2. DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN ASAHAN
O U T L I N E L A P O R A N P E N D A H U L U A N
PENDAHULUAN
1
TINJAUAN
KEBIJAKAN
2
GAMBARAN
UMUM
3
METODOLOGI
4
RENCANA
KERJA
5
KEBUTUHAN
DATA
6
4. LATAR
BELAKANG
Pada rencana struktur ruang RTRW Kabupaten Asahan, Kota
Kisaran ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Diperlukan penyusunan RDTR Kawasan
Perkotaan Kisaran sebagai alat atau nilai kualitas
terukur yang akan dicapai sesuai dengan arahan
pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam
RTRW provinsi dan kabupaten
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang,
setiap RTRW kabupaten atau kota harus
menetapkan bagian dari wilayah kabupaten
atau kota yang perlu disusun RDTR-nya
Diperlukan Penyusunan RDTR Kawasan
Perkotaan Kisaran sebagai landasan spasial
pembangunan dasar pemberian izin dan
instrumen pengendalian pemanfaatan ruang.
Disusun sesuai Peraturan Menteri ATR/Kepala
BPN No. 11 Tahun 2021
5. MAKSUD, TUJUAN
& SASARAN
MAKSUD
RDTR Kawasan Perkotaan Kisaran
Menyiapkan bahan untuk menjadi landasan spasial
pembangunan melalui penyusunan RDTR sebagai
dasar pemberian izin dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
TUJUAN
1. Menyiapkan perwujudan ruang dan menjaga keserasian
perkembangan kota;
2. Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras,
serasi, dan efisien dalam penggunaan ruang;
3. Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan melalui
pengendalian program-program pembangunan kawasan;
4. Mengarahkan pembangunan kota yang lebih tegas dalam
rangka upaya pengendalian pemanfaatan ruang;
5. Menetapkan pedoman bagi tertib bangunan dan tertib
pengaturan ruang
SASARAN
1. Tersajinya data dan informasi ruang kawasan
yang akurat dan aktual;
2. Tersusunnya arahan pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
3. Tersusunnya pedoman bagi pemerintah kota
dalam penyusunan peraturan zonasi, pemberian
advice planning, pengaturan bangunan setempat
dan lingkungannya (RTBL) serta pemberian
perizinan yang berkaitan dengan pemanfaatan
ruang;
4. Terwujudnya kawasan perencanaan yang
berkualitas, serasi dan optimal sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan daya dukung
lingkungan serta kondisi social masyarakat.
6. FUNGSI RDTR
Kawasan Perkotaan Kisaran
Kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah
Kawasan Perkotaan Kisaran berdasarkan
RTRW Kabupaten Asahan
KENDALI MUTU
1 2 Acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih
rinci dari kegiatan pemanfaatan ruang yang diatur
dalam RTRW Kabupaten Asahan
ACUAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG
3 Acuan bagi kegiatan pengendalian
pemanfaatan ruang di Kawasan
Perkotaan Kisaran
ACUAN PENGENDALIAN
4 Acuan bagi penerbitan izin
pemanfaatan ruang kaitan dengan
IMB di Kawasan Perkotaan Kisaran
ACUAN IZIN
5 Acuan dalam penyusunan
RTBL di Kawasan Perkotaan
Kisaran
ACUAN RTBL
7. Musrenbang
Penetapan
Perumusan Konsepsi
Tahap
4
Tahap
2
Pengumpulan Data
Tahap
3
Pengolahan dan Analisis
Persiapan
Tahap
1
Penyusunan Ranperkada
Tahap
5
• Alternatif konsep rencana;
• Pemilihan konsep rencana; dan
• Perumusan rencana terpilih
menjadi muatan RDTR
1. Penyusunan kerangka acuan
kerja
• Penyusunan KAK
• Penyusunan Kerangka kerja
Data Primer
• aspirasi masyarakat
• kondisi fisik dan jenis
guna lahan/bangunan,
intensitas ruang, serta
konflik pemanfaatan
ruang
Data Sekunder
• RTRW Kabupaten
• RDTR (sebelumnya)
• RPJP dan RPJMD
• Ketentuan Sektoral terkait
pemanfaatan ruang
• Dll
Terdiri dari 20 analisis data
+ dengan analisis 6 muatan
dampak lingkungan
• potensi dan masalah
pengembangan di WP;
• peluang dan tantangan
pengembangan;
• tema pengembangan WP;
• kecenderungan
perkembangan;
• dll
Dilakukan wajib melibatkan DRPR,
perguruan tinggi, pemerintah
Provinsi, swasta, dan masyarakat,
melalui Konsultasi Publik serta
dituangkan dalam bentuk berita
acara.
• penyusunan kajian kebijakan
raperkada tentang RDTR; dan
• penyusunan raperkada tentang
RDTR yang merupakan proses
penuangan materi teknis RDTR
ke dalam pasal-pasal dengan
mengikuti kaidah penyusunan
peraturan perundang-
undangan.
• gambaran umum WP;
• kesesuaian dengan RTRW,
RDTR yang sudah disusun;
• metodologi pendekatan yang
akan digunakan;
• rencana kerja pelaksanaan
• perangkat survei data primer
dan data sekunder yang akan
digunakan
2. Penetapan Metodologi
• kajian awal data sekunder
• Penetapan delineasi WP
(akan ditetapkan oleh kepala
daerah)
• Persiapan teknis pelaksana
• Pemberitaan publik
Penyusunan Ranperkada
melibatkan masyarakat melalui
pengajuan usul, keberatan,
sanggahan terhadap naskah
Ranperkada
BERDASARKAN PERMEN ATR/BPN NO 11 TAHUN 2021
RUANG LINGKUP KEGIATAN
8. Hirarki Rencana Tata Ruang
berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 21 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
10. Rencana secara terperinci
dilengkapi dengan peraturan
zonasi
“Ketentuan yang mengatur tentang
persyaratan pemanfaatan r dan
ketentuan pengendaliannya dan
disusun untuk setiap blok/zona dalam
tata ruang”
11. Rencana Tata Ruang Dalam Kerangka Peraturan
A. Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 2021 :
• Memperhatikan :
RPJP/RPJMD Wilayah Kabupaten/Kota;
Perkembangan permasalahan regional dan global serta hasil pengkajian implikasi penataan ruang;
Upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan stabilitas ekonomi;
Keselarasan aspirasi pembangunan nasional dan daerah;
Daya tampung dan daya dukung lingkungan hidup;
Kondisi dan potensi sosial masyarakat
Neraca penatagunaan tanah dan sumber daya air;
Penataan ruang darat, laut, udara, termasuk yang di dalam bumi
Kebijakan pembangunan nasional yang bersifat strategis;
B. Permen ATR-BPN No.11 Tahun 2021 :
• Tata Cara Penyusunan RDTR :
Tahap Persiapan :
Penyusunan KAK;
Penyusunan Tim Penyusun;
Kondisi Awal Daerah Kajian;
Tahap Pengumpulan Data dan Informasi (sekurang-kurangnya):
Data Wilayah Administrasi;
Data dan Informasi Kependudukan;
Data dan Informasi Bidang Pertanahan;
Data dan Informasi Bidang Kebencanaan;
Peta Dasar dan Tematikyang Dibutuhkan
Analisa data, harus terintegrasi dengan KLHS
Struktur Internal BWP
Penggunaan Lahan
Kedudukan dan Peran daerah kajian dalam kerangka lebih luas
SDA dan Fisik lingkungan daerah kajian
Kependudukan dan sosial budaya
Ekonomi dan sektor unggulan
Transportasi
Kelembagaan dan pembiayaan pembangunan
Jenis dan Karakteristik Kegiatan
Kesesuaian kegiatan terhadap dan dengan jeins zona/subzona
22. PENETAPAN DELINEASI
Kriteria & Indikator Delineasi Kawasan
KRITERIA
DELINEASI
RDTR
1 Progres dan Status RDTR
2 Ketersediaan Peta CSRT
3 Wilayah Perkotaan
4 Lokasi Investasi/
Kegiatan Strategis Lainnya
5
Mengakomodasi
Arahan RTRW Kab/Kota
6
Luasan ≥2000 Ha
dan ≤3000 Ha
7
Batas Delineasi Berupa
Administrasi/Fisik
8
Memperhatikan
Arahan Kebijakan Pusat
Sumber: Kementerian ATR/BPN, 2020
25. Peraturan dan Per Undang-
undangan
Potensi dan Permasalahan
Isu Strategis
Peluang dan Tantangan
Tema dan Prinsip Penataan Ruang
Struktur Ruang
Pola Ruang
Tema/Prinsip Penataan Ruang
Potensi/peluang/hambatan/tantangan
Kependudukan/Ekonomi
Daya Dukung/Tampung
Sistem Kelembagaan dan Pembiayaan
Kebutuhan Infrastruktur
Intensitas dan Tata Bangunan
Daya Dukung/Tampung
Lingkungan Hidup (DDTLH)
Kecenderungan kegiatan masyarakat
Kecenderungan investasi
Ketentuan Pemanfaatan Ruang
Konsepsi
Perencanaan
Kerangka Pikir
Rumusan Awal
Penilaian
Peraturan Zonasi
26. Metodologi
RDTR dan Zoning Regulation
Kecamatan Kisaran Timur dan Kisaran Barat
Zoning Map (Pola Pemanfaatan Ruang)
dan Rencana Struktur Ruang
Zoning Regulation (Pengendalian Pemanfaatan
Ruang)
Pendekatan dan Tahapan serta
Cara Kerja
Pendekatan Perencanaan :
1. Normatif
2. Teknis Akademis
3. Eksternalitas dan internalitas
4. Eksploratif
5. Komprehensif
6. Partisipatif
Tahapan dan Cara:
1. Persiapan (Pelaksanaan seluruh kegiatan persiapan kerja)
2. Inventirisir data (observasi, wawancara, kunjungan instansi/lembaga
terkait)
3. Kompilasi dan Analisa Data (tabulasi dan penilaian data menggunakan
metode matematis, standard dan deskriftif)
4. Rumusan (konsep) Rencana (interpretasi data dan hasil analisa)
5. Rencana (Hasil analisa dan diskusi)
Tema Penataan Ruang
(Amanat RTRW) +
DDTLH +
Isu Strategis
27. Zoning Map (Pola dan Struktur Ruang)
Zoning Map (Blok, Zona dan Sub Zona) Jaringan Prasarana
( Metode : Pengukuran Pencatatan, Dokumentasi, dan Perhitungan)
RTRW
(Rencana Pola
Ruang)
Survey Primer dan Sekunder :
1. Guna Lahan (budidaya dan lindung)
2. Fungsi Bangunan
3. Daerah Rawan Bencana
4. Aktifitas Masyarakat
5. Infrastruktur
6. Fisik Alamiah
7. Sosial dan Ekonomi
Rumusan Rencana Pola Ruang
RTRW
(Rencana Struktur
Ruang)
Survey Primer dan Sekunder :
1. Jaringan Jalan dan Sistem
Transportasi
2. Jaringan Drainase dan Irigasi
3. Jaringan Air Limbah
4. Jaringan Air Bersih dan Minum
5. Jaringan Energi dan Telekomunikasi
6. Sistem Persampahan
Rumusan Rencana Struktur Ruang
Blok Survey
28. Zoning Regulation (Pengendalian Pemanfaatan
Ruang)
1. Ketentuan Kegiatan (KBLI) dan Pemanfaatan lahan
2. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang (KDB, KLB, KDH)
3. Ketentuan Tata Bangunan (GSB, Tinggi Bangunan, Jarak Bebas antar Bangunan, Tampilan
Bangunan)
4. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal
5. Ketentuan Pelaksanaan
Survey Primer dan Sekunder :
1. Kegiatan masyarakat menggunakan metode observasi (perdagangan,
permukiman, Industri, pariwisata, jasa, pertanian, perkantoran, dll.
2. Dampak negatif dan positif kegiatan masyarakat dan penyebabnya,
menggunakan metode observasi dan wawancara
3. Kearifan lokal menggunakan metode wawancana (pemerintah, tokoh
masyarakat/masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, pengusaha)
Hasil Analisa Menentukan :
1. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan
Ruang
2. Tata Bangunan
3. Ketentuan Prasarana dan Sarana
Minimal
KBLI = pengklasifikasian aktifitas ekonomi
berdasarkanlap usaha
30. Metode Pengumpulan Data
Diskusi
Isu Strategis,
Peluang/Tantangan/Potensi
Permasalahan
Data Statistik
Pengamatan
Lapangan
Wawancara
Pemetaan dan
Pencatatan
1) Guna Lahan dan pertanahan
2) Kependudukan dan Sosial Budaya
3) Fisik Alamiah
4) Infrastruktur
5) Potensi Ekonomi
6) Kelembagaan dan sumber Pembiayaan serta Pendanaan
Pembangunan
7) Data Persil dan zona harga lahan
8) Data investasi
9) Data terkait lainnya
Kelompok Masyarakat dan
Perorangan
1) Guna Lahan
2) Infrastruktur Kota
3) Kondisi Ekonomi Kawasan
4) Fungsi bangunan dan kegiatan masyarakat
5) Jalur evakuasi dan tempat berkumpul
6) Daerah rawan bencana
7) Potensi parkir dan tundaan
8) Kecenderungan Perkembangan ruang dan aktifitas masyarakat
9) Kondisi tata bangunan dan intensitas pemanfaatan ruang
10) Kondisi ruang terbuka hijau
11) Kondisi transportasi dan aksesibilitas
12) Kondisi pusat perdagangan dan jasa serta permukiman
13) Kondisi daerah lindung dan sumber air
Interpretasi Konsepsi
Rencana
Studio/
Olah Data
Penyempurnaan Data
31. Analisa Daya Tampung Lahan
Analisa Pertumbuhan Penduduk
Analisa Distribusi dan Kepadatan Pendk
Analisa Kebutuhan Sarpras
34. PELAKSANAAN PEKERJAAN
KP 2
Perumusan Konsep
RDTR dan Muatan
PZ
KP 1
Pengolahan data
dan analisis
LEGALISASI DAN
LEAGAL DRAFTING
• Materi Teknis,
• Album Peta,
• Dokumen KLHS,
• Dokumen
Ranperkada dan
Kajian Kebijakan
PERSIAPAN
Persiapan sumber
daya pembuatan
dan
pelaksanaan KLHS
KP 1
Identifikasi Isu
Pembangunan
Berkelanjutan Strategis
dan Prioritas
KP 2
Kajian Pengaruh
KRP RDTR Terhadap
LH
Perumusan
Alternatif
Penyusunan
Rekomendasi
Perbaikan
PERSIAPAN
KICK-OFF MEETING
Koordinasi awal
kegiatan dengan
Supervisi
Pengumpulan data
dan informasi
Penyusunan KAK;
Penetapan
metodologi
Penetapan
Delineasi Wilayah
Perencanan,
Penyampaian
Metodologi dan
Rencana Kerja
FGD1
Pelaksanaan Kegiatan KLHS
Pelaksanaan Kegiatan RDTR
Integrasi KLHS
35. JADWAL P EL AKS ANAAN P EKER JAAN
No Tahapan Pekerjaan Bulan -1 Bulan-2 Bulan-3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Penentuan Delineasi Kawasan Perkotaan
3 Penyusunan Laporan Pendahuluan
4 Diskusi Laporan Pendahuluan
5 Survey Lapangan
6 Kompilasi Data
7 Penyusunan Fakta dan Analisa
8 Konsultasi Publik -1
9 Penyusunan Buku Rencana
10 Konsultasi Publik -2
11 Penyempurnaan Buku Rencana Ranperkada dan
Album Peta
12 Penyusunan Ranperkada dan Kajian Kebijakan,
Album Peta
13 Penyusunan Album Peta
14 Pengumpulan Produk