SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
PROPOSAL PENELITIAN MATEMATIKA



PENGUASAAN OPERASI HITUNG SISWA KELAS IV SD DI DESA

                     SRIHARJO
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                       2



                                      BAB I

                                PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

          Matematika merupakan bidang studi yang amat berguna dan banyak

   memberi bantuan dalam mempelajari berbagai disiplin ilmu yang lain. Oleh

   karena itu maka dapat dikatakan bahwa setiap orang memerlukan pengetahuan

   matematika dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhannya.

          Pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, banyak

   orang mengakui peranan matematika dalam kehidupan sehari- hari maupun

   dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang lain. Namun juga perlu disadari

   bahwa banyak orang yang menganggap pelajaran matematika sebagai mata

   pelajaran yang sukar dan tidak menyenangkan. Hal ini dapat dilihat dari

   prestasi belajar siswa dalam bidang studi matematika yang masih

   memprihatinkan .

          Berhitung merupakan salah satu unit yang sangat penting sebagai dasar

   dalam mempelajari matematika. Oleh sebab itu dengan belajar berhitung akan

   membantu kita dalam memecahkan persoalan-persoalan yang timbul dalam

   kehidupan sehari-hari. Dengan demikian maka tidak bisa dipungkiri lagi

   bahwa matematika sangat diperlukan bagi setiap orang untuk membantu

   menyelesaikan permasalahannya. Secara formal mata pelajaran matematika

   diajarkan sejak awal kelas I SD hingga perguruan tinggi.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                         3



          Bahan kajian inti matematika di SD mencakup aritmetika (berhitung),

  pengantar aljabar, geometri, pengukuran dan kajian data (pengantar statistik).

  Penekanan diberikan pada “penguasaan bilangan” (number sense) termasuk

  berhitung (Depdikbud, 1993:71).

          Keterampilan berhitung mempunyai peranan yang penting bagi siswa

  untuk   memperoleh    prestasi    belajar   matematika   yang   baik.   Operasi

  penjumlahan dan pengurangan dipelajari oleh siswa SD sejak kelas I,

  sedangkan operasi perkalian dan pembagian dikenalkan pada siswa mulai

  kelas II semester genap. Keterampilan berhitung juga dip erlukan dalam

  pemahaman konsep matematika, hal ini sesuai dengan penelitian Kukuh

  (1999) yang menyatakan bahwa didalam proses belajar mengajar matematika

  di SD ditemukan kesalahan-kesalahan konsep.

          Kesalahan-kesalahan pemahaman konsep matematika disebabkan oleh

  kurangnya penguasaan materi prasyarat, siswa tidak terampil melakukan

  operasi hitung dasar yaitu operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-),

  operasi perkalian (x), serta operasi pembagian (÷), penggunaan kaidah yang

  tidak tepat, kesalahan melakukan abstraksi dan generalisasi, serta pengajaran

  matematika yang kurang rinci dan kurang lengkap. Oleh karena itu perlu

  diadakan penelitian tentang penguasaan siswa terhadap opersi hitung yang

  meliputi operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-), operasi perkalian

  (x), dan operasi pembagian (÷).




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                        4



B. Identifikasi Masalah

          Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut dapat

   diidentifikasikan beberapa masalah diantaranya :

      1. Matematika merupakan salah satu bidang studi di sekolah yang sangat

          berguna dalam kehidupan sehari-hari dan akan terus berperan dalam

          perkembangan masyarakat, namun masih banyak siswa yang

          beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit.

      2. Berhitungan merupakan salah satu unit yang sangat penting sebagai

          dasar dalam mempelajari matematika karena akan sangat membantu

          dalam memecahkan persoalan-persolan yang timbul dalam kehidupan

          sehari- hari.



C. Batasan Masalah

          Penelitian ini hanya meneliti penguasaan siswa kelas IV SD terhadap

   operasi hitung pada bilangan cacah yang kurang dari 100000. Operasi hitung

   dalam penelitian ini adalah operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-),

   operasi perkalian (x), dan operasi pembagian (÷). Pembagian dalam penelitian

   ini adalah pembagian tidak bersisa.



D. Rumusan Masalah

          Berdasarkan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan

   Masalah maka dapat dirumuskan:




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                          5



   1. Seberapa besar tingkat penguasaan operasi hitung siswa kelas IV SD di

      desa Sriharjo?

   2. Diantara operasi hitung tersebut, manakah yang paling sulit bagi siswa?

   3. Seberapa besar penguasaan siswa dalam melakukan perhitungan yang

      menggunakan kombinasi dari operasi hitung tersebut



E. Tujuan Penelitian

   1. Mengetahui tingkat penguasaan operasi hitung siswa kelas IV SD di desa

     Sriharjo.

   2. Mengetahui operasi hitung yang paling sulit bagi siswa kelas IV SD

   3. Mengetahui tingkat penguasaan siswa dalam melakukan perhitungan yang

     menggunakan kombinasi operasi hitung.



F. Manfaat Penelitian

   1. Bagi guru-guru, dengan mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap

     operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-), operasi perkalian (x),

     dan operasi pembagian (÷) dan mengetahui operasi hitung yang paling sulit

     bagi siswa, maka guru dapat merancang program pengajaran dan

     menentukan metode pengajaran yang sesuai.

   2. Bagi orang tua siswa, dengan mengetahui tingkat penguasaan siswa

     terhadap operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-), operasi

     perkalian (x), dan operasi pembagian (÷) serta mengetahui opersi hitung




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                   6



    yang paling sulit bagi siswa, maka orang tua dapoat memberikan bantuan

    dan bimbingan kepada putra putrinya dalam belajar.

   3. Bagi peneliti, menambah wawasan tentang tingklat penguasaan operasi

    hitung siswa kelas IV SD.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                       7



                                       BAB II

                               LANDASAN TEORI

A. Pengertian Belajar

        Masalah belajar merupakan kebutuhan setiap manusia, dan merupakan

   masalah pokok dalam dunia pendidikan. Belajar itu sendiri merupakan tindak

   pelaksanaan pelajar untuk belajar dan pendidik untuk mengajar. Pada

   prinsipnya belajar itu adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang.

   Perubahan itu dapat berupa pengertian, kebiasaan, sikap ataupun kecakapan

   diperoleh setelah seseorang melakukan perbuatan belajar. Dengan demikian

   dapat dikatakan bahwa perbuatan belajar itu bersifat positif dan aktif.

         Orang melakukan perbuatan belajar dengan sengaja, artinya dilakukan

   dengan sadar dan tentu saja mempunyai tujuan. Oleh karena itu perubahan

   yang tanpa disengaja dan bukan merupakan hasil dari perbuatan belajar sesuai

   dengan tujuan yang diharapkan. Dari tiap-tiap pendapat telah dirangkum dari

   beberapa ahli, dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses usaha yang di

   lakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif

   menetap, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati secara

   langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam

   interaksinya dengan lingkungan (Tim Buku Pesikologi Pendidikan, 1991: 59 ).



B. Tinjauan Mengenai Pembelajaran Berhitung

         Menurut Dali S. Naga (1985: 1) berhitung sudah dikenal orang Yunani

   sejak awal tarikh Masehi dan menamakan berhitung itu arithmetike, suatu


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                       8



  istilah yang diturunkan dari kata-kata arithmos yang berarti “ilmu

  pengetahuan”. Sedangkan aritmetika merupakan salah satu cabang dari

  matematika. Berhitung sangat bermanfaat dalam pemecahan masalah-masalah

  aritmetika maupun masalah bisnis. Memang matematika khususnya berhitung

  tidak dapat dilepaskan dari perkembangan peradaban manusia sebagaimana

  dikatakan oleh Loncelod Hogben yang dikutip oleh Sularti (2000 : 29) bahwa;

         Penduduk kota yang pertama adalah “makhluk yang berbicara” (talking

         animal) dan penduduk kota kaum teknologi adalah “makhluk yang

         berhitung” (calculating animal) yang hidup dalam jaringan angka-

         angka, takaran, resep makanan, jadwal kereta api, angka pengangguran,

         pajak tilang, rampasan perang, uang lembur, taruhan, skor belajar,

         kalori, timbangan bayi, temperatur, arah hujan, spedometer, panjang

         gelombang, dan masih banyak lagi.



         Secara formal mata pelajaran matematika diajarkan kepada siswa mulai

  dari awal kelas I SD. Tujuan pembelajaran matematika di SD adalah untuk:

  1. Menumbuhkan        dan    mengembangkan        keterampilan     berhitung

     (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari- hari.

  2. Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui

     kegiatan matematika.

  3. Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih

     lanjut di SMP




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                          9



  4. Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin (Depdikbud,

     1993: 70-71).

        Keterampilan dalam menghitung mutlak diperlakukan para siswa,

  karena    keterampilan    menghitung      akan   banyak     digunakan      dalam

  menyelesaikan soal matematika yang lebih kompleks. Sejalan dengan

  pendapat tersebut, Samekto (1993: 5-6) mengatakan bahwa:

  Keterampilan berhitung itu penting disebabkan bebarapa hal, antara lain:

  1. Keterampilan berhitung merupakan bekal yang penting agar prestasi

      belajar matematika tinggi.

  2. Kurangnya keterampilan berhitung dapat mengakibatkan kurangnya minat

      belajar matematika.

  3. Keterampilan    berhitung     merupakan   salah   satu   kemampuan       yang

      diperlukan untuk melanjutkan studi.

        Kemampuan berhitung merupakan bagian dari kemampuan numerik.

  Crombach yang dikutip oleh Coorney yang ditulis kembali oleh Samekto

  (1993:4) menyatakan bahwa karakteristik dari seseorang yang terampil dalam

  melakukan suatu kegiatan adalah otomatis, cepat, cermat dan lancar.

  Sedangkan menurut kamus Bahasa Indonesia, keterampilan diartikan sebagai

  kecakapan untuk menyelesaikan tugas, lebih lanjut Samekto membedakan

  pengertian kemampuan berhitung dengan keterampilan berhitung. Perbedaan

  ini terletak pada waktu mengerjakan berhitung. Jika waktu yang diperlukan

  untuk berhitung lama, maka kemampuan itu sudah dicapai dengan

  keterampilan berhitung yang rendah.


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                   10



        Keterampilan dalam berhitung mempunyai peranan yang penting untuk

  mendapatkan prestasi belajar matematika yang baik.Beberapa penelitian yang

  relevan dengan hal tersebut antara lain:

  1. Penelitian Murdanu (1992 : 95-101) pada siswa kelas III SD menunjukkan

     bahwa ada kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pada siswa SD

     sebesar 48,28%, kesulitan pengetahuan pertanyaan 65,86%, kesulitan

     pengetahuan data 53,17%, kesulitan dalam hal alih bahasa 69,27%,

     kesulitan dalam hal komputasi 55,12%.

  2. Hasil penelitian Jones dan Allen dalam Aos Hadi Wijaya (1986 : 48)

     menunjukkan bahwa kelompok yang memperoleh keterampilan numerik

     cukup memiliki prestasi matematika yang lebih tinggi di bandingkan

     dengan kelompok yang biasa menggunakan kalkulator.

  3. Sahid (1993 : 8) dalam penelitiannya yang berjudul Studi tentang

     Kemampuan Menyalesaikan Soal Cerita Matematika pada siswa kelas VI

     SD di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo Tahun 1992/1993

     menyimpulkan bahwa kemampuan numerik siswan tergolong masih

     rendah.

  4. Hasil Penelitian Atmini Dhoruri (1994: 43-44) tentang pendapat guru SD

     tentang keterampilan menghitung siswa SD menunjukkan bahwa materi

     pengerjaan hitung/bilangan dan pecahan sangat mendukung keterampilan

     menghitung siswa baik dikelas IV (48% dan 8%), kelas V (91% dan 95%),

     maupun dikelas VI (93% dan 94%). Siswa kelas IV mengalami kesulitan

     dalam menghitung pengurangan dua bilangan pecahan (48%) maupun


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                       11



      bilangan desimal (56%). Siswa kelas IV cukup terampil dalam menghitung

      pembagia n bilangan besar, pengurangan pecahan dan sangat terampil

      dalam menghitung penjumlahan bilangan besar, penjumlahan pecahan,

      desimal dan peren. Siswa kelas VI cukup terampil dalam menghitung

      perkalian, pembagian dan penarikan akar pada bilangan besar,

      penjumlahan dan pengurangan pada pecahan serta operasi campuran.

         Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan

   berhitung merupakan kemampuan siswa yang meliputi ketepatan, ketelitian,

   kelancaran dan kebenaran dalam menyelesaikan perhitungan.

   Untuk mengetahui penguasaan operasi hitung siswa, maka dibuat tes tentang

   operasi hitung tersebut, untuk dikerjakan siswa.



C. Menyelesaikan Soal Matematika

          Pada pengajaran matematika, pertanyaan yang dihadapkan kepada

   siswa siswi biasanya disebut soal. Soal-soal matematika dibedakan menjadi

   dua bagian, yaitu:

      1. Latihan yang diberikan waktu belajar matematika, adalah bersifat

          berlatih agar terampil atau sebagai aplikasi dari pengertian yang baru

          saja diajarkan. Latihan biasanya berlangsung dengan cara mengulang-

          ulang suatu hal yang diharapkan (Muhammad Ali, 1990: 102)

      2. Soal dimana siswa tersebut harus menguasai hal- hal yang telah

          dipelajari sebelumnya yaitu mengenal pengetahuan, keterampilan, dan

          pemahaman serta belum pernah menyelesaikan soal tersebut.


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                  12



        Pemecaha n masalah adalah suatu kegiatan yang penting dan tepat

  didalam pelajaran matematika pada umumnya dan soal cerita matematika pada

  khususnya, karena tujuan belajar yang diperoleh dengan memecahkan masalah

  dan prosedur pemecahan masalah secara umum adalah sua tu hal yang penting

  yang dapat diterima oleh masyarakat. Pemecahan masalah yang bersifat

  matematika dapat menolong meningkatkan daya analitis dan dapat membantu

  siswa dalam menyelesaikan berbagai macam bentuk soal yang dihadapi.

  Pemecahan masalah juga dapat menolong siswa mempelajari fakta,

  keterampilan, konsep, dan prinsip matematika.Selama pemecahan masalah

  merupakan kegiatan yang menarik bagi siswa, maka hal ini dapat

  meningkatkan rangsangan untuk mempelajari matematika.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                       13



                                     BAB III

                           METODE PENELITIAN




A. Wilayah Generalisasi

          Hasil penelitian ini digeneralisasikan pada siswa-siswa sekolah dasar

   di desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta.



B. Populasi dan sampel

          Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD yang ada di

   desa Sriharjo yang terdiri dari lima SD yaitu :

    NO Nama SD                                       Jumlah Siswa Kelas IV

    1     SDN Tunggalan                                        29

    2     SDN Gondosuli                                        35

    3     SDN Ngrancah                                         17

    4     SDN Sompok                                           24

    5     SDN Kedong Miri                                      14

          Jumlah                                              119

          Penelitian mengambil populasi siswa kelas IV SD dengan alasan siswa

   sudah mempelajari operasi-operasi hitung sejak kelas I SD, yaitu operasi

   penjumlahan dan pengurangan dipelajari sejak kelas I, sedang perkalian dan

   pembagian mulai dipelajari / diperkenalkan pada siswa kelas II.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                    14



          Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random

  sampling cara undian.

  Prosedur pengundiannya sebagai berikut :

  1. Menyiapkan potongan kertas yang diberi kode seluruh SD yang ada yaitu :

     SDN Tunggalan

     SDN Gondosuli

     SDN Ngrancah

     SDN Sompok

     SDN Kedong Miri

  2. Masing- masing potongan kertas digulung dan dimasukkan dalam kaleng

     lalu diundi

  3. Mengambil gulungan kertas satu persatu sampai terambil dua gulungan

     kertas dan nama SD tersebut yang digunakan sebagai sampel penelitian.

     Dengan demikian seluruh kelas IV dari masing- masing SD mempunyai

     peluang sama menjadi sampel penelitian.

  TABEL 1. PERINCIAN SAMPEL PENELITIAN

     NO      Nama SD                              Jumlah Siswa Kelas IV

     1       SDN Gondosuli                                 35

     2       SDN Ngrancah                                  17

             Jumlah                                        52



           Banyaknya      anggota sampel sudah representatif untuk diambil

  sebagai sampel penelitian, karena menurut Suharsimi Arikunto(1996:120)


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                        15



   untuk populasi asli dalam skala besar (lebih dari 100) pengambilan sampel

   dapat diambil 10 % -15% atau 20%-25% atau lebih.

   Sutrisno Hadi (1982:73) menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada suatu

   ketetapan yang mutlak berapa persen smpel harus diambil dari populasi.



C. Waktu dan Tempat Penelitian

    Hari        : Selasa dan Rabu

    Tanggal     : 6-7 April 2004

    Pukul       : 08.00 sampai selesai

    Tempat      : SDN Gondosuli dan SDN Ngrancah di Desa Sriharjo Kecamatan

                  Imogiri, Bantul, Yogyakarta.



D. Definisi operasioanal variabel penelitian

            Variabel pada penelitian ini adalah penguasaan operasi hitung. Adapun

   definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah:

   1. Penguasaan operasi hitung siswa adalah: keterampilan siswa dalam

       melakukan perhitungan matematika dengan menggunakan operasi hitung

       yaitu operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-), operasi perkalian

       (x), dan operasi pembagian (÷).

    2. Tingkat penguasaan operasi hitung siswa adalah: tinggi rendahnya

       keterampilan siswa dalam menggunakan operasi hitung , yang didapat

       dari skor tes yang diperoleh siswa dalam mengerjakan tes yang diberikan.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                            16



E. Instrumen Penelitian

            Instrumen pada penelitian ini menggunakan tes penguasaan operasi

   hitung disusun berdasarkan kurikulum matematika SD kelas IV dan konsultasi

   pada pembimbing dan guru.

            Tes tersebut meliputi operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-)

   , operasi perkalian (x), dan operasi pembagian (÷) dan kombinasi dari operasi

   hitung tersebut. Tes penguasaan operasi hitung tersebut berupa tes essay.

         Adapun kisi-kisi test tersebut sebagaimana tercantum dalam tabel 1.1

         Tabel 1.1

      No             Materi Berhitung     No Soal                  Tujuan

     1        Operasi penjumlahan (+)     1 dan 2    Siswa dapat menjumlahkan

                                                     dengan        menyimpan     dan

                                                     tanpa menyimpan serta siswa

                                                     memahami nilai tepat

     2        Operasi pengurangan (-)     3 dan 4    Siswa dapat mengurangkan

                                                     suatu bilangan dari bilangan

                                                     yang      mengandung         nol

                                                     maupun         tidak,   dengan

                                                     meminjam          dan      tanpa

                                                     meminjam, serta memahami

                                                     nilai tepat

     3        Operasi perkalian (x)       5 dan 6    Siswa     dapat     mengalikan

                                                     bilangan yang terdiri dari


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                                17



                                                          tiga angka yang mengandung

                                                          nol ditengah maupun tidak

                                                          dengan bilangan yang terdiri

                                                          dari dua angka.

    4         Operasi pembagian (÷)         7 dan 8       Siswa        dapat     membagi

                                                          bilangan     dengan    bilangan

                                                          lain       dengan     pembagian

                                                          bersusun pendek

    5         Kombinasi         operasi 9 dan 10          Siswa       memahami     urutan

              berhitung                                   pengerjaan hitungan campur-

                                                          an



F. Analisis Instrumen

              Hasil tes yang dikerjakan oleh siswa tersebut dihitung validitas dan

    reliabilitasnya. Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas adalah

    teknik korelasi product mo ment yang ditemukan oleh Pearson.

    Rumus korelasi produk moment:

                               N∑ xy −(Σx ) (Σy )
                 r xy =
                          (N∑ x − (Σx )) (N∑ y − (Σy ) )
                                2       2             2          2




    Keterangan:

        rxy    = koefisien korelasi antara varian x dan varian y

        ∑x     = Jumlah skor butir

        ∑y     = Jumlah skor total

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                          18



        ∑x2       = Jumlah kuadrat skor butir

        ∑y2       = Jumlah kuadrat skor total

        ∑xy       = Jumlah perkalian antara x dan y

        Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya maka digunakan tabel r (kritik)

        yaitu:

        a)        Jika r hitung > r tabel maka signifikan

     b)           JIka r hitung < r tabel maka tidak signifikan

                 Reliabilitias tes dalam penelitian ini dihitung dengan rumus alpha

    yang dikemukakan oleh Cron Back:

    Rumus Alpha:

               k  ∑S i
                         2

    r11 =        1−       
             k −1
                    S 2t 

    Keterangan

    r11           = Koefisien reliabilitas

    k             = banyaknya butir soal

    s2 i          = Varian butir ke- i

    s2 t          = Varian total.



G. Tehnik Analisa Data

                 Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu seberapa

    besar tingkat penguasaan operasi hitung dasar siswa dilakukan analisis

    diskriptif yakni dengan menghitung persentase skor yang diperoleh siswa

    dari semua butir soal yang memuat operasi hitung dasar. Adapun rumus


Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                      19



    yang digunakan untuk menghitung persentase penguasaan operasi hitung

    dasar siswa adalah:

                      a
                 X=     x100%
                      b

    Keterangan

    X= persentase penguasaan operasi hitung

    a = jumlah skor total benar yang diperoleh dari semua butir soal

       yang memuat operasi hitung

    b = jumlah skor total butir soal yang memuat operasi hitung

           Selanjutnya untuk menerjemahkan nilai- nilai “X” digunakan kriteria

    menurut Suharsimi Arikunto (2001, 245) sebagai berikut.

     TABEL 1.2 KRITERIA PERSENTASE KEMAMPUAN SISWA

        Persentase (%)                Kriteria

     80 – 100                   Sangat tinggi

     66 – 79                    Tinggi

     56 – 65                    Cukup

     40 – 55                    Rendah

     30 – 39                    Sangat rendah

     Pemberian skor antara 0-10 untuk setiap nomor soal.

           Untuk mengetahui kemampuan operasi hitung dasar siswa, maka

    dilakukan persentase penguasaan siswa pada masing- msing operasi hitung

    dasar, kemudian dibandingkan satu sama lain. Operasi hitung dasar yang

    paling sulit adalah yang persentasenya paling kecil. Perhitungan persentase

    semacam ini dilakukan pada kombinasi operasi hitung dasar.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com                                  20



                            DAFTAR PUSTAKA



Sularti (2000) Suatu Studi tentang Pengajaran Terapan Matematika pada Siswa
        SLTP Negeri di Kodya Yogyakarta, UNY

Kukuh (1999) Kesalahan-Kesalahan Pemahaman Konsep Matematika Siswa
     Kelas V SD Suci Tegal. SD Angsul I, SD Ampibi I dan SD Naslem III di
     Kabupaten Sleman, Yogyakarta, FPMIPA UNY

Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2001) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan

Sumekto (1993) Peningkatan Kemampuan Numerik dan Penalaran Sebagai Usaha
      Perbaikan Kualitas Pengajaran di SMP.

Depdikbud (1993), GBPP Sekolah Dasar.




Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiazrin10
 
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SDPemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Rpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fixRpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fixAZLAN ANDARU
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationMuhammad Alfiansyah Alfi
 
PPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahPPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahNur Asiah
 
Media Pembelajaran Ular Tangga Matematika
Media Pembelajaran Ular Tangga MatematikaMedia Pembelajaran Ular Tangga Matematika
Media Pembelajaran Ular Tangga MatematikaAnaLisaApriani
 
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009antiantika
 
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMEFORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMENYAK MAULANA
 
Lkpd luas segitiga 2
Lkpd luas segitiga 2Lkpd luas segitiga 2
Lkpd luas segitiga 2ihda_izzati
 
Makalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulatMakalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulatTsalisFitriani
 
asesmen pembelajaran matematika ppt
asesmen pembelajaran matematika pptasesmen pembelajaran matematika ppt
asesmen pembelajaran matematika pptreza sumaila
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilanganResume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilanganAndriani Widi Astuti
 
pembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismapembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismaanggi syahputra
 
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTINPEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTINHiriza Hiriza
 

What's hot (20)

Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
 
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SDPemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
 
Rpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fixRpp kd 3.2 program linear fix
Rpp kd 3.2 program linear fix
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
 
Skemp
SkempSkemp
Skemp
 
PPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahPPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur Asiah
 
Media Pembelajaran Ular Tangga Matematika
Media Pembelajaran Ular Tangga MatematikaMedia Pembelajaran Ular Tangga Matematika
Media Pembelajaran Ular Tangga Matematika
 
TIMMS
TIMMSTIMMS
TIMMS
 
Sistem numerasi
Sistem numerasi Sistem numerasi
Sistem numerasi
 
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
 
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMEFORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
 
Lkpd luas segitiga 2
Lkpd luas segitiga 2Lkpd luas segitiga 2
Lkpd luas segitiga 2
 
Makalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulatMakalah bilangan bulat
Makalah bilangan bulat
 
asesmen pembelajaran matematika ppt
asesmen pembelajaran matematika pptasesmen pembelajaran matematika ppt
asesmen pembelajaran matematika ppt
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilanganResume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
 
pembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismapembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prisma
 
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTINPEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
 

Similar to Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…

Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…Boedi Santosa,
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibHabibah Abdullah
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposalmumukholisah
 
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Mohamad Ridwan
 
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi Kurnia
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitiandedy solin
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitiandedy solin
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitiandedy solin
 
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learningPengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learningAmalinaAzizah
 

Similar to Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s… (20)

Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
 
Kajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bibKajian tindakan (kaedah)bib
Kajian tindakan (kaedah)bib
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposal
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
dokumen.docx
dokumen.docxdokumen.docx
dokumen.docx
 
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
 
Kt bib (2)
Kt bib (2)Kt bib (2)
Kt bib (2)
 
Skripsi New
Skripsi NewSkripsi New
Skripsi New
 
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
3262
32623262
3262
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Ipi350130
Ipi350130Ipi350130
Ipi350130
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learningPengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis contextual teaching and learning
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
2. Matematika Sekolah
2. Matematika Sekolah2. Matematika Sekolah
2. Matematika Sekolah
 
pkmm
pkmmpkmm
pkmm
 

More from Boedi Santosa,

PENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
PENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAMPENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
PENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAMBoedi Santosa,
 
Peninggalan Sejarah Agama Budha di Indonesia
Peninggalan Sejarah Agama Budha di IndonesiaPeninggalan Sejarah Agama Budha di Indonesia
Peninggalan Sejarah Agama Budha di IndonesiaBoedi Santosa,
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Boedi Santosa,
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara IndonesiaProses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara IndonesiaBoedi Santosa,
 
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYAMAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYABoedi Santosa,
 
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…Boedi Santosa,
 
Presentasi media warga PNPM Perkotaan 2011
Presentasi  media warga PNPM Perkotaan 2011Presentasi  media warga PNPM Perkotaan 2011
Presentasi media warga PNPM Perkotaan 2011Boedi Santosa,
 

More from Boedi Santosa, (7)

PENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
PENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAMPENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
PENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
 
Peninggalan Sejarah Agama Budha di Indonesia
Peninggalan Sejarah Agama Budha di IndonesiaPeninggalan Sejarah Agama Budha di Indonesia
Peninggalan Sejarah Agama Budha di Indonesia
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara IndonesiaProses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
 
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYAMAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
MAKALAH PSIKOLOGI : TENTANG AGRESI DAN PROBLEMATIKANYA
 
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
Proposal penelitian pengaruh bimbingan belajar dan motivas…
 
Presentasi media warga PNPM Perkotaan 2011
Presentasi  media warga PNPM Perkotaan 2011Presentasi  media warga PNPM Perkotaan 2011
Presentasi media warga PNPM Perkotaan 2011
 

Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…

  • 1. PROPOSAL PENELITIAN MATEMATIKA PENGUASAAN OPERASI HITUNG SISWA KELAS IV SD DI DESA SRIHARJO
  • 2. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan bidang studi yang amat berguna dan banyak memberi bantuan dalam mempelajari berbagai disiplin ilmu yang lain. Oleh karena itu maka dapat dikatakan bahwa setiap orang memerlukan pengetahuan matematika dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhannya. Pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, banyak orang mengakui peranan matematika dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang lain. Namun juga perlu disadari bahwa banyak orang yang menganggap pelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang sukar dan tidak menyenangkan. Hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa dalam bidang studi matematika yang masih memprihatinkan . Berhitung merupakan salah satu unit yang sangat penting sebagai dasar dalam mempelajari matematika. Oleh sebab itu dengan belajar berhitung akan membantu kita dalam memecahkan persoalan-persoalan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian maka tidak bisa dipungkiri lagi bahwa matematika sangat diperlukan bagi setiap orang untuk membantu menyelesaikan permasalahannya. Secara formal mata pelajaran matematika diajarkan sejak awal kelas I SD hingga perguruan tinggi. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 3. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 3 Bahan kajian inti matematika di SD mencakup aritmetika (berhitung), pengantar aljabar, geometri, pengukuran dan kajian data (pengantar statistik). Penekanan diberikan pada “penguasaan bilangan” (number sense) termasuk berhitung (Depdikbud, 1993:71). Keterampilan berhitung mempunyai peranan yang penting bagi siswa untuk memperoleh prestasi belajar matematika yang baik. Operasi penjumlahan dan pengurangan dipelajari oleh siswa SD sejak kelas I, sedangkan operasi perkalian dan pembagian dikenalkan pada siswa mulai kelas II semester genap. Keterampilan berhitung juga dip erlukan dalam pemahaman konsep matematika, hal ini sesuai dengan penelitian Kukuh (1999) yang menyatakan bahwa didalam proses belajar mengajar matematika di SD ditemukan kesalahan-kesalahan konsep. Kesalahan-kesalahan pemahaman konsep matematika disebabkan oleh kurangnya penguasaan materi prasyarat, siswa tidak terampil melakukan operasi hitung dasar yaitu operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-), operasi perkalian (x), serta operasi pembagian (÷), penggunaan kaidah yang tidak tepat, kesalahan melakukan abstraksi dan generalisasi, serta pengajaran matematika yang kurang rinci dan kurang lengkap. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang penguasaan siswa terhadap opersi hitung yang meliputi operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-), operasi perkalian (x), dan operasi pembagian (÷). Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 4. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 4 B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut dapat diidentifikasikan beberapa masalah diantaranya : 1. Matematika merupakan salah satu bidang studi di sekolah yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan akan terus berperan dalam perkembangan masyarakat, namun masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit. 2. Berhitungan merupakan salah satu unit yang sangat penting sebagai dasar dalam mempelajari matematika karena akan sangat membantu dalam memecahkan persoalan-persolan yang timbul dalam kehidupan sehari- hari. C. Batasan Masalah Penelitian ini hanya meneliti penguasaan siswa kelas IV SD terhadap operasi hitung pada bilangan cacah yang kurang dari 100000. Operasi hitung dalam penelitian ini adalah operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-), operasi perkalian (x), dan operasi pembagian (÷). Pembagian dalam penelitian ini adalah pembagian tidak bersisa. D. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah maka dapat dirumuskan: Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 5. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 5 1. Seberapa besar tingkat penguasaan operasi hitung siswa kelas IV SD di desa Sriharjo? 2. Diantara operasi hitung tersebut, manakah yang paling sulit bagi siswa? 3. Seberapa besar penguasaan siswa dalam melakukan perhitungan yang menggunakan kombinasi dari operasi hitung tersebut E. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui tingkat penguasaan operasi hitung siswa kelas IV SD di desa Sriharjo. 2. Mengetahui operasi hitung yang paling sulit bagi siswa kelas IV SD 3. Mengetahui tingkat penguasaan siswa dalam melakukan perhitungan yang menggunakan kombinasi operasi hitung. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru-guru, dengan mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-), operasi perkalian (x), dan operasi pembagian (÷) dan mengetahui operasi hitung yang paling sulit bagi siswa, maka guru dapat merancang program pengajaran dan menentukan metode pengajaran yang sesuai. 2. Bagi orang tua siswa, dengan mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-), operasi perkalian (x), dan operasi pembagian (÷) serta mengetahui opersi hitung Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 6. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 6 yang paling sulit bagi siswa, maka orang tua dapoat memberikan bantuan dan bimbingan kepada putra putrinya dalam belajar. 3. Bagi peneliti, menambah wawasan tentang tingklat penguasaan operasi hitung siswa kelas IV SD. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 7. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar Masalah belajar merupakan kebutuhan setiap manusia, dan merupakan masalah pokok dalam dunia pendidikan. Belajar itu sendiri merupakan tindak pelaksanaan pelajar untuk belajar dan pendidik untuk mengajar. Pada prinsipnya belajar itu adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang. Perubahan itu dapat berupa pengertian, kebiasaan, sikap ataupun kecakapan diperoleh setelah seseorang melakukan perbuatan belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perbuatan belajar itu bersifat positif dan aktif. Orang melakukan perbuatan belajar dengan sengaja, artinya dilakukan dengan sadar dan tentu saja mempunyai tujuan. Oleh karena itu perubahan yang tanpa disengaja dan bukan merupakan hasil dari perbuatan belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dari tiap-tiap pendapat telah dirangkum dari beberapa ahli, dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses usaha yang di lakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan (Tim Buku Pesikologi Pendidikan, 1991: 59 ). B. Tinjauan Mengenai Pembelajaran Berhitung Menurut Dali S. Naga (1985: 1) berhitung sudah dikenal orang Yunani sejak awal tarikh Masehi dan menamakan berhitung itu arithmetike, suatu Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 8. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 8 istilah yang diturunkan dari kata-kata arithmos yang berarti “ilmu pengetahuan”. Sedangkan aritmetika merupakan salah satu cabang dari matematika. Berhitung sangat bermanfaat dalam pemecahan masalah-masalah aritmetika maupun masalah bisnis. Memang matematika khususnya berhitung tidak dapat dilepaskan dari perkembangan peradaban manusia sebagaimana dikatakan oleh Loncelod Hogben yang dikutip oleh Sularti (2000 : 29) bahwa; Penduduk kota yang pertama adalah “makhluk yang berbicara” (talking animal) dan penduduk kota kaum teknologi adalah “makhluk yang berhitung” (calculating animal) yang hidup dalam jaringan angka- angka, takaran, resep makanan, jadwal kereta api, angka pengangguran, pajak tilang, rampasan perang, uang lembur, taruhan, skor belajar, kalori, timbangan bayi, temperatur, arah hujan, spedometer, panjang gelombang, dan masih banyak lagi. Secara formal mata pelajaran matematika diajarkan kepada siswa mulai dari awal kelas I SD. Tujuan pembelajaran matematika di SD adalah untuk: 1. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari- hari. 2. Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika. 3. Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di SMP Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 9. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 9 4. Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin (Depdikbud, 1993: 70-71). Keterampilan dalam menghitung mutlak diperlakukan para siswa, karena keterampilan menghitung akan banyak digunakan dalam menyelesaikan soal matematika yang lebih kompleks. Sejalan dengan pendapat tersebut, Samekto (1993: 5-6) mengatakan bahwa: Keterampilan berhitung itu penting disebabkan bebarapa hal, antara lain: 1. Keterampilan berhitung merupakan bekal yang penting agar prestasi belajar matematika tinggi. 2. Kurangnya keterampilan berhitung dapat mengakibatkan kurangnya minat belajar matematika. 3. Keterampilan berhitung merupakan salah satu kemampuan yang diperlukan untuk melanjutkan studi. Kemampuan berhitung merupakan bagian dari kemampuan numerik. Crombach yang dikutip oleh Coorney yang ditulis kembali oleh Samekto (1993:4) menyatakan bahwa karakteristik dari seseorang yang terampil dalam melakukan suatu kegiatan adalah otomatis, cepat, cermat dan lancar. Sedangkan menurut kamus Bahasa Indonesia, keterampilan diartikan sebagai kecakapan untuk menyelesaikan tugas, lebih lanjut Samekto membedakan pengertian kemampuan berhitung dengan keterampilan berhitung. Perbedaan ini terletak pada waktu mengerjakan berhitung. Jika waktu yang diperlukan untuk berhitung lama, maka kemampuan itu sudah dicapai dengan keterampilan berhitung yang rendah. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 10. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 10 Keterampilan dalam berhitung mempunyai peranan yang penting untuk mendapatkan prestasi belajar matematika yang baik.Beberapa penelitian yang relevan dengan hal tersebut antara lain: 1. Penelitian Murdanu (1992 : 95-101) pada siswa kelas III SD menunjukkan bahwa ada kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pada siswa SD sebesar 48,28%, kesulitan pengetahuan pertanyaan 65,86%, kesulitan pengetahuan data 53,17%, kesulitan dalam hal alih bahasa 69,27%, kesulitan dalam hal komputasi 55,12%. 2. Hasil penelitian Jones dan Allen dalam Aos Hadi Wijaya (1986 : 48) menunjukkan bahwa kelompok yang memperoleh keterampilan numerik cukup memiliki prestasi matematika yang lebih tinggi di bandingkan dengan kelompok yang biasa menggunakan kalkulator. 3. Sahid (1993 : 8) dalam penelitiannya yang berjudul Studi tentang Kemampuan Menyalesaikan Soal Cerita Matematika pada siswa kelas VI SD di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo Tahun 1992/1993 menyimpulkan bahwa kemampuan numerik siswan tergolong masih rendah. 4. Hasil Penelitian Atmini Dhoruri (1994: 43-44) tentang pendapat guru SD tentang keterampilan menghitung siswa SD menunjukkan bahwa materi pengerjaan hitung/bilangan dan pecahan sangat mendukung keterampilan menghitung siswa baik dikelas IV (48% dan 8%), kelas V (91% dan 95%), maupun dikelas VI (93% dan 94%). Siswa kelas IV mengalami kesulitan dalam menghitung pengurangan dua bilangan pecahan (48%) maupun Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 11. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 11 bilangan desimal (56%). Siswa kelas IV cukup terampil dalam menghitung pembagia n bilangan besar, pengurangan pecahan dan sangat terampil dalam menghitung penjumlahan bilangan besar, penjumlahan pecahan, desimal dan peren. Siswa kelas VI cukup terampil dalam menghitung perkalian, pembagian dan penarikan akar pada bilangan besar, penjumlahan dan pengurangan pada pecahan serta operasi campuran. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan berhitung merupakan kemampuan siswa yang meliputi ketepatan, ketelitian, kelancaran dan kebenaran dalam menyelesaikan perhitungan. Untuk mengetahui penguasaan operasi hitung siswa, maka dibuat tes tentang operasi hitung tersebut, untuk dikerjakan siswa. C. Menyelesaikan Soal Matematika Pada pengajaran matematika, pertanyaan yang dihadapkan kepada siswa siswi biasanya disebut soal. Soal-soal matematika dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: 1. Latihan yang diberikan waktu belajar matematika, adalah bersifat berlatih agar terampil atau sebagai aplikasi dari pengertian yang baru saja diajarkan. Latihan biasanya berlangsung dengan cara mengulang- ulang suatu hal yang diharapkan (Muhammad Ali, 1990: 102) 2. Soal dimana siswa tersebut harus menguasai hal- hal yang telah dipelajari sebelumnya yaitu mengenal pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman serta belum pernah menyelesaikan soal tersebut. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 12. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 12 Pemecaha n masalah adalah suatu kegiatan yang penting dan tepat didalam pelajaran matematika pada umumnya dan soal cerita matematika pada khususnya, karena tujuan belajar yang diperoleh dengan memecahkan masalah dan prosedur pemecahan masalah secara umum adalah sua tu hal yang penting yang dapat diterima oleh masyarakat. Pemecahan masalah yang bersifat matematika dapat menolong meningkatkan daya analitis dan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan berbagai macam bentuk soal yang dihadapi. Pemecahan masalah juga dapat menolong siswa mempelajari fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip matematika.Selama pemecahan masalah merupakan kegiatan yang menarik bagi siswa, maka hal ini dapat meningkatkan rangsangan untuk mempelajari matematika. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 13. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Wilayah Generalisasi Hasil penelitian ini digeneralisasikan pada siswa-siswa sekolah dasar di desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta. B. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD yang ada di desa Sriharjo yang terdiri dari lima SD yaitu : NO Nama SD Jumlah Siswa Kelas IV 1 SDN Tunggalan 29 2 SDN Gondosuli 35 3 SDN Ngrancah 17 4 SDN Sompok 24 5 SDN Kedong Miri 14 Jumlah 119 Penelitian mengambil populasi siswa kelas IV SD dengan alasan siswa sudah mempelajari operasi-operasi hitung sejak kelas I SD, yaitu operasi penjumlahan dan pengurangan dipelajari sejak kelas I, sedang perkalian dan pembagian mulai dipelajari / diperkenalkan pada siswa kelas II. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 14. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 14 Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling cara undian. Prosedur pengundiannya sebagai berikut : 1. Menyiapkan potongan kertas yang diberi kode seluruh SD yang ada yaitu : SDN Tunggalan SDN Gondosuli SDN Ngrancah SDN Sompok SDN Kedong Miri 2. Masing- masing potongan kertas digulung dan dimasukkan dalam kaleng lalu diundi 3. Mengambil gulungan kertas satu persatu sampai terambil dua gulungan kertas dan nama SD tersebut yang digunakan sebagai sampel penelitian. Dengan demikian seluruh kelas IV dari masing- masing SD mempunyai peluang sama menjadi sampel penelitian. TABEL 1. PERINCIAN SAMPEL PENELITIAN NO Nama SD Jumlah Siswa Kelas IV 1 SDN Gondosuli 35 2 SDN Ngrancah 17 Jumlah 52 Banyaknya anggota sampel sudah representatif untuk diambil sebagai sampel penelitian, karena menurut Suharsimi Arikunto(1996:120) Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 15. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 15 untuk populasi asli dalam skala besar (lebih dari 100) pengambilan sampel dapat diambil 10 % -15% atau 20%-25% atau lebih. Sutrisno Hadi (1982:73) menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada suatu ketetapan yang mutlak berapa persen smpel harus diambil dari populasi. C. Waktu dan Tempat Penelitian Hari : Selasa dan Rabu Tanggal : 6-7 April 2004 Pukul : 08.00 sampai selesai Tempat : SDN Gondosuli dan SDN Ngrancah di Desa Sriharjo Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta. D. Definisi operasioanal variabel penelitian Variabel pada penelitian ini adalah penguasaan operasi hitung. Adapun definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah: 1. Penguasaan operasi hitung siswa adalah: keterampilan siswa dalam melakukan perhitungan matematika dengan menggunakan operasi hitung yaitu operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-), operasi perkalian (x), dan operasi pembagian (÷). 2. Tingkat penguasaan operasi hitung siswa adalah: tinggi rendahnya keterampilan siswa dalam menggunakan operasi hitung , yang didapat dari skor tes yang diperoleh siswa dalam mengerjakan tes yang diberikan. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 16. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 16 E. Instrumen Penelitian Instrumen pada penelitian ini menggunakan tes penguasaan operasi hitung disusun berdasarkan kurikulum matematika SD kelas IV dan konsultasi pada pembimbing dan guru. Tes tersebut meliputi operasi penjumlahan (+), operasi pengurangan (-) , operasi perkalian (x), dan operasi pembagian (÷) dan kombinasi dari operasi hitung tersebut. Tes penguasaan operasi hitung tersebut berupa tes essay. Adapun kisi-kisi test tersebut sebagaimana tercantum dalam tabel 1.1 Tabel 1.1 No Materi Berhitung No Soal Tujuan 1 Operasi penjumlahan (+) 1 dan 2 Siswa dapat menjumlahkan dengan menyimpan dan tanpa menyimpan serta siswa memahami nilai tepat 2 Operasi pengurangan (-) 3 dan 4 Siswa dapat mengurangkan suatu bilangan dari bilangan yang mengandung nol maupun tidak, dengan meminjam dan tanpa meminjam, serta memahami nilai tepat 3 Operasi perkalian (x) 5 dan 6 Siswa dapat mengalikan bilangan yang terdiri dari Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 17. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 17 tiga angka yang mengandung nol ditengah maupun tidak dengan bilangan yang terdiri dari dua angka. 4 Operasi pembagian (÷) 7 dan 8 Siswa dapat membagi bilangan dengan bilangan lain dengan pembagian bersusun pendek 5 Kombinasi operasi 9 dan 10 Siswa memahami urutan berhitung pengerjaan hitungan campur- an F. Analisis Instrumen Hasil tes yang dikerjakan oleh siswa tersebut dihitung validitas dan reliabilitasnya. Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas adalah teknik korelasi product mo ment yang ditemukan oleh Pearson. Rumus korelasi produk moment: N∑ xy −(Σx ) (Σy ) r xy = (N∑ x − (Σx )) (N∑ y − (Σy ) ) 2 2 2 2 Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara varian x dan varian y ∑x = Jumlah skor butir ∑y = Jumlah skor total Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 18. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 18 ∑x2 = Jumlah kuadrat skor butir ∑y2 = Jumlah kuadrat skor total ∑xy = Jumlah perkalian antara x dan y Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya maka digunakan tabel r (kritik) yaitu: a) Jika r hitung > r tabel maka signifikan b) JIka r hitung < r tabel maka tidak signifikan Reliabilitias tes dalam penelitian ini dihitung dengan rumus alpha yang dikemukakan oleh Cron Back: Rumus Alpha: k  ∑S i 2 r11 = 1−  k −1  S 2t  Keterangan r11 = Koefisien reliabilitas k = banyaknya butir soal s2 i = Varian butir ke- i s2 t = Varian total. G. Tehnik Analisa Data Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu seberapa besar tingkat penguasaan operasi hitung dasar siswa dilakukan analisis diskriptif yakni dengan menghitung persentase skor yang diperoleh siswa dari semua butir soal yang memuat operasi hitung dasar. Adapun rumus Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 19. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 19 yang digunakan untuk menghitung persentase penguasaan operasi hitung dasar siswa adalah: a X= x100% b Keterangan X= persentase penguasaan operasi hitung a = jumlah skor total benar yang diperoleh dari semua butir soal yang memuat operasi hitung b = jumlah skor total butir soal yang memuat operasi hitung Selanjutnya untuk menerjemahkan nilai- nilai “X” digunakan kriteria menurut Suharsimi Arikunto (2001, 245) sebagai berikut. TABEL 1.2 KRITERIA PERSENTASE KEMAMPUAN SISWA Persentase (%) Kriteria 80 – 100 Sangat tinggi 66 – 79 Tinggi 56 – 65 Cukup 40 – 55 Rendah 30 – 39 Sangat rendah Pemberian skor antara 0-10 untuk setiap nomor soal. Untuk mengetahui kemampuan operasi hitung dasar siswa, maka dilakukan persentase penguasaan siswa pada masing- msing operasi hitung dasar, kemudian dibandingkan satu sama lain. Operasi hitung dasar yang paling sulit adalah yang persentasenya paling kecil. Perhitungan persentase semacam ini dilakukan pada kombinasi operasi hitung dasar. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com
  • 20. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com 20 DAFTAR PUSTAKA Sularti (2000) Suatu Studi tentang Pengajaran Terapan Matematika pada Siswa SLTP Negeri di Kodya Yogyakarta, UNY Kukuh (1999) Kesalahan-Kesalahan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas V SD Suci Tegal. SD Angsul I, SD Ampibi I dan SD Naslem III di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, FPMIPA UNY Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2001) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Sumekto (1993) Peningkatan Kemampuan Numerik dan Penalaran Sebagai Usaha Perbaikan Kualitas Pengajaran di SMP. Depdikbud (1993), GBPP Sekolah Dasar. Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com