SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
MANASIK KESEHATAN HAJI
DI INDONESIA, ARAB SAUDI
DAN PASCA KEPULANGAN
MATERI INTI II
PUSAT KESEHATAN HAJI
2023
KOMPETENSI PPIH KLOTER KESEHATAN
Hasil
Belajar
Setelah proses pembelajaran peserta
pelatihan mampu Menjelaskan:
A. konsep manasik haji;
B. Melakukan manasik kesehatan haji
sebelum pemberangkatan ibadah
haji;
C. Melakukan manasik kesehatan haji
saat ibadah haji;
D. Melakukan manasik kesehatan haji
setelah ibadah haji.
1. 34% jemaah berusia ≥ 60 tahun
(2020)
2. 48% jemaah berpendidikan SLTA ke
bawah (2020)
3. 68,01% jemaah risti kesehatan (2020)
4. Banyaknya jemaah sakit yang dirawat
di Arab Saudi (6.094 orang) (2019)
5. Banyaknya jemaah wafat di Arab
Saudi (453 orang)-(1,96‰) (2019)
6. Layanan edukasi kesehatan jemaah
belum TSM (Terstruktur, Sistematis
dan Masif), sedangkan materi edukasi
yang dihasilkan sudah banyak
MENGAPA PERLU MANASIK KESEHATAN HAJI?
Sumber gambar: Haramain.info
Manasik kesehatan haji adalah
proses pemberian informasi kepada
jemaah haji yang bersifat promotif
dan preventif tentang pembinaan,
pelayanan dan pelindungan
kesehatan sebelum keberangkatan,
selama ibadah haji, dan setelah
ibadah haji
Manasik Kesehatan Haji bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman jemaah haji agar
mampu memelihara kesehatan dan
mencegah risiko kesehatan secara
mandiri sehingga dapat menjalankan
ibadah haji sesuai syariat Islam
Manasik Kesehatan Haji
diselenggarakan secara TSM
(Terstruktur, Sistematis dan Masif)
Sumber gambar: Haramain.info
PUSAT
PROVINSI
KAB/KOTA
Tim Pemeriksaan dan Pembinaan
Kesehatan Puskesmas, TKH, PPIH
bidang Kesehatan, KBIH
Penyusunan dan penetapan pedoman, koordinasi
perencanaan, koordinasi dan kolaborasi,
monitoring dan bimbingan teknis,dan evaluasi
Koordinasi perencanaan, koordinasi dan
kolaborasi tingkat provinsi, monitoring dan
bimbingan teknis, dan evaluasi di tingkat
kabupaten/kota.
Perencanaan, dan pelaporan, koordinasi dan
kolaborasi, monitoring dan evaluasi.
Setiap tingkatan
berkoordinasi dan
kolaborasi dengan
Lintas Program,
Lintas Sektor
(Kemenag),
Organisasi Profesi,
Ormas Islam dan
Organisasi
Seminat
PENYELENGGARAAN MANASIK KESEHATAN HAJI
Pelaksanaan dan pelaporan
8
Sasaran Pembinaan
Kesehatan Masa Tunggu
Seluruh jemaah haji
wajib mengikuti
pembinaan kesehatan
yang dilakukan oleh
dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan
Masa Tunggu
▪Pembinaan kesehatan haji pada masa tunggu dilaksanakan secara
terstruktur, sistematis dan masif, agar tercapai peningkatan status
kesehatan jemaah haji.
▪Melakukan kegiatan pembinaan secara terintegrasi dengan
melibatkan program promosi kesehatan, kesehatan keluarga,
kesehatan lingkungan, kesehatan gizi, kesehatan olahraga,
pengendalian penyakit tidak menular, pengendalian penyakit
menular, kesehatan tradisional, kesehatan jiwa, dan surveilans.
9
Kegiatan Pembinaan Kesehatan Haji
Di Masa Tunggu
Kegiatan Pembimbingan
Kesehatan Haji:
• Konseling kesehatan
• Peningkatan kebugaran
jasmani
• Pemanfaatan upaya
kesehatan berbasis
masyarakat
• Kunjungan rumah
Kegiatan Penyuluhan
Kesehatan Haji:
• Penyuluhan kesehatan oleh
Puskesmas atau Klinik
dan/atau Organisasi
Masyarakat
• Penyebarluasan informasi
• Pemanfaatan media massa
Sebelum membahas tentang manasik kesehatan haji
di masa keberangkatan, mari kita simak video
berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=FK_RQG7rjss
Tuliskan tanggapan anda terkait
video tersebut?
…………………………….
…………………………….
…………………………….
…………………………….
Definisi
Pemeriksaan kesehatan masa
keberangkatan adalah
pemeriksaan kesehatan yang
dilaksanakan satu tahun
sebelum berangkat dan paling
lambat tiga bulan sebelum
masuk embarkasi.
Tujuan
Pemeriksaan kesehatan masa
keberangkatan dilakukan untuk
mengidentifikasi status kesehatan
jemaah haji dan penetapan
istithaah kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan ini
merupakan syarat sebelum
seorang jemaah haji dapat
melakukan pelunasan Bipih.
Sasaran
Seluruh jemaah haji yang telah
ditetapkan dalam daftar jemaah
yang berhak melunasi Biaya
Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
Pelaksanaan
Tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota di
Puskesmas dan/atau klinik atau rumah sakit yang ditunjuk.
Tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota memfasilitasi
pemeriksaan masa keberangkatan jemaah haji secara
komprehenshif sampai penetapan kriteria istithaah kesehatan.
Lanjutan Pelaksanaan
Penetapan kriteria istithaah harus melibatkan semua
pihak yang menjadi tim penyelenggara kesehatan haji
kabupaten/kota.
Penetapan kriteria istithaah harus dapat diselesaikan
di tingkat penyelenggara kesehatan haji
kabupaten/kota.
Pemeriksaan
kesehatan
masa
keberangkatan
meliputi:
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Hasil dan Rekomendasi Dokter Spesialis
Diagnosis
Penetapan Istithaah Kesehatan
r
Rekomendasi/saran/RTL
Nomenklatur
Istithaah
Kesehatan
Memenuhi syarat istithaah
kesehatan jemaah haji;
Memenuhi syarat istithaah
kesehatan jemaah haji dengan
pendampingan;
Tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan jemaah
haji sementara;
Tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan jemaah
haji.
Rekomendasi
tindak lanjut
Bagi jemaah haji yang telah ditetapkan sebagai:
1). Memenuhi syarat istithaah,
2). Memenuhi syarat istithaah dengan pendampingan,
dan
3). Tidak memenuhi syarat istithaah sementara,
wajib mengikuti pembinaan kesehatan di masa
keberangkatan.
• Jemaah dengan kriteria tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan dikoordinasikan dengan
Kementerian Agama untuk ditindaklanjuti sesuai
ketentuan perundang-undangan.
• Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan masa
keberangkatan ke dalam Siskohatkes.
Definisi
•Pembinaan kesehatan haji di masa
keberangkatan adalah pembinaan
yang dilakukan kepada jemaah haji
setelah melakukan pemeriksaan
kesehatan masa keberangkatan
sampai masuk embarkasi.
Tujuan
Untuk meningkatkan atau
mempertahankan status
kesehatan jemaah haji agar
dapat melaksanakan ibadah
haji dengan baik.
Sasaran
Pembinaan kesehatan masa keberangkatan
dilakukan kepada jemaah haji yang telah
melakukan pemeriksaan kesehatan masa
keberangkatan dan ditetapkan sebagai
jemaah yang memenuhi syarat istithaah
kesehatan baik mandiri maupun dengan
pendampingan dan tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan sementara.
Pelaksanaan.
Dilaksanakan secara
terstruktur, sistematis dan
masif, sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan,
kesadaran dan kemandirian
kesehatan jemaah haji.
Pelaksanaan pembinaan kesehatan
haji dikelola oleh tim
penyelenggara kesehatan haji
kabupaten/kota, melibatkan
petugas kesehatan haji.
Dilakukan melalui kerjasama
dengan lintas sektor, organisasi
masyarakat, organisasi profesi
dalam memberikan manasik
kesehatan haji.
Kegiatan pembinaan kesehatan haji
diklasifikasikan menjadi:
Kegiatan Pembimbingan
Kesehatan Haji:
Konseling kesehatan
Peningkatan kebugaran
jasmani
Pemanfaatan upaya
kesehatan berbasis
masyarakat
Kunjungan rumah
Kegiatan Penyuluhan
Kesehatan Haji:
Penyuluhan kesehatan
oleh Puskesmas atau
Klinik, asrama haji.
Penyebarluasan informasi
Pemanfaatan media
massa
Kegiatan pembinaan
terpadu kesehatan haji:
Posbindu
Pengukuran kebugaran
jasmani dan/atau
pelatihan fisik lain.
Definisi
•Vaksinasi Jemaah Haji adalah
pemberian vaksin yang khusus
diberikan kepada Jemaah haji
dalam rangka menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit. Apabila Jemaah
Haji suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit
ringan.
Vaksinasi Wajib
Vaksinasi Meningitis
Meningokokus
• Dilaksanakan paling lambat
2 minggu sebelum
keberangkatan, karena
antibodi akan terbentuk
oleh tubuh setelah 14 hari
penyuntikan vaksin
meningitis.
Vaksinasi COVID-19
• Vaksinasi COVID-19
dilakukan dengan rentang
waktu 1 bulan
setelah/sebelum Vaksinasi
Meningitis Meningokokus
atau sebaliknya.
Vaksinasi
yang
dianjurkan
Vaksinasi
Influenza
Vaksinasi
Pneumonia
Sertifikat
vaksinasi
Sertifikat Vaksinasi Meningitis diberikan
dalam bentuk International Certificate of
Vaccination (ICV) dan harus mendapat
pengesahan dari Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP).
Sertifikat vaksin COVID-19 bisa didapat
setelah mendapat suntikan vaksin tahap 1
dan 2 dengan mengunduh (download) dan
mencetak ulang sertifikat tersebut dari SMS
yang diterima usai vaksin, situs website, dan
aplikasi Peduli Lindungi.
Sertifikat vaksin COVID-19 harus
mendapat pengesahan dari Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP)
Manfaat
KKJH
•Sebagai identitas,
penanda status risiko
tinggi, dan sertifikat
vaksin Meningitis
Meningokokus dan vaksin
Covid 19.
•Sebagai alat untuk
mengetahui semua
catatan medis hasil
pemeriksaan jemaah haji
yang sudah tercatat dalam
Siskohatkes.
Cara
memperoleh
KKJH
Dicetak oleh pengelola
program kesehatan haji di
dinas kesehatan provinsi
dan didistribusikan ke
dinas kesehatan
kabupaten/kota setempat
yang selanjutnya
diberikan kepada jemaah
haji.
Bentuk
KKJH
Sebelum membahas tentang manasik kesehatan haji
di masa embarkasi, mari kita simak video berikut ini
https://www.youtube.com/watch?v=vRC2n9xRRQI
Pengertian Manasik kesehatan haji masa
embarkasi adalah proses pemberian
informasi kepada jemaah haji yang
bersifat promotif dan preventif
tentang pembinaan, pelayanan dan
perlindungan kesehatan dimasa
embarkasi dimulai dari masuknya
jemaah haji ke asrama haji sampai
keluar dari asrama haji.
PELAKSANAAN
PERSIAPAN
a.Mempersiapkan fisik dengan
berolahraga teratur.
b. Istirahat yang cukup.
c. Makan makanan yang bergizi,
cukup buah, dan sayur sayuran.
d. Minum air putih minimal 4 botol
@600 mL/hari.
e. Siapkan mental dan kelolan stres
dengan banyak beribadah dan
berzikir.
f. Siapkan obat
g. Bawa KKJH dan simpan dalam tas
paspor.
Pemeriksaan Kesehatan di Embarkasi
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setelah
jemaah berada di embarkasi haji. Pemeriksaan
kesehatan masa embarkasi mengacu pada hasil
penetapan lstithaah kesehatan.
Tujuan
Pemeriksaan kesehatan
masa embarkasi dilakukan
untuk menetapkan status
kesehatan laik atau tidak
laik terbang.
Pelaksanaan Pemeriksaan Masa
Embarkasi
1) Anamnesa.
2) Pemeriksaan tanda vital.
3) Pemeriksaan Penunjang
4) Diagnosa.
5) Penetapan Kelaikan Terbang.
6) Rekomendasi/Saran/Rencana
Tindak Lanjut.
Penetapan Kelaikan Terbang
Penetapan
kelaikan terbang
dilakukan oleh
PPIH Embarkasi
bidang Kesehatan
berdasarkan hasil
diagnosa.
DEFINISI Pembinaan yang dapat
dilakukan di embarkasi
adalah penyuluhan
kesehatan yang meliputi
PHBS di asrama haji dan
sehat selama perjalanan.
TUJUAN
Untuk mengawasi kondisi kesehatan
jemaah sebelum terbang
SASARAN
Jemaah haji selama berada di
asrama haji/embarkasi,
menjalani karantina sebelum
diberangkatkan.
Pelaksanaan
Pembinaan
Meliputi
PHBS di asrama haji Istirahat yang cukup Konsumsi makanan yang
disiapkan
Tidak merokok Melakukan
peregangan
Minum obat
secara teratur
bagi penderita
penyakit
penyerta.
1. Penyuluhan
kesehatan :
Lanjutan
Pelaksanaan
Pembinaan
Meliputi
Peregangan di
pesawat
Petunjuk
Penggunaan toilet di
pesawat
Pencegahan
penyakit dalam
penerbangan
1 2 3
2. Penyuluhan sehat
selama diperjalanan :
.
Lanjutan
Pelaksanaan
Pembinaan
Meliputi
1
2
3.akupressur
sederhana:
.
Peningkatan Daya Tahan Tubuh
Sakit Kepala/Pusing
Lanjutan
Pelaksanaan
Pembinaan
Meliputi
Masker Semprotan Air
Oralit Krim
Pemghilang rasa
pegal
4. Pembagian APD
yang harus dibawa
ke Arab Saudi.
1. Persiapan sebelum
terbang dibandara
tanah air
1. Manasik Kesehatan
haji selama
perjalanan dengan
pesawat (Pergi dan
Pulang)
1. Pencegahan
penyakit akibat
penerbangan
1. Manasik Kesehatan
di Bandara Arab
Saudi
1. Manasik
Kesehatan Haji
selama Perjalanan
MATERI
POKOK DAN
SUB POKOK
BAHASAN :
1. Sehat saat di
Hotel
1. Masjid
1. Saat Ziarah
2. Manasik
Kesehatan haji
sebelum ibadah haji
1. Ihram
2. Tawaf
3. Sai
4. Tahalul
5. Wukuf di Arafah
6. Mabit di
Muzdalifah
7. Mabit di Mina
8. Melontar Jamrah
9. Tawaf Ifadhah
10.Tawaf Wada’
3. Manasik
Kesehatan Haji Saat
Ibadah haji
1. Jemaah Haji
Lanjut Usia
(Lansia)
2. Jemaah Haji
dengan Penyakit
Penyerta
(Komorbid)
4. Manasik
Kesehatan Haji bagi
jemaah haji Risti
Kesehatan
1. Bawa alat
pelindung diri yang
telah dibagikan di
embarkasi.
2. Tertib pada saat
naik bus dan hindari
berdesak desakan.
3. Duduk sesuai
dengan kursi yang
sudah ditentukan.
4. Bawa air minum
selama perjalanan.
1. Minum air yang cukup.
2. Menggunakan selimut dan
kaos kaki.
3. Menggunakan pelembab kulit
dan bibir.
4. Lakukan peregangan tubuh di
dalam pesawat setiap 3 jam.
5. Jika memungkinkan berjalan
untuk menggerakan otot kaki.
6. Tidak menahan buang air
kecil/besar.
7. Menghubungi petugas
kesehatan jika merasa sakit.
1. Hipoksia
2. Deep Vein
Thrombosis (DVT)
3. Jet Lag
4. Nyeri pada
telinga
5. Mabuk
perjalanan udara
(Air Motion
Sickness)
6. Dehidrasi
1.Antri dan hindari berdesak
desakan ketika akan naik bus.
2.Jemaah duduk sesuai dengan
kursi yang sudah ditentukan.
3.Bagi jemaah haji Gelombang
II yang akan melaksanakan
umrah, agar senantiasa
mematuhi arahan petugas.
4.Menghubungi petugas
kesehatan jika terjadi
gangguan kesehatan.
1. Manasik Kesehatan Haji Selama Perjalanan
2. Manasik Kesehatan Haji Sebelum Ibadah Haji
• Jaga kesehatan dan
kebersihan diri dan
lingkungan.
• Konsumsi makanan yang
sudah disediakan tepat
waktu
• Istirahat yang cukup, tidur
minimal 6 – 8 jam sehari.
• Minum air putih 5 – 6 botol
@600mL sehari.
Perhatikan kecukupan
cairan dengan cara melihat
warna urin.
• Pastikan dalam kondisi
sehat saat akan
melaksanakan ibadah.
• Bawa peralatan ibadah
sendiri.
• Ibadah sesuai
kemampuan, jangan
kelelahan.
• Pakai alat pelindung diri
(seperti masker,
payung, kacamata) agar
terhindar dari paparan
panas matahari dan
debu.
• Membawa dan
memakai alat
pelindung diri seperti
masker, payung,
botol semprotan
wajah, dan
kacamata.
• Membawa air minum
dan makanan ringan.
Hotel Masjid Saat Ziarah
3. Manasik Kesehatan Haji Saat Ibadah Haji
(Arab Saudi)
1. Ihram 2. Tawaf 3. Saí
4.
Tahalul
5.
Wukuf
6. Mabit di
Muzalifah
7. Mabit
di Mina
8.
Melontar
Jamrah
9. Tawaf
Ifadhah
10.
Tawaf
Wada’
Action or commitment
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Demensia
1. Beribadah sesuai kemampuan dan
jangan memaksakan diri.
2. Selalu didampingi baik oleh rombongan
ataupun pendamping.
3. Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap
jam agar tidak dehidrasi.
4. Istirahat cukup (6-8 jam sehari).
5. Pendamping/rombongan mengawasi
jemaah haji dengan demensia dalam
aktivitas sehari-hari.
6. Minum obat sesuai anjuran.
1. Jemaah haji Lanjut Usia (Lansia)
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Inkotinensia
Urine
1. Jemaah haji Lanjut Usia (Lansia)
1. Jangan menahan kencing. Minta
bantuan petugas untuk mendampingi
saat ke toilet. Cuci tangan pakai sabun
setelah menggunakan toilet.
1. Pakai popok dewasa selama di pesawat
dan saat ibadah di masjid.
1. Bawa kantong urin, bila tidak ada
segera hubungi petugas kesehatan
agar disediakan
Action or commitment
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Diabetes
Melitus
1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam);
2. Hindari untuk memaksakan diri jika merasa lelah;
3. Konsumsi makanan yang disediakan tepat waktu;
4. Bawa makanan ringan seperti permen gula atau
kurma;
5. Minum obat teratur sesuai anjuran. Selalu membawa
obat saat keluar dari hotel;
6. Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin dengan
petugas kloter atau secara mandiri (dua kali dalam
seminggu);
7. Minum air putih 5-6 botol @600mL per hari;
8. Pastikan untuk mencuci dan mengeringkan kaki setiap
hari dan rajin membersihkan luka (jika ada);
9. Selalu memakai alas kaki yang nyaman;
10. Gunakan pelembab kulit.
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Hipertensi
1. Minum obat teratur sesuai anjuran;
2. Makan makanan gizi seimbang dan hindari
kafein dan minuman bersoda;
3. Istirahat dan tidur cukup 6-8 jam sehari;
4. Minum air putih 1 gelas (200 mL) tiap jam;
5. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara
rutin dengan petugas kloter (tiga kali dalam
seminggu);
6. Hindari kelelahan terutama saat beribadah.
Jangan memaksakan diri;
7. Kelola stres dengan baik.
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
Action or commitment
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Penyakit
Jantung
Koroner
1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam sehari);
2. Batasi aktivitas fisik untuk menghindari
kelelahan;
3. Kontrol kondisi kesehatan seperti tekanan darah
dan gula darah dengan petugas kloter (3 kali
dalam seminggu);
4. Apabila jemaah merasakan lelah, sulit tidur di
malam hari, atau mengalami sesak napas saat
berjalan/beraktivitas maka segera istirahat dan
hubungi tenaga medis;
5. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti
kursi roda atau skuter elektrik saat beribadah
dengan aktivitas fisik yang berat seperti tawaf,
sai, dan lontar jamrah
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Penyakit
Paru
Kronik
1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam sehari);
2. Sering minum air putih minimal 1 gelas (200 mL) tiap
jam;
3. Jauhi polutan seperti asap rokok, debu, atau bulu
binatang;
4. Berhenti merokok;
5. Pakai masker setiap keluar ruangan dan menjaga jarak
dengan orang yang sakit batuk/pilek;
6. Kontrol kondisi kesehatan berkala seperti tekanan darah
dan saturasi oksigen dengan petugas kloter (tiga kali
dalam seminggu);
7. Lakukan latihan pernapasan pursed lips dan diafragma;
8. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti kursi roda
atau skuter elektrik saat beribadah dengan aktivitas fisik
yang berat seperti thawaf, sai, dan lontar jamrah.
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
MANASIK KESEHATAN HAJI
SETELAH IBADAH HAJI
Pengertian:
Manasik kesehatan haji setelah ibadah haji merupakan manasik
kesehatan selama menunggu kepulangan sampai tiba di kampung
halaman , jemaah haji diharapkan tetap menjaga kesehatannya dan
melakukan aktifitas fisik ringan agar tetap sehat dan bugar saat
kepulangan.
Tujuan:
• Jemaah haji Sehat Selama Menunggu Masa Kepulangan di
Arab Saudi
• Jemaah haji Sehat Saat Kepulangan di Bandara Udara
Arab Saudi
• Jemaah haji Sehat Selama saat tiba di Debarkasi/Asrama
haji
• Jemaah haji Sehat saat tiba di rumah/kampung halaman
Lokasi:
A. Saat kepulangan (Hotel)
B. Bandara Udara di Arab Saudi
C. Debarkasi/Asrama haji
D. Rumah/kampung halaman
A.Sehat Selama Menunggu Masa
Kepulangan
• Jemaah berada di hotel untuk perbanyak istirahat dan memulihkan
kondisi setelah puncaknya haji sebelum kepulangan ke tanah air.
• Mematuhi himbauan atau arahan selama menunggu kepulangan:
1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti
menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, konsumsi makanan
bergizi, istirahat yang cukup.
2. Tidak memaksakan diri melakukan aktivitas fisik yang
berat.
3. Pakai alat pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan;
4. Senantiasa mematuhi arahan petugas;
5. Menghubungi petugas kesehatan jika sakit.
6. Bagi lansia dan penderita penyakit penyerta agar
berkonsultasi dengan tenaga kesehatan secara rutin.
B. Sehat Saat Kepulangan di Bandar Udara
Arab Saudi
Selama di bandara, baik jemaah haji Gelombang I di Jeddah maupun
Gelombang II di Madinah perlu memperhatikan hal– hal sebagai berikut:
1. Manfaatkan waktu dengan beristirahat.
2. Jika mengalami gangguan kesehatan segera hubungi petugas.
3. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam.
4. Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Untuk petugas yang mendampingi jemaah:
1. Bagi jemaah yang sakit, perlu pengaturan terkait dengan posisi duduk di
ruang tunggu bandara, misalnya jemaah dengan resiko tinggi dikelompokkan
agar dapat terpantau secara efektif.
2. Jemaah haji dengan kursi roda (wheel chair) diposisikan di kursi aisle dan
didampingi oleh jemaah haji sehat. Satu jemaah haji dengan kursi roda hanya
dapat diposisikan pada masing-masing
aisle.
3. Jemaah haji dengan strecther diposisikan disesuaikan kebijakan
maskapai.
C. Sehat Saat Tiba di Debarkasi/Asrama Haji
Setelah tiba di debarkasi setelah melakukan perjalanan
jauh, jemaah haji diminta untuk:
1. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert
Card/HAC).
2. Manfaatkan waktu untuk istirahat.
3. Menghubungi petugas kesehatan jika merasa sakit.
4. Mematuhi arahan petugas
5. Membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji
(K3JH) saat pulang ke rumah masing-masing.
D. Sehat Saat Tiba di Rumah/Kampung
Halaman
1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat
yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan
diri.
2. Bila dalam waktu 14 hari terjadi gangguan kesehatan segera
melaporkan diri ke Puskesmas dengan membawa serta K3JH yang
sudah dibagikan.
3. Petugas Puskesmas akan melakukan kunjungan rumah untuk
memantau kesehatan jemaah haji yang pulang dari tanah suci.
4. Jemaah haji yang sehat harus menyerahkan Kartu Kewaspadaan
Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) ke Puskesmas terdekat dalam
kurun waktu 14 hari setelah kepulangan.
Motivasi & Pesan Utama
1. Lakukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan saat di
Indonesia, Arab Saudi dan Pasca Kepulangan kepada
jemaah haji sesuai ketentuan.
2. Catat dan entry hasil pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan Jemaah haji pada Siskohatkes yang dapat
diakses melalui KKJH dan TeleJemaah.
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Mitigasi Jemaah Lansia - Paparan Dirjen PHU.pptx
Mitigasi Jemaah Lansia - Paparan Dirjen PHU.pptxMitigasi Jemaah Lansia - Paparan Dirjen PHU.pptx
Mitigasi Jemaah Lansia - Paparan Dirjen PHU.pptx
armen38
 
Materi manasik akbar 21juni 2014
Materi manasik akbar 21juni 2014Materi manasik akbar 21juni 2014
Materi manasik akbar 21juni 2014
Zakiah dr
 
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatanPedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Irene Susilo
 

What's hot (20)

KESEHATAN HAJI.pptx
KESEHATAN HAJI.pptxKESEHATAN HAJI.pptx
KESEHATAN HAJI.pptx
 
MATERI_manasik kes haji EDITED.pptx
MATERI_manasik kes  haji EDITED.pptxMATERI_manasik kes  haji EDITED.pptx
MATERI_manasik kes haji EDITED.pptx
 
Bimbingan Kesehatan bagi Calon Jamaah Haji bag.1
Bimbingan Kesehatan bagi Calon Jamaah Haji bag.1Bimbingan Kesehatan bagi Calon Jamaah Haji bag.1
Bimbingan Kesehatan bagi Calon Jamaah Haji bag.1
 
Panduan haji sehat
Panduan haji sehatPanduan haji sehat
Panduan haji sehat
 
Panduan sehat Haji depkes
Panduan sehat Haji depkesPanduan sehat Haji depkes
Panduan sehat Haji depkes
 
Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji
Perlindungan Kesehatan Jemaah HajiPerlindungan Kesehatan Jemaah Haji
Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji
 
Mitigasi Jemaah Lansia - Paparan Dirjen PHU.pptx
Mitigasi Jemaah Lansia - Paparan Dirjen PHU.pptxMitigasi Jemaah Lansia - Paparan Dirjen PHU.pptx
Mitigasi Jemaah Lansia - Paparan Dirjen PHU.pptx
 
Materi manasik akbar 21juni 2014
Materi manasik akbar 21juni 2014Materi manasik akbar 21juni 2014
Materi manasik akbar 21juni 2014
 
Standar pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji
Standar pemeriksaan kesehatan calon jemaah hajiStandar pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji
Standar pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji
 
Tips haji-sehat
Tips haji-sehatTips haji-sehat
Tips haji-sehat
 
Petunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkah
Petunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkahPetunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkah
Petunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkah
 
Kartu Ibu Tahun 2020.pdf
Kartu Ibu Tahun 2020.pdfKartu Ibu Tahun 2020.pdf
Kartu Ibu Tahun 2020.pdf
 
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatanPedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
 
pengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockportpengukuran kebugaran jasmani metode rockport
pengukuran kebugaran jasmani metode rockport
 
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Penyelenggaraan Kesehatan HajiPenyelenggaraan Kesehatan Haji
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
 
Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementara
Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementaraTidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementara
Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementara
 
Pedoman kesorga
Pedoman kesorgaPedoman kesorga
Pedoman kesorga
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
Mi.3 Modul Epid Ahli
Mi.3 Modul Epid AhliMi.3 Modul Epid Ahli
Mi.3 Modul Epid Ahli
 
01. Posyandu Prima KAbid.pptx
01. Posyandu Prima KAbid.pptx01. Posyandu Prima KAbid.pptx
01. Posyandu Prima KAbid.pptx
 

Similar to MPI 2 Manasik Kesehatan Haji Rosi 25 FEB 2023.pptx

KB 3 Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
KB 3 Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Haji KB 3 Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
KB 3 Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Uwes Chaeruman
 
Petunjuk Pelaksanaan KIE Kespro Catin.pdf
Petunjuk Pelaksanaan KIE Kespro Catin.pdfPetunjuk Pelaksanaan KIE Kespro Catin.pdf
Petunjuk Pelaksanaan KIE Kespro Catin.pdf
ssuser509aac
 

Similar to MPI 2 Manasik Kesehatan Haji Rosi 25 FEB 2023.pptx (20)

Ppt pembinaan
Ppt pembinaanPpt pembinaan
Ppt pembinaan
 
PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJIPEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
 
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Penyelenggaraan Kesehatan HajiPenyelenggaraan Kesehatan Haji
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
 
Visitasi jemaah haji
Visitasi jemaah hajiVisitasi jemaah haji
Visitasi jemaah haji
 
Posyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & LansiaPosyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & Lansia
 
Contoh kak
Contoh kakContoh kak
Contoh kak
 
KB 3 Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
KB 3 Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Haji KB 3 Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
KB 3 Kebijakan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
 
General and specific protection
General and specific  protectionGeneral and specific  protection
General and specific protection
 
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
 
Juknis permenkes no_15_tahun_2016
Juknis permenkes no_15_tahun_2016Juknis permenkes no_15_tahun_2016
Juknis permenkes no_15_tahun_2016
 
Juknis kebugaran haji
Juknis kebugaran hajiJuknis kebugaran haji
Juknis kebugaran haji
 
Juknis permenkes no_15_tahun_2016
Juknis permenkes no_15_tahun_2016Juknis permenkes no_15_tahun_2016
Juknis permenkes no_15_tahun_2016
 
Bn698 2013
Bn698 2013Bn698 2013
Bn698 2013
 
kmk4422009.pdf
kmk4422009.pdfkmk4422009.pdf
kmk4422009.pdf
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
 
1. perlindungan kes. jemaah haji melzan
1. perlindungan kes. jemaah haji   melzan1. perlindungan kes. jemaah haji   melzan
1. perlindungan kes. jemaah haji melzan
 
Petunjuk Pelaksanaan KIE Kespro Catin.pdf
Petunjuk Pelaksanaan KIE Kespro Catin.pdfPetunjuk Pelaksanaan KIE Kespro Catin.pdf
Petunjuk Pelaksanaan KIE Kespro Catin.pdf
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
Berhaji sehat
Berhaji sehatBerhaji sehat
Berhaji sehat
 
Profil jemaah haji asahan
Profil jemaah haji asahanProfil jemaah haji asahan
Profil jemaah haji asahan
 

Recently uploaded

KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 

Recently uploaded (20)

KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 

MPI 2 Manasik Kesehatan Haji Rosi 25 FEB 2023.pptx

  • 1. MANASIK KESEHATAN HAJI DI INDONESIA, ARAB SAUDI DAN PASCA KEPULANGAN MATERI INTI II PUSAT KESEHATAN HAJI 2023 KOMPETENSI PPIH KLOTER KESEHATAN
  • 2. Hasil Belajar Setelah proses pembelajaran peserta pelatihan mampu Menjelaskan: A. konsep manasik haji; B. Melakukan manasik kesehatan haji sebelum pemberangkatan ibadah haji; C. Melakukan manasik kesehatan haji saat ibadah haji; D. Melakukan manasik kesehatan haji setelah ibadah haji.
  • 3. 1. 34% jemaah berusia ≥ 60 tahun (2020) 2. 48% jemaah berpendidikan SLTA ke bawah (2020) 3. 68,01% jemaah risti kesehatan (2020) 4. Banyaknya jemaah sakit yang dirawat di Arab Saudi (6.094 orang) (2019) 5. Banyaknya jemaah wafat di Arab Saudi (453 orang)-(1,96‰) (2019) 6. Layanan edukasi kesehatan jemaah belum TSM (Terstruktur, Sistematis dan Masif), sedangkan materi edukasi yang dihasilkan sudah banyak MENGAPA PERLU MANASIK KESEHATAN HAJI? Sumber gambar: Haramain.info
  • 4. Manasik kesehatan haji adalah proses pemberian informasi kepada jemaah haji yang bersifat promotif dan preventif tentang pembinaan, pelayanan dan pelindungan kesehatan sebelum keberangkatan, selama ibadah haji, dan setelah ibadah haji
  • 5. Manasik Kesehatan Haji bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji agar mampu memelihara kesehatan dan mencegah risiko kesehatan secara mandiri sehingga dapat menjalankan ibadah haji sesuai syariat Islam Manasik Kesehatan Haji diselenggarakan secara TSM (Terstruktur, Sistematis dan Masif) Sumber gambar: Haramain.info
  • 6. PUSAT PROVINSI KAB/KOTA Tim Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Puskesmas, TKH, PPIH bidang Kesehatan, KBIH Penyusunan dan penetapan pedoman, koordinasi perencanaan, koordinasi dan kolaborasi, monitoring dan bimbingan teknis,dan evaluasi Koordinasi perencanaan, koordinasi dan kolaborasi tingkat provinsi, monitoring dan bimbingan teknis, dan evaluasi di tingkat kabupaten/kota. Perencanaan, dan pelaporan, koordinasi dan kolaborasi, monitoring dan evaluasi. Setiap tingkatan berkoordinasi dan kolaborasi dengan Lintas Program, Lintas Sektor (Kemenag), Organisasi Profesi, Ormas Islam dan Organisasi Seminat PENYELENGGARAAN MANASIK KESEHATAN HAJI Pelaksanaan dan pelaporan
  • 7.
  • 8. 8 Sasaran Pembinaan Kesehatan Masa Tunggu Seluruh jemaah haji wajib mengikuti pembinaan kesehatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
  • 9. Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Masa Tunggu ▪Pembinaan kesehatan haji pada masa tunggu dilaksanakan secara terstruktur, sistematis dan masif, agar tercapai peningkatan status kesehatan jemaah haji. ▪Melakukan kegiatan pembinaan secara terintegrasi dengan melibatkan program promosi kesehatan, kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, kesehatan gizi, kesehatan olahraga, pengendalian penyakit tidak menular, pengendalian penyakit menular, kesehatan tradisional, kesehatan jiwa, dan surveilans. 9
  • 10. Kegiatan Pembinaan Kesehatan Haji Di Masa Tunggu Kegiatan Pembimbingan Kesehatan Haji: • Konseling kesehatan • Peningkatan kebugaran jasmani • Pemanfaatan upaya kesehatan berbasis masyarakat • Kunjungan rumah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Haji: • Penyuluhan kesehatan oleh Puskesmas atau Klinik dan/atau Organisasi Masyarakat • Penyebarluasan informasi • Pemanfaatan media massa
  • 11. Sebelum membahas tentang manasik kesehatan haji di masa keberangkatan, mari kita simak video berikut : https://www.youtube.com/watch?v=FK_RQG7rjss
  • 12. Tuliskan tanggapan anda terkait video tersebut? ……………………………. ……………………………. ……………………………. …………………………….
  • 13. Definisi Pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan satu tahun sebelum berangkat dan paling lambat tiga bulan sebelum masuk embarkasi.
  • 14. Tujuan Pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan dilakukan untuk mengidentifikasi status kesehatan jemaah haji dan penetapan istithaah kesehatan. Pemeriksaan kesehatan ini merupakan syarat sebelum seorang jemaah haji dapat melakukan pelunasan Bipih.
  • 15. Sasaran Seluruh jemaah haji yang telah ditetapkan dalam daftar jemaah yang berhak melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
  • 16. Pelaksanaan Tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota di Puskesmas dan/atau klinik atau rumah sakit yang ditunjuk. Tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota memfasilitasi pemeriksaan masa keberangkatan jemaah haji secara komprehenshif sampai penetapan kriteria istithaah kesehatan.
  • 17. Lanjutan Pelaksanaan Penetapan kriteria istithaah harus melibatkan semua pihak yang menjadi tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota. Penetapan kriteria istithaah harus dapat diselesaikan di tingkat penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota.
  • 18. Pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan meliputi: Anamnesa Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Hasil dan Rekomendasi Dokter Spesialis Diagnosis Penetapan Istithaah Kesehatan r Rekomendasi/saran/RTL
  • 19. Nomenklatur Istithaah Kesehatan Memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji; Memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji dengan pendampingan; Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji sementara; Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji.
  • 20. Rekomendasi tindak lanjut Bagi jemaah haji yang telah ditetapkan sebagai: 1). Memenuhi syarat istithaah, 2). Memenuhi syarat istithaah dengan pendampingan, dan 3). Tidak memenuhi syarat istithaah sementara, wajib mengikuti pembinaan kesehatan di masa keberangkatan. • Jemaah dengan kriteria tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan dikoordinasikan dengan Kementerian Agama untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan perundang-undangan. • Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan ke dalam Siskohatkes.
  • 21. Definisi •Pembinaan kesehatan haji di masa keberangkatan adalah pembinaan yang dilakukan kepada jemaah haji setelah melakukan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan sampai masuk embarkasi.
  • 22. Tujuan Untuk meningkatkan atau mempertahankan status kesehatan jemaah haji agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik.
  • 23. Sasaran Pembinaan kesehatan masa keberangkatan dilakukan kepada jemaah haji yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan dan ditetapkan sebagai jemaah yang memenuhi syarat istithaah kesehatan baik mandiri maupun dengan pendampingan dan tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan sementara.
  • 24. Pelaksanaan. Dilaksanakan secara terstruktur, sistematis dan masif, sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, kesadaran dan kemandirian kesehatan jemaah haji. Pelaksanaan pembinaan kesehatan haji dikelola oleh tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota, melibatkan petugas kesehatan haji. Dilakukan melalui kerjasama dengan lintas sektor, organisasi masyarakat, organisasi profesi dalam memberikan manasik kesehatan haji.
  • 25. Kegiatan pembinaan kesehatan haji diklasifikasikan menjadi: Kegiatan Pembimbingan Kesehatan Haji: Konseling kesehatan Peningkatan kebugaran jasmani Pemanfaatan upaya kesehatan berbasis masyarakat Kunjungan rumah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Haji: Penyuluhan kesehatan oleh Puskesmas atau Klinik, asrama haji. Penyebarluasan informasi Pemanfaatan media massa Kegiatan pembinaan terpadu kesehatan haji: Posbindu Pengukuran kebugaran jasmani dan/atau pelatihan fisik lain.
  • 26. Definisi •Vaksinasi Jemaah Haji adalah pemberian vaksin yang khusus diberikan kepada Jemaah haji dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Apabila Jemaah Haji suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
  • 27. Vaksinasi Wajib Vaksinasi Meningitis Meningokokus • Dilaksanakan paling lambat 2 minggu sebelum keberangkatan, karena antibodi akan terbentuk oleh tubuh setelah 14 hari penyuntikan vaksin meningitis. Vaksinasi COVID-19 • Vaksinasi COVID-19 dilakukan dengan rentang waktu 1 bulan setelah/sebelum Vaksinasi Meningitis Meningokokus atau sebaliknya.
  • 29. Sertifikat vaksinasi Sertifikat Vaksinasi Meningitis diberikan dalam bentuk International Certificate of Vaccination (ICV) dan harus mendapat pengesahan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Sertifikat vaksin COVID-19 bisa didapat setelah mendapat suntikan vaksin tahap 1 dan 2 dengan mengunduh (download) dan mencetak ulang sertifikat tersebut dari SMS yang diterima usai vaksin, situs website, dan aplikasi Peduli Lindungi. Sertifikat vaksin COVID-19 harus mendapat pengesahan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)
  • 30. Manfaat KKJH •Sebagai identitas, penanda status risiko tinggi, dan sertifikat vaksin Meningitis Meningokokus dan vaksin Covid 19. •Sebagai alat untuk mengetahui semua catatan medis hasil pemeriksaan jemaah haji yang sudah tercatat dalam Siskohatkes.
  • 31. Cara memperoleh KKJH Dicetak oleh pengelola program kesehatan haji di dinas kesehatan provinsi dan didistribusikan ke dinas kesehatan kabupaten/kota setempat yang selanjutnya diberikan kepada jemaah haji.
  • 33. Sebelum membahas tentang manasik kesehatan haji di masa embarkasi, mari kita simak video berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=vRC2n9xRRQI
  • 34. Pengertian Manasik kesehatan haji masa embarkasi adalah proses pemberian informasi kepada jemaah haji yang bersifat promotif dan preventif tentang pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan dimasa embarkasi dimulai dari masuknya jemaah haji ke asrama haji sampai keluar dari asrama haji.
  • 35. PELAKSANAAN PERSIAPAN a.Mempersiapkan fisik dengan berolahraga teratur. b. Istirahat yang cukup. c. Makan makanan yang bergizi, cukup buah, dan sayur sayuran. d. Minum air putih minimal 4 botol @600 mL/hari. e. Siapkan mental dan kelolan stres dengan banyak beribadah dan berzikir. f. Siapkan obat g. Bawa KKJH dan simpan dalam tas paspor.
  • 36. Pemeriksaan Kesehatan di Embarkasi Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setelah jemaah berada di embarkasi haji. Pemeriksaan kesehatan masa embarkasi mengacu pada hasil penetapan lstithaah kesehatan.
  • 37. Tujuan Pemeriksaan kesehatan masa embarkasi dilakukan untuk menetapkan status kesehatan laik atau tidak laik terbang.
  • 38. Pelaksanaan Pemeriksaan Masa Embarkasi 1) Anamnesa. 2) Pemeriksaan tanda vital. 3) Pemeriksaan Penunjang 4) Diagnosa. 5) Penetapan Kelaikan Terbang. 6) Rekomendasi/Saran/Rencana Tindak Lanjut.
  • 39. Penetapan Kelaikan Terbang Penetapan kelaikan terbang dilakukan oleh PPIH Embarkasi bidang Kesehatan berdasarkan hasil diagnosa.
  • 40. DEFINISI Pembinaan yang dapat dilakukan di embarkasi adalah penyuluhan kesehatan yang meliputi PHBS di asrama haji dan sehat selama perjalanan.
  • 41. TUJUAN Untuk mengawasi kondisi kesehatan jemaah sebelum terbang
  • 42. SASARAN Jemaah haji selama berada di asrama haji/embarkasi, menjalani karantina sebelum diberangkatkan.
  • 43. Pelaksanaan Pembinaan Meliputi PHBS di asrama haji Istirahat yang cukup Konsumsi makanan yang disiapkan Tidak merokok Melakukan peregangan Minum obat secara teratur bagi penderita penyakit penyerta. 1. Penyuluhan kesehatan :
  • 44. Lanjutan Pelaksanaan Pembinaan Meliputi Peregangan di pesawat Petunjuk Penggunaan toilet di pesawat Pencegahan penyakit dalam penerbangan 1 2 3 2. Penyuluhan sehat selama diperjalanan : .
  • 46. Lanjutan Pelaksanaan Pembinaan Meliputi Masker Semprotan Air Oralit Krim Pemghilang rasa pegal 4. Pembagian APD yang harus dibawa ke Arab Saudi.
  • 47. 1. Persiapan sebelum terbang dibandara tanah air 1. Manasik Kesehatan haji selama perjalanan dengan pesawat (Pergi dan Pulang) 1. Pencegahan penyakit akibat penerbangan 1. Manasik Kesehatan di Bandara Arab Saudi 1. Manasik Kesehatan Haji selama Perjalanan MATERI POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN : 1. Sehat saat di Hotel 1. Masjid 1. Saat Ziarah 2. Manasik Kesehatan haji sebelum ibadah haji 1. Ihram 2. Tawaf 3. Sai 4. Tahalul 5. Wukuf di Arafah 6. Mabit di Muzdalifah 7. Mabit di Mina 8. Melontar Jamrah 9. Tawaf Ifadhah 10.Tawaf Wada’ 3. Manasik Kesehatan Haji Saat Ibadah haji 1. Jemaah Haji Lanjut Usia (Lansia) 2. Jemaah Haji dengan Penyakit Penyerta (Komorbid) 4. Manasik Kesehatan Haji bagi jemaah haji Risti Kesehatan
  • 48. 1. Bawa alat pelindung diri yang telah dibagikan di embarkasi. 2. Tertib pada saat naik bus dan hindari berdesak desakan. 3. Duduk sesuai dengan kursi yang sudah ditentukan. 4. Bawa air minum selama perjalanan. 1. Minum air yang cukup. 2. Menggunakan selimut dan kaos kaki. 3. Menggunakan pelembab kulit dan bibir. 4. Lakukan peregangan tubuh di dalam pesawat setiap 3 jam. 5. Jika memungkinkan berjalan untuk menggerakan otot kaki. 6. Tidak menahan buang air kecil/besar. 7. Menghubungi petugas kesehatan jika merasa sakit. 1. Hipoksia 2. Deep Vein Thrombosis (DVT) 3. Jet Lag 4. Nyeri pada telinga 5. Mabuk perjalanan udara (Air Motion Sickness) 6. Dehidrasi 1.Antri dan hindari berdesak desakan ketika akan naik bus. 2.Jemaah duduk sesuai dengan kursi yang sudah ditentukan. 3.Bagi jemaah haji Gelombang II yang akan melaksanakan umrah, agar senantiasa mematuhi arahan petugas. 4.Menghubungi petugas kesehatan jika terjadi gangguan kesehatan. 1. Manasik Kesehatan Haji Selama Perjalanan
  • 49. 2. Manasik Kesehatan Haji Sebelum Ibadah Haji • Jaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan. • Konsumsi makanan yang sudah disediakan tepat waktu • Istirahat yang cukup, tidur minimal 6 – 8 jam sehari. • Minum air putih 5 – 6 botol @600mL sehari. Perhatikan kecukupan cairan dengan cara melihat warna urin. • Pastikan dalam kondisi sehat saat akan melaksanakan ibadah. • Bawa peralatan ibadah sendiri. • Ibadah sesuai kemampuan, jangan kelelahan. • Pakai alat pelindung diri (seperti masker, payung, kacamata) agar terhindar dari paparan panas matahari dan debu. • Membawa dan memakai alat pelindung diri seperti masker, payung, botol semprotan wajah, dan kacamata. • Membawa air minum dan makanan ringan. Hotel Masjid Saat Ziarah
  • 50. 3. Manasik Kesehatan Haji Saat Ibadah Haji (Arab Saudi) 1. Ihram 2. Tawaf 3. Saí 4. Tahalul 5. Wukuf 6. Mabit di Muzalifah 7. Mabit di Mina 8. Melontar Jamrah 9. Tawaf Ifadhah 10. Tawaf Wada’
  • 51. Action or commitment 4. Manasik Kesehatan Haji Bagi Jemaah Risiko Tinggi Demensia 1. Beribadah sesuai kemampuan dan jangan memaksakan diri. 2. Selalu didampingi baik oleh rombongan ataupun pendamping. 3. Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap jam agar tidak dehidrasi. 4. Istirahat cukup (6-8 jam sehari). 5. Pendamping/rombongan mengawasi jemaah haji dengan demensia dalam aktivitas sehari-hari. 6. Minum obat sesuai anjuran. 1. Jemaah haji Lanjut Usia (Lansia)
  • 52. 4. Manasik Kesehatan Haji Bagi Jemaah Risiko Tinggi Inkotinensia Urine 1. Jemaah haji Lanjut Usia (Lansia) 1. Jangan menahan kencing. Minta bantuan petugas untuk mendampingi saat ke toilet. Cuci tangan pakai sabun setelah menggunakan toilet. 1. Pakai popok dewasa selama di pesawat dan saat ibadah di masjid. 1. Bawa kantong urin, bila tidak ada segera hubungi petugas kesehatan agar disediakan
  • 53. Action or commitment 4. Manasik Kesehatan Haji Bagi Jemaah Risiko Tinggi Diabetes Melitus 1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam); 2. Hindari untuk memaksakan diri jika merasa lelah; 3. Konsumsi makanan yang disediakan tepat waktu; 4. Bawa makanan ringan seperti permen gula atau kurma; 5. Minum obat teratur sesuai anjuran. Selalu membawa obat saat keluar dari hotel; 6. Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin dengan petugas kloter atau secara mandiri (dua kali dalam seminggu); 7. Minum air putih 5-6 botol @600mL per hari; 8. Pastikan untuk mencuci dan mengeringkan kaki setiap hari dan rajin membersihkan luka (jika ada); 9. Selalu memakai alas kaki yang nyaman; 10. Gunakan pelembab kulit. 2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta (komorbid)
  • 54. 4. Manasik Kesehatan Haji Bagi Jemaah Risiko Tinggi Hipertensi 1. Minum obat teratur sesuai anjuran; 2. Makan makanan gizi seimbang dan hindari kafein dan minuman bersoda; 3. Istirahat dan tidur cukup 6-8 jam sehari; 4. Minum air putih 1 gelas (200 mL) tiap jam; 5. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dengan petugas kloter (tiga kali dalam seminggu); 6. Hindari kelelahan terutama saat beribadah. Jangan memaksakan diri; 7. Kelola stres dengan baik. 2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta (komorbid)
  • 55. Action or commitment 4. Manasik Kesehatan Haji Bagi Jemaah Risiko Tinggi Penyakit Jantung Koroner 1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam sehari); 2. Batasi aktivitas fisik untuk menghindari kelelahan; 3. Kontrol kondisi kesehatan seperti tekanan darah dan gula darah dengan petugas kloter (3 kali dalam seminggu); 4. Apabila jemaah merasakan lelah, sulit tidur di malam hari, atau mengalami sesak napas saat berjalan/beraktivitas maka segera istirahat dan hubungi tenaga medis; 5. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti kursi roda atau skuter elektrik saat beribadah dengan aktivitas fisik yang berat seperti tawaf, sai, dan lontar jamrah 2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta (komorbid)
  • 56. 4. Manasik Kesehatan Haji Bagi Jemaah Risiko Tinggi Penyakit Paru Kronik 1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam sehari); 2. Sering minum air putih minimal 1 gelas (200 mL) tiap jam; 3. Jauhi polutan seperti asap rokok, debu, atau bulu binatang; 4. Berhenti merokok; 5. Pakai masker setiap keluar ruangan dan menjaga jarak dengan orang yang sakit batuk/pilek; 6. Kontrol kondisi kesehatan berkala seperti tekanan darah dan saturasi oksigen dengan petugas kloter (tiga kali dalam seminggu); 7. Lakukan latihan pernapasan pursed lips dan diafragma; 8. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti kursi roda atau skuter elektrik saat beribadah dengan aktivitas fisik yang berat seperti thawaf, sai, dan lontar jamrah. 2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta (komorbid)
  • 57. MANASIK KESEHATAN HAJI SETELAH IBADAH HAJI Pengertian: Manasik kesehatan haji setelah ibadah haji merupakan manasik kesehatan selama menunggu kepulangan sampai tiba di kampung halaman , jemaah haji diharapkan tetap menjaga kesehatannya dan melakukan aktifitas fisik ringan agar tetap sehat dan bugar saat kepulangan.
  • 58. Tujuan: • Jemaah haji Sehat Selama Menunggu Masa Kepulangan di Arab Saudi • Jemaah haji Sehat Saat Kepulangan di Bandara Udara Arab Saudi • Jemaah haji Sehat Selama saat tiba di Debarkasi/Asrama haji • Jemaah haji Sehat saat tiba di rumah/kampung halaman
  • 59. Lokasi: A. Saat kepulangan (Hotel) B. Bandara Udara di Arab Saudi C. Debarkasi/Asrama haji D. Rumah/kampung halaman
  • 60. A.Sehat Selama Menunggu Masa Kepulangan • Jemaah berada di hotel untuk perbanyak istirahat dan memulihkan kondisi setelah puncaknya haji sebelum kepulangan ke tanah air. • Mematuhi himbauan atau arahan selama menunggu kepulangan: 1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup. 2. Tidak memaksakan diri melakukan aktivitas fisik yang berat.
  • 61. 3. Pakai alat pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan; 4. Senantiasa mematuhi arahan petugas; 5. Menghubungi petugas kesehatan jika sakit. 6. Bagi lansia dan penderita penyakit penyerta agar berkonsultasi dengan tenaga kesehatan secara rutin.
  • 62. B. Sehat Saat Kepulangan di Bandar Udara Arab Saudi Selama di bandara, baik jemaah haji Gelombang I di Jeddah maupun Gelombang II di Madinah perlu memperhatikan hal– hal sebagai berikut: 1. Manfaatkan waktu dengan beristirahat. 2. Jika mengalami gangguan kesehatan segera hubungi petugas. 3. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam. 4. Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
  • 63. Untuk petugas yang mendampingi jemaah: 1. Bagi jemaah yang sakit, perlu pengaturan terkait dengan posisi duduk di ruang tunggu bandara, misalnya jemaah dengan resiko tinggi dikelompokkan agar dapat terpantau secara efektif. 2. Jemaah haji dengan kursi roda (wheel chair) diposisikan di kursi aisle dan didampingi oleh jemaah haji sehat. Satu jemaah haji dengan kursi roda hanya dapat diposisikan pada masing-masing aisle. 3. Jemaah haji dengan strecther diposisikan disesuaikan kebijakan maskapai.
  • 64. C. Sehat Saat Tiba di Debarkasi/Asrama Haji Setelah tiba di debarkasi setelah melakukan perjalanan jauh, jemaah haji diminta untuk: 1. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card/HAC). 2. Manfaatkan waktu untuk istirahat. 3. Menghubungi petugas kesehatan jika merasa sakit. 4. Mematuhi arahan petugas 5. Membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) saat pulang ke rumah masing-masing.
  • 65. D. Sehat Saat Tiba di Rumah/Kampung Halaman 1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan diri. 2. Bila dalam waktu 14 hari terjadi gangguan kesehatan segera melaporkan diri ke Puskesmas dengan membawa serta K3JH yang sudah dibagikan. 3. Petugas Puskesmas akan melakukan kunjungan rumah untuk memantau kesehatan jemaah haji yang pulang dari tanah suci. 4. Jemaah haji yang sehat harus menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) ke Puskesmas terdekat dalam kurun waktu 14 hari setelah kepulangan.
  • 66. Motivasi & Pesan Utama 1. Lakukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan saat di Indonesia, Arab Saudi dan Pasca Kepulangan kepada jemaah haji sesuai ketentuan. 2. Catat dan entry hasil pemeriksaan dan pembinaan kesehatan Jemaah haji pada Siskohatkes yang dapat diakses melalui KKJH dan TeleJemaah.