SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Mata Kuliah Pemerintahan Daerah
Program Studi S2 Ilmu Administrasi UNRI
ARTI PERWAKILAN
Perwakilan diartikan sebagai hubungan di antara dua
pihak, yaitu wakil dengan terwakil di mana wakil
memegang kewenangan untuk melakukan berbagai
tindakan yang berkenaan dengan kesepakatan yang
dibuatnya dengan terwakil.
(Alfred de Garcia, dalam Arbi Sanit, Perwakilan
Politik di Indonesia, Jakarta, Rajawali, 1985 h.1)
INTENSITAS KETERWAKILAN
Perwakilan politik sebagai proses mewakili, di mana
wakil bertindak dalam rangka bereaksi kepada
kepentingan terwakil. Walau wakil bertindak secara
bebas tapi harus bijaksana dan penuh pertimbangan
serta tidak sekedar melayani…. Wakil bertindak
sedemikian rupa sehingga diantara dia dengan
terwakil tidak terjadi konflik dan jika terjadi,
penjelasan akan mampu meredakannya.
(Hanna Finkel Pitkin, dalam Arbi Sanit, ibid h.3)
PERKEMBANGAN KONSEP
Perkembangan konsep perwakilan politik di mulai sejak
jaman Yunani Kuno, kemudian menguat bersamaan
perkembangan parlemen di Inggris sejak Magna Carta
dikenal (1215) yang mengembangkan pemikiran bahwa
semua orang diwakili di parlemen dan penguasa
merupakan simbolik dari keseluruhan rakyat. Konsep
Laviatan (Hobes abad 16) mempengaruhi pandangan
bahwa wakil bebas dari terwakil. Besamaan dengan
semakin modern masyarakat seperti berkembangnya
parlemen dan pemilihan umum serta perkembangan ilmu
pengetahuan politik konsep perwakilan semakin kaya
dengan berbagai unsur dan pengertian seperti wakil,
terwakil, fokus perwakilan, posisi wakil, tanggapan dan
tanggung jawab wakil, dll.
TINGKAT KETERWAKILAN
Hubungan perwakilan politik dengan tingkat keterwakilan
melalui penggunaan metode pemusatan perhatian: (1)
Perhatian pada kelompok karena realitas masyarakat yang
plural atas dasar tradisi, ras, kedaerahan, agama, bahasa,
ekonomi dll. Wakil dapat memfokus pada aspirasi,
kepentingan atau opini satu atau beberapa kelompok; (2)
Perhatian pada partai yaitu memfokus pada aspirasi yang
berkembang dari partai. Ini menjadi mudah bagi wakil
karena sebagai balasan terhadap dukungan partai
terhadapnya yang sekaligus perhatian terhadap anggota
partai; (3) Fokus terhadap wilayah atau daerah yang
diwakili
KUALIFIKASI WAKIL
Kemampuan atau keahlian yang diperkirakan atau
diharapkan dapat dimanfaatkan untuk melayani tugas
perwakilan. Biasanya dikaitkan dengan pemilikan
sumberdaya yang pada dasarnya tidak bersifat
langsung. (1) Kualifikasi yang dapat diterima langsung
bahkan disyukuri oleh terwakil disebut
kepemimpinan tradisional.(2) Kualifikasi wakil
diseleksi melalui prosedur tertentu.
PROSEDUR U JADI WAKIL
Pemilihan umum dianggap sebagai tata cara yang
tepat menjadi wakil dalam kehidupan politik modern
karena cara ini memberikan peluang kepada anggota
masyarakat untuk menyusun wakil-wakil mereka
secara mandiri. Dua bentuk utama pemilihan umum
yaitu sistem pemilihan berimbang (multy member
constituency) dan sistem distrik (single member
constituency).
POSISI WAKIL
(1) Wakil merupakan mandat (teori mandat) melihat
bahwa wakil sebagai penerima mandat untuk
merealisasikan kekuasaan terwakil dalam kehidupan
politik.(2) wakil adalah bebas (teori kebebasan)
melihat bahwa wakil perlu merumuskan sikap dan
pandangan tentang masalah yang dihadapi tanpa
terikat secara ketat kepada terwakil.
TANGGAPAN WAKIL
 (1) tanggapan terhadap
kebijaksanaan (2) tanggapan
terhadap pelayanan (3) tanggapan
terhadap pengalokasian kebutuhan
publik (3) tanggapan terhadap
simbol-simbol.
BADAN PERWAKILAN RAKYAT

More Related Content

What's hot

Masyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalMasyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalDimas Ariyanto
 
Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)MY WORLD
 
Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukdinnianggra
 
8 pengertian-kebudayaan
8 pengertian-kebudayaan8 pengertian-kebudayaan
8 pengertian-kebudayaandesmasimamora
 
Ppt multikultural pertemuan ke iii
Ppt multikultural pertemuan ke iiiPpt multikultural pertemuan ke iii
Ppt multikultural pertemuan ke iiiRetno RhereYusdiani
 
Power point hakikat demokrasi
Power point hakikat demokrasiPower point hakikat demokrasi
Power point hakikat demokrasimu5t1k4
 
Rangkuman Politik
Rangkuman PolitikRangkuman Politik
Rangkuman PolitikDedew08
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...Eny Ardhika Putri
 
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningratsuryadi man ic
 
Masyarakat majemuk
Masyarakat majemukMasyarakat majemuk
Masyarakat majemukRatna Yunita
 
Masyarakat multikultural
Masyarakat multikulturalMasyarakat multikultural
Masyarakat multikulturaljust Aray
 
Peta konsep multikulturalisme
Peta konsep multikulturalisme Peta konsep multikulturalisme
Peta konsep multikulturalisme Nahdalia Andani
 

What's hot (20)

Budaya konteks multikultural
Budaya konteks multikulturalBudaya konteks multikultural
Budaya konteks multikultural
 
Masyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalMasyarakat Multikultural
Masyarakat Multikultural
 
Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)
 
Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemuk
 
8 pengertian-kebudayaan
8 pengertian-kebudayaan8 pengertian-kebudayaan
8 pengertian-kebudayaan
 
Multi kulturalisme
Multi kulturalismeMulti kulturalisme
Multi kulturalisme
 
Politik ppt
Politik pptPolitik ppt
Politik ppt
 
Masyarakat Majemuk
Masyarakat Majemuk Masyarakat Majemuk
Masyarakat Majemuk
 
Ppt multikultural pertemuan ke iii
Ppt multikultural pertemuan ke iiiPpt multikultural pertemuan ke iii
Ppt multikultural pertemuan ke iii
 
Power point hakikat demokrasi
Power point hakikat demokrasiPower point hakikat demokrasi
Power point hakikat demokrasi
 
Rangkuman Politik
Rangkuman PolitikRangkuman Politik
Rangkuman Politik
 
Politik rangkuman materi
Politik rangkuman materiPolitik rangkuman materi
Politik rangkuman materi
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
 
Definisi multikultural
Definisi multikulturalDefinisi multikultural
Definisi multikultural
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Masyarakat majemuk
Masyarakat majemukMasyarakat majemuk
Masyarakat majemuk
 
Masyarakat multikultural
Masyarakat multikulturalMasyarakat multikultural
Masyarakat multikultural
 
Peta konsep multikulturalisme
Peta konsep multikulturalisme Peta konsep multikulturalisme
Peta konsep multikulturalisme
 

Viewers also liked

4. manajemn manfaat rth
4. manajemn manfaat rth4. manajemn manfaat rth
4. manajemn manfaat rthtrio Saputra
 
Transformasi menuju netralitasasi dan profesionalisme birokrkasi
Transformasi menuju netralitasasi dan profesionalisme  birokrkasiTransformasi menuju netralitasasi dan profesionalisme  birokrkasi
Transformasi menuju netralitasasi dan profesionalisme birokrkasitrio Saputra
 
1mnj isyu strategis1
1mnj isyu strategis11mnj isyu strategis1
1mnj isyu strategis1trio Saputra
 
War aircraft
War aircraftWar aircraft
War aircraftronjon64
 
Perencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publikPerencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publiktrio Saputra
 
Keuangan negara kuliah 1
Keuangan negara kuliah 1Keuangan negara kuliah 1
Keuangan negara kuliah 1trio Saputra
 
Keuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerahKeuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerahtrio Saputra
 
Perencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publikPerencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publiktrio Saputra
 
9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakan9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakantrio Saputra
 
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governance
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governancePergeseran paradigma-adm-publik-ke-governance
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governancetrio Saputra
 
Kerangka kerja demokrasi
Kerangka kerja demokrasiKerangka kerja demokrasi
Kerangka kerja demokrasitrio Saputra
 
Perencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publikPerencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publiktrio Saputra
 
2mnj isyu strategis2
2mnj isyu strategis22mnj isyu strategis2
2mnj isyu strategis2trio Saputra
 
3konsep dasar manaj. keruangan
3konsep dasar manaj. keruangan3konsep dasar manaj. keruangan
3konsep dasar manaj. keruangantrio Saputra
 

Viewers also liked (18)

4. manajemn manfaat rth
4. manajemn manfaat rth4. manajemn manfaat rth
4. manajemn manfaat rth
 
Dimensi kebpub
Dimensi kebpubDimensi kebpub
Dimensi kebpub
 
Transformasi menuju netralitasasi dan profesionalisme birokrkasi
Transformasi menuju netralitasasi dan profesionalisme  birokrkasiTransformasi menuju netralitasasi dan profesionalisme  birokrkasi
Transformasi menuju netralitasasi dan profesionalisme birokrkasi
 
1mnj isyu strategis1
1mnj isyu strategis11mnj isyu strategis1
1mnj isyu strategis1
 
War aircraft
War aircraftWar aircraft
War aircraft
 
Perencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publikPerencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publik
 
Keuangan negara kuliah 1
Keuangan negara kuliah 1Keuangan negara kuliah 1
Keuangan negara kuliah 1
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
Keuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerahKeuangan negara dan daerah
Keuangan negara dan daerah
 
Perencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publikPerencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publik
 
9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakan9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakan
 
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governance
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governancePergeseran paradigma-adm-publik-ke-governance
Pergeseran paradigma-adm-publik-ke-governance
 
Kerangka kerja demokrasi
Kerangka kerja demokrasiKerangka kerja demokrasi
Kerangka kerja demokrasi
 
Tipologi pemlok
Tipologi pemlokTipologi pemlok
Tipologi pemlok
 
Perencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publikPerencanaan dalam organisasi publik
Perencanaan dalam organisasi publik
 
Pub exp
Pub expPub exp
Pub exp
 
2mnj isyu strategis2
2mnj isyu strategis22mnj isyu strategis2
2mnj isyu strategis2
 
3konsep dasar manaj. keruangan
3konsep dasar manaj. keruangan3konsep dasar manaj. keruangan
3konsep dasar manaj. keruangan
 

Similar to Mata Kuliah Pemerintahan Daerah

Bab vi nilai filosofis sila iv
Bab vi nilai filosofis sila ivBab vi nilai filosofis sila iv
Bab vi nilai filosofis sila ivfanny oktaviani
 
Warga Negara dan Politik
Warga Negara dan PolitikWarga Negara dan Politik
Warga Negara dan PolitikFathur Green
 
uts tik ahnanto
uts tik ahnantouts tik ahnanto
uts tik ahnantoahnanto
 
Politikdanstrateginasional 130617055951-phpapp01
Politikdanstrateginasional 130617055951-phpapp01Politikdanstrateginasional 130617055951-phpapp01
Politikdanstrateginasional 130617055951-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Presentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikPresentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikMaeko Kaoin
 
Tugas politik_transaksional_di_lembaga_legislatif
Tugas  politik_transaksional_di_lembaga_legislatifTugas  politik_transaksional_di_lembaga_legislatif
Tugas politik_transaksional_di_lembaga_legislatifDanny Ardiyansyah
 
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.pptFahrul63
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaChe Bintank
 
Sap 2-rasional,tujuan, dan nilai des
Sap 2-rasional,tujuan, dan nilai desSap 2-rasional,tujuan, dan nilai des
Sap 2-rasional,tujuan, dan nilai destrio Saputra
 
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politikwah yuni
 

Similar to Mata Kuliah Pemerintahan Daerah (20)

Power point pkn
Power point pknPower point pkn
Power point pkn
 
aseng numpang
aseng numpangaseng numpang
aseng numpang
 
Bab vi nilai filosofis sila iv
Bab vi nilai filosofis sila ivBab vi nilai filosofis sila iv
Bab vi nilai filosofis sila iv
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 
12127474.ppt
12127474.ppt12127474.ppt
12127474.ppt
 
Warga Negara dan Politik
Warga Negara dan PolitikWarga Negara dan Politik
Warga Negara dan Politik
 
UTS TIK
UTS TIKUTS TIK
UTS TIK
 
uts tik ahnanto
uts tik ahnantouts tik ahnanto
uts tik ahnanto
 
Politikdanstrateginasional 130617055951-phpapp01
Politikdanstrateginasional 130617055951-phpapp01Politikdanstrateginasional 130617055951-phpapp01
Politikdanstrateginasional 130617055951-phpapp01
 
Presentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikPresentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politik
 
Politik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasionalPolitik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasional
 
Tugas politik_transaksional_di_lembaga_legislatif
Tugas  politik_transaksional_di_lembaga_legislatifTugas  politik_transaksional_di_lembaga_legislatif
Tugas politik_transaksional_di_lembaga_legislatif
 
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Sap 2-rasional,tujuan, dan nilai des
Sap 2-rasional,tujuan, dan nilai desSap 2-rasional,tujuan, dan nilai des
Sap 2-rasional,tujuan, dan nilai des
 
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politik
 
60767626 budaya-politik
60767626 budaya-politik60767626 budaya-politik
60767626 budaya-politik
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Budaya pPolitik
Budaya pPolitikBudaya pPolitik
Budaya pPolitik
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Mata Kuliah Pemerintahan Daerah

  • 1. Mata Kuliah Pemerintahan Daerah Program Studi S2 Ilmu Administrasi UNRI
  • 2. ARTI PERWAKILAN Perwakilan diartikan sebagai hubungan di antara dua pihak, yaitu wakil dengan terwakil di mana wakil memegang kewenangan untuk melakukan berbagai tindakan yang berkenaan dengan kesepakatan yang dibuatnya dengan terwakil. (Alfred de Garcia, dalam Arbi Sanit, Perwakilan Politik di Indonesia, Jakarta, Rajawali, 1985 h.1)
  • 3. INTENSITAS KETERWAKILAN Perwakilan politik sebagai proses mewakili, di mana wakil bertindak dalam rangka bereaksi kepada kepentingan terwakil. Walau wakil bertindak secara bebas tapi harus bijaksana dan penuh pertimbangan serta tidak sekedar melayani…. Wakil bertindak sedemikian rupa sehingga diantara dia dengan terwakil tidak terjadi konflik dan jika terjadi, penjelasan akan mampu meredakannya. (Hanna Finkel Pitkin, dalam Arbi Sanit, ibid h.3)
  • 4. PERKEMBANGAN KONSEP Perkembangan konsep perwakilan politik di mulai sejak jaman Yunani Kuno, kemudian menguat bersamaan perkembangan parlemen di Inggris sejak Magna Carta dikenal (1215) yang mengembangkan pemikiran bahwa semua orang diwakili di parlemen dan penguasa merupakan simbolik dari keseluruhan rakyat. Konsep Laviatan (Hobes abad 16) mempengaruhi pandangan bahwa wakil bebas dari terwakil. Besamaan dengan semakin modern masyarakat seperti berkembangnya parlemen dan pemilihan umum serta perkembangan ilmu pengetahuan politik konsep perwakilan semakin kaya dengan berbagai unsur dan pengertian seperti wakil, terwakil, fokus perwakilan, posisi wakil, tanggapan dan tanggung jawab wakil, dll.
  • 5. TINGKAT KETERWAKILAN Hubungan perwakilan politik dengan tingkat keterwakilan melalui penggunaan metode pemusatan perhatian: (1) Perhatian pada kelompok karena realitas masyarakat yang plural atas dasar tradisi, ras, kedaerahan, agama, bahasa, ekonomi dll. Wakil dapat memfokus pada aspirasi, kepentingan atau opini satu atau beberapa kelompok; (2) Perhatian pada partai yaitu memfokus pada aspirasi yang berkembang dari partai. Ini menjadi mudah bagi wakil karena sebagai balasan terhadap dukungan partai terhadapnya yang sekaligus perhatian terhadap anggota partai; (3) Fokus terhadap wilayah atau daerah yang diwakili
  • 6. KUALIFIKASI WAKIL Kemampuan atau keahlian yang diperkirakan atau diharapkan dapat dimanfaatkan untuk melayani tugas perwakilan. Biasanya dikaitkan dengan pemilikan sumberdaya yang pada dasarnya tidak bersifat langsung. (1) Kualifikasi yang dapat diterima langsung bahkan disyukuri oleh terwakil disebut kepemimpinan tradisional.(2) Kualifikasi wakil diseleksi melalui prosedur tertentu.
  • 7. PROSEDUR U JADI WAKIL Pemilihan umum dianggap sebagai tata cara yang tepat menjadi wakil dalam kehidupan politik modern karena cara ini memberikan peluang kepada anggota masyarakat untuk menyusun wakil-wakil mereka secara mandiri. Dua bentuk utama pemilihan umum yaitu sistem pemilihan berimbang (multy member constituency) dan sistem distrik (single member constituency).
  • 8. POSISI WAKIL (1) Wakil merupakan mandat (teori mandat) melihat bahwa wakil sebagai penerima mandat untuk merealisasikan kekuasaan terwakil dalam kehidupan politik.(2) wakil adalah bebas (teori kebebasan) melihat bahwa wakil perlu merumuskan sikap dan pandangan tentang masalah yang dihadapi tanpa terikat secara ketat kepada terwakil.
  • 9. TANGGAPAN WAKIL  (1) tanggapan terhadap kebijaksanaan (2) tanggapan terhadap pelayanan (3) tanggapan terhadap pengalokasian kebutuhan publik (3) tanggapan terhadap simbol-simbol.