
Katalisator
Memudahkan terjadinya proses
perubahan melalui adanya
pembaruan hukum
S T R U K T U R A D M I N I S T R A S I P U B L I K
6
Masyarakat Primitif
Negara Sedang
Berkembang
Negara Maju
Tujuan
Lingkungan Otorisasi
Kapasitas Operasional
Orientasi Sektor Publik
Pengambilan Keputusan
Lingkungan Sektor
Publik
jelas dan realitas
kuat
konsisten dan fungsional
output
desentralised
informal dan kepercayaan
kabur dan ambisius
lemah
disfungsional
input control, command and
control
sentralistik
semiformal, kurang dipercayai
dan mengabaikan aturan main
jelas dan realistis
kuat
konsisten dan fungsional
monitoring input dan outpur
desentralised
formal dan legal
 Kelemahan administrasi publik khususnya bagi negara sedang berkembang adalah
karena warisan kolonialisme
 Administrasi pembangunan berkaitan dengan efektifitas fungsi pemerintahan
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
PUSAT DAN DAERAH
3 ASAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
8
DESENTRALISASI
penyerahan wewenang
pemerintahan oleh
Pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan
mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem
NKRI
DEKONSENTRASI
pelimpahan wewenang
pemerintahan oleh
Pemerintah kepada
Gubernur sebagai wakil
pemerintah dan/atau kepada
instansi vertikal di wilayah
tertentu
TUGAS PEMBANTUAN
penugasan dari Pemerintah
kepada daerah dan/atau
desa dari pemerintah
provinsi kepada
kabupaten/kota dan/atau
desa serta dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa
untuk melaksanakan tugas
tertentu
TUJUAN DESENTRALISASI
9
 Desentralisasi Politik (Kewenangan yang Luas)
 Desentralisasi Administrasi (Diskresi Kebijakan)
 Desentralisasi Fiskal (Proporsi Anggaran yang Besar)
JENIS
DESENTRALISASI
1
Politik, mencegah tirani (kekuasaan) dan
sebagai bentuk tindakan pendemokrasian
2
Pemerintahan, efisiensi kinerja dengan
menyelenggarakan pemerintahan daerah
3
Ekonomi, menghilangkan kesenjangan vertikal
dan horizontal
4
Good Governance, mendekatkan pelayanan
publik kepada masyarakat
D E S E N T R A L I S A S I
10
PRO
 Lebih dekat dan sensitif terhadap masalah
 Peningkatan dalam kapasitas lokal
 Partisipasi masyarakat
 Efisiensi
 Stabilitas politik
KONTRA
 Masalah koordinasi pusat dengan daerah:
kepentingan, konflik, administrasi
 Ketidakmampuan kapasitas lokal
 Adanya perbedaan dalam kekuasaan dan
sumber daya
 Tidak selalu sejalan dengan dukungan
finansial
11
RPJP
NASIONAL
RPJMD
NASIONAL
RKP RAPBN APBN
RKA
K/L
RENJA
K/L
RENSTRA
K/L
RPJP
DAERAH
RPJMD
DAERAH
RENSTRA
SKPD
RKPD
RENJA
SKPD
RAPBD
RKA SKPD
APBD
RINCIAN
APBD
PEMERINTAH
PUSAT
PEMERINTAH
DAERAH
Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui musrenbag
Pedoman Dijabarkan
Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
Diacu
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan
UU No. 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara
HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH DALAM SISTEM PERENCANAAN
RINCIAN
APBN
HIRARKI SISTEM PERENCANAAN TATA RUANG
12
RTRW Nasional RTRW Provinsi RTRW Kabupaten/ Kota
Sistem Perencanaan Tata
Ruang Nasional
Sistem Perencanaan Tata
Ruang Provinsi
Sistem Perencanaan Tata
Ruang Kabupaten/ Kota
RTR Pulau, Kawasan
Tertentu, Kawasan
Perbatasan, Kawasan
Terpencil
Rencana Bagian Wilayah
Provinsi
RDTR Kabupaten/ Kota
RTR Kawasan Strategis
Nasional
RTR Kawasan Strategis
Provinsi
RTR Kawasan Strategis
Kabupaten/ Kota
Rencana
Umum Tata
Ruang
Rencana
Operasional
Rencana
Operasional
Teknis
DEFINISI PENATAAN RUANG
PENATAAN
RUANG
U n d a n g - U n d a n g N o . 2 6 Ta h u n 2 0 0 7
t e n t a n g P e n a t a a n R u a n g
 Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, laut,
dan udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai
satu kesatuan wilayah dalam kelangsungan hidupnya
 Penataan ruang adalah suatu sistem proses
perencanaan ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang
 Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan
yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan,
dan pengawasan penataan ruang
Tata ruang adalah wujud struktur
ruang dan pola ruang
15
 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional
 Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban,
serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang
 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk
Penataan Ruang Wilayah
 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
 Keputusan Presiden Nomor 62 Tahun 2002 tentang Koordinasi Penataan Ruang Nasional
 Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 65 Tahun 2006
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan
Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Pengawasan Sungai dan Batas Sungai
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang di Daerah
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran
Masayrakat Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah
 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 134 Tahun 1998 tentang Pedoman Penyusunan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten/kota.
Peraturan
Tata Ruang
16
 Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 327/KPTS/M/2002
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 147 Tahun 2004 tentang Pedoman Koordinasi
Penataan Ruang Daerah
 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang RTH Kawasan Perkotaan
 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kab/Kota
 Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
 Keputusan Presiden Nomor 62 Tahun 2002 tentang Koordinasi Penataan Ruang Nasional
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai,
Daerah Manfaat Sungai, Daerah Pengawasan Sungai dan Batas Sungai
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang di Daerah
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran
Masayrakat Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah
 Peraturan Menteri Negara Agraria / Ka BPN Nomor 3 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Perpres Nomor 36/2005 tentang Pengadaan Tanah
Peraturan
Tata Ruang
KLASIFIKASI PENATAAN RUANG
17
Sistem Fungsi Utama
Wilayah
Administrasif
Kegiatan
Kawasan
Nilai Strategis
Kawasan
 Sistem Wilayah
 Sistem Internal
Perkotaan
 Kawasan Lindung
 Kawasan
Budidaya
 Penataan Ruang
Wilayah Nasional
 Penataan Ruang
Wilayah Provinsi
 Penataan Ruang
Wilayah
Kabupaten/ Kota
 Penataan Ruang
Kawasan
Perkotaan
 Penataan Ruang
Kawasan
Pedesaan
 Penataan Ruang
Kawasan Strategis
Nasional
 Penataan Ruang
Kawasan Strategis
Provinsi
 Penataan Ruang
Kawasan Strategis
Kabupaten/ Kota
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
pengaturan
pembinaan
pelaksanaan
pengawasan
perencanaan
pemanfaatan
pengendalian
perundangan-undangan pedoman
koordinasi sosialisasi supervisi diklat litbang
siskom
publikasi
pengembangan
masyarakat
pemantauan evaluasi pelaporan
RUTR
RRTR
RTRWN RTRWP RTRWK/K
RTRP/K
RTRKSN RTRKSP
RDTRK/K
RTRKSK/K
pelaksanaan
program
pembiayaan
penetapan PZ perijinan in/disin-sentif sanksi
penatagunaan
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
MUATAN PENATAAN RUANG
20
Suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi
penyusunan dan penetapan rencana tata ruang
PERENCANAAN TATA RUANG
Upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan
rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta
pembiayaannya
PEMANFAATAN RUANG
Upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
21
PERENCANAAN TATA RUANG
Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau dan nonhijau;
Rencana penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana untuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat pelayanan
sosial ekonomi dan pertumbuhan wilayah, seperti jaringan pejalan kaki dan angkutan umum, kegiatan sektor informal, dan ruang
evakuasi bencana.
Rencana sistem pusat permukiman & rencana sistem jaringan
prasarana, meliputi sistem jaringan prasarana wilayah dan sistem
perkotaan dalam kawasan perdesaan di wilayah pelayanannya
RENCANA STRUKTUR RUANG
Rencana peruntukan kawasan lindung dan kawasan budidaya,
yaitu peruntukan ruang untuk kegiatan pelestarian lingkungan,
sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan
RENCANA POLA RUANG
PROSEDUR UMUM PERENCANAAN TATA RUANG
P r o s e s P e r s e t u j u a n D a n R e k o m e n d a s i R T R W K a b u p a t e n / K o t a
P r o s e s P e n e t a p a n R a p e r d a P r o v i n s i d a n K a b u p a t e n / K o t a
P r o s e s A s i s t e n s i d i K e m e n t e r i a n P U P R
A l u r M e k a n i s m e K o n s u l t a s i D a n E v a l u a s i R a p e r d a R T R W K a b / K o t a
M e k a n i s m e K o n s u l t a s i D a n E v a l u a s i R a p e r d a R T R W K a b / K o t a
J ANGKA WAKTU PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN/ KOTA
Perkiraan keseluruhan waktu yang dibutuhkan untuk penyusunan RTRW Kabupaten adalah 24 bulan.
Perkiraan waktu untuk penetapan Perda RTRW Kabupaten adalah 8 – 16 bulan.
1. Pesertujuan
Substansi
2. Evaluasi
3. Penetapan
1 2
3 4
29
 Kosong/ nonterbangun/ idle land
 Terisi/ terbangun/ sudah ada
Kondisi Saat Ini
Menjembatani antara rencana tata ruang
dengan indikasi program hingga tahun x+20
Menyusun Program
Sektoral
Program Pemanfaatan
Ruang di Tahun x+n
Terbangun sesuai rencana
pada tahun x+20
Akhir Rencana
PEMANFAATAN
RUANG
Menerapkan instrumen pemanfaatan
agar membentuk kondisi eksisting
menuju kondisi yang diharapkan
pada tahun x+n
KERANGKA LOGIS PEMANFAATAN RUANG
31
Izin Prinsip
diperkenankan untuk
diselenggarakan/
beroperasi (SPPL)
Izin Lokasi
Izin
Mendirikan
Bangunan
Izin
Penggunaan
Pemanfaatan
Tanah Land Use
Conversion
untuk melakukan
pembebasan lahan/
memperoleh tanah
IMB berdasarkan
peraturan zonasi
untuk permohonan
mendirikan bangunan perubahan
penggunaan/
pemanfaatan lahan
IZIN PEMANFAATAN RUANG
Pasal 160 dan 163
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Pedoman penyusunan
rencana operasional
Perangkat pengendalian
pembangunan
Panduan teknis
pengembangan tapak
Peraturan zonasi (PZ) berisikan ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi zona, pengaturan lanjut mengenai
pemanfaatan lahan, dan prosedur pelaksanaan pembangunan, serta sanksi bagi pihak yang melanggar.
PZ adalah pengaturan lebih lanjut untuk penetapan pemanfaatan ruang dalam pola ruang wilayah, sehingga PZ
menjadi rujukan untuk menyusun ketetapan penggunaan lahan dalam RDTRK, dimana hal ini ditetapkan melalui
Peraturan Daerah (Perda)
FUNGSI PERATURAN ZONASI
PROSES PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI
Penyusunan
Klasifikasi Zonasi
Penyusunan Aturan
Teknis Zonasi
Penyusunan Daftar
Kegiatan
Penetapan Deliniasi
Blok Peruntukan
Kegiatan dan
Penggunaan
Lahan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang
Tata
Bangunan
Sarana dan
Prasarana
Ketentuan
Tambahan
Ketentuan
Khusus
Penyusunan Standar
Teknis
Pemilihan Teknik
Pengaturan Zonasi
Penyusunan Peta
Zonasi
Pemilihan Aturan
Pelaksanaan
1 2 3 4 5 7
6 9
8
MUATAN UTAMA ATURAN ZONASI
35
Penggunaan lahan dan bangunan (penggunaan utama,
penggunaan pelengkap, penggunaan sesuai
pengecualian khusus)
Use
Dasar, sub-zona, jenis-jenis perpetakan (main land use), jenis-
jenis penggunaan (sub uses)
Zona-zona
Intensitas atau kepadatan (KDB, KLB, KDH, kepadatan
bangunan, kepadatan penduduk)
Intensity
Tata massa bangunan (tinggi, sempadan, luas
minimum persil)
Bulk/ Building And Massing
Persyaratan prasarana minimum (parkir, bongkar-
muat, dll)
Required Infrastructure
Estetika, media reklame, view, dll (dapat diatur terpisah dalam
design guidelines)
Aturan Tambahan
1 . K E T E N T U A N T E K N I S
2 . P R O S E D U R A D M I N I S T R A S I D A N P E R A N G K AT
3 . S U B S TA N S I P E N A N G G U L A N G G A N D A M PA K
4 . K E T E N T U A N L A I N
P e r u b a h a n , A m a n d e m e n , d a n S a n k s i
CONTOH DRAFT DOKUMEN TATA RUANG
DRAFT PERENCANAAN, PEMANFAATAN, DAN
PENGENDALIAN RUANG
CONTOH SURAT :
PERTIMBANGAN TEKNISDAN SARAN
REKOMENDASI IZIN PEMANFAATAN RUANG
DI KAWASAN BANDUNG UTARA
C O N T O H B A G I A N D A R I TA H A PA N P E N G U R U S A N I Z I N
P E M A N FA ATA N R U A N G
KLIK
balaiptk@gmail.com
sibimakonstruksi@gmail.com
T E R I M A
K A S I H
BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

More Related Content

Similar to Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf

Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)FithrohPutri
 
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdfPENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdfssusere9576e
 
Kak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaKak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaDanang Abrori
 
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAPERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAjoihot
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerahushfia
 
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...Oswar Mungkasa
 
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik Perkotaan
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik PerkotaanPraktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik Perkotaan
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik PerkotaanOswar Mungkasa
 
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEMKonsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEMFitri Indra Wardhono
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTRhenny ferniza
 
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTRMEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTRFitri Indra Wardhono
 
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususPerencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususDadang Solihin
 
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.Rizki Fitrianto
 
158065 id-memahami-penataan-ruang-wilayah-propinsi
158065 id-memahami-penataan-ruang-wilayah-propinsi158065 id-memahami-penataan-ruang-wilayah-propinsi
158065 id-memahami-penataan-ruang-wilayah-propinsiYKN
 
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdf
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdfPERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdf
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdfIsmailAja2
 
BAB 1.1 WILAYAH DAN TATA RUANGb (Kelas 12).pdf
BAB 1.1 WILAYAH DAN TATA RUANGb (Kelas 12).pdfBAB 1.1 WILAYAH DAN TATA RUANGb (Kelas 12).pdf
BAB 1.1 WILAYAH DAN TATA RUANGb (Kelas 12).pdfAlgifari23
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdfssuser1681ec
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 

Similar to Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf (20)

Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
 
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdfPENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
 
Kak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaKak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggala
 
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTAPERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
PERDA NO 1/2014 TTG RDTR DAN PERATURAN ZONASI DKI JAKARTA
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik Perkotaan
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik PerkotaanPraktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik Perkotaan
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik Perkotaan
 
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEMKonsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTRMEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
MEKANISME PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENYUSUN RDTR
 
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususPerencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
 
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.
Peraturan pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang.
 
158065 id-memahami-penataan-ruang-wilayah-propinsi
158065 id-memahami-penataan-ruang-wilayah-propinsi158065 id-memahami-penataan-ruang-wilayah-propinsi
158065 id-memahami-penataan-ruang-wilayah-propinsi
 
Mendagri 28 2008
Mendagri 28 2008Mendagri 28 2008
Mendagri 28 2008
 
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdf
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdfPERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdf
PERMEN-ATR-BPN-13-2021.pdf
 
BAB 1.1 WILAYAH DAN TATA RUANGb (Kelas 12).pdf
BAB 1.1 WILAYAH DAN TATA RUANGb (Kelas 12).pdfBAB 1.1 WILAYAH DAN TATA RUANGb (Kelas 12).pdf
BAB 1.1 WILAYAH DAN TATA RUANGb (Kelas 12).pdf
 
nagan raya.pptx
nagan raya.pptxnagan raya.pptx
nagan raya.pptx
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 

Recently uploaded

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 

Recently uploaded (6)

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 

Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf

  • 1. HUKUM DAN ADMINISTRASI PERENCANAAN & TATA RUANG (1 JP) MATERI SUPLEMEN PENGETAHUAN PEMBEKALAN KEPROFESIAN BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
  • 2. 2 O U T L I N E PEMAHAMAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DEFINISI PENATAAN RUANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG CONTOH DRAFT DOKUMEN TATA RUANG
  • 3. PEMAHAMAN HUKUM DAN ADMINISTRASI
  • 4. PENGERTIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 4 J.H.P. Beltefroid keseluruhan aturan-aturan tentang cara bagaimana alat-alat pemerintahan dan badan-badan kenegaraan dan majelis- majelis pengadilan tata usaha hendak memenuhi tugasnya Prajudi Atmosudirdjo hukum mengenai operasi dan pengendalian dari kekuasaan- kekuasaan administrasi atau pengawasan terhadap penguasa- penguasa administrasi
  • 5. FUNGSI HUKUM SEBAGAI SARANA PEMBANGUNAN 5 Penertib (Control) Menciptakan kerangka bagi pengambil keputusan politik dan pemecahan perselihan Penyeimbang (Balancing) Menjaga keseimbangan dan keharmonisan antara kepentingan publik dan privat Katalisator Memudahkan terjadinya proses perubahan melalui adanya pembaruan hukum
  • 6. S T R U K T U R A D M I N I S T R A S I P U B L I K 6 Masyarakat Primitif Negara Sedang Berkembang Negara Maju Tujuan Lingkungan Otorisasi Kapasitas Operasional Orientasi Sektor Publik Pengambilan Keputusan Lingkungan Sektor Publik jelas dan realitas kuat konsisten dan fungsional output desentralised informal dan kepercayaan kabur dan ambisius lemah disfungsional input control, command and control sentralistik semiformal, kurang dipercayai dan mengabaikan aturan main jelas dan realistis kuat konsisten dan fungsional monitoring input dan outpur desentralised formal dan legal  Kelemahan administrasi publik khususnya bagi negara sedang berkembang adalah karena warisan kolonialisme  Administrasi pembangunan berkaitan dengan efektifitas fungsi pemerintahan
  • 8. 3 ASAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAH 8 DESENTRALISASI penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI DEKONSENTRASI pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu TUGAS PEMBANTUAN penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu
  • 9. TUJUAN DESENTRALISASI 9  Desentralisasi Politik (Kewenangan yang Luas)  Desentralisasi Administrasi (Diskresi Kebijakan)  Desentralisasi Fiskal (Proporsi Anggaran yang Besar) JENIS DESENTRALISASI 1 Politik, mencegah tirani (kekuasaan) dan sebagai bentuk tindakan pendemokrasian 2 Pemerintahan, efisiensi kinerja dengan menyelenggarakan pemerintahan daerah 3 Ekonomi, menghilangkan kesenjangan vertikal dan horizontal 4 Good Governance, mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat
  • 10. D E S E N T R A L I S A S I 10 PRO  Lebih dekat dan sensitif terhadap masalah  Peningkatan dalam kapasitas lokal  Partisipasi masyarakat  Efisiensi  Stabilitas politik KONTRA  Masalah koordinasi pusat dengan daerah: kepentingan, konflik, administrasi  Ketidakmampuan kapasitas lokal  Adanya perbedaan dalam kekuasaan dan sumber daya  Tidak selalu sejalan dengan dukungan finansial
  • 11. 11 RPJP NASIONAL RPJMD NASIONAL RKP RAPBN APBN RKA K/L RENJA K/L RENSTRA K/L RPJP DAERAH RPJMD DAERAH RENSTRA SKPD RKPD RENJA SKPD RAPBD RKA SKPD APBD RINCIAN APBD PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui musrenbag Pedoman Dijabarkan Dijabarkan Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Diacu Diacu Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH DALAM SISTEM PERENCANAAN RINCIAN APBN
  • 12. HIRARKI SISTEM PERENCANAAN TATA RUANG 12 RTRW Nasional RTRW Provinsi RTRW Kabupaten/ Kota Sistem Perencanaan Tata Ruang Nasional Sistem Perencanaan Tata Ruang Provinsi Sistem Perencanaan Tata Ruang Kabupaten/ Kota RTR Pulau, Kawasan Tertentu, Kawasan Perbatasan, Kawasan Terpencil Rencana Bagian Wilayah Provinsi RDTR Kabupaten/ Kota RTR Kawasan Strategis Nasional RTR Kawasan Strategis Provinsi RTR Kawasan Strategis Kabupaten/ Kota Rencana Umum Tata Ruang Rencana Operasional Rencana Operasional Teknis
  • 14. PENATAAN RUANG U n d a n g - U n d a n g N o . 2 6 Ta h u n 2 0 0 7 t e n t a n g P e n a t a a n R u a n g  Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, laut, dan udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah dalam kelangsungan hidupnya  Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang  Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang
  • 15. 15  Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang  Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional  Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang  Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah  Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah  Keputusan Presiden Nomor 62 Tahun 2002 tentang Koordinasi Penataan Ruang Nasional  Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Pengawasan Sungai dan Batas Sungai  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran Masayrakat Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah  Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 134 Tahun 1998 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/kota. Peraturan Tata Ruang
  • 16. 16  Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 327/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan  Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 147 Tahun 2004 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah  Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang RTH Kawasan Perkotaan  Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah  Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kab/Kota  Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung  Keputusan Presiden Nomor 62 Tahun 2002 tentang Koordinasi Penataan Ruang Nasional  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Pengawasan Sungai dan Batas Sungai  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran Masayrakat Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah  Peraturan Menteri Negara Agraria / Ka BPN Nomor 3 Tahun 2007 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perpres Nomor 36/2005 tentang Pengadaan Tanah Peraturan Tata Ruang
  • 17. KLASIFIKASI PENATAAN RUANG 17 Sistem Fungsi Utama Wilayah Administrasif Kegiatan Kawasan Nilai Strategis Kawasan  Sistem Wilayah  Sistem Internal Perkotaan  Kawasan Lindung  Kawasan Budidaya  Penataan Ruang Wilayah Nasional  Penataan Ruang Wilayah Provinsi  Penataan Ruang Wilayah Kabupaten/ Kota  Penataan Ruang Kawasan Perkotaan  Penataan Ruang Kawasan Pedesaan  Penataan Ruang Kawasan Strategis Nasional  Penataan Ruang Kawasan Strategis Provinsi  Penataan Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/ Kota
  • 19. pengaturan pembinaan pelaksanaan pengawasan perencanaan pemanfaatan pengendalian perundangan-undangan pedoman koordinasi sosialisasi supervisi diklat litbang siskom publikasi pengembangan masyarakat pemantauan evaluasi pelaporan RUTR RRTR RTRWN RTRWP RTRWK/K RTRP/K RTRKSN RTRKSP RDTRK/K RTRKSK/K pelaksanaan program pembiayaan penetapan PZ perijinan in/disin-sentif sanksi penatagunaan PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
  • 20. MUATAN PENATAAN RUANG 20 Suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang PERENCANAAN TATA RUANG Upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya PEMANFAATAN RUANG Upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
  • 21. 21 PERENCANAAN TATA RUANG Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau dan nonhijau; Rencana penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana untuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pertumbuhan wilayah, seperti jaringan pejalan kaki dan angkutan umum, kegiatan sektor informal, dan ruang evakuasi bencana. Rencana sistem pusat permukiman & rencana sistem jaringan prasarana, meliputi sistem jaringan prasarana wilayah dan sistem perkotaan dalam kawasan perdesaan di wilayah pelayanannya RENCANA STRUKTUR RUANG Rencana peruntukan kawasan lindung dan kawasan budidaya, yaitu peruntukan ruang untuk kegiatan pelestarian lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan RENCANA POLA RUANG
  • 23. P r o s e s P e r s e t u j u a n D a n R e k o m e n d a s i R T R W K a b u p a t e n / K o t a
  • 24. P r o s e s P e n e t a p a n R a p e r d a P r o v i n s i d a n K a b u p a t e n / K o t a
  • 25. P r o s e s A s i s t e n s i d i K e m e n t e r i a n P U P R
  • 26. A l u r M e k a n i s m e K o n s u l t a s i D a n E v a l u a s i R a p e r d a R T R W K a b / K o t a
  • 27. M e k a n i s m e K o n s u l t a s i D a n E v a l u a s i R a p e r d a R T R W K a b / K o t a
  • 28. J ANGKA WAKTU PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN/ KOTA Perkiraan keseluruhan waktu yang dibutuhkan untuk penyusunan RTRW Kabupaten adalah 24 bulan. Perkiraan waktu untuk penetapan Perda RTRW Kabupaten adalah 8 – 16 bulan. 1. Pesertujuan Substansi 2. Evaluasi 3. Penetapan
  • 29. 1 2 3 4 29  Kosong/ nonterbangun/ idle land  Terisi/ terbangun/ sudah ada Kondisi Saat Ini Menjembatani antara rencana tata ruang dengan indikasi program hingga tahun x+20 Menyusun Program Sektoral Program Pemanfaatan Ruang di Tahun x+n Terbangun sesuai rencana pada tahun x+20 Akhir Rencana PEMANFAATAN RUANG Menerapkan instrumen pemanfaatan agar membentuk kondisi eksisting menuju kondisi yang diharapkan pada tahun x+n
  • 31. 31 Izin Prinsip diperkenankan untuk diselenggarakan/ beroperasi (SPPL) Izin Lokasi Izin Mendirikan Bangunan Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah Land Use Conversion untuk melakukan pembebasan lahan/ memperoleh tanah IMB berdasarkan peraturan zonasi untuk permohonan mendirikan bangunan perubahan penggunaan/ pemanfaatan lahan IZIN PEMANFAATAN RUANG Pasal 160 dan 163 PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
  • 32. Pedoman penyusunan rencana operasional Perangkat pengendalian pembangunan Panduan teknis pengembangan tapak Peraturan zonasi (PZ) berisikan ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi zona, pengaturan lanjut mengenai pemanfaatan lahan, dan prosedur pelaksanaan pembangunan, serta sanksi bagi pihak yang melanggar. PZ adalah pengaturan lebih lanjut untuk penetapan pemanfaatan ruang dalam pola ruang wilayah, sehingga PZ menjadi rujukan untuk menyusun ketetapan penggunaan lahan dalam RDTRK, dimana hal ini ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) FUNGSI PERATURAN ZONASI
  • 33.
  • 34. PROSES PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI Penyusunan Klasifikasi Zonasi Penyusunan Aturan Teknis Zonasi Penyusunan Daftar Kegiatan Penetapan Deliniasi Blok Peruntukan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Intensitas Pemanfaatan Ruang Tata Bangunan Sarana dan Prasarana Ketentuan Tambahan Ketentuan Khusus Penyusunan Standar Teknis Pemilihan Teknik Pengaturan Zonasi Penyusunan Peta Zonasi Pemilihan Aturan Pelaksanaan 1 2 3 4 5 7 6 9 8
  • 35. MUATAN UTAMA ATURAN ZONASI 35 Penggunaan lahan dan bangunan (penggunaan utama, penggunaan pelengkap, penggunaan sesuai pengecualian khusus) Use Dasar, sub-zona, jenis-jenis perpetakan (main land use), jenis- jenis penggunaan (sub uses) Zona-zona Intensitas atau kepadatan (KDB, KLB, KDH, kepadatan bangunan, kepadatan penduduk) Intensity Tata massa bangunan (tinggi, sempadan, luas minimum persil) Bulk/ Building And Massing Persyaratan prasarana minimum (parkir, bongkar- muat, dll) Required Infrastructure Estetika, media reklame, view, dll (dapat diatur terpisah dalam design guidelines) Aturan Tambahan 1 . K E T E N T U A N T E K N I S 2 . P R O S E D U R A D M I N I S T R A S I D A N P E R A N G K AT 3 . S U B S TA N S I P E N A N G G U L A N G G A N D A M PA K 4 . K E T E N T U A N L A I N P e r u b a h a n , A m a n d e m e n , d a n S a n k s i
  • 36. CONTOH DRAFT DOKUMEN TATA RUANG
  • 37. DRAFT PERENCANAAN, PEMANFAATAN, DAN PENGENDALIAN RUANG
  • 38. CONTOH SURAT : PERTIMBANGAN TEKNISDAN SARAN REKOMENDASI IZIN PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN BANDUNG UTARA C O N T O H B A G I A N D A R I TA H A PA N P E N G U R U S A N I Z I N P E M A N FA ATA N R U A N G KLIK
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43. balaiptk@gmail.com sibimakonstruksi@gmail.com T E R I M A K A S I H BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT