SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
PEMBEKALAN UUCK TERKAIT BIDANG PENATAAN RUANG
DAN PERATURAN TURUNANNYA
Oleh:
Farid Hidayat, S.T., M.T.
Sekretaris Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN
Tujuan Penataan Ruang
Mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan sumber daya manusia.
Mewujudkan pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Ruang menampung semua
aktivitas manusia, dari bekerja,
tempat tinggal, rekreasi
hingga peristirahatan terakhir
(Tempat Pemakaman Umum)
Hewan dan tumbuhan
juga memerlukan ruang
Aktivitas Manusia
Tidak Terbatas
Ruang Bukan Hanya
Untuk Manusia
Pengaturan Penataan Ruang merupakan langkah strategis pemerintah
dalam mengatasi permasalahan dalam pemanfaatan ruang
Mengatur Aktivitas
di Sekitar Daerah Rawan
Bencana
Dengan RTR, manusia
dapat mengantisipasi
pembangunan dan
aktivitas di sekitar
daerah rawan bencana
Mengatur Pemanfaatan
Ruang di Kawasan
Pertambangan
Dengan RTR,
pembagian kegiatan
diatur secara spasial
seperti kehutanan
Mengatur Pemanfaatan
Ruang di Kawasan Hutan
Mengatur
Pemanfaatan Ruang
di Kawasan Pertanian
Dengan RTR,
pembagian kegiatan
diatur secara spasial,
seperti pertanian
Dengan RTR,
pembagian kegiatan
diatur secara spasial,
seperti pertambangan
Pengaturan Penataan Ruang
2
33
Pengaturan Penataan Ruang
Pengaturan Penataan Ruang merupakan langkah strategis pemerintah
dalam mengatasi permasalahan dalam pemanfaatan ruang
Th 1980 Th 1990 Th 2000 Th 2010 Th 2020 Keterangan
Penduduk Dunia 4,433 5,280 6,114 6,922 7,753 Milyar Jiwa
PDB Dunia 11,300.00 22,760.00 33,650.00 66,160.00 84,710.00 Milyar USD
Penduduk 147.5 181.4 211.5 241.8 273.5 Juta Jiwa
PDB 72.48 106.1 165.0 755.1 1,058.0 Milyar USD
Listrik /Kapita 0.74 1.09 MWh/jiwa
Pengaturan Penataan Ruang
3
Pasal 13: Penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha
meliputi
1) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR);
2) Persetujuan Lingkungan; dan
3) Persetujuan Bangunan Gedung.
Pasal 14: KKPR diberikan sebagai kesesuaian rencana lokasi
kegiatan dan/atau usaha dengan RDTR, dengan
ketentuan:
Asas UU CK No. 11/2020
Dengan tujuan antara lain untuk
peningkatan ekosistem investasi dan
kegiatan berusaha Pemerintah Daerah yang belum menyusun
dan menyediakan RDTR, maka KKPR
diberikan melalui persetujuan dengan asas
berjenjang dan komplementer berdasarkan:
Pemerintah
Daerah yang
sudah menyusun
dan menyediakan
RDTR
maka KKPR
diberikan melalui
konfirmasi
• RTRW Nasional
• RTRW Provinsi
• RTRW
Kabupaten/Kota
• RTR KSN
• RZ KSNT
• RZ KAW
• RTR
Pulau/Kepulauan
Pasal 2: UU CK diselenggarakan berdasarkan asas:
1) Pemerataan hak;
2) Kepastian hukum;
3) Kemudahan berusaha;
4) Kebersamaan, dan
5) Kemandirian.
Pasal 6: Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan
berusaha meliputi:
a. Penerapan perijinan berbasis risiko;
b. Penyederhanaan persyaratan dasar
Perizinan Berusaha;
c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha
sektor; dan
d. Penyederhanaan persyaratan investasi.
Pasal 15:
4
Penyelenggaraan Penataan Ruang Sebagai Amanah UUCK
Produk Rencana Tata Ruang (RTR)
hanya dimiliki dan disimpan
oleh Pemerintah dalam bentuk
fisik (hard copy), sehingga tata
ruang terkesan ‘menghambat’
investasi.
Proses penerbitan izin
berusaha menjadi rumit
dan tidak transparan.
Masyarakat dan investor yang
ingin mengakses informasi RTR
harus datang langsung ke kantor
pemerintah dan menempuh
proses administrasi yang lama
dan rumit.
Banyaknya kasus
tumpang tindih
pemanfaatan ruang.
Produk RTR telah dipublikasi
oleh Pemerintah melalui berbagai
platform.
Masyarakat dan pihak terkait
dapat memanfaatkan informasi
RTR secara online.
Platform produk RTR juga terkoneksi dengan
portal pelayanan perizinan, sehingga proses
perizinan berusaha dan non-usaha menjadi lebih
cepat dan transparan.
Perizinan berusaha yang telah
diterbitkan menjadi pertimbangan
dalam peningkatan kualitas RTR
SEBELUM UU NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
SESUDAH UU NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
5
63
Sudah ditetapkan
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Peraturan Pelaksana UUCK Bidang Penataan Ruang
6
Outline
PP No. 15
Tahun
2010
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II PENGATURAN TATA RUANG
1
BAB III PEMBINAAN PENATAAN RUANG
I. Umum
II. Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang
BAB IV PELAKSANAAN PERENCANAAN TATA RUANG
I. Umum
II. Penyusunan dan Penetapan Rencana Umum Tata Ruang
III. Penyusunan dan Penetapan Rencana Rinci Tata Ruang
IV. Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
V. Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan
VI. Kriteria dan Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang
BAB V PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
I. Umum
II. Pemanfaatan Ruang Wilayah
III. Pemanfaatan Ruang Kawasan Strategis
IV. Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan
V. Pemanfaatan Ruang Kawasan Perdesaan
BAB VI PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
I. Umum
II. Pengaturan Zonasi
III. Perizinan
IV. Pemberian Insentif dan Disinsentif
V. Sanksi Administratif
2
3
4
5
6
BAB VII PENGAWASAN PENATAAN RUANG
7
BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN
8
BAB IX KETENTUAN PENUTUP
9
I. Umum
II. Bentuk dan Tata Cara Pengawasan
III. Perizinan
IV. Pemberian Insentif dan Disinsentif
V. Sanksi Administratif
Outline
PP No. 21
Tahun
2021
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II PERENCANAAN TATA RUANG
I. Umum
II. Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang
III. Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang
IV. Penetapan Rencana Umum Tata Ruang
V. Penetapan Rencana Rinci Tata Ruang
VI. Peninjauan Kembali dan Revisi Rencana Tata Ruang
1
BAB III PEMANFAATAN RUANG
I. Umum
II. Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
III. Pelaksanaan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang
BAB IV PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
I. Umum
II. Penilaian Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
III. Pemberian Insentif dan Disinsentif
IV. Pengenaan Sanksi
V. Penyelesaian Sengketa Pemanfaatan Ruang
BAB V PENGAWASAN PENATAAN RUANG
I. Umum
II. Lingkup Pengawasan Penataan Ruang
III. Tata Cara Pengawasan Khusus Penataan Ruang
BAB VI PEMBINAAN PENATAAN RUANG
I. Umum
II. Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang
III. Pengembangan Profesi Perencana Tata Ruang
2
3
4
5
6
BAB VII KELEMBAGAAN PENATAAN RUANG
7
BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN
8
BAB IX KETENTUAN PERALIHAN
BAB X KETENTUAN PENUTUP
9
10
Perbandingan Outline PP No. 15/2010 dengan PP No. 21/2021
7
1 2 3 4 5 6
tentang Tata Cara
Penyusunan,
Peninjauan Kembali,
Revisi, dan Penerbitan
Persetujuan Substansi
RTRW Provinsi,
Kabupaten, Kota, dan
RDTR
tentang Pedoman
Penyusunan Basis
Data dan Penyajian
Peta RTRW
Provinsi,
Kabupaten, dan
Kota, serta Peta
RDTR
Kabupaten/Kota
tentang Pelaksanaan
Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang
(KKPR) dan
Sinkronisasi Program
Pemanfaatan Ruang
(SPPR)
Tentang
Prosedur dan
Tata Cara
Pemberian
Lisensi Tenaga
Profesional
Perencana Tata
Ruang
Sudah ditetapkan
Permen ATR/KBPN
No.11 Tahun 2021
Sudah ditetapkan
Permen ATR/KBPN
No.13 Tahun 2021
Sudah ditetapkan
Permen ATR/KBPN
No.14 Tahun 2021
Sudah ditetapkan
Permen ATR/KBPN
No.15 Tahun 2021
tentang Koordinasi
Penyelenggaraan
Penataan Ruang
tentang Pedoman
Penyusunan dan
Revisi Rencana Tata
Ruang (RTR)
Pulau/Kepulauan,
RTR Kawasan
Strategis Nasional
(KSN), dan RDTR
Kawasan Perbatasan
Negara (KPN)
Sudah ditetapkan
Permen ATR/KBPN
No.15 Tahun 2022
Sudah ditetapkan
Permen ATR/KBPN
No.10 Tahun 2021
dan
Permen ATR/KBPN
No.9 Tahun 2022
tentang Perubahan
Permen ATR/KBPN
No.15 Tahun 2021
Menteri ATR/KBPN telah Menetapkan 6 Permen sebagai Turunan PP No. 21/2021
8
93
PENYEDERHANAAN RENCANA TATA RUANG
PENYEDERHANAAN PERIZINAN
INTEGRASI TATA RUANG DARAT DAN LAUT
INTEGRASI KLHS KE DALAM PENYUSUNAN
RENCANA TATA RUANG
PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN
RUANG TERBUKA HIJAU
INKLUSIVITAS PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
DALAM FORUM PENATAAN RUANG
Isu Strategis Muatan UUCK yang mengubah UU 26/2007
9
UU CK dan PP No. 21/2021 memandatkan
penyederhanaan (streamlining) hierarki penataan
ruang.
Penghapusan RTR KS Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk menghindari
tumpang tindih antar produk RTR.
Substansi KS tersebut akan diintegrasikan ke dalam RTRW Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Penghapusan Ketentuan Penetapan Kawasan Strategis (KS)
Pasal 15 PP No. 21/2021:
(1) Rencana tata ruang wilayah provinsi paling sedikit memuat:
f. kebijakan pengembangan kawasan strategis provinsi
Pasal 18 PP No. 21/2021:
(1) Rencana tata ruang wilayah kabupaten paling sedikit memuat:
f. kebijakan pengembangan kawasan strategis kabupaten
Pasal 21 PP No. 21/2021:
(1) Rencana tata ruang wilayah kota paling sedikit memuat:
f. kebijakan pengembangan kawasan strategis kota
UUCK : Pasal 17 angka 7 Perubahan Pasal 14 UU 26/2007
PP No. 21/2021: Pasal 5 ayat (2) dan (3)
Penyederhanaan Rencana Tata Ruang
10
Penataan ruang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang dalam bumi sebagai satu kesatuan (satu dokumen
penataan ruang). Pengelolaan sumber daya ruang laut dan ruang
udara diatur dengan UU tersendiri.
PP No. 21/2021: Pasal 5 dan Pasal 7
PP No. 21 Tahun
2021 telah mengatur
pengintegrasian
muatan teknis
ruang laut menjadi
satu produk rencana
tata ruang.
Ruang
Udara
Ruang
Darat
Ruang
Dalam
Bumi
Ruang
Laut
Terobosan Kebijakan terkait Perencanaan Tata Ruang
Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut
‘One Spatial Planning Policy’
Satu Produk Rencana Tata Ruang
Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut
11
RTRW Provinsi
1:250.000
RTRWN
1:1.000.000
RTRL
RZWP3K
RZ KSN
RZ KSNT
yang berupa PPKT
Peraturan
Pemerintah
Peraturan
Daerah
Peraturan
Presiden
Ditetapkan melalui satu…
Diintegrasikan
Maks. 2 tahun sejak PP berlaku
Diintegrasikan
Maks. 18 bulan sejak PP berlaku
Diintegrasikan
Maks. 2 tahun sejak PP berlaku
RTR KSN
1:25.000 – 1:50.000
Ditetapkan melalui satu…
Ditetapkan melalui satu…
dari sudut kepentingan
pertahanan dan keamanan di
kawasan perbatasan negara.
PP No. 21/2021: Pasal 245 – 246 ayat (4), (5), (6)
Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut
12
Tahap Penyusunan RTR
Pengumpulan Data dan Informasi
Tahap Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS
Persiapan
Pengolahan Data dan Analisis
Perumusan Konsepsi RTR
(Materi Teknis RTR)
Penyusunan Rancangan Peraturan
Perundang-Undangan tentang RTR
Persiapan
Identifikasi Isu PB
Isu PB Paling Strategis
Identifikasi Materi Muatan RTR
yang berpotensi menimbulkan
pengaruh terhadap Lingkungan
Hidup
Analisis Pengaruh
Perumusan Alternatif Penyempurnaan
Materi Muatan RTR
Penyusunan Rekomendasi Perbaikan
Materi Muatan RTR
Konsultasi
Publik
Konsultasi
Publik
Keterangan:
*) Dilakukan secara bertahap sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Dilakukan secara terintegrasi
dan timbal balik
Validasi KLHS *)
Penjaminan Kualitas
KLHS *)
Pendokumentasian
KLHS *)
Integrasi KLHS ke dalam Penyusunan RTR
Permen ATR/Ka. BPN 5/2022
13
Banyaknya Hak Atas Tanah
kepemilikan perorangan
(Masyarakat) yang ditetapkan
sebagai
Ruang Terbuka Hijau
pada Pola Ruang
Rencana Tata Ruang
Kurangnya Lahan Pemerintah
Daerah untuk Memenuhi 20%
Luas Ruang Terbuka Hijau
SOLUSI
DAMPAK
eksisting Lahan
SHM milik
Perorangan
direncanakan
menjadi RTH
pada Rencana
Tata Ruang
ILUSTRASI
Peraturan Menteri ATR/KBPN
Nomor 14 Tahun 2022
tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka
Hijau
TEROBOSAN
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
Pemenuhan RTH ditekankan dari sisi kuantitas dan kualitas
Penyediaan RTH dapat dilakukan melalui
pemanfaatan RTNH dan RTB
Luasan RTH Paling sedikit 30% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan,
namun terdapat opsi pemenuhan RTH dengan mekanisme pembelian
dan/atau pembebasan lahan, pengelolaan, sewa lahan, dan
menggunakan Indeks Hijau Biru Indonesia (IHBI)
Terdapat mekanisme kerja sama antar daerah dalam pemenuhan RTH
Masyarakat tidak hanya berperan serta dalam pemenuhan RTH Privat
namun juga dapat berperan serta dalam pemenuhan RTH Publik
14
Sebelum UU CK & PP 21/2021 Setelah UU CK & PP 21/2021
Perbandingan Izin Lokasi (Sebelum UU CK) dengan KKPR (Setelah UU CK)
Tidak ada Single Reference.
Terdapat berbagai macam produk
yang menerangkan kesesuaian tata
ruang untuk suatu rencana
usaha/investasi
SIMPLIFIKASI
PRODUK
Pertimbangan
Teknis Pertanahan
1-3 bulan
Izin Lokasi
3-6 bulan
1
2
3
KKPR sebagai Single Reference,
yang menjadi acuan untuk:
Pemanfaatan Ruang
Penerbitan Hak Atas Tanah
KKPR
WAKTU
PENERBITAN
Rekom
Advis
Planning
Izin
Lokasi
SKRK
PERMOHONAN
OLEH PELAKU
USAHA
Konfirmasi KKPR (1 hari kerja)
Persetujuan KKPR (20 hari kerja)
Pertimbangan Teknis Pertanahan termasuk di dalam Persetujuan KKPR (10 hari kerja)
Online melalui OSS-RBA
Pelaku usaha
datang langsung ke
loket pendaftaran di kantor
Pemerintah Daerah terkait.
IPPT
Penyederhanaan Perizinan
15
Konfirmasi KKPR
Diproses oleh sistem
terbit dalam
1 hari kerja
Persetujuan KKPR
Memerlukan analisis dan penilaian dokumen
terbit dalam 20 hari kerja
Rekomendasi KKPR
Memerlukan analisis dan penilaian
dokumen terbit dalam
20 hari kerja
Kegiatan bersifat strategis nasional
yang tidak termuat di RTR
Persetujuan
Bangunan Gedung
(PBG)
Perizinan
Berusaha Sektor
Persetujuan
Lingkungan
Aspek
Perencanaan
Rencana Tata
Ruang
Aspek
Pemanfaatan
Rencana Tata
Ruang
Overview Penyelenggaraan Perencanaan dan Pemanfaatan RTR
Penyederhanaan Perizinan
92 RDTR sudah terintegrasi
dengan sistem OSS
18 RDTR dalam proses integrasi
dengan sistem OSS
16
Penyederhanaan Perizinan
2 RDTR sudah terintegrasi
dengan sistem OSS:
• Kota Banda Aceh
(RDTR Kota Banda Aceh)
• Kab. Aceh Barat
(RDTR Kawasan Perkotaan
Meulaboh)
1 RDTR dalam proses
integrasi dengan system OSS:
• Kab. Aceh Tengah
(RDTR Kawasan Perkotaan
Takengon)
2 RDTR dalam proses
penyusunan:
• Kota Sabang
(RDTR Kota Sabang
Wilayah I)
• Kab. Aceh Selatan
(RDTR Kawasan Wisata
Alam Tapaktuan)
4 RDTR sudah terintegrasi dengan
sistem OSS:
• Kota Medan
(RDTR Kota Medan)
• Kab. Tapanuli Utara
(RDTR BWP Kawasan
Perkotaan Sipholon, Tarutung
dan Siatas Barita)
• Kab. Tapanuli Selatan
(RDTR Batang Toru)
• Kabupaten Batubara
(RDTR BWP Selatan Kawasan
Perkotaan Kuala Tanjung)
5 RDTR dalam proses
penyusunan:
• Kab. Toba
(RDTR Kecamatan Ajibata)
• Kab. Batu Bara
(RDTR Kawasan Perkotaan
Tanjung Tiram dan
Talawisabang)
• Kab. Samosir
(RDTR Kawasan Perkotaan
Wisata Sianjur Mula-Mula dan
Harian
• Kota Tebing Tingggi
(RDTR BWP Perkotaan Tebing
Tinggi)
• Kab. Nias
(RDTR Kawasan Perkotaan
Gido dan Kec. Sogeaedu)
2 RDTR sudah terintegrasi
dengan sistem OSS:
• Kab. Sijunjung
(RDTR Muaro Sijunjung)
• Kota Payakumbuh
(RDTR Kota Payakumbuh 6
BWP)
2 RDTR dalam proses
integrasi dengan sistem OSS:
• Kota Bukittinggi
(RDTR Kota Bukittingi)
• Kabupaten Padang
Pariaman
(RDTR Kawasan Perkotaan
Kayu Tanam)
1 RDTR sudah terintegrasi
dengan sistem OSS:
• Kota Sungai Penuh
(RDTR Kota Sungai Penuh)
Belum terdapat RDTR yang
terintegrasi dengan sistem
OSS dan Belum terdapat
RDTR dalam proses integrasi
dengan sistem OSS
Provinsi Aceh
17
Provinsi Sumut Provinsi Sumbar Provinsi Jambi Provinsi Bengkulu
Rekap Data RDTR yang sudah terintegrasi dengan sistem OSS
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)
KKPR
KKPR berfungsi sebagai acuan pemanfaatan ruang
dan sebagai acuan administrasi pertanahan.
Konfirmasi KKPR
Berusaha
Nonberusaha
Kebijakan yang
Bersifat Strategis
Nasional
Persetujuan KKPR
Konfirmasi KKPR
Konfirmasi KKPR
Persetujuan KKPR
RDTR
RDTR
RDTR
RDTR
Konfirmasi KKPR
Konfirmasi/
Persetujuan KKPR
Rekomendasi KKPR
termuat
di RTR
termuat
di RTR Perizinan Berusaha/
Perizinan lainnya
PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135-143
Penyederhanaan Perizinan
18
Common Mistake dan Common Error
Penyederhanaan Perizinan
Luas lahan yang di input pemohon masih tidak sesuai dengan luas polygon
19
Common Mistake dan Common Error
Penyederhanaan Perizinan
Pada menu Validasi pemohon tidak memerlukan bangunan
Tetapi jumlah bangunan yang direncanakan terisi
20
Common Mistake dan Common Error
Penyederhanaan Perizinan
Pemohon sudah mempunyai bangunan dan tidak memerlukan bangunan baru
Tetapi jumlah bangunan yang direncanakan terisi
21
Common Mistake dan Common Error
Penyederhanaan Perizinan
Exstensi Shapefile yang diunggah pemohon masih ada yang belum lengkap
Sehingga peta polygon tidak bisa dibuka
22
Pemerintah Jumlah FPR %
Provinsi 34 26 73,5
Kabupaten 416 215 52
Kota 98 54 55
*data per tanggal 26 September 2022
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Provinsi Kabupaten Kota
Pembentukan FPR
Jumlah FPR
Kanwil yang
sudah memiliki
PIC
Kanwil yang
belum memiliki
PIC
19 15
Inklusivitas Penyelenggaraan Penataan Ruang dalam Forum Penataan Ruang
Perkembangan Pembentukan
Forum Penataan Ruang di Daerah
23
Inklusivitas Penyelenggaraan Penataan Ruang dalam Forum Penataan Ruang
Sudah Membentuk FPR:
1. Provinsi Sumatera Utara
2. Kab. Tapanuli Tengah
3. Kab. Tapanuli Utara
4. Kab. Tapanuli Selatan
5. Kab. Nias
6. Kab. Langkat
7. Kab. Karo
8. Kab. Deli Serdang
9. Kab. Simalungun
10. Kab. Asahan
11. Kab. Labuhanbatu
12. Kab. Dairi
13. Kab. Toba
14. Kab. Pakpak Bharat
15. Kab. Humbang Hasundutan
16. Kab. Serdang Bedagai
17. Kab. Padang Lawas Utara
18. Kab. Padang Lawas
19. Kab. Labuhanbatu Selatan
20. Kab. Nias Utara
21. Kota Medan
22. Kota Pematangsiantar
23. Kota Sibolga
24. Kota Tanjung Balai
25. Kota Binjai
26. Kota Tebing Tinggi
27. Kota Padangsidimpuan
28. Kota Gunungsitoli
Belum Membentuk FPR:
1. Kab. Mandailing Natal
2. Kab Nias Selatan
3. Kab. Samosir
4. Kab. Batu Bara
5. Kab, Labuhanbatu Utara
6. Kab. Nias Barat
Sudah Membentuk FPR:
1. Provinsi Bengkulu
2. Kab. Rejang Lebong
3. Kab. Bengkulu Utara
4. Kab. Kaur
5. Kab. Muko Muko
6. Kab. Bengkulu Tengah
7. Kota Bengkulu
Belum Membentuk FPR:
1. Kab. Bengkulu Selatan
2. Kab. Seluma
3. Kab. Lebong
4. Kab. Kepahiang
Sudah Membentuk FPR:
1. Provinsi Aceh
2. Kab. Aceh Utara
3. Kab. Aceh Singkil
4. Kab. Bireuen
5. Kab. Aceh Jaya
6. Kota Sabulussalam
Belum Membentuk FPR:
1. Kab. Aceh Selatan
2. Kab. Aceh Tenggara
3. Kab. Aceh Timur
4. Kab. Aceh Tengah
5. Kab. Aceh Barat
6. Kab. Aceh Besar
7. Kab. Pidie
8. Kab. Simeulue
9. Kab. Aceh Barat Daya
10. Kab. Gayo Lues
11. Kab. Nagan Raya
12. Kab. Aceh Tamiang
13. Kab. Bener Meriah
14. Kab. Pidie Jaya
15. Kota Banda Aceh
16. Kota Sabang
17. Kota Lhokseumawe
18. Kota Langsa
Sudah Membentuk FPR:
1. Kab. Pesisir Selatan
2. Kab. Sijunjung
3. Kab. Agam
4. Kab. Lima Puluh Kota
5. Kab. Kepulauan Mentawai
6. Kota Dharmasraya
7. Kota Padang
8. Kota Padang Panjang
Belum Membentuk FPR:
1. Provinsi Sumatera Barat
2. Kab. Solok
3. Kab. Tanah Datar
4. Kab. Padang Pariaman
5. Kab. Pasaman
6. Kab. Solok Selatan
7. Kab. Pasaman Barat
8. Kota Solok
9. Kota Sawahlunto
10. Kota Bukittingi
11. Kota Payakumbuh
12. Kota Pariaman
Sudah Membentuk FPR:
1. Provinsi Jambi
2. Kab. Kerinci
3. Kab. Merangin
4. Kab. Sarolangun
5. Kab. Batanghari
6. Kab. Muaro Jambi
7. Kab. Tanjung Jabung Timur
8. Kab. Bungo
9. Kota Sungai Penuh
Belum Membentuk FPR:
1. Kab. Tanjung Jabung Barat
2. Kab. Tebo
3. Kota Jambi
24
Provinsi Aceh Provinsi Sumut Provinsi Bengkulu Provinsi Sumbar Provinsi Jambi
Rekap Data Pembentukan Forum Penataan Ruang di Daerah
Memberikan Pertimbangan untuk Persetujuan
KKPR Untuk Kegiatan Berusaha dan kegiatan
Nonberusaha
Pasal 113 dan Pasal 129 PP No. 21/2021
Memberikan Rekomendasi dalam rangka
Peninjauan Kembali RDTR Lebih dari 1 Kali
dalam 5 Tahun
Pasal 93 PP No. 21/2021
PP No. 21/2021: Pasal 93 ayat (3), Pasal 113 ayat (3), Pasal
129 ayat (3), Pasal 208, Pasal 237 - 239
UU CK: Penjelasan UU CK
Peran Forum Penataan Ruang dalam
Pemanfaatan Ruang dan Perbaikan Kualitas RTR
1
2
Pembentukan Forum Penataan Ruang untuk Mendukung Inklusivitas Masyarakat
Ketentuan Peralihan Terkait Forum
Pasal 246 ayat (1) huruf g.
TKPRD yang dibentuk oleh
Gubernur/Bupati/Wali Kota tetap melaksanakan
tugas, fungsi dan wewenang sampai
kenanggotaan Forum Penataan Ruang di
daerah dibentuk
Keanggotaan Forum Penataan Ruang
Pasal 238 PP No. 21/2021:
(1) Anggota Forum Penataan Ruang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 237 ayat (1) di pusat terdiri
atas perwakilan dari K/L terkait Penataan Ruang,
asosiasi profesi, asosiasi akademisi, dan tokoh
Masyarakat.
(2) Anggota Forum Penataan Ruang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 237 ayat (1) di daerah
terdiri atas perangkat daerah, asosiasi profesi,
asosiasi akademisi, dan tokoh masyarakat.
(3) Keanggotaan forum di pusat dan daerah yang
terdiri atas asosiasi profesi, asosiasi akademisi,
dan tokoh Masyarakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan
Menteri.
Perangkat
Daerah
Tokoh
Masyarakat
Asosiasi
Profesi
Asosiasi
Akademisi
Memberikan Fasilitasi Penyelesaian Sengketa
Penataan Ruang
Pasal 208 PP No. 21/2021
3
Selambatnya November 2022
Kepala Daerah harus mengubah
TKPRD menjadi FPR
(Pasal II angka 1 huruf a)
Selambatnya Mei 2023 Kepala
Daerah yang telah membentuk
FPR harus menyesuaikan bentuk
FPR dengan Permen 9/2022
(Pasal II angka 1 huruf b)
Instansi
Pertanahan
Permen ATR No. 9 tahun 2022 ttg Perubahan Permen ATR No. 15 tahun 2021 Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang:
Inklusivitas Penyelenggaraan Penataan Ruang dalam Forum Penataan Ruang
25
Mekanisme penunjukkan anggota FPR dan penggantian anggota FPR di daerah yang berasal dari Asosiasi Profesi atau Asosiasi Akademisi
Keterangan:
1. Permintaan gubernur, bupati, atau wali kota
disampaikan melalui surat permohonan yang
ditujukan kepada pengurus pusat Asosiasi
Profesi dan Asosiasi Akademisi.
2. Surat permohonan ditindaklanjuti oleh
pengurus pusat Asosiasi Profesi atau Asosiasi
Akademisi dengan memberikan surat balasan
kepada gubernur, bupati, atau wali kota paling
lama 10 hari kerja setelah diterimanya surat
permohonan
3. Dalam jangka waktu 10 hari pengurus pusat
Asosiasi Profesi dan Asosiasi Akademisi tidak
memberikan surat balasan, keanggotaan Forum
Penataan Ruang yang berasal dari Asosiasi
Profesi dan Asosiasi Akademisi ditunjuk oleh
gubernur, bupati, atau wali kota.
Surat Jawaban
(max 10 hari
kerja)
Pasal 11
Inklusivitas Penyelenggaraan Penataan Ruang dalam Forum Penataan Ruang
26
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal
Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

More Related Content

Similar to 01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf

Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaaninfosanitasi
 
PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdf
PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdfPermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdf
PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdfalgi5
 
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususPerencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususDadang Solihin
 
Kak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaKak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaDanang Abrori
 
Permen05 2008 tt pedoman penyedian dan pemanfaatan rth di kaw perkotan
Permen05 2008 tt pedoman penyedian dan pemanfaatan rth di kaw perkotanPermen05 2008 tt pedoman penyedian dan pemanfaatan rth di kaw perkotan
Permen05 2008 tt pedoman penyedian dan pemanfaatan rth di kaw perkotanDeki Zulkarnain
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Penataan Ruang
 
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdfImplementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdfLaodeMasrun1
 
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...GinaRahmanKusumawan
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdfNonaSugiharti1
 
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdfHukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdfAkunZoom5
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiinfosanitasi
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPenataan Ruang
 
Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007Teguh Kurniawan
 
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rthPermen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rthjamestravolta
 
Permen05 2008 ttg rth perkotaan
Permen05 2008 ttg rth perkotaanPermen05 2008 ttg rth perkotaan
Permen05 2008 ttg rth perkotaanjamestravolta
 
Risk based approach.pdf
Risk based approach.pdfRisk based approach.pdf
Risk based approach.pdfmuhammadrendi8
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPermen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPenataan Ruang
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 Achmad Wahid
 

Similar to 01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf (20)

Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdf
PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdfPermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdf
PermenPU no 15 tahun 2012 pedoman RTR-KSN.pdf
 
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususPerencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
 
Kak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggalaKak rdtr kab.donggala
Kak rdtr kab.donggala
 
Permen05 2008 tt pedoman penyedian dan pemanfaatan rth di kaw perkotan
Permen05 2008 tt pedoman penyedian dan pemanfaatan rth di kaw perkotanPermen05 2008 tt pedoman penyedian dan pemanfaatan rth di kaw perkotan
Permen05 2008 tt pedoman penyedian dan pemanfaatan rth di kaw perkotan
 
RUTRK GARUT
RUTRK GARUTRUTRK GARUT
RUTRK GARUT
 
Permen pu15 2012
Permen pu15 2012Permen pu15 2012
Permen pu15 2012
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
 
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdfImplementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
 
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
 
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
1. Konsolidasi Awal RDTR Kab. Seruyan (24052021) Fin.pdf
 
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdfHukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
 
Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007
 
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rthPermen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth
 
Permen05 2008 ttg rth perkotaan
Permen05 2008 ttg rth perkotaanPermen05 2008 ttg rth perkotaan
Permen05 2008 ttg rth perkotaan
 
Risk based approach.pdf
Risk based approach.pdfRisk based approach.pdf
Risk based approach.pdf
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPermen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
 

Recently uploaded

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (16)

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 

01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf

  • 1. PEMBEKALAN UUCK TERKAIT BIDANG PENATAAN RUANG DAN PERATURAN TURUNANNYA Oleh: Farid Hidayat, S.T., M.T. Sekretaris Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN
  • 2. Tujuan Penataan Ruang Mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan. Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan sumber daya manusia. Mewujudkan pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. Ruang menampung semua aktivitas manusia, dari bekerja, tempat tinggal, rekreasi hingga peristirahatan terakhir (Tempat Pemakaman Umum) Hewan dan tumbuhan juga memerlukan ruang Aktivitas Manusia Tidak Terbatas Ruang Bukan Hanya Untuk Manusia Pengaturan Penataan Ruang merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengatasi permasalahan dalam pemanfaatan ruang Mengatur Aktivitas di Sekitar Daerah Rawan Bencana Dengan RTR, manusia dapat mengantisipasi pembangunan dan aktivitas di sekitar daerah rawan bencana Mengatur Pemanfaatan Ruang di Kawasan Pertambangan Dengan RTR, pembagian kegiatan diatur secara spasial seperti kehutanan Mengatur Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan Mengatur Pemanfaatan Ruang di Kawasan Pertanian Dengan RTR, pembagian kegiatan diatur secara spasial, seperti pertanian Dengan RTR, pembagian kegiatan diatur secara spasial, seperti pertambangan Pengaturan Penataan Ruang 2
  • 3. 33 Pengaturan Penataan Ruang Pengaturan Penataan Ruang merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengatasi permasalahan dalam pemanfaatan ruang Th 1980 Th 1990 Th 2000 Th 2010 Th 2020 Keterangan Penduduk Dunia 4,433 5,280 6,114 6,922 7,753 Milyar Jiwa PDB Dunia 11,300.00 22,760.00 33,650.00 66,160.00 84,710.00 Milyar USD Penduduk 147.5 181.4 211.5 241.8 273.5 Juta Jiwa PDB 72.48 106.1 165.0 755.1 1,058.0 Milyar USD Listrik /Kapita 0.74 1.09 MWh/jiwa Pengaturan Penataan Ruang 3
  • 4. Pasal 13: Penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha meliputi 1) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR); 2) Persetujuan Lingkungan; dan 3) Persetujuan Bangunan Gedung. Pasal 14: KKPR diberikan sebagai kesesuaian rencana lokasi kegiatan dan/atau usaha dengan RDTR, dengan ketentuan: Asas UU CK No. 11/2020 Dengan tujuan antara lain untuk peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha Pemerintah Daerah yang belum menyusun dan menyediakan RDTR, maka KKPR diberikan melalui persetujuan dengan asas berjenjang dan komplementer berdasarkan: Pemerintah Daerah yang sudah menyusun dan menyediakan RDTR maka KKPR diberikan melalui konfirmasi • RTRW Nasional • RTRW Provinsi • RTRW Kabupaten/Kota • RTR KSN • RZ KSNT • RZ KAW • RTR Pulau/Kepulauan Pasal 2: UU CK diselenggarakan berdasarkan asas: 1) Pemerataan hak; 2) Kepastian hukum; 3) Kemudahan berusaha; 4) Kebersamaan, dan 5) Kemandirian. Pasal 6: Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha meliputi: a. Penerapan perijinan berbasis risiko; b. Penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusaha; c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; dan d. Penyederhanaan persyaratan investasi. Pasal 15: 4 Penyelenggaraan Penataan Ruang Sebagai Amanah UUCK
  • 5. Produk Rencana Tata Ruang (RTR) hanya dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah dalam bentuk fisik (hard copy), sehingga tata ruang terkesan ‘menghambat’ investasi. Proses penerbitan izin berusaha menjadi rumit dan tidak transparan. Masyarakat dan investor yang ingin mengakses informasi RTR harus datang langsung ke kantor pemerintah dan menempuh proses administrasi yang lama dan rumit. Banyaknya kasus tumpang tindih pemanfaatan ruang. Produk RTR telah dipublikasi oleh Pemerintah melalui berbagai platform. Masyarakat dan pihak terkait dapat memanfaatkan informasi RTR secara online. Platform produk RTR juga terkoneksi dengan portal pelayanan perizinan, sehingga proses perizinan berusaha dan non-usaha menjadi lebih cepat dan transparan. Perizinan berusaha yang telah diterbitkan menjadi pertimbangan dalam peningkatan kualitas RTR SEBELUM UU NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA SESUDAH UU NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA 5
  • 6. 63 Sudah ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Peraturan Pelaksana UUCK Bidang Penataan Ruang 6
  • 7. Outline PP No. 15 Tahun 2010 BAB I KETENTUAN UMUM BAB II PENGATURAN TATA RUANG 1 BAB III PEMBINAAN PENATAAN RUANG I. Umum II. Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang BAB IV PELAKSANAAN PERENCANAAN TATA RUANG I. Umum II. Penyusunan dan Penetapan Rencana Umum Tata Ruang III. Penyusunan dan Penetapan Rencana Rinci Tata Ruang IV. Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan V. Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan VI. Kriteria dan Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang BAB V PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG I. Umum II. Pemanfaatan Ruang Wilayah III. Pemanfaatan Ruang Kawasan Strategis IV. Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan V. Pemanfaatan Ruang Kawasan Perdesaan BAB VI PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG I. Umum II. Pengaturan Zonasi III. Perizinan IV. Pemberian Insentif dan Disinsentif V. Sanksi Administratif 2 3 4 5 6 BAB VII PENGAWASAN PENATAAN RUANG 7 BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN 8 BAB IX KETENTUAN PENUTUP 9 I. Umum II. Bentuk dan Tata Cara Pengawasan III. Perizinan IV. Pemberian Insentif dan Disinsentif V. Sanksi Administratif Outline PP No. 21 Tahun 2021 BAB I KETENTUAN UMUM BAB II PERENCANAAN TATA RUANG I. Umum II. Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang III. Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang IV. Penetapan Rencana Umum Tata Ruang V. Penetapan Rencana Rinci Tata Ruang VI. Peninjauan Kembali dan Revisi Rencana Tata Ruang 1 BAB III PEMANFAATAN RUANG I. Umum II. Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang III. Pelaksanaan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang BAB IV PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG I. Umum II. Penilaian Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang III. Pemberian Insentif dan Disinsentif IV. Pengenaan Sanksi V. Penyelesaian Sengketa Pemanfaatan Ruang BAB V PENGAWASAN PENATAAN RUANG I. Umum II. Lingkup Pengawasan Penataan Ruang III. Tata Cara Pengawasan Khusus Penataan Ruang BAB VI PEMBINAAN PENATAAN RUANG I. Umum II. Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang III. Pengembangan Profesi Perencana Tata Ruang 2 3 4 5 6 BAB VII KELEMBAGAAN PENATAAN RUANG 7 BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN 8 BAB IX KETENTUAN PERALIHAN BAB X KETENTUAN PENUTUP 9 10 Perbandingan Outline PP No. 15/2010 dengan PP No. 21/2021 7
  • 8. 1 2 3 4 5 6 tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan Substansi RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota, dan RDTR tentang Pedoman Penyusunan Basis Data dan Penyajian Peta RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota, serta Peta RDTR Kabupaten/Kota tentang Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang (SPPR) Tentang Prosedur dan Tata Cara Pemberian Lisensi Tenaga Profesional Perencana Tata Ruang Sudah ditetapkan Permen ATR/KBPN No.11 Tahun 2021 Sudah ditetapkan Permen ATR/KBPN No.13 Tahun 2021 Sudah ditetapkan Permen ATR/KBPN No.14 Tahun 2021 Sudah ditetapkan Permen ATR/KBPN No.15 Tahun 2021 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang tentang Pedoman Penyusunan dan Revisi Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau/Kepulauan, RTR Kawasan Strategis Nasional (KSN), dan RDTR Kawasan Perbatasan Negara (KPN) Sudah ditetapkan Permen ATR/KBPN No.15 Tahun 2022 Sudah ditetapkan Permen ATR/KBPN No.10 Tahun 2021 dan Permen ATR/KBPN No.9 Tahun 2022 tentang Perubahan Permen ATR/KBPN No.15 Tahun 2021 Menteri ATR/KBPN telah Menetapkan 6 Permen sebagai Turunan PP No. 21/2021 8
  • 9. 93 PENYEDERHANAAN RENCANA TATA RUANG PENYEDERHANAAN PERIZINAN INTEGRASI TATA RUANG DARAT DAN LAUT INTEGRASI KLHS KE DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU INKLUSIVITAS PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM FORUM PENATAAN RUANG Isu Strategis Muatan UUCK yang mengubah UU 26/2007 9
  • 10. UU CK dan PP No. 21/2021 memandatkan penyederhanaan (streamlining) hierarki penataan ruang. Penghapusan RTR KS Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk menghindari tumpang tindih antar produk RTR. Substansi KS tersebut akan diintegrasikan ke dalam RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penghapusan Ketentuan Penetapan Kawasan Strategis (KS) Pasal 15 PP No. 21/2021: (1) Rencana tata ruang wilayah provinsi paling sedikit memuat: f. kebijakan pengembangan kawasan strategis provinsi Pasal 18 PP No. 21/2021: (1) Rencana tata ruang wilayah kabupaten paling sedikit memuat: f. kebijakan pengembangan kawasan strategis kabupaten Pasal 21 PP No. 21/2021: (1) Rencana tata ruang wilayah kota paling sedikit memuat: f. kebijakan pengembangan kawasan strategis kota UUCK : Pasal 17 angka 7 Perubahan Pasal 14 UU 26/2007 PP No. 21/2021: Pasal 5 ayat (2) dan (3) Penyederhanaan Rencana Tata Ruang 10
  • 11. Penataan ruang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang dalam bumi sebagai satu kesatuan (satu dokumen penataan ruang). Pengelolaan sumber daya ruang laut dan ruang udara diatur dengan UU tersendiri. PP No. 21/2021: Pasal 5 dan Pasal 7 PP No. 21 Tahun 2021 telah mengatur pengintegrasian muatan teknis ruang laut menjadi satu produk rencana tata ruang. Ruang Udara Ruang Darat Ruang Dalam Bumi Ruang Laut Terobosan Kebijakan terkait Perencanaan Tata Ruang Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut ‘One Spatial Planning Policy’ Satu Produk Rencana Tata Ruang Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut 11
  • 12. RTRW Provinsi 1:250.000 RTRWN 1:1.000.000 RTRL RZWP3K RZ KSN RZ KSNT yang berupa PPKT Peraturan Pemerintah Peraturan Daerah Peraturan Presiden Ditetapkan melalui satu… Diintegrasikan Maks. 2 tahun sejak PP berlaku Diintegrasikan Maks. 18 bulan sejak PP berlaku Diintegrasikan Maks. 2 tahun sejak PP berlaku RTR KSN 1:25.000 – 1:50.000 Ditetapkan melalui satu… Ditetapkan melalui satu… dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan negara. PP No. 21/2021: Pasal 245 – 246 ayat (4), (5), (6) Integrasi Tata Ruang Darat dan Laut 12
  • 13. Tahap Penyusunan RTR Pengumpulan Data dan Informasi Tahap Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS Persiapan Pengolahan Data dan Analisis Perumusan Konsepsi RTR (Materi Teknis RTR) Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-Undangan tentang RTR Persiapan Identifikasi Isu PB Isu PB Paling Strategis Identifikasi Materi Muatan RTR yang berpotensi menimbulkan pengaruh terhadap Lingkungan Hidup Analisis Pengaruh Perumusan Alternatif Penyempurnaan Materi Muatan RTR Penyusunan Rekomendasi Perbaikan Materi Muatan RTR Konsultasi Publik Konsultasi Publik Keterangan: *) Dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Dilakukan secara terintegrasi dan timbal balik Validasi KLHS *) Penjaminan Kualitas KLHS *) Pendokumentasian KLHS *) Integrasi KLHS ke dalam Penyusunan RTR Permen ATR/Ka. BPN 5/2022 13
  • 14. Banyaknya Hak Atas Tanah kepemilikan perorangan (Masyarakat) yang ditetapkan sebagai Ruang Terbuka Hijau pada Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kurangnya Lahan Pemerintah Daerah untuk Memenuhi 20% Luas Ruang Terbuka Hijau SOLUSI DAMPAK eksisting Lahan SHM milik Perorangan direncanakan menjadi RTH pada Rencana Tata Ruang ILUSTRASI Peraturan Menteri ATR/KBPN Nomor 14 Tahun 2022 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau TEROBOSAN Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Pemenuhan RTH ditekankan dari sisi kuantitas dan kualitas Penyediaan RTH dapat dilakukan melalui pemanfaatan RTNH dan RTB Luasan RTH Paling sedikit 30% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan, namun terdapat opsi pemenuhan RTH dengan mekanisme pembelian dan/atau pembebasan lahan, pengelolaan, sewa lahan, dan menggunakan Indeks Hijau Biru Indonesia (IHBI) Terdapat mekanisme kerja sama antar daerah dalam pemenuhan RTH Masyarakat tidak hanya berperan serta dalam pemenuhan RTH Privat namun juga dapat berperan serta dalam pemenuhan RTH Publik 14
  • 15. Sebelum UU CK & PP 21/2021 Setelah UU CK & PP 21/2021 Perbandingan Izin Lokasi (Sebelum UU CK) dengan KKPR (Setelah UU CK) Tidak ada Single Reference. Terdapat berbagai macam produk yang menerangkan kesesuaian tata ruang untuk suatu rencana usaha/investasi SIMPLIFIKASI PRODUK Pertimbangan Teknis Pertanahan 1-3 bulan Izin Lokasi 3-6 bulan 1 2 3 KKPR sebagai Single Reference, yang menjadi acuan untuk: Pemanfaatan Ruang Penerbitan Hak Atas Tanah KKPR WAKTU PENERBITAN Rekom Advis Planning Izin Lokasi SKRK PERMOHONAN OLEH PELAKU USAHA Konfirmasi KKPR (1 hari kerja) Persetujuan KKPR (20 hari kerja) Pertimbangan Teknis Pertanahan termasuk di dalam Persetujuan KKPR (10 hari kerja) Online melalui OSS-RBA Pelaku usaha datang langsung ke loket pendaftaran di kantor Pemerintah Daerah terkait. IPPT Penyederhanaan Perizinan 15
  • 16. Konfirmasi KKPR Diproses oleh sistem terbit dalam 1 hari kerja Persetujuan KKPR Memerlukan analisis dan penilaian dokumen terbit dalam 20 hari kerja Rekomendasi KKPR Memerlukan analisis dan penilaian dokumen terbit dalam 20 hari kerja Kegiatan bersifat strategis nasional yang tidak termuat di RTR Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) Perizinan Berusaha Sektor Persetujuan Lingkungan Aspek Perencanaan Rencana Tata Ruang Aspek Pemanfaatan Rencana Tata Ruang Overview Penyelenggaraan Perencanaan dan Pemanfaatan RTR Penyederhanaan Perizinan 92 RDTR sudah terintegrasi dengan sistem OSS 18 RDTR dalam proses integrasi dengan sistem OSS 16
  • 17. Penyederhanaan Perizinan 2 RDTR sudah terintegrasi dengan sistem OSS: • Kota Banda Aceh (RDTR Kota Banda Aceh) • Kab. Aceh Barat (RDTR Kawasan Perkotaan Meulaboh) 1 RDTR dalam proses integrasi dengan system OSS: • Kab. Aceh Tengah (RDTR Kawasan Perkotaan Takengon) 2 RDTR dalam proses penyusunan: • Kota Sabang (RDTR Kota Sabang Wilayah I) • Kab. Aceh Selatan (RDTR Kawasan Wisata Alam Tapaktuan) 4 RDTR sudah terintegrasi dengan sistem OSS: • Kota Medan (RDTR Kota Medan) • Kab. Tapanuli Utara (RDTR BWP Kawasan Perkotaan Sipholon, Tarutung dan Siatas Barita) • Kab. Tapanuli Selatan (RDTR Batang Toru) • Kabupaten Batubara (RDTR BWP Selatan Kawasan Perkotaan Kuala Tanjung) 5 RDTR dalam proses penyusunan: • Kab. Toba (RDTR Kecamatan Ajibata) • Kab. Batu Bara (RDTR Kawasan Perkotaan Tanjung Tiram dan Talawisabang) • Kab. Samosir (RDTR Kawasan Perkotaan Wisata Sianjur Mula-Mula dan Harian • Kota Tebing Tingggi (RDTR BWP Perkotaan Tebing Tinggi) • Kab. Nias (RDTR Kawasan Perkotaan Gido dan Kec. Sogeaedu) 2 RDTR sudah terintegrasi dengan sistem OSS: • Kab. Sijunjung (RDTR Muaro Sijunjung) • Kota Payakumbuh (RDTR Kota Payakumbuh 6 BWP) 2 RDTR dalam proses integrasi dengan sistem OSS: • Kota Bukittinggi (RDTR Kota Bukittingi) • Kabupaten Padang Pariaman (RDTR Kawasan Perkotaan Kayu Tanam) 1 RDTR sudah terintegrasi dengan sistem OSS: • Kota Sungai Penuh (RDTR Kota Sungai Penuh) Belum terdapat RDTR yang terintegrasi dengan sistem OSS dan Belum terdapat RDTR dalam proses integrasi dengan sistem OSS Provinsi Aceh 17 Provinsi Sumut Provinsi Sumbar Provinsi Jambi Provinsi Bengkulu Rekap Data RDTR yang sudah terintegrasi dengan sistem OSS
  • 18. Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) KKPR KKPR berfungsi sebagai acuan pemanfaatan ruang dan sebagai acuan administrasi pertanahan. Konfirmasi KKPR Berusaha Nonberusaha Kebijakan yang Bersifat Strategis Nasional Persetujuan KKPR Konfirmasi KKPR Konfirmasi KKPR Persetujuan KKPR RDTR RDTR RDTR RDTR Konfirmasi KKPR Konfirmasi/ Persetujuan KKPR Rekomendasi KKPR termuat di RTR termuat di RTR Perizinan Berusaha/ Perizinan lainnya PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135-143 Penyederhanaan Perizinan 18
  • 19. Common Mistake dan Common Error Penyederhanaan Perizinan Luas lahan yang di input pemohon masih tidak sesuai dengan luas polygon 19
  • 20. Common Mistake dan Common Error Penyederhanaan Perizinan Pada menu Validasi pemohon tidak memerlukan bangunan Tetapi jumlah bangunan yang direncanakan terisi 20
  • 21. Common Mistake dan Common Error Penyederhanaan Perizinan Pemohon sudah mempunyai bangunan dan tidak memerlukan bangunan baru Tetapi jumlah bangunan yang direncanakan terisi 21
  • 22. Common Mistake dan Common Error Penyederhanaan Perizinan Exstensi Shapefile yang diunggah pemohon masih ada yang belum lengkap Sehingga peta polygon tidak bisa dibuka 22
  • 23. Pemerintah Jumlah FPR % Provinsi 34 26 73,5 Kabupaten 416 215 52 Kota 98 54 55 *data per tanggal 26 September 2022 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 Provinsi Kabupaten Kota Pembentukan FPR Jumlah FPR Kanwil yang sudah memiliki PIC Kanwil yang belum memiliki PIC 19 15 Inklusivitas Penyelenggaraan Penataan Ruang dalam Forum Penataan Ruang Perkembangan Pembentukan Forum Penataan Ruang di Daerah 23
  • 24. Inklusivitas Penyelenggaraan Penataan Ruang dalam Forum Penataan Ruang Sudah Membentuk FPR: 1. Provinsi Sumatera Utara 2. Kab. Tapanuli Tengah 3. Kab. Tapanuli Utara 4. Kab. Tapanuli Selatan 5. Kab. Nias 6. Kab. Langkat 7. Kab. Karo 8. Kab. Deli Serdang 9. Kab. Simalungun 10. Kab. Asahan 11. Kab. Labuhanbatu 12. Kab. Dairi 13. Kab. Toba 14. Kab. Pakpak Bharat 15. Kab. Humbang Hasundutan 16. Kab. Serdang Bedagai 17. Kab. Padang Lawas Utara 18. Kab. Padang Lawas 19. Kab. Labuhanbatu Selatan 20. Kab. Nias Utara 21. Kota Medan 22. Kota Pematangsiantar 23. Kota Sibolga 24. Kota Tanjung Balai 25. Kota Binjai 26. Kota Tebing Tinggi 27. Kota Padangsidimpuan 28. Kota Gunungsitoli Belum Membentuk FPR: 1. Kab. Mandailing Natal 2. Kab Nias Selatan 3. Kab. Samosir 4. Kab. Batu Bara 5. Kab, Labuhanbatu Utara 6. Kab. Nias Barat Sudah Membentuk FPR: 1. Provinsi Bengkulu 2. Kab. Rejang Lebong 3. Kab. Bengkulu Utara 4. Kab. Kaur 5. Kab. Muko Muko 6. Kab. Bengkulu Tengah 7. Kota Bengkulu Belum Membentuk FPR: 1. Kab. Bengkulu Selatan 2. Kab. Seluma 3. Kab. Lebong 4. Kab. Kepahiang Sudah Membentuk FPR: 1. Provinsi Aceh 2. Kab. Aceh Utara 3. Kab. Aceh Singkil 4. Kab. Bireuen 5. Kab. Aceh Jaya 6. Kota Sabulussalam Belum Membentuk FPR: 1. Kab. Aceh Selatan 2. Kab. Aceh Tenggara 3. Kab. Aceh Timur 4. Kab. Aceh Tengah 5. Kab. Aceh Barat 6. Kab. Aceh Besar 7. Kab. Pidie 8. Kab. Simeulue 9. Kab. Aceh Barat Daya 10. Kab. Gayo Lues 11. Kab. Nagan Raya 12. Kab. Aceh Tamiang 13. Kab. Bener Meriah 14. Kab. Pidie Jaya 15. Kota Banda Aceh 16. Kota Sabang 17. Kota Lhokseumawe 18. Kota Langsa Sudah Membentuk FPR: 1. Kab. Pesisir Selatan 2. Kab. Sijunjung 3. Kab. Agam 4. Kab. Lima Puluh Kota 5. Kab. Kepulauan Mentawai 6. Kota Dharmasraya 7. Kota Padang 8. Kota Padang Panjang Belum Membentuk FPR: 1. Provinsi Sumatera Barat 2. Kab. Solok 3. Kab. Tanah Datar 4. Kab. Padang Pariaman 5. Kab. Pasaman 6. Kab. Solok Selatan 7. Kab. Pasaman Barat 8. Kota Solok 9. Kota Sawahlunto 10. Kota Bukittingi 11. Kota Payakumbuh 12. Kota Pariaman Sudah Membentuk FPR: 1. Provinsi Jambi 2. Kab. Kerinci 3. Kab. Merangin 4. Kab. Sarolangun 5. Kab. Batanghari 6. Kab. Muaro Jambi 7. Kab. Tanjung Jabung Timur 8. Kab. Bungo 9. Kota Sungai Penuh Belum Membentuk FPR: 1. Kab. Tanjung Jabung Barat 2. Kab. Tebo 3. Kota Jambi 24 Provinsi Aceh Provinsi Sumut Provinsi Bengkulu Provinsi Sumbar Provinsi Jambi Rekap Data Pembentukan Forum Penataan Ruang di Daerah
  • 25. Memberikan Pertimbangan untuk Persetujuan KKPR Untuk Kegiatan Berusaha dan kegiatan Nonberusaha Pasal 113 dan Pasal 129 PP No. 21/2021 Memberikan Rekomendasi dalam rangka Peninjauan Kembali RDTR Lebih dari 1 Kali dalam 5 Tahun Pasal 93 PP No. 21/2021 PP No. 21/2021: Pasal 93 ayat (3), Pasal 113 ayat (3), Pasal 129 ayat (3), Pasal 208, Pasal 237 - 239 UU CK: Penjelasan UU CK Peran Forum Penataan Ruang dalam Pemanfaatan Ruang dan Perbaikan Kualitas RTR 1 2 Pembentukan Forum Penataan Ruang untuk Mendukung Inklusivitas Masyarakat Ketentuan Peralihan Terkait Forum Pasal 246 ayat (1) huruf g. TKPRD yang dibentuk oleh Gubernur/Bupati/Wali Kota tetap melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang sampai kenanggotaan Forum Penataan Ruang di daerah dibentuk Keanggotaan Forum Penataan Ruang Pasal 238 PP No. 21/2021: (1) Anggota Forum Penataan Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237 ayat (1) di pusat terdiri atas perwakilan dari K/L terkait Penataan Ruang, asosiasi profesi, asosiasi akademisi, dan tokoh Masyarakat. (2) Anggota Forum Penataan Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237 ayat (1) di daerah terdiri atas perangkat daerah, asosiasi profesi, asosiasi akademisi, dan tokoh masyarakat. (3) Keanggotaan forum di pusat dan daerah yang terdiri atas asosiasi profesi, asosiasi akademisi, dan tokoh Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Menteri. Perangkat Daerah Tokoh Masyarakat Asosiasi Profesi Asosiasi Akademisi Memberikan Fasilitasi Penyelesaian Sengketa Penataan Ruang Pasal 208 PP No. 21/2021 3 Selambatnya November 2022 Kepala Daerah harus mengubah TKPRD menjadi FPR (Pasal II angka 1 huruf a) Selambatnya Mei 2023 Kepala Daerah yang telah membentuk FPR harus menyesuaikan bentuk FPR dengan Permen 9/2022 (Pasal II angka 1 huruf b) Instansi Pertanahan Permen ATR No. 9 tahun 2022 ttg Perubahan Permen ATR No. 15 tahun 2021 Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang: Inklusivitas Penyelenggaraan Penataan Ruang dalam Forum Penataan Ruang 25
  • 26. Mekanisme penunjukkan anggota FPR dan penggantian anggota FPR di daerah yang berasal dari Asosiasi Profesi atau Asosiasi Akademisi Keterangan: 1. Permintaan gubernur, bupati, atau wali kota disampaikan melalui surat permohonan yang ditujukan kepada pengurus pusat Asosiasi Profesi dan Asosiasi Akademisi. 2. Surat permohonan ditindaklanjuti oleh pengurus pusat Asosiasi Profesi atau Asosiasi Akademisi dengan memberikan surat balasan kepada gubernur, bupati, atau wali kota paling lama 10 hari kerja setelah diterimanya surat permohonan 3. Dalam jangka waktu 10 hari pengurus pusat Asosiasi Profesi dan Asosiasi Akademisi tidak memberikan surat balasan, keanggotaan Forum Penataan Ruang yang berasal dari Asosiasi Profesi dan Asosiasi Akademisi ditunjuk oleh gubernur, bupati, atau wali kota. Surat Jawaban (max 10 hari kerja) Pasal 11 Inklusivitas Penyelenggaraan Penataan Ruang dalam Forum Penataan Ruang 26
  • 27. TERIMA KASIH Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional