MPI 2 Manasik Kesehatan Haji Rosi 25 FEB 2023.pptx
1. MANASIK KESEHATAN HAJI
DI INDONESIA, ARAB SAUDI
DAN PASCA KEPULANGAN
MATERI INTI II
PUSAT KESEHATAN HAJI
2023
KOMPETENSI PPIH KLOTER KESEHATAN
2. Hasil
Belajar
Setelah proses pembelajaran peserta
pelatihan mampu Menjelaskan:
A. konsep manasik haji;
B. Melakukan manasik kesehatan haji
sebelum pemberangkatan ibadah
haji;
C. Melakukan manasik kesehatan haji
saat ibadah haji;
D. Melakukan manasik kesehatan haji
setelah ibadah haji.
3. 1. 34% jemaah berusia ≥ 60 tahun
(2020)
2. 48% jemaah berpendidikan SLTA ke
bawah (2020)
3. 68,01% jemaah risti kesehatan (2020)
4. Banyaknya jemaah sakit yang dirawat
di Arab Saudi (6.094 orang) (2019)
5. Banyaknya jemaah wafat di Arab
Saudi (453 orang)-(1,96‰) (2019)
6. Layanan edukasi kesehatan jemaah
belum TSM (Terstruktur, Sistematis
dan Masif), sedangkan materi edukasi
yang dihasilkan sudah banyak
MENGAPA PERLU MANASIK KESEHATAN HAJI?
Sumber gambar: Haramain.info
4. Manasik kesehatan haji adalah
proses pemberian informasi kepada
jemaah haji yang bersifat promotif
dan preventif tentang pembinaan,
pelayanan dan pelindungan
kesehatan sebelum keberangkatan,
selama ibadah haji, dan setelah
ibadah haji
5. Manasik Kesehatan Haji bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman jemaah haji agar
mampu memelihara kesehatan dan
mencegah risiko kesehatan secara
mandiri sehingga dapat menjalankan
ibadah haji sesuai syariat Islam
Manasik Kesehatan Haji
diselenggarakan secara TSM
(Terstruktur, Sistematis dan Masif)
Sumber gambar: Haramain.info
6. PUSAT
PROVINSI
KAB/KOTA
Tim Pemeriksaan dan Pembinaan
Kesehatan Puskesmas, TKH, PPIH
bidang Kesehatan, KBIH
Penyusunan dan penetapan pedoman, koordinasi
perencanaan, koordinasi dan kolaborasi,
monitoring dan bimbingan teknis,dan evaluasi
Koordinasi perencanaan, koordinasi dan
kolaborasi tingkat provinsi, monitoring dan
bimbingan teknis, dan evaluasi di tingkat
kabupaten/kota.
Perencanaan, dan pelaporan, koordinasi dan
kolaborasi, monitoring dan evaluasi.
Setiap tingkatan
berkoordinasi dan
kolaborasi dengan
Lintas Program,
Lintas Sektor
(Kemenag),
Organisasi Profesi,
Ormas Islam dan
Organisasi
Seminat
PENYELENGGARAAN MANASIK KESEHATAN HAJI
Pelaksanaan dan pelaporan
7.
8. 8
Sasaran Pembinaan
Kesehatan Masa Tunggu
Seluruh jemaah haji
wajib mengikuti
pembinaan kesehatan
yang dilakukan oleh
dinas kesehatan
kabupaten/kota.
9. Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan
Masa Tunggu
▪Pembinaan kesehatan haji pada masa tunggu dilaksanakan secara
terstruktur, sistematis dan masif, agar tercapai peningkatan status
kesehatan jemaah haji.
▪Melakukan kegiatan pembinaan secara terintegrasi dengan
melibatkan program promosi kesehatan, kesehatan keluarga,
kesehatan lingkungan, kesehatan gizi, kesehatan olahraga,
pengendalian penyakit tidak menular, pengendalian penyakit
menular, kesehatan tradisional, kesehatan jiwa, dan surveilans.
9
10. Kegiatan Pembinaan Kesehatan Haji
Di Masa Tunggu
Kegiatan Pembimbingan
Kesehatan Haji:
• Konseling kesehatan
• Peningkatan kebugaran
jasmani
• Pemanfaatan upaya
kesehatan berbasis
masyarakat
• Kunjungan rumah
Kegiatan Penyuluhan
Kesehatan Haji:
• Penyuluhan kesehatan oleh
Puskesmas atau Klinik
dan/atau Organisasi
Masyarakat
• Penyebarluasan informasi
• Pemanfaatan media massa
11. Sebelum membahas tentang manasik kesehatan haji
di masa keberangkatan, mari kita simak video
berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=FK_RQG7rjss
12. Tuliskan tanggapan anda terkait
video tersebut?
…………………………….
…………………………….
…………………………….
…………………………….
14. Tujuan
Pemeriksaan kesehatan masa
keberangkatan dilakukan untuk
mengidentifikasi status kesehatan
jemaah haji dan penetapan
istithaah kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan ini
merupakan syarat sebelum
seorang jemaah haji dapat
melakukan pelunasan Bipih.
15. Sasaran
Seluruh jemaah haji yang telah
ditetapkan dalam daftar jemaah
yang berhak melunasi Biaya
Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
16. Pelaksanaan
Tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota di
Puskesmas dan/atau klinik atau rumah sakit yang ditunjuk.
Tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota memfasilitasi
pemeriksaan masa keberangkatan jemaah haji secara
komprehenshif sampai penetapan kriteria istithaah kesehatan.
17. Lanjutan Pelaksanaan
Penetapan kriteria istithaah harus melibatkan semua
pihak yang menjadi tim penyelenggara kesehatan haji
kabupaten/kota.
Penetapan kriteria istithaah harus dapat diselesaikan
di tingkat penyelenggara kesehatan haji
kabupaten/kota.
19. Nomenklatur
Istithaah
Kesehatan
Memenuhi syarat istithaah
kesehatan jemaah haji;
Memenuhi syarat istithaah
kesehatan jemaah haji dengan
pendampingan;
Tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan jemaah
haji sementara;
Tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan jemaah
haji.
20. Rekomendasi
tindak lanjut
Bagi jemaah haji yang telah ditetapkan sebagai:
1). Memenuhi syarat istithaah,
2). Memenuhi syarat istithaah dengan pendampingan,
dan
3). Tidak memenuhi syarat istithaah sementara,
wajib mengikuti pembinaan kesehatan di masa
keberangkatan.
• Jemaah dengan kriteria tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan dikoordinasikan dengan
Kementerian Agama untuk ditindaklanjuti sesuai
ketentuan perundang-undangan.
• Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan masa
keberangkatan ke dalam Siskohatkes.
21. Definisi
•Pembinaan kesehatan haji di masa
keberangkatan adalah pembinaan
yang dilakukan kepada jemaah haji
setelah melakukan pemeriksaan
kesehatan masa keberangkatan
sampai masuk embarkasi.
23. Sasaran
Pembinaan kesehatan masa keberangkatan
dilakukan kepada jemaah haji yang telah
melakukan pemeriksaan kesehatan masa
keberangkatan dan ditetapkan sebagai
jemaah yang memenuhi syarat istithaah
kesehatan baik mandiri maupun dengan
pendampingan dan tidak memenuhi syarat
istithaah kesehatan sementara.
24. Pelaksanaan.
Dilaksanakan secara
terstruktur, sistematis dan
masif, sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan,
kesadaran dan kemandirian
kesehatan jemaah haji.
Pelaksanaan pembinaan kesehatan
haji dikelola oleh tim
penyelenggara kesehatan haji
kabupaten/kota, melibatkan
petugas kesehatan haji.
Dilakukan melalui kerjasama
dengan lintas sektor, organisasi
masyarakat, organisasi profesi
dalam memberikan manasik
kesehatan haji.
25. Kegiatan pembinaan kesehatan haji
diklasifikasikan menjadi:
Kegiatan Pembimbingan
Kesehatan Haji:
Konseling kesehatan
Peningkatan kebugaran
jasmani
Pemanfaatan upaya
kesehatan berbasis
masyarakat
Kunjungan rumah
Kegiatan Penyuluhan
Kesehatan Haji:
Penyuluhan kesehatan
oleh Puskesmas atau
Klinik, asrama haji.
Penyebarluasan informasi
Pemanfaatan media
massa
Kegiatan pembinaan
terpadu kesehatan haji:
Posbindu
Pengukuran kebugaran
jasmani dan/atau
pelatihan fisik lain.
26. Definisi
•Vaksinasi Jemaah Haji adalah
pemberian vaksin yang khusus
diberikan kepada Jemaah haji
dalam rangka menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit. Apabila Jemaah
Haji suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit
ringan.
27. Vaksinasi Wajib
Vaksinasi Meningitis
Meningokokus
• Dilaksanakan paling lambat
2 minggu sebelum
keberangkatan, karena
antibodi akan terbentuk
oleh tubuh setelah 14 hari
penyuntikan vaksin
meningitis.
Vaksinasi COVID-19
• Vaksinasi COVID-19
dilakukan dengan rentang
waktu 1 bulan
setelah/sebelum Vaksinasi
Meningitis Meningokokus
atau sebaliknya.
29. Sertifikat
vaksinasi
Sertifikat Vaksinasi Meningitis diberikan
dalam bentuk International Certificate of
Vaccination (ICV) dan harus mendapat
pengesahan dari Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP).
Sertifikat vaksin COVID-19 bisa didapat
setelah mendapat suntikan vaksin tahap 1
dan 2 dengan mengunduh (download) dan
mencetak ulang sertifikat tersebut dari SMS
yang diterima usai vaksin, situs website, dan
aplikasi Peduli Lindungi.
Sertifikat vaksin COVID-19 harus
mendapat pengesahan dari Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP)
30. Manfaat
KKJH
•Sebagai identitas,
penanda status risiko
tinggi, dan sertifikat
vaksin Meningitis
Meningokokus dan vaksin
Covid 19.
•Sebagai alat untuk
mengetahui semua
catatan medis hasil
pemeriksaan jemaah haji
yang sudah tercatat dalam
Siskohatkes.
31. Cara
memperoleh
KKJH
Dicetak oleh pengelola
program kesehatan haji di
dinas kesehatan provinsi
dan didistribusikan ke
dinas kesehatan
kabupaten/kota setempat
yang selanjutnya
diberikan kepada jemaah
haji.
33. Sebelum membahas tentang manasik kesehatan haji
di masa embarkasi, mari kita simak video berikut ini
https://www.youtube.com/watch?v=vRC2n9xRRQI
34. Pengertian Manasik kesehatan haji masa
embarkasi adalah proses pemberian
informasi kepada jemaah haji yang
bersifat promotif dan preventif
tentang pembinaan, pelayanan dan
perlindungan kesehatan dimasa
embarkasi dimulai dari masuknya
jemaah haji ke asrama haji sampai
keluar dari asrama haji.
35. PELAKSANAAN
PERSIAPAN
a.Mempersiapkan fisik dengan
berolahraga teratur.
b. Istirahat yang cukup.
c. Makan makanan yang bergizi,
cukup buah, dan sayur sayuran.
d. Minum air putih minimal 4 botol
@600 mL/hari.
e. Siapkan mental dan kelolan stres
dengan banyak beribadah dan
berzikir.
f. Siapkan obat
g. Bawa KKJH dan simpan dalam tas
paspor.
36. Pemeriksaan Kesehatan di Embarkasi
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setelah
jemaah berada di embarkasi haji. Pemeriksaan
kesehatan masa embarkasi mengacu pada hasil
penetapan lstithaah kesehatan.
43. Pelaksanaan
Pembinaan
Meliputi
PHBS di asrama haji Istirahat yang cukup Konsumsi makanan yang
disiapkan
Tidak merokok Melakukan
peregangan
Minum obat
secara teratur
bagi penderita
penyakit
penyerta.
1. Penyuluhan
kesehatan :
47. 1. Persiapan sebelum
terbang dibandara
tanah air
1. Manasik Kesehatan
haji selama
perjalanan dengan
pesawat (Pergi dan
Pulang)
1. Pencegahan
penyakit akibat
penerbangan
1. Manasik Kesehatan
di Bandara Arab
Saudi
1. Manasik
Kesehatan Haji
selama Perjalanan
MATERI
POKOK DAN
SUB POKOK
BAHASAN :
1. Sehat saat di
Hotel
1. Masjid
1. Saat Ziarah
2. Manasik
Kesehatan haji
sebelum ibadah haji
1. Ihram
2. Tawaf
3. Sai
4. Tahalul
5. Wukuf di Arafah
6. Mabit di
Muzdalifah
7. Mabit di Mina
8. Melontar Jamrah
9. Tawaf Ifadhah
10.Tawaf Wada’
3. Manasik
Kesehatan Haji Saat
Ibadah haji
1. Jemaah Haji
Lanjut Usia
(Lansia)
2. Jemaah Haji
dengan Penyakit
Penyerta
(Komorbid)
4. Manasik
Kesehatan Haji bagi
jemaah haji Risti
Kesehatan
48. 1. Bawa alat
pelindung diri yang
telah dibagikan di
embarkasi.
2. Tertib pada saat
naik bus dan hindari
berdesak desakan.
3. Duduk sesuai
dengan kursi yang
sudah ditentukan.
4. Bawa air minum
selama perjalanan.
1. Minum air yang cukup.
2. Menggunakan selimut dan
kaos kaki.
3. Menggunakan pelembab kulit
dan bibir.
4. Lakukan peregangan tubuh di
dalam pesawat setiap 3 jam.
5. Jika memungkinkan berjalan
untuk menggerakan otot kaki.
6. Tidak menahan buang air
kecil/besar.
7. Menghubungi petugas
kesehatan jika merasa sakit.
1. Hipoksia
2. Deep Vein
Thrombosis (DVT)
3. Jet Lag
4. Nyeri pada
telinga
5. Mabuk
perjalanan udara
(Air Motion
Sickness)
6. Dehidrasi
1.Antri dan hindari berdesak
desakan ketika akan naik bus.
2.Jemaah duduk sesuai dengan
kursi yang sudah ditentukan.
3.Bagi jemaah haji Gelombang
II yang akan melaksanakan
umrah, agar senantiasa
mematuhi arahan petugas.
4.Menghubungi petugas
kesehatan jika terjadi
gangguan kesehatan.
1. Manasik Kesehatan Haji Selama Perjalanan
49. 2. Manasik Kesehatan Haji Sebelum Ibadah Haji
• Jaga kesehatan dan
kebersihan diri dan
lingkungan.
• Konsumsi makanan yang
sudah disediakan tepat
waktu
• Istirahat yang cukup, tidur
minimal 6 – 8 jam sehari.
• Minum air putih 5 – 6 botol
@600mL sehari.
Perhatikan kecukupan
cairan dengan cara melihat
warna urin.
• Pastikan dalam kondisi
sehat saat akan
melaksanakan ibadah.
• Bawa peralatan ibadah
sendiri.
• Ibadah sesuai
kemampuan, jangan
kelelahan.
• Pakai alat pelindung diri
(seperti masker,
payung, kacamata) agar
terhindar dari paparan
panas matahari dan
debu.
• Membawa dan
memakai alat
pelindung diri seperti
masker, payung,
botol semprotan
wajah, dan
kacamata.
• Membawa air minum
dan makanan ringan.
Hotel Masjid Saat Ziarah
50. 3. Manasik Kesehatan Haji Saat Ibadah Haji
(Arab Saudi)
1. Ihram 2. Tawaf 3. Saí
4.
Tahalul
5.
Wukuf
6. Mabit di
Muzalifah
7. Mabit
di Mina
8.
Melontar
Jamrah
9. Tawaf
Ifadhah
10.
Tawaf
Wada’
51. Action or commitment
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Demensia
1. Beribadah sesuai kemampuan dan
jangan memaksakan diri.
2. Selalu didampingi baik oleh rombongan
ataupun pendamping.
3. Minum air putih 1 gelas (200 ml) tiap
jam agar tidak dehidrasi.
4. Istirahat cukup (6-8 jam sehari).
5. Pendamping/rombongan mengawasi
jemaah haji dengan demensia dalam
aktivitas sehari-hari.
6. Minum obat sesuai anjuran.
1. Jemaah haji Lanjut Usia (Lansia)
52. 4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Inkotinensia
Urine
1. Jemaah haji Lanjut Usia (Lansia)
1. Jangan menahan kencing. Minta
bantuan petugas untuk mendampingi
saat ke toilet. Cuci tangan pakai sabun
setelah menggunakan toilet.
1. Pakai popok dewasa selama di pesawat
dan saat ibadah di masjid.
1. Bawa kantong urin, bila tidak ada
segera hubungi petugas kesehatan
agar disediakan
53. Action or commitment
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Diabetes
Melitus
1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam);
2. Hindari untuk memaksakan diri jika merasa lelah;
3. Konsumsi makanan yang disediakan tepat waktu;
4. Bawa makanan ringan seperti permen gula atau
kurma;
5. Minum obat teratur sesuai anjuran. Selalu membawa
obat saat keluar dari hotel;
6. Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin dengan
petugas kloter atau secara mandiri (dua kali dalam
seminggu);
7. Minum air putih 5-6 botol @600mL per hari;
8. Pastikan untuk mencuci dan mengeringkan kaki setiap
hari dan rajin membersihkan luka (jika ada);
9. Selalu memakai alas kaki yang nyaman;
10. Gunakan pelembab kulit.
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
54. 4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Hipertensi
1. Minum obat teratur sesuai anjuran;
2. Makan makanan gizi seimbang dan hindari
kafein dan minuman bersoda;
3. Istirahat dan tidur cukup 6-8 jam sehari;
4. Minum air putih 1 gelas (200 mL) tiap jam;
5. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara
rutin dengan petugas kloter (tiga kali dalam
seminggu);
6. Hindari kelelahan terutama saat beribadah.
Jangan memaksakan diri;
7. Kelola stres dengan baik.
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
55. Action or commitment
4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Penyakit
Jantung
Koroner
1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam sehari);
2. Batasi aktivitas fisik untuk menghindari
kelelahan;
3. Kontrol kondisi kesehatan seperti tekanan darah
dan gula darah dengan petugas kloter (3 kali
dalam seminggu);
4. Apabila jemaah merasakan lelah, sulit tidur di
malam hari, atau mengalami sesak napas saat
berjalan/beraktivitas maka segera istirahat dan
hubungi tenaga medis;
5. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti
kursi roda atau skuter elektrik saat beribadah
dengan aktivitas fisik yang berat seperti tawaf,
sai, dan lontar jamrah
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
56. 4. Manasik
Kesehatan
Haji Bagi
Jemaah
Risiko Tinggi
Penyakit
Paru
Kronik
1. Istirahat dan tidur cukup (6-8 jam sehari);
2. Sering minum air putih minimal 1 gelas (200 mL) tiap
jam;
3. Jauhi polutan seperti asap rokok, debu, atau bulu
binatang;
4. Berhenti merokok;
5. Pakai masker setiap keluar ruangan dan menjaga jarak
dengan orang yang sakit batuk/pilek;
6. Kontrol kondisi kesehatan berkala seperti tekanan darah
dan saturasi oksigen dengan petugas kloter (tiga kali
dalam seminggu);
7. Lakukan latihan pernapasan pursed lips dan diafragma;
8. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti kursi roda
atau skuter elektrik saat beribadah dengan aktivitas fisik
yang berat seperti thawaf, sai, dan lontar jamrah.
2.Jemaah haji dengan penyakit penyerta
(komorbid)
57. MANASIK KESEHATAN HAJI
SETELAH IBADAH HAJI
Pengertian:
Manasik kesehatan haji setelah ibadah haji merupakan manasik
kesehatan selama menunggu kepulangan sampai tiba di kampung
halaman , jemaah haji diharapkan tetap menjaga kesehatannya dan
melakukan aktifitas fisik ringan agar tetap sehat dan bugar saat
kepulangan.
58. Tujuan:
• Jemaah haji Sehat Selama Menunggu Masa Kepulangan di
Arab Saudi
• Jemaah haji Sehat Saat Kepulangan di Bandara Udara
Arab Saudi
• Jemaah haji Sehat Selama saat tiba di Debarkasi/Asrama
haji
• Jemaah haji Sehat saat tiba di rumah/kampung halaman
59. Lokasi:
A. Saat kepulangan (Hotel)
B. Bandara Udara di Arab Saudi
C. Debarkasi/Asrama haji
D. Rumah/kampung halaman
60. A.Sehat Selama Menunggu Masa
Kepulangan
• Jemaah berada di hotel untuk perbanyak istirahat dan memulihkan
kondisi setelah puncaknya haji sebelum kepulangan ke tanah air.
• Mematuhi himbauan atau arahan selama menunggu kepulangan:
1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti
menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, konsumsi makanan
bergizi, istirahat yang cukup.
2. Tidak memaksakan diri melakukan aktivitas fisik yang
berat.
61. 3. Pakai alat pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan;
4. Senantiasa mematuhi arahan petugas;
5. Menghubungi petugas kesehatan jika sakit.
6. Bagi lansia dan penderita penyakit penyerta agar
berkonsultasi dengan tenaga kesehatan secara rutin.
62. B. Sehat Saat Kepulangan di Bandar Udara
Arab Saudi
Selama di bandara, baik jemaah haji Gelombang I di Jeddah maupun
Gelombang II di Madinah perlu memperhatikan hal– hal sebagai berikut:
1. Manfaatkan waktu dengan beristirahat.
2. Jika mengalami gangguan kesehatan segera hubungi petugas.
3. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam.
4. Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
63. Untuk petugas yang mendampingi jemaah:
1. Bagi jemaah yang sakit, perlu pengaturan terkait dengan posisi duduk di
ruang tunggu bandara, misalnya jemaah dengan resiko tinggi dikelompokkan
agar dapat terpantau secara efektif.
2. Jemaah haji dengan kursi roda (wheel chair) diposisikan di kursi aisle dan
didampingi oleh jemaah haji sehat. Satu jemaah haji dengan kursi roda hanya
dapat diposisikan pada masing-masing
aisle.
3. Jemaah haji dengan strecther diposisikan disesuaikan kebijakan
maskapai.
64. C. Sehat Saat Tiba di Debarkasi/Asrama Haji
Setelah tiba di debarkasi setelah melakukan perjalanan
jauh, jemaah haji diminta untuk:
1. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert
Card/HAC).
2. Manfaatkan waktu untuk istirahat.
3. Menghubungi petugas kesehatan jika merasa sakit.
4. Mematuhi arahan petugas
5. Membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji
(K3JH) saat pulang ke rumah masing-masing.
65. D. Sehat Saat Tiba di Rumah/Kampung
Halaman
1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat
yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan
diri.
2. Bila dalam waktu 14 hari terjadi gangguan kesehatan segera
melaporkan diri ke Puskesmas dengan membawa serta K3JH yang
sudah dibagikan.
3. Petugas Puskesmas akan melakukan kunjungan rumah untuk
memantau kesehatan jemaah haji yang pulang dari tanah suci.
4. Jemaah haji yang sehat harus menyerahkan Kartu Kewaspadaan
Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) ke Puskesmas terdekat dalam
kurun waktu 14 hari setelah kepulangan.
66. Motivasi & Pesan Utama
1. Lakukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan saat di
Indonesia, Arab Saudi dan Pasca Kepulangan kepada
jemaah haji sesuai ketentuan.
2. Catat dan entry hasil pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan Jemaah haji pada Siskohatkes yang dapat
diakses melalui KKJH dan TeleJemaah.