Pemberdayaan teknologi dalam pembelajaran matematika
1. 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemberdayaan Teknologi Dalam Pembelajaran Matematika
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi
berbagai segi kehidupan manusia. Seperti halnya kalkulator dan komputer,
kedua jenis produk teknologi ini sangat membantu memperingan tugas
manusia dalam mengkalkulasi dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat administratif. Mengingat fungsinya dan mudahnya diperoleh,
kalkulator dan komputer belakangan ini banyak dimanfaatkan orang mulai dari
pasar, warung, toko, sampai di kantor-kantor.
Demikian halnya dalam dunia pendidikan khususnya dalam pendidikan
matematika, kalkulator dan komputer membawa dampak bagaimana
matematika harus dijabarkan guru dan dipelajari siswa. Hal ini membuktikan
kontroversi antara kubu yang enggan menggunakan teknologi dengan kubu
yang memandang penting pemberdayaan teknologi dalam pembelajaran
matematika. Untuk menjembatani jurang antara kedua kubu ini, melalui
berbagai penelitian diperoleh jawaban bahwa guru matematika perlu mengkaji
potensi pemanfaatan teknologi melalui kegiatan matematika dan dalam
mengkomunikasikan idea-idea matematika.
Banyak penelitian yang menunjukkan keefektifan penggunaan kalkulator
dan komputer dalam pemahaman kognitif siswa. Penelitian-penelitian yang
dilakukan oleh Bitter & Hatfield (1993), Hambree & Deasart (1986), Kulik &
Kulik (1987), Liao (1992), Niemic & Walberg (1992), dan Ryan (1991),
menemukan bukti yang kuat bahwa pemberdayaan teknologi dalam
pemebelajaran matematika dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kalkulator dan komputer secara potensial dapat menggeser paradigma kegiatan
pembelajaran dari konsentrasi pada ketrampilan memecahkan masalah. Oleh
karena itu tidaklah heran jika organisasi-organisasi profesional seperti
Nacional Council of Teachers of Mathematics (NCTM, 1989; 1991),
Mathematical Association of Amerika (MAA, 1991), dan The Mathematical
3
2. 2
Association (1989) merekomendasi penggunaan kalkulator dan komputer
dalam pembelajaran matematika.
Penelitian ekstensif dan komprehensif dilakukan oleh Hembree dan
Dessart pada tahun 1986. Mereka menyimpulkan bahwa1: (1) kalkulator harus
digunakan dalam setiap pembelajaran matematika, (2) komputer sangat
bermanfaat dalam meningkatkan ketrampilan memecahkan masalah, terutama
untuk siswa yang memiliki kemampuan rendah dan tinggi, (3) membuat siswa
senang belajar matematika. Hal senada dikemukakan pula oleh NCTM (1989)
bahwa strategi pembelajaran matematika harus ditekankan pada pengembangan
konsep daripada pengembangan ketrampilan. Jika kalkulator digunakan dengan
tepat dan efisien, siswa dapat menjadi problem solver yang handal, dapat
meningkatkan pemahaman, dan dapat memiliki kemampuan berpikir
matematik yang kuat.
B. Kalkulator Sebagai Alat Pembelajaran Matematika
Pada era teknologi sekarang ini kalkulator relatif mudah diperoleh, namun
mitos bahwa kalkulator akan membuat bodoh siswa masih ada. Banyak orang
tua dan sebagian guru khawatir bahwa dengan penggunaan kalkulator di
sekolah akan menjadikan para siswa sangat tergantung pada kalkulator jika
dihadapkan pada masalah-masalah kalkulasi, sehingga akan mambuat mereka
lemah dalam berhitung. Pendapat yang berbeda untuk penggunaan kalkukator
sebagian besar adalah karena salah pengertian. Berikut mitos dan ketakutan
karena menggunakan kalkulator, walaupun sudah diketahui bahwa buktinya
berkebalikan, yaitu2:
1. Jika anak menggunakan kalkukator, mereka tidak akan belajar "dasar".
2. Siswa harus belajar "cara yang nyata" sebelum menggunakan kalkulator.
3. Siswa akan sangat tergantung pada kalkulator.
1 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA-UPI,
2001), hlm, 241.
2 Yusuf Karmawati dalam http://karmawati-yusuf.blogspot.com/2009/01/kalkulator-dalam-
pembelajaran_08.html diakses Selasa, 31 Maret 2015 pukul 16.00 WIB.
3. 3
Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa kekhawatiran itu bukanlah
suatu kasus, guru harus bukan saja mengefektifkan penggunaan kalkulator tapi
juga harus meyakinkan akan manfaatnya.
Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimanakah menggunakan kalkulator
dalam pembelajaran sehingga bermanfaat? Faedah dari alat pembelajaran
matematika ini tidak bisa diyakini sepenuhnya oleh siswa jika mereka tidak
bisa memakainya setiap saat. Oleh karena itu sebaiknya siswa menggunakan
kalkulator kapan saja ketika mereka memerlukannya. Karena kalkulator dapat
melakukan perhitungan dengan cepat, tepat, dan akurat, di samping memiliki
daya ingat (memory) yang cukup handal, sifat-sifat positif inilah yang harus
dimanfaatkan dan dipadukan dengan tujuan pembelajaran. Beberapa manfaat
yang dapat dieksplorasi dari penggunaan kalkulator dalam pembelajaran
matematika diantaranya adalah sebagai berikut3:
a. Membantu dalam memahami konsep-konsep matematika
Melalui eksperimen menggunakan kalkulator, siswa dapat melihat
berbagai hubungan antar bilangan dan mengamati hasil eksekusi kalkulator
berupa bilangan ataupun grafik. Melalui percobaan siswa dapat melihat
hubungan antar bilangan. Misalnya mereka dapat menemukan tipe pembagi
yang menyebabkan desimal berulang atau buka, dapat menemukan ciri-ciri
dari bilangan prima, dapat menemukan pola bilangan, menemukan sifat
gradien dari suatu garis, menemukan pergeseran pada grafik atau
menemukan cara cepat menghitung operasi antar bilangan tertentu. Semua
kegiatan ini dapat mengundang kegiatan-kegiatan kreatif dari siswa dalam
memahami suatu konsep matematika.
Dalam pembelajaran konvensional (grup kelas) guru dapat secara
langsung menggunakan kalkulator untuk membantu memahami keterkaitan
bahasa matematika, simbol, dan representasi konsep. Kalkulator secara
khusus sangat bermanfaat dalam presentasi konsep bilangan di sekolah
dasar.
3 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,(Bandung: JICA-UPI,
2001), hlm, 241.
4. 4
b. Membantu memperkuat ketrampilan komputasi
Manfaat lain jika kalkulator digunakan adalah dapat meningkatkan
keterampilan siswa dalam kmputasi seperti menggunakan kertas dan pesnsil
(algoritma tertulis), keterampilan mengestimasi, dan keterampilan mental
komputasi (mencongak). Kegiatan penguatan keterampilan ini biasanya
dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok kecil dengan
pengarahan guru.
c. Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
Dengan kalkulator siswa dapat mengeksplorasi pola dan membuat
konjektur. Untuk menggeneralisasi siswa dapat mengamati dan mengkaji
dari banyak kasus yang ditampilkan kalkulator. Selain itu kalkulator dapat
bertindak sebagai mitra guru yang dapat menjadi sumber-sumber pertanyaan
intrinsik sekaligus sumber informasi dalam belajar. Dengan demikian
diharapkan siswa dapat menangkap berbagai latar belakang dan kerangka
acuan berpikir eksploratif melalui tampilan pada layar kalkulator.
Siswa harus diarahkan guru dalam mengeksplorasi yang terorganisasi
dengan baik. Guru harus mampu menangkap cara berpikir siswa dalam
menemukan pola atau menggeneralisasi. Hal yang menarik juga bila guru
dapat mendiskusikan dalam kelas prosedur yang ditempuh atau temuan
salah seorang siswa.
d. Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah
Kalkulator dapat digunakan dalam mengatasi hambatan
komputasional, sehingga dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan
masalah memungkinkan siswa berkonsentrasi penuh dalam pemahaman
konstektual soal dan prosedur memecahkannya secara bebas tanpa rasa
putus asa yang diakibatkan oleh kesulitan komputasi.
e. Membuat pemecahan masalah matematik lebih realistik
Persoalan-persoalan yang dikemukakan guru atau sekalipun dalam
buku teks biasanya kurang realistik. Guru atau penulis buku biasanya
menampilkan soal-soal perhitungan sederhana mungkin tidak mengikuti
permasalahan yang alami. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali dijumpai
5. 5
bilangan-bilangan yang tidak simpel. Tetapi dengan bantuan kalkulator,
guru dapat memberikan persoalan dari situasi yang lebih nyata dan tidak
perlu ragu dengan kelemahan komputasional.
Dalam memahami hubungan aritmatika dan aljabar siswa mengalami
permasalahan sehingga guru diharapkan mempunyai skema pembelajaran
secara sistematis dan terstruktur. Dan salah satu teknologi yang dapat
dimanfaatkan dalam penghitungan aritmatika adalah kalkulator. Kalkulator
ilmiah yang awalnya banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari hanya
untuk membantu penghitungan aritmatika, kini kalkulator ini mengalami
perkembangan pesat sehingga mampu dimanfaatkan untuk menyelesaikan soal
matematika secara cepat dan menampilkannya dalam bentuk grafik, bahkan
mampu membuat program yang dapat menyelesaikan soal matematika.
Kalkulator ini disebut kalkulator grafik. Keunggulan kalkulator ini membuat
harga jualnya mahal.
Dalam hal pembelajaran matematika, kalkulator grafik mempunyai banyak
manfaat, antara lain membantu memahami konsep-konsep matematika,
memperkuat kemampuan komutasi, mengembangkan ketrampilan berfikir
tingkat tinggi, serta pemecahan masalah. Berikut kegunaan kalkulator grafik4:
1.Perhitungan numerik
2.Pada konsep aljabar
3.Pada konsep Kalkulus
Kita ketahui, bahwa di dunia ini segala sesuatu mempunyai dua sisi.
Berikut sisi positif penggunaan kalkulator grafik:
1. Kalkulator grafik dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran
matematika pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan.
2. Proses dalam menggunakan kalkulator grafik adalah proses pemahaman
tentang arti penting kalkulator grafik, proses pemahaman teori dan
penggunaan kalkulator grafik dalam menyelesaikan soal persamaan dan
4Amar Suteja dalam http://amarsuteja.blogspot.com/2013/03/penggunaan-dan-dampak-
teknologi.html diakses Selasa, 31 Maret 2015 pukul 15.44 WIB.
6. 6
pertidaksamaan, proses memasukkan data soal ke kalkakulator grafik,
dan proses penafsiran tampilan layar kalkulator grafik dan proses
menarik kesimpulan.
3. Kalkulator grafik dapat digunakan untuk mencocokkan gambar grafik,
mencocokkan jawaban himpunan penyelesaian dan memberikan
pengalaman yang nyata tentang gambar grafik.
4. Metode dalam menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan dalam
pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan adalah dengan perintah,
manipulasi simbol dan grafik.
5. Metode penyelesaian soal persamaan dan pertidaksamaan dengan
kalkulator grafik bermanfaat untuk membuktikan jawaban yang
sebelumnya dihitung tanpa kalkulator dan mempercepat penyelesaian
soal metematika.
6. Pelajaran matematika menjadi lebih menarik dan penyelesaian soal
matematika lebih mudah.
Adapun sisi negatif kalkulator adalah penggunaan kalkulator grafik tanpa
diimbangi kemampuan untuk memahami prosedur operasi dan berfikir
matematis menyebabkan tingkat ketergantungan yang tinggi, kehilangan
kepercayan diri, dan malas berfikir.
C. Kegiatan Matematik dengan Kalkulator
Keuntungan utama dari kalkulator yang harus dimanfaatkan dalam
pembelajaran matematika adalah kalkulator dapat memproses data dengan
cepat dan akurat. Oleh karena itu kalkulator harus dilibatkan dalam
pembelajaran matematika dan mengkondisikan siswa melakukan operasi,
pengamatan, pengkajian, dan membuat konjektur tanpa keraguan
kemampuannya dalam mengkalkulasi. Diharapkan kegiatan matematika
dengan kalkulator ini akan mempertajam kemampuan berpikir dan
keterampilan menganalisis.
Kegiatan awal seperti pengumpulan informasi atau memperkirakan data
dengan baik akan membuat suatu permasalahan lebih realistik dan dapat
dihayati siswa daripada memberikan teknik menyelesaikan permasalahan
7. 7
secara langsung. Banyak jenis permasalahan yang dapat dikreasi guru untuk
mendorong siswa menulis dan menjawab permasalahan tersebut dengan
kalkulator. Berikut ini adalah contoh bentuk-bentuk permasalahan yang dapat
diberikan sesuai dengan tingkatan sekolah dan kelas.
a. Berapa tetes air yang terdapat dalam satu gelas air mimum?
b. Berapa banyak helai rambut dari seluruh siswa di kelasmu?
c. Berapa banyak bulir padi dalam 1 kilogram padi?
d. Berapa menit, atau jam, atau hari, kamu menghabiskan waktu menonton
televisi dalam satu bulan?
e. Berapa meter, atau centimeter, atau milimeter jari-jari bumi?
Perlu digarisbawahi bahwa penggunaan kalkulator dalam pembelajaran
matematika bukan sekedar membantu mempercepat perhitungan, namun
kegiatan matematik siswa memnginvestigasi melalui tampilan kalkulator harus
mendapat penekanan khusus dari guru. Berikut ini adalah contoh kegiatan
kalkulator untuk kelas 2-3 SLTP.
1) Menduga-duga aturan
Lengkapi tabel di bawah ini
Daftar 50
bilangan acak
(1)
kalikan 2
(2)
kalikan 10
(3)
kalikan 100
(4)
kalikan 1000
1
2
17
23
103
.
.
Sekarang jawablah pertanyaan berikut:
a. Amati bilangan-bilangan digit terakhir pada kolom (1)! Apakah yang
dapat kamu simpulkan?
b. Bandingkan bilngan-bilangan pada kolom (2), (3), dan (4) dan buatlah
suatu kesimpulan!
8. 8
c. Lengkapi seluruh kolom untuk 50 bilangan bulat acak yang kamu
tentukan sendiri. Kemukakan aturan-aturan tertentu yang berlaku, uji
kebenarannya, dan simpulkan!
d. Lengkapi seluruh kolom untuk 50 bilangan desimal secara acak yang
kamu tentukan sendiri. Kemukakan aturan-aturan tertentu yang berlaku,
uji kebenarannya, dan simpulkan!
2) Bilangan ajaib 4 digit
a. Pilihlah empat digit bilangan yang terbentuk dari 2, 3, 4, dan 5.
Kemudian ikuti langkah-langkah berikut:
(1) Untuk bilangan terbesar kamu peroleh 5432
Untuk bilangan terkecil kamu peroleh 2345 -
Kurangi 3087
(2) Dengan bilangan 3, 0, 7, dan 8, hasil pengurangan di atas, ulangi
langkah (1)
Untuk bilangan terbesar kamu peroleh 8730
Untuk bilangan terkecil kamu peroleh 0378 -
Kurangi 8352
(3) Dengan bilangan 8, 3, 5, dan 2, hasil pengurangan di atas, ulangi
lagi:
Untuk bilangan terbesar kamu peroleh 8532
Untuk bilangan terkecil kamu peroleh 2358 -
Kurangi 6147
b. Ulangi seperti a untuk bilangan 1, 5, 6, dan 8. Kamu akan menemukan
bilangan ajaib 1, 4, 6, 7 setelah melakukan tujuh kali pengurangan.
c. Dengan 4 digit yang berbeda, kamu akan selalu mungkin menemukan
bilangan ajaib 1, 4, 6, 7 dengan urutan tertentu. Coba lakukan lagi
dengan bilangan 9, 8, 7, dan 6. Tunjukkan bahwa kamu akan samapi
pada 6174 setelah melakukan tiga kali pengurangan.
d. Pelajari apa yang telah kamu lakukan pada soal ini. Mulailah dengan 4
digit yang terdiri atas 1, 4, 6, dan 7. Apa yang kamu temukan setelah
melakukan beberapa kali pengurangan?
9. 9
3) Hasil kali aneh
Carilah hasil kali dari bilangan-bilangan berikut
1. 68
43 x
86
34 x
2. 63
24 x
36
42 x
3. 93
13 x
39
31 x
Apakah hasil kali pada setiap pasang sama?
4) Hasil yang mengejutkan
a. Pilihlah tiga digit bilangan, misalnya 295
b. Jadikan bilangan enam digit dengan cara mengulang 295. Sekarang
bilangan menjadi 295295
c. Bagi 295295 dengan 13 hasilnya adalah ...
d. Bagi hasil 3. dengan 11 hasilnya adalah ...
e. Bagi hasil 4. dengan 7 hasilnya adalah ...
Jika kamu tidak terkejut dengan hasil akhir, kamu telah membuat suatu
kesalahan. Lakukan latihan seperti d ini untuk bilangan 347347, 921921,
dan 164164.
5) Bilangan bersahabat
Dua bilangan disebut bersahabat jika bilangan yang satu memiliki jumlah
faktor yang sama dengan bilangan lain. Misalnya 284 dan 220 adalah
bersahabat, karena faktor dari 220 adalah 1, 2, 4, 5, 10, 11, 20, 22, 44, 55,
dan 110, yang kesemuanya berjumlah 284. Demikian juga dengan faktor
dari 284 adalah 1, 2, 4, 71, dan 142, yang kesemuanya berjumlah 220. (220
dan 284 ditemukan oleh Phytagoras sekitar 500 Sebelum Masehi). Sampai
tahun 1636 tidak ditemukan bilangan bersahabat baru, setelah itu seorang
ahli teori bilangan dari Prancis bernama Fermat menemukan bahwa
bilangan 17296 dan 18416 adalah pasangan bersahabat. Pada tahun 1760,
setelah melakukan pengkajian sistematik, Euler menemukan lebih dari enam
puluh pasang bilangan bersahabat. Kemudian pasangan bilangan bersahabat
yang terakhir ditemukan tahun 1976 yang salah satu bilangannya adalah 5
070 746 263 958 274 212 545 800 175 616.
a. Tunjukkan bahwa 17296 dan 18146 adalah bersahabat!
10. 10
b. Tunjukkan bahwa 1184 dan 1210 adalah bersahabat!
6) Persegi ajaib
a. Persegi ajaib di berikut ini memiliki empat baris, empat kolom, dan dua
diagonal. Hitung jumlah setiap susunan keempat bilangan itu
16 2 3 13
5 11 10 8
9 7 6 12
4 14 15 1
b. Isikan bilangan pada setiap persegi ajaib berikut sehingga jumlah pada
baris, kolom, dan diagonalnya masing-masing 34!
16 13 2
5 10 88
12 9 7
4 1 15
Hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan kalkulator dalam
pembelajaran matematika, ketika kalkulator bebas digunakan, yakni5:
1. Kalkulator adalah alat untuk melakukan perhitungan. Begitu pula
pikiran kita dengan pensil-kertas. Peserta didik harus diajarkan kapan
saatnya menggunakan kalkulator, dan kapan saatnya melakukan
“mental calculations” atau perhitungan dengan pensil-kertas dan mana
yang lebih efektif serta sesuai dengan permasalahan.
2. Sangat penting bagi peserta didik untuk belajar memperkirakan hasil
sebelum melakukan perhitungan, karena sangat mudah melakukan
kesalahan ketika menekan tombol angka-angka. Dan peserta didik
harus belajar untuk tidak ‘mengandalkan’ hasil pada kalkulator tanpa
memeriksa kewajaran dari jawaban.
5Shandy Tiara dalam http://shandytiara.blogspot.com/2014/04/media-pembelajaran-
matematika.html diakses Selasa, 31 Maret 2015 pukul 15.54 WIB.
11. 11
3. Kalkulator tidak digunakan untuk mencoba secara acak semua
kemungkinan operasi dan melihat mana yang menghasilkan jawaban
yang benar. Sangat penting bagi peserta didik untuk memahami
perbedaan dari setiap operasi matematika sehingga mereka tahu kapan
menggunakan salah satunya ketika melakukan “mental calculations”,
perhitungan dengan pensil-kertas atau perhitungan menggunakan
kalkulator.
D. Komputer Dalam Pembelajaran Matematika
Sejak ditemukan ENIAC pada tahun 1946 di Amerika, perkembangan
komputer sangat pesat. Begitu hebatnya perkembangan produk teknologi ini
sehingga diperoleh ukuran komputer yang semakin kecil namun kapasitas dan
kemampuannya semakin tinggi dan canggih. Oleh karena itu tidak heran jika
dalam berbagai aktivitas kehidupan manusia, komputer memegang peranan
penting dalam membantu mempermudah dan memperlancar bebrbagai
kegiatan.
Dalam dunia pendidikan, komputer memiliki potensi yang besar untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran
matematika. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan siswa
dapat dipresentasikan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja akan lebih
menyederhanakan jalan pikiran siswa dalam memahami matematika. Dengan
demikian pengembangan proses pembelajaran matematika dapat dilakukan
guru dengan memberdayakan komputer. Latihan dan percobaan-percobaan
eksploratif matematik dapat dilakukan siswa dengan kalkulator. Selain itu
program-program sederhana yang dapat dipelajari siswa dapat digunakan
dalam penanaman dan penguatan konsep, membuat pemodelan matematika,
dan menyusun strategi dalam memecahkan masalah.
Belakangan ini sudah cukup banyak sekolah, dari SD sampai dengan
SLTA, yang memiliki komputer. Sayangnya komputer ini kebanyakan belum
dimanfaatkan dalam pembelajaran, namun baru digunakan sebagai alat bantu
dalam menyelesaikan urusan administrasi atau memfungsikan komputer
sebagai mesin tik. Padahal banyak hal yang dapat dilakukan guru dengan
12. 12
komputer dalam pembelajaran matematika. Tentu saja hal ini menuntut
kreativitas guru, harus bagaimana mempresentasikan matematika dalam
kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan berbagai studi tentang penggunaan komputer dalam
pembelajaran matematika ditemukan bahwa hasil belajar siswa yang belajar
matematika dengan komputer lebih baik daripada yang tidak menggunakan
komputer. Penggunaan komputer dalam pembelajaran matematika memberikan
kemudahan bagi guru untuk menyampaikan materi pembelajaran matematika
yang sulit untuk disampaikan secara konvensional.
Misalnya geometri untuk menampilkan bangun ruang dimensi tiga,
sehingga memudahkan kegiatan belajar mengajar, komputer juga dapat
digunakan untuk materi matematika yang lain. Komputer dapat digunakan
dalam aljabar, misalnya untuk menyelesaikan sistem persamaan linier; dalam
kalkulus, misalnya untuk menggambar grafik; dalam statistika: menyajikan dan
mengolah data statistik, dan dalam aritmetika, misalnya untuk melatih
kemampuan berhitung.
National Council of Supervisor menyatakan bahwa komputer lebih baik
digunakan untuk mengembangkan 10 kemampuan dasar dalam matematika,
yaitu (1) problem solving, (2) aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-
hari, (3) peluang, (4) estimasi dan aproksimasi, (5) kemampuan berhitung, (6)
geometri, (7) pengukuran, (8) membaca, menginterpretasi dan mengkonstruksi
tabel, diagram dan grafik, (9) penggunaan matematika untuk prediksi, dan (10)
“melek” computer6.
Komputer telah memainkan peranan penting dalam pembelajaran
matematika. Berdasarkan berbagai studi tentang penggunaan komputer dalam
pembelajaran matematika ditemukan bahwa hasil belajar siswa yang belajar
matematika dengan komputer lebih baik daripada yang tidak menggunakan
komputer.
6 Kurniasih Tri Utami dalam http://amin127.wordpress.com/about/komputer-dalam-pembelajaran-
matematika/ diakses Selasa, 31 Maret 2015 pukul 16.13 WIB.
13. 13
Dalam dunia pendidikan, komputer memiliki potensi yang besar untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran
matematika. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan siswa
dapat dipresentasikan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja akan lebih
menyederhanakan jalan pikir siswa dalam memahami matematika. Dengan
demikian proses pembelajaran matematika dapat dilakukan guru dengan
memberdayakan komputer.
Penggunaan komputer dalam pembelajaran matematika sangat efektif dan
efisien apabila menjelaskan materi yang membutuhkan gambar, bangun ruang,
grafik, dan lain-lain. Selain itu dapat membantu menjadikan suasana kelas
menjadi kondusif dan lebih aktif.
Adapun dampak positif yang ditimbulkan adalah antara lain sebagai
berikut 7:
1. Siswa yang belajar matematika dengan memanfaatkan fasilitas
komputer akan berprestasi lebih baik daripada tidak menggunakan
komputer.
2. Merangsang minat dan daya tarik siswa untuk terus belajar matematika.
3. Dapat mengembangkan pola pikir siswa bagaimana menyelesaikan
masalah dengan menggunakan bahasa dan model matematika yang baik
dan benar.
4. Dapat membantu siswa melihat secara fokus dan jelas pada konsep-
konsep matematika.
5. Dapat meningkatkan kinerja siswa mengeksplorasi ide-ide matematika.
6. Diperoleh pembelajaran yang efektif dan efisien.
Adapun dampak negatif yang ditimbulkan adalah antara lain sebagai
berikut:
1. Adanya ketidakmampuan siswa dalam menerima pemahaman atau
pengetahuan komputer, terutama dalam bidang matematika, maka akan
7 Amar Suteja dalam http://amarsuteja.blogspot.com/2013/03/penggunaan-dan-dampak-
teknologi.html diakses Selasa, 31 Maret 2015 pukul 15.44 WIB.
14. 14
membuat mereka tertinggal. Yang tertinggal semakin tertinggal, yang
mengerti semakin mengerti. Hal itu akan membuat proses dan hasil
pembelajaran menjadi tidak seimbang.
2. Mudahnya akses representasi grafis dan manipulasi simbolik dari
kekuatan komputer akan mengurangi ekspresi memanipulasi aljabar atau
memecahkan persamaan ajabar. Sehingga memuat organisasi dan
struktur aljabar bermasalah.
3. Membuat siswa mengalami ketergantungan apabila mereka sudah malas
menyelesaikan masalah dengan teknik manual.
E. Contoh Pembelajaran Matematika dengan Komputer
Komputer memberikan kesempatan siswa lebih luas dalam
menginvestigasi matematika daripada kalkulator. Hal ini disebabkan karena
kemampuan memori komputer yang jauh lebih besar serta kemampuan
menampilkan gambar dalam monitor yang lebih sempurna. Berikut ini adalah
beberapa contoh kegiatan matematik yang dapat dilakukan melalui komputer.
a. Memperkirakan akar suatu persamaan
Memfaktorkan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat seperti 2x2 + 5x
+ 3, biasanya diajarkan sebagai suatu prosedur. Tetapi kita tahu bahwa tidak
semua persamaan kuadrat dapat diselesaikan dengan faktorisasi, misalnya
untuk x2 – 4x – 6. Cara lain untuk menyelesaikan persamaan kuadrat tipe ini
adalah dengan melengkapkan kuadrat atau menggunakan formula. Kita
dapat menggunakan komputer untuk mengapproksimasi pembuat nol dari
suatu persamaan kuadrat dengan menggunakan bahasa pemograman
sederhana Basic.
Cara ini dapat diterapkan bukan saja untuk persamaan kuadrat, tetapi
juga pada polinom pangkat tiga atau yang lebih tinggi, persamaan
trigonometri, logaritma, eksponensial, atau persamaan lainnya. Hal yang
menguntungkan lainnya adalah grafik dari persamaan dapat digambar oleh
komputer. Dengan demikian komputer dapat memberi pandangan siswa
tentang matematika lebih komprehensif.
b. Mengamati grafik suatu persamaan
15. 15
Melalui komputer siswa dapat mengamati dan menginvestigasi sifat-sifat
grafik dari suatu persamaan. Misalnya dengan hanya mengubah parameter
pada persamaan, siswa dapat memahami semua tipe dari kurva-kurvanya.
c. Konsep limit
Melalui program yang sangat sederhana konsep limit dapat disampaikan
kepada siswa melalui ilustrasi-ilustrasi yang mendasar dan dapat diamati
dan dipelajari oleh siswa.
d. Mengestimasi luas daerah di bawah kurva
Mencari nilai pendekatan luas daerah di bawah kurva dapat dilakukan
dengan membuat program sederhana.
Contoh-contoh di atas hanyalah sebagai langkah awal yang dapat
dilakukan guru dalam memberdayakan komputer dalam pembelajaran
matematika. Program-program sederhana juga dapat dikembangkan misalnya
untuk topik pertumbuhan dan peluruhan, nilai masksimum dan minimum,
menentukan bilangan prima, deret, logaritma, maupun trigonometri.
16. 16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inti dari pembahasan makalah ini adalah keberadaan teknologi dalam
bidang pendidikan saat ini memang tidak dapat dipisahkan dari proses
pembelajaran. Bahkan kebutuhannya sudah sangat lazim. Dalam dunia
pendidikan, ada yang disebut sebagai perangkat pembelajaran. Misalnya,
penggunaan alat bantu hitung seperti kalkulator, komputer dan sejenisnya.
Pendidikan matematika khususnya, telah cukup lama memahami manfaat
kalkulator sebagai alat bantu hitung dalam belajar matematika. Ditambah lagi
dengan adanya teknologi komputer yang semakin canggih. Kalkulator dan
komputer hanyalah merupakan alat bantu hitung, tidak lebih. Alat-alat tersebut
bukanlah sebuah “tool” yang bisa mengubah pemikiran seseorang. Positif
bahkan negatif yang dapat ditimbulkan sebenarnya bergantung dari
penggunanya itu sendiri. Sekarang tinggal bagaimana kita meminimalisir
dampak negatif yang ada untuk memaksimalkan dampak positif yang berguna
bagi kehidupan.
18
17. 17
DAFTAR PUSTAKA
Suherman, Erman dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: JICA-UPI.
Karmawati, Yusuf. 2009. Dalam http://karmawati-
yusuf.blogspot.com/2009/01/kalkulator-dalam-pembelajaran_08.html
diakses Selasa, 31 Maret 2015 pukul 16.00 WIB.
Suteja, Amar. 2013. Dalam http://amarsuteja.blogspot.com/2013/03/penggunaan-
dan-dampak-teknologi.html diakses Selasa, 31 Maret 2015 pukul 15.44
WIB.
Tiara, Shandy. 2014. Dalam http://shandytiara.blogspot.com/2014/04/media-
pembelajaran-matematika.html diakses Selasa, 31 Maret 2015 pukul
15.54 WIB.
Tri Utami, Kurniasih. 2013. Dalam
http://amin127.wordpress.com/about/komputer-dalam-pembelajaran-
matematika/ diakses Selasa, 31 Maret 2015 pukul 16.13 WIB.