Pembinaan kesehatan haji selama pandemi COVID-19 mencakup upaya mencapai kondisi kesehatan optimal jemaah haji, menerapkan protokol kesehatan, dan menjaga daya tahan tubuh."
3. TUJUAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
PERMENKES 62 TAHUN 2016
1
Mencapai kondisi Istitaah
kesehatan jemaah haji
2
Mengendalikan faktor risiko
kesehatan haji
3
Menjaga agar jemaah haji dalam
kondisi sehat selama di Indonesia,
perjalanan dan tanah suci
4
Mencegah terjadinya transmisi penyakit
menular yang mungkin terbawa keluar dan/atau
masuk Indonesia oleh jemaah haji
5
Memaksimalkan peran
serta masyarakat dalam
penyelenggaraan
kesehatan haji
4.
5.
6.
7. And tables to
compare data
Pria Wanita
Jemaa
h
96.130
(44.6%)
119.236
(55.4%)
Risti
62.602
(45.6%)
74.798
(54.4%)
Risiko Tinggi Kesehatan
Jemaah haji risiko tinggi
kesehatan sebanyak 135.764
orang atau 62,94%
8.
9. PROMOSI
KESEHATAN
KEGIATAN ATAU USAHA UNTUK
MENYAMPAIKAN PESAN KESEHATAN
KEPADA MASYARAKAT, KELOMPOK ATAU
INDIVIDU
DIHARAPKAN DAPAT MEMBAWA AKIBAT
TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU
SASARAN
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN MISI
PROMOSI KESEHATAN
METODE
MATERI ATAU PESAN
PETUGAS PENYAMPAI PESAN
ALAT BANTU/PERAGA/MEDIA
YANG DIPAKAI
Dari 4 faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat (Teori
H.L Blum), Faktor perilaku menjadi faktor yang sangat menentukan
kondisi kesehatan masyarakat
MANASIK
KESEHATAN HAJI
12. Penyakit Jantung yang Sering
Ditemui pada Jemaah Haji
Sindroma Koroner akut
Sindroma koroner kronik / ischaemic heart
disease
Gagal Jantung
Hipertensi
Dislipidemia
14. Faktor Risiko Yang Tidak
Bisa Dimodifikasi
Usia
Laki-laki
Menopouse
Riwayat keluarga
Panas dan kelembaban
Budaya
15. • Merokok
• Diet
• Olah raga
• Diabetes
• Penurunan Berat Badan
• Kontrol Tekanan Darah
• Kontrol Kolesterol
• Stress
Faktor Risiko yang Bisa
Dimodifikasi
16. Strategi Pencegahan dan Pengendalian
Masa tunggu di Indonesia
Deteksi, diagnosis, tatalaksana medikamentosa,
intervensi/tindakan di bidang KV, perubahan gaya hidup,
edukasi masif (petugas dan Jemaah)
Pengendalian faktor risiko
Identifikasi jemaah haji risiko tinggi pada penerbangan jarak
jauh (risiko sudden death, emboli paru, hipoksemia, dll)
VLOG, media cetak, edukasi TKHI, edukasi organisasi profesi,
edukasi melalui yankes di faskes
17. Strategi Pencegahan dan Pengendalian
Saat di Arab Saudi
Pencegahan kekambuhan
Pengendalian faktor risiko
Penguatan persepsi dan pemahaman bahaya penyakit
kardiovaskular pada Jemaah haji sangat berpotensi
mengganggu ibadah haji bila mengalami serangan
Deteksi dini dan intervensi cepat TKHI-PPIH
VLOG, media cetak, media komunikasi, Edukasi TKHI,
edukasi dan visitasi PPIH secara spesialistik pada kloter-
kloter yang risiko tinggi
22. Faktor Risiko pada ASMA
Faktor Internal
Genetik
Obesitas
Jenis kelamin
Usia
Aktivitas fisik,
Ekspresi emosi yang
kuat atau berlebihan
Faktor Eksternal
Occupational Irritant
Infeksi virus di
saluran nafas
Alergen,
Asap rokok
Polusi udara,
Obat-obatan,
Perubahan suhu
terkait perubahan
musim atau kondisi
geografis lainnya
23. Pembinaan Penyakit
Respirasi pada Jemaah haji
Rajin olahraga atau aktifitas fisik yang terukur
Minum obat teratur sesuai anjuran dokter
Hindari Faktor pencetus
Istirahat cukup
Hindari stress atau emosi tak stabil
25. Diabetes Mellitus
Peningkatan gula darah .
Gula Darah Puasa di atas 126
mg/dl dan Gula Darah 2 jam
setelah makan > 200 mg/dl.
Obesitas/Kegemukan
Riwayat Keluarga dengan Diabetes
Usia > 45 tahun
Aktifitas fisik yang kurang
Kolesterol tinggi
Hipertensi
Riwayat sakit jantung
Konsumsi makanan yang tidak sehat
(makanan manis, tinggi karbohidrat
dan minuman bersoda)
Definisi Faktor Risiko
26. Pembinaan Penyakit Diabetes
Mellitus
Olahraga teratur (Dilakukan 3-5 kali/minggu selama 30-45 menit.
Olahraga yang dianjurkan yaitu jalan kaki, sepeda dan senam kaki
diabetik)
Makan makanan bergizi seimbang sesuai anjuran dokter
(Perbanyak makan sayur, batasi gula dan garam, hindari pemanis
buatan termasuk minuman bersoda)
Periksa Kesehatan secara berkala dan minum obat sesuai anjuran.
Bagi Jemaah Haji yang tergantung dengan insulin maka perhatikan
dosis suntikan dan cara penggunaannya.
Gunakan alas kaki setiap hendak beraktifitas. Gunakan jenis
sandal selop (bukan jepit)
27. Komplikasi Diabetes Mellitus yang
sering dialami pada jemaah haji dan
pencegahannya :
1. Sering kesemutan
a. Minum obat teratur.
b. Melakukan aktivitas fisik (jogging, jalan kaki dan senam
diabetik).
2. Luka yang sulit sembuh.
Rajin membersihkan luka.
3. Kaki Melepuh :
a. Selalu memakai alas kaki (selop).
b. Membawa kantong untuk menyimpan sandal.
28. Komplikasi Diabetes Mellitus yang
sering dialami pada jemaah haji dan
pencegahannya :
4. Lemas dan keringat dingin.
a. Selalu membawa bekal (kurma, permen, roti
dan biskuit).
b. Makan-makanan gizi seimbang.
c. Minum obat teratur sesuai anjuran.
5. Kulit kering dan pecah-pecah
a. Sering memakai pelembab/lotion.
b. Sering minum.
29. Pengertian
• Penyakit batuk yang ditandai dengan napas cepat dan
sesak nafas
GEJALA
• Batuk terus menerus
• Nyeri tenggorokan dan demam
PENCEGA
HAN
• Menggunakan masker
• Minum air yang cukup
• Hindari kontak dengan penderita batuk
• Kunjungi dokter bila batuk
Sumber: Kemenkes RI, Dirjen Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (Pedoman tata laksana klinis ISPA , 2013)
30. • Sakit perut dan mules
• Buang Air besar sering dan encer
(lebih dari 3 kali per hari)
• Lemas dan mual
• Pusing
GEJALA
• Cuci tangan sebelum makan pakai sabun
• Cuci tangan setelah buang air besar.
• Hindari makan makanan yang pedas & asam.
• Segera konsumsi makanan yang disediakan (tidak
boleh lebih dari 4 jam)
• Membuang sampah di tempat sampah.
• Hindari makanan yang tidak bersih dan kadaluarsa.
• Konsultasikan ke Tenaga kesehatan di kloter dan
konsumsi larutan oralit
PENCEGAHAN
Sumber: Buletin Pusat data dan informasi kemenkes RI (Situasi Diare, 2014)
31. •Badan Letih
lemas.
•Otot kaki
Pegal.
Gejala
Istirahat yang cukup (tidur 6 – 8 Jam setiap hari).
Kurangi kegiatan yang tidak perlu dan banyak
menguras tenaga dan bila keluar pondokan
hindari kontak langsung dengan sinar matahari
(selalu gunakan payung).
Makan yang bergizi perbanyak makan buah-
buahan Dan Minum yang cukup (1/2 – 1 gelas air /
jam ) serta suplemen vitamin.
Persiapkan Fisik untuk kegiatan Ibadah Haji pada
Armina ( Wukuf dan jumrah).
Bila lelah sebaiknya jangan dipaksakan
melaksanakan kegiatan yang bukan wajib.
pencegahan
Sumber: Pusat Promosi Kesehatan(Tetap sehat selama ibadah Haji, 2016)
32.
33.
34. DENGAN GEJALA:
ž KULIT DAN BIBIR KERING PECAH
¡ PENCEGAHAN: MENGGUNAKAN PELEMBAB UNTUK BADAN
DAN, MINYAK ZAITUN, MADU, PELEMBAB BIBIR &
GUNAKAN PAYUNG
ž HEAT EXHAUSTION ADALAH KONDISI SEBELUM JA
TUH
KEPADA SENGATAN PANAS (LEMAS, MENGANTUK, PUSING,
MENYERUPAI TANDA-TANDA KEKURANGAN CAIRAN)
¡ PENCEGAHAN: MINUM YANG CUKUP / ZAM-ZAM / ORALIT
/ MINUMAN ISOTONIK (MINIMAL 1 GELAS 300cc TIAP JAM)
ž MIMISAN (KELUAR DARAH DARI HIDUNG)
¡ PENCEGAHAN: MENGGUNAKAN
DIBASAHKAN.
MASKER YANG
Sumber: Pusat Promosi Kesehatan(Tetap sehat selama ibadah Haji, 2016)
35.
36. Pembinaan dan Pengendalian Faktor
Risiko Kesehatan pada
Masa Pandemi COVID-19
1. Pembinaan kesehatan tetap dilakukan dengan adaptasi
kebiasaan baru;
2. Dapat dilakukan secara mandiri oleh petugas atau
berkoordinasi dengan dinas kesehatan/Puskesmas setempat;
3. Menerapkan Protokol Kesehatan (Jaga jarak, Pakai masker,
Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir);
4. Menjaga daya tahan tubuh dengan:
Istirahat yang cukup
Diet gizi seimbang
Rajin Olahraga
Kelola Stres
Perbanyak doa