Dokumen tersebut membahas manasik kesehatan haji di Indonesia, Arab Saudi, dan pasca kepulangan, mulai dari dasar hukum, nomenklatur kesehatan haji, protokol kesehatan selama perjalanan, sebelum ibadah haji, saat ibadah haji, dan bagi jemaah risiko tinggi."
2. 1. Dasar hukum
1. Undang-undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah;
2. Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia;
3. Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional;
4. Undang-undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Ibadah Haji;
5. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
6. Undang-undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial;
7. Undang-undang Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa;
8. Undang-undang No. 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
9. Permenkes Nomor 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji;
10. Permenkes Nomor 62 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Haji.
11. Surat Edaran Dirjen PHU Kementerian Agama Nomor 4001 tahun 2018
12. Permenkes Nomor 9 tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Kesehatan Haji di Arab Saudi
3.
4. Nomenklatur
Istithaah
Kesehatan
Memenuhi syarat istithaah
kesehatan jemaah haji;
Memenuhi syarat istithaah
kesehatan jemaah haji dengan
pendampingan;
Tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan jemaah
haji sementara;
Tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan jemaah
haji.
5. 1. Bawa alat
pelindung diri yang
telah dibagikan di
embarkasi.
2. Tertib pada saat
naik bus dan hindari
berdesak desakan.
3. Duduk sesuai
dengan kursi yang
sudah ditentukan.
4. Bawa air minum
selama perjalanan.
1. Minum air yang cukup.
2. Menggunakan selimut dan
kaos kaki.
3. Menggunakan pelembab kulit
dan bibir.
4. Lakukan peregangan tubuh di
dalam pesawat setiap 3 jam.
5. Jika memungkinkan berjalan
untuk menggerakan otot kaki.
6. Tidak menahan buang air
kecil/besar.
7. Menghubungi petugas
kesehatan jika merasa sakit.
1. Hipoksia
2. Deep Vein
Thrombosis (DVT)
3. Jet Lag
4. Nyeri pada
telinga
5. Mabuk
perjalanan udara
(Air Motion
Sickness)
6. Dehidrasi
1.Antri dan hindari berdesak
desakan ketika akan naik bus.
2.Jemaah duduk sesuai dengan
kursi yang sudah ditentukan.
3.Bagi jemaah haji Gelombang
II yang akan melaksanakan
umrah, agar senantiasa
mematuhi arahan petugas.
4.Menghubungi petugas
kesehatan jika terjadi
gangguan kesehatan.
1. Manasik Kesehatan Haji Selama Perjalanan
6. 2. Manasik Kesehatan Haji Sebelum Ibadah Haji
• Jaga kesehatan dan
kebersihan diri dan
lingkungan.
• Konsumsi makanan yang
sudah disediakan tepat
waktu
• Istirahat yang cukup, tidur
minimal 6 – 8 jam sehari.
• Minum air putih 5 – 6 botol
@600mL sehari.
Perhatikan kecukupan
cairan dengan cara melihat
warna urin.
• Pastikan dalam kondisi
sehat saat akan
melaksanakan ibadah.
• Bawa peralatan ibadah
sendiri.
• Ibadah sesuai
kemampuan, jangan
kelelahan.
• Pakai alat pelindung diri
(seperti masker,
payung, kacamata) agar
terhindar dari paparan
panas matahari dan
debu.
• Membawa dan
memakai alat
pelindung diri seperti
masker, payung,
botol semprotan
wajah, dan
kacamata.
• Membawa air minum
dan makanan ringan.
Hotel Masjid Saat Ziarah
7. 3. Manasik Kesehatan Haji Saat Ibadah Haji
(Arab Saudi)
1. Ihram 2. Tawaf 3. Saí
4.
Tahalul
5.
Wukuf
6. Mabit di
Muzdalifah
7. Mabit
di Mina
8.
Melontar
Jumrah
9. Tawaf
Ifadhah
10.
Tawaf
Wada’
8. Action or commitment
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Demensia
1. Beribadah sesuai kemampuan dan
jangan memaksakan diri.
2. Selalu didampingi baik oleh rombongan
ataupun pendamping.
3. Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap
jam agar tidak dehidrasi.
4. Istirahat cukup (6-8 jam sehari).
5. Pendamping/rombongan mengawasi
jemaah haji dengan demensia dalam
aktivitas sehari-hari.
6. Minum obat sesuai anjuran.
1. Jemaah haji Lanjut Usia (Lansia)
9. 4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Inkotinensia
Urine
1. Jemaah haji Lanjut Usia (Lansia)
1. Jangan menahan kencing. Minta
bantuan petugas untuk mendampingi
saat ke toilet. Cuci tangan pakai sabun
setelah menggunakan toilet.
1. Pakai popok dewasa selama di pesawat
dan saat ibadah di masjid.
1. Bawa kantong urin, bila tidak ada
segera hubungi petugas kesehatan
agar disediakan
10. Action or commitment
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Diabetes
Melitus
1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam);
2. Hindari untuk memaksakan diri jika merasa lelah;
3. Konsumsi makanan yang disediakan tepat waktu;
4. Bawa makanan ringan seperti permen gula atau
kurma;
5. Minum obat teratur sesuai anjuran. Selalu membawa
obat saat keluar dari hotel;
6. Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin dengan
petugas kloter atau secara mandiri (1-2 kali dalam
seminggu);
7. Minum air putih 5-6 botol @600mL per hari;
8. Pastikan untuk mencuci dan mengeringkan kaki setiap
hari dan rajin membersihkan luka (jika ada);
9. Selalu memakai alas kaki yang nyaman;
10. Gunakan pelembab kulit.
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
11. 4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Hipertensi
1. Minum obat teratur sesuai anjuran;
2. Makan makanan gizi seimbang dan hindari
kafein dan minuman bersoda;
3. Istirahat dan tidur cukup 6-8 jam sehari;
4. Minum air putih 1 gelas (200 mL) tiap jam;
5. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara
rutin dengan petugas kloter (tiga kali dalam
seminggu);
6. Hindari kelelahan terutama saat beribadah.
Jangan memaksakan diri;
7. Kelola stres dengan baik.
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
13. Action or commitment
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Penyakit
Jantung
Koroner
1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam sehari);
2. Batasi aktivitas fisik untuk menghindari
kelelahan;
3. Kontrol kondisi kesehatan seperti tekanan darah
dan gula darah dengan petugas kloter (1-3 kali
dalam seminggu);
4. Apabila jemaah merasakan lelah, sulit tidur di
malam hari, atau mengalami sesak napas saat
berjalan/beraktivitas maka segera istirahat dan
hubungi tenaga medis;
5. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti
kursi roda atau skuter elektrik saat beribadah
dengan aktivitas fisik yang berat seperti tawaf,
sai, dan lontar jamrah
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
14. PERTOLONGAN PERTAMA PJK:
• Posisikan setengah duduk (tubuh bagian
atas lebih tinggi 20 - 30 derajat) dan segera
membawa ke rumah sakit
• Tenangkan penderita
• Berikan obat golongan nitrat (seperti
Isosorbid dinitrat, cedocard, nitral atau
farsorbid) di bawah lidah. Dapat diberikan
beberapa kali hingga penderita mendapat
pertolongan di rumah sakit
16. 4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Penyakit
Paru
Kronik
1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam sehari);
2. Sering minum air putih minimal 1 gelas (200 mL) tiap
jam;
3. Jauhi polutan seperti asap rokok, debu, atau bulu
binatang;
4. Berhenti merokok;
5. Pakai masker setiap keluar ruangan dan menjaga jarak
dengan orang yang sakit batuk/pilek;
6. Kontrol kondisi kesehatan berkala seperti tekanan darah
dan saturasi oksigen dengan petugas kloter (tiga kali
dalam seminggu);
7. Lakukan latihan pernapasan pursed lips dan diafragma;
8. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti kursi roda
atau skuter elektrik saat beribadah dengan aktivitas fisik
yang berat seperti thawaf, sai, dan lontar jamrah.
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
18. Apa Saja Gejala
Stres??
Apa Itu Stres??
Gangguan Psikis seperti
mudah cemas, mudah
emosi, depresi
Gangguan Fisik seperti
sakit kepala, sulit tidur,
sulit konsentrasi, mual,
sesak nafas
Reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional apabila ada perubahan
dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri (Kemenkes
RI)
20. Gangguan Kesehatan Mental Yang Sering
Menimpa Jemaah Haji
Stres Depresi
gangguan suasana
hati (mood) yang
ditandai dengan
perasaan sedih
yang mendalam
dan rasa tidak
peduli
Delirium
Kesulitan dalam berpikir,
mengingat, berkonsentrasi, tidur
dan berkurangnya kesadaran
terhadap lingkungan sekitar yang
disebabkan perubahan yang cepat
dalam fungsi otak yang terjadi
bersamaan dengan penyakit mental
atau fisik.
Demens
ia
Kondisi penurunan daya ingat dan
cara berpikir, yang berdampak
pada gaya hidup, kemampuan
bersosialisasi, hingga aktivitas
sehari-hari. Sebagian besar
penderita adalah Jemaah haji
lanjut usia.
Stres dapat dipicu
oleh Berbagai
Faktor seperti
lingkungan dan
kondisi lainnya
21. Pemicu Stres Pada Jemaah Haji
Orang
Baru
Bertemu dengan orang baru dari
berbagai daerah/negara dengan
karakter yang berbeda-beda
Dehidra
si
Dehidrasi pemicu
terbesar stress di Arab
Saudi
Lingkungan dan
Cuaca
Perbedaan lingkungan dan
Cuaca yang mencolok dan
jarak hotel yang jauh dapat
memicu stress
Masa
Tunggu
Masa tunggu yang lama
membuat cemas dan
ragu
Kesehata
n
Khawatir penyakit
kambuh di Arab Saudi
Keluarg
a
Berpisah dengan
Keluarga dalam waktu
cukup lama
22. Sikap Mental Positif Mencegah Stres di Arab
Saudi
Fokus pada
Ibadah Inti
Mempersiapkan fisik dan mental
untuk menjalankan ritual Haji
sesuai syariat
Hindari Aktivitas Fisik
yang Berlebihan
Membatasi kegiatan fisik yang berlebihan yang
dapat menyebabkan kelelahan
Berbagi
Membantu orang lain yang
membutuhkan
Hindari Berfikir
Negatif
Berpikir negatif akan menambah
beban pikiran
Memiliki Teman
Cerita
Bercerita dengan teman yang
dapat dipercaya tentang masalah
yang dihadapi
Konsulta
si
Konsultasi dengan tenaga
kesehatan apabila merasakan
gejala stress
23. Cara Mengelola Stres Pada Jemaah Haji
Berdzikir dan
Berdoa
Berdzikir dan
Berdoa dapat
menenangkan hati
dan pikiran
Pola Hidup
Sehat
Terapkan pola hidup
sehat seperti tidak
merokok, PHBS,
makan makanan
bergizi
Istirahat
Istirahat yang cukup
dapat membantu
mengurangi stres
Aktivitas
Fisik
Beraktivitas fisik atau
berolahraga ringan
dapat mencegah
stres
Dan jangan Lupa
Minum Air
Sesuai Anjuran
25. PROKES SEBELUM
KEBERANGKATAN
Sudah divaksinasi COVID-19 dosis lengkap
Menjalani karantina kesehatan di Asrama haji
minimal 1 x 24 jam
Sudah divaksinasi meningitis
Mengikuti kebijakan Pemerintah Indonesia di Arab Saudi
26. Vaksinasi Wajib
Vaksinasi Meningitis
Meningokokus
Vaksinasi COVID-19
• Dilaksanakan paling
lambat 2 minggu
sebelum keberangkatan,
karena antibodi akan
terbentuk oleh tubuh
setelah 14 hari
penyuntikan vaksin
meningitis.
•Vaksinasi COVID-19
dilakukan dengan rentang
waktu 1 bulan
setelah/sebelum Vaksinasi
Meningitis Meningokokus
atau sebaliknya.
30. 30
INDIKATOR
PHBS
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
CUKUP MAKAN BUAH DAN SAYUR
BERAKTIVITAS FISIK 30 mt/HARI
PENGGUNAAN TOILET SEHAT
TIDAK MEROKOK
BUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA
MENJAGA PROTOKOL KESEHATAN
31. Mengontrol Penyakit Penyerta Pada Jemaah Haji Dengan
Pembatasan Asupan Gula, Garam Dan Lemak
Batasi Asupan Gula < 4 sendok teh perhari.
Seorang Diabetisi, Konsumsi Gula Hanya Dibolehkan
Sebagai Bumbu
Batasi Asupan Garam 1 sendok teh perhari.
Untuk seorang Penderita Hipertensi tidak
dibolehkan lagi mengonsumsi semua Makanan dan
Minuman Olahan yang tinggi Natrium.
Batasi Asupan Lemak/minyak maksimal 5 sendok
teh
Untuk Penderita Penyakit Jantung Koroner tidak
dibolehkan lagi mengonsumsi makanan yang diolah
dengan cara digoreng.
Sumber: Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA)
32. Here is where your presentation begins
PESAN GIZI di
Perjalanan
• Hindari kopi, teh, dan minuman bersoda.
• Minum air putih minimal 200 ml per jam (1
gelas per jam.
• Membatasi konsumsi makanan atau
minuman yang banyak menghasilkan gas
sebelum atau selama penerbangan, seperti
sayur kol, ubi, durian, minuman bersoda/soft
drink, makanan berlemak tinggi dan pedas.
33. Here is where your presentation begins
Pesan Gizi Selama di Arab Saudi
• Konsumsi makanan tepat waktu
• Perhatikan label kemasan pada kotak makanan
• Minum air putih 5 – 6 botol @ 600 ml sehari. Setelah
aktivitas di luar hotel, minum 1 botol @ 600 ml yang telah
dicampur dengan 1 sachet oralit.
• Minum air zamzam dan konsumsi makanan ringan seperti
kurma atau roti untuk menambah energi.
• Hindari makanan/ minuman yang mengandung kafein,
minuman bersoda dan gula tinggi seperti kue manis,
biscuit sirup, dan lainnya.
• Membawa makanan ringan seperti permen gula atau
kurma saat beraktivitas berat dan konsumi jika mengalami
gejala hipoglikemi, seperti lemas, pusing, mual, dan
keringat dingin.
34. Masalah yang sering terjadi terkait gizi di Arab Saudi
dan Pencegahannya
Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap jam agar tidak
dehidrasi.
Membawa makanan ringan seperti permen gula atau
kurma saat beraktivitas berat dan konsumi jika
mengalami gejala hipoglikemi
Minum air zamzam dan konsumsi makanan ringan
seperti kurma atau roti untuk menambah energi.
Konsultasi dengan dokter TKH dan ahli gizi (PPIH
Arab Saudi)
Sesegera mungkin konsumsi makanan yang telah
diberikan, periksa tanggal dan jam kadaluarsa.
• Dehidrasi
• Hypoglikemi
• Kelelahan
• Kurang nafsu makan
• Keracunan makanan
1
2
3
5
6
36. KONDISI / PENYAKIT YANG PERLU PENILAIAN MEDIK
1. PENYAKIT YANG DIPERBERAT DENGAN PERJALANAN UDARA
( Penyakit Jantung,THT, dll)
2. PENYAKIT MENULAR ( COVID 19, TB Paru , Cacar, dll)
3. PENDERITA YANG MENGGANGGU PENUMPANG LAIN (Penderita
Penyakit Kejiwaan, gangguan perilaku, dll)
4. KONDISI YANG MEMERLUKAN PENILAIAN MEDIK KHUSUS
( Kehamilan, Geriatri, dll)
IATA Medical Manual edisi 12
40. Gejala hipoksia sering tidak disadari, onset
timbul perlahan pada ketinggian di atas
10.000 kaki.
Penyebab:
a. Penambahan ketinggian tanpa
penambahan oksigen yang
mencukupi, kegagalan alat bantu napas
atau penurunan tekanan
kabin pesawat secara t iba- t iba.
b. Kondisi yang mengganggu
kemampuan darah untuk membawa
oksigen dapat menyebabkan hipoksia (
misal: anemia, PPOK,
PJK dll).
Penanganan hipoksia dilakukan
dengan pemberian
oksigen tambahan.
H ipok sia
41. Deep vein thrombosis adalah terjadinya pembekuan darah di
pembuluh darah balik (vena) dalam, biasanya terjadi di daerah tungkai.
(Deep Vein Thrombosis)
Panduan Sehat Penumpang Pesawat Udara
42.
43.
44. Minum 200 mL/jam
Gunakan pelembab
Tidak menahan kencing
• Kadar kelembaban di
dalam kabin rendah
(< 20%)
45. HIPOTERMIA
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis
hingga di bawah 35oC.
•Berada di tempat dingin dalam waktu yang lama (8-10 jam)
•Mengenakan pakaian yang terbuka & kurang tebal
•Aktivitas tubuh yang minimal
Penyebab
Suhu udara turun −1,98 °C
setiap naik ketinggian 1000 kaki
dari permukaan air laut
46. PENANGANAN
Gunakan baju tebal & tertutup
(ditambah jaket / selimut)
Minum air minum hangat (wedang
jahe,dll)
Lakukan senam peregangan tiap 2
jam sekali
Tutup panel ac pesawat di atas kursi
Jemaah
Oleskan Balsam / minyak kayu putih
47. Batasi konsumsi makanan
atau minuman yang
banyak menghasilkan gas
sebelum atau selama
penerbangan
B
Longgarkan sabuk pengaman
yang dipakai
C
Meminum obat anti mabuk
seperti Dimenhydrinate
A
D
48. • Nyeri pada telinga terjadi pada saat awal
terbang dan mendarat
• Nyeri dapat diatasi dengan gerakan
menelan, mengunyah atau menguap
• Bila masih belum membaik, maka
Manuver Valsava dapat dilakukan.
• Pada jemaah dengan infeksi telinga,
hidung atau sinus yang ringan, perlu
diberikan dekongestan untuk
mengurangi edema mukosa.
Perut Kembung
• Hindari makanan dan minuman
yang mengandung gas sebelum
terbang
• Riwayat dyspepsia, perlu disiapkan
antasida
Nyeri pada telinga
49. Gunakan manuver Toynbee untuk
melegakan telinga.
• Manuver ini dapat membantu melegakan
tekanan di telinga tengah dan
menghilangkan sumbatan yang membuat
Anda merasa tidak nyaman.
• Minumlah seteguk air, tetapi jangan
langsung ditelan.
• Tutup mulut Anda dan gunakan jari
tangan untuk menutup lubang hidung.
Setelah itu, telan air yang ada di dalam
mulut. Anda boleh mengulangi manuver ini
maksimal 5 kali.
Gunakan manuver valsalva untuk melepaskan
tekanan pada telinga.
• Tutup kedua lubang hidung dan mulut Anda.
• Hembuskan napas perlahan dengan mencoba
mengeluarkannya dari hidung.
• Jangan mengembuskan udara terlalu kuat karena
bisa merusak gendang telinga. Anda mungkin bisa
mendengar suara letupan kecil saat tekanan pada
telinga terlepas, tetapi seharusnya tidak merasa
nyeri.
Penanganan Trapped Gas
50. NOMOR KURSI
74
L
16
2
R
Nomor Kursi:
• WARNA BIRU untuk lorong
(aisle) KIRI pesawat.
• WARNA MERAH untuk
lorong (aisle) KANAN
pesawat.
Nomor Tempat Duduk (Seat
Number) khusus penerbangan
Haji terdapat pada sisi sebelah
dalam pegangan kursi.
Jamaah dimohon untuk
memperhatikan Nomor Seat
yang telah diberikan pihak
Saudi Arabian Airlines
51. PENGGUNAAN TOMBOL KURSI
PESAWAT
Tombol pemanggil awak kabin.
Bila dalam perjalanan merasa dingin
dapat meminta “Selimut“ kepada
awak kabin.
Tombol Pengatur saluran dan
volume suara hiburan dalam
pesawat.
Tombol Pengatur sandaran kursi
pesawat.
52. PENGGUNAAN SABUK PENGAMAN
Sabuk Pengaman adalah mutlak harus digunakan sebelum dan
selama penerbangan haji. Penggunaan sabuk pengaman akan
diperagakan melalui film yang akan diputar sebelum lepas landas
atau akan diperagakan oleh awak kabin.
53. PENGGUNAAN TOILET
Pada pintu depan toilet terdapat
petunjuk toilet sedang dipakai atau
dalam keadaan kosong
Untuk mengunci, tuas geser ke
kanan dan membuka geser ke kiri.
Tuas untuk menggantung pakaian
Didalam toilet tidak diperkenankan
untuk merokok karena disisi atas
ada detektor asap yang akan
menyala otomatis.
54. PENGGUNAAN TOILET
Wadah cuci tangan :
Tekan warna BIRU untuk
air dingin dan warna
MERAH untuk air panas
Tidak ada gayung/ember.
Gelas untuk berkumur
Tuas pembilas toilet :
Tekan ke bawah agar air
mengalir dan Tissue untuk
pembersih.
Dilarang untuk buang air kecil
dilantai toilet karena akan
menggenang membasahi
karpet
56. Latar Belakang
Suhu di Arab Saudi (Makkah)
• Musim Panas, berlangsung pada Mei s/d
Oktober (39 C - 42 C), Terpanas Juli, 42 C.
• Musim Dingin, berlangsung pada
Desember – Februari (16 C - 29 C)
• Suhu extrem : Suhu di atas 42 C dan
dibawa 16 C.
•Timbulnya kasus Kelelahan & Heat Stroke
•Penyakit Bawaan Seperti Asma bisa
Kambuh.
1 Juni 2021
58. 1.Heat Stroke
Kondisi ketika tubuh mengalami
peningkatan suhu secara drastis
hingga mencapai 40 derajat
Celcius atau bahkan lebih
59. Peningkatan suhu tubuh hingga suhu 40
derajat Celsius atau lebih.
Pusing.
Sakit
kepala.
Kulit memerah dan mengering.
Tidak berkeringat walau suhu tubuh sedang
tinggi. Mual dan muntah.
Kelemahan otot dan kram.
Jantung berdebar kencang.
Perubahan perilaku, seperti kebingungan,
linglung, gelisah, dan cepat marah.
Kejang.
Pingsan.
G E J A L A
60. Pakai pakaian yang
nyaman
Hindari memakai
pakaian berlapis
Pakai pakaian longgar
berbahan katun
Hindari terkena sinar
matahari langsung
• Gunakan
payung/topi serta
krim pelindung kulit
• Atur waktu
beraktivitas di luar
(lebih baik
pagi/sore) dan
batasi aktifitas fisik
Gunakan
semprotan air
Gunakan
semprotan air
pada bagian tubuh
yang terkena sinar
matahari
langsung seperti
muka dan tangan
Minum air
Minumlah air
sesering mungkin,
jangan menunggu
haus
Pencegahan Heat Stroke
61. P E R H A T I K A N K E C U K U P A N C A I R A N D E N G A N C A R A
M E L I H A T W A R N A U R I N .
Setelah aktivitas diluar hotel,
minum 1 botol @600mL yang telah dicampur 1
sachet oralit
INDARI PAPARAN LANGSUNG DENGAN
SINAR MATAHARI
Pakai topi, payung, dan sunscreen saat di
luar ruangan
HINDARI KELELAHAN
Hindari aktivitas yang tidak berhubungan dengan
rangkaian ibadah terutama di udara terbuka
karena cuaca panas karena akan lebih mudah
mengalami kelelahan.
KONSUMSI SAYURAN DAN BUAH
Konsumsi sayur dan buah yang banyak
mengandung air
MINUM AIR PUTIH 5 – 6 BOTOL
@600ML SEHARI.
2. Dehidrasi
62. • Udara panas, kering, berdebu
rentan menyebabkan gangguan
pernapasan.
• Aktivitas di luar ruangan
(Wukuf, Mabit di Muzdalifah
dilakukan di lapangan terbuka)
sehingga terpapar dengan
udara luar dan debu
• Cuaca yang ekstrem disertai
aktivitas fisik yang berat dapat
menyebabkan eksaserbasi
penyakit paru kronik
63. !
Jauhi polutan seperti asap
rokok,debu,atau bulu binatang
!
Gunakan masker terutama
ketika berada di luar masjid dan
pondokan/hotel.
! Berhenti merokok
!
Lakukan latihan pernapasan
pursed lips dan diafragma rutin
di hotel terutama bagi PPOK
!
Pakai masker setiap keluar
ruangan dan menjaga jarak
dengan orang yang sakit
batuk/pilek
!
Minum air putih 5- 6 botol
@60 0 mL per hari
!
Jika sakit segera hubungi
tenaga kesehatan kloter
Universitas Pandawa | Fakultas Ekonomi Humaniora
| Jurusan Busana, Tekstil, dan Desain Interior
Pencegahan:
64. 1.Letakkan satu tangan di atas perut dan satu tangan
lainnya di dada atas.
2.Fokuskan pernapasan di perut.
3.Saat tarik napas, posisi tangan di perut harus terangkat.
4. Saat buang napas, posisi ketinggian tangan di perut harus
lebih rendah.
1. Tarik napas dengan menggunakan hidung.
2. Embuskan napas pelan-pelan melalui bibir yang
mengerucut atau terbuka sangat kecil. Keluarkan napas
selambat mungkin, lebih lama dari saat menarik napas.
3. Lakukan latihan ini dua sampai tiga kali sehari selama
lima sampai sepuluh menit. Pertama lakukan dalam
posisi tidur terlentang, kemudian duduk, selanjutnya
berdiri. Latihan ini dapat digunakan pada saat
kapanpun.
Pernapasan Diafragma (Pernapasan Perut)
Pernapasan Pursed-lips
65. 4. Kaki Melepuh
Kasus telapak kaki melepuh dikarenakan jemaah
haji memaksakan berjalan tanpa alas kaki di
kawasan di Masjidil Haram, sehingga kulit
telapak kaki melepuh.
Pencegahan:
• Selalu memakai alas kaki bila aktivitas diluar
ruangan
• Selalu membawa kantong untuk menyimpan
sandal saat ke masjid. Bawa sendiri dan tidak
disimpan diluar masjid
67. Kekambuhan dari penyakit yang
sudah ada sebelumnya
• Asma
• Rinitis Alergi
• Sinusitis
• Alergi kulit
Penyakit yang langsung
timbul akibat udara
dingin
• Kulit kering dan pecah-
pecah
• Mimisan
• Hipotermia
Penyakit yang tidak
terjadi secara
langsung akibat
udara dingin
Tertular batuk pilek
dari teman sekamar
68. TIPS MENGATASI
Gangguan akkibat cuaca
dingin saat haji
Alergi
Hindari
pemicunya
Obat-obatan
asma wajib
dibawa
jaga suhu tubuh
Pakai baju tertutup agar tubuh
tetap hangat
Pakai satrung tangan, kaos kaki
/ topi
Pakai baju yang menyerap
keringat/baju kering
sering minum
Minum yang cukup untuk
mencegah terjadinya
dehidrasi. Saat udara
dingin jemaah tidak haus
dan menghindari minum.
Hindari kafein.
Asupan Kalori
Konsumsi yang dapat
memberikan energi pada
tubuh untuk tetap
hangat
Pakai m
asker
Pakai masker setiap
keluar ruangan dan
menjaga jarak
dengan orang yang
sakit batuk/pilek
membawa
obat2an pribadi
Bagi jemaah yang
punya penyakit khusus
jangan lupa bawa
obat-obatan pribadi
pelembab
Gunakan lotion dan
pelembab bibir untuk
menghindari kulit kering
dan pecah2
69. ALAT PELINDUNG DIRI
PAYUNG MASKER KAIN YANG DAPAT DIBASAHI
KACAMATA
KAOS KAKI ALAS KAKI
BOTOL SEMPROTAN AIR
70. AWAS!
MINUM
JANGAN TUNGGU HAUS
Minum air putih dengan Oralit yang disediakan untuk
mencegah kekurangan cairan (Dehidrasi). Awas
mimisan, lemas dan pusing.
DEHIDRASI BERBAHAYA
71. 1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat
yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan
diri.
2. Bila dalam waktu 14 hari terjadi gangguan kesehatan segera
melaporkan diri ke Puskesmas dengan membawa serta K3JH yang
sudah dibagikan.
3. Petugas Puskesmas akan melakukan kunjungan rumah untuk
memantau kesehatan jemaah haji yang pulang dari tanah suci.
4. Jemaah haji yang sehat harus menyerahkan Kartu Kewaspadaan
Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) ke Puskesmas terdekat dalam
kurun waktu 14 hari setelah kepulangan.
Sehat Saat Tiba di Rumah/Kampung Halaman