3. KONDISI UMUM JAMAAH HAJI
FAKTOR RISIKO JAMAAH HAJI
POTENSI FAKTOR RISIKO DAN PENYAKIT DI
TANAH SUCI
KEBIJAKAN PEMERINTAH
PEMERIKSAAN KESEHATAN HAJI
LATIHAN FISIK
ASUPAN MAKANAN JAMAAH HAJI
SARAN/ARAHAN KESEHATAN
KONDISI KHUSUS WUS
4. Ibadah haji adalah rukun Islam ke lima
merupakan kewajiban bagi orang Islam yang
mampu (Jasmani dan Keuangan)
Jasmani ;
- Kesehatan
- Kebugaran
- Ketahanan fisik yang prima
Untuk Mencapai kondisi
Istitho’ah Kesehatan
5. Walillahi alannaasi hijjul baiti manistathooa’ ilaihi
sabiila (Ali Imran : 97)
yaitu bagi orang yang mampu mengadakan
perjalanan ke Baitullah.
”Mampu” atau ”Istitho’ah bidang kesehatan
adalah mampu menunaikan ibadah haji ditinjau
dari jasmani yang sehat dan kuat agar dapat
melaksanakan perjalanan dan mudah melakukan
proses ibadah haji, berakal sehat dan memiliki
kesiapan mental untuk menunaikan ibadah haji,
aman dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah
haji di Arab Saudi, serta aman bagi keluarga yang
ditinggalkannya.
11. PENYELENGGARAAN HAJI INDONESIA
FAKTOR RISIKO TANAH
AIR DAN ARAB SAUDI
POTENSI RISIKO
STATUS KESEHATAN RISTI
JHI BESAR , BERAGAM, TK PENDIDIKAN
RENDAH
AREA TERBATAS
LALIN PADAT
AKOMODASI TAK MEMADAI
LINGK TAK BERSAHABAT (SUHU DINGIN &
KELEMBABAN KERING)
PENYAKIT BERBAGAI NEGARA ENDEMIS
KEJADIAN
DIARE MADINAH, MEKKAH
VARICELLA MADINAH
KONJUNGTIVITIS MADINAh
BERDESAKAN MINA
KEBAKARAN MADINAH
KERUNTUHAN, ANGIN KENCANG
MEKKAH
LATAR BELAKANG :
12. Lingkungan Fisik, seperti jarak pemondokan ke Masjidil Haram,
suhu ekstrem (panas, berdebu dan badai pasir), kelembaban
rendah serta aktivitas ibadah yang sebagian besar merupakan
kegiatan fisik
Lingkungan Sosial, seperti adaptasi dengan penduduk dari
berbagai negara dan di negeri asing serta norma dan
kebiasaan yang berbeda
Lingkungan Psikologis, seperti jauh dari keluarga dalam
jangka waktu lama dan interaksi antar sesama Jemaah
Haji Indonesia selama menjalankan ibadah haji
Kebijakan, seperti kebijakan penempatan pondokan
jemaah haji berisiko tinggi, baik jarak atau kemudahan
aksesnya
15. (Tawaf : berkeliling 1,4 km,
Sa”i : jalan bolak balik 2,8 km,
Lontar jumroh : 7 km ,
Jarak pemondokan di Mekah : bolak balik 4
km )
Karakteristik jamaah haji Indonesia, setiap
tahun 2,5 sampai 3 juta jamaah haji yang
datang ke Arab Saudi (hampir 10 % berasal
dari Indonesia) dan usia diatas 50 tahun
mendominasi (sekitar 60% ) serta sekitar
40% merupakan resti
19. IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO
Thawaf
FAKTOR RISIKO EKSTERNAL
Sa’i
Wukuf
Jumarat
Mabit
PROSESI HAJI
Ketersediaan
air,
Ketersediaan
makanan,
Fasilitas Kes
Sanitasi
Risiko
kelelahan,
Dehidrasi,
Penularan
penyakit infeksi
JUTAAN UMAT
MANUSIA
20. April Juli Agst Sept
Okt Des Jan Maret
Dingin
Panas
550 C
< 50 C
Heat Stroke
Gejala Penyakit :
Kulit bersisik & gatal, Mimisan,
Bibir pecah-pecah, Infeksi pernafasan,
Peny. Saluran Cerna, Gangguan otot &
Tulang, Dehidrasi
Memperberat Penyakit :
Jantung, DM, Asma, Rheumatik, Stress
diluar kendali, perubahan perilaku,
gangguan jiwa
POLA MUSIM DINGIN
21. PADANG PASIR, BUKIT (JABAL), POHON-POHON
Suhu Udara
Kelembaban
Padang Pasir
22.
23. SENGATAN PANAS KARENA CUACA EKSTREM
PANAS. SUHU 50 DERAJAT CELSIUS
TANDA DAN GEJALA :
KULIT MERAH, PANAS, KERING
KEPALA PUSING
KRAM OTOT DAN PINGSAN
KEMATIAN
24. DAPAT DICEGAH, CARA :
1. GUNAKAN PAYUNG DAN PENUTUP KEPALA
2. MINUM AIR PUTIH 2-3 JAM SEKALI, JGN
TUNGGU HAUS
3. SEMPROTKAN AIR KE WAJAH DAN BAGIAN
TUBUH YG TERKENA MATAHARI
4. GUNAKAN PAKAIAN LONGGAR DAN ALAS
KAKI
5. DAMPINGI USIA LANJUT DAN ATAU MEMILIKI
PENYAKIT JIKA BEPERGIAN
6. PERHATIKAN ANJURAN PETUGAS
28. • Pemeriksaan Kesehatan tahap pertama
dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara
Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di
puskesmas dan/atau rumah sakit pada saat
jemaah Haji melakukan pendaftaran untuk
mendapatkan nomor porsi.
29. Jemaah haji dengan Risiko Tinggi (Risti) adalah jemaah haji berusia
60 tahun atau lebih dan/atau yang memiliki minimal salah satu dari
penyakit sebagai berikut:
Penyakit degenerative, diantaranya Alzheimer dan demensia;
Penyakit metabolik, diantaranya diabetes mellitus, dislipidemia
dan hiperkolesterolemia;
Penyakit kronis, diantaranya sirosis hepatis, keganasan, penyakit
paru obtruksi Kronis, gagal ginjal kronik, cardiomegali, dan
hipertensi;
Penyakit imunologis, diantaranya syndrom lupus eritematosus,
HIV/Aids, dan Asma;
Penyakit bawaan diantaranya kelainan katup jantung, kista
ginjal, diabetes melitus tipe 1; dan
Penyakit jiwa, diantaranya skizofrenia dan gangguan bipolar
30. Pemeriksaan Kesehatan tahap kedua dilaksanakan oleh Tim
Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di puskesmas
dan/atau rumah sakit pada saat pemerintah telah menentukan
kepastian keberangkatan Jemaah Haji pada tahun berjalan.
• Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan tahap kedua ditetapkan
Istithaah Kesehatan Jemaah Haji.
31. 1. Memenuhi syarat Istitho’ah Kesehatan
Haji;
2. Memenuhi syarat Istitho’ah Kesehatan
Haji dengan pendampingan;
3. Tidak memenuhi syarat Istitho’ah
Kesehatan Haji untuk sementara
4. Tidak memenuhi syarat Istitho’ah
Kesehatan Haji.
32. Pemeriksaan Kesehatan tahap ketiga
dilaksanakan oleh PPIH Embarkasi Bidang
Kesehatan di embarkasi pada saat Jemaah
Haji menjelang pemberangkatan.
Laik Terbang atau Tidak Laik Terbang
40. Menjaga Kondisi Fisik.
Sikap atau perilaku jamaah dituntut lebih
bijak dalam memilih makanan sesuai kondisi
fisik.
Aklimatisasi
Mempersiapkan kondisi fisik sejak di tanah
air sehingga mampu melakukan kegiatan di
tengah cuaca dan iklim yang jauh berbeda di
tanah suci.
41. Konsultasi dilakukan 2 tahun-6 bulan sebelum
berangkat. Segala macam keluhan tentang
kondisi kesehatan harus disampaikan.
Konsultasi medis dilakukan kepada dokter
puskesmas. Dokter menyampaikan hasil
analisanya secara apa adanya.
Diet DM, Hipertensi, Dislipidemia, Gout,
Anemia
42. Makanan yg beraneka ragam dari golongan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin
mineral, air
Perbanyaklah makan sayuran yg berwarna
hijau
Makanlah buah-buahan yg berwarna dan
banyak mengandung cairan, pilihlah jenis yg
banyak mengandung vitamin C, seperti :
Jeruk, Apel
43. Pilih makanan yg bersih
Kemasan yg masih baik, utuh dan tidak
kadaluarsa
Bila mendapat makanan dari katering :
Periksa keadaan makanan .
Minum air yg cukup, min 1 gelas setiap jam
Air zam-zam
44. Bahan makanan yang banyak mengandung
garam, manis dan berkalori tinggi .
Menunda /menyimpan makanan lebih dari 2
jam, karena akan rusak (basi dan berlendir)
Makan terlalu kenyang dan banyak
mengandung lemak pada waktu menempuh
perjalanan jauh
Minum air kran, karena berupa air mentah
yang masih banyak mengandung
mikroorganisme.
45.
46. antioksidan.
sumber energi.
kaya serat dapat membantu selaput lendir usus dan
mengikat bahan kimia sehingga mencegah kanker usus
besar.
melancarkan buang air besar.
Kandungan tannin pada kurma yang merupakan anti
infeksi anti inflamasi
vitamin A
Kalium yang terdapat dalam kurma dapat membantu
mengendalikan denyut jantung dan tekanan darah
sehingga memberikan perlindungan terhadap jantung
koroner dan stroke.
Kalium yang terdapat dalam kurma sangat baik untuk
kesehatan jantung, kandungan zat besi dan B Kompleks
mikro nutrient untuk membentuk sel darah merah untuk
mencegah anemia.
Zinc meningkatkan hormone testosterone untuk
meningkatkan kebugaran pria.
47.
48. OLAHRAGA TERATUR, SESUAIKAN KONDISI
FISIK
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
UNTUK PEMBIASAAN (TIDAK MEROKOK, CUCI
TANGAN SBLM MAKAN, KEBERSIHAN BADAN,
MENGGUNAKAN MASKER, MAKAN MAKANAN
BERGIZI)
KONTROL KE DOKTER SECARA TERATUR
TRUTAMA BAGI YG MEMPUNYAI PENYAKIT.
BELAJAR MANASIK, MANA YG SUNNAH DAN
MANA YG WAJIB.
49. Ke Dokter sampaikan minggu depan
berangkat haji. Minta obat untuk pemakaian
50 hr.
Persiapan obat penunda haid bagi yg ingin.
Bawa suplemen (Vitamin)
Bawa Obat batuk yang cocok.
Masker 1 box
Semprotan air krn musim panas
Minum 3 litr/hr jk tanpa kontraindikasi.
50. Jangan bawa makanan dari luar
Makan yg sdh disediakan embarkasi
Jgn menyimpan makanan krn mudah expire
Obat2 pribadi tulis semua dilembar belakang
buku kesehatan haji.
Lapor jika sakit.
Minum air putih
51. Jangan takut BAK DAN BAB
Belajar cara menggunakan toilet di pesawat
Minum 2 liter.
Makan segera yg disuguhkan, jangan
disimpan.
Jalan2 atau senam untuk cegah Deep Vein
Trombosis
Di pesawat AC dingin, pakai jaket dan
penutup kepala telinga bagi bapak2.
Jgn minum kopi dan soda.
52. Langsung tanya kamar petugas dimana.
Kontrol teratur bagi pasien yg perlu rutin kontrol
Panas, bnyk minum air putih
Jalan kaki dipinggir gedung supaya kena
bayangan yg teduh.
Bawa semprotan air kemana-mana.
Hati2 jika jajan.
Jgn jalan2 yg tidak perlu
Makanan catering jangan disimpan krn mudah
expire basi diare
Jgn kecapekan jelang armina.
53. Prioritas mana yg rukun, wajib dan sunnah
Jgn kecapekan sunnah, rukun dan wajib
terlewat.
Lain2 sama dgn point 5
PHBS, pakai masker selalu.
54.
55. WUS yang akan melakukan
ibadah haji membutuhkan
metode kontrasepsi agar
dapat melakukan rukun
rukun haji
Dapat dilakukan dengan
pengaturan pola haid
56.
57.
58. Cara ini jarang sekali digunakan karena
sebagian besar wanita ingin
memundurkan siklus haidnya
dapat diberikan progestin atau PKK mulai
hari ke – 5 siklus haid dan dihentikan
pada hari ke – 19 sehingga siklus haid
akan lebih cepat ± 7 hari dari biasanya.
59. • Efektif dalam menunda haid
hanya selama 14 hari.
• Diminum 2-3 x 1 tablet /hari
• Diminum 3 hari sebelum siklus
menstruasi
• jika diminum sebelum
berangkat sedangkan rangkaian
ibadah haji masih lama
spoting pada minggu ke 2
setelah mulai mengkonsumsi
Primolut
Oral
Noethisteron 5
mg (Primolut)
• Hanya efektif untuk yang sudah
mendapatkan suntikan
sebanyak 5 kali (1 tahun 3
bulan dari pertama kali suntik
• Pengguna kontrasepsi KB suntik
3 bulanan dan sudah tidak
menglami menstruasi
meneruskan suntik sebelum
berangkat
suntik 3 bulan